Anda di halaman 1dari 35

PRAKTEK BENGKEL MEKANIKAL ELEKTRIKAL

DISUSUN OLEH :

MOH FIRMANSYAH AMIN


32122029
D3 LISTRIK
TAHUN 2022/2023
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Laporan : Laporan Bengkel Mekanikal elektrikal

Yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : H. RUSLAN L,S.T.,M.T

NIP : 19640918 199003 1002

Selaku dosen penanggung jawab bengkel mekanik semester 1

menerangkan bahwa :

Nama :MOH FIRMANSYAH A

NIM : 32122029

Kelas : D3 TEKNIK LISTRIK

Benar telah melakukan praktek semester 1 di bengkel listrik, jurusan

Teknik Elektro Politeknik Negeri Ujung Pandang, dan laporan ini telah

diperiksa dan disetujui oleh instruktur yang bersangkutan.

Makassar, Oktober 2022

H.RUSLAN L,S.T.,M.T

NIP.19640918 199003 1 002


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

atas berkah dan limpahan rahmatNya sehingga laporan hasil praktek

bengkel listrik ini dapat terselesaikan, dengan judul laporan “PRAKTEK

BENGKEL MEKANIK ELEKTRIKAL”

Laporan ini berisi tentang segala apa-apa yang berkaitan dengan

praktek yang telah dilakukan,macam-macam alat dan kegunaannya

masing-masing,serta manfaat dari praktek mekanik itu sendiri.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai

pihak dalam hal ini instruktur dan rekan lainnya, maka dalam praktek

maupun penmbuatan laporan ini tidak dapat terselesaikan dengan baik,

oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua

pihak terkait, khususnya kepada dosen pembinmbing (instruktur).

Penulis menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat banyak

kesalahan, baik dari isi, penyusunan maupun penulisannya, oleh karena

itu, penulis menyampaikan maaf dan mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun untuk perbaikan pembuatan laporan ke depannya.


DAFTAR ISI

BAB I ( PENDAHULUAN).................................................1

1.1 Latar belakang.......................................................1

1.2 Tujuan....................................................................1

BAB II ( TEORI DASAR)...................................................2

BAB III ( ANALISIA)..........................................................3

3.1 deskripsi kerja dan prinsip kerja...........................3

3.2 Gambar jobsheet..................................................3

3.3 Daftar alat dan bahan...........................................3

BAB IV ( KESIMPILAN DAN SARAN)..............................4

DAFTAR PUSTAKA.........................................................5

LAMPIRAN.......................................................................6
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.4.Jangka Sorong . . . . . . . . . . . . . . 27

Gambar 2.5.Penitik dan Penggores . . . . . . . . . .27

Gambar 2.6.Stamping ........... .. 27

Gambar 2.7.Jangka Pegas . . . . . . . . .. . . . . .28

Gambar 2.8.Kikir . . . . .. . . . . . . . . . . . 28

Gambar 2.9.Palu . . . . . . . . . . . . . . . . . 28

Gambar 2.10.Geragaji . . . . . . . . . . . . . . . .28

Gambar 2.11.Mesin bor . . . . . . . . . . . . . . 29

Gambar 2.12.Mistar baja . . . . . . . . . . . . . . . 29

Gambar 2.13.Siku . . . . . . . . . . . . . . . . . 29

Gambar 2.14.Obeng . . . . . . . . . . . . . . . . . 30

Gambar 2.15.Tang . . .. . . . . . . . . . . . .. .30

Gambar 2.16.Jenis Kabel........ . . . . . . . . .30

Gambar 2.17.Wire Duct.... . . . . . . . . . . . 30

Gambar 2.18.Terminal..... . . . . . . . . . . . . 31

Gambar 4.1.Profil U. . . . . . . . . . . . . . . 31

Gambar 4.2.Mata itik. . . . . . . . . . . . . . 31

Gambar 4.3.Pengawatan. . . . . . . . . . . . . . 32
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1.Alat Dan Bahan . . . . . . . . . . . . . . . 10


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Latar belakang dilaksanakannya praktek ini adalah untuk
meningkatkan potensi kerja, keterampilan, dan kreatifitas mahasiswa
sehingga menciptakan tenaga-tenaga yang professional di bidang
kelistrikan. Karena pentingnya praktek ini, maka secara tidak langsung
mahasiswa dapat mengambil suatu pelajaran yang sangat berarti yang
nantinya dapat di jadikan bekal dan merupakan dasar dalam
meningkatkan kreatifitasnya di dunia kerja.
Dalam lembaga pendidikan ini, praktek lebih diutamakan sehingga
praktek sangat penting untuk diikuti oleh semua mahasiswa Politeknik
Negeri Ujung Pandang. Salah satunya yaitu praktek bengkel mekanik.
Sebagai hasil dari latihan praktek bengkel mekanik yang telah
dilaksanakan selama kurang lebih 3 minggu, penulis membuat laporan
hasil praktek dengan judul “LAPORAN BENGKEL MEKANIKAL
ELEKTRIKAL”
Pendidikan tinggi yang merupakan bagian dari system pendidikan
nasional bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik menjadi anggota
masyarakat dapat memiliki kemampuan akademis dan professional yang
dapat menerapkan, mengembangkan dan menciptakan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan kesenian serta mengupayakan penggunaannya untuk
meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kehidupan
nasional
Politeknik merupakan salah satu satuan pendidikan di perguruan
tinggi yang menyelanggaran pendidikan terapan dalam sejumlah bidang
pengetahuan khusus. Mahasiswa di politeknik dibekali dengan
kemampuan dan keterampilan yang handal sebelum memasuki dunia
kerja. Kemampuan dan keterampilan tersebut diasah dan ditingkatkan
melalui praktek bengkel. Praktek penting dilaksanakan karena teori yang
diperoleh selama perkuliahan kurang efektif dan tidak seimbang jika tanpa
adanya praktek langsung. Dengan demikian, mahasiswa akan memiliki
pengalaman kerja secara tidak langsung melalui praktek yang diadakan
sehingga sangat dibutuhkan saat ini dan juga saat yang akan datang.

1.2 Tujuan
Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat :
1. Menggunakan jangka sorong dengan benar
2. Melakukan kerja bangku (menggergaji, mengikir, dan menggambar)
pada profil U
3. Memasang berbagai ukuran kabel pada terminal secara tepat
4. Memasang berbagai jenis kabel (NYAF dan NYA) melalui saluran
kabel (wiring channel) untuk line-up terminal secara tepat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Keselamatan Umum

Pekerja harus waspada pada waktu bekerja karena tidak


seorangpun yang akan celaka atau mesin-mesin dan alat-alat kerja yang
rusak tanpa sebab. Oleh karenanya pekerja harus mengikuti langkah-
langkah sebagai berikut:

- Mentaati peraturan dan instruksi untuk bekerja dengan persis dan


aman,

- bertindak dengan baik dan benar serta tepat jika terjadi suatu
kecelakaan dan segera melaporkan kepada instruktur,

- menerangkan sebab terjadinya kecelakaan,

- melakukan pertolongan pertama pada pekerja yang mengalami


kecelakaan,

- menempatkan benda-benda kerja pada tempat yang aman, dan

- melindungi tenaga kerja atas hak keselamatan dalam melakukan


pekerjaan untuk kesejahteraan hidup.

2.2. Kesadaran dan keselamatan

Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan keselamatan


pada waktu kita mengendarai sebuah kendaraan dijalan.

Segala perlengkapan peralatan dan alat-alat potong yang terdapat


di bengkel sudah direncanakan untuk memotong, membentuk, mengukur,
mengikir, dan lain sebagainya sesuai dengan bidang pekerjaan yang
dikehendaki.

Penyebab kecelakaan yang terbesar dengan mudah dapat diambil


kesimpulan:

- Ujung sisi yang tajam memotong bagian tubuh yang tidak


terlindungi,

- benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian,


dan

- kecelakaan dan suatu yang tidak disangka, jatuh dan terluka.

Perlengkapan diri sendiri

- Pakaian kerja yang sesuai,rapi, dan terkancing,

- jangan menyimpan benda tajam,

- rambut yang panjang harus diikat,

- lepas semua perhiasan yang ada ditangan,

- gunakan sepatu yang sesuai, dan

- menggunakan sarung tangan bila perlu.

Kebersihan

- Bersihkan tangan sebelum dan sesudah bekerja,

- gunakan pakaian kerja sebersih mungkin, dan

- meja tempat kerja dalam keadaan bersih.

2.3. Keselamatan kerja di bangku kerja

Kecelakaan ini disebabkan oleh ujung-ujung alat potong atau


benda kerja yang tajam.
Pencegahannya:

1. Bekerja dengan hati-hati,

2. pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya, kondisi yang baik


dan dengan baik dan benar,

3. menggunakan alat pengaman yang telah ditentukan oleh peraturan


keselamatan kerja,

4. jangan menyimpan alat-alat tajam di saku baju kerja,

5. lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan


lainnya,

6. membuat tanda peringatan yang jelas dan nampak dibaca


ditempat-tempat yang berbahaya dalam bengkel,

7. ambillah alat-alat dengan hati-hati,


8. tidak boleh bergurau/bercanda pada waktu sedang bekerja atau
melamun, dan

9. bersihkan alat-alat sebelum dan sesudah dipakai.


2.4. Jangka sorong

Jangka sorong merupakan alat ukur yang digunakan oleh


praktikum dalam mengukur benda kerja. Jangka sorong memiliki tingkat
ketelitian 0,1 sampai 0,02 mm. Jangka sorong memiliki fungsi sebagai alat
dengan tingkat ketelitian dan ketepatan dalam mengukur diameter benda-
benda bulat,diameter dalam dan luar,serta mengukur kedalaman suatu
benda.

2.5.Menitik dan menggores

Menitik dan menggores merupakan praktek yang bertujuan untuk


melatih keterampilan praktikan agar dapat membuat goresan pada benda
kerja dan membuat lubang pada benda kerja dengan cara menitik.
2.6 stamping

Stamping adalah alat yang digunakan untuk melakukan praktek


pengecapan. Stamping pada praktek kali ini menggunakan dua macam,
yaitu :
1. Stamping Huruf, dan
2. stamping Angka

2.7.Jangka pegas

Alat ini terdiri dari sepasang kaki dari baja, yang berujung
tajam.Yang diatur oleh sebuah mur dan baut,serta disatukan oleh sebuah
pegas bulat pada satu ujung. Penggunaan alat ini adalah pada:
● Penggoresan lingkaran atau garis lengkung pada besi,
● penandaan jarak, atau pemindahan suatu ukuran dari Satu
tempat ke tempat lain, dan
● untuk mengukur suatu jarak antara titik-titik dan
membandingkannya dengan skala penggaris sebagai
batasan ukuran.
Agar hasil kerja dari jangka pegas dapat efektif maka ujung dari
kaki-kaki jangka harus sama tajam dengan ujung dari penitik, dan pada
saat penggunaannya jangka harus dimiringkan pada arah putaran.
2.8. Kikir

Kikir adalah alat yang terbuat dari baja tempa yang memiliki
kandungan karbon yang tinggi. Kikir sengaja dibuat agak melengkung
pada satu sisinya dan dibuat agak tumpul, dikarenakan cara kerja dari
kikir itu sendiri, yaitu tekanan dan keseimbangannya yang tidak dapat
dihindari pada saat kikir sedang bergerak.Pada peraktek ini dalam
mengikir kami disarankan untuk mengunakan dua tahapan dalam
mengikir, yaitu pertama menggunakan kikir yang kasar terlebih dahulu,
dan yang kedua menggunakan kikir halus untuk tahap terahirnya agar
lebih rapih. Ada beberapa bentuk-bentuk dari kikir antara lain kikir bulat,
kikir setengah bulat, kikir persegi, kikir segi tiga, dan lain sebagainya.

2.9. Palu

Palu atau martil adalah alat yang dipakai untuk memukul benda
kerja, misalnya paku. Palu terdiri dari duan bagian pokok, yaitu kepala dan
tangkai. Kepala dibuat dari baja, plastik, karet, kayu, aluminium, atau
tembaga. Sedangkan tangkai umumnya terbuat dari kayu, ada juga yang
terbuat dari logam tetapi tidak banyak.
2.10. Menggergaji

Menggergaji adalah suatu proses pemotongan terhadap benda


kerja yang sebelumnya telah ditandai dengan benda menggunakan
penggores. Penandaan ini dilakukan sebagai tanda agar pada saat
menggergaji tidak miring. Praktikan sangat perlu berhati-hati dalam
melakukan penggergajian agar diperoleh hasil yang baik dan memuaskan.

Gergaji besi digunakan untuk memotong logam. Gergaji besi terdiri


dari rangka yang pada ujungnya terdapat pasak, yang berfungsi sebagai
pegangan daun gergaji. Salah satu pegangannya berulir dan terdapat mur
kupu-kupu untuk mengeraskan dan mengatur kedudukan daun gergaji.

Daun gergaji dibuat dari baja wolfram. Rangkanya dibuat dari besi
dan tangkai dilapisi karet. Tebal daun gergaji 0,27”, lebar 0,5” dan
panjangnya berkisar antara 6” sampai 12”. Jumlah gigi tiap inci antara 14
sampai 32, ( gergaji halus bergigi antara 20 sampai 32, sedangkan kasar
antara 14 dan 18)
2.11. Mengebor

Mengebor adalah proses melubangi lubang kerja dengan


menggunakan mesin bor. Adapun macam-macam bor yang digunakan
yaitu bor listrik dan bor tangan. Ukuran-ukuran mata bor yang digunakan
juga bermacam-macam mulai dari 4 mm, 5 mm, 6 mm, sampai 10 mm.
Dalam melakukan pengeboran sebaiknya menggunakan kacamata
pelindung agar percikan benda kerja yang di bor tidak mengenai mata.
Benda kerja sebaiknya diberikan cairan untuk memudahkan proses
pengeboran dan hasilnya memiliki kualitas yang baik. Sebelum
pengeboran terlebih dahulu dilakukan penandaan pada benda kerja
dengan menggunakan penitik. Penandaan ini bertujuan agar
pengeborannya tidak goyang sehingga menghasilkan lubang yang baik.
2.12. Mistar baja

Mistar baja merupakan alat yang mampu mengukur panjang satuan


benda. Mistar baja dapat digunakan di atas benda kerja yang keras,juga
sebagai penopang(penahan) jika melakukan goresan pada beda
kerja,tipis dan mudah di lentukan,adapun alasan mengapa dibuat agak
lentur adalah agar dapat digunakan untuk mengukur lengkungan.

2.13. Siku

Siku adalah alat yang digunakan untuk mengetahui sudut-sudut 90


pada benda kerja agar menjadi persegi.

2.14. Obeng

Obeng adalah alat yang digunakan untuk memutarkan suatu benda


kerja (mur) pada alat kerja (terminal).
2.15 Tang

Tang adalah alat yang digunakan untuk mengupas kulit kabel yang
disebut dengan tang pemotong. Tang kombinasi adalah tang yang
digunakan untuk meluruskan kabel yang akan digunakan pada
ragum. Serta tang pembulat adalah tang yang digunakan untuk
membuat bulat alat kerja (kabel).

2.16. Jenis kabel

Ada beberapa macam jenis kabel yang digunakan dalam praktek


bengkel mekanik khususnya dalam proses pengerjaan latihan kedua yaitu
mata itik dan latihan terakhir yaitu pengawatan. Jenis-jenis kabel yang
digunakan adalah jenis kabel NYAF dan NYA. Jenis kabel NYA berinti
tunggal, berlapis bahan isolasi PVC, untuk instalasi luar/kabel udara. Kode
warna isolasi ada warna merah, kuning, biru dan hitam.Kabel tipe ini
umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah.
Dan jenis kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan
penghantar tembaga serabut berisolasi PVC. Digunakan untuk instalasi
panel-panel yang memerlukan fleksibelitas yang tinggi.

2.17. Wire duct


Wire duct adalah alat yang mengatur kawat di lemari, sehingga
lebih mudah untuk mengganti atau menambah kabel dan komponen.
Dengan adanya wire duct ini para praktikan jadi dapat dengan mudah
menyusun kawat ke terminal-terminal pengawatan. Para praktikan juga
dapat mengetahui dengan cepat bila ada kesalahan dalam penyusunan
atau pemasukan kabel ke terminal.

2.18. Jenis terminal

Latihan ketiga dalam bengkel mekanik adalah latihan pengawatan. Saat


latihan pengawatan praktikan akan memperoleh salah satu jenis alat yang
bernama terminal. Fungsi dari terminal adalah untuk memasangkan kabel
yang telah dikupas ujungnya terlebih dahulu. Ujung kabel yang telah
dikupas dimasukkan dan dirapatkan dengan mur yang terdapat pada
terminal dengan menggunakan obeng.

BAB III
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan praktek
bengkel listrik pada semester 1 adalah sebagai berikut :

1. Pembuatan Profil U
- Tidak mencengkram profil U pada Ragum dalam posisi
lurus Horizontal agar tidak membuat profil U menjadi
bengkok.
- Memastikan/perhatikan setiap saat sisi dari profil U memiliki
permukaan yang rata.
- Memastikan tiap sudut profil U memiliki sudut 90
- Pada saat pengeboran harap berikan pelumas agar dalam
waktu pengeboran tidak mendapatkan kendala (baik dalam
melakukan pengetapan).
- Ketika sudah digergaji,akar mengikirnya kembali,untuk
mendapatkan permukaan yang rata.
- Selalu melakukan pemberian titik dan ukuran yang saat
proses penggeragaiannya,agar saat menggeregaji bisa
mendapatkan ukuran yang sesuai dari penjelasan jobsheet
dan saat menggeregaji atau mengikir tidak terjadi
kesalahan.

2. Latihan Mata Itik


- Membuat atau membengkokkan kawat membentuk
lingkaran (Bukan bentuk huruf p)
- Memastikan baut telah terpasang dengan baik.
- Memasang baut dengan cara membengkokkan searah
jarum jam,dengan tujuan untuk pada saat baut
dikencangkan,kawat pun ikut dikengcangkan.
3. Pengawatan
- Memastikan terminal line-up dan wire duct terpasang
dengan baik.
- Pada saat melakukan penyambungan kabel dari terminal
line-up yang satu ke lainnya ( sesuai petunjuk jobsheet)
agar memberikan
- spare (kabel lebih) dengan tujuan jika terjadi
kesalahan,praktikkan tidak perlu mengganti keseluruhan
kabel.
- Mengengcangkan baut pada terminal line-up pada saat
pemasangan kabel,agar kabel tidak mudah terlepas.
- Melakukan pengecekan (tester) dengan tujuan
mengetahui apakah praktikkan telah menyambungkan
kabel dari terminal line up yang satu ke lainnya dengan
benar,(Sesuai petunjuk Jobsheet)
DAFTAR ALAT DAN BAHAN

N0 MATERIAL JUMLAH/UNIT SATUAN KET


1 GERGAJI BESI 2 BUAH LOKAL
2 PENITIK 2 BUAH LOKAL
3 PENGORES 2 BUAH LOKAL
4 MISTAR SIKU 2 BUAH LOKAL
5 SIKU BLOK 2 BUAH LOKAL
6 JANGKA SORONG 2 BUAH LOKAL
7 MESIN BOR 2 BUAH LOKAL
8 WIRE DUCT 2 BUAH LOKAL
9 JANGKA PEGAS 2 BUAH LOKAL
10 TANG KOMBINASI 2 BUAH LOKAL
11 TANG BULAT 2 BUAH LOKAL
12 TANG PEMOTONG 2 BUAH LOKAL
13 PALU 2 BUAH LOKAL
14 RAGUM 2 BUAH LOKAL
15 KABEL NYA/NYAF 2 BUAH LOKAL
16 TERMINAL 2 BUAH LOKAL
17 TANG BUAYA 2 BUAH LOKAL
18 OBENG (+) dan (-) 2 BUAH LOKAL
19 KIKIR 2 BUAH LOKAL
20 SCRUP 2 BUAH LOKAL
21 PIPA PVC 2 BUAH LOKAL
22 KLEM 2 BUAH LOKAL
23 CAIRAN CUSO4 2 BUAH LOKAL
24 MATA BOR 2 BUAH LOKAL
25 STAMPING 2 BUAH LOKAL

Gambar 3.1
BAB IV

A. Kesimpulan

Dengan selesainya laporan ini dibuat, maka penulis dapat menarik

kesimpulan sebagai berikut.

1. Praktek sangat penting diberikan kepada mahasiswa untuk

mengefektifkan teori yang telah diberikan selama perkuliahan

2. Praktek bengkel mekanik bertujuan untuk meningkatkan

kemampuan dan keterampilan mahasiswa guna menjadikan

mahasiswa sebagai tenaga kerja professional

3. Pengalaman dan pelajaran baru yang didapatkan di praktek

bengkel mekanik akan menjadi suatu cara untuk menguji mental,

pembentukan karakter yang bertanggung jawab terhadap alat-alat

dan job yang diberikan, dan membuka pola pikir mahasiswa agar

lebih kritis dalam menghadapi masalah-masalah yang sesuai

bidangnya dan melatih mahasiswa untuk bekerja secara mandiri

4. Penulisan laporan hasil praktek bengkel mekanik menjadi salah

satu cara untuk menguji pemahaman mahasiswa tentang praktek

yang telah dilakukannya dan agar mahasiswa serta pembaca

dapat mengetahui bagaimana hasil dari praktek bengkel mekanik

yang dilakukan selama kurang lebih 3 minggu.


B. Saran dan Kritik

Selama mengikuti praktek bengkel mekanik, tentunya ada banyak

pengalaman yang didapatkan. Maka dari itu, penulis menyarankan kepada

para pembaca :

1. Dalam menjalankan praktek bengkel hendaknya mengikuti

peraturan dan tata tertib bengkel yang telah ditentukan

2. Memperhatikan arahan-arahan dari dosen pembimbing praktek

bengkel mekanik

3. Mengutamakan keselamatan dalam praktek bengkel mekanik,

salah satunya adalah menggunakan safety shoes.

4. Menggunakan alat-alat yang disediakan sesuai dengan fungsinya

dan tidak merusak ataupun menghilangkannya

5. Bertanya kepada pembimbing atau teman jika mendapat kendala

dalam pengerjaan job yang diberikan


DAFTAR PUSTAKA

1. PEDC BANDUNG,1982.MECANICAL WORKSHOP

2. Drs. Daryanto,2000.FISIKA MEKANIK

3. Drs. Alfonso, 2002. PME, Balai Latihan Pendidikan Teknik Makassar

4. Ir. Ahmad Chumaidi,1996. PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNIK

PEMELIHARAAN
LAMPIRAN

Lampiran ini berisi hasil dari tiga job yang telah selesai
dikerjakan job tersebut yaitu profilU,mata Itik, dan pengawatan.

Gambar 4.1 (profil U)

Gambar 4.2 (mata itik)


Gambar 4.3 (pengawatan)

Anda mungkin juga menyukai