Anda di halaman 1dari 54

LAPORAN HASIL

PRAKTEK PENGAWATAN DAN TEKNOLOGI PCB I

DISUSUN OLEH:

MUHAMMAD YOGA PRATAMA (061930321222)


KELAS 1 EN

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


PALEMBANG

2020
LEMBAR PENGESAHAN

JURNAL PENGAWATAN DAN TEKNOLOGI PCB I


DISETUJUI UNTUK JURUSAN ELEKTRO

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK ELEKTRONIKA

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

Oleh:

DOSEN PEMBIMBING

(Amperawan, S.T., M.T.)

i
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT serta shalawat
dan salam disampaikan kepada Rasullullah SAW atas limpahan Rahmat dan
Karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Praktek Pengawatan
dan Teknologi PCB ini tepat waktu.
Laporan Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB ini dibuat bertujuan
untuk melaporkan segala hasil praktek atas usaha mempelajari keterampilan
dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan selama Praktek
Pengawatan dan Teknologi PCB selama satu semester.
Saya menyadari bahwa laporan ini tidak akan dapat terselesaikan tanpa
bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Amperawan, S.T., M.T. selaku Dosen
Pembimbing yang telah memberikan ilmu pengetahuan, pengarahan dan saran-
saran dalam menyempurnakan penulisan laporan ini.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
sebab itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
rekan-rekan mahasiswa Elektronika khususnya dan para pembaca umum. Akhir
kata saya ucapkan terima kasih.

Palembang,Januari 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan..................................................................................... i
Kata Pengantar............................................................................................ ii
Daftar Isi.....................................................................................................
iii
BAB I : Organisasi Bengkel Elektronika.................................................. 1
BAB II: Menyolder dan Mempertin Kawat Email.................................. 12
BAB III: Menyolder pada PCB Matriks...................................................
19
BAB IV: Membuat Layout Power Supply Menggunakan PCB Matriks...
25
BAB V: Membuat Power Supply Menggunakan Resistor Variable.........
31
BAB VI: Kesimpulan dan Saran................................................................
44
DAFTAR PUSTAKA................................................................................
45

iii
iv
BAB I
ORGANISASI BENGKEL ELEKTRONIKA

1.1 TUJUAN

Setelah topik ini dibahas mahasiswa dapat:

1. Melakukan praktek sesuai peraturan dan tata tertib di bengkel elektronika


2. Merangkai sendiri bentuk dan kegunaan dari sebuah rangkaian.
3. Mendemostrasikan keterampilan skill.
4. Menunjukkan sikap disiplin, menerapkan ketelitian dan kesabaran selama
praktek.
5. Memperlihatkan sikap profesionalisme di bidang elektronika.

1.2 DASAR TEORI


1.2.1 Pengamatan dan Teknologi PCB I
Pengawatan adalah proses perancangan dan perakitan komponen-
komponen elektronika sehingga menghasilkan suatu rangkaian elektronika.
Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB 1 merupakan praktek dasar
tentang cara membuat rancangan (desain) rangkaian elektronika dasar dan
perakitannya pada papan PCB (printed cicuit board).
1.2.2 Keselamatan Umum
Hal utama yang harus diperhatikan dalam melakukan latihan di bengkel
Pengawatan dan Teknologi PCB adalah keselamatan umum. Keselamatan
umum meliputi keselamatan diri sendiri, orang lain, dan peralatan kerja.
Keselamatan umum merupakan tanggungjawab bersama antara mahasiswa
sebagai praktikan dan instruktur sebagai pengajar.
Setiap mahasiswa yang melakukan praktek dituntut untuk selalu berhati-
hati dan bertanggung jawab terhadap pekerjaannya. Mahasiswa yang praktek
harus dalam kondisi yang siap, tidak sakit, ataupun mengantuk. Mahasiswa
juga harus menggunakan pakaian khusus selama praktek. Hal-hal tersebut
harus diperhatikan untuk menghindari kecelakaan yang tidak diinginkan.

1
Kecelakaan yang sering terjadi antara lain:

1. Terkena ujung sisi benda yang tejam.


2. Terkena panas solder.
3. Terkena benda yang berputar seperti bor.
4. Tersengat aliran listrik.

1.2.3 Penanggung Jawab Praktek

a. Instruktur

Instruktur adalah orang yang bertugas memberikan petunjuk dan


penjelasan tentang langkah-langkah praktek yang benar, tepat, dan aman.
Instruktur juga mengontrol kegiatan mahasiswa saat praktek, menyelidiki
terjadinya kerusakan pada alat atau mesin dan mencatat semua peristiwa tersebut
serta meminta pertanggungjawaban dari mahasiswa atas terjadinya hal tersebut.

b. Storeman

Storeman adalah orang yang bertugas memberikan pinjaman peralatan-


peralatan yang dibon oleh mahasiswa dan bertanggung jawab penuh terhadap
peralatan yang dipinjam (bon) oleh mahasiswa tersebut. Apabila terjadi kerusakan
maupun kehilangan dari peralatan tersebut, maka storeman wajib melaporkan hal
itu kepada instruktur agar dapat ditindaklanjuti.

c. Praktikan

Praktikan adalah mahasiswa yang mengikuti kegiatan praktek di bengkel


Pengawatan dan Teknologi PCB. Praktikan dituntut untuk mengikuti dan
menjelaskan semua tugas yang diberikan oleh instruktur dengan baik dan
mematuhi semua peraturan dan ketentuan yang berlaku selama praktek.

Praktikan juga wajib menjaga peralatan yang dipinjam agar tidak


mengalami kerusakan dan kehilangan.

2
1.2.4 Kebersihan

Kebersihan di bengkel Pengawatan dan Teknologi PCB harus senantiasa


dijaga dan diperhatikan, karena bila ruangan bengkel selalu bersih maka akan
menambah kenyamanan pada saat melakukan praktek di dalam bengkel. Yang
berkewajiban menjaga kebersihan ruangan bengkel adalah seluruh mahasiswa
yang melakukan praktek. Untuk itulah setiap selesai melakukan praktek,
mahasiswa harus membersihkan peralatan yang telah dipinjam dan membersihkan
ruangan tempat melakukan praktek. Selain itu mahasiswa harus membersihkan
diri apabila selesai melakukan praktek.

1.3 PENGENALAN PERALATAN BENGKEL PENGAWATAN DAN


TEKNOLOGI PCB

Peralatan-peralatan yang digunakan selama praktek antara lain:

 Mistar Baja
 Tang
 Cutter
 Obeng
 Pinset
 Solder
 Penyedot timah
 Landasan Solder
 Multitester

a. Mistar baja

Mistar baja adalah alat ukur yang terbuat dari baja tahan karat. Permukaan
dan bagian sisinya rata dan halus, diatasnya terdapat guratan-guratan
ukuran, ada yang didalam satuan inchi, sentimeter dan ada pula yang

3
gabungan inchi dan sentimeter/milimeter. Alat ini digunakan untuk
mengukur dengan menunjukkan perbandingan langsung benda kerja
dengan skala asli.

b. Tang
Tang merupakan perlatan multifungsi dalam elektronika dan jenisnyapun
ada beberapa macam seperti tang potong, tang cucut, tang kombinasi, tang
crimping, dan lain-lain. Untuk perlatan pendukung dalam elektronika tang
yang lazim dipakai adalah tang potong, tang cucut dan tang crimping.
Adapun fungsi masing-masing tang secara khusus adalah sebagai berikut.
 Tang potong, berfungsi berfungsi untuk memotong kawat atau kabel.

 Tang jepit, merupakan tang yang mempunyai kegunaan khusus untuk


menjepit kawat atau kabel.

4
 Tang kombinasi, seperti namanya tang ini berfungsi untuk menjepit,
membengkokkan, dan memotong elemen kawat atau kabel.

c. Cutter

Cutter memiliki berbagai desain yang menarik dan memiliki beragam


fungsi, mulai dari hanya sekedar memotong kertas, busa, mika, pipa,
clamp, karpet sampai playwood, selain itu ada type tertentu yang dapat
digunakan untuk pekerja seni. Rangkanya pun disesuaikan dengan fungsi
cutter tersebut, sehingga aman dan nyaman saat digunakan. Untuk
penguncinya ada yang manual (slider & sekrup), ada juga yang otomatis,
selain itu ada tipe tertentu yang dilengkapi dengan lubang pemotong
pisau.

5
d. Obeng
Obeng berfungsi untuk memasang atau melepaskan baut. Obeng memiliki
dua macam jenis, yaitu: Obeng plus dan Obeng Minus.

6
e. Pinset
Pinset digunakan untuk menjepit komponen-komponen elektronika. Dapat
juga digunakan untuk mengambil baut yang jatuh di tempat yang sangat
sempit.

7
f. Solder
Solder digunakan untuk mempertin dan menyolder komponen-komponen
elektronika dengan bantuan timah.

g. Penyedot Timah
Alat ini digunakan untuk mengambil timah yang berlebihan di PCB.

h. Landasan Solder
Digunakan untuk landasan/sandaran solder yang digunakan saat solder
dalam keadaan panas.

8
i. Multitester/Multimeter
Multimeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur arus,
tegangan dan hambatan listrik. Alat ini disebut AVO-meter.

1.4. Pertanyaan

1. Jelaskan tujuan Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB-1!

Jawab:

1. Tujuan praktek pengawatan dan teknologi PCB-1:


1) Melakukan praktek sesuai peraturan dan tata tertib di bengkel
elektronika.

9
2) Merangkai sendiri bentuk dan kegunaan dari sebuah rangkaian.
3) Mendemostrasikan keterampilan.
4) Menunjukkan sikap disiplin, menerapkan ketelitian dan kesabaran selama
praktek.
5) Memperlihatkan sikap profesionalisme di bidang elektronika.

1.5 Evaluasi

1. Jelaskan perbedaan tang jepit dan tang potong, obeng plus dan obeng minus!
2. Jelaskan langkah-langkah pengukuran arus, tegangan dan hambatan listrik
menggunakan multimeter!

Jawab:

1. Perbedaan tang jepit dan tang potong:


 Tang jepit digunakan untuk menjepit dan memelintir kawat, sedangkan;
 Tang potong digunakan untuk memotong kawat.

Perbedaan obeng plus dan obeng minus:

 Obeng plus memiliki mata yang berbentuk seperti tanda silang/tambah,


dan digunakan untuk memutar baut yang memiliki kepala plus.
 Obeng minus memiliki mata yang berbentuk seperti tanda garis/kurang,
dan digunakan untuk memutar baut yang memiliki kepala minus.

2. Langkah pengukuran arus:

 Atur posisi saklar selektor ke DCA.


 Pilih skala sesuai dengan perkiraan arus yang akan diukur. Jika arus yang
diukur melebihi skala, sekering dalam multimeter bisa putus.
 Putuskan jalur catu daya (power supply) yang terhubung ke beban.
 Hubungkan probe multimeter ke jalur yang kita putuskan. Probe merah
ke output tegangan positif dan probe hitam ke input tegangan beban atau
rangkaian yang akan kita ukur.

10
 Baca hasil pengukuran di display multimeter.

Langkah pengukuran tegangan:

 Atur posisi saklar ke DCV/ACV sesuai kebutuhan. DCV digunakan


untuk mengukur tegangan bertipe DC (searah), sedangkan ACV
digunakan untuk mengukur tegangan bertipe AC (bolak-balik).
 Pilih skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang diukur. Bila tidak
diketahui, disarankan memilih mulai dari skala tegangan yang tertinggi
untuk menghindari terjadi kerusakan pada multimeter, kemudian turun
perlahan sehingga sampai pada skala yang sesuai.
 Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Untuk
tegangan AC, tidak ada polaritas negatif dan positif, jadi bebas untuk
menentukan posisi probe.
 Baca hasil pengukuran di display multimeter.

Langkah pengukuran hambatan:

 Atur posisi saklar selektror ke ohm (Ω).


 Pilih skala sesuai dengan perkiraan ohm yang akan diukur.
 Hubungkan probe ke komponen resistor. Karena tidak ada polaritas, jadi
terbalik pun tidak apa.
 Baca hasil pengukuran di display multimeter.

1.6 ANALISA

Dalam organisasi bengkel elektronika, ada tiga penanggungjawab praktek:


instruktur yang bertugas memberi petunjuk dan penjelasan tentang langkah-
langkah praktek yang benar, tepat, dan aman, storeman yang bertugas
memberikan pinjaman peralatan dan bahan yang dibon oleh mahasiswa dan
bertanggungjawab penuh terhadap peralatan yang dipinjam tersebut, dan
mahasiswa sebagai praktikan yang bertugas untuk mengikuti kegiatan praktek di
bengkel Pengawatan dan Teknologi PCB.

11
Di dalam bengkel, kita harus selalu menjaga keselamatan umum; baik itu
keselamatan diri, orang lain, dan peralatan kerja. Keselamtan umum merupakan
tanggungjawab bersama antara mahasiswa sebagai praktikan dan instruktur.

Dalam melakukan kegiatan praktik, ada berbagai macam alat yang akan
digunakan. Di antaranya yaitu: mistar baja, obeng, tang, pinset, solder, landasan
solder, penyedot timah, dan multimeter.

1.7 KESIMPULAN

1. Selama mengikuti kegiatan praktik, kita harus selalu fokus untuk menghindari
setiap kemungkinan kecelakaan yang mungkin terjadi.
2. Kita harus senantiasa menjaga kebersihan dan keselamatan, baik lokasi juga
peralatan. Bengkel elektronika adalah tempat kerja milik bersama dan alat
yang digunakan pun digunakan bersama-sama pula, jadi ada baiknya kita jaga
sebaik mungkin.
3. Ada banyak alat yang dipakai selama kegiatan praktik, dan sudah jadi tugas
kita untuk bertanggungjawab atas keadaan alat-alat tersebut supaya tidak
rusak apalagi hilang.
4. Mendengarkan instruksi dari instruktur adalah hal yang sangat penting.
Memperhatikan setiap instruksi dan perintah instruktur dalam menjalankan
langkah-langkah praktek adalah kunci dari kegiatan praktik yang bagus.

1.8 SARAN

1. Buatlah jadwal piket kebersihan untuk semua praktikan secara bergantian


untuk setiap selesai praktek, sehingga kondisi bengkel praktek tetap bersih
dan rapi.
2. Aturlah jadwal siapa untuk meminjam (bon) peralatan dan bahan untuk setiap
minggunya. Hal ini dilakukan agar semua praktikan memiliki rasa tanggung
jawab yang sama terhadap alat-alat yang dipinjam.
3. Pastikan keadaan peralatan dan bahan sebelum digunakan. Bila ada peralatan
atau bahan yang rusak atau tidak bisa digunakan, segera laporkan.

12
13
BAB II
MENYOLDER DAN MEMPERTIN KAWAT EMAIL

2. 1 TUJUAN

Setelah latihan mempertin pada kawat email mahasiswa dapat:

1. Berlatih untuk menggunakan alat-alat yang umum digunakan dalam praktek


pengawatan.
2. Mempertin kawat email dengan benar.
3. Membandingkan hasil pertin pada berbagai jenis kawat.

2.2 DASAR TEORI

Menyolder adalah proses menyatukan dua buah logam tanpa mencairkan


kedua logam yang disatukan tersebut. Adapun yang menyatukan kedua logam
tersebut adalah timah yang dicampur dengan bahan lainnya. Timah akan
berbentuk padat pada suhu kamar dan akan mencair pada suhu yang cukup tinggi.
Persentase perbandingan timah dengan bahan lainnya, yaitu timah hitam, dapat
dilihat dari RH-nya. Timah yang biasa digunakan adalah yang memiliki RH 60/40
dan RH 40/60. Timah RH 60/40 (60% timah dan 40% timah hitam) akan mencair
pada suhu 188o, timah RH 40/60 akan mencair pada suhu 210o.

Alat bantu yang digunakan untuk proses penyolderan disebut solder.


Solder yang dihubungkan ke jala-ajal listrik akan menghasilkan panas yang cukup
tinggi sehingga dapat mencairkan timah. Pada saat timah dalam keadaan cair
itulah kedua logam yang ingin disatukan dapat direkatkan dengan timah. Saat ini
alat solder banyak terdapat di pasaran dengan bentuk dan variasi yang bermacam-
macam.

Mempertin adalah proses pelapisan suatu logam dengan timah yang


dipanaskan dengan alat solder. Tujuan mempertin dalah agar bagian logam yang
dilapisi tidak mudah berkarat.

14
15
2.3 DAFTAR ALAT

No
NAMA ALAT SPESIFIKASI JUMLAH
.

1. Solder 30 watt/220 volt 1 buah

2. Tang Potong 1 buah

3. Tang jepit 1 buah

4. Cutter 1 buah

5. Pinset 1 buah

6. Mistar Baja 1 buah

7. Landasan Solder 1 buah

2.4 DAFTAR BAHAN

No. NAMA ALAT SPESIFIKASI JUMLAH

1. Kawat Email ɸ1 mm Secukupnya


2. Timah ɸ1 mm RH Secukupnya
60/40
3. Lotfet Secukupnya
4. Amplas Secukupnya

2.5 KESELAMATAN KERJA

1. Ikuti instruksi dari instruktur.


2. Gunakan tang potong dan cutter dengan hati-hati dan teliti.
3. Perhatikan cara menggunakan solder yang baik dan gunakan hati-hati.
4. Selalu letakkan solder yang panas pada landasan solder

16
2.6 LANGKAH KERJA

1. Persiapkan semua peralatan dan bahan yang akan dipergunakan dan


letakkan pada posisi yang benar.
2. Ukuran kawat email sepanjang 80 mm menggunakan mistar baja.
3. Potonglah sesuai ukuran dengan menggunakan tang potong sehingga kawat
menjadi dua bagian yang sama panjangnya.
4. Ukurlah masing-masing kawat menjadi tiga bagian yang sama.
5. Kupas kawat email dengan menggunakan cutter dan amplas pada bagian-
bagian yang telah ditentukan (sesuai gambar).
6. Pertin kawat email yang telah dikerik dan diamplas dengan menggunakan
timah yang telah ditentukan.
7. Gunakan lotfet pada saat mempertin bagian tertentu.
8. Periksa hasil pekerjaan sesuai gambar.
9. Laporkan kepada instruktur bila semua pekerjaan telah selesai.
10. Bersihkan semua peralatan yang telah digunakan.
11. Simpan kembali semua peralatan yang telah digunakan ke tempat
penyimpanan dalam kondisi baik.
12. Lakukan pembersihan bengkel.

2.7 ANALISIS

1. Periksalah semua peralatan yang digunakan sebelum praktik dimulai agar


bila terdapat peralatan yang rusak dapat dilaporkan kepada instruktur
sehingga dapat diganti dengan peralatan yang baik (tidak rusak).
2. Pada saat menyolder gunakanlah pasta agar didapatkan hasil solder yang
matang, merata, dan rapi, sebab pasta mempercepat penjalaran panas dari
solder tersebut.

17
3. Pakailah alat bantu untuk memegang kawat tersebut apabila saat
penyolderan dirasakan kurang aman, karena biasanya kawat menjadi panas
saat dilakukan penyolderan.
4. Gunakanlah peralatan sesuai dengan fungsinya masing-masing agar tidak
terjadi kerusakan pada saat dilakukan penyolderan.
5. Mahasiswa dapat menggunakan caranya masing-masing pada saat
penyolderan tersebut tepat pada waktunya.
6. Hasil solderan harus matang dan rapi.
7. Rapikan kawat yang telah selesai disolder.

2.8 DATA PENGAMATAN

Hasil Solderan

Kawat email ɸ 1 mm ɸ 0,8 mm

Timah RH 60/40 RH 40/60 RH 60/40 RH 40/60

Tidak dikupas

Dikupas dan
diamplas

Dikupas

Dikupas,
diamplas, dan
diberi lotfet

2.9 PERTANYAAN

1. Jelaskan tujuan mempertin!


2. Jelaskan kegunaan lotfet saat penyolderan!

18
Jawab:

1. Mempertin bertujuan supaya bagian logam yang dilapisi dengan timah tidak
mudah berkarat dan terpasang dengan kuat. Mempertin juga dapat berfungsi
sebagai penghubung arus listrik.
2. Lotfet berfungsi agar timah lebih mudah menempel pada proses mempertin.

2.10 EVALUASI

1. Jelaskan perbedaan hasil solderan kawat yang dikupas, dikerik dan tidak
dikupas!
2. Jelaskan perbedaan hasil solderan kawat yang diberi lotfet dan yang tidak
diberi lotfet!
3. Jelaskan perbedaan hasil solderan kawat yang menggunakan timah RH
60/40 dan RH 40/60!

Jawab:

1. Solderan kawat yang dikupas dan dikerik lebih mudah dipertin daripada
kawat yang cuma dikupas, dan keduanya lebih baik daripada kawat yang
tidak dikupas.
2. Hasil solderan kawat yang diberi lotfet lebih rapi daripada hasil solderan
yang tidak menggunakan lotfet.
3. Hasil solderan kawat yang menggunakan timah RH 60/40 memiliki titik
lebur timah yang lebih rendah daripada yang menggunakan timah RH 40/60.

2.11 ANALISA

Dalam kegiatan mempertin kawat email, kita membutuhkan alat-alat


berupa solder, tang potong, tang jepit, cutter, pinset, mistar baja, dan landasan
solder. Lalu untuk bahan-bahan yang dibutuhkan antara lain yaitu kawat email 1
mm, timah RH 60/40, lotfet, dan amplas yang secukupnya.

Pertama-tama, ukur dan potonglah kawat email menjadi empat bagian


yang sama panjang. Keempat kawat ini akan diberikan perlakuan yang berbeda

19
sebelum dipertin, guna meneliti pengaruh perlakuan-perlakuan tersebut pada hasil
pertin. Bagi setiap kawat menjadi tiga bagian, tandai dengan garis atau goresan.

Pada kawat pertama, kedua ujung kawat dikupas untuk kemudian langsung
dipertin. Ujung kawat kedua selain dikupas juga dipertin. Ujung kawat ketiga,
setelah dikupas dan dipertin, diolesi dengan lotfet sebelum dipertin. Sedangkan
kawat terakhir langsung dipertin tanpa dikupas, diamplas, atau pun dilotfet.

Keempat kawat yang dipertin ini akan menghasilkan bentuk pertin yang
berbeda-beda tingkat kemudahan dan hasil akhirnya. Jangan lupa untuk mencatat
setiap perbedaan tersebut.

2.12 KESIMPULAN

1. Ujung kawat yang sudah dikupas lebih sulit di solder dibandingkan dengan
ujung kawat yang belum dikupas oleh karena itu dibutuhkan kesabaran dan
ketelitian, agar hasil solder bisa maksimal.
2. Dalam mengoleskan lotfet, jangan sampai terlalu banyak untuk menghindari
hasil pertin yang kotor dan terlihat kehitaman.

2.13 SARAN

1. Perhatikan kebersihan dan keselamatan. Jangan sampai debu sisa kerikan


bertebaran dimana-mana. Selalu letakkan solder pada landasan solder bila
sedang tak terpakai.
2. Bila kawat menjadi bengkok, luruskan terlebih dahulu untuk mempermudah
proses pengerjaan, juga agar setiap bagian terkena pertin dengan rapi.
3. Gunakan lotfet secukupnya saja, tidak perlu terlalu banyak.

20
2.14 GAMBAR HASIL KERJA

21
BAB III
MENYOLDER PADA PCB MATRIKS
3. 1. TUJUAN
Setelah latihan menyolder pada PCB matriks mahasiswa dapat:
1. Menyolder kabel pada PCB Matriks.
2. Menyolder dengan baik dan benar.
3. Mentransfer gambar ke bentuk sebenarnya.
4. Membaca gambar skematik dengan baik dan benar.

3. 2. DASAR TEORI

PCB adalah suatu papan tipis yang digunakan sebagai tempat untuk
meletakkan dan merangkai komponen- komponen elektonika, dimana pcb ini
tersusun atas 2 bagian yaitu bagian isolator dan konduktor. PCB pada umumnya
akan kita temui di seluruh barang- barang elektronika seperti tv, radio, amplifier,
dan lain-lain.

PCB Matriks adalah PCB yang tembaganya sudah tercetak dalam bentuk
bulatan-bulatan yang telah dilubangi sehingga kaki-kaki komponen dapat
langsung dipasangkan/disolder pada tembaga-tembaga tersebut.

Penggunaan PCB Matriks dapat kita dalam merancang suatu rangkaian


elektronik, di mana kita tidak perlu melakukan proses pelarutan PCB yang biasa
dilakukan untuk menghasilkan PCB yang siap digunakan.

3. 3. DAFTAR ALAT

No. NAMA ALAT SPESIFIKASI JUMLAH

22
1. Solder 30 watt/220 volt 1 buah

2. Tang potong 1 buah

3. Tang jepit 1 buah

4. Cutter 1 buah

5. Pinset 1 buah

6. Mistar baja 1 buah

7. Landasan solder 1 buah

3. 4. DAFTAR BAHAN

No. NAMA ALAT SPESIFIKASI JUMLAH

1. PCB Matriks 18 baris x 20 kolom 1 buah

2. Kabel merah ɸ 0,6 mm 45 cm

3. Kabel coklat ɸ 0,6 mm 70 cm

4. Kabel putih ɸ 0,6 mm 20 cm

5. Kabel hijau ɸ 0,6 mm 40 cm

6. Kabel pertin ɸ 0,8 mm 25 cm

7. Timah ɸ 1 mm RH 60/40 Secukupnya

8. Lotfet Secukupnya

9. Amplas halus Secukupnya

3. 5. KESELAMATAN KERJA
1. Ikuti instruksi dari instruktur.
2. Gunakan tang potong, mistar baja, dan cutter dengan hati-hati dan teliti.
3. Perhatikan cara menggunakan solder yang baik dan gunakan hati-hati.
4. Selalu letakkan solder yang panas pada landasan solder.
5. Jangan menghisap asap yang dikeluarkan solder karena mengandung racun.

23
6. Jangan terlalu lama menempelkan mata solder pada PCB Matriks karena
dapat melepaskan tembaga.

3. 6. LANGKAH KERJA

1. Siapkan semua peralatan dan bahan yang akan dipergunakan dan letakkan
pada posisi yang benar.
2. Periksa kondisi PCB Matriks.
3. Bersihkan permukaan tembaga PCB Matriks, gunakan amplas halus.
4. Ukur masing-masing kabel berwarna dan kawat menggunakan mistar baja,
sesuai dengan tabel warna.
5. Potonglah sesuai ukran dengan menggunakan tang potong sehingga didapat 9
potong kabel merah, 5 potong kabel hijau, 4 potong kabel putih, 9 potong
kabel coklat, dan 9 potong kabel pertin.
6. Kupas ujung-ujung kabel dari selubungnya berukuran ± 5 mm dan amplas.
7. Pertin bagian kawat, sisakan ujung-ujungnya ± 5 mm dan amplas.
8. Lakukan penyolderan masing-masing kabel dan kawat yang gelah dipertin
pada PCB Matriks sesuai dengan gambar.
9. Laporkan pada instruktur bila pekerjaan telah selesai.
10. Bersihkan semua peralatan yang telah digunakan.
11. Simpan kembali semua peralatan yang telah dipakai ke tempat penyimpanan
dalam kondisi baik.
12. Lakukan pembersihan bengkel.

3. 7. ANALISIS

1. Periksa semua peralatan sebelum praktek dimulai.


2. Jarak selubung kabel ke solderan sama dengan diameter kabel.
3. Gunakan fasilitas peralatan sebagaimana mestinya.
4. Selubung kabel jangan sampai meleleh.

24
3. 8. DATA PENGAMATAN

Panjang total Kondisi kawat Hasil penyolderan


Kabel/kawat setelah (lurus/kurang (matang/tidak
penyolderan (cm) lurus/tidak lurus) matang)

Merah

Kuning

Biru

Pertin

Hitam

Kawat

3. 9. PERTANYAAN
1. Sebutkan perbedaan kabel dan kawat!
2. Hitunglah panjang kabel dan kawat sebelum dan sesudah proses
penyolderan!
Jawab:
1. Kabel adalah kumpulan kawat tipis konduktor yang sudah dilapisi karet,
sedangkan kawat adalah konduktor tipis yang tidak dilapisi karet, namun
tembaga yang masih perlu dikupas dahulu sebelum digunakan.

3. 10. EVALUASI
1. Jelaskan perbedaan penyolderan pada kabel dan kawat!

Jawab:
1. Pada kabel, kita perlu mengupas bagian karet yang berada di ujung kabel
sebelum melakukan proses penyolderan. Sedangkan pada kawat, untuk
melakukan proses penyolderan, kita perlu mengerik dan mengamplas bagian
ujung kawat terlebih dahulu.

25
3. 11 ANALISA

Pada kegiatan praktik latihan menyolder pada PCB matriks, alat-alat yang
dibutuhkan antara lain yaitu solder, tang potong, tang jepit, cutter, pinset, mistar
baja, dan landasan solder. Sedangkan bahan yang dibutuhkan adalah PCB matriks,
kabel merah, kabel cokelat, kabel putih, kabel hijau yang masing-masing
sepanjang 0,6 mm, kabel pertin sepanjang 0,8 mm, timah, lotfet, dan amplas
halus.

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengupas ujung-ujung


kabel yang terbungkus isolator karet menggunakan cutter. Hal yang selanjutnya
dilakukan kemudian adalah mengikuti skema yang sudah disediakan, dan
menaruh kabel-kabel berbeda warna pada PCB matriks sesuai dengan instruksi
yang ada. Khusus untuk kabel pertin, selain dikupas juga masih perlu untuk
diamplas.

Langkah terakhir yaitu mempertin bagian belakang PCB, memastikan


setiap kabel terpasang dengan kuat. Kita kemudian bisa memotong bagian-bagian
yang berlebihan menggunakan gunting kuku.

3. 12. KESIMPULAN

1. Diperlukan konsentrasi dan fokus saat memotong dan mengupas bagian ujung
kabel. Perlu diperhatikan betul agar kabel tidak terlalu pendek dari yang
dibutuhkan dan kemudian akhirnya jadi tidak bisa dipasang pada PCB.
2. Saat menyolder bagian belakang PCB, harus dilakukan dengan hati-hati dan
jangan gunakan solder yang sudah terlalu panas. Jangan lupa untuk memotong
dan merapikan bagian-bagian pertin yang berlebihan.
3. Untuk kawat pertin, dikarenakan diameternya yang agak lebih besar dari
lubang yang ada pada PCB matriks, maka dibutuhkan ketekunan untuk terus
mengerik bagian ujung-ujung kawat hingga akhirnya bisa muat pada lubang
PCB.

26
3. 13. SARAN

1. Saat mengupas kabel menggunakan cutter, hati-hati jangan sampai bagian


tembaganya ikut terputus. Atau supaya lebih mudah, bakar bagian ujung
kabel
2. Pada kegiatan mempertin, jangan gunakan terlalu banyak timah karena akan
menghasilkan hasil pertin yang terlihat terlalu tebal dan tidak rapi.
3. Jangan gunakan solder yang terlalu panas karena bisa membuat kabel meleleh
dan akhirnya sulit untuk digunakan. Selalu hati-hati dalam menggunakan
solder. Letakkan solder pada landasannya bila tidak sedang digunakan.

3.14. GAMBAR KERJA

27
BAB IV

MEMBUAT LAYOUT POWER SUPPLY MENGGUNAKAN PCB


MATRIKS

4.1 Tujuan

1. Membaca gambar skematik dengan baik dan benar


2. Menggambar rangkaian elektronika pada kertas millimeter
3. Mengetahui tata atauran yang diperbolehkan dalam membuat
layout
4. Membuat layout dan tata letak rangkaian elektronika dengan baik
5. Mentransfer gambar layout ke bentuk sebenarnya

4.2 Dasar Teori

Prinsip dasar dari suatu perancangan rangkaian elektronika adalah


mengetahui tata letak dan komponen-komponen elektronika yang
akan dirancang untuk menghasilkan tata letak komponen yang baik ,
suatu rangkaian elektronika sebaiknya memiliki gambar layout
komponen dari rangkaian yang akan dibuat. Selain itu adanya layout
dapat memudahkan dalam pemasangan komponen maupun
pengecekan rangkaian tersebut.
Layout rangkaian elektronika terdiri atas layout komponen dan
layout jalur PCB, dimana kedua layout harus bersesuaian. Dalam
membuat tata letak komponen maupun jalur harus memperhatikan
aturan-aturan yang diperbolehkan, antara lain:
1. Jarak lubang kaki komponen harus sesuai dengan ukuran
komponen yang akan di pasang
2. Jalur harus di buat rata dan sehitam mungkin
3. Pembelokan jalur minimal 45°
4. Jarak antara jalur minimal 1 mm

Sebuah perangkat yang memasok energi listrik untuk satu atau


lebih beban listrik atau alat atau sistem yang berfungsi untuk
menyalurkan energi listrik atau bentuk energi jenis apapun yang
sering digunakan untuk menyalurkan energi listrik. Istilah ini paling
sering diterapkan ke perangkat yang mengkonversi salah satu bentuk
energi listrik yang lain, meskipun mungkin juga merujuk ke perangkat

28
yang  mengkonversi energi bentuk lain (misalnya, mekanis, kimia,
surya) menjadi energi listrik.

         Sebuah catu daya diatur adalah salah satu yang mengontrol
tegangan output atau saat ini untuk nilai tertentu, nilai dikendalikan
mengadakan hampir konstan, meskipun variasi baik alam beban arus
atau tegangan yang diberikan oleh sumber energi satu daya. Secara
prinsip rangkaian power supply adalah menurunkan tegangan AC ,
menyearahkan tegangan AC sehingga menjadi DC ,menstabilkan
tegangan DC. Pada dasarnya power supply termasuk dari bagian
power conversion. Power conversion terdiri dari tiga macam :1.     
AC/DC power supply2.      DC/DC converter 3.      DC/AC inverter
power supply untuk PC sering juga disebut PSU (Power Supply Unit)
PSU termasuk power conversion AC/DC.Fungsi utamanya mengubah
listrik arus bolak balik (AC) yang tersedia dari aliran listrik ( di
Indonesia, PLN) menjadi arus listrik searah (DC)yang dibutuhkan
oleh komponen pada PC.Power supply diharapkan dapat melakukan
fungsi berikut ini :
a.       Rectification: konversi input listrik AC menjadi DC.
b.      Voltage Transformation : memberikan keluaran tegangan / voltage
DC yang sesuai dengan yang dibutuhkan.
c.       Filtering : menghasilkan arus listrik DC yang lebih "bersih",
bebas dari ripple ataupun noise listrik yang lain
d.      Regulation : mengendalikan tegangan keluaran agar tetap terjaga,
tergantung pada tingkatan yang diinginkan, beban daya, dan
perubahan kenaikan temperatur kerja juga toleransi perubahan
tegangan daya input
e.       Isolation : memisahkan secara elektrik output yang dihasilkan dari
sumber input

29
f.       Protection : mencegah lonjakan tegangan listrik (jika terjadi),
sehingga tidak terjadi pada output, biasanya dengan tersedianya
sekering untuk auto shutdown jika hal terjadi.

Idealnya, sebuah power supply dapat menghasilkan output yang


bersih, dengan tegangan output yang konstan terjaga dengan tingkat
toleransi dari tegangan input, beban daya, juga suhu kerja, dengan
tingkat konversi efisiensi 100%. Dalam sistim pengubahan daya,
terdapat empat jenis proses yang telah dikenal yaitu sistim
pengubahan daya AC ke DC, DC ke DC, DC ke AC, dan AC ke AC.
Masing masing sistim pengubahan memiliki keunikan aplikasi
tersendiri, namun ada dua yang implementasinya kemudian
berkembang pesat dan luas yaitu sistim pengubahan AC ke DC (DC
power supply.

4.3 DAFTAR ALAT

No Nama Alat Jumlah


1 Pensil 1 buah
2 Tang Potong 1 buah
3 Tang Lancip 1 buah
4 Solder 1 buah
5 Timah 1 buah
6 Penyedot Timah 1 buah
7 Penghapus 1 buah
8 Penggaris 1 buah
9 Cutter 1 buah
10 Landasan Solder 1 buah

Table Daftar Alat Power Supply

4.4 DAFTAR BAHAN

30
N NAMA ALAT SPESIFIKASI JUMLAH
O
1 PCB 5x5 cm 1 buah
2 Kertas millimeter Secukupnya
3 FeCl3 Secukupnya
4 Air bersih Secukupnya
5 Thiner Secukupnya
6 Timah Secukupnya
7 Lotfet Secukupnya
8 Amplas halus Secukupnya
9 Resistor1 270k 1 buah
10 Resistor2 1,2k 1 buah
11 Dioda bridge IN 4001 1 buah
12 Transistor BC 107 1 buah
13 LED 1 buah
14 Kapasitor 2200µf 16V 1 buah
15 Dioda zener 9,1V 400mA 1 buah
Tabel Daftar Bahan Power Supply

4.5 Gambar

Gambar Rangkaian

31
Gambar Layout PCB

4.6 Keselamatan Kerja

1. Ikuti instruksi dari Instruktur


2. Gunakan pensil untuk menggambar pada kertas millimeter

4.7 Langkah Kerja

1. Persiapkan semua peralatan dan bahan yang akan dipergunakan


dan letakkan pada possisi yang benar
2. Buatlah layout dari skema rangkaian pada kertas millimeter
3. Salin layout pada kertas millimeter ke papan PCB
4. Gunakan pena rapido saat menggambar di papan PCB
5. Besarnya lubang dan jalur harus sesuai dengan kaki komponen
6. Periksa sekali apakah rancangan sudah benar

4.8 Analisa

Pada percobaan ini terlebih dahulu kita harus


mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan untuk membuat
sebuah rangkaian power supply . pembuatan power supply ini sendiri

32
melaksanakan skema rangkaian yang ada pada buku elektronika.
Memahami tata letak komponen serta jalur-jalur pada rangkaian
tersebut. Pada percobaan ini pembuatan jalur PCB masih
menggunakan cara manual. Langkah pertama yang harus dilakukan
adalah menggambar jalur PCB pada kertas millimeter menggunakan
pensil.
Setelah pembuatan layout jalur pada kertas millimeter
selesai salinlah pada papan PCB menggunakan pena rapido. Sebelum
mulai menggammbar pastikan jalur- jalur tersebut bersesuaian dengan
komponen. Pasttikan jalur pada papan PCB rata dan sehitam mungkin
sehinngga tidak ada jalur yang putus.
Setelah selesai menggambar pada papan PCB rendamlah
pada larutan FeCl3 sampai berubah warna dan timah pada papan PCB
mulai terlihat. Kemudian cucilah dengan air bersih lalu amplas
permukaan papan PCB hingga bersih. Pengeboran pada lubang-lubang
kaki komponen juga harus diperhatikan karena seringkali pada proses
pengeboran timah yang ada pada jalur seringkaliterangkat pada
permukaan papan PCB.
Pemasangan komponen dilakukan setelah pennngeboran
selesai, pada saat pemasangan komponen pasanglah menurut tata letak
komponen jika salah satu komponen dipasang terbalik maka LED
tidak akan hidup. Kemudian lakukan penyolderan pada kaki-kaki
komponen. Langkah terakhir, lakukan pengujian menggunakan
baterai, jika LED hidup maka percobaan berhasil. Jika LED mati
lakukan pengecekan kembali pada tata letak, jalur, maupun komponen
mungkin ada yang rusak ataupun tidak terhubung sehingga arus tidak
mengalir ke LED.

1.9 Kesimpulan

Dalam praktikum merancang rangkaian Power Supply, dapat


ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Dapat mengetahui cara menyolder yang baik dan benar pada
papan PCB
2. Dapat menempatkan komponen pada tata letak yang benar dan
hati-hati
3. Melatih kesabaran diri
4. Dalam praktikum ini menggunakan solder dengan suhu yang
tinggi
5. Pemasangan komponen sangat berpengaruh pada LED sebagai
indicator cahaya

33
6. Penyolderan sangat berpengaruh pada setiap bagian mana yang
akan disolder sehingga tidak terjadi kerusakan pada komponen

34
BAB V
MEMBUAT POWER SUPPLY MENGGUNAKAN RESISTOR
VARIABLE
5.1    TUJUAN
1.       Mengetahui cara kerja Power Supply
2.       Mengetahui fungsi fungsi komponen pada power supply
3. Mengetahui cara mengukur dan memasang komponen power supply
4.      Mampu membuat Power Supply secara sederhana
5.      Mengetahui aplikasi, dan prinsip kerja dari Power Supply.
6.       Mampu menjelaskan bagian – bagian Power Supply
7.       Mampu mengidentifikasi jenis – jenis Power  Supply

5.2     DASAR TEORI
       5.2.1   Power Supply
         Sebuah perangkat yang memasok energi listrik untuk satu atau lebih
beban listrik atau alat atau sistem yang berfungsi untuk menyalurkan
energi listrik atau bentuk energi jenis apapun yang sering digunakan untuk
menyalurkan energi listrik. Istilah ini paling sering diterapkan ke
perangkat yang mengkonversi salah satu bentuk energi listrik yang lain,
meskipun mungkin juga merujuk ke perangkat yang mengkonversi energi
bentuk lain (misalnya, mekanis, kimia, surya).

         Sebuah catu daya diatur adalah salah satu yang mengontrol tegangan
output atau saat ini untuk nilai tertentu, nilai dikendalikan mengadakan
hampir konstan, meskipun variasi baik dalam beban arus atau tegangan
yang diberikan oleh sumber energi satu daya. Secara prinsip rangkaian
power supply adalah menurunkan tegangan AC , menyearahkan tegangan
AC sehingga menjadi DC ,menstabilkan tegangan DC.

35
Pada dasarnya power supply termasuk dari bagian power conversion.
Power conversion terdiri dari tiga macam :
1.      AC/DC power supply
2.      DC/DC converter
3.      DC/AC inverter Power supply untuk PC sering juga disebut PSU
(Power Supply Unit) PSU termasuk power conversion AC/DC.
Fungsi utamanya mengubah listrik arus bolak balik (AC) yang tersedia
dari aliran listrik ( di Indonesia, PLN) menjadi arus listrik searah
(DC)yang dibutuhkan oleh komponen pada PC.Power supply diharapkan
dapat melakukan fungsi berikut ini :
a.       Rectification: konversi input listrik AC menjadi DC.
b.      Voltage Transformation : memberikan keluaran tegangan / voltage
DC yang sesuai dengan yang dibutuhkan.
c.       Filtering : menghasilkan arus listrik DC yang lebih "bersih", bebas
dari ripple ataupun noise listrik yang lain
d.      Regulation : mengendalikan tegangan keluaran agar tetap terjaga,
tergantung pada tingkatan yang diinginkan, beban daya, dan perubahan
kenaikan temperatur kerja juga toleransi perubahan tegangan daya input
e.       Isolation : memisahkan secara elektrik output yang dihasilkan dari
sumber input
f.       Protection : mencegah lonjakan tegangan listrik (jika terjadi),
sehingga tidak terjadi pada output, biasanya dengan tersedianya sekering
untuk auto shutdown jika hal terjadi.

 5.2.2. Transistor
              Alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit
pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi
sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam
kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan
inputnya (FET),  memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari
sirkuit sumber listriknya.

36
Transistor through-hole (dibandingkan dengan pita ukur centimeter)

Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B),


Emitor (E) dan Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya
Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar
daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output
Kolektor.
Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia
elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam
amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber
listrik stabil (stabilisator) dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-
rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi.
Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga
berfungsi sebagai logic gate, memori dan fungsi rangkaian-rangkaian
lainnya.
5.2.3.Potensiometer 
Resistor tiga terminal dengan sambungan geser yang membentuk
pembagi tegangan dapat disetel. Jika  hanya dua terminal yang digunakan
(salah satu terminal tetap dan terminal geser),  potensiometer berperan
sebagai resistor variabel atau Rheostat. Potensiometer biasanya digunakan
untuk 
mengendalikan peranti elektronik seperti pengendali suara pada penguat.
Potensiometer yang dioperasikan oleh suatu mekanisme dapat digunakan
sebagai transduser, misalnya sebagai sensor joystick.

37
1.    Elemen resistif
2.    Badan
3.    Penyapu (wiper)
4.    Sumbu
5.    Sambungan tetap #1
6.    Sambungan penyapu
7.    Cincin
8.    Baut
9.    Sambungan tetap #2
Potensiometer jarang digunakan untuk mengendalikan daya tinggi
(lebih dari 1 Watt) secara langsung. Potensiometer digunakan untuk
menyetel taraf isyarat analog (misalnya pengendali suara pada peranti
audio), dan sebagai pengendali masukan untuk sirkuit elektronik. Sebagai
contoh, sebuah peredup lampu menggunakan potensiometer untuk
menendalikan pensakelaran sebuah TRIAC, jadi secara tidak langsung
mengendalikan kecerahan lampu.
Potensiometer yang digunakan sebagai pengendali volume kadang-
kadang dilengkapi dengan sakelar yang terintegrasi, sehingga
potensiometer membuka sakelar saat penyapu berada pada posisi
terendah. 

38
5.2.4.  Dioda bridge 

Sebuah komponen elektronika semikonduktor yang berfungsi


sebagai penyearah arus bolak-balik (AC). Disebut dioda bridge karena
didalam komponen ini terdapat empat buah dioda yang dihubungkan
saling bertemu satu sama lain (bridge rectifier/penyearah jembatan).
Dioda bridge merupakan penyearah arus bolak-balik satu gelombang
penuh,  jadi akan dihasilkan tegangan DC (searah) yang lebih baik, yang
cenderung memiliki noise rendah. Saat ini, dioda bridge banyak digunakan
pada perangkat-perangkat elektronika modern, karena memang memiliki
kinerja yang baik.

 
5.2.5. Transformator (Trafo)

Komponen elektronika yang berfungsi untuk menaikkan atau


menurunkan tegangan listrik. Dengan demikian fungsi transformator ini
sangat diperlukan sekali dalam sebuah sistem/rangkaian elektronika. Di
sini transformator berperan dalam  menyalurkan tenaga atau daya listrik
dari tegangan tinggi ke tegangan yang rendah atau sebaliknya, namun
dengan frekuensi yang sama. Oleh karena itu pula transformator

39
merupakan piranti listrik yang termasuk ke dalam golongan mesin listrik
statis.

Gambar Ilustrasi Pengertian & Fungsi Transformator

Transformator ini berbentuk empat persegi panjang dimana di


dalamnya terdapat susunan pelat baja berbentuk huruf E. Transformator
terbuat dari bahan kawat tembaga (email) berukuran kecil yang melilit
pelat tersebut yang membentuk lilitan primer dan lilitan sekunder.
Transformator bekerja berdasarkan prinsip kerja induksi
elektromagnetik. Dimana apabila terjadi suatu perubahan fluks magnet
pada kumparan primer, maka akan diteruskan ke kumparan sekunder dan
menghasilkan suatu gaya gerak listrik (ggl) induksi dan arus induksi.
Nah,agar selalu terjadi perubahan fluks magnet, maka arus yang masuk
(input) ini harus berupa arus bolak balik (AC).

Di dalam perkembangannya terdapat bermacam-macam jenis


transformator atau trafo dan mempunyai berbagai fungsi, diantaranya :
1.       Trafo ( Transformator ) Adaptor
2.       Trafo ( Transformator ) IF ( Frekuensi Menengah )
3.       Trafo Step Up / Step Down
4.       Trafo OT ( Out Put )

Berikut ini contoh fungsi transformator yang diaplikasikan dalam


kehidupan sehari-hari :

40
1.       Trafo step up, Fungsi transformator ini digunakan untuk menaikkan
tegangan AC, trafo jenis ini dipakai dalam rangkaian-rangkaian
pembangkit tegangan pada perangkat elektronika seperti trafo inverter
monitor LCD, trafo inverter TV, dll.
2.       Trafo step-down adalah kebalikannya, fungsi transformator ini
untuk menurunkan tegangan AC, contoh pemakaiannya pada adaptor.

5.2.6.  Pencatu Daya (power supply)


Sebuah piranti elektronika yang berguna sebagai sumber daya
untuk piranti lain, terutama daya listrik. Pada dasarnya pencatu daya
bukanlah sebuah alat yang menghasilkan energi listrik saja, namun ada
beberapa pencatu daya yang menghasilkan energi mekanik, dan energi
yang lain.
Pencatu daya terbagi atas 2 macam:
1.Pencatu daya tak distabilkan merupakan jenis pencatu daya yang paling
sederhana. Pada pencatu daya jenis ini, tegangan maaupun arus keluaran
dari pencatu daya tidak distabilkan, sehingga berubah-ubah sesuai keadaan
tegangan masukan dan beban pada keluaran. Pencatu daya jenis ini
biasanya digunakan pada peranti elektronika sederhana yang tidak sensitif
akan perubahan tegangan. 
Pencatu jenis ini juga banyak digunakan pada penguat daya tinggi untuk
mengkompensasi lonjakan tegangan keluaran pada penguat.
2.Pencatu daya distabilkan pencatu jenis ini menggunakan suatu
mekanisme loloh balik untuk menstabilkan tegangan keluarannya, bebas
dari variasi tegangan masukan, beban keluaran, maupun dengung.
Cara menyearahkan tegangan tersebut adalah dengan
menggunakan frekuensi tinggi antara 10KHz hingga 1MHz, dimana
frekuensi ini jauh lebih tinggi daripada frekuensi AC yang sekitar 50Hz.
Pada pencatu daya sakelar biasanya diberikan rangkaian umpan
balik agar tegangan dan arus yang keluar dari rangkaian ini dapat dikontrol
dengan baik. 

41
5.2.7. Kapasitor
Fungsi kapasitor dalam komponen elektronika adalah sebagai
penyimpan muatan listrik, selain fungsi tersebut kapasitor juga dapat
digunakan sebagai penyaring frekuensi. Dalam muatan listrik terdapat
kapasitas penyimpanan kemampuan kapasitor yang dinamakan Farad
dengan simbol “F”. Simbol dari kapasitor sendiri adalah C (kapasitor).
Pada umumnya, kapasitor banyak dibuat dari dua buah lempengan logam
yang saling sejajar antara satu dengan lainnya. Dan diantara kedua
lempengan tadi terdapat bahan isolator yang biasa kita sebut dengan
dielektrik. Yang di maksud Dielektrik adalah bahan yang dapat
mempengaruhi nilai dari kapasitansi kapasitor.

Gambar komponen kapasitor

Dalam dunia elektronika, kapasitor sering disebut sebagai


kondensator. Bentuk dan ukuran kapasitor juga bervariasi, bisa kita
bedakan berdasarkan kapasitas, tegangan kerja dan lain sebagainya.
Kapasitor sendiri terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu kapasitor yang
memiliki kapasitas tetap dan juga kapasitor yang memiliki kapasitas dapat
berubah-ubah atau biasa disebut variable kapasitor.
Sifat dasar kapasitor adalah kemampuan yang dapat menyimpan muatan
listrik, tidak dapat dilalui arus DC (Direct Current), dapat dilalui arus AC

42
(Alternating Current) dan juga dapat sebagai impedansi (resistansi yang
nilainya tergantung dari frekuensi yang di berikan oleh sumbernya).
Fungsi kapasitor lainnya dalam rangkaian elektronika adalah
sebagai filter dan kopling pada rangkaian power supply, penggeser fasa,
pembangkit frekuensi pada rangkaian osilator dan juga dapat digunakan
untuk mencegah percikan bunga api yang dapat terjadi pada saklar.
Sedangkan fungsi kapasitor yang terdapat pada mesin mobil digunakan
untuk menghidupkan dan juga mematikan mesin.
Cara kerja kapasitor yang pertama adalah mengalirkan elektron
menuju kapasitor. Setelah kapasitor sudah dipenuhi dengan elektron, maka
tegangan tersebut akan mengalami perubahan. Selanjutnya, elektron akan
keluar dari kapasitor dan menuju rangkaian elektronika. Dengan begitu,
kapasitor akan dapat membangkitkan rektif suatu rangkaian.

5.2.8.  Resistor
Resistor adalah komponen elektronik dua kutub yang didesain
untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik, dengan resistansi tertentu
(tahanan) dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua kutubnya,
nilai tegangan terhadap resistansi berbanding dengan arus yang mengalir,
berdasarkan hukum Ohm.
Resistor digunakan sebagai bagian dari rangkaian elektronik dan
sirkuit elektronik, dan merupakan salah satu komponen yang paling sering
digunakan. Resistor dapat dibuat dari bermacam-maca kompon dan film,
bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi
seperti nikel-kromium).
Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya
listrik yang dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu,
derau listrik (noise), dan induktansi.
Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan
sirkuit cetak, bahkan siekuit terpadu. Ukuran dan letak kaki bergantung

43
pada desain sirkuit, kebutuhan daya resistor harus cukup dan disesuaikan
dengan kebutuhan arus rangkaian agar tidak terbakar.

5.3    Alat

1)      Gunting
2)      Gunting Kuku
3)      Setrika
4)      Bor Tangan
5)      Solder

5.4      Bahan

No Nama Komponen Jumlah


1. Timah 1 Gulung
2. Dioda Bridge 1 Buah
3. Kapasitor 2 Buah
2200uF/50v
4. Kapasitor 10uF/50v 1 Buah
5. Resistor 220 1 Buah
6. Resistor 100 2 Buah
8. Potensiometer 10k 1 Buah
9. Transistor TIP 142 1 Buah
10. Transistor TIP 147 1 Buah
11. Regulator LM 317 1 Buah
12. Regulator LM 337 1 Buah
13. LED 1 Buah
14. Saklar power 1 Buah
     15.    Kabel NYAF 3 Meter
     16.    Kabel AC 1 Meter

44
     17.    Penjepit Buaya 3 Biji
     18.    PCB Polos 10x20 1
     19.    FeCl3 1
     20.    Trafo 2A 1 Buah
     21.    Kertas Tanggalan 1 Lembar

5.5.    Gambar Kerja

Gambar Rangkaian

Layout PCB
5.6.     Prinsip Kerja Rangkaian 
a.       Tegangan AC akan masuk  melewati saklar terlebih dahulu,
kemudian dia akan melewati Trafo untuk menurunkan tegangan. 
b.      Setelah melewati Trafo, kemudian melewati 4 dioda yang akan
disearahkan oleh diode tersebut untuk merubah menjadi tegangan DC. 

45
c.       Setelah dari diode akan disalurkan ke kapasitor untuk difilter agar
tidak terlalu tinggi. 
d.      Setelah dari kapasitor, akan disalurkan ke transistor dimana
komponen ini untuk penguat arus agar lebih stabil saat dikeluaran
e.    Kemudian akan melewati IC Regulatar, untuk dapat diatur tegangan
keluaran, alat untuk mengatur keluaran yaitu Potensiometer sebagai
pasangan IC Regulator. Agar tidak melebihi kapasitas yang diterima IC
Regulator maka dipasang resistor untuk menghambatnya. 
f.     Jadi rangkaian ini bertujuan untuk merubah Tegangan AC menjadi
DC, dan dapat diatur pengelurannya dengan Potensiometer.

1.7. Analisa
1.      Transformator sebagai penurun tegangan
2.      Diode sebagai penyearah
3.      Kapasitor sebagai filter
4.      Transistor sebagai penguat arus
5.      IC Regulator tegangan sebagai pengatur tegangan output
6.      Potensiometer sebagai pengatur tegangan output

5.8.      Kesimpulan
a.       Power supply adalah sebuah perangkat yang memasok energi listrik
untuk satu atau lebih beban listrik atau alat atau sistem yang berfungsi
untuk menyalurkan energi listrik atau bentuk energi jenis apapun yang
sering digunakan untuk menyalurkan energi listrik.
b.         Prinsip kerja power supply  Tegangan jala-jala 220 volt dari listrik
PLN diturunkan oleh trafo atau transformator penurun tegangan yang
menerapkan perbandingan lilitan. Dimana perbandingan lilitan dari suatu
transformator akan mempengaruhi perbandingan tegangan yang
dihasilkan. Tegangan yang dihasilkan oleh trafo masih berbentuk
gelombang AC dan harus disearahkan dengan menggunakan penyearah.

46
Rangkaian penyearah yang digunakan memanfaatkan 4 buah dioda yang
telah dirancang untuk bisa meloloskan kedua siklus gelombang
AC  menjadi satu arah saja.
c.    Dalam poyer supply Transformator  berfungsi untuk menaikkan atau
menurunkan tegangan listrik. Dengan demikian fungsi transformator ini
sangat diperlukan sekali dalam sebuah sistem/rangkaian elektronika. Di
sini transformator berperan dalam  menyalurkan tenaga atau daya listrik
dari tegangan tinggi ke tegangan yang rendah atau sebaliknya, namun
dengan frekuensi yang sama. Oleh karena itu pula transformator
merupakan piranti listrik yang termasuk ke dalam golongan mesin listrik
statis.
d.          Dalam power supply Dioda bridge berfungsi sebagai penyearah
arus bolak-balik(AC).
e.  Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai
penguat,sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi
tegangan, dan modulasi sinyal yang sangat penting dalam project power
supply.

1.8. Saran
1. Jika mengalami masalah seperti tegangan yang di muncul saat
diukur ataupun potensio yang tidak berfungsi, tetap tenang dan
periksa kembali rangkaian yang kita buat.
2. Periksa komponen-komponen yang didapat karena bisa jadi
komponen yang masih terlihat bagus ternyata didalamnya sudah
rusak.

47
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 KESIMPULAN

1. Selama kegiatan praktek kita harus selalu fokus dalam mengerjakan setiap
pekerjaan karena dengan selalu fokus hasil pekerjaan yang dibuat pasti akan
maksimal.
2. Kita harus menjaga keselamatan selama mengikuti kegiatan dan juga selalu
menjaga kebersihan.

6.2 SARAN

1. Aturlah jadwal mulai dari siapa yang mengambil alat dan bahan, kemudian
mengembalikannya.
2. Atur jadwal piket kebersihan untuk semua praktikan secara bergantian untuk
setiap selesai praktek, sehingga kondisi bengkel praktek tetap bersih dan rapi.

48
DAFTAR PUSTAKA

https://teknikelektronika.com/pengertian-dioda-bridge-dioda-jembatan-prinsip-
kerja-bridge-diode/ diakses tanggal 14 Januari 2020
https://www.nesabamedia.com/pengertian-fungsi-dan-jenis-jenis-pcb/ diakses
tanggal 15 Januari 2020
https://www.scribd.com/document/391215407/LAPORAN-MATA-KULIAH-
PRAKTEK-PENGAWATAN-DAN-PCB diakses tanggal 14 Januari 2020

49

Anda mungkin juga menyukai