1. Dioda Power
2. Thyristor
3. Transistor
4. Gto (Gate Turn Off) Thyristor
5. Mosfet
6. Insulated Gate Bipolar Transistor (IGBT)
Dioda
Power
• Dioda Power merupakan salah satu komponen semikonduktor elektronika daya
yang memilki dua terminal yang disebut dengan nama Anoda (kutub positif) dan
Katoda (kutub negative). Pada rangkaian elektronika daya, dioda berfungsi sebagai
switching atau sakelar untuk melewatkan arus listrik dalam satu arah, yaitu dari
Anoda ke Katoda.
• Pada fungsinya sebagai saklar, yang ditunjukkan pada gambar 1 (c), dioda akan
konduksi (ON) jika potensial pada anoda lebih positif daripada potensial pada
katoda. Dioda akan berada pada kondisi (OFF) jika potensial pada anoda lebih
negatif daripada potensial pada katoda. Pada kondisi ideal, pada waktu dioda
dalam kondisi ON akan memiliki karakteristik tegangan pada dioda sama dengan
nol dan arus yang mengalir pada dioda sama dengan arus bebannya. Sebaliknya,
dioda dalam kondisi OFF memiliki karakteristik tegangan pada dioda sama dengan
tegangan sumbernya dan arus yang mengalir sama dengan nol. Dalam kondisi
dioda ON dan OFF ini dapat dinyatakan tidak terjadi kerugian daya pada dioda.
Secara matematik, kondisi ON
dan OFF dioda dapat dituliskan
dengan persyaratan sebagai
berikut:
Syarat Dioda On
• A dan K dibias maju
(Forward Bias), dimana A(+)
dan K (-).
• VAK = 0 dan
• IA = Ibeban
Keterangan :
IB : Arus basis
IC : Arus collector
IA : Arus anoda
IK : Arus katoda
Ig : Arus gate
VBreakdown= VBR(F)
Memberikan Tegangan
Bias (Apply Biasing)
Jika terminal Gate OPEN,
kedua transistors OFF.
Jika tegangan meningkat,
akan terjadi “breakdown”
yang menyebabkan kedua
transistor saturasi. Sehingga
IF> 0 dan VAK= 0. GATE (G)
VBreakdown= VBR(F)
• SCR dapat mengalirkan arus hanya pada satu arah yakni jika VA > VK serta bisa
diatur sudut penyalaannya dengan mengatur tegangan gatenya. Karakteristik
dari suatu SCR dapat dijelaskan dengan gambar berikut ini:
V-I (VOLT-AMPERE) CHARACTERISTIC CURVE
Pada daerah pemblokiran maju, bila tegangan maju ditambah maka arus
bocor hampir tidak berubah hingga pelipat gandaan pembawa muatan oleh
adanya breakdown avalanche setelah keadaan dilampaui arus di dalam SCR
yang mempunyai nilai cukup besar hingga loop gain = 1. Pada keadaan ini
SCR berkonduksi jika VA berada pada nilai tertentu, yang disebut arus
bertahan (holding current). Bila arus anoda turun di bawah nilai arus bertahan
SCR akan kembali pada pemblokiran maju.
Pada keadaan pemblokiran mundur SCR berperilaku seperti dua dioda yang
dipasang secara seri (terpanjar mundur).