Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap masing-masing negara mempunyai ideologi yang berbeda-beda sesuai
dengan yang dianut oleh masing-masing negara tersebut. Ideologi bagi suatu negara
merupakan dasar , ide atau cita-cita bagi negara tersebut untuk berkembang dan maju.
Ideologi negara tersebut seiring berkembangnya zaman tidak boleh hilang dan tetap
menjadi pedoman. Ideologi yang dimiliki setiap negara harus tetap kokoh dan tidak
mudah terombang-ambing oleh masalah-masalah yang ada dalam suatu negara tersebut
Ideologi Negara Indonesia adalah pancasila. Ideologi pancasila oleh bangsa
Indonesia dijadikan sebagai pedoman dan pandangan hidup dalam mengembangkan
nengara Indonesia dalam berbagai aspek. Dengan ideologi pancasila ini bangsa Indonesia
dapat mecapai kemerdekaan dan semakin berkembang baik dari segi sumber daya
manusia maupun potensi sumber daya alam.
Namun, seiring berkembangnya zaman ideologi pancasila di Indonesia hanya
sebagai pelengkap negara. Ideologi pancasila seolah-olah untuk menunjukkan bahwa
Indonesia merupakan negara yang merdeka dan mandiri. Tingkah laku sebagian kalangan
masyarakat bertindak tidak sesuai dengan ideologi pancasila.
Terorisme merupakan salah satu contoh tindakan yang tidak sesuai dengan
ideologi pancasila . Tindakan terorisme sudah semakin luas dan bervariasi. Terorisme
sudah marak terjadi di seluruh belahan dunia. Terorisme terkadang menimbulkan
serangan sepihak yang membuat sebagian besar masyarakat merasa dirugikan baik dari
segi material maupun spiritual. Seperti halnya, serangan yang dilakukan di Jakarta
tepatnya di jalan Thamrin merugikan sebagian besar masyarakat yang tidak bersalah.
Sebagian masyarakat tersebut merupakan mahasiswa, karyawan dan masyarakat biasa.
Mereka yang tidak mengerti kesalapahaman ideologi ikut merasakan serangan yang
menimbulkan rasa trauma yang mendalam. Tindakan terorisme tersebut sebaiknya di
minimalisir agar masyarakat merasa nyaman dan tidak khawatir akan serangan tersebut.

Oleh karena itu, kami penulis ingin memaparkan lebih lanjut mengenai Tindakan
Terorisme akibat Melemahnya Pancasila sebagai Ideologi Negara
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud ideologi?
2. Bagaimana pengertian pancasila sebagai ideologi negara?
3. Bagaimana Perbandingan antara Ideologi Liberalisme, Komunisme, dan Pancasila?

BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Ideologi
2 | Page

Ideologi berasal dari kata Yunani Idein yang berarti melihat, atau Idea yang
berarti raut muka, perawakan, gagasan, buah pikiran, dan Logia yangberarti ajaran.
Dengan demikian Ideologi adalah ajaran atau ilmu tentang gagasan dan buah pikiran
(Science des ideas).
Ideologi secara praktis diartikan sebagai gagasan-gagasan dasar yang disusun
secara sistematis dan dianggap menyeluruh tentang manusia dan kehidupannya, baik
yang individual maupun yang sosial. Ideologi dalam kehidupan kenegaraan dapat
diartikan sebagai suatu konsensus mayoritas warga Negara tentang nilai-nilai dasar yang
ingin diwujudkan dengan mendirikan negara. Dengan demikian ideologi sekaligus
merupakan pedoman atau petunjuk jalan ke arah tercapainya cita-cita yang ingin
diwujudkan tersebut.
B. Pancasila sebagai Ideologi Negara
Pancasila sebagai ideologi Negara Indonesia dapat diartikan bahwa Pancasila
adalah merupakan suatu konsep tentang sistem nilai yang secara individual oleh bangsa
Indonesia dipandang sebagai prinsip hidup ideal yang dicita-citakan dan diingini untuk
diwujudkan dalam kehidupan Negara Republik Indonesia.
Pancasila sebagai ideologi mencerminkan seperangkat nilai terpadu dalam
kehidupan politiknya bangsa Indonesia, yaitu sebagai tata nilai yang dipergunakan
sebagai acuan di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Sebagai
ideologi, Pancasila sangat penting karena dengan Pancasila tersebut bangsa Indonesia
mampu melihat dengan jelas persoalan-persoalan yang dihadapinya dan ke arah mana
tujuan akan dicapai.
Pancasila sebagai

ideologi

seharusnya

mampu

mengintegrasikan

atau

mempersatukan berbagai macam kelompok, agama, etnis, dan budaya yang ada di
Nusantara dalam satu kesatuan Negara Republik Indonesia. Pancasila menjadi sumber
keyakinan bersama seluruh masyarakat Indonesia sehingga nilai-nilai tersebut menjadi
sumber inspirasi kehidupan bersama yang utuh dan harmonis.
C. Perbandingan antara Ideologi Liberalisme, Komunisme, dan Pancasila
1. Liberalisme
John Locke merupakan orang pertama yang meletakkan dasar-dasar ideologi
liberal. Liberalisme muncul sebagai reaksi terhadap filsafat Filmer yang mengatakan

3 | Page

bahwa setiap kekuasaan bersifat monarki mutlak dan tidak ada orang yang lahir
bebas. Ciri-ciri liberalisme:
a. Memiliki kecenderungan untuk mendukung perubahan
b. Mempunyai kepercayaan terhadap nalar manusiawi
c. Bersedia menggunakan pemerintah untuk meningkatkan kondisi manusiawi
d. Mendukung kebebasan individu
e. Bersikap ambivalen terhadap sifat manusia
Jika dibandingkan dengan ideologi Pancasila yang secara khusus normanormanya terdapat di dalam UUD 1954, maka dapat dikatakan bahwa hal-hal yang
terdapat di dalam liberalisme juga terdapat dalam pasal-pasal UUD 1945, tetapi Pancasila
menolak liberalisme sebagai ideologi secara mutlak. Sudah diketahui bahwa liberalisme
merupakan paham yang pertama kali menyuarakan hak-hak asasi manusia, yaitu hak-hak
yang melekat pada manusia karena kemanusiaannya sendiri. Undang-undang Dasar 1945
pun memuat hak-hak asasi manusia tersebut seperti kemerdekaan berserikat dan
berkumpul, kebebasan memeluk agama masing-masing, dan lain sebagainya. Namun
UUD 1945 tidak memberi penekanan pada kebebasan individu saja, melainkan juga
ditekankan mengenai kewajiban-kewajibannya.
2. Komunisme
Ideologi komunisme bersifat absolutisasi dan determinis-men karena member
perhatian yang sangat besar kepada kolektivitas atau masyarakat, kebebasan individu
dan hak milik pribadi tidak diberi tempat dalam negara komunis. Ciri-ciri negara
komunis:
a. Berdasarkan ideologi Marxisme-Leninisme, artinya bersifat materialistis, ateis,
dan kolektivistik
b. Merupakan system kekuasaan satu partai atas seluruh masyarakat
c. Ekonomi komunis bersifat etatisme.
Jika dibandingkan dengan ketiga ciri diatas, Pancasila sebagi ideologi memberi
kedudukan yang seimbang kepada manusia sebagai makhluk individu dan makhluk
sosial.
Pasal-pasal yang menunjukkan adanya sarana control yang dapat mencegah
kekuasaan satu partai misalnya pasal 1,27,28,29 UUD 1945. Sedangkan pasal 33
menyiratkan adanya penguasaan ekonomi oleh negara tetapi bukan berarti ekonomi
bersifat etatisme.

4 | Page

BAB III
ANALISIS MASALAH
A. Deskripsi Masalah
Live ISIS 'bertanggung jawab atas serangan terorisme di Sarinah'
11:55
Sejumlah ledakan dan tembakan terdengar di wilayah Thamrin, Sarinah di Jakarta.
Tujuh orang meninggal dan 23 luka-luka dalam serangan itu, kata kepolisian.
ISIS melalui pernyataan resminya mengklaim aksi ini dan mengatakan serangan

dilakukan oleh "para prajurit Khalifah".


Presiden Jokowi mengatakan "mengecam tindakan yang mengganggu keamanan
masyarakat, ketenangan rakyat, dan menebar teror."
5 | Page

Laporan dari Heyder Affan, Christine Franciska, Jerome Wirawan, Isyana Artharini,
Pijar Anugerah, dan Ging Ginanjar.

22:38
Bahrun Naim, ISIS Indonesia terlibat serangan Jakarta
Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian mengatakan
sosok ISIS asal Indonesia, Bahrun Naim terlibat dalam serangan bom di Jakarta Pusat.
"Khusus di Asia Tenggara, ada satu tokoh, yaitu Bahrun Naim, yang ingin mendirikan
Katiba Nusantara," kata Tito Karnavian.
"Dia ingin menjadi leader untuk kelompok ISIS di Asia Tenggara," tambah Tito.
21:42
ISIS merilis pernyataan resmi mengklaim serangan di Jakarta. Mereka mengatakan aksi
itu dilakukan oleh "para prajurit Khalifah". Target mereka adalah "warga koalisi perang
salib" yang melawan ISIS, kata pernyataan mereka.
20:55
Cukup "simbolik" dan kemungkinan serangan di masa depan "potensial"
"Serangan di Sarinah itu menurut saya sangat terkait para pelaku di Paris itu. Kan mereka
sudah pernah dilatih di Suriah, dan di Indonesia, teroris itu kan sudah banyak yang di
sana dan banyak yang sudah kembali di Indonesia," kata Mantan Kepala BNPT, Ansyaad
Mbai.
"Dari sekian banyak dari para jihadis Indonesia di Suriah banyak yang kembali dari
Suriah, dan itu baru satu orang yang ditangkap dan diadili sisanya entah ke mana."
"Serangan di masa depan sangat potensial karena di Indonesia itu banyak kelompok kecil
yang semuanya berorientasi kepada kayak ISIS. Itu memang cukup simbolik, di pusat
kota Jakarta dengan Istana negara itu memang by design mereka memilih target seperti
itu."
6 | Page

20:21
Lokasi serangan "adalah simbol yang kuat"
Lokasi serangan di pusat kota Jakarta adalah sebuah simbol yang kuat, kata Tom
Pepinsky, profesor pemerintahan di Cornell University di AS.
"[Itu] adalah mall pertama Indonesia yang bergaya internasional..., agak usang tetapi
masih dipahami oleh warga Jakarta sebagai simbol awal dan kuat yang mencerminkan
kesejahteraan Indonesia."
Serangan ini operasinya cukup berbeda dengan aksi militan lain di Indonesia. Kali ini
lebih banyak individu dengan senjata dan granat, dari pada pelaku bunuh diri yang
bertindak sendiri.
"Ini mengindikasikan bahwa mereka mempersiapkan diri untuk bertempur," katanya
dalam blog.

20:07
Jumlah luka-luka bertambah menjadi 23 orang, termasuk empat warga asing
Jumlah yang terluka akibat serangan teroris di sekitar Sarinah, Jakarta, meningkat
menjadi 23 orang. Dalam daftar yang disebarkan Polda Metro Jaya, jumlah 23 luka itu
meliputi 18 sipil dan lima anggota polisi. dari 18 warga sipil, empat di antaranya warga
asing. Yakni seorang warga Aljazair, seorang warga Belanda, seoarang warga Austria, dan
seorang warga Jerman.
Warga Aljazair, adalah orang yang berhasil meloloskan diri ketika disasar penyerang saat
keluar dari kafe Starbuck. Dalam peristiwa itu, seorang warga Kanada tewas.
Seorang lagi, warga Belanda, menderita luka parah dan mendapat perawatan intensif di
RSPAD.
7 | Page

(Sumber:http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2016/01/160114live
bom_thamrin diakses hari selasa tanggal 1 Maret 2016 pukul 16.05 WIB )
B. Analisis
Terorisme jelas menjadi momok bagi peradaban modern. Tindakan, pelaku,
tujuan, motivasi, target serta metode terorisme kini semakin luas dan bevariasi. Sehingga
semakin jelas bahwa terror merupakan kejahatan terhadap perdamaian dan keamanan
umat manusia.
Pancasila sebagai ideologi bangsa saat ini dihadapkan pada masalah terorisme.
Tindakan terror yang kian marak dapat berdampak buruk bagi seluruh masyarakat,
bahkan dapat menghancurkan pilar-pilar peradaban bangsa Indonesia. Oleh karena itu,
sudah semestinya aksi terorisme dibasmi dan ditindak secara tegas.
Kurangnya pemahaman nilai-nilai Pancasila di tengah masyarakat menjadi salah
satu faktor merebaknya terorisme di Indonesia. Sebagai contoh kasus yang belum lama
terjadi yaitu ledakan bom di Sarinah, Thamrin. ISIS melalui pernyataan resminya
mengklaim aksi ini dan mengatakan serangan dilakukan oleh "para prajurit Khalifah".
Menurut mereka, targetnya adalah "warga koalisi perang salib" yang melawan ISIS. Dari
kasus ini sudah jelas bahwa sila pertama Pancasila diselewengkan. Sila pertama
mencerminkan kebebasan setiap orang untuk memeluk agama sesuai dengan kepercayaan
dan keyakinan masing-masing. Namun bagi pelaku teror, hal ini tidak ditanamkan baikbaik dalam dirinya. Pelaku sudah diracuni oleh pemikiran-pemikiran salah yang hanya
mengistimewakan agama tertentu saja.
Kepolisian mengatakan bahwa 7 orang meninggal dan 23 luka-luka dalam
serangan itu. Dari jumlah 23 korban luka-luka itu meliputi 18 sipil dan lima anggota
polisi. Fakta tersebut telah menjelaskan bahwa sila ke dua Pancasila juga dilanggar. Sila
ke dua Pancasila berisi penghargaan akan harkat dan martabat kemanusiaan yang
diwujudkan dengan penghargaan hak asasi manusia. Bahkan hak yang paling dasar yaitu
hak untuk hidup diabaikan dalam kasus terorisme ini. Belum lagi pernyataan Kepala
Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian yang mengatakan sosok
ISIS asal Indonesia, Bahrun Naim terlibat dalam serangan bom di Jakarta Pusat.
"Khusus di Asia Tenggara, ada satu tokoh, yaitu Bahrun Naim, yang ingin mendirikan
Katiba Nusantara," kata Tito Karnavian.
"Dia ingin menjadi leader untuk kelompok ISIS di Asia Tenggara," tambah Tito.

8 | Page

Dari pernyataan di atas tentu kasus ini juga mengancam persatuan Indonesia.
Bahrun Naim yang ingin menjadi leader ISIS di Asia Tenggara tentu dia akan mencari
banyak massa untuk menjadi pengikutnya. Karena dia berasal dari Indonesia tentu saja
kemungkinan besar yang akan ia jadikan pengikutnya adalah masyarakat Indonesia juga.
Jelas hal ini mengancam persatuan bangsa jika masyarakatnya tidak menghayati
dan mengamalkan nilai-nilai yang ada pada sila-sila Pancasila. Pancasila sebagai ideologi
mencerminkan seperangkat nilai terpadu dalam kehidupan politiknya bangsa Indonesia,
yaitu sebagai tata nilai yang dipergunakan sebagai acuan di dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dengan munculnya kasus terorisme di
Indonesia tersebut yang pelakunya juga orang Indonesia mencerminkan bahwa masih
banyak masyarakat Indonesia yang hanya sekedar tahu Pancasila namun tidak
menjadikan Pancasila itu sendiri sebagai pedomannya dalam kehidupan berbangsa dan
bernegaranya. Padahal nilai nilai yang terkandung dalam Pancasila tersebut merupakan
nilai-nilai kepribadian bangsa yang sekaligus dijadikan pandangan hidup atau sesuatu
yang dicita-citakan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ideologi adalah gagasan-gagasan dasar yang disusun secara sistematis dan
dianggap menyeluruh tentang manusia dan kehidupannya. Di negara Indonesia ideologi
yang digunakan adalah ideologi pancasila . Pada dasarnya ideologi pancasila adalah
ideologi yang mengambil sisi positif dari ideologi liberalis dan kapitalis. Ideologi
pancasila bersifat fleksibel. Pancasila yang merupakan ideologi negara Indonesia
sekarang ini melemah karena kurangnya pemahaman mengenai ideologi pancasila
tersebut.
Contoh kurangnya pemahaman mengenai ideologi adalah tindakan terorisme
melalui serangan ke berbagai pihak. Sebagian organisasi ada yang melakukan tindakan
seperti ini. Salah satunya adalah dari organisasi radikal di Syiria yang mengatasnamakan
Islam. Di Indonesia sudah banyak yang masuk kedalam organisasi ini. Mereka berniat
membuat negara Indonesia menjadi negara Islam berdasarkan versi mereka dimana
9 | Page

mereka bebas membunuh siapa saja yang menentang. Hal ini tentu sangat bertolak
belakang dengan Ideologi Pancasila yang menghargai perbedaan dan yang mampu
merangkul seluruh warga negara Indonesia. Para leluhur Bangsa Indonesia pernah
mengganti sila pertama dari pancasila untuk mempertahankan keutuhan negara Indonesia.
Hal ini membuktikan bahwa saat pancasila dirumuskan para pendahulu sudah menyadari
bahwa negara Indonesia bukanlah negara islam. Indonesia adalah negara yang terbentuk
dari perbedaan perbedaan kebudayaannya. Jadi tindakan mengubah Indonesia menjadi
negara Islam adalah tindakan yang salah.
B. Saran
Sebaiknya, sebagai warga negara Indonesia yang baik harus memahami pancasila
sebagai pegangan hidup kita atau ideologi bagi bangsa Indonesia. Dengan begitu kita
dapat mengambil makna yang penting dari nilai-nilai yang terdapat dalam pancasila.
Sehingga kita sebagai warga negara dapat melakukan nilai-nilai dari pancasila dalam
kehidupan sehari-hari.
Daftar Pustaka
Rukiyati,dkk .2013. Pendidikan Pancasila. Uny press : Yogyakarta
Bolo Andreas Dowengdkk .2012. Pancasila Kekuatan Pembebas. PT Kanisius : Yogyakarta
Al Marsudi Subandi . 2001. Pancasila dan UUD 1945 dalam Paradigma Reformasi. PT Raja
Grafindo Persada : Jakarta
Zuhri Miftahuddin. 1985 . Pancasila tinjauan : Historis, Yuridis Konstitusional dan
Pelaksanaannya. Liberty : Yogyakarta

10 | P a g e

11 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai