BAB I
ORGANISASI BENGKEL ELEKTRONIKA
1.1. PENDAHULUAN
A. KESELAMATAN UMUM
Hal utama yang harus diperhatikan dalam melaksanakan latihan di bengkel
elektronika adalah keselamatan umum. Keselamatan umum meliputi keselamatan diri
sendiri, orang lain dan peralatan kerja yang digunakan. Keselamatan umum
merupakan tanggung jawab bersama antara mahasiswa sebagai praktikan dan
instruktur sebagai pengajar. Setiap mahasiswa yang melakukan praktek dituntut untuk
selalu berhati hati dan bertanggung jawab setiap pekerjaannya. Mahasiswa yang
melakukan praktek harus dalam kondisi yang siap, sehat, dan tidak dalam kondisi
mengantuk. Mahasiswa juga harus mengenakan pakaian seragam khusus selama kerja
praktek. Hal hal tersebut harus diperhatikan untuk menghindari resiko terjadinya
kecelakaan yang tidak diinginkan.
B. PENANGGUNG JAWAB
1. Instruktur
Instruktur adalah orang yang bertugas memberikan petunjuk dan penjelasan
tentang langkah langkah praktek yang benar, tepat dan aman. Instruktur juga
mengontrol kegiatan mahasiswa saat praktek, menyelidiki terjadinya kerusakan
pada alat atau mesin dan mencatat semua peristiwa tersebut.
2. Storeman/Teknisi
Stroreman/Teknisi adalah orang yang bertanggung jawab terhadap peralatan yang
dipinjam olah mahasiswa sebagai praktikan. Storeman/Teknisi mencatat dan
Politeknik Negeri Sriwijaya
C. KEBERSIHAN
Peralatan kerja dan meja kerja harus selalu dibersihkan setelah dipakai. Lingkungan
harus selalu dijaga kebersihannya sebelum praktek, selama praktek dan setelah
melaksanakan praktek. Sampah dan kotoran praktek dibuang ditempat sampah yang
ditentukan.
2. Tang
Tang merupakan peralatan multifungsi dalam elektronika dan jenisnya pun ada
beberapa macam seperti tang potong, tang cucut, tang kombinasi, tang crimping,
dll. Untuk peralatan pendukung dalam elektronika tang yang lazim dipakai adalah
Politeknik Negeri Sriwijaya
tang potong, tang cucut, dan tang crimping. Adapun fungsi masing masing tang
khusus adalah sebagai berikut.
a. Tang potong, berfungsi untuk memotong kabel maupun kaki komponen untuk
memudahkan kita menyambung, memasangnya, maupun merapikan kaki
kaki komponen yang terpasanng PCB.
b. Tang jepit, merupakan tang yang mempunyai kegunaan khusus untuk menjepit
kawat atau kabel.
c. Tang kombinasi, seperti namanya fungsinya juga beberapa macam seperti
memotong kawat ataupun kabel, menjepit kawat, ataupun kabel serta untuk
mengunci mur.
3. Cutter
Cutter memiliki berbagai desain yang menarik dan memiliki beragam fungsi,
mulai dari hanya sekedar memotong kertas, busa, mika, pipa, clamp, karpet
sampai plywood, selain itu ada type tertentu yang dapat digunakan untuk
pekerjaan seni. Rangkanya pun disesuaikan dengan fungsi cutter tersebut,
sehingga aman dan nyaman saat digunakan. Untuk penguncinya ada yang manual
(slider & sekrup), ada juga yang otomatis, selain itu ada tipe tertentu yang
dilengkapi dengan lubang pemotong pisau.
4. Obeng
Obeng adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengencangkan atau
mengendorkan baut.
5. Pinset
Pinset atau penjepit ini biasanya digunakan untuk menjepit komponen elektronika
yang akan dipasang pada PCB. Fungsinya memudahkan memasangnya pada
papan PCB khususnya pada papan PCB khususnya pada tempat yang sempit yang
tidak memungkinkan jari jari tangan kita untuk memegang komponen tersebut.
6. Solder
Solder merupakan peralatan wajib seorang teknisi elektronika yang berfungsi
untuk menyolder komponen elektronika kedalam circuit board (PCB). Solder ini
cara kerjanya dengan menggunakan filament pemanas untuk menhasilkan panas
pada mata solder untuk melelehkan timah yang berfungsi sebagai perekat
komponen elektronika. Jenis solder ada bermacam macam seperti solder biasa,
solder tembak, dan solder uap.
Politeknik Negeri Sriwijaya
7. Penyedot Timah
Penyedot timah atau solder sucker merupaka peralatan yang berfungsi untuk
menyedot timah yang dilelehkan dengan solder ketika akan melepas komponen
elektronika. Penyedot timah ini sangat berguna bagi seorang teknisi ketika akan
melepas komponen yang rusak untuk diganti dengan komponen baru, karena
mengingat pada umumnya komponen yang telah disolder sudah diangkat dengan
tanpa menghilangkan terlebih dahulu timah yang merekatkannya.
Politeknik Negeri Sriwijaya
8. landasan solder
landasan solder adalah tempat untuk merekatkan atau menyandarkan solder yang
sedang digunakan atau dalam keadaan panas agar tidak membahayakan praktikan
maupun lingkungan di sekitarnya.
9. Multitester/Multimeter
Multitester atau biasa juga disebut multimeter adalah alat yang mempunyai fungsi
cukup banyak terutama berhubungan denga kondisi komponen elektronika baik
untuk mengukur besaran komponen, keadaan komponen sampai dengan
menentukan kaki kaki komponen elektronika seperti dalam transistor, diode,
elektrolit, dan sebagainya. Bahka juga dapat digunakan untuk mengetahui kondisi
kabel apakah putus atau dalam kondisi baik. Terdapat dua jenis multitester yang
biasa digunakan yaitu multitester analog dan multitester digital.
Politeknik Negeri Sriwijaya
1.3. KESIMPULAN
Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB-1 merupakan mata kuliah praktek yang
sangat penting bagi mahasiswa Teknik Elektronika tentang cara membuat rangkaian (desain)
rangkaian elektronika dasar dan perakitannya pada papan PCB (printed circuit board) sebagai
dasar dari perakitan rangkaian - rangkaian elektronika maupun modul modul elektronika
aplikasi.
1.4.2. JAWABAN :
1. Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB-1 bertujuan mengetahui proses
perancangan dan perakitan komponen-komponen elektronika dan dapat membuat
rancangan (desain) rangkain elektronika dasar yang menggunakan papan PCB
(printed circuit board).
Politeknik Negeri Sriwijaya
BAB II
MENYOLDER DAN MEMPERTIN KAWAT EMAIL
2.1. PENDAHULUAN
2.2. PRAKTEK MENYOLDER DAN MEMPERTIN KAWAT EMAIL
2.2.1. DAFTAR ALAT
2.2.2. DAFTAR BAHAN
2.2.3. GAMBAR
2.2.4. LANGKAH KERJA
2.2.5. DATA PENGAMATAN
2.3. KESIMPULAN
2.4. LATIHAN DAN TUGAS
BAB III
MEMBUAT KUBUS DARI KAWAT EMAIL
3.1. PENDAHULUAN
Membuat lilitan kawat (Membundel) adalah menggulung kawat/kabel menjadi
gulungan yang simetris dan rapi. Penyolderan dan pembundelan sering dijumpai pada
perangkat-perangkat pemancar, penerima, komputer, amplifer dan lain-lain. Pembundelan
antara lain adalah untuk menghindari kerumitan kabel penghubung, memudahkan dalam
troubleshooting, mengurangi crosstalk dan memudahkan dalam perakitan (assembling).
Dalam bidang elektronika, fungsi pengawatan sering menjadi masalah. Untuk mengatasi
masalah tersebut diperlukan latihan penyolderan dan penbundelan kawat yang rapi.
Dalam latihan praktek ini, lilitan kawat digunakan untuk menyatukan ujung kawat
email agar membentuk sudut-sudut kubus yang rapi. Untuk membuat lilitan kawat diperlukan
koker yang dijadikan inti lilitan agar lilitn memiliki diameter yang sama dan rapi.
3.2.3. GAMBAR
a. Persiapkan semua peralatan dan bahan yang akan dipergunakan, letakkan pada posisi
yang benar.
Politeknik Negeri Sriwijaya
a 70 Lurus
b 70 Lurus
c 70 Lurus
d 70 Lurus
e 65 Tidak lurus
f 70 Lurus
g 70 Lurus
h 70 Lurus
i 70 Lurus
j 70 Lurus
k 65 Tidak lurus
l 70 Lurus
3.3. KESIMPULAN
Penyolderan dan Pembundelan dalam pembuatan kubus dari kawat email ini sangatlah
penting. Untuk menghasilkan suatu kubus yang kokoh dan rapi haruslah memperhatikan
proses pembundelan dan pemersatuan dari ujung-ujung kawat email yang rapi dan rapat, agar
hasil dari kubus yang di buat akan kokoh dan rapi.
3.4.1. PERTANYAAN
1. Sebutkan langkah-langkah menyolder yang baik?
2. Jelaskan kegunaan melilit (membundel) kawat dalam rangkaian elektronika?
3. Jelaskan kegunaan koker (inti) dalam lilitan kawat?
4. Bagaimana kekuatan kubus yang di solder tanpa lilitan?
3.4.2. JAWABAN
1. Cara menyolder yang baik dan benar yaitu :
I. Bersihkan komponen-komponen elektronika yang akan di solder, terutama bagian
yang akan di solder (kaki-kakinya) dengan menggunakan kain atau amplas.
II. Panaskan solder sampai solder tersebut mampu mencairkan tinol.
III. Jangan memasang komponen sekaligus tetapi bertahap satu persatu (pasang
komponen, terus lakukan penyolderan kemudian potong dipotong kaki-kakinya,
setelah selesai baru pasang lagi komponen yang lainnya). Dahulukan menyolder
komponen paling tahan terhadap panas.
2. Melilit digunakan untuk menyatukan ujung kawat email agar membentuk sudut-sudut
kubus yang rapi.
3. Menyolder untuk menyambungkan atau meletakkan sedangkan mempertin untuk
melapisi kawat depan timah.
4. Untuk melilitkan kawat pada setiap sudut kubus.
5. Sisi-sisin kubus tidak akan menempel/menyatu.
Politeknik Negeri Sriwijaya
BAB IV
MENYOLDER PADA PCB MATRIKS
4.1. PENDAHULUAN
PCB (printed circuit board) adalah papan tempat memasangkan komponen-
komponen yang membentuk rangkaian elektronika. PCB terbuat dari papan partinax, dimana
salah satu atau kedua sisinya dilapisi oleh tembaga yang tipis dimana kaki-kaki komponen
elektronika dapat disolderkan pada tembaga tersebut. PCB Matriks adalah PCB yang
tembaganya sudah tercetak dalam bentuk bulatan-bulatan yang telah dilubangi sehingga kaki-
kaki komponen elektronika dapat langsung dipasangkan/disolderkan pada tembaga-tembaga
tersebut. Penggunaan PCB Matriks dapat memudahkan kita dalam merancang suatu
rangkaian elektronik secara lebih cepat, dimana kita tidak perlu melakukan proses pelarutan
PCB yang biasa dilakukan untuk menghasilkan PCB yang siap digunakan.
Menyolder pada PCB Matriks adalah proses membuat sambungan pada logam secara
listrik dan mekanis menggunakan logam tertentu (Timah), dan menggabungkanya
menggunakan alat khusus (Solder), pada lubang-lubang yang terdapat di papan PCB Matriks
yang telah terlapisi lapisan email.
4.2.3. GAMBAR
Politeknik Negeri Sriwijaya
a. Persiapan semua peralatan dan bahan yang akan dipergunakan, letakkan pada posisi
yang benar.
b. Periksalah kondisi PCB Matriks apakah tembaga dan lubangnya tercetak dengan rapi.
c. Bersihkan permukan tembaga PCB Matriks, gunakan amplas halus.
d. Ukurlah masing-masing kawat dan kabel berwarna, gunakan mistar baja.
e. Potonglah masing-masing kawat dan kabel sesuai dengan ukuran yang ditentukan,
gunakan tang potong.
f. Periksalah ukuran kawat dan kabel, sehingga di dapat 9 potong kabel merah, 4 potong
kabel kuning, 5 potong kabel biru, 9 potong kabel hitam, dan 9 potong kaawat.
g. Kupas ujung-ujung kawat dan kabel yang telah di kupas, gunakan amplas halus.
h. Amplas ujung-ujung kawat dan kabel yang telah di kupas, gunakan amplas halus.
i. Pertin sekeliling kawat tanpa selubung, kecuali ujung-ujungnya sepanjang 5 mm.
j. Lakukan penyolderan masing-masing kabel dan kawat pada PCB Matriks, sesuaikan
dengan gambar.
k. Periksa kembali hasil pekerjaan.
l. Laporkan kepada dosen pembimbing bila semua pekerjaan telah terselesaikan.
m. Bersihkan semua peralatan dan meja kerja.
n. Simpan kembali semua peralatan ke tempat penyimpanan.
o. Lakukan pembersihan ruang bengkel.
HASIL SOLDERAN
Kabel/Kawat
Permukaan Bentuk Timah Timah Rapi/Serasi
Halus Cekung Cukup Mengkilap
Merah - - - YA YA
Kuning - - - YA YA
Biru - - - YA YA
Politeknik Negeri Sriwijaya
Hitam - - - YA YA
Kawat - - - YA YA
Kawat email - - - YA YA
dipertin
4.3. KESIMPULAN
Penggunaan PCB Matriks dapat memudahkan kita dalam merancang suatu rangkaian
elektronik secara lebih cepat, dimana kita hanya memasang komponen-komponen elektronika
pada lubang-lubang yang telah tersedia.
4.4.2. JAWABAN
1. Kabel adalah kawat penghantar listrik yang berisolasi tunggal, sedangkan kawat
adalah sebuah isi dari kabel tersebut.
2. 1,4 mm.
3. Fungsi PCB untuk menghubungkan komponen elektronik satu dengan komponen
lainnya tanpa kabel dengan teknik penyolderan.
Politeknik Negeri Sriwijaya
4. Kelebihan PCB matrix yaitu lebih praktis karena telah ada lubang untuk kaki
komponennya dibandingkan PCB biasa, sedangkan kekurangannya yaitu jika disolder
terlalu panas, maka lapisan tembaga pada PCB akan terkupas.
BAB V
5.1. PENDAHULUAN
1. Rangkaian elektronika
Suatu rangkaian elektronika adalah sekumpulan komponen komponen elektronika
yang dihubungkan satu sama lain dan memiliki suatu fungsi etrtentu. Untuk
menghubungkan komponen komponen elektronika tersebut dapat dilakukan secara
langsung dengan cara melekatkan ujung ujung kakinya satu sama lain atau dengan
menggunakan kabel sebagai penghubungnya. Jika kita menghubungkan langsung kaki
kaki komponen tersebut tentu saja cukup sulit dan hasilnya tidak rapi, bahkan dapat
menggangu fungsi komponen secara fisik.
2. Protoboard
Politeknik Negeri Sriwijaya
Protoboard/Breadboard atau sering juga disebut project board adalah sejenis papan
rangkaian yang umum digunakan untuk memcoba sebuah rangkaian elektronika,
sebelum rangkain elektronika tersebut dicetak pada papan rangkaian tercetak (PCB).
Prototyping adalah proses pengujian ide dengan menciptakan sebuah model awal dari
bentuk rangkaian elektronika sebelum dikembangkan atau disalin. Disinilah
penggunaan protoboard diperlukan. Jika kita tidak terlalu yakin bagaimana suatu
rangkaian akan bereaksi yang terdiri dari berbagai komponen dan parameter, maka
sebaiknya kita membuat prototype dan melakukan pengujian di atas protoboad.
Protoboard ini solderless alias tidak memerlukan solder sehingga setiap komponennya
dapat diubah dan dipindah pindahkan serta protoboard dapat digunakan kembali
berulang ulang.
Bentuk protoboard dapat dilihat seperti pada gambar berikut ini.
3. Jumper
Agar perancanan atau perakitan rangkaian elektronika pada protoboard menjadi lebih
rapi maka diperlukan jumper. Jumper adalah kabel yang khusus ujungnya disesuaikan
dengan lubang lubang protoboard, ujungnta agar kaku dan tengahnya lentru atau
lemas seperti kabel biasa. Di samping untuk elektronika dasar, kabel jumper dan
protoboard juga digunakan untuk project Arduino, avr, robotik, mikrokontroler dan
lain lain.
Praktikan dapat membuat sendiri kabel jumper dengan memanfaatkan kabel tunggal
bekas. Ukuran kabel jumper dapat disesuaikan dengan jarak pin yang diinginkan.
Ujung ujung kabel dikupas sepanjang lebih kurang 5 mm lalu dilekukan 90.
Politeknik Negeri Sriwijaya
4. Alat ukur
Alat ukur yang biasa digunakan dalam proyek proyek elektronika dasar adalah
Multimeter atau Ohmmeter. Multimeter digunakan untuk memeriksa kondisi
komponen komponen elektronika apakah dalam kondisi baik atau tidak. Multimeter
juga adpat digunakan untuk memeriksa jalur jalur pada protboard dan kabel apakah
terhubung atau terputus.
Kabel berwarna merah adalah kabel untuk jalur positif sehingga semua jalur yang
terhubungan dengan kabel merah akan menjadi jalur positif sedangkan kabel berwarna
hitam adalah kabel untuk jalur negatif sehingga semua jalur yang terhubung dengan
kabel hitam akan menjadi jalur negatif. Pada protoboard umumnya antara jalur horizontal
sebelah kanan dengan jalur horizontal sebelah kita terpisah, sehingga kita harus
memasang kabel penghubung (jumper) untuk menghubungkan kedua jalur ini.
Sebagai alat untuk penanda apakah didalam rangkaian sedang ada arus listrik atau tidak,
kita gunakan alat ukur Multimeter.
Untuk menghubungkan protoboard ini dengan sumber tegangan, dapat digunakan sebuah
kabel penghubung yang sudah dilengkapi dengan jepit buaya. Hubungkan kabel merah
dari sumber tegangan ke jalur positif (merah) dan hubungkan juga kabel hitam dari
sumber tegangan ke jalur negatif (hitam).
5.2.3. GAMBAR
5.3. KESIMPULAN
BAB VI
6.1. PENDAHULUAN
6.2.3. GAMBAR
6.3. KESIMPULAN
BAB VII
MEMBUAT LAYOUT RANGKAIAN PADA PCB
(RANGKAIAN POWER SUPPLY REGULATOR & FLIP-FLOP)
7.1. PENDAHULUAN
Prinsip dasar dari suatu perancangan rangkaian elektronika adalah mengetahui tata
letak dari komponen-komponen elektronika yang akan dirancang. Untuk menghasilkan tata
letak yang baik, suatu rangakaian elektronika sebaiknya memiliki gambar layout komponen
dari rangkaian yang akan dibuat. Selain itu adanya layout dapat memudahkan dalam
pemasangan komponen pengecekan rangkaian tersebut.
Layout suatu rangkaian elektronika terdiri atas layout komponen dan layout jalur
PCB, dimana kedua layout harus bersesuaian. Desain layout sebaiknya dilakukan di kertas
kalkir dengan terlebih dahulu digambarkan pada kertas milimeter
6. Thinner Secukupnya
7.2.3. GAMBAR
Politeknik Negeri Sriwijaya
1. Persiapkan semua peralatan dan bahan yang akan dipergunakan dan letakkan pada
posisi yang benar.
2. Buatlah skema rangkaian pada jalur kertas milimeter.
3. Rancanglah tata letak komponen dan jalur PCB pada kertas milimeter.
4. Ukurlah jarak lubang kaki-kaki komponen sesuai dengan ukuran komponen aslinya.
5. Besarnya lubang dan jalur harus sesuai dengan kaki komponen.
6. Periksalah sekali lagi apakah perancangan sudah benar, bandingkan dengan skema
rangkaian pada gambar.
7. Pindahkan gambar tata letak jalur (layout jalur) pada kertas kalkir dengan cara
meletakkan kertas kalkir di atas layout milimeter.
8. Warnai jalur sehitam mungkin dengan pena rapido, tidak boleh ada celah pada jalur.
9. Pindahkan juga gambar tata letak komponen (layout komponen) pada kertas kalkir
dengan posisi berkebalikan dengan tata letak jalur.
10. Setelah itu siapkan layout komponen dan jalur yang telah dibuat pada kertas kalkir.
11. Bersihkan permukaan tembaga PCB dari kotoran dan lemak.
12. Pindahkan gambar layout jalur dari kertas kalkir ke papan PCB.
13. Buatlah bulatan-bulatan yang sesuai dengan ukuran kaki komponen aslinya.
14. Warnai jalur sehitam mungkin.
15. Periksa kembali hasil layout pada PCB, cocokkan dengan layout aslinya.
Politeknik Negeri Sriwijaya
16. Siapkan larutan FeCl3 (Ferrit Chloride) yang dicampur air bersih dengan
perbandingan 1:3.
17. Aduk rata campuran FeCl3 dengan air.
18. Rendam PCB yang telah dilayout selama 20 menit, tergantung pada kepekatan
larutan dan temperatur.
19. Setelah sisa tembaga larut dalam larutan FeCl3, jalur akan terlihat jelas dan bersih.
20. Angkat PCB dari larutan dan cuci dengan air bersih, bila perlu gunakan sabun/vim.
21. Bersihkan decondalo/permanent ink, gunakan thinner.
22. Laporkan pada instruktur bila semua pekerjaan telah selesai dikerjakan.
23. Bersihkan semua peralatan yang telah digunakan.
24. Simpan kembali semua peralatan yang telah digunakan dalam kondisi baik.
25. Lakukan pembersihan bengkel.
7.3. KESIMPULAN
2. Aturan yang diperbolehkan dalam pembuatan tata letak (layout) rangkaian adalah :
a) Jarak lubang kaki komponen harus sesuai dengan ukuran komponen yang akan di pasang.
b) Jalur harus dibuat rata dan sehitam mungkin.
c) Pembelokan jalur minimal 45.
d) Jarak anatara jalur minimal 1mm.
BAB VIII
MERANCANG RANGKAIAN PADA PCB
(GABUNGAN POWER SUPPLY REGULATOR DAN FLIP-FLOP)
8.1. PENDAHALUAN
Penggunaan PCB dalam perakitan rangkaian elektronika memiliki keuntungan
dibandingkan pengawatan langsung, yaitu dapat mengatasi pengawatan yang rumit,
memperkecil daya yang hilang pada pengawatan, serta lebih praktis. PCB dibuat dari bahan
pertinax atau epoxi yang satu sisinya dilapisi tembaga. Tembaga tersebut berfungsi sebagai
kawat penghubung antara komponen satu dengan yang lainnya. Tebal atau lebarnya lapisan
tembaga menentukan besarnya daya yang boleh melaluinya. Semakin tebal atau lebar lapisan
tembaga maka semakin besar pula daya yang dapat melalui jalur tembaga tersebut.
Pembuatan PCB dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan
proses langsung. Jalur PCB tersebut dapat dicetak dengan cara menempelkan decondalo
(permanent ink) atau rugos pada PCB, lalu dilarutkan dalam campuran FeCl3 dan air. Jalur
PCB yang telah tercetak dapat dipasangi komponen dan disolder sesuai dengan tata letak
komponennya. Rangkaian yang telah tersusun pada PCB memiliki fungsi yang sama dengan
rangkaian pada diagram skematik.
8.2. PRAKTEK MERANCANG RANGKAIAN PADA PCB
8.2.1. DAFTAR ALAT
8.2.3. GAMBAR
10. Rendam PCB yang telah dilayout selama 20 menit, tergantung pada kepekatan
larutan dan temperatur.
11. Setelah sisa tembaga larut dalam larutan FeCl3, jalur akan terlihat jelas dan bersih.
12. Angkat PCB dari larutan dan cuci dengan air bersih, bila perlu gunakan sabun/vim.
13. Bersihkan decondalo/permanent ink, gunakan thinner.
14. Lubangi bulatan-bulatan untuk kaki komponen menggunakan mesin bor dengan
mata bor yang sesuai (1 mm).
15. Bersihkan PCB dengan lap bersih.
16. Pasanglah komponen sesuai dengan tata letak komponen.
17. Solderlah semua komponen dengan hati-hati dan teliti.
18. Ujilah rangakaian dengan memberikan sumber tegangan yang sesuai pada input
rangkaian, amati nyala indikator LED.
19. Ukurlah tiap-tiap titik uji dan catatlah data-data yang diperoleh.
20. Laporkan pada instruktur bila semua pekerjaan telah selesai dikerjakan.
21. Bersihkan semua peralatan yang telah digunakan.
22. Simpan kembali semua peralatan ke tempat penyimpanan dalam kondisi baik.
23. Lakukan pembersihan bengkel.
8.3. KESIMPULAN
1. Dalam merangkai di papan pcb kita harus memperhatikan letak komponennya, mulai
dari diode bridge, resistor, transistor, kapasitor, diode zener, lampu led dsb karena
jika ada salah satu komponen yang terbalik maka rangkaian tidak akan
menyala/tidak menyala flip flop.
2. Dot matriks dibesarkan dan jalur harus tebal agar tidak putus atau hilang saat
direndam di feritklorit.
3. Menggunakan rugos jalur dan rugos dot sehingga hasil lebih rapi dan bagus.
8.4.1. PERTANYAAN :
BAB IX
PENUTUP
9.1. KESIMPULAN
Dari beberapa latihan pada praktik pengawatan dan teknologi PCB menunjang
keterapilan mahasiswa kita dapat mengambil kesimpulan bahwa:
1. Dalam setiap melakukan pekerjaan diharapkan agar selalu teliti dan sabar.
2. Kawat terlebih dahulu dikerik dengan bersih agar pada saat penyolderan mudah
dalam mempertin pada kawat dan permukaan kawat terlihat rapi.
3. Pada saat menyolder diusahakan tidak terlalu banyak memakai lotfet dan tidak
terlalu panas karena hasilnya akan menjadi hitam pada permukaan kawat.
4. Dalam melakukan tugas ini dibutuhkan ketelitian serta kesabaran, karena tiap
sudut yang rentan lepas karena permukaan timah yang mudah meleleh apabila
terkena solder.
5. Memotong kawat sesuai ukuran dengan tidak menambahkan atau mengurangi
kawat tersebut.
6. Membentuk sudut kawat sebesar 45 o dan melilitkan kawat diujung-ujung kerangka
kubus tersebut dengan benar dan kuat.
7. Ketelitian sangat diperlukan dalam menyolderan PCB matrik ini, karena kawat
yang dipakai sangat rentan apabila terkena panas yang berlebih.
Politeknik Negeri Sriwijaya
8. Menyolder PCB matrik ini juga harus membutuhkan kesabaran mulai dari
ketelitian saat penyusunan kabel, hingga pnyolderan pada papan PCB matrik
karena ini membutuhkan waktu yang lumayan lama.
9. Pada saat penyolderan dekatkan kawat timah ke papan pcb lalu dekatkan ujung
soldernya sehingga timah akan meleleh melingkar sesuai dengan Dot yang ada
pada papan PCB matriks.
10. Merakit rangkaian di atas paku payung.
11. Pemasangan kabel-kabel seabagai lintasan pada paku payung.
12. Penyolderan komponen-komponen di atas papan paku payung.
13. Menggunakan kertas milimeter untuk menggambar layout
14. Diperlukan ketelitian dalam menggambar di kertas multimeter ataupun papan pcb
karena kesalahan kecilpun dapat mengakibatkan rangkaian tidak akan menyala.
15. Dalam pembuatan layout jalur harus memiliki ketebalan yang baik agar jalur layout
yang dibuat tidak putus.
16. Dalam merangkai di papan pcb kita harus memperhatikan letak komponennya,
mulai dari diode bridge, resistor, transistor, kapasitor, diode zener, lampu led dsb
karena jika ada salah satu komponen yang terbalik maka rangkaian tidak akan
menyala/tidak menyala flip flop.
17. Dot matriks dibesarkan dan jalur harus tebal agar tidak putus atau hilang saat
direndam di feritklorit.
18. Menggunakan rugos jalur dan rugos dot sehingga hasil lebih rapi dan bagus
9.2. SARAN
1. Pada saat menyolder harus berhati-hati karena panas dan asapnya mengandung
racun dan sangat berbahaya.
2. Solder yang digunakan tidak boleh terlalu panas karena hasilnya akan menjadi
hitam.
3. Sebaiknya menggunakan lotfet secukupnya agar mempermudah penyolderan.
4. Pada saat pengerjaan harus teliti dan hati-hati agar hasilnya baik.
5. Kawat yang dililitkan harus kuat dan rapi agar kawat tidak mudah lepas dan tidak
terjadi pergeseran pada tiap-tiap sudut kawat
Politeknik Negeri Sriwijaya
6. Pada saat penyolderan, solder tidak boleh terlalu panas, agar hasilnya bagus serta
menggunakan lotfet.
7. Pada saat penyolderan harus berhati-hati agar hasilnya rapi dan baik.
8. Harus teliti dan hati-hati dalam mengukur kawat kabel.
9. Kabel harus disusun dengan benar sesuai warna serta petunjuk dibuku.
10. Membuat pola yang sederhana untuk menghemat kabel.
11. Kaki-kaki komponen tidak boleh terbalik antara positif dan negatifnya karena
dapat menyebabkan komponen tidak bekerja.
12. Timah pada solderan jangan terlalu tebal agar terlihat rapi dan tidak mengganggu
kerja komponen.
13. Jarak antar kaki komponen harus diukur dengan teliti dan jangan terlalu dekat agar
tata letak komponen lebih bagus.
14. Dalam pembuatan layout, kita tidak boleh membuat sudut dengan sudut 90. Yang
disarankan adalah sudut dengan 45 agar arus yang di alirkan dapat mengalirke
masing masing komponen.
15. Harus selalu teliti pada saat menggambar layout jangan sampai terjadi kesalahan
sekecil apapun
16. Pada saat peletakan komponen jangan sampai terbalik.
17. Timah solder pada jalur cukup tipis-tipis saja agar lebih rapi.
18. Saat melakukan penyolderan disarankan menggunakan lotfet agar penyolderan
lebih mudah dan cepat.
Politeknik Negeri Sriwijaya
BAB I
1.1. PENDAHULUAN
Latar belakang untuk melakukan kegiatan praktek kerja bangku adalah untuk
memupuk rasa kesabaran pada diri mahasiswa saat melaksanakan praktek tersebut,
khususnya mahasiswa jurusan teknik elektro prodi mekatronika yang mana nantinya akan
terjun langsung kelapangan pada saat bekerja. Pada kesempatan ini, mahasiswa dituntut
melakukan praktek mata kuliah Bengkel Mekanik Kerja Bangku Semester I yang mana pada
praktek yang telah dilakukan ini sangat membantu untuk memupuk rasa disiplin pada
mahasiswa dalam melakukan pekerjaan bengkel tersebut. Oleh sebab itu, dengan melakukan
praktek kerja bangku ini diharapkan mahasiswa dapat dilatih untuk dapat bekerja lebih
disiplin dan lebih sabar.
Pada awal pembelajaran mata kuliah Bengkel Mekanik Kerja Bangku Semester 1 kali
ini akan membahas tentang latihan mestamping plat aluminium. Dimana pembelajaran ini
bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui cara menggunakan stamping dengan benar.
Praktek Bengkel Mekanik ini merupakan sesuatu teknik dasar sebelum mahasiswa
melakasanakan praktek di bengkel sesuai dengan jurusannya masing-masing. Dan pada
bengkel mekanik elektro ini melaksanakan praktek mestamping plat aluminium.
1. Ragum + Magnetik
2. Kikir instrumen
3. Sikat Kikir
4. Mesin Bor
5. Mata bor 3,5 mm
Politeknik Negeri Sriwijaya
6. Pengaris Baja
7. Palu
8. Penggores
9. Penitik
10. Ampelas
11. Penyiku Baja
12. Stamping
13. Gergaji
1.2.3. GAMBAR
7. Siapkam mata bor dan letak plat pada alas mesin bor
8. Lakukan pengeboran dengan mengunakan mata bor berdiameter 2 mm dkemudian
lakukan pengeboran lagi dengan mata bor 6 mm tetapi hanya setegah bagian saja.
9. Kikir Sisi sisi Plat dengan ketebal 1,5 mm berbentuk miring.
10. Ampelaslah benda kerja sehingga gorensan yang tidak diperlukan yang ada pada
benda itu hilang.
1.3. KESIMPULAN
BAB II
LANDASAN TEMPAT SOLDER
2.1. PENDAHULUAN
Melalui latihan ini , mahasiswa dapat diharapkan memiliki suatu skill dan
keterampilan dalam mengunaan peralatan mekanik secara baik dan benar. Selain itu juga
diharapkan dapat membuat suatu alat dengan baik dan tepat ukuran-ukurannya, dan memiliki
manfaat alat yang dibuat mahasiswa itu sendiri.
1. Ragum.
2. Mistar baja.
3. Penitik.
4. Penggores.
5. Palu Plastik.
6. Palu Besi.
7. Gergaji Besi.
8. Magnetik.
9. Lap Kain.
10. Ampelas.
11. Stamping.
12. Radius 10mm.
13. Kikir besar.
14. Kikir intrumen.
Politeknik Negeri Sriwijaya
2.3. KESIMPULAN
BAB III
LATIHAN MEMBUAT BOX POWER SUPPLY
3.1. PENDAHULUAN
Pada praktek kali mahasiswa diharapkan mempunyai suatu skill atau keterampilan
dapat menggunakan alat-alat, bahan-bahan mekanik dengan baik dan benar. Mahasiswa juga
diharapakan bisa menerapkan keselamatan kerja selama praktek dan membuat suatu alat yang
tepat dan baik dari ukuran maupun bentuknya itu sendiri.
3.2. PRAKTEK MEMBUAT BOX POWER SUPPLY
3.2.1. DAFTAR ALAT
Dalam membuat box ini dibutuhkan beberapa alat yaitu sebagai berikut :
1. Ragum.
2. Magnetik.
3. Mistar Baja.
4. Mistar Siku.
5. Penggores.
6. Penitik.
7. Jangka Pegas.
8. Palu Besi.
9. Palu Plastik.
10. Stamping.
11. Mesin Bor.
12. Bor Berukuran 2 mm, 3 mm, 4 mm, 1,25cm.
13. Gergaji Besi.
14. Kikir.
15. Ampelas.
Politeknik Negeri Sriwijaya
b. Plat 2
Politeknik Negeri Sriwijaya
Keterangan :
Mata bor 2mm
warna biru sebagai tempat kaki.
warna hitam sebagi tempattempat pcb.
warna hijau sebaagai tempat trafo.
Warna kuning sebagai engsel.
Warna ungu sebagai tempat kabal (Mata bor 3mm).
Warna abu-abu sebagai puse (mata bor 1,25 cm).
Warna putus sebagai tempat stamping nim mahasiswa.
c. Potonglah plat pada warna merah.
Politeknik Negeri Sriwijaya
d. Stamping plat dengan nim mahasiswa pada plat yang berwarna putih
e. Bor lah setiap warna yang ada plat dengan mata bor.
f. Tekuklah kedua plat 90 pada garis berwarna putih
3.3. KESIMPULAN