OLEH:
MELISA
42220011
1A TRJT
TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan ini, anda diharapkan dapat :
1. Menentukan bias maju dan bias mundur pada dioda semikonduktor.
2. Mengukur karakteristik dioda dan menggambarkan karakteristik dioda dengan
pengukuran arus dan tegangannya.
3. Menentukan tegangan knee (cut in coltage).
4. Menggambarkan garis beban dioda.
5. Membedakan antara tegangan knee (Vk) dengan tegangan kerja (Vk) dioda.
6. Membuktikan pemakaian dioda zener sebagai penstabil tegangan.
7. Menggunakan dioda zener dalam rangkaian pemotong (clipping).
8. Menjelaskan prinsip kerja dioda zener sebagai pembentuk gelombang kotak.
DASAR TEORI
A. Dioda Semikonduktor
Dioda semikonduktor adalah komponen elektronika yang terdiri atas pertemuan
semikonduktor type P dan semikonduktor type N(P-N junction) elektroda yang dihubungkan
dengan type N disebut katoda.
Dioda dapat berfungsi sebagai saklar elektronik karena dioda hanya akan
melewatkan arus dalam satu arah saja. Konstruksi dan simbol dioda seperti pada gambar
berikut:
A K
P N
Kontruksi Simbol
I I
Tegangan
Laju Nol
V V
Arus Balik Vk Vf
Nol
Pada saat dioda diberi bias mundur maka akan terjadi arus mundur yang kecil,
dengan adanya arus mundur ini, berarti dioda mempunyai resistansi yang mundur, arus
mundur ini sangat terpengaruh oleh perubahan temperatur, setiap kenaikan temperatur akan
diikuti oleh kenaikan arus bocor. Sehingga resistansi mundur akan mengalami penurunan
harga.Contoh perhatikan gambar dibawah ini:
V silikon
10 V
fr Vout
- 10 V
Gambar 1.3
Jika Ir = 10µA dan Vmax = 10V. Resistansi mundur. Gambar gelombang keluarnya adalah:
V
9,28 V
fr
0,9 V
Gambar 1.4
B. Dioda Zener
Dioda zener adalah dioda semikonduktor yang bekerja pada daerah break down.
Dioda zener tersedia dalam beberapa harga tegangan break down mulai dari 2V hingga
puluhan Volt. Selain itu juga tersedia dalam kemampuan daya yang bervariasi.
A
Ver
Pemakaian yang umum adalah untuk menghasilkan tegangan konstan suatu sumber
tegangan yang berubah-ubah, tetapi juga sering digunakan pada rangkaian-rangkaian
pembatas, sehingga dapat digunakan dalam rangkaian pembentuk gelombang. Dioda zener
memiliki tegangan : dioda zener memiliki tegangan “Knee” yang sangat tajam pada saat
“break down”, artinya akan terjadi perubahan arus yang sangat besar pada tegangan yang
relative konstan.
Yang perlu diperhatikan adalah kemampuan daya dan arus max yang diperbolehkan
pada dioda zener sehingga dioda zener tidak rusak karena perubahan arus yang besar.
Pada rangkaian sumber tegangan, umumnya tegangan keluaran DC, tersebut adalah
dengan memasang dioda zener seperti gambar berikut:
Gambar 2.2
Jika tegangan keluaran berubah dengan harga diatas tegangan zener, maka zener
akan mempertahankan pada tegangan breakdown. Pemakaian yang lain dari dioda zener
adalah sebagai rangkaian pemotong sinyal, baik yang akan dihilangkan sinyal positif,
maupun negatif, bahkan dengan memberikan tegangan penyangga, maka dapat dilakukan
pemotongan sebagian.
B. Dioda Zener
1. Generator fungsi 1 buah
2. Multimeter 1 buah
3. Catu Daya 1 buah
4. Osiloskop 1 buah
5. Transformator 220V/9-ct-G 1 buah
6. Resistor 20 Ohm 1 buah
7. Resistor 100 Ohm 1 buah
8. Resistor 10KOhm 1 buah
9. Resistor 1 buah
10. Potensiometer 10K 1 buah
11. Zener Dioda 6,2V 1 buah
12. Zener Dioda 7,5V 1 buah
GAMBAR RANGKAIAN
a. Dioda Zener
Gambar 2.4
LANGKAH PERCOBAAN
A. Dioda Semikonduktor
Mengukur resistansi dioda
1. Siapkan dioda silikon dan germanium, amati tanda-tanda yang menunjukkan elektroda
anoda dan katoda (dapat minta penjelasan dari instruktur).
2. Siapkan multimeter pada posisi Ohm meter.
3. Ukurlah resistansi dioda, perhatikan polaritas pada posisi Ohm meter.
4. Catat hasilnya dalam tabel dibawah ini.
Dioda Silikon
Bias Resistansi Keterangan
Maju 9Ω Gunakan range terendah
Mundur ∞ Gunakan range tertinggi
Dioda Germanium
Bias Resistansi Keterangan
Maju 11 Ω Gunakan range terendah
Mundur ∞ Gunakan range tertinggi
Karakteristik Dioda
a. Dioda Silikon
1. Buatlah simulasi rangkaian dioda seperti pada gambar 1.8a diatas menggunakan
program proteus/multisim atau sejenisnya.
2. Pastikan posisi range alat ukur sudah benar sesuai dengan fungsinya, catu daya pada
kondisi minimum.
3. Hidupkan catu daya, naikkan tegangannya selangkah demi selangkah baca
penunjukan Amperemeter sesuai dengan tabel pengukuran 1.
4. Baca dan catat tegangan dioda untuk setiap langkah penunjukan arus.
5. Kembalikan pengatur tegangan pada posisi minimum.
6. Ubah rangkaian dioda pada posisi seperti gambar 1.8B
7. Naikkan tegangan catu daya, sehingga tegangan dioda sesuai dengan tabel
pengukuran 2.
8. Catat penunjukan Amperemeter untuk setiap langkah kenaikan tegangan dan isikan
dalam tabel pengukuran 2.
Catatan : untuk dioda silikon arus mundur sangat kecil.
9. Kembalikan pengatur tergangan pada posisi minimum dan kembalikan semua
peralatan.
Nilai yang tertera dari Vf merupakan hasil pengukuran menggunakan alat ukur, nilai dari If
memang telah diketahui untuk mencari nilai Vf.
1. If = 0,01
Rf = Vf / If
Rf = 0,12/0,01 = 12 Ω
2. If = 0,10
Rf = Vf / If
Rf = 0,18/ 0,10 = 1,8 Ω
3. If = 0,50
Rf = Vf / If
Rf = 0,24 / 0,50 = 0,48 Ω
4. If = 1,00
Rf = Vf / If
Rf = 0,27 / 1,00 = 0,27 Ω
5. If = 3,0
Rf = Vf / If
Rf =0,34 / 3,00 = 0,11 Ω
6. If = 6,00
Rf = Vf / If
Rf = 0,38 / 6,00 = 0,06 Ω
7. If = 10
Rf = Vf / If
Rf = 0,41 / 10 = 0,04 Ω
If(mA) 0 0 0 0 0 0 0
Vr (V) 0 1 3 4 6 8 10
Rf=Vr/Ir ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞
ANALISIS DATA
Hasil nilai dari Rf = Tidak terdefinisi karena Reverse Bias. Jadi arusnya sama dengan 0
2. Buat karakteristik pendekatan dioda pada sumbu tegangan arus, tentukan koordinat arus
dan tegangan dari hasil pengukuran.
3. Tarik garis lurus yang menghubungkan ketiga titik koordinat, sehingga memotong
sumbu tegangan pada Ir = 0.
4. Dari grafik pendekatan diperolaeh :
Untuk dioda silikon : Vknee = 0,663V.
Untuk dioda germanium : Vknee = 0,292 V.
5. Dari karakteristik pendekatan tentukan resistansi dinamis dari dioda.
Gambar 1.9 E
Vf = 0,66 V
Vout = 2,34 V
b. Dioda Zener
B. 1. Karakteristik Dioda Zener
1. Buatlah rangkaian simulasi dioda zener seperti gambar 2.3 di atas.
2. Pastikan catu daya dalam kondisi minimum, kemudian hidupkan.
3. Naikkan tegangan catu daya perlahan, sehingga Amperemeter menunjukkan harga
seperti dalam tabel pengukuran 2.4.
4. Baca dan catat penunjukan Voltmeter untuk setiap langkah penunjukan Amperemeter
dalam langkah penunjukan.
5. Kembalikan pengatur tegangan ke posisi awal.
6. Ubahlah posisi dioda zener seperti pada gambar 2.3b.
7. Naikkan catu daya perlahan, sehingga Amperemeter menunjukkan harga seperti pada
tabel pengukuran 2.
8. Kembalikan pengaturan tegangan pada posisi semula.
9. Ulangi untuk dioda zener yang memiliki nilai yang lain.
Tabel 2.1 ZPD 6.2 MAJU
I(mA) 0,06 0,60 3 6 20 30 40 60
Vf (V) 0,635 0,696 0,741 0,762 0,803 0,814 0,824 0,848
Tabel 2.2 ZPD 6.2 MUNDUR
If(mA) 0 0 0 0 0 0 0 0
Vf(V) 1 2 5 10 15 20 25 30
Rf=Vr/Ir ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞
Tabel 2.3 ZPD 9.1 MAJU
I(mA) 0,06 0,60 3 6 20 30 40 60
Vf (V) 0,611 0,691 0,744 0,768 0,806 0,817 0,824 0,835
Tabel 2.2 ZPD 9.1 MUNDUR
If(mA) 0 0 0 0 0 0 0 0
Vf(V) 1 2 5 10 15 20 25 30
Rf=Vr/Ir ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞
= = 1,76 Ω
- Dioda Germanium :
Rd =
= = - 28,5 Ω
3. Mana yang lebih besar arus bocor diode silicon atau germanium !
Jawaban :
Arus bocor pada Dioda Silikon dan Dioda Germaniuk itu sama, karena nilai If
atau Arus dari keduanya itu sama-sama 0.
4. Apakah tegangan “knee” dapat berubah dengan perubahan tegangan sumber atau
bebannya. Jelaskan !
Jawaban :
Akan berubah, karena jika tegangan sumber mengalami perubahan maka tegangan
aslinya pun akan mengalami perubahan. Dan, apabila tegangan bebannya mengalami
perubahan maka tegangan aslinya pun akan ikut mengalami perubahan.
7. Dari hasil percobaan garis beban. Apakah terjadi perbedaan tegangan keluaran
(Vo) antara perhitungan dengan grafik (kurva) dan hasil pengukuran langsung.
Jelaskan !
8. Dari hasil pengukuran dan analisis dimana letak keunggulan dan kerugian diode
silicon dibanding germanium.
Jawaban :
Dioda germanium mempunyai sifat-sifat diantaranya :
1. Bentuk fisiknya kecil
2. Digunakan untuk rangkaian yg power outputnya besar
3. Tahan terhadap tegangan tinggi max 500 volt
4. Tahan terhadap arus besar max 10 ampere
5. Tegangan yg hilang hanya 0,7 volt saja.
Dioda silikon mempunyai sifat-sifat diantaranya :
1. Bentuk fisiknya kecil
2. Sering di pakai dalam rangkaian adaptor sebagai perata arus, dapat juga
digunakan sebagai saklar elektronik
3. Tahan terhadap arus besar max sekitar 150 ampere
4. Tahan terhadap tegangan tinggi max 1000 volt
9. Berikan kesimpulan !
Jawaban :
- Dioda semikonduktor adalah komponen elektronika yang terdiri atas pertemuan
semikonduktor type P dan semikonduktor type N (P-N junction) elektroda yang
dihubungkan dengan type N disebut katoda. Dioda dapat berfungsi sebagai saklar
elektronik karena dioda hanya akan melewatkan arus dalam satu arah saja.
- Dioda akan mengalir arus konduksi jika diberi bias maju, yaitu anoda mendapat
tegangan positif dan katoda mendapat tegangan negatif. Tetapi dioda tidak akan
mengalirkan arus jika diberi bias mundur, yaitu anoda mendapat tegangan negatif
dan katoda mendapat tegangan positif.
- Dioda zener adalah dioda semikonduktor yang bekerja pada daerah breakdown.
Pemakaian yang umum adalah untuk menghasilkan tegangan konstan suatu
sumber tegangan yang berubah-ubah, tetapi juga sering digunakan pada
rangkaian-rangkaian pembatas, sehingga dapat digunakan dalam rangkaian
pembentuk gelombang.
- Tegangan Knee adalah tegangan pada saat arus mulai naik secara cepat pada saat
dioda berada pada daerah maju.
- Garis beban adalah garis yang digambar pada grafik kurva karakteristik dari arus
maupun tegangan.
B. Dioda Zener
1. Gambarkan karakteristik zener diode tersebut !
Jawaban : Karakteristik dioda zener juga sama seperti dioda pada umumnya,
namun pada daerah breakdown dimana ketika bias mndur mencapai tegangan
tembus (breakdwon voltage) maka arus dioda naik dengan cepat.