Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA

“IGBT“

OLEH:

WICE NURUL HADI


ENCHI MARDITA

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mahasiswa dapat memahami prinsip kerja SCR (Silicon Controlled Rectifier).

2. Mahasiswa dapat memahami karakteristik switching dari SCR.


3. Mahasiswa diharapkan dapat menggambarkan kurva karakteristik SCR terhadap
nilai VAK, IG, IA maupun keluaran SCR.

B. TEORI DASAR
Silicon Control Rectifier (SCR) merupakan salah satu jenis thyristor yang
prinsip kerjanya mirip dengan dioda namun dilengkapi gate untuk mengatur besarnya
fasa yang dilalukan. SCR adalah komponen semikonduktor yang terbentuk dengan
struktur empat lapis PNPN (Positif-Negatif-Positif- Negatif) dengan tiga lapisan
sambungan PN. SCR memiliki tiga terminal yaitu anoda, katoda dan gate. Sambungan
PN (PN junction) berturut-turut dari anoda diberi simbol J1, J2 dan J3.
Tegangan penyalaan pada SCR dapat diubah – ubah sesuai dengan besarnya
arus yang diberikan pada gerbang (gate) dari SCR tersebut. Makin besar arus yang
diberikan , makin besar pula tegangan penyalaanya. Hal ini dapat dilihat pada
karaktristik tegangan versus arus untuk SCR pada Gambar berikut ini.

Gambar Simbol SCR dan karakteristik SCR


Gambar PNPN susunan SCR

Dari gambar di atas dapat dipelajari sistem operasi SCR. Apabila tegangan
anoda lebih positif dari katoda, sambungan J1 dan J3 pada kondisi forward bias dan
J2 pada kondisi reverse bias. Pada kondisi ini SCR masih dalam kondisi memblokir
tegangan maju. Agar arus dapat mengalir dari anoda ke katoda, maka diberikan
tegangan antara gate terhadap katoda.

Jika pada katoda tegangan lebih positif dari anoda, sambungan J2 terbias maju
sedangkan J1 dan J3 terbias mundur. Hal ini seperti dioda-dioda yang terhubung seri
dengan tegangan balik bagi keduanya. SCR akan berada pada kondisi reverse
blocking dan arus bocor reverse (current reverse) akan mengalir melalui divais. SCR
dapat dihidupkan dengan meningkatkan tegangan maju VAK diatas VBO, tetapi
kondisi ini bias merusak komponen.

SCR adalah komponen elektronika yang berfungsi sebagai saklar kontrol yang
terdiri dari empat gandengan bahan semi-konduktor P-N-P-N

Gambar 1. Gandengan SCR


Ujung P pada gambar di atas berfungsi sebagai anoda dan ujung N berfungsi
sebagai katoda, sedangkan gandengan P yang lain sebagai gate SCR akan
mengalirkan arus bila gate diberi trigger/sinyal dengan sudut penyalaan tertentu.
Gambar 2. Bentuk gelombang penyalaan
SCR dengan sudut penyalaan 0˚, 90˚.

Rangkaian penyalaan SCR dikenal ada dua macam dengan sumber DC dan
sumber AC. Adapun secara gambar rangkaian seperti gambar berikut (gambar 3 dan
gambar 4)

Gambar 4a. Trigger sumber AC


Gambar 3. Trigger sumber DC

Gambar 4b. Trigger sumber AC


dengan R variabel Gambar 4c. Trigger
Resistor-
Kapasitor

C. ALAT DAN BAHAN


1.
D. GAMBAR RANGKAIAN

E. HASIL PENGAMATAN

Atur VDS= 1 Vdc

IA (mA) VAK (V) KETERANGAN


IG (mA)
1 0,0005 1
2 0,0001 1
3 0,0001 1
4 0,0001 1
5 0,0001 1
Atur VDS= 2 Vdc

IA (mA) VAK (V) KETERANGAN


IG (mA)
1 0,0083 2
2 0,0083 2,3
3 0,0083 1,2
4 0,0085 1,5
5 0,0065 1

Atur VDS= 3 Vdc

IA (mA) VAK (V) KETERANGAN


IG (mA)
1 0,0005 2
2 0,0001 2,3
3 0,0001 1,2
4 0,0001 1,5
5 0,0001 1
6 0,0045 1,5
7 0,0083 1,5

Atur VDS= 2 Vdc

IA (mA) VAK (V) KETERANGAN


IG (mA)
1 0,0083 2
2 0,0083 2,3
3 0,0083 1,2
4 0,0085 1,5
5 0,0065 1
Atur VDS= 2 Vdc

IA (mA) VAK (V) KETERANGAN


IG (mA)
1 0,008 2
2 0,0036 2,3
3 0,0035 1,2
4 0,0035 1,5
5 0,0034 1
6 0,0023

F. ANALISA PERCOBAAN
Pada praktikum membuat rangkaian penyearah dengan penyalaan IGBT, ketika
sudut penyalaan potensio dibuat semakin besar maka tegangan sumber yang masuk ke
rangkaian juga bertambah nilainya. Akan tetapi dengan kenaikan sudut penyalaan
membuat tegangan pada beban dan arus DC dalam rangkaian menjadi semakin kecil.
Pada sudut penyalaan 180˚, tegangan beban menjadi 0, dan arus pada rangkaian juga
menjadi 0.

G. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, dengan
menggunakan IGBT kita dapat mengatur penyalaannya dengan ditambah dengan
menghubungkan kaki gatenya dengan sebuah potensio yang merupakan sebuah
tahanan variabel yang dapat diatur besaran nilai resistansinya sesuai dengan yang
diinginkan.
Untuk mengamati besar sudut penyalaan IGBT tersebut dapat diamati dengan
bantuan Osciloscope. Dengan melihat tegangan yang ada pada beban rangkaian
tersebut.
Semakin besar sudut penyalaannya maka, tegangan beban dan tegangan gate-
nya pun akan semakin menurun, sedangkan arus bebannya jga menurun. Sesuai
dengan penambahan nilai resistansi pada potensio.

Anda mungkin juga menyukai