Anda di halaman 1dari 24

PRAKTIKUM LABOR/BENGKEL JUDUL SEMESTER I

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK PRAKTEK KERJA


LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO BANGKU (MENITIK
DAN MENGGORES) JOB I
POLITEKNIK NEGERI PADANG

I. CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH


Setelah melakukan praktek latihan kerja bangku Menitik dan Menggores ini maka
diharapkan mahasiswa telah memiliki kompetensi utama, yaitu :

1. Mahasiswa mampu memilih perkakas yang diperlukan.


2. Mahasiwa mampu menjelaskan kegunaan peralatan sesuai dengan fungsi yang
semestinya.
3. Mahasiswa mampu menggunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.
4. mahasiswa mampu melakukan perawatannya dan menjalankan keselamatan kerja
pada saat melakukan pekerjaan praktek latihan kerja bangku.

II. KESELAMATAN KERJA

Keselamatan kerja sangatlah penting dalam melaksanakan praktek kerja bangku yang akan
dilakukan untuk menghindari kecelakaan kerja baik yang disebabkan manusia ataupun
peralan yang digunakan.
Untuk menghindari terjadinya kesalahan ataupun kecelakaan kerja tersebut maka perlu
dilakukan hal berikut :
Kerjakan dengan hati-hati
1. Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya
2. Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik
3. Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar,
4. Jangan menyimpan alat-alat yang tajam disaku baju keria
5. Simpanlah alat-alat yang berujung tajam mengaran menjauh
6. Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan lain
7. Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong.
8. Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lain.
9. Alasi alat-alat presisi dengan lap halus.
10. Ambillah alat-alat dengan hati-hati.
11. Bersihkan alat-alat sebelum dan sesudah dipakai.
Dalam Keselamatan kerja ada beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain

1. Keselamatan pekerja
Dalam praktek bengkel sipekerja harus memakai pakaian praktek, sepatu kulit, kaca mata
pelindung, sarung tangan dan lain sebagainya.

Praktek Dasar Teknologi Mekanik | 1


PRAKTIKUM LABOR/BENGKEL JUDUL SEMESTER I
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK PRAKTEK KERJA
LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO BANGKU (MENITIK
DAN MENGGORES) JOB I
POLITEKNIK NEGERI PADANG

Hal-hal yang harus diperhatikan adalah:

a. Pakaian praktek harus rapi dan tidak ada bagian yang terbuka pada waktu praktek.
b. Sepatu kulit; dalam praktek untuk menghindari benda-benda kerja yang tertumpuk,
dan kemungkinan benda kerja dan peralatan yang jatuh.
c. Kaca mata, pada waktu mengebor diharuskan memakai kaca mata untuk
melindungi mata kita sendiri, sebab pada waktu mengebor banyak bram yang bisa
melesat lari.
d. Sarung tangan; pada waktu mengebor dipekerja tidak boleh memakai sarung
tangan, untuk menjaga tangan dari belitan mesin bor. Sarung tangan perlu dipakai
apabila mesin bor dalam keadaan berhenti dan untuk memegang benda kerja yang
panas.
e. Lain-lain; rambut tidak boleh panjang dalam pekerjaan mengebor. Apabila berambut
panjang harus memakai topi pengaman.

2. Keselamatan dari pada mesin.


Dalam proses pengerjaan mengebor khususnya, sipekerja harus ingat akan perlengkapan
mesin bor itu. Misalnya akan mengebor pelumas, putaran mesin, dan kondisi mesin.

3. Keselamatan dari pada benda kerja.


Pada waktu mengebor benda kerja kecil harus dicekam dengan ragum atau alat lainnya
supaya tidak lari apabila di bor. Benda kera harus di titik dulu sebelum si bor, sebab akan
mengakibatkan tidak tepat pada ukuran yang diiginkan.

4. Keselamatan lingkungan.
Didalam proses pengerjaan praktek kita harus mengoreksi dan mengetahui lingkungan
pada mesin atau tempat kita bekerja. Sebab lingkungan juga mempengaruhi terhadap
keselamatan kerja kita, dan kita harus bisa memberi keselamatan pada lingkungan. Jadi
lingkungan sangat mempengaruhi sekali dalam kita bekerja. Jadi kita harus mempunyai rasa
timbal balik pada lingkungan.
Efisiensi kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alat, tersusun dan rapi pada
tempat kerja, alat-alat kerja harus tetap bersih, maka efisiensi kerja dapat terlaksana.

Praktek Dasar Teknologi Mekanik | 2


PRAKTIKUM LABOR/BENGKEL JUDUL SEMESTER I
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK PRAKTEK KERJA
LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO BANGKU (MENITIK
DAN MENGGORES) JOB I
POLITEKNIK NEGERI PADANG

III. DASAR TEORI

3.1 Vernier/Skala.

Skala/vernier adalah alat yang terdapat pada bermacam-macam alat ukur sehingga
memungkinkan membuat pengukuran yang tepat. Skala ternagi atas dua bagian:

1. Skala utama
2. Skala nonius.
Skala utama terdiri dari skala standar yang pembagiannnya sama seperti pada
penggaris besi. Skala nonius dibuat tertentu sehingga bisa dibagi kedalam beberapa
bagian, setiap bagiannnya memberikan panjang yang proportionals terhadap skala pada
pembagian skala utama.

3.1.1. Vernier Caliper/Jangka Sorong

Jangka sorong terdiri dari:

1. Rahang tetap/fixed jaw dan bingkai sepanjang bingkainya terdapat pembagian skala
yang sangat teliti sekali dan dibuat dengan digravier.
2. Rahang tak tetap/sliding jaw. Dan skala nominus dapat digerakkan sepanjang
bingkai. Gunakan sekrup pengencang untuk menjaga ketepatan pengukuran.
Kadang-kadang ada yang dilengkapi dengan pengatur/fine adjusmen gerakan yang halus
sepanjang bingkainnya. Kadang-kadang ada juga yang melengkapi dengan bagian-bagian
untuk pengukuran dalam dan kedalam suatu benda. Seperti terlihat pada gambar 2.1
berikut:

Praktek Dasar Teknologi Mekanik | 3


PRAKTIKUM LABOR/BENGKEL JUDUL SEMESTER I
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK PRAKTEK KERJA
LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO BANGKU (MENITIK
DAN MENGGORES) JOB I
POLITEKNIK NEGERI PADANG

Gambar 3.1. Jangka sorong

1.1.2. Cara Membaca Jangka Sorong

Gambar di bawah ini 3.2 menunjukkan jangka sorong yang digunakan untuk mengukur
diameter koin logam.

1. Baca skala utama sebesar 3,1 cm.


2. Baca skala nonius yang berimpit dengan skala utama, yaitu skala nonius ke-4,
sehingga nilai nonius 4 × 0,01 cm = 0,05 cm.
3. Hasil pengukuran = skala utama + skala nonius. Jadi, diameter koin tersebut: (3,1 +
0,04) cm = 3,14 cm

Praktek Dasar Teknologi Mekanik | 4


PRAKTIKUM LABOR/BENGKEL JUDUL SEMESTER I
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK PRAKTEK KERJA
LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO BANGKU (MENITIK
DAN MENGGORES) JOB I
POLITEKNIK NEGERI PADANG

Gambar 3.2. Jangka sorong mengukur koin logam.

Keuntungan dari jangka sorong adalah dapat dibaca dari 0 (nol) sampai panjang dari
batang skala utamanya kadang-kadang 250 milimeter bahkan lebih. Juga kadang terdapat
batang untuk mengukur kedalaman.

3.1.3. Micrometer.

Micrometer adalah alat yang sangat presisi sekali. Micrometer luar dipakai untuk
mengukur :

1. Diameter luar.
2. Ketebalan dari material.
3. Panjang dari suatu bagian.
Micrometer dapat ditentukan dalam bermacam-macam ukuran bingkai semua ukuran
bagaimana pun mempunyai kemampuan ukuran terbatas pada panjang dari ulir pada
spindelnya. Panjang ulir pada spindelnya adalah 0 sampai 25 milimeter.

Bagian-bagian dari micrometer adalah :

1. Bingkai.
2. Rahang tetap/batang.
3. Laras skala utama.
4. Sarung pengukur, skala nonius.
Tangkai pengunci pada bingkai dapat digunakan untuk mengunci rahang bergerak/batang
ukur pada laras skala., Setelah laras ukur telah distel pada benda yang diukur, keraskan
tangkai pengunci untuk menghindari adanya gerakan dari batang pengukur ketika
pembacaan pengukur pada skala micrometer.Seperti terlihat pada gambar 3.3 berikut.

Praktek Dasar Teknologi Mekanik | 5


PRAKTIKUM LABOR/BENGKEL JUDUL SEMESTER I
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK PRAKTEK KERJA
LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO BANGKU (MENITIK
DAN MENGGORES) JOB I
POLITEKNIK NEGERI PADANG

Gambar 3.3 Contoh cara membaca Micrometer.

Cara membaca hasil pengukuran micrometer sebagai berikut.

1. Baca skala utama yang tampak 8,5 mm.


2. Baca skala nonius yang berimpit dengan sumbu skala utama, yaitu skala 40,
sehingga nilai nonius = 40 × 0,01 = 0,4 mm
3. Hasil pengukuran = skala utama + skala nonius. Jadi, diameter kelereng = (8,5 + 0,4)
mm = 8,90 mm.

3.2. Ragum (Vise).

Ragum adalah suatu alat penjepit untuk menjepit benda kerja yang akan dikikir,
dipahat,digergaji,di tap,di sney,dan lain lain.

Cara menggunakan Ragum adalah dengan memutar tangkai (handle) ragum, Maka mulut
ragum akan menjepit atau membuka/melepas benda kerja yang sedang dikerjakan. Bibir
mulut ragum harus dijaga jangan sampai rusak akibat terpahat,terkikir dan lain sebagainya.

Dalam sebuah ragum terdapat bagian-bagian antara lain seperti terlihat pada gambar 2.12
adalah:

1. Rahang gerak

2. Rahang tetap

3. Tangkai

Praktek Dasar Teknologi Mekanik | 6


PRAKTIKUM LABOR/BENGKEL JUDUL SEMESTER I
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK PRAKTEK KERJA
LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO BANGKU (MENITIK
DAN MENGGORES) JOB I
POLITEKNIK NEGERI PADANG

Gambar 3.4. Ragum

3.3 Cap (Stamp).

Stempel terbuat dari baja paduan yang tidak dikeraskan karena sifatnya harus ulet
(tought) dan cukup keras bisa mengalahkan benda yang distempel. Stampel adalah alat
yang digunakan untuk mencetak angka – angka atau huruf pada benda kerja.

Stempel digunakan untuk menandai/memberi identitas suatu produk/benda kerja


yang terbuat dari logam. Stampel ini juga dapat digunakan sebagai tanda kepemilikan.
Biasanya digunakan nomor induk atau nomor absen yang bersangkutan.

Gambar 3.5 Cap (Stamp).

3.4 Kikir

Kikir adalah suatu alat untuk mengikir benda kerja agar diperoleh permukaan yang
rata dan halus yang dilakukan dengan tangan. Kikir juga berfungsi pada pekerjaan
penyayatan besi untuk meratakan dan menghaluskan suatu bidang, membuat rata suatu

Praktek Dasar Teknologi Mekanik | 7


PRAKTIKUM LABOR/BENGKEL JUDUL SEMESTER I
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK PRAKTEK KERJA
LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO BANGKU (MENITIK
DAN MENGGORES) JOB I
POLITEKNIK NEGERI PADANG

bidang dan menyiku antara bidang satu dengan bidang lainnya, dengan bagain-bagian dari
kikir tersebut dapat dilihat pada gambar 3.6. berikut:

Gambar 3.6 Bagian-bagian utama dari kikir.

3.4.1. Jenis –jenis kikir serta kegunaanya / fungsinya:

1.Kikir Gepeng.

Kikir ini berguna untuk meratakan membuat bidang sejajar tegak lurus.

Gambar 3.7 Kikir gepeng

2.Kikir Persegi empat( square}.

Kikir ini berguna untuk membuat bidang rata agar siku, antara bidang yang satu dengan
yang lain.

Praktek Dasar Teknologi Mekanik | 8


PRAKTIKUM LABOR/BENGKEL JUDUL SEMESTER I
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK PRAKTEK KERJA
LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO BANGKU (MENITIK
DAN MENGGORES) JOB I
POLITEKNIK NEGERI PADANG

Gambar 3.8 Kikir Persegi empat( square)

3.Kikir persegi tiga {triangle}.

Kikir ini berguna untuk meratakan serta menghaluskan bidang yang berbentuk sudut 60
derajat, atau lebih besar (sering di gunakan untuk mengkikir mata gergaji).

Gambar 3.9 Kikir persegi tiga (triangle)

4. Kikir setengah bulat {half round}


Kikir ini berguna untuk , menghaluskan atau meratakan suatu bidang cekung

Gambar 3.10 Kikir setengah bulat (half round)

5. Kikir bulat {round}

Praktek Dasar Teknologi Mekanik | 9


PRAKTIKUM LABOR/BENGKEL JUDUL SEMESTER I
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK PRAKTEK KERJA
LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO BANGKU (MENITIK
DAN MENGGORES) JOB I
POLITEKNIK NEGERI PADANG

Kikir bulat berguna untuk menghaluskan serta menambah diameter suatu lubang bulat.

Gambar 3.11 Kikir bulat (round)

Kegunaan kikir sesuai dengan bentuk

Praktek Dasar Teknologi Mekanik | 10


PRAKTIKUM LABOR/BENGKEL JUDUL SEMESTER I
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK PRAKTEK KERJA
LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO BANGKU (MENITIK
DAN MENGGORES) JOB I
POLITEKNIK NEGERI PADANG

Gambar 3.12 Fungsi Kikir

3.4.2. Cara penggunaan kikir

1. Pemegangan dan penekanan kikir

Tangkai kikir harus dipegang dengan tangan kanan dengan ibu jari berada di atas
tangkai kikir, sedangkan jari telunjuk mengikuti panjang tangkai kikir terlihat seperti gambar
3.13 dibawah ini :

Praktek Dasar Teknologi Mekanik | 11


PRAKTIKUM LABOR/BENGKEL JUDUL SEMESTER I
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK PRAKTEK KERJA
LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO BANGKU (MENITIK
DAN MENGGORES) JOB I
POLITEKNIK NEGERI PADANG

Gambar 3.13 Cara megang tangkai kikir.

Gambar C.14 Cara-cara mengikikir.

2. Gerakan badan dan ayunan kikir.


Mengikir merupakan suatu pekerjaan yang sepenuhnya menggunakan anggota badan
dan tenaga yang cukup besar serta berlangsung dalam waktu yang cukup lama. Kondisi ini
tentunya perlu disertai dengan kenyamanan kerja dalam artian antara gerakan badan,
pengaturan tenaga dan perasaan dapat berjalan secara serasi.

Praktek Dasar Teknologi Mekanik | 12


PRAKTIKUM LABOR/BENGKEL JUDUL SEMESTER I
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK PRAKTEK KERJA
LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO BANGKU (MENITIK
DAN MENGGORES) JOB I
POLITEKNIK NEGERI PADANG

3.5 Penitik (Scriber).

Penitik adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang pada benda kerja. Penitik
terbuat dari bahan baja karbon tinggi yang dikeraskan. Sedangkan ujungnya runcing
membentuk sudut 30° sampai 90°.

Gambar 3.15 Penitik.

3.5.2. Cara menitik

Berikut adalah cara bagaimana kita melakukan penitikan :

1. Mengukur dan membuat perpotongan garis ditempat yang akan dititik.


2. Kemudian memegang penitik miring sedemikian rupa dan menempatkan ujung
penitik tepat pada perpotongan garis, kemudian menegakkan penitik dan memberi
satu kali pukulan ringan.
3. Setelah memeriksa ketepatannya makahasil penitikan dapat diperbesar dengan
menitik sekali lagi dengan pukulan yang lebih keras.

Gambar 3.16 Cara menitik

Praktek Dasar Teknologi Mekanik | 13


PRAKTIKUM LABOR/BENGKEL JUDUL SEMESTER I
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK PRAKTEK KERJA
LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO BANGKU (MENITIK
DAN MENGGORES) JOB I
POLITEKNIK NEGERI PADANG

3.6. Penggores (Scratcher)

Penggores (alat gores) adalah suatu alat untuk menarik garis-garis gambar pada
permukaan benda kerja yang akan di kerjakan selanjutnya. Alat penggores ini terbuat dari
bahan baja perkakas, di mana bagian badannya dibuat kartel (gerigi) agar tidak lincin pada
waktu di pegang. Salah satu atau kedua ujungnya dibuat runcing memebentuk sudut lebih
lebih kurang 300.

Gambar 3.17 Penggores

3.6.1 Cara Penggunaan

Untuk mendapatkan garis lurus di atas benda kerja, penggores harus dimiringkan
membentuk sudut 20° sampai 25°. Dan tekan penggores pada benda kerja. Condongkan
penggores kearah maju. Untuk mendapatkan garis lurus ataupun sudut siku, maka kita
juga perlu menggunakan alat bantu seperti mistar baja ataupun penggaris siku.

Gambar 3.18 cara-cara menggores pada benda kerja

Praktek Dasar Teknologi Mekanik | 14


PRAKTIKUM LABOR/BENGKEL JUDUL SEMESTER I
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK PRAKTEK KERJA
LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO BANGKU (MENITIK
DAN MENGGORES) JOB I
POLITEKNIK NEGERI PADANG

3.7 Gergaji Besi


Gergaji tangan adalah perkakas tangan yang terdiri dari sengkang dan daun
gergaji.Sengkang gergaji ada yang tetap dan ada yang dapat diatur panjang pendeknya
menyesuaikan panjang daun gergaji yang digunakan.Sengkang gergaji berfungsi sebagai
pemegang sekaligus penegang daun gergaji saat digunakan.Daun gergaji berupa baja tipis
bergigi tajam pada salah satu atau kedua sisinya yang digunakan untuk
memotong/mengikis benda kerja.Daun gergaji adalah sangat keras karena terbuat dari
baja perkakas yang pada umumnya dari baja kecepatan tinggi (Hight Speed Steel/HSS).

Gambar 3.19 Gergaji

Daun gergaji khususnya gergaji untuk logam memiliki gigi-gigi yang lebih lembut dari pada
gergaji untuk kayu. Gigi-gigi daun gergaji untuk logam selalu condong kesatu arah dan
diberi penyimpangan ke kanan maupun kekiri untuk menghasilkan lebar hasil potongan
melebihi tebal daun gergaji untuk menghindari terjepitnya daun gergaji pada celah hasil
pemotongan. Ada tiga model penyimpangan gigi gergaji dan setiap model penyimpangan
memiliki fungsinya masing-masing (lihat gambar 3.20).

Gambar 3.20 Penyimpangan gigi gergaji

Praktek Dasar Teknologi Mekanik | 15


PRAKTIKUM LABOR/BENGKEL JUDUL SEMESTER I
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK PRAKTEK KERJA
LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO BANGKU (MENITIK
DAN MENGGORES) JOB I
POLITEKNIK NEGERI PADANG

Bingkai gergaji ada yang dibuat dari pipa baja, baja pejal, atau pelat baja yang
dibentuk.Bingkai geraji harus kuat dan tidak mudah bengkok, karena harus mampu
menegangkan daun gergaji saat digunakan.Bingkai gergaji dapat menyesuaikan dengan
panjang daun gergaji melalui bingkai yang dapat disetel atau melalui pilihan lubang-lubang
yang ada pada baut penegang.Pada baut penegang pada umumnya dipasang baut kupu-
kupu untuk mengencangkan daun gergaji.

Tabel 3.1 Jumlah gigi gergaji dan penggunaannya

3.7.1. Cara Mengergaji

a. Jepitlah benda kerja sesuai perintah kerja atau instruksi pengampu,

Gambar 3.21 menjepit benda kerja pada ragum

b. Gunakan gergaji secara maksimal sepanjang yang ada giginya


c. Peganglah gagang dan ujung bingkai gergaji dengan mantap
d. Menggergaji jangan tergesa-gesa, aturlah ritme menggergaji kira-kira empat
e. puluh gerakan dalam satu menit
f. Garis batas pemotongan jangan terlalu jauh dengan rahang ragum
g. Berikan tekanan pada gergaji hanya pada saat gerakan maju

Praktek Dasar Teknologi Mekanik | 16


PRAKTIKUM LABOR/BENGKEL JUDUL SEMESTER I
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK PRAKTEK KERJA
LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO BANGKU (MENITIK
DAN MENGGORES) JOB I
POLITEKNIK NEGERI PADANG

Gerakan mundur Gerakan maju

(tanpa tekanan) (dengan tekanan)

Gambar 3.22 Penjepitan benda kerja pada ragum

3.8 Mesin Bor

Mesin bor merupakan sebuah mesin dengan gerakan memutarkan alat pemotong
dengan arah pemakaiannya mata bor hanya pada sumbu mesin tersebut. Mesin ini dapat
digunakan untuk mengebor atau membuat lubang berbentuk bulat dalam lembaran kerja

Gambar 3.23 Mesin bor duduk

Praktek Dasar Teknologi Mekanik | 17


PRAKTIKUM LABOR/BENGKEL JUDUL SEMESTER I
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK PRAKTEK KERJA
LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO BANGKU (MENITIK
DAN MENGGORES) JOB I
POLITEKNIK NEGERI PADANG

III.8.1. Teknik pengeboran

Teknik pengeboran dimaksudkan sebagai proses pembuatan lubang bulat silindris


dengan menggunakan mata bor (twist drill). Proses pembuatan lubang bisa terjadi lebih
dari satu kali terutama jika lubang yang dibuat berukuran besar,yaitu yang pertama proses
pengeboran (drilling) kemudian dilanjutkan dengan proses pengeboran lanjutan (boring)
untuk meluaskan/ memperbesar lubang.

Kecepatan putar atau jumlah putaran bor setiap satuan waktu (menit) dan biasanya
dicantumkan pada mesin bor berupa tabel kecepatan putaran dalam rotasi per menit
(rpm).Kecepatan putaran yang perlu diketahui lebih dulu yaitu mengenai kecepatan potong
dari masing-masing bahan yang dikerjakan, yang sudah ditabelkan dalam beberapa buku
teknik pemesinan.

Tabel 3.2 Kecepatan potong pengeboran

Untuk menentukan berapa kecepatan putaran bor dapat dihitung dengan :

dimana: v (kecepatan potong) dalam m/men. dan d (diameter bor) dalam mm

Praktek Dasar Teknologi Mekanik | 18


PRAKTIKUM LABOR/BENGKEL JUDUL SEMESTER I
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK PRAKTEK KERJA
LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO BANGKU (MENITIK
DAN MENGGORES) JOB I
POLITEKNIK NEGERI PADANG

III.8.2. Menyiapkan Benda Kerja


Setelah benda kerja ditandai (dititik) pada pusat-pusat lubang yang akan dibor, maka
benda kerja harus dijepit sedemikian rupa diatas meja bor dengan alat penjepit yang
sesuai. Penjepitan harus dilaksanakan dengan seksama, kuat dan permukaan yang akan
dibor harus benar-benar datar (rata air) untuk menghindari penyimpangan pengeboran.

Gambar 3.24 Macam-macam Klem

Untuk memasang mata bor pada pencekam, rahang pencekam harus dibuka sesuai
dengan diameter mata bor yang akan digunakan, kemudian pangkal mata bor dimasukkan
kerahang pencekam sedalam panjang tangkai mata bor, kemudian rahang dikencangkan
menggunakan kunci cak yang sesuai (jangan menggunakan palu).

Gambar 3.25 Memasang Mata Bor

Selama proses pengeboran harus selalu menggunakan media pendingin air yang
dicampur dengan oli pemotongan (cutting oil).

Praktek Dasar Teknologi Mekanik | 19


PRAKTIKUM LABOR/BENGKEL JUDUL SEMESTER I
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK PRAKTEK KERJA
LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO BANGKU (MENITIK
DAN MENGGORES) JOB I
POLITEKNIK NEGERI PADANG

3.9 Persing

Pasca pekerjaan pengeboran seringkali dilanjutkan dengan pekerjaan memersing


(countersink) untuk sekedar memingul sisi lubang maupun untuk membenamkan kepala
sekrup/baut tirus, dan pekerjaan mengkonterbor (counterbore) untuk membenamkan
kepala baut/ sekrup silindris.

Gambar 3.26 Proses Mengkontersing

Keterangan:

1.Kontersing (60; 75; 82; 90; 100; 110; 120)

2.Kontersing datar

3.Konterbor dengan bor spiral

4.Konterbor berpengarah (ujung)

5.Konterbor khusus

Kontersing bekerja seperti mata bor tapi dengan kecepatan potong yang lebih
lambat.Persing mempunyai 1 atau lebih bibir pemotong dalam jumlah yang ganjil,
misalnya : 1, 3, 5, 7. Sudut bibir pemotong per ksingyang akan digunakan harus sesuai
dengan maksud penggunaannya.

Praktek Dasar Teknologi Mekanik | 20


PRAKTIKUM LABOR/BENGKEL JUDUL SEMESTER I
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK PRAKTEK KERJA
LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO BANGKU (MENITIK
DAN MENGGORES) JOB I
POLITEKNIK NEGERI PADANG

PRAKTEK KE I
MENITIK DAN MENGGORES

A. Capaian Pembelajaran Sub - Mata Kuliah

Setelah melakukan praktek menitik dan menggores ini maka diharapkan mahasiswa telah
mempunyai kompetensi penunjang, diantaranya:
1. Mahasiswa mampu membaca alat ukur yang digunakan untuk praktek teknologi
bengkel mekanik dengan baik dan benar.
2. Mahasiswa mampu memilih dan menentukan peralatan yang sesuai dengan
pekerjaan praktek menitik dan menggores..
3. Mahasiswa telah mengenal dan mengetahui cara menggunakan peralatan yang
dipakai untuk melakukan pekerjaan praktek menitik dan menggores
4. Mahasiswa mampu membaca job sheet untuk diaplikasikan menggunakan plat
baja pada praktek menitik dan menggores.

B. Alat dan bahan


B.1 Alat yang digunakan
Pada praktek mengikir dan menggores digunakan peralatan sebagai berikut :

Nama alat Jumlah


Kikir 1 Set
Jangka sorong 1 Buah
penggaris 1 Buah
Penitik 1 Buah
Penggores 1 Buah
Cap/stamp 1 Set
Palu 1 Buah
Gergaji 1 Buah
Ragum dan Bantalan 1 Buah

B.2 Bahan yang digunakan

Bahan yang digunakan dalam pratikum ini adalah Plat Baja St 37 2 x 90 x 120 mm.

Praktek Dasar Teknologi Mekanik | 21


PRAKTIKUM LABOR/BENGKEL JUDUL SEMESTER I
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK PRAKTEK KERJA
LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO BANGKU (MENITIK
DAN MENGGORES) JOB I
POLITEKNIK NEGERI PADANG

C. Gambar Kerja

U- PROFIL ST. 37 65 x 43 x 100


Jumlah Nama Bagian No. Bagian Bahan Ukuran keterangan

Skala Digambar Rahmi.B


PROFIL - U 1:1 Diperiksa Tim
Bengkel
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
No. EL DRA 001
PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK

Praktek Dasar Teknologi Mekanik | 22


PRAKTIKUM LABOR/BENGKEL JUDUL SEMESTER I
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK PRAKTEK KERJA
LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO BANGKU (MENITIK
DAN MENGGORES) JOB I
POLITEKNIK NEGERI PADANG

D. Langkah Kerja Praktek.

Langkah kerja yang dilakukan pada percobaan ini adalah:

1. Melakukan pengukuran pada benda kerja sesuai dengan ukuran job sheet.
2. Melakukan pengikiran plat baja St 37 2 x 90 x 120 mm sesuai job sheet.
3. Menandai permukaan benda kerja dengan garis paralel, horizontal dan vertikal
sesuai job sheet dan melakukan penitikan.
4. Melakukan penggarisan benda kerja menggunakan peralatan sesuai dengan gambar
pada job sheet.

E. Latihan Soal

1. apakah yang perlu diperhatikan dalam keselamatan kerja pada praktek kerja bangku?
2. apa sajakan jenis kikir dan bagaimana penggunaaanya
3. hal apa yang diharapkan dari parktek menitik dan menggores?
4. jelaskan fungsi dari alat berikut ini :
a. Kikir
b. Jangka sorong
c. ragum
d. cap / stamp
5. jelaskan cara menitik yang benar !

F. Penilaian

Praktek Dasar Teknologi Mekanik | 23


PRAKTIKUM LABOR/BENGKEL JUDUL SEMESTER I
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK PRAKTEK KERJA
LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO BANGKU (MENITIK
DAN MENGGORES) JOB I
POLITEKNIK NEGERI PADANG

LEMBAR PENILAIAN

JUDUL JOBSHEET :

NAMA MAHASISWA :

KELAS :

SKOR SKOR YANG


BOBOT ASPEK YANG DINILAI
MAKSIMAL DIPEROLEH
SIKAP, PERILAKU KERJA
….…..
15% ….…..
HASIL KERJA (SKILL) / PRODUK
….…..

….…..
….…..
….…..
….…..

75% ….…..
….…..
PENYELESAIAN KERJA
….…..
10% ….…..
100% JUMLAH SKOR 100 ….……….

INSTRUKTUR/DOSEN

............................

Praktek Dasar Teknologi Mekanik | 24

Anda mungkin juga menyukai