KATA PENGANTAR
Alhamdulillaahi Rabbil alamiin.
Puji serta syukur selalu dipanjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena
berkat ridho, hidayah, inayah, qudrat dan iradah-NYA lah penulis dapat menyusun
dan menulis laporan praktikum fabrikasi logam ini dengan sedemikian rupa.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurah limpah kepada junjunan alam
Rasulullaah Muhammad SAW, kepada para sahabatnya, tabiin dan tabiit juga
kepada kita selaku umatnya hingga akhir zaman.
Meninjau maksud dan tujuan dari dibuatnya laporan fabrikasi logam ini
adalah sebagai bentuk otentik yang menjadi prasyarat akhir dalam menuntaskan
mata kuliah praktikum fabrikasi logam dan juga sebagai laporan akan pekerjaan
pekerjaan yang telah diselesaikan di dalam bengkel dalam satu semester terakhir.
Adapun tujuan dari praktikum fabrikasi logam itu sendiri adalah sebagai
bentuk pendidikan kejuruan awal yang diterima oleh mahasiswa dan mahasiswi
jurusan pendidikan teknik mesin jenjang sarjana konsentrasi produksi dan
perancangan 2011 untuk dikembangkan dan diaplikasikan oleh masing masing
individu mahasiswa dan mahasiswi itu sendiri di dunia industri ataupun dunia
pendidikan.
Tak lupa ucapan terimakasih penulis ucapkan kepada para dosen
pembimbing di bengkel yang selama satu semester terakhir telah membimbing
para mahasiswa dan mahasiswi sehingga dapat menyelesaikan pekerjaan dengan
tepat waktu. Penulis menyadari bahwa laporan fabrikasi logam ini masih terdapat
banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan. Oleh karena itu maka penulis
memohon maaf kepada semua pihak apabila terdapat kesalahan baik dari segi
konten maupun dari segi sistematika laporannya. Untuk selanjutnya semoga
laporan ini dapat bermanfaat untuk semua pihak yang kiranya dapat menjadikan
laporan ini sebagai bahan komparasi dalam penulisan karya ilmiah ataupun
sebagai rujukan. Demikian.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................
1
1
BAB I
PENDAHULAN ....................................................................
5 - 56
A. KERJA BANGKU................................................
5 - 18
18 - 29
29 - 41
41 49
49 - 56
BAB III
KESIMPULAN DAN PENUTUP............................................
57-58
A. KESIMPULAN ............................................................
57
B. PENUTUP ....................................................................
58
59
BAB I
I.
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kemajuan dunia industri saat ini sangat bervariatif apabila dilihat dari segi
kuantitas dan kualitas produk yang diproduksinya. Dilihat dari segi ini tentunya
terdapat hal - hal yang dapat dijadikan komparasi antara perusahaan yang satu
dengan perusahaan lainnya. Dari mulai fasilitas fasilitas di perusahaan tersebut,
tenaga kerja dan sumber daya manusia yang terdapat di dalamnya dan juga di
bidang apa perusahaan perusahaan tersebut bergerak. Sebagai contoh adalah
pada bidang manufaktur yang memiliki kaitan dengan proses pemesinan dan
pengolahan logam.
Berdasarkan kepada pengolahan logam, salah satu bentuk pengolahan logam
adalah dengan kerja bangku. Dalam kerja bangku berbagai bahan logam diolah
menjadi berbagai macam produk manufaktur seperti perkakas tangan, alat alat
potong. Prinsip kerja bangku sendiri adalah dengan merupakan pekerjaan manual
dengan tangan yang dibantu oleh beberapa perkakas juga dengan beberapa
bantuan mesin mesin sederhana seperti mesin bor, mesin gergaji, mesin bubut
konvensional, mesin las dll.
Kembali mengacu kepada dunia industri, maka . Karena melihat dunia
pendidikan sekarang, banyak diarahkan ke arah pendidikan kejuruan yang salah
satunya adalah Teknik Pemesinan. Seperti diketahui juga bahwa fabrikasi logam
yang di dalamnya terdapat kerja bangku adalah merupakan substansi dari Teknik
Pemesinan itu sendiri. Demikian, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak yang memerlukannya.
B. KESELAMATAN KERJA SECARA UMUM
a. Tempat kerja
Operator atau Mahasiswa harus dapat mengetahui di mesin mana dan jenis
mesin apa yang digunakan dalam praktikum.
Operator atau Mahasiswa harus dapat memperhatikan lingkungan dan
keselamatan tempat kerja.
Operator atau Mahasiswa harus memperhatikan penyaman dan perintang
bagian yang berbahaya.
Operator atau Mahasiswa harus dapat memperhatikan landasan atau ijakan
operator.
Operator atau Mahasiswa harus dapat memperhatikan kebersihan mesin.
Operator atau Mahasiswa harus dapat memperhatikan sistem kelistrikan
yang terdapat pada mesin mesin yang beroperasi dengan daya listrik AC.
b. Keselamatan diri
Pakaian kerja harus rapi dan terkancing.
Rambut harus teratur, untuk yang berambut panjang alangkah baiknya
untuk mengikat rambutnya sehingga tidak ada bagian rambut yang terurai
bebas.
BAB II
II. ISI DAN PEMBAHASAN
A. KERJA BANGKU
TEORI DASAR
A. Definisi Kerja Bangku
Kerja bangku adalah suatu proses pembentukan benda kerja menjadi
benda jadi sesuai dengan apa yang diinginkan dengan mengunakan peralatan yang
sederhana. Dan kebanyakan di kerjakan di atas bangku. ( Purnomo : 2011 )
B. Tujuan dan Manfaat Kerja Bangku
Mahasiswa dapat mengerti dan memahami arti dari kerja bangku itu
sendiri.
Mahasiswa dapat bekerja dengan baik dan sesuai dengan prosedur yang
keselamatan kerja.
No.
Nama Alat
1.
Mistar Baja
2.
Mistar Gulung
Fungsi
Mengukur panjang benda kerja dengan
pengukuran paling kecil 0,5 cm.
Mengukur benda kerja yang panjangnya
tidak dapat diukur dengan mistar baja
( benda benda uyang besar ).
Mengukur besaran besaran sudut pada
3.
Protactor
benda
kerja,
Vernier Caliper
5.
6.
Micrometer
a. Micrometer Luar
b. Micrometer Dalam
atau
alur
yang
mempunyai
Kedalaman
7.
Mal Radius
8.
1.
Dial Indikator
Meja Perata
permukaan
dan
kesejajaran.
Blok Siku
2.
3.
Penggores
4.
5.
bulat,
Penitik
benda kerja.
Menitik permukaa benda kerja yang akan
mendapatkan pengerjaan yang lebih lanjut
6.
Jangka
a. Jangka Tusuk
b. Jangka Kaki
pengukuran
diameter
c. Melakukan
diameter
pengukuran
luar
benda
terhadap
kerja
dan
6
Caliper ).
Alat bantu pengikatan
benda kerja :
a. V Blok
kerja
dengan
penampang
bualat,
c. Klem sejajar
1.
Ragum
2.
Palu
3.
Tang ( Pliers )
4.
Kikir
5.
Gergaji tangan
6.
7.
Skrap tangan
kerja.
Tap berfungsi untuk membuat ulir dalam
8.
Reamer
1.
Mesin Gergaji
2.
lubang.
Mesin mesin sederhana
Digunakan untuk memotong benda kerja
Mesin Gerinda
3.
kerja
Mesin Bor
benda
lubang
dengan
Nama Pekerjaan
: Klem Bebek
Bahan
: ST 37
Ukuran Bahan
: p x l x t ( 100 x 50 x 15 )
Indikator Tujuan
Kategori
Alat Ukur
Vernier Calliper
Mistar Baja
Alat Bantu
Ragum
Jangka Tusuk, Penitik,
Gergaji tangan
Kikir bulat ( Round file )
Mata bor 5; 8,5 dan 10
Tap M 10 x 1,5
penggores.
Palu
Sikat kawat
Kuas pembersih
Majun
Gambar Kerja :
1. N9 ( N8 )
Sedang
2
3
Siku presisi
Mal Radius
Bevel Protactor
Mistar rambut
40
3.
4.
5.
6.
Nama bagian
J umlah
I
III II
Perubahan
CLAMP
9
J PTM
No
Langkah Kerja
Kegiatan
Unjuk Kerja
Alat
Kontrol
Siapkan :
a. Peralatan keselamatan kerja
seperti baju praktikum yang
telah terkancing rapih dan
tidak ada bagian yang terurai.
1.
Persiapan
15 )
c. Peralatan potong dan alat
ukur yang telah tercantum.
d. Pemilihan ragum yang sesuai
dengan SOP.
Jepit benda kerja pada ragum dan
Kikir benda kerja pada bidang 1 Kikir
sehingga permukaannya rata.
2.
Cut).
Mengikir
Kikir
rata bidang
Cut).
Bidang 1
(Bastard
(Smooth
Visual
Mistar rambut.
Ragum.
Sikat kawat.
3.
Mengikir
rata
siku.
( Pandangan atas )
Kikir benda kerja pada bidang 2 Kikir
(Bastard
Visual
Kikir
Bidang 2
Cut).
(Smooth
10
Mistar rambut.
Bidang 1
Ragum.
Siku presisi.
Bidang 3
Sikat kawat.
Bidang 2
(Bastard
Cut).
Bidang 2
Kikir
Mengikir
4.
rata
dan
Bidang 1
Bidang 3
siku.
(Smooth
Cut).
Mistar rambut.
Visual
Ragum.
Bidang 1
Siku presisi.
Sikat kawat.
Bidang 2
5.
Mengikir
rata
siku.
Bidang 3
(Bastard
Visual
Kikir
(Smooth
Cut).
Bidang 4
Mistar rambut.
Bidang 1
Bidang 3
Ragum.
Siku presisi.
Sikat kawat.
Bidang 4
Bidang 1
11
Bidang 3
Bidang 1
6.
rata
Kikir
Bidang 2
Mengikir
(Smooth
Cut).
dan
Bidang 5
siku.
(Bastard
Mistar rambut.
Bidang 4
Visual
Ragum.
Siku presisi.
Sikat kawat.
Bidang 1
Bidang 2
7.
Mengikir
Kikir
permukaan
benda
kerja Kikir
rata
siku
(Bastard
Visual
(Smooth
Mistar rambut.
Ragum.
4
5
Bidang 1
Siku presisi.
40
Sikat kawat.
Vernier Calliper.
80
Bidang 4
10
12
8.
Melukis
dan
menandai
bagian
dianggap
bagian
penting
Visual
yang Palu.
dengan Protactor.
Pengebora
dll ).
Lakukan pengeboran lubang sesuai Mesin bor Vertikal.
Visual
bor
dan
pengeborannya Kuas
pembersih
pembuatan
profil
masing
masing
dari
titik
pusat
13
yang
sangat
berdekatan sekali.
Lakukan pembentukan profil elips
pada benda kerja dengan cara
memahat tatal yang masih tersedia
dari pengeboran 3 lubang diameter
10
yang
Kemudian
saling
kikir
berdekatan.
sisa
sisa
Mengikir
dan
10. membentu
k
profil yang
elips
atas
dan
yang
bawah.
Kikir
(Bastard
Cut).
Kikir
(Smooth
Cut).
Kikir bulat.
Visual
Ragum.
Pahat dingin.
Palu.
terbentuk
raidus.
dengan
12. Mengikir
sebelumnya
proses
1 Set Tap M 10 x
1,5.
Visual
Tap Holder.Ragum.
pengetapan
berlangsung.
Lakukan pengikiran radius dengan Kikir
(Bastard
Visual
(Smooth
14
Finishing
yang
masih
permukaan
dinilai
yang
memiliki
kasar
dan
Kikir
Visual
Halus
( Smooth Cut )
Visual
15.
Evaluasi
Ukuran
Micrometer.
Bevel Protactor.
Mal radius.
Mistar baja.
Visual
dengan Alat
Ukur
Mal Ulir
Lakukan pembersihan area kerja
dari mulai lantai, kebersihan mesin Sapu.
dan alat. Juga sisa sisa geram Kuas pembersih.
16. Clean Up
majun
untuk Air.
15
16
KERJA PELAT
A. Definisi Kerja Pelat
Sebagaimana diungkapkan oleh Rahadian ( 2011 ) Kerja pelat adalah
suatu proses membuat benda kerja dari lempengan pelat yang dibentuk
sedemikian juga agar dapat membentuk suatu benda yang dapat digunakan.
Lempengan pelat yang kita gunakan dalam pembuatan benda kerja memiliki
ketebalan 0,8 sampai dengan 0,3 mm. Adapun teori lain yang diungkapkan oleh
Doddi ( 2010 ) bahwa Yang dimaksud pengerjaan plat adalah pengerjaan
membentuk dan menyambung logam lembaran (plat) sehingga sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang sudah direncanakan. Pengerjaan plat dapat dilakukan
dengan menggunakan keterampilan tangan, mesin, atau perpaduan dari keduanya,
yang meliputi macam macam pengerjaan, diantaranya adalah menggunting,
melukis, melipat, melubangi, meregang, pengawatan, mengalur, menyambung,
dan lain-lain.
Kerja Pelat memiliki beberapa tahapan kerja secara umum diantaranya
adalah sebagai berikut :
17
Mahasiswa dapat mengerti dan memahami arti dari kerja pelat itu sendiri.
No.
1.
2.
3.
Nama Alat
Mistar Baja
Mistar Gulung ( Roll
meter )
Micrometer
a. Micrometer Luar
b. Micrometer Dalam
Fungsi
Mengukur panjang benda kerja dengan
pengukuran paling kecil 0,5 cm.
Mengukur benda kerja yang panjangnya
tidak dapat diukur dengan mistar baja
( benda benda yang besar ).
d. Mengukur ukuran bagian luar dari
benda kerja. Ketelitiannya 0,01 mm.
e. Mengukur diameter bagian dalam dari
suatu lubang dan mengukur lebar suatu
celah
atau
alur
yang
mempunyai
4.
Meja Perata
5.
Siku siku
Penggores
7.
8.
Penitik
Jangka
a. Jangka Tusuk
b. Jangka Kaki
pengukuran
diameter
c. Melakukan
diameter
pengukuran
luar
benda
terhadap
kerja
dan
Pincang
Hermaprodite
Caliper ).
9.
Ragum
10.
Palu besi
11.
Palu Karet
12.
Tang ( Pliers )
Kikir
14.
Gunting Pelat
15.
16.
17.
18.
Mesin Bor
dengan
Nama Pekerjaan
: Kerja Pelat
BJLS 80 x 47 x 0.8 mm
20
BJLS 80 x 67 x 0.8 mm
Kawat Baja 3 x 80 mm
Cairan H2SO4
Timah Patri
20
45
mampu
melakukan
proses
penyambungan
dengan
2.
Ragum
Palu Plastik
3.
4.
Palu pelipat
Gunting
5.
tangan
Mistar Baja
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Nama Alat
Sarung
Tangan
Baju Kerja
Sepatu Kerja
No.
13.
14.
15.
Ear Safety
Palu Konde
16.
Bucking bar
18.
17.
Nama Alat
Penitik
No.
Bor Tangan
Mata Bor 3
18.
Tungku Pembakar
19.
Sikat Kawat
20.
Majun
21.
Sapu Ijuk
22.
Gas Elpiji
mm
Mistar siku
Penggores
Meja Kerja
17.
Nama Alat
Tuas Solder
32
1.
No.
44
Nama Alat
Mesin Lipat
Gambar Kerja
30
No.
(195)
kawat 3
21
KERJ A
J PTM
Langkah Kerja
No
Kegiatan
1. Persiapan
Unjuk Kerja
Siapkan :
Alat
-
Kontrol
-
22
2.
3.
4.
5.
Pemeriksaan
Bahan.
dengan SOP.
Lakukan pemeriksaan ukuran dan
jenis bahan benda kerja ( pelat )
Mistar baja
Mistar siku
Memotong
benda kerja.
pelipatan
terhadap Ragum
Menggulung
Benda
Visual
Visual
Visual
Visual
23
menggabun
gkan benda
kerja.
7.
Melipat dan
dengan
benda
kerja
bagian pertama.
b. Lakukan pelipatan benda kerja
bagian
dua
berdasarkan
penandaan.
Ragum
Mesin Lipat
Palu Plastik
Palu Pelipat
menggabun
gkan benda
kerja.
Visual
Visual
Palu Plastik
sambungan
lipat
ganda.
e. Melipat ujung lain dari benda
24
a. Lakukan
pelipatan
terhadap
sesuai
dengan
penandaan.
b. Menggabungkan
Melipat dan
8.
menggabun
gkan benda
kerja.
benda
kerja
pelipatan
Visual
kembali
berikut :
Mistar siku
dan melukis
Penggores
benda kerja.
10. Mengebor
benda kerja
Lakukan
pengeboran
terhadap Ragum
Visual
Visual
25
berdasarkan
gambar
hasil
penandaan.
Bor tangan
Merivet
Paku keling.
12.
tuas solder
Membersihk
13. an
benda
kerja.
Visual
Bucking bar
a. Lakukan persiapan benda kerja
Pemanasan
Palu Konde
tuas
solder
tungku pembakaran.
Lakukan pembersihan
pada
Tuas solder
Tungku
Visual
pembakaran
terhadap
asam
Visual
sulfat.
Lakukan pematrian benda kerja
bagian lima dan bagian enam
14.
Mematri
Tuas solder
Tungku
benda kerja.
Visual
pembakaran
16.
Evaluasi
Ukuran
Visual
Mistar baja
Visual
Mistar siku
dengan Alat
Micrometer
Ukur
tersambung
secara
keseluruhan
26
dan
alat.
Juga
sisa
27
KERJA BUBUT
A. Definisi Kerja Bubut
Membubut adalah proses pembentukan benda kerja dengan menggunakan
mesin bubut. Mesin bubut adalah perkakas unutk membentuk benda kerja dengan
gerak utama berputar. Gerakan berputar inilah yang menyebabkan terjadinya
penyayatan oleh alat potong ( tool ) terhadap benda kerja. Dengan demikian,
prinsip kerja dari mesin bubut adalah gerak potong yang dilakukan oleh benda
kerja yang berputar ( bergerak rotasi ) dengan gerak makan oleh pahat yang
bergerak translasi dan dihantarkan pada benda kerja. ( Yayat : Tanpa tahun )
Berikut ini adalah macam macam pekerjaan yang dapat dilakukan pada
mesin bubut :
1. Membubut luar dan dalam ( membubut lurus & mengebor )
2. Membubut rata
3. Membubut tirus
4. Membubut ulir
5. Membubut lengkung ( bola )
6. Eksentrik
7. Membubut pinggul ( chamfer )
8. Membubut muka ( Facing )
9. Dll.
B. Tujuan dan Manfaat Kerja Bubut
28
Mengurangi panjang diameter suatu benda kerja dengan waktu yang relatif
singkat dibandingkan dengan menggergaji.
No.
1.
2.
Nama Alat
Mistar Baja
Mistar Gulung ( Roll
meter )
Micrometer
a. Micrometer Luar
b. Micrometer Dalam
Fungsi
Mengukur panjang benda kerja dengan
pengukuran paling kecil 0,5 cm.
Mengukur benda kerja yang panjangnya
tidak dapat diukur dengan mistar baja
( benda benda yang besar ).
a. Mengukur ukuran bagian luar dari
benda kerja. Ketelitiannya 0,01 mm.
b. Mengukur diameter bagian dalam
dari suatu lubang dan mengukur
lebar suatu celah atau alur yang
3.
kedalaman
dan
6.
Penggores
benda kerja.
Menitik permukaa benda kerja yang akan
7.
8.
Penitik
Jangka
a. Jangka Tusuk
b. Jangka Kaki
pengukuran
diameter
29
c. Melakukan
diameter
pengukuran
luar
benda
terhadap
kerja
dan
Pincang
Hermaprodite
senter/pusat.
Caliper ).
9.
Ragum
10.
11.
12.
Senter putar
13.
Kikir
14.
Pahat Bubut
pemotong
benda
kerja
dimana
Toolpost
16.
Vernier Calliper
bekerja.
Mengukur diameter, panjang dan kedalaman
17.
benda kerja.
a. Tap = Membuat ulir dalam.
18.
Gergaji Tangan
15.
30
Nama Pekerjaan
: Kerja Bubut
Indikator Tujuan
Nama Alat
Pahat Bubut
HSS
Chuck bor
Kunci chuck
No.
Nama Alat
No.
Nama Alat
No.
Nama Alat
7.
Snei
13.
Penitik
17.
Kunci toolpost
8.
Micrometer
14.
18.
Tungku Pembakar
9.
Sepatu Kerja
15.
Center drill
19.
Sikat Kawat
4.
bor
Senter putar
10.
16.
Ganjal pahat
20.
Majun
5.
Kunci chuck
11.
Mesin bubut
Safety
17.
Penggores
21.
Ragum
18.
Meja Kerja
22.
Gergaji tangan
6.
1 Set Tap
manual
12.
Glasses
Mata bor 5
31
Gambar Kerja
J um
III I
32
Langkah Kerja
No
Kegiatan
Unjuk Kerja
Alat
Kontrol
Siapkan :
a. Peralatan
keselamatan
kerja
Persiapan
dengan
kencang
dan
aman.
e. Pemilihan ragum yang sesuai
2.
3.
Pemeriksaan
Bahan.
Memasang
dengan SOP.
Lakukan pemeriksaan ukuran dan
jenis bahan benda kerja Mild Steel Vernier calliper
Visual
Visual
33
4.
benda kerja.
Facing 1.
Lakukan
pembubutan
muka
( facing ) terhadap permukaan sisi 1 Mesin bubut
Pahat Bubut
benda kerja hingga rata dan halus.
Visual
Center
drilling.
Kemudian
lakukan
Visual
dengan
kedalaman
Membubut
rata 1
senter
Visual
Pahat bubut
putar
tailstock.
Senter putar
terbuat
dengan
ujung
senter putar.
e. Kunci cekam mesin bubut untuk
34
7.
Membubut
rata 2.
Bubut
8.
pinggul
menjadi 10 x 70 mm.
Lakukan kembali pembubutan rata
dengan diameter 9,8 sepanjang 60 Mesin bubut
Visual
Mesin bubut
Visual
Kunci chuck
Visual
Mesin bubut
Visual
Visual
( chamfer )
diameter
9,8
dengan
Membalik
benda kerja
10. Facing 2.
menandai
dan
Kapur Basah
ragum
diameter
dengan
permukaan
2 Penggores
35
baut ).
c. Kemudian
Labur
permukaan
n profil segi
6 ( kepala
baut )
menjadi
memanjang
Kikir kasar
pembentukan
Visual
yang
telah
ditandai
dalam lukisan.
a. Bagi 2 panjang bakalan kepala
baut tadi yaitu sepanjang 30 mm
menjadi 15 mm sama panjang
13.
Bakalan mur
segi enam.
dengan gergaji.
b. Untuk bagian yang terhubung
dengan bakalan ulir itu akan
menjadi bakalan bautnya.
Penggores
Mistar baja
Gergaji
Visual
Ragum
36
permukaan
sebelumya.
Facing
Facing
terhadap
hasil
gergaji
Mesin bubut
Visual
Mesin bubut
Visual
2.
facing
permukaan
sisa
untuk
gergaji
sebelumnya.
c. Lakukan chamfering terhadap
sudut sudut segi enamnya.
a. Pasang center drill pada chuck
15.
Center
bor.
drilling
Mesin bubut
Visual
secara
Visual
dan chamfer
4
Mesin bubut
Visual
37
enam
permukaan
bakalan mur.
a. Lepas bakalan mur segi enam
dari mesin bubut dan jepit pada
ragum
18. Pengetapan
Ragum
Visual
b. Lakukan
penyeneian
dengan
Snei M 10 x 1,5
Ragum
Visual
Pelumas
ampelas
permukaan
untuk
benda
menghaluskan
kerja
dan
Visual
21.
Evaluasi
Ukuran
Vernier Calliper
Micrometer
Mal ulir
Bevel Protactor
Lakukan pembersihan area kerja Sapu.
Visual
dengan Alat
Ukur
38
Oksi
asetilin
adalah
pengelasan
yang
dilaksanakan
dengan pencampuran 2 jenis gas sebagai pembentuk nyala api dan sebagai sumber
panas. Dalam proses las gas ini, gas yang digunakan adalah campuran dari gas
39
Oksigen(O2) dan gas lain sebagai gas bahan bakar (fuel gas). Gas bahan bakar
yang paling popular dan paling banyak digunakan dibengkel-bengkel adalah
gas Asetilen (dari kata acetylene, dan memiliki rumus kimia C2H2). Gas ini
memiliki beberapa kelebihan dibandingkan gas bahan bakar lain. Kelebihan yang
dimiliki gas Asetilen antara lain, menghasilkan temperature nyala api lebih tinggi
dari gas bahan bakar lainya, baik bila dicampur dengan udara ataupun Oksigen.
Bahan bakar gas pada las oksi asetilin pada umumnya yang sering dijumpai
adalah Asetilin itu sendiri ( C2H2 ), propan serta oksigen. ( Ansyori : 2011 )
B. Tujuan dan Manfaat Las Asetilin
Menyambungkan dua buah pelat logam atau lebih dengan bantuan nyala
api tanpa bahan tambah.
Menyambungkan dua buah pelat logam atau lebih dengan bantuan nyala
api dengan bahan tambah. ( tembaga dll ).
C. Alat alat pada pengelasan Las Asetilin
No.
Nama Alat
Fungsi
Untuk menampung gas atau gas cair dalam
1.
Tabung gas
2.
Katu tabung
3.
Regulator
baja ).
Pengatur keluarnya gas dari tabung.
Mengurangi atau menurunkan tekanan
4.
5.
Selang gas
Torch
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
dari
cahaya
api
pengelasan.
Melindungi badan dari percikan api las.
Melindungi kaki dari benda kerja yang jatuh
Membersihkan rigi las dari terak halus
Membersihkan rigi las dari terak kasar
Menjepit benda kerja las.
Tempat benda kerja yang akan di las.
40
13.
Nozzle Cleaner
Membersihkan
nozzle
apabila
terdapat
14.
Nama Pekerjaan
: Las Asetilin
1. Pembuatan rigi las tanpa bahan tambah ( bawah
tangan ).
2. Pembuatan rigi las dengan bahan tambah ( bawah
tangan, sambungan I , sambungan T dan las
sudut. )
Indikator Tujuan
Unjuk Kerja
Alat
Mistar baja
Siapkan :
a. Peralatan
keselamatan
Kontrol
-
Safety First
Pelindung kepala
Baju kerja
Sepatu safety
Mengatur
3.
tekanan
Oksigen
Mengatur
4.
tekanan
Asetilin
Lakukan
pengaturan
terhadap
tabung oksigen pada tekanan 5 7
psi dengan cara membuka kran
oksigen dan kran asetilin tetap Kunci tabung
tertutup, kemudian putar kran Torch
regulator
oksigen
sampai
menunjukan
tekanan
kerja Selang Las
kemudian tutup lagi kran aksigen
pada torch.
Visual
Visual
42
5.
6.
7.
8.
Menyalakan
Api
Visual
Mengatur
mendapatkan
nyala Api
dibutuhkan
nyala
api
untuk
yang Torch
proses Korek Api
Visual
Mengatur
posisi torch
Visual
- 70 ke arah kiri.
Lakukan pengaturan nyala inti api
Mengatur
jarak inti api
Visual
sekitar 2 3 mm.
Lakukan pembuatan rigi las lurus
pada benda kerja 1 yang telah
Membuat
9.
Rigi
las
lurus
tanpa
bahan
ditandai
dengan
memanaskan
Torch
Visual
Torch
Visual
kerja 2.
a. Rapatkan sisi benda kerja 1 Torch
Visual
tambah
Membuat
dengan
tambah
11. Menyambun
g
pelat
kedua
ujung
dan 2.
c. Lakukan pengelasan secara
konsisten
langkah
seperti
no
10
pada
dengan
bawah
agar
terjadi
penetrasi.
a. Posisikan benda kerja 3
dengan benda kerja 1,2
secara tegak lurus.
b. Lakukan pengelasan pada
salah satu sisi sudut tegak
lurus antara benda kerja 1,2
dan 3.
12.
Sambungan
T
c. Lakukan
pengelasan
Tang jepit
Visual
Visual
menyudut
dengan
bahan
10.
Akan
tetapi
13. Mengelas
sudut luar
meleleh
permukaannya
sebelum
melakukan
terpasang
dengan
44
benda
kerja
1dan
sambungan
benda
kerja 4 dan 3.
c. Lakukan pengelasan sudut
luar dengan menggunakan
bahan tambah seperti pada
langkah
no
konsisten
10
secara
hingga
ujung
sambungan.
terak
benda kerja.
memukulnya
Visual
15.
16.
Mematikan
busur api
Mematikan
pasokan gas
17. Finishing
Visual
dan
kran
asetilin
dan
Visual
Visual
45
18.
kotoran.
Lakukan
Evaluasi
proses
Ukuran
Visual
dengan Alat
Ukur
19. Clean Up
alat.
Juga
sisa
46
Menyambungkan dua buah pelat logam atau lebih dengan bantuan busur
api dari hubungan pendek antar 2 kutub listrik.
C. Alat alat pada pengelasan Las Listrik
No.
Nama Alat
1.
2.
Elektroda
3.
4.
Kabel Las
Holder Las ( Penjepit
elektroda )
5.
Kedok Las
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Apron
Sepatu Kerja
Sikat kawat
Palu terak
Tang jepit
Meja las
Sarung tangan las
Fungsi
Sumber dan sirkuit arus listrik pada
pengelasan hingga sampai ke elektroda.
Penghantar arus listrik yang sekaligus dapat
diajdikan bahan tambah karena mempunyai
salutan salutan.
Penyalur arus listrik dari mesin las ke
elektroda.
Tempat elektroda dijepit yang berhubungan
langsung
dengan
benda
kerja
dan
pengelasan.
Melindungi mata dan wajah dari cahaya api
pengelasan.
Melindungi badan dari percikan api las.
Melindungi kaki dari benda kerja yang jatuh
Membersihkan rigi las dari terak halus
Membersihkan rigi las dari terak kasar
Menjepit benda kerja las.
Tempat benda kerja yang akan di las.
Melindungi tangan dari panas dan percikan
47
api las.
D. Seputar Benda Kerja
-
Nama Pekerjaan
Indikator Tujuan
Unjuk Kerja
Alat
Mistar baja
Siapkan :
Kontrol
-
ada
bagian
yang
dan
pelindung
kepala.
e. Bahan yaitu Pelat baja ( 100 x
40 x 3 ) 5 buah yang telah
ditandai garis untuk pembuatan
masing masing rigi las dengan
panjang 100 mm. Kemudian
diatandai dengan penitik untuk
48
memperjelasnya.
f. Peralatan las seperti yang tertera
di atas.
g. Gambar Kerja dan alat alat
bantu seperti tang jepit dll.
Kedok las
Sarung tangan
2.
Safety First
Pelindung kepala
Baju kerja
Sepatu safety
3.
4.
5.
Menyalakan
mesin las
Mengatur
Ampere
Memasang
Elektroda
Visual
Visual
6.
Menyalakan
busur Api
penyalaan
cara
busur
menyentuh
Elektroda
Holder
Visual
api
atau
kecil
hingga
busur
Visual
Mengatur
busur api.
Atur posisi elektroda sehingga Elektroda
posisi
elektroda
Visual
kawat
elektroda
pengelasan
dan
lakukan
percobaan
dengan
elektroda
sudah
posisi
bawah
tangan
percobaan,
maka
dan
dimana
tipe
Mesin las
Sikat kawat
Visual
Tang jepit
9.
Membuat
sambungan
Visual
mm.
b. Lakukan pengelasan titik
pada
kedua
ujung
sambungan tersebut.
c. Lakukan pengelasan dengan
sambungan
dengan
juga
untuk
50
lebih
agar
terjadi
penetrasi ( penembusan )
pada hasil sambungan.
d. Atur ampere agar sedikit
lebih rendah dari biasanya
untuk mencegah terjadinya
lubang
lelehan
pada
sambungan.
a. Posisikan letak benda kerja
3
sehingga
tegak
lurus
kedua
ujung
menggerakkan
Tang jepit
Mesin las
Visual
Sikat kawat
kontur
sudut
tersebut.
a. Atur benda kerja no 4 Tang jepit
sambungan
sudut luar
secara
Visual
posisi
51
benda
kerja
sehingga
tertidur
seperti
atap
sudut
dengan
luar
cara
kemiringan
sambungan tersebut.
Pembersiha
12. n
terak
benda kerja.
Mematikan
13. mesin
listrik
las
Visual
Palu terak
Visual
Visual
15. Evaluasi
Ukuran
proses
Visual
dengan Alat
52
Ukur
dan
alat.
Juga
sisa
BAB III
III.
A. KESIMPULAN
Dari beberapa uraian di atas dapat kita simpulkan beberapa hal sebagai
berikut :
1.
2.
dala pengolahan logam menjadi barang jadi yang memiliki daya guna dan daya
jual. Praktikum Fabrikasi logam ini pun memiliki banyak manfaat dan satu
diantaranya adalah bagaimana kita selaku mahasiswa dapat memahami sistem dan
prinsip masing masing pekerjaan yang ada dalam fabrikasi logam.
54
B. PENUTUP
Demikian laporan praktikum fabrikasi logam ini dibuat sedemikian rupa
sebagai bahan acuan dalam penyusunan sistematika ilmiah juga sebagai prasyarat
menyelesaikan mata kuliah Fabrikasi Logam. Penulis menyadari bahwa masih
terdapat banyak kekurangan baik dari segi sistematika, konten dan penulisan
kutipan. Oleh karena itu penulis menyampaikan permohonan maaf yang sebesar
besarnya. Adapun ucapan terimakasih kembali kepada Allah SWT, kepada kedua
orang tua dan kepada seluruh pihak yang telah membantu penyelesaian laporan
ini. Demikian, Semoga laporan ini dapat bermanfaat ke depannya khusunya untuk
mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Mesin ataupun untuk masyarakat umum.
Akhirul kalam.
Wassalamualaikum Warrahmatullaahi Wabarakaatuh.
Penulis
55
DAFTAR PUSTAKA
Ansyori ( 2011 ). Dasar teori Las Asetilin
[Online ]
Tersedia : http :// www.scribd.com/doc/57114595/17/Dasar-Teori-Las-Asetili
Dirmawa UPI. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah UPI. Bandung :
Penebit UPI.
Doddi. ( 2011 ). Kerja Pelat
[Online].
Tersedia : http ://doddi_y.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/.../
KERJA+PELAT. html.
Rahadian, Gusti. ( 2012 ). Pengertian Kerja Pelat
[Online].
Tersedia : http :// gusti-rahadian.blogspot.com/2012/03/pengertian-kerjapelat.html
Sumantri, Drs. (1989). Teori Kerja Bangku. Jakarta : Depdikbud Dikti
PPLPTK.
Yayat, Drs. M.Pd. (tanpa tahun). Mesin bubut.
[Online].
56
Tersedia:http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1968
05011993021-YAYAT/MESIN_BUBUT.pdf
57