Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK

PENGUKURAN MENGUNAKAN MULTIMETER

SINTA WULANNINGRUM
15302241031
PENDIDIKAN FISIKA C

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2015

A. Tugas Praktekan
1. Untuk mengetahui besar hambatan dengan cara melihat warna pada resistor
2. Untuk megetahui besar hambatan saat disusun secara seri dan parallel menggunakan
multimeter
3. Untuk mengetahui arus DC yang searah mengunakan dua hambatan dengan
multimeter
4. Untuk mengetahui tegangan dan kuat arus di titik A dan B dengan multimeter
5. Untuk membandingkan hasil pengukuran tegangan DC dengan power supply dan
multimeter
B. Dasar Teori
1. Alat ukur multimeter
Multimeter adalah sebuah alat elektronik yang mampu mengukur beberapa
besaran listrik, seperti tegangan, arus listrik, dan resistensi. Bagian-bagian multimeter
antara lain skala, pointer (jarum penunjuk), selektor batas ukur, pengaturan posisi
jarum 0 ohm, terminal, dan probe
Sebuah voltmeter selalu terhubung secara parallel terhadap komponen yang akan
di ukur nilai tegangannya. Arus listrik yang mengalir pada volt meter akan ikut
berpengaruh terhadap keseluruhan arus dalam rangkaian, dan pada akhirnya ikut
mempengaruhi nilai tegangan yang terukur. Sebuah voltmeter ideal (sempurna)
memiliki nilai resistensi yang sangat beasar (tak hingga), sehingga tidak ada arus
listrik yang mengalir pada voltmeter dimana tidak mempengaruhi hasil pengukuran.
Pembacaan skala dan hasil pengukuran hambatan listrik
Hasil ukur : skala yang ditunjuk x batas ukur
Pembacaan skala dan hasil pengukuran tegangan dan kuat arus
Hasil ukur :

skala yang ditunjuk jarum


skala maksimum alat

x batas ukur

Multimeter memiliki range yang berbeda-beda dikarenakan dalam melakukan


perhitungan menggunakan multimeter yang diukur tidak hanya satu pengukuran
tetapi dapat mengukur kuat arus, tegangan, dan hambatan.

2. Hambatan

Hambatan seri

Dua hambatan atau lebih yang disusun secara berurutan disebut hambatan seri.
Hambatan yang disusun seri akan membentuk rangkaian listrik tak bercabang. Kuat
arus yang mengalir di setiap titik besarnya sama. Tujuan rangkaian hambatan seri
untuk memperbesar nilai hambatan listrik dan membagi beda potensial dari sumber
tegangan. Rangkaian hambatan seri dapat diganti dengan sebuah hambatan yang
disebut hambatan pengganti seri (Rs).
V = V1 + V2 + V3
Rs = R1 + R2 + R3
Berdasarkan Hukum I Kirchoff pada rangkaian seri (tak bercabang)
berlaku: I = I1 = I2 = I3

Hambatan Paralel

Dua hambatan atau lebih yang disusun secara berdampingan disebut hambatan
paralel. Hambatan yang disusun paralel akan membentuk rangkaian listrik bercabang
dan memiliki lebih dari satu jalur arus listrik. Susunan hambatan paralel dapat diganti
dengan sebuah hambatan yang disebut hambatan pengganti paralel (Rp).
Besar beda potensial (tegangan) seluruhnya sama, sehingga V = V1 = V2 = V3
Besar kuat arus I dihitung dengan rumus: I = V/Rp
Hambatan pengganti paralel: 1/Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3
3. Kuat arus listrik
Arus listrik adalah ukuran besarnya aliran electron dalam suatu rangkaian. Arus
listrik diukur dalam satuan Ampere (A). suatu cara yang untuk mengukur arus listrik
adalah dengan memutuskan salah satu jalur dalam rangkaian lalu memyisipkan
amperemeter secara seri dengan jalur yang di putus tadi, sehingga amperemeter
menjadi salah satu bagian dalam rangkaian.
Amperemeter juga memiliki kecenderungan untuk mempengeruhi besaran arus
yang mengalir dalam rangkaian. Berbeda dengan sebuah voltmeter, amperemeter
ideal memiliki nilai resistensi internel yang sangat kecil (mendekati 0), sehingga
seolah-olah arus hanya berjalan pada seutas kabel penghubung.

4. Dioda
Dioda adalah komponen elektronik yang mempunyai dua buah elektroda yaitu
anoda dan katoda. Anoda untuk polaritas positif dan katoda untuk polaritas negatif.

Fungsi dioda ini memang unik, yaitu hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja.
Fungsi dioda paling umum adalah untuk memperbolehkan arus listrik mengalir dalam
suatu arah (disebut kondisi panjar maju) dan untuk menahan arus dari arah sebaliknya
(disebut kondisi panjar mundur).
MPN = ketika hitam diam dan merah bergerak
PNP = ketika merah diam hitam bergerak
C. Instrumen praktikum
Langkah mengukur besar hambatan ( menggunakan perhitungan dengan melihat
warna pada resistor)
1. Mempersiapkan lima buah resistor
2. Melihat warna dari masing-masing resistor dan mengitung besar hambatan sesuai
dengan warna pada resistor tersebut.
Langkah mengukur besar hambatan ( menggunakan perhitungan dengan mengamati
skala pada multimeter)
1. Mempersiapkan lima buah resistor dan sebuah alat ukur multimeter
2. Memutar tombol selector pada fungsi on yang terdapat pada multimeter
3. Mengkalibirasi pengukuran hambatan dengan menghubungkan probe merah dan
hitam dengan menyentuhkan kedua probe secara bersamaan antara probe satu
dengan lainnya dan memutar knop secara perlahan agar jarum mendekati psosisi
nol
4. Memutar tombol selector dan menempatkan pada fungsi ohm meter
5. Menyentuhkan probe merah dan hitam pada masing-masing resistor
6. Mengamati hasil pengukuran dan mencatat hasil pengukuran hambatan pada
masing-masing resistor tersebut
Langkah mengukur tegangan( menggunakan perhitungan dengan mengamati skala
pada multimeter)
1. Mempersiapkan rangkaian hambatan yang disusun secara parallel dan alat ukur
multimeter
2. Mengkalibirasi pengukuran tegangan dengan menghubungkan probe merah dan
hitam dengan menyentuhkan kedua probe secara bersamaan antara probe satu
dengan lainnya dan memutar knop secara perlahan agar jarum mendekati psosisi
nol
3. Memutar tombol selector dan menempatkan pada fungsi volt meter
4. Menyentuhkan probe merah dan hitam pada rangkaian yang telah disusun
5. Mengamati hasil pengukuran dan mencatat hasil pengukuran tegangan pada
rangkaian tersebut
Langkah mengukur kuat arus listrik ( menggunakan perhitungan dengan mengamati
skala pada multimeter)
1. Mempersiapkan rangkaian hambatan yang disusun secara seri dan alat ukur
multimeter
2. Mengkalibirasi pengukuran tegangan dengan menghubungkan probe merah dan
hitam dengan menyentuhkan kedua probe secara bersamaan antara probe satu

dengan lainnya dan memutar knop secara perlahan agar jarum mendekati psosisi
nol
3. Memutar tombol selector dan menempatkan pada fungsi volt meter
4. Menyentuhkan probe merah dan hitam pada rangkaian parallel yang telah disusun
5. Mengamati hasil pengukuran dan mencatat hasil pengukuran tegangan pada
rangkaian tersebut
D. Hasil pengukuran
1. Besar hambatan melihat warna pada resistor
R1
= (470) 5 ohm

R4

= (33000) 5 ohm
= (2200) 5 ohm
= (200) 5 ohm

R5

= (1000) ohm

R2
R3

2. Hasil pengukuran hambatan menggunakan multimeter


Pada saat disusun seri :
R1+R3
= 2200 ohm
R1+R3+R4 = 2400 ohm
Pada saat disusun parallel :
R1+R3
= 42 ohm
R1+R3+R4 = 34 ohm
3. Hasil pengukuran kuat arus DC menggunakan multimeter :
1. DCA = 0,2 mA
2. DCA = 0,3 mA
4. Besar tegangan dan kuat arus pada rangkaian di titik A dan B
Titik
A
B

Tegangan
1,9
2

Kuat arus
0,028
0,028

5. Hasil pengukuran tegangan DC menggunakan power supply dan multimeter


Power supply
3 volt
5 volt

Multimeter analog
2.7 volt
5.8 volt

7 volt

7.4 Volt

6. Hasil pengukuran diode :


Besar skala diode (lv) : 0.7
(li) : 12
7. Potensio maksimal : 100.000
E. Analisis dan diskusi
1. Besar hambatan pada saat pengukuran :
= (47 x 101) 5
= (33 x 103) 5

ohm

ohm

R4 (merah,hitam,coklat,emas)

= (22 x 102) 5
= (20 x 101) 5

R5 (coklat,hitam,hitam,coklat)

= (100 x101) ohm

R1 (kuning,ungu,hitam,emas)
R2 (oren,oren,oren,emas)
R3 (merah,merah,merah,emas)

ohm

ohm

Berdasarkan pengukuran besar hambatan pada resistor yang telah dilakukan,


bahwa besarnya nilai hambatan dapat dilihat dari warna yang tertera pada masing-masing
hambatan. Besar hambatan pada warna tersebut nilainya lebih akurat dibandingkan
mengukur hambatan pada resistor menggunakan multimeter analog.Hal ini, dikarenakan
dalam membaca skala pada multimeter kurang teliti sehingga data kurang akurat.
2. Hasil pengukuran hambatan menggunakan multimeter :
Pada saat disusun seri :
R1+R3
= (22 x 102) ohm
= 2200 ohm
R1+R3+R4 = (24 x 102) ohm
= 2400 ohm
Pada saat disusun parallel :
R1+R3
= 42 ohm
R1+R3+R4 = 34 ohm
Berdasarkan pengukuran hambatan menggunakan multimeter pada saat resistor
disusun secara seri memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan dengan yang disusun
secara parallel. Hal ini dikarenakan hambatan yang disusun seri tidak bercabang sehingga
memiliki nilai yang lebih besar. Pada rangkaian seri memiliki kuat arus yang sama
sedangkan yang parallel kuat arus nya adalah hasil pembagi tegangan dengan hambatan
penganti total pada rangkaian parallel

3. Hasil pengukuran kuat arus DC menggunakan multimeter :


1. R
= 20000 ohm
DCA = (20/250 x 2.5 mA)
= 0.2 mA
2. R
= 680 5
DCA = (30/250 x 2.5 mA )
= 0.3mA
Berdasarkan kuat arus DC searah ketika hambatan besar menghasilkan kuat arus
yang kecil. Ini dibuktikan dengan besar hambatan 20000 ohm menghasilkan arus listrik
0,2 mA sedangkan yang hambatan 680 ohm menghasilkan 0,3 mA. Hal ini dikarenakan
kuat arus dan hambatan berbanding terbalik. Semakin besar kuat arus semakin kecil
hambatan, begitu pula sebaliknya
4. Besar tegangan dan kuat arus di titik Adan B
Titik A
1. VA
= 190/250 x 2.5 volt
= 1.9 volt
2. IA
= 70/250 x 0.1 A
= 0.028 A
Titik B
1. VB
= 200/250 x 2.5 volt
= 2 volt
2.IB
= 70/250 x 0.1 A
= 0.028 A
Berdasarkan pengukuran yang telah dilakukan, tegangan pada titik A dan titik B
memiliki nilai yang hampir sama. Pada saat pengukuran kedua titik tersebut berdekatan.
Pada titik A dengan hambatan yang memiliki nilai sebesar 150 5% dan 20000 ohm
menghasilkan tegangan yang lebih kecil dari titik B. Hal ini dikarenakan pada saat titik A
dan B disusun secara seri menghasilkan tegangan yang berbeda. Sedangkan kuat arus
pada titik A dan B sama karena saat disusun seri menghasilkan kuat arus yang sama di
berbagai titik.
5. Hasil pengukuran tegangan DC menggunakan power supply dan multimeter
1. Power supply
= 3volt
Multimeter
= 2,7 volt
2. Power supply
= 5 volt
Multimeter
=145/250 x 10 volt
= 5.8 volt
3. Power supply
= 7 volt
Multimeter
= 185/250 x 10 volt
= 7.4 volt

Berdasarkan pengukuran yang telah dilakukan, pengukuran tegangan DC


menggunakan power supply memiliki nilai yang berbeda dengan yang multimeter.
Seharusnya nilai tegangan menggunakan power supply dan multimeter memiliki nilai
yang sama tetapi dikarenakan dalam pembacaan skala multimeter kurang teliti
mengakibatkan nilai tegangannya berbeda.
6. Hasil pengukuran pada Iv dan Ii pada diode
Besar skala diode (lv) : 0.7
(li) : 12
F. Kesimpulan hasil percobaan
1. Bahwa resistor dapat diketahui besar hambatan dengan melihat warna yang tertera
pada masing-masing resistor tersebut
2. Bahwa rangkaian yang disusun secara seri memiliki nilai hambatan yang cukup besar
dibandingkan dengan yang disusun secara parallel. Hal ini dikarenakan hambatan
yang disusun secara seri tidak bercabang sehingga nilai hambatannya besar dan besar
hambatan disusun secara parallel terbagi mengakibatkan hambatan menjadi semakin
kecil makin. Semakin banyak resistor yang dirangkai secara seri menghasilkan
hambatan yang semakin besar sedangkan ketika disusun parallel semakin banyak
resistor yang dirangkai menghasilkan hambatan yang semakin kecil.
3. Bahwa kuat arus DC searah ketika hambatan besar menghasilkan kuat arus yang
kecil. Hal ini dikarenakan kuat arus dan hambatan berbanding terbalik. Semakin besar
kuat arus semakin kecil hambatan, begitu pula sebaliknya.
4. Bahwa pengukuran tegangan DC menggunakan power supply memiliki keakuratan
yang tepat dibandingkan dengan multimeter dikarenakan dalam mengukur
menggunakan multimeter terkadang kurang teliti.
5. Bahwa pembagi tegangan DC yang disusun seri memiliki besar tegangan yang
berbeda sedangkan pada kuat arusnya sama.Hal ini dikarenakan pada saat pembagi
tegangan disusun secara seri tegangan pada setiap titik berbeda dan kuat arus sama
karena ketika seri tidak bercabang sehinga tegangan dan kuat arus berbanding terbalik

G. Kesan dan saran


Kesan :
1. Praktikum analisis rangkaian listrik yang pertama cukup menyenangkan, tetapi dalam
penyampaian materi terlalu cepat sehingga mahasiswa kurang paham dalam
pembuatan laporan

Saran :
1. Sebaiknya dalam penyampaian materi jangan terlalu cepat sehingga mahasiswa dapat
membuat laporan dengan baik
2. Sebaiknya diperlukan asisten dosen lebih dari satu sehingga dapat membantu
mahasiswa ketika hendak bertanya ketika kurang paham

Anda mungkin juga menyukai