DISUSUN OLEH:
2020
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh:
DOSEN PEMBIMBING
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT serta shalawat
dan salam disampaikan kepada Rasullullah SAW atas limpahan Rahmat dan
Karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Praktek Pengawatan
dan Teknologi PCB ini tepat waktu.
Laporan Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB ini dibuat bertujuan
untuk melaporkan segala hasil praktek atas usaha mempelajari keterampilan
dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan selama Praktek
Pengawatan dan Teknologi PCB selama satu semester.
Saya menyadari bahwa laporan ini tidak akan dapat terselesaikan tanpa
bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Amperawan, S.T., M.T. selaku Dosen
Pembimbing yang telah memberikan ilmu pengetahuan, pengarahan dan saran-
saran dalam menyempurnakan penulisan laporan ini.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
sebab itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
rekan-rekan mahasiswa Elektronika khususnya dan para pembaca umum. Akhir
kata saya ucapkan terima kasih.
Palembang,Januari 2020
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan..................................................................................... i
Kata Pengantar............................................................................................ ii
Daftar Isi.....................................................................................................
iii
BAB I : Organisasi Bengkel Elektronika.................................................. 1
BAB II: Menyolder dan Mempertin Kawat Email.................................. 12
BAB III: Menyolder pada PCB Matriks...................................................
19
BAB IV: Membuat Layout Power Supply Menggunakan PCB Matriks...
25
BAB V: Membuat Power Supply Menggunakan Resistor Variable.........
31
BAB VI: Kesimpulan dan Saran................................................................
44
DAFTAR PUSTAKA................................................................................
45
iii
iv
BAB I
ORGANISASI BENGKEL ELEKTRONIKA
1.1 TUJUAN
1
Kecelakaan yang sering terjadi antara lain:
a. Instruktur
b. Storeman
c. Praktikan
2
1.2.4 Kebersihan
Mistar Baja
Tang
Cutter
Obeng
Pinset
Solder
Penyedot timah
Landasan Solder
Multitester
a. Mistar baja
Mistar baja adalah alat ukur yang terbuat dari baja tahan karat. Permukaan
dan bagian sisinya rata dan halus, diatasnya terdapat guratan-guratan
ukuran, ada yang didalam satuan inchi, sentimeter dan ada pula yang
3
gabungan inchi dan sentimeter/milimeter. Alat ini digunakan untuk
mengukur dengan menunjukkan perbandingan langsung benda kerja
dengan skala asli.
b. Tang
Tang merupakan perlatan multifungsi dalam elektronika dan jenisnyapun
ada beberapa macam seperti tang potong, tang cucut, tang kombinasi, tang
crimping, dan lain-lain. Untuk perlatan pendukung dalam elektronika tang
yang lazim dipakai adalah tang potong, tang cucut dan tang crimping.
Adapun fungsi masing-masing tang secara khusus adalah sebagai berikut.
Tang potong, berfungsi berfungsi untuk memotong kawat atau kabel.
4
Tang kombinasi, seperti namanya tang ini berfungsi untuk menjepit,
membengkokkan, dan memotong elemen kawat atau kabel.
c. Cutter
5
d. Obeng
Obeng berfungsi untuk memasang atau melepaskan baut. Obeng memiliki
dua macam jenis, yaitu: Obeng plus dan Obeng Minus.
6
e. Pinset
Pinset digunakan untuk menjepit komponen-komponen elektronika. Dapat
juga digunakan untuk mengambil baut yang jatuh di tempat yang sangat
sempit.
7
f. Solder
Solder digunakan untuk mempertin dan menyolder komponen-komponen
elektronika dengan bantuan timah.
g. Penyedot Timah
Alat ini digunakan untuk mengambil timah yang berlebihan di PCB.
h. Landasan Solder
Digunakan untuk landasan/sandaran solder yang digunakan saat solder
dalam keadaan panas.
8
i. Multitester/Multimeter
Multimeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur arus,
tegangan dan hambatan listrik. Alat ini disebut AVO-meter.
1.4. Pertanyaan
Jawab:
9
2) Merangkai sendiri bentuk dan kegunaan dari sebuah rangkaian.
3) Mendemostrasikan keterampilan.
4) Menunjukkan sikap disiplin, menerapkan ketelitian dan kesabaran selama
praktek.
5) Memperlihatkan sikap profesionalisme di bidang elektronika.
1.5 Evaluasi
1. Jelaskan perbedaan tang jepit dan tang potong, obeng plus dan obeng minus!
2. Jelaskan langkah-langkah pengukuran arus, tegangan dan hambatan listrik
menggunakan multimeter!
Jawab:
10
Baca hasil pengukuran di display multimeter.
1.6 ANALISA
11
Di dalam bengkel, kita harus selalu menjaga keselamatan umum; baik itu
keselamatan diri, orang lain, dan peralatan kerja. Keselamtan umum merupakan
tanggungjawab bersama antara mahasiswa sebagai praktikan dan instruktur.
Dalam melakukan kegiatan praktik, ada berbagai macam alat yang akan
digunakan. Di antaranya yaitu: mistar baja, obeng, tang, pinset, solder, landasan
solder, penyedot timah, dan multimeter.
1.7 KESIMPULAN
1. Selama mengikuti kegiatan praktik, kita harus selalu fokus untuk menghindari
setiap kemungkinan kecelakaan yang mungkin terjadi.
2. Kita harus senantiasa menjaga kebersihan dan keselamatan, baik lokasi juga
peralatan. Bengkel elektronika adalah tempat kerja milik bersama dan alat
yang digunakan pun digunakan bersama-sama pula, jadi ada baiknya kita jaga
sebaik mungkin.
3. Ada banyak alat yang dipakai selama kegiatan praktik, dan sudah jadi tugas
kita untuk bertanggungjawab atas keadaan alat-alat tersebut supaya tidak
rusak apalagi hilang.
4. Mendengarkan instruksi dari instruktur adalah hal yang sangat penting.
Memperhatikan setiap instruksi dan perintah instruktur dalam menjalankan
langkah-langkah praktek adalah kunci dari kegiatan praktik yang bagus.
1.8 SARAN
12
13
BAB II
MENYOLDER DAN MEMPERTIN KAWAT EMAIL
2. 1 TUJUAN
14
15
2.3 DAFTAR ALAT
No
NAMA ALAT SPESIFIKASI JUMLAH
.
4. Cutter 1 buah
5. Pinset 1 buah
16
2.6 LANGKAH KERJA
2.7 ANALISIS
17
3. Pakailah alat bantu untuk memegang kawat tersebut apabila saat
penyolderan dirasakan kurang aman, karena biasanya kawat menjadi panas
saat dilakukan penyolderan.
4. Gunakanlah peralatan sesuai dengan fungsinya masing-masing agar tidak
terjadi kerusakan pada saat dilakukan penyolderan.
5. Mahasiswa dapat menggunakan caranya masing-masing pada saat
penyolderan tersebut tepat pada waktunya.
6. Hasil solderan harus matang dan rapi.
7. Rapikan kawat yang telah selesai disolder.
Hasil Solderan
Tidak dikupas
Dikupas dan
diamplas
Dikupas
Dikupas,
diamplas, dan
diberi lotfet
2.9 PERTANYAAN
18
Jawab:
1. Mempertin bertujuan supaya bagian logam yang dilapisi dengan timah tidak
mudah berkarat dan terpasang dengan kuat. Mempertin juga dapat berfungsi
sebagai penghubung arus listrik.
2. Lotfet berfungsi agar timah lebih mudah menempel pada proses mempertin.
2.10 EVALUASI
1. Jelaskan perbedaan hasil solderan kawat yang dikupas, dikerik dan tidak
dikupas!
2. Jelaskan perbedaan hasil solderan kawat yang diberi lotfet dan yang tidak
diberi lotfet!
3. Jelaskan perbedaan hasil solderan kawat yang menggunakan timah RH
60/40 dan RH 40/60!
Jawab:
1. Solderan kawat yang dikupas dan dikerik lebih mudah dipertin daripada
kawat yang cuma dikupas, dan keduanya lebih baik daripada kawat yang
tidak dikupas.
2. Hasil solderan kawat yang diberi lotfet lebih rapi daripada hasil solderan
yang tidak menggunakan lotfet.
3. Hasil solderan kawat yang menggunakan timah RH 60/40 memiliki titik
lebur timah yang lebih rendah daripada yang menggunakan timah RH 40/60.
2.11 ANALISA
19
sebelum dipertin, guna meneliti pengaruh perlakuan-perlakuan tersebut pada hasil
pertin. Bagi setiap kawat menjadi tiga bagian, tandai dengan garis atau goresan.
Pada kawat pertama, kedua ujung kawat dikupas untuk kemudian langsung
dipertin. Ujung kawat kedua selain dikupas juga dipertin. Ujung kawat ketiga,
setelah dikupas dan dipertin, diolesi dengan lotfet sebelum dipertin. Sedangkan
kawat terakhir langsung dipertin tanpa dikupas, diamplas, atau pun dilotfet.
Keempat kawat yang dipertin ini akan menghasilkan bentuk pertin yang
berbeda-beda tingkat kemudahan dan hasil akhirnya. Jangan lupa untuk mencatat
setiap perbedaan tersebut.
2.12 KESIMPULAN
1. Ujung kawat yang sudah dikupas lebih sulit di solder dibandingkan dengan
ujung kawat yang belum dikupas oleh karena itu dibutuhkan kesabaran dan
ketelitian, agar hasil solder bisa maksimal.
2. Dalam mengoleskan lotfet, jangan sampai terlalu banyak untuk menghindari
hasil pertin yang kotor dan terlihat kehitaman.
2.13 SARAN
20
2.14 GAMBAR HASIL KERJA
21
BAB III
MENYOLDER PADA PCB MATRIKS
3. 1. TUJUAN
Setelah latihan menyolder pada PCB matriks mahasiswa dapat:
1. Menyolder kabel pada PCB Matriks.
2. Menyolder dengan baik dan benar.
3. Mentransfer gambar ke bentuk sebenarnya.
4. Membaca gambar skematik dengan baik dan benar.
3. 2. DASAR TEORI
PCB adalah suatu papan tipis yang digunakan sebagai tempat untuk
meletakkan dan merangkai komponen- komponen elektonika, dimana pcb ini
tersusun atas 2 bagian yaitu bagian isolator dan konduktor. PCB pada umumnya
akan kita temui di seluruh barang- barang elektronika seperti tv, radio, amplifier,
dan lain-lain.
PCB Matriks adalah PCB yang tembaganya sudah tercetak dalam bentuk
bulatan-bulatan yang telah dilubangi sehingga kaki-kaki komponen dapat
langsung dipasangkan/disolder pada tembaga-tembaga tersebut.
3. 3. DAFTAR ALAT
22
1. Solder 30 watt/220 volt 1 buah
4. Cutter 1 buah
5. Pinset 1 buah
3. 4. DAFTAR BAHAN
8. Lotfet Secukupnya
3. 5. KESELAMATAN KERJA
1. Ikuti instruksi dari instruktur.
2. Gunakan tang potong, mistar baja, dan cutter dengan hati-hati dan teliti.
3. Perhatikan cara menggunakan solder yang baik dan gunakan hati-hati.
4. Selalu letakkan solder yang panas pada landasan solder.
5. Jangan menghisap asap yang dikeluarkan solder karena mengandung racun.
23
6. Jangan terlalu lama menempelkan mata solder pada PCB Matriks karena
dapat melepaskan tembaga.
3. 6. LANGKAH KERJA
1. Siapkan semua peralatan dan bahan yang akan dipergunakan dan letakkan
pada posisi yang benar.
2. Periksa kondisi PCB Matriks.
3. Bersihkan permukaan tembaga PCB Matriks, gunakan amplas halus.
4. Ukur masing-masing kabel berwarna dan kawat menggunakan mistar baja,
sesuai dengan tabel warna.
5. Potonglah sesuai ukran dengan menggunakan tang potong sehingga didapat 9
potong kabel merah, 5 potong kabel hijau, 4 potong kabel putih, 9 potong
kabel coklat, dan 9 potong kabel pertin.
6. Kupas ujung-ujung kabel dari selubungnya berukuran ± 5 mm dan amplas.
7. Pertin bagian kawat, sisakan ujung-ujungnya ± 5 mm dan amplas.
8. Lakukan penyolderan masing-masing kabel dan kawat yang gelah dipertin
pada PCB Matriks sesuai dengan gambar.
9. Laporkan pada instruktur bila pekerjaan telah selesai.
10. Bersihkan semua peralatan yang telah digunakan.
11. Simpan kembali semua peralatan yang telah dipakai ke tempat penyimpanan
dalam kondisi baik.
12. Lakukan pembersihan bengkel.
3. 7. ANALISIS
24
3. 8. DATA PENGAMATAN
Merah
Kuning
Biru
Pertin
Hitam
Kawat
3. 9. PERTANYAAN
1. Sebutkan perbedaan kabel dan kawat!
2. Hitunglah panjang kabel dan kawat sebelum dan sesudah proses
penyolderan!
Jawab:
1. Kabel adalah kumpulan kawat tipis konduktor yang sudah dilapisi karet,
sedangkan kawat adalah konduktor tipis yang tidak dilapisi karet, namun
tembaga yang masih perlu dikupas dahulu sebelum digunakan.
3. 10. EVALUASI
1. Jelaskan perbedaan penyolderan pada kabel dan kawat!
Jawab:
1. Pada kabel, kita perlu mengupas bagian karet yang berada di ujung kabel
sebelum melakukan proses penyolderan. Sedangkan pada kawat, untuk
melakukan proses penyolderan, kita perlu mengerik dan mengamplas bagian
ujung kawat terlebih dahulu.
25
3. 11 ANALISA
Pada kegiatan praktik latihan menyolder pada PCB matriks, alat-alat yang
dibutuhkan antara lain yaitu solder, tang potong, tang jepit, cutter, pinset, mistar
baja, dan landasan solder. Sedangkan bahan yang dibutuhkan adalah PCB matriks,
kabel merah, kabel cokelat, kabel putih, kabel hijau yang masing-masing
sepanjang 0,6 mm, kabel pertin sepanjang 0,8 mm, timah, lotfet, dan amplas
halus.
3. 12. KESIMPULAN
1. Diperlukan konsentrasi dan fokus saat memotong dan mengupas bagian ujung
kabel. Perlu diperhatikan betul agar kabel tidak terlalu pendek dari yang
dibutuhkan dan kemudian akhirnya jadi tidak bisa dipasang pada PCB.
2. Saat menyolder bagian belakang PCB, harus dilakukan dengan hati-hati dan
jangan gunakan solder yang sudah terlalu panas. Jangan lupa untuk memotong
dan merapikan bagian-bagian pertin yang berlebihan.
3. Untuk kawat pertin, dikarenakan diameternya yang agak lebih besar dari
lubang yang ada pada PCB matriks, maka dibutuhkan ketekunan untuk terus
mengerik bagian ujung-ujung kawat hingga akhirnya bisa muat pada lubang
PCB.
26
3. 13. SARAN
27
BAB IV
4.1 Tujuan
28
yang mengkonversi energi bentuk lain (misalnya, mekanis, kimia,
surya) menjadi energi listrik.
Sebuah catu daya diatur adalah salah satu yang mengontrol
tegangan output atau saat ini untuk nilai tertentu, nilai dikendalikan
mengadakan hampir konstan, meskipun variasi baik alam beban arus
atau tegangan yang diberikan oleh sumber energi satu daya. Secara
prinsip rangkaian power supply adalah menurunkan tegangan AC ,
menyearahkan tegangan AC sehingga menjadi DC ,menstabilkan
tegangan DC. Pada dasarnya power supply termasuk dari bagian
power conversion. Power conversion terdiri dari tiga macam :1.
AC/DC power supply2. DC/DC converter 3. DC/AC inverter
power supply untuk PC sering juga disebut PSU (Power Supply Unit)
PSU termasuk power conversion AC/DC.Fungsi utamanya mengubah
listrik arus bolak balik (AC) yang tersedia dari aliran listrik ( di
Indonesia, PLN) menjadi arus listrik searah (DC)yang dibutuhkan
oleh komponen pada PC.Power supply diharapkan dapat melakukan
fungsi berikut ini :
a. Rectification: konversi input listrik AC menjadi DC.
b. Voltage Transformation : memberikan keluaran tegangan / voltage
DC yang sesuai dengan yang dibutuhkan.
c. Filtering : menghasilkan arus listrik DC yang lebih "bersih",
bebas dari ripple ataupun noise listrik yang lain
d. Regulation : mengendalikan tegangan keluaran agar tetap terjaga,
tergantung pada tingkatan yang diinginkan, beban daya, dan
perubahan kenaikan temperatur kerja juga toleransi perubahan
tegangan daya input
e. Isolation : memisahkan secara elektrik output yang dihasilkan dari
sumber input
29
f. Protection : mencegah lonjakan tegangan listrik (jika terjadi),
sehingga tidak terjadi pada output, biasanya dengan tersedianya
sekering untuk auto shutdown jika hal terjadi.
30
N NAMA ALAT SPESIFIKASI JUMLAH
O
1 PCB 5x5 cm 1 buah
2 Kertas millimeter Secukupnya
3 FeCl3 Secukupnya
4 Air bersih Secukupnya
5 Thiner Secukupnya
6 Timah Secukupnya
7 Lotfet Secukupnya
8 Amplas halus Secukupnya
9 Resistor1 270k 1 buah
10 Resistor2 1,2k 1 buah
11 Dioda bridge IN 4001 1 buah
12 Transistor BC 107 1 buah
13 LED 1 buah
14 Kapasitor 2200µf 16V 1 buah
15 Dioda zener 9,1V 400mA 1 buah
Tabel Daftar Bahan Power Supply
4.5 Gambar
Gambar Rangkaian
31
Gambar Layout PCB
4.8 Analisa
32
melaksanakan skema rangkaian yang ada pada buku elektronika.
Memahami tata letak komponen serta jalur-jalur pada rangkaian
tersebut. Pada percobaan ini pembuatan jalur PCB masih
menggunakan cara manual. Langkah pertama yang harus dilakukan
adalah menggambar jalur PCB pada kertas millimeter menggunakan
pensil.
Setelah pembuatan layout jalur pada kertas millimeter
selesai salinlah pada papan PCB menggunakan pena rapido. Sebelum
mulai menggammbar pastikan jalur- jalur tersebut bersesuaian dengan
komponen. Pasttikan jalur pada papan PCB rata dan sehitam mungkin
sehinngga tidak ada jalur yang putus.
Setelah selesai menggambar pada papan PCB rendamlah
pada larutan FeCl3 sampai berubah warna dan timah pada papan PCB
mulai terlihat. Kemudian cucilah dengan air bersih lalu amplas
permukaan papan PCB hingga bersih. Pengeboran pada lubang-lubang
kaki komponen juga harus diperhatikan karena seringkali pada proses
pengeboran timah yang ada pada jalur seringkaliterangkat pada
permukaan papan PCB.
Pemasangan komponen dilakukan setelah pennngeboran
selesai, pada saat pemasangan komponen pasanglah menurut tata letak
komponen jika salah satu komponen dipasang terbalik maka LED
tidak akan hidup. Kemudian lakukan penyolderan pada kaki-kaki
komponen. Langkah terakhir, lakukan pengujian menggunakan
baterai, jika LED hidup maka percobaan berhasil. Jika LED mati
lakukan pengecekan kembali pada tata letak, jalur, maupun komponen
mungkin ada yang rusak ataupun tidak terhubung sehingga arus tidak
mengalir ke LED.
1.9 Kesimpulan
33
6. Penyolderan sangat berpengaruh pada setiap bagian mana yang
akan disolder sehingga tidak terjadi kerusakan pada komponen
34
BAB V
MEMBUAT POWER SUPPLY MENGGUNAKAN RESISTOR
VARIABLE
5.1 TUJUAN
1. Mengetahui cara kerja Power Supply
2. Mengetahui fungsi fungsi komponen pada power supply
3. Mengetahui cara mengukur dan memasang komponen power supply
4. Mampu membuat Power Supply secara sederhana
5. Mengetahui aplikasi, dan prinsip kerja dari Power Supply.
6. Mampu menjelaskan bagian – bagian Power Supply
7. Mampu mengidentifikasi jenis – jenis Power Supply
5.2 DASAR TEORI
5.2.1 Power Supply
Sebuah perangkat yang memasok energi listrik untuk satu atau lebih
beban listrik atau alat atau sistem yang berfungsi untuk menyalurkan
energi listrik atau bentuk energi jenis apapun yang sering digunakan untuk
menyalurkan energi listrik. Istilah ini paling sering diterapkan ke
perangkat yang mengkonversi salah satu bentuk energi listrik yang lain,
meskipun mungkin juga merujuk ke perangkat yang mengkonversi energi
bentuk lain (misalnya, mekanis, kimia, surya).
Sebuah catu daya diatur adalah salah satu yang mengontrol tegangan
output atau saat ini untuk nilai tertentu, nilai dikendalikan mengadakan
hampir konstan, meskipun variasi baik dalam beban arus atau tegangan
yang diberikan oleh sumber energi satu daya. Secara prinsip rangkaian
power supply adalah menurunkan tegangan AC , menyearahkan tegangan
AC sehingga menjadi DC ,menstabilkan tegangan DC.
35
Pada dasarnya power supply termasuk dari bagian power conversion.
Power conversion terdiri dari tiga macam :
1. AC/DC power supply
2. DC/DC converter
3. DC/AC inverter Power supply untuk PC sering juga disebut PSU
(Power Supply Unit) PSU termasuk power conversion AC/DC.
Fungsi utamanya mengubah listrik arus bolak balik (AC) yang tersedia
dari aliran listrik ( di Indonesia, PLN) menjadi arus listrik searah
(DC)yang dibutuhkan oleh komponen pada PC.Power supply diharapkan
dapat melakukan fungsi berikut ini :
a. Rectification: konversi input listrik AC menjadi DC.
b. Voltage Transformation : memberikan keluaran tegangan / voltage
DC yang sesuai dengan yang dibutuhkan.
c. Filtering : menghasilkan arus listrik DC yang lebih "bersih", bebas
dari ripple ataupun noise listrik yang lain
d. Regulation : mengendalikan tegangan keluaran agar tetap terjaga,
tergantung pada tingkatan yang diinginkan, beban daya, dan perubahan
kenaikan temperatur kerja juga toleransi perubahan tegangan daya input
e. Isolation : memisahkan secara elektrik output yang dihasilkan dari
sumber input
f. Protection : mencegah lonjakan tegangan listrik (jika terjadi),
sehingga tidak terjadi pada output, biasanya dengan tersedianya sekering
untuk auto shutdown jika hal terjadi.
5.2.2. Transistor
Alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit
pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi
sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam
kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan
inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari
sirkuit sumber listriknya.
36
Transistor through-hole (dibandingkan dengan pita ukur centimeter)
37
1. Elemen resistif
2. Badan
3. Penyapu (wiper)
4. Sumbu
5. Sambungan tetap #1
6. Sambungan penyapu
7. Cincin
8. Baut
9. Sambungan tetap #2
Potensiometer jarang digunakan untuk mengendalikan daya tinggi
(lebih dari 1 Watt) secara langsung. Potensiometer digunakan untuk
menyetel taraf isyarat analog (misalnya pengendali suara pada peranti
audio), dan sebagai pengendali masukan untuk sirkuit elektronik. Sebagai
contoh, sebuah peredup lampu menggunakan potensiometer untuk
menendalikan pensakelaran sebuah TRIAC, jadi secara tidak langsung
mengendalikan kecerahan lampu.
Potensiometer yang digunakan sebagai pengendali volume kadang-
kadang dilengkapi dengan sakelar yang terintegrasi, sehingga
potensiometer membuka sakelar saat penyapu berada pada posisi
terendah.
38
5.2.4. Dioda bridge
5.2.5. Transformator (Trafo)
39
merupakan piranti listrik yang termasuk ke dalam golongan mesin listrik
statis.
40
1. Trafo step up, Fungsi transformator ini digunakan untuk menaikkan
tegangan AC, trafo jenis ini dipakai dalam rangkaian-rangkaian
pembangkit tegangan pada perangkat elektronika seperti trafo inverter
monitor LCD, trafo inverter TV, dll.
2. Trafo step-down adalah kebalikannya, fungsi transformator ini
untuk menurunkan tegangan AC, contoh pemakaiannya pada adaptor.
41
5.2.7. Kapasitor
Fungsi kapasitor dalam komponen elektronika adalah sebagai
penyimpan muatan listrik, selain fungsi tersebut kapasitor juga dapat
digunakan sebagai penyaring frekuensi. Dalam muatan listrik terdapat
kapasitas penyimpanan kemampuan kapasitor yang dinamakan Farad
dengan simbol “F”. Simbol dari kapasitor sendiri adalah C (kapasitor).
Pada umumnya, kapasitor banyak dibuat dari dua buah lempengan logam
yang saling sejajar antara satu dengan lainnya. Dan diantara kedua
lempengan tadi terdapat bahan isolator yang biasa kita sebut dengan
dielektrik. Yang di maksud Dielektrik adalah bahan yang dapat
mempengaruhi nilai dari kapasitansi kapasitor.
42
(Alternating Current) dan juga dapat sebagai impedansi (resistansi yang
nilainya tergantung dari frekuensi yang di berikan oleh sumbernya).
Fungsi kapasitor lainnya dalam rangkaian elektronika adalah
sebagai filter dan kopling pada rangkaian power supply, penggeser fasa,
pembangkit frekuensi pada rangkaian osilator dan juga dapat digunakan
untuk mencegah percikan bunga api yang dapat terjadi pada saklar.
Sedangkan fungsi kapasitor yang terdapat pada mesin mobil digunakan
untuk menghidupkan dan juga mematikan mesin.
Cara kerja kapasitor yang pertama adalah mengalirkan elektron
menuju kapasitor. Setelah kapasitor sudah dipenuhi dengan elektron, maka
tegangan tersebut akan mengalami perubahan. Selanjutnya, elektron akan
keluar dari kapasitor dan menuju rangkaian elektronika. Dengan begitu,
kapasitor akan dapat membangkitkan rektif suatu rangkaian.
5.2.8. Resistor
Resistor adalah komponen elektronik dua kutub yang didesain
untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik, dengan resistansi tertentu
(tahanan) dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua kutubnya,
nilai tegangan terhadap resistansi berbanding dengan arus yang mengalir,
berdasarkan hukum Ohm.
Resistor digunakan sebagai bagian dari rangkaian elektronik dan
sirkuit elektronik, dan merupakan salah satu komponen yang paling sering
digunakan. Resistor dapat dibuat dari bermacam-maca kompon dan film,
bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi
seperti nikel-kromium).
Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya
listrik yang dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu,
derau listrik (noise), dan induktansi.
Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan
sirkuit cetak, bahkan siekuit terpadu. Ukuran dan letak kaki bergantung
43
pada desain sirkuit, kebutuhan daya resistor harus cukup dan disesuaikan
dengan kebutuhan arus rangkaian agar tidak terbakar.
5.3 Alat
1) Gunting
2) Gunting Kuku
3) Setrika
4) Bor Tangan
5) Solder
5.4 Bahan
44
17. Penjepit Buaya 3 Biji
18. PCB Polos 10x20 1
19. FeCl3 1
20. Trafo 2A 1 Buah
21. Kertas Tanggalan 1 Lembar
5.5. Gambar Kerja
Gambar Rangkaian
Layout PCB
5.6. Prinsip Kerja Rangkaian
a. Tegangan AC akan masuk melewati saklar terlebih dahulu,
kemudian dia akan melewati Trafo untuk menurunkan tegangan.
b. Setelah melewati Trafo, kemudian melewati 4 dioda yang akan
disearahkan oleh diode tersebut untuk merubah menjadi tegangan DC.
45
c. Setelah dari diode akan disalurkan ke kapasitor untuk difilter agar
tidak terlalu tinggi.
d. Setelah dari kapasitor, akan disalurkan ke transistor dimana
komponen ini untuk penguat arus agar lebih stabil saat dikeluaran
e. Kemudian akan melewati IC Regulatar, untuk dapat diatur tegangan
keluaran, alat untuk mengatur keluaran yaitu Potensiometer sebagai
pasangan IC Regulator. Agar tidak melebihi kapasitas yang diterima IC
Regulator maka dipasang resistor untuk menghambatnya.
f. Jadi rangkaian ini bertujuan untuk merubah Tegangan AC menjadi
DC, dan dapat diatur pengelurannya dengan Potensiometer.
1.7. Analisa
1. Transformator sebagai penurun tegangan
2. Diode sebagai penyearah
3. Kapasitor sebagai filter
4. Transistor sebagai penguat arus
5. IC Regulator tegangan sebagai pengatur tegangan output
6. Potensiometer sebagai pengatur tegangan output
5.8. Kesimpulan
a. Power supply adalah sebuah perangkat yang memasok energi listrik
untuk satu atau lebih beban listrik atau alat atau sistem yang berfungsi
untuk menyalurkan energi listrik atau bentuk energi jenis apapun yang
sering digunakan untuk menyalurkan energi listrik.
b. Prinsip kerja power supply Tegangan jala-jala 220 volt dari listrik
PLN diturunkan oleh trafo atau transformator penurun tegangan yang
menerapkan perbandingan lilitan. Dimana perbandingan lilitan dari suatu
transformator akan mempengaruhi perbandingan tegangan yang
dihasilkan. Tegangan yang dihasilkan oleh trafo masih berbentuk
gelombang AC dan harus disearahkan dengan menggunakan penyearah.
46
Rangkaian penyearah yang digunakan memanfaatkan 4 buah dioda yang
telah dirancang untuk bisa meloloskan kedua siklus gelombang
AC menjadi satu arah saja.
c. Dalam poyer supply Transformator berfungsi untuk menaikkan atau
menurunkan tegangan listrik. Dengan demikian fungsi transformator ini
sangat diperlukan sekali dalam sebuah sistem/rangkaian elektronika. Di
sini transformator berperan dalam menyalurkan tenaga atau daya listrik
dari tegangan tinggi ke tegangan yang rendah atau sebaliknya, namun
dengan frekuensi yang sama. Oleh karena itu pula transformator
merupakan piranti listrik yang termasuk ke dalam golongan mesin listrik
statis.
d. Dalam power supply Dioda bridge berfungsi sebagai penyearah
arus bolak-balik(AC).
e. Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai
penguat,sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi
tegangan, dan modulasi sinyal yang sangat penting dalam project power
supply.
1.8. Saran
1. Jika mengalami masalah seperti tegangan yang di muncul saat
diukur ataupun potensio yang tidak berfungsi, tetap tenang dan
periksa kembali rangkaian yang kita buat.
2. Periksa komponen-komponen yang didapat karena bisa jadi
komponen yang masih terlihat bagus ternyata didalamnya sudah
rusak.
47
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 KESIMPULAN
1. Selama kegiatan praktek kita harus selalu fokus dalam mengerjakan setiap
pekerjaan karena dengan selalu fokus hasil pekerjaan yang dibuat pasti akan
maksimal.
2. Kita harus menjaga keselamatan selama mengikuti kegiatan dan juga selalu
menjaga kebersihan.
6.2 SARAN
1. Aturlah jadwal mulai dari siapa yang mengambil alat dan bahan, kemudian
mengembalikannya.
2. Atur jadwal piket kebersihan untuk semua praktikan secara bergantian untuk
setiap selesai praktek, sehingga kondisi bengkel praktek tetap bersih dan rapi.
48
DAFTAR PUSTAKA
https://teknikelektronika.com/pengertian-dioda-bridge-dioda-jembatan-prinsip-
kerja-bridge-diode/ diakses tanggal 14 Januari 2020
https://www.nesabamedia.com/pengertian-fungsi-dan-jenis-jenis-pcb/ diakses
tanggal 15 Januari 2020
https://www.scribd.com/document/391215407/LAPORAN-MATA-KULIAH-
PRAKTEK-PENGAWATAN-DAN-PCB diakses tanggal 14 Januari 2020
49