Anda di halaman 1dari 57

Laporan Praktikum Fabrikasi Logam

Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia

KATA PENGANTAR
Alhamdulillaahi Rabbil alamiin.
Puji serta syukur selalu dipanjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena
berkat ridho, hidayah, inayah, qudrat dan iradah-NYA lah penulis dapat menyusun
dan menulis laporan praktikum fabrikasi logam ini dengan sedemikian rupa.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurah limpah kepada junjunan alam
Rasulullaah Muhammad SAW, kepada para sahabatnya, tabiin dan tabiit juga
kepada kita selaku umatnya hingga akhir zaman.
Meninjau maksud dan tujuan dari dibuatnya laporan fabrikasi logam ini
adalah sebagai bentuk otentik yang menjadi prasyarat akhir dalam menuntaskan
mata kuliah praktikum fabrikasi logam dan juga sebagai laporan akan pekerjaan
pekerjaan yang telah diselesaikan di dalam bengkel dalam satu semester terakhir.
Adapun tujuan dari praktikum fabrikasi logam itu sendiri adalah sebagai
bentuk pendidikan kejuruan awal yang diterima oleh mahasiswa dan mahasiswi
jurusan pendidikan teknik mesin jenjang sarjana konsentrasi produksi dan
perancangan 2011 untuk dikembangkan dan diaplikasikan oleh masing masing
individu mahasiswa dan mahasiswi itu sendiri di dunia industri ataupun dunia
pendidikan.
Tak lupa ucapan terimakasih penulis ucapkan kepada para dosen
pembimbing di bengkel yang selama satu semester terakhir telah membimbing
para mahasiswa dan mahasiswi sehingga dapat menyelesaikan pekerjaan dengan
tepat waktu. Penulis menyadari bahwa laporan fabrikasi logam ini masih terdapat
banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan. Oleh karena itu maka penulis
memohon maaf kepada semua pihak apabila terdapat kesalahan baik dari segi
konten maupun dari segi sistematika laporannya. Untuk selanjutnya semoga
laporan ini dapat bermanfaat untuk semua pihak yang kiranya dapat menjadikan
laporan ini sebagai bahan komparasi dalam penulisan karya ilmiah ataupun
sebagai rujukan. Demikian.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................

1
1

Laporan Praktikum Fabrikasi Logam


Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia

DAFTAR ISI ..........................................................................

BAB I
PENDAHULAN ....................................................................

A. LATAR BELAKANG ............................................... 3


B. KESELAMATAN KERJA SECARA UMUM ......... 3-4
C. TUJUAN PRAKTIKUM SECARA UMUM ............4
BAB II
ISI DAN PEMBAHASAN .....................................................

5 - 56

A. KERJA BANGKU................................................

5 - 18

B. KERJA PELAT ....................................................

18 - 29

C. KERJA BUBUT ...................................................

29 - 41

D. PENGELASAN DENGAN LAS ASETILIN.......

41 49

E. PENGELASAN DENGAN LAS LISTRIK .........

49 - 56

BAB III
KESIMPULAN DAN PENUTUP............................................

57-58

A. KESIMPULAN ............................................................

57

B. PENUTUP ....................................................................

58

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................

59

BAB I
I.
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kemajuan dunia industri saat ini sangat bervariatif apabila dilihat dari segi
kuantitas dan kualitas produk yang diproduksinya. Dilihat dari segi ini tentunya
terdapat hal - hal yang dapat dijadikan komparasi antara perusahaan yang satu
dengan perusahaan lainnya. Dari mulai fasilitas fasilitas di perusahaan tersebut,

Laporan Praktikum Fabrikasi Logam


Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia

tenaga kerja dan sumber daya manusia yang terdapat di dalamnya dan juga di
bidang apa perusahaan perusahaan tersebut bergerak. Sebagai contoh adalah
pada bidang manufaktur yang memiliki kaitan dengan proses pemesinan dan
pengolahan logam.
Berdasarkan kepada pengolahan logam, salah satu bentuk pengolahan logam
adalah dengan kerja bangku. Dalam kerja bangku berbagai bahan logam diolah
menjadi berbagai macam produk manufaktur seperti perkakas tangan, alat alat
potong. Prinsip kerja bangku sendiri adalah dengan merupakan pekerjaan manual
dengan tangan yang dibantu oleh beberapa perkakas juga dengan beberapa
bantuan mesin mesin sederhana seperti mesin bor, mesin gergaji, mesin bubut
konvensional, mesin las dll.
Kembali mengacu kepada dunia industri, maka . Karena melihat dunia
pendidikan sekarang, banyak diarahkan ke arah pendidikan kejuruan yang salah
satunya adalah Teknik Pemesinan. Seperti diketahui juga bahwa fabrikasi logam
yang di dalamnya terdapat kerja bangku adalah merupakan substansi dari Teknik
Pemesinan itu sendiri. Demikian, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak yang memerlukannya.
B. KESELAMATAN KERJA SECARA UMUM
a. Tempat kerja
Operator atau Mahasiswa harus dapat mengetahui di mesin mana dan jenis
mesin apa yang digunakan dalam praktikum.
Operator atau Mahasiswa harus dapat memperhatikan lingkungan dan
keselamatan tempat kerja.
Operator atau Mahasiswa harus memperhatikan penyaman dan perintang
bagian yang berbahaya.
Operator atau Mahasiswa harus dapat memperhatikan landasan atau ijakan
operator.
Operator atau Mahasiswa harus dapat memperhatikan kebersihan mesin.
Operator atau Mahasiswa harus dapat memperhatikan sistem kelistrikan
yang terdapat pada mesin mesin yang beroperasi dengan daya listrik AC.
b. Keselamatan diri
Pakaian kerja harus rapi dan terkancing.
Rambut harus teratur, untuk yang berambut panjang alangkah baiknya
untuk mengikat rambutnya sehingga tidak ada bagian rambut yang terurai
bebas.

Laporan Praktikum Fabrikasi Logam


Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia

Jangan menyimpan benda tajam dan tumpul di dalam saku.


Jangan menggunakan assesoris berlebihan pada tangan ketika bekerja.
Gunakan safety glasses untuk melindungi mata dari cahaya atau tatal besi.
Gunakan safety shoes untuk melindungi kaki dari benda logam yang jatuh

dan dapat menimpa kaki.


Gunakan sarung tangan jika memang diperlukan.
C. TUJUAN PRAKTIKUM SECARA UMUM
Setelah melakukan praktikum kerja bangku ini mahasiswa diharapkan
mampu mengerti, paham serta dapat mengaplikasikan prinsip prinsip pekerjaan
yang terdapat dalam proses fabrikasi logam diantaranya :
1. Proses Kerja Bangku.
2. Proses Pengelasan dengan Las Oksi Asetylin ( Oxy Accetylen Welding atau
OAW ).
3. Proses pengelasan dengan las listrik manual ( SMAW atau MMAW ).
4. Proses kerja pelat dan pelipatan logam.
5. Proses kerja membubut dengan mesin bubut konvensional.

BAB II
II. ISI DAN PEMBAHASAN
A. KERJA BANGKU
TEORI DASAR
A. Definisi Kerja Bangku
Kerja bangku adalah suatu proses pembentukan benda kerja menjadi
benda jadi sesuai dengan apa yang diinginkan dengan mengunakan peralatan yang
sederhana. Dan kebanyakan di kerjakan di atas bangku. ( Purnomo : 2011 )
B. Tujuan dan Manfaat Kerja Bangku

Mahasiswa dapat mengerti dan memahami arti dari kerja bangku itu
sendiri.

Laporan Praktikum Fabrikasi Logam


Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia

Mahasiswa dapat mesin mesin sederhana dan peralatan yang terdapat


dalam kerja bangku.

Mahasiswa dapat bekerja dengan baik dan sesuai dengan prosedur yang
keselamatan kerja.

Mahasiswa dapat menerapkan dan mengembangkan teori saat praktikum.


C. Alat alat dan Mesin mesin sederhana yang umum digunakan
dalam kerja bangku.
Kategori : Alat Ukur

No.

Nama Alat

1.

Mistar Baja

2.

Mistar Gulung

Fungsi
Mengukur panjang benda kerja dengan
pengukuran paling kecil 0,5 cm.
Mengukur benda kerja yang panjangnya
tidak dapat diukur dengan mistar baja
( benda benda uyang besar ).
Mengukur besaran besaran sudut pada

3.

Protactor

benda kerja dan untuk membantu pekerjaan


melukis dan menandai.
Mengukur diameter luar

benda

kerja,

kedalaman lubang, diameter bagian dalam


4.

Vernier Caliper

suatu benda kerja, lebar suatu celah dan


panjang dari suatu benda kerja. Tingkat
ketelitiannya adalah 0,05 atu 0,02 mm.
Adalah alat ukur multifungsi yang salah

5.

Vernier High Gauge

satuya adalah untuk mengukur ketinggian

6.

Micrometer

suatu benda kerja.


a. Mengukur ukuran bagian luar dari

a. Micrometer Luar
b. Micrometer Dalam

benda kerja. Ketelitiannya 0,01 mm.


b. Mengukur diameter bagian dalam dari
suatu lubang dan mengukur lebar suatu
celah

atau

alur

yang

mempunyai

permukaan yang sejajar.


c. Micrometer Pengukur

c. Mengukur kedalaman dan ketinggian

Laporan Praktikum Fabrikasi Logam


Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia

Kedalaman

suatu objek, misalnya untuk mengukur


kedalaman suatu benda lubang atau
celah benda kerja.
Mengukur besaran radius benda kerja baik

7.

radius luar maupun radius dalam sesuai

Mal Radius

dengan skala yang terdapat pada mal


tersebut.
Memeriksa penyimpangan yang sangat kecil

8.

1.

dari bidang datar, bidang silinder atau

Dial Indikator

Meja Perata

permukaan

dan

kesejajaran.

Ketelitiannya sampai 0,001 mm.


Kategori : melukis dan menandai
Sebagai landasan atau tempat melakukan

Blok Siku

menggambar atau melukis benda kerja.


Merupakan alat bantu dalam pekerjaan
melukis dan menandai yang berfungsi untuk

2.

pengikatan benda kerja yang akan dilukis,


Siku siku

3.

Penggores
4.
5.

bulat,

dikerjakan atau diukur.


- Memeriksa kelurusan suatu benda.
-

Mengukur kesikuan benda kerja.

Memeriksa kesejajaran garis.

- Membuat garis pada benda kerja.


Menggores permukaan benda kerja sehingga
dihasilkan goresan atau garis gambar pada

Penitik

benda kerja.
Menitik permukaa benda kerja yang akan
mendapatkan pengerjaan yang lebih lanjut

6.

Jangka
a. Jangka Tusuk
b. Jangka Kaki

misalnya : pengeboran dll.


a. Menarik garis atau membuat garis
pada permukaan benda kerja.
b. Melakukan

pengukuran

diameter

dalam suatu benda kerja.


c. Jangka Bengkok

c. Melakukan
diameter

pengukuran
luar

benda

terhadap
kerja

dan
6

Laporan Praktikum Fabrikasi Logam


Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia

ketebalan benda kerja atau bahan


bakal.
d. Jangka Pincang
( Hermaprodite
7.

Caliper ).
Alat bantu pengikatan
benda kerja :

d. Menarik garis sejajar, mencari titik


senter/pusat.
a. Kegunaan alur V adalah untuk tempat
kedudukan benda kerja terutama benda

a. V Blok

kerja

dengan

penampang

bualat,

sedangkan alur lurus adalah untuk


tempat kedudukan penjepit.
b. Klem C

b. Mengikat benda kerja yang umumnya


digunakan pada mesin bor karena benda
kerja tersebut tidak dapat dijepit dengan
ragum mesin bor.

c. Klem sejajar

c. Membantu pengikatan benda kerja yang

akan dilukis dan ditandai.


Kategori : perkakas kerja bangku
Menjepit benda kerja secara kuat dan benar

1.

Ragum

2.

Palu

3.

Tang ( Pliers )

4.

Kikir

5.

Gergaji tangan

6.

Pahat tangan / Dingin

7.

Skrap tangan

dengan ketelitian yang tinggi pada benda

Tap dan Snei

kerja.
Tap berfungsi untuk membuat ulir dalam

8.

( tidak merusak permukaan benda kerja )


Pemukul pada kerja memotong dengan
pahat, menempa dingin dll.
Memotong, membengkokkan,menarik atau
memegang benda kerja.
Memotong permukaan bahan bakal benda
kerja sedikit demi sedikit, sehingga dapat
dihasilkan permukaan benda kerja yang
halus.
Memotong benda kerja atau bahan bakalan.
Melakukan pemotongan benda kerja dalam
keadaan dingin.
Menghasilkan permukaan halus dan rata

Laporan Praktikum Fabrikasi Logam


Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia

pada suatu lubang.


Snei berfungsi untuk membuat ulir luar pada
suatu poros.
Menepatkan ukuran lubang, menghaluskan
9.

Reamer

1.

bagian dalam lubang dan memperluas

Mesin Gergaji

2.

lubang.
Mesin mesin sederhana
Digunakan untuk memotong benda kerja

Mesin Gerinda

3.

atau bahan bakalan.


Menghaluskan permukaan

kerja

sehingga mencapai ketelitian dan kehalusan


yang diinginkan.
Untuk
membuat

Mesin Bor

benda

lubang

dengan

menggunakan mata bor.

D. Seputar Benda Kerja


-

Nama Pekerjaan

: Klem Bebek

Bahan

: ST 37

Ukuran Bahan

: p x l x t ( 100 x 50 x 15 )

Indikator Tujuan

a. Mahasiswa mampu melakukan proses mengikir datar, siku serta radius.


b. Mahasiswa mampu melakukan proses pemotongan dengan gergaji tangan.
c. Mahasiswa mampu melakukan proses pelukisan dan penandaan benda
kerja.
d. Mahasiswa mampu melakukan proses pengeboran dengan mesin bor
vertikal.
e. Mahasiswa mampu melakukan pekerjaan membuat drat ulir dalam dengan
menggunakan tap.
Peralatan yang digunakan :
No.
Alat Potong
1.
Kikir pelat ( Bastard Cut )
2.
Kikir pelat ( Smooth Cut )

Kategori
Alat Ukur
Vernier Calliper
Mistar Baja

Alat Bantu
Ragum
Jangka Tusuk, Penitik,

Laporan Praktikum Fabrikasi Logam


Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia

Gergaji tangan
Kikir bulat ( Round file )
Mata bor 5; 8,5 dan 10
Tap M 10 x 1,5

penggores.
Palu
Sikat kawat
Kuas pembersih
Majun

Gambar Kerja :

1. N9 ( N8 )
Sedang

2
3

Siku presisi
Mal Radius
Bevel Protactor
Mistar rambut

40

3.
4.
5.
6.

Nama bagian
J umlah
I
III II
Perubahan

CLAMP
9

J PTM

Laporan Praktikum Fabrikasi Logam


Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia

No

Langkah Kerja

Kegiatan

Unjuk Kerja

Alat

Kontrol

Siapkan :
a. Peralatan keselamatan kerja
seperti baju praktikum yang
telah terkancing rapih dan
tidak ada bagian yang terurai.
1.

Persiapan

b. Benda kerja Mild steel ST 37


dengan ukuran ( 100 x 50 x

15 )
c. Peralatan potong dan alat
ukur yang telah tercantum.
d. Pemilihan ragum yang sesuai
dengan SOP.
Jepit benda kerja pada ragum dan
Kikir benda kerja pada bidang 1 Kikir
sehingga permukaannya rata.
2.

Cut).

Mengikir

Kikir

rata bidang

Cut).
Bidang 1

(Bastard
(Smooth
Visual

Mistar rambut.
Ragum.
Sikat kawat.

3.

Mengikir
rata
siku.

( Pandangan atas )
Kikir benda kerja pada bidang 2 Kikir

(Bastard

Visual

dan sehingga permukaannya rata dan Cut).


siku tehadap bidang 1.

Kikir

Bidang 2

Cut).

(Smooth

10

Laporan Praktikum Fabrikasi Logam


Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia

Mistar rambut.
Bidang 1

Ragum.
Siku presisi.

Bidang 3

Sikat kawat.

Bidang 2

Kikir benda kerja pada bidang 3


sehingga bidang 3 rata dan siku
terhadap bidang 1 dan 2.
Bidang 3
Kikir

(Bastard

Cut).
Bidang 2

Kikir

Mengikir
4.

rata

dan

Bidang 1

Bidang 3

siku.

(Smooth

Cut).
Mistar rambut.

Visual

Ragum.
Bidang 1

Siku presisi.
Sikat kawat.

Bidang 2

5.

Mengikir
rata
siku.

Bidang 3

Kikir benda kerja pada bidang 4 Kikir

(Bastard

Visual

dan sehingga pada bidang 4 rata dan Cut).


siku terhadap bidang 1 dan 3.

Kikir

(Smooth

Cut).

Bidang 4

Mistar rambut.
Bidang 1

Bidang 3

Ragum.
Siku presisi.
Sikat kawat.

Bidang 4

Bidang 1
11

Laporan Praktikum Fabrikasi Logam


Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia

Bidang 3

Kikir bidang 5 sehingga bidang 5


rata dan siku terhadap bidang 1, 2
dan 4.
Bidang 5
Kikir
Cut).

Bidang 1

6.

rata

Kikir

Bidang 2

Mengikir

(Smooth

Cut).

dan
Bidang 5

siku.

(Bastard

Mistar rambut.

Bidang 4

Visual

Ragum.
Siku presisi.
Sikat kawat.

Bidang 1

Bidang 2

7.

Mengikir

Kikir

permukaan

benda

kerja Kikir

rata

dan bidang 6 sehingga rata dan siku Cut).

siku

terhadap permukaan bidang 2,3,4 Kikir

(Bastard

Visual

(Smooth

dan 5. Serta tepatkan ukuran benda Cut).


kerja sesuai dengan gambar kerja.

Mistar rambut.
Ragum.

4
5

Bidang 1

Siku presisi.
40

Sikat kawat.
Vernier Calliper.

80

Bidang 4

10

12

Laporan Praktikum Fabrikasi Logam


Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia

Lepaskan benda kerja dari ragum


kemudian labur seluruh permukaan
benda kerja dengan kapur basah Penggores.

8.

Melukis

dan keringkan untuk beberapa saat Penitik.

dan

kemudian lakukan pelukisan pola Mistar baja.

menandai

seperti pada gambar kerja. Dan Meja perata.

pola benda tandai


kerja

bagian

dianggap

bagian

penting

Visual

yang Palu.
dengan Protactor.

menggunuUakan penitik misalnya ( High Gauge.


Bagian pengeboran lubang, radius
9.

Pengebora

dll ).
Lakukan pengeboran lubang sesuai Mesin bor Vertikal.

dengan yang tertera pada gambar Mata bor 5.

Visual

kerja dimulai dari mata bor yang Mata bor 8,5.


terkecil yaitu 5 , 8,5 dan 10

Mata bor 10.

a. Untuk Pengeboran lubang Chuck

bor

dan

yang akan di tap M 10 kuncinya.


biarkan

pengeborannya Kuas

pembersih

sampai dengan 8,5 agar tatal.


pada saat mengetap dapat Coolant.
terbentuk drat ulir yang pas
yaitu M 10.
b. Untuk

pembuatan

profil

elips pada gambar kerja.


Buatlah 3 titik pengeboran
yang

masing

masing

jaraknya 15, 25 dan 35


diambil

dari

titik

pusat

lubang yang pertama seperti

13

Laporan Praktikum Fabrikasi Logam


Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia

yang tertera dalam gambar


kerja. Sehingga terbentuk 3
lubang

yang

sangat

berdekatan sekali.
Lakukan pembentukan profil elips
pada benda kerja dengan cara
memahat tatal yang masih tersedia
dari pengeboran 3 lubang diameter
10

yang

Kemudian

saling
kikir

berdekatan.
sisa

sisa

Mengikir

pengeboran yang masih terdapat

dan

pada bakalan profil elips tersebut

10. membentu
k

sehingga rata antara permukaan

profil yang

elips

atas

dan

yang

bawah.

Kemudian untuk bagian setengah


lingkaran yang berada di ujung kiri
dan kanan profil elips tersebut

Kikir

(Bastard

Cut).
Kikir

(Smooth

Cut).
Kikir bulat.

Visual

Ragum.
Pahat dingin.
Palu.

lakukan pengikiran dengan kikir


bulat ( round file ) agar permukaan
dan bentuk setengah lingkarannya
lebih rata dan estetis.
Lakukan pengetapan lubang pada
lubang diameter 8,5 yang telah
Mengetap
11. Lubang M
10 X 1.5.

terbentuk

raidus.

dengan

mesin bor secara berurut dari mulai


tapper, plug dan bottoming. Dan
jangan lupa untuk memberi coolant
ketika

12. Mengikir

sebelumnya

proses

1 Set Tap M 10 x
1,5.

Visual

Tap Holder.Ragum.

pengetapan

berlangsung.
Lakukan pengikiran radius dengan Kikir

(Bastard

Visual

menggunakan kikir flat bastard Cut).


sehingga didapat radius 5 seperti Kikir

(Smooth

14

Laporan Praktikum Fabrikasi Logam


Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia

yang tertera pada gambar kerja Cut).


pada kedua sisi sudut belakang Ragum.
benda kerja.
Mal radius.
Lakukan pengikiran rata terhadap
Kikir
(Bastard
bakalan profil miring yang telah
Cut).
ditandai
sebelumnya
yaitu
Mengikir
Kikir
(Smooth
sepanjang 20 mm yang diukur dari
13. rata profil
Cut).
ujung depan benda kerja dan
miring.
Ragum.
menyisakan sebesar 3 mm untuk
Bevel Protactor.
bagian kemiringan yang berada di
Sikat Kawat.
bawahnya ( lembahnya ).
Lakukan pengikiran halus terhadap
seluruh permukaan benda kerja
14

Finishing

yang

masih

permukaan

dinilai
yang

memiliki

kasar

dan

berkarat. Gunakan ampelas no.

Kikir

Visual

Halus

( Smooth Cut )

Visual

Ampelas no. 1000

1000 jika memang diperlukan.


Vernier Calliper.

15.

Evaluasi
Ukuran

Micrometer.

Lakukan proses pengukuran


terhadap benda kerja apakah sesuai
dengan gambar kerja atau tidak.

Bevel Protactor.
Mal radius.
Mistar baja.

Visual
dengan Alat
Ukur

Mal Ulir
Lakukan pembersihan area kerja
dari mulai lantai, kebersihan mesin Sapu.
dan alat. Juga sisa sisa geram Kuas pembersih.
16. Clean Up

ataupun tatal yang terbuang dari Sikat Kawat.


proses pengeboran dan pengikiran. Majun.
Gunakan

majun

untuk Air.

membersihkan oli ataupun pelumas


pada tangan.

15

Laporan Praktikum Fabrikasi Logam


Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia

E. Pembahasan dan Saran


Setelah kita selesai melakukan pekerjaan pekerjaan di atas terdapat
beberapa hal yang dapat dijadikan pembahasan yang dapat diantaranya :
1. Faktor faktor yang mempengaruhi hasil kerja diantaranya adalah faktor
alat, faktor mesin, faktor manusia dan faktor lingkungan kerja.
2. Faktor alat terdiri dari kualitas dan kuantitas alat apakah layak pakai atau
tidak misalnya : pahat yang ujungnya menjadi kepala jamur, kikir yang
giginya mulai tidak tajam dll.
3. Faktor mesin terdiri dari umur mesin itu sendiri apakah masih bisa dipakai
ataukah sudah habis umur mesinnya.
4. Faktor manusia adalah segala sesuatu yang berhubungan langsung dengan
manusia itu sendiri dari mulai emosi, dan psikologi pada saat kerja, tingkat
ketelitian dan kehati hatian dalam bekerja dll.
5. Faktor lingkungan dari mulai suhu ruangan, kelembaban ruangan,
kebersihan ruangan atau tempat kerja, kebersihan mesin dll.
Kerja bangku dimaksudkan agar para mahasiswa mampu dan mengerti
bagaimana mengaplikasikan teori yang telah di dapat dalam perkuliahan di dalam
bengkel kerja sebagai titik tolak sebagai calon tenaga kependidikan kejuruan
nantinya. Adapun beberapa saran dari penulis mengenai proses kerja bangku ini
diantaranya :
1. Pada saat proses pembentukan benda kerja ( mengikir, mengebor,
mengetap ) jangan pernah lupa untuk memperhatikan aspek keselamatan
kerja. Diantaranya adalah dengan memakai pelindung mata dan safety
shoes untuk meminimalisir kecelakaan.
2. Pada saat mengikir konsentrasi dan konsistensi tekanan dan kesabaran
sangat mempengaruhi hasil pengikiran. Untuk itu lakukan pengikiran
dengan tenaga secukupnya dan usahakan jangan hanya ingin cepat selesai
tetapi perhatikan pula kerataan dan ketegaklurusan benda kerja.

16

Laporan Praktikum Fabrikasi Logam


Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia

3. Jangan lupa juga untuk selalu memperhatikan ketelitian ukuran benda


kerja dengan melakukan pengukuran benda kerja secara berkala setiap
selesai melakukan satu tahapan pekerjaan.
4. Hambatan - hambatan yang dihadapi ketika praktikum diantaranya adalah
sebagai berikut :
a. Keterlambatan datangnya bahan atau benda kerja.
b. Banyak peralatan yang sudah kurang layak pakai dan kekurangan
diantaranya adalah gergaji tangan, kikir yang tumpul atau kurang
tajam.
c. Alat ukur yang kurang presisi karena tidak ada penguncinya contohnya
adalah pada jangka sorong.
d. Kuota mesin yang masih sangat minim sehingga setiap mahasiswa
harus secara bergantian menunggu untuk melakukan pekerjaan.
e. Kualitas mesin yang kurang baik. baik itu berkarat, kepresisian yang
kurang dll.
B.

KERJA PELAT
A. Definisi Kerja Pelat
Sebagaimana diungkapkan oleh Rahadian ( 2011 ) Kerja pelat adalah

suatu proses membuat benda kerja dari lempengan pelat yang dibentuk
sedemikian juga agar dapat membentuk suatu benda yang dapat digunakan.
Lempengan pelat yang kita gunakan dalam pembuatan benda kerja memiliki
ketebalan 0,8 sampai dengan 0,3 mm. Adapun teori lain yang diungkapkan oleh
Doddi ( 2010 ) bahwa Yang dimaksud pengerjaan plat adalah pengerjaan
membentuk dan menyambung logam lembaran (plat) sehingga sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang sudah direncanakan. Pengerjaan plat dapat dilakukan
dengan menggunakan keterampilan tangan, mesin, atau perpaduan dari keduanya,
yang meliputi macam macam pengerjaan, diantaranya adalah menggunting,
melukis, melipat, melubangi, meregang, pengawatan, mengalur, menyambung,
dan lain-lain.
Kerja Pelat memiliki beberapa tahapan kerja secara umum diantaranya
adalah sebagai berikut :

17

Laporan Praktikum Fabrikasi Logam


Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia

1. Pembuatan Gambar kerja


2. Melakukan pemotongan pelat
3. Menghitung besarnya Bending (penekukan)
4. Melakukan Penekukan
5. Assembling
6. Finished Work (Pengamplasan)
B. Tujuan dan Manfaat Kerja Pelat

Mahasiswa dapat mengerti dan memahami arti dari kerja pelat itu sendiri.

Mahasiswa dapat melakukan pembuatan pola pada lembaran pelat.

Mahasiswa mampu melakukan proses penekukan, pemotongan dan rolling


lembaran pelat.

Mahasiswa dapat menerapkan dan mengembangkan teori saat praktikum.

Mahasiswa mampu dan mengerti dalam melakukan macam macam jenis


lipatan dan sambungan.

Mahasiswa mampu melakukan proses pematrian.

Mahasiswa mampu melakukan sambungan dengan paku keling pada


lembaran pelat.
C. Alat alat dan Mesin mesin sederhana yang umum digunakan
dalam kerja pelat.

No.
1.

2.
3.

Nama Alat
Mistar Baja
Mistar Gulung ( Roll
meter )
Micrometer
a. Micrometer Luar
b. Micrometer Dalam

Fungsi
Mengukur panjang benda kerja dengan
pengukuran paling kecil 0,5 cm.
Mengukur benda kerja yang panjangnya
tidak dapat diukur dengan mistar baja
( benda benda yang besar ).
d. Mengukur ukuran bagian luar dari
benda kerja. Ketelitiannya 0,01 mm.
e. Mengukur diameter bagian dalam dari
suatu lubang dan mengukur lebar suatu
celah

atau

alur

yang

mempunyai

permukaan yang sejajar.


18

Laporan Praktikum Fabrikasi Logam


Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia

f. Mengukur kedalaman dan ketinggian


c. Micrometer Pengukur
Kedalaman

4.

Meja Perata

5.

Siku siku

suatu objek, misalnya untuk mengukur


kedalaman suatu benda lubang atau
celah benda kerja.
Sebagai landasan atau tempat melakukan
menggambar atau melukis benda kerja.
- Memeriksa kelurusan suatu benda.
-

Mengukur kesikuan benda kerja.

Memeriksa kesejajaran garis.

- Membuat garis pada benda kerja.


Menggores permukaan benda kerja sehingga
6.

Penggores

dihasilkan goresan atau garis gambar pada


benda kerja.
Menitik permukaa benda kerja yang akan

7.

8.

Penitik

mendapatkan pengerjaan yang lebih lanjut

Jangka

misalnya : pengeboran dll.


a. Menarik garis atau membuat garis

a. Jangka Tusuk
b. Jangka Kaki

pada permukaan benda kerja.


b. Melakukan

pengukuran

diameter

dalam suatu benda kerja.


c. Jangka Bengkok

c. Melakukan
diameter

pengukuran
luar

benda

terhadap
kerja

dan

ketebalan benda kerja atau bahan


bakal.
d. Jangka
(

Pincang

Hermaprodite

d. Menarik garis sejajar, mencari titik


senter/pusat.

Caliper ).
9.

Ragum

10.

Palu besi

11.

Palu Karet

12.

Tang ( Pliers )

Menjepit benda kerja secara kuat dan benar


( tidak merusak permukaan benda kerja )
Pemukul pada kerja memotong dengan
pahat, menempa dingin dll.
Pemukul pada lembaran pelat dalam proses
penekukan.
Memotong, membengkokkan,menarik atau
19

Laporan Praktikum Fabrikasi Logam


Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia

memegang benda kerja.


Memotong permukaan bahan bakal benda
13.

kerja sedikit demi sedikit, sehingga dapat

Kikir

dihasilkan permukaan benda kerja yang


halus.
Digunakan untuk memotong lembaran plat

14.

Gunting Pelat

15.

Mesin Potong Hidrocut

dengan ketebalan antara 0,3 s.d 0,5 mm.


Mesin mesin sederhana
Mesin ini digunakan untuk memotong pelat
yang akan dikerjakan, mesin ini mampu
memotong pelat dengan ketebalan 6 mm
serta panjang maksimal 3 meter.
Mesin ini digunakan untuk melipat atau
menekuk pelat kerja yang telah diselesaikan
untuk pekerjaan awal. Mampu menekuk

16.

Mesin Bending Manual pelat dengan tebal maksimum 3 mm dan


dan Promecam
panjang maksimal 1,5 meter, sedangkan
untuk mesin bending promecam untuk
pembendingan pelat yang tidak dapat
dibending dengan bending manual.
Mesin ini digunakan untuk memotong pelat

17.

18.

Mesin Potong Manual

dengan ketebalan maksimal 3 mm dan

Mesin Bor

panjang maksimal 1,5 meter.


Melakukan pembuatan lubang

dengan

menggunakan mata bor.

D. Seputar Benda Kerja


-

Nama Pekerjaan

Bahan & Ukuran :


-

: Kerja Pelat

BJLS 80 x 47 x 0.8 mm

20

Laporan Praktikum Fabrikasi Logam


Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia

BJLS 80 x 72.5 x 0.8 mm

BJLS 80 x 67 x 0.8 mm

Kawat Baja 3 x 80 mm

Getah Damar ( Arpus )

Cairan H2SO4

Timah Patri

Paku keling ukuran 3 mm dengan panjang 5 mm


Indikator Tujuan :

20

a. Mahasiswa mampu melakukan pembuatan pola pada lembaran pelat.


b. Mahasiswa mampu melakukan proses proses pada kerja pelat seperti
pemotongan, penekukan, rolling dan assembling.

45

c. Mahasiswa mampu melakukan proses penyambungan dengan macam


macam sambungan lipat.
d. Mahasiswa

mampu

melakukan

proses

penyambungan

dengan

menggunakan paku keling.


25

e. Mahasiswa mampu dan mengerti dalam melakukan proses pematrian.

2.

Ragum
Palu Plastik

3.
4.

Palu pelipat
Gunting

5.

tangan
Mistar Baja

6.

7.
8.
9.
10.
11.
12.

Nama Alat
Sarung
Tangan
Baju Kerja
Sepatu Kerja

No.
13.
14.
15.

Ear Safety
Palu Konde

16.

Bucking bar

18.

17.

Nama Alat
Penitik

No.

Bor Tangan
Mata Bor 3

18.

Tungku Pembakar

19.

Sikat Kawat

20.

Majun

21.

Sapu Ijuk

22.

Gas Elpiji

mm
Mistar siku
Penggores
Meja Kerja

17.

Nama Alat
Tuas Solder

32

1.

No.

44

Nama Alat
Mesin Lipat

Gambar Kerja

30

No.

(195)

Peralatan yang digunakan :

kawat 3

21

KERJ A

J PTM

Laporan Praktikum Fabrikasi Logam


Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia

Langkah Kerja
No
Kegiatan
1. Persiapan

Unjuk Kerja
Siapkan :

Alat
-

Kontrol
-

a. Peralatan keselamatan kerja


seperti baju praktikum yang
telah terkancing rapih dan

22

Laporan Praktikum Fabrikasi Logam


Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia

tidak ada bagian yang


terurai.
b. BJLS 80 x 47 x 0.8 mm
BJLS 80 x 72.5 x 0.8 mm
BJLS 80 x 67 x 0.8 mm
Kawat Baja 3 x 80 mm
Getah Damar (Arpus)
Cairan H2SO4
Timah Patri
Paku keling ukuran 3 mm
dengan panjang 5 mm
c. Peralatan potong dan alat
ukur yang telah tercantum.
d. Pemilihan ragum yang sesuai

2.

3.

4.

5.

Pemeriksaan
Bahan.

dengan SOP.
Lakukan pemeriksaan ukuran dan
jenis bahan benda kerja ( pelat )

Mistar baja
Mistar siku

yaitu 80 x 350 x 0,3 mm.


Lakukan pelukisan dan penandaan
batas batas benda kerja untuk
proses pemotongan yaitu dengan
Melukis dan
membagi pelat sesuai kebutuhan Mistar Siku
Menandai
yang dibutuhkan.
Penggores
benda kerja .

Memotong
benda kerja.

Lakukan pemotongan terhadap


benda kerja menjadi beberapa
bagian dengan batas batas ukuran Gunting plat
yang telah dilukis atau ditandai Gunting Gulotine
sesuai dengan gambar kerja.

Melipat dan a. Lakukan

pelipatan

terhadap Ragum

Menggulung

salah satu ujung bagian benda Mesin Lipat

Benda

pertama sesuai dengan pola Palu Plastik

Visual

Visual

Visual

Visual

23

Laporan Praktikum Fabrikasi Logam


Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia

yang telah dilukis.


b. Menggulung hasil lipatan untuk
membuat sambungan penguat
kawat.
Kerja.

c. Lakukan pelipatan bagian ujung


yang lain dari bagian benda
kerja pertama sesuai dengan
hasil penandaan.

a. Gabungkan benda kerja bagian


kedua
Melipat dan
6.

menggabun
gkan benda
kerja.

7.

Melipat dan

dengan

benda

kerja

bagian pertama.
b. Lakukan pelipatan benda kerja
bagian

dua

berdasarkan

penandaan.

Ragum
Mesin Lipat
Palu Plastik
Palu Pelipat

a. Lakukan pelipatan ujung yang Ragum

menggabun

lain dari benda kerja bagian dua Mesin Lipat

gkan benda

berdasarkan hasil penandaan.

kerja.

Visual

Visual

Palu Plastik

b. Lakukan penggabungan bagian Palu Pelipat


benda kerja kedua dengan benda
kerja bagian ketiga.
c. Melipat benda kerja bagian
ketiga.
d. Lakukan pengulangan pelipatan
untuk seluruh benda kerja untuk
dijadikan

sambungan

lipat

ganda.
e. Melipat ujung lain dari benda
24

Laporan Praktikum Fabrikasi Logam


Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia

kerja bagian ketiga.

a. Lakukan

pelipatan

terhadap

salah satu ujung dari benda


kerja bagian keempat dengan
ukuran

sesuai

dengan

penandaan.
b. Menggabungkan
Melipat dan
8.

menggabun
gkan benda
kerja.

benda

kerja

keempat dengan benda kerja Ragum


ketiga yang sebelumnya telah Mesin Lipat
digabung untuk mendapatkan Palu Plastik
Palu Pelipat
sambungan lipat tegak.
c. Lakukan

pelipatan

Visual

kembali

bagian benda kerja keempat.

Lakukan pelukisan dan penandaan


benda kerja bagian 4 dan 5 untuk
membagi posisi lubang bor seperti
Menandai
9.

berikut :

Mistar siku

dan melukis

Penggores

benda kerja.

10. Mengebor
benda kerja

Lakukan

pengeboran

terhadap Ragum

Visual

Visual

benda kerja bagian empat dan lima Mata bor 3 mm

25

Laporan Praktikum Fabrikasi Logam


Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia

berdasarkan

gambar

hasil

penandaan.
Bor tangan

Lakukan penyambungan terhadap


11.

Merivet
Paku keling.

benda kerja bagian empat dan lima Ragum


dengan menggunakan paku keling.

12.

tuas solder

Membersihk
13. an

benda

kerja.

Visual

Bucking bar
a. Lakukan persiapan benda kerja

Pemanasan

Palu Konde

bagian 5 yang akan dipatri.


b. Panaskan

tuas

solder

tungku pembakaran.
Lakukan pembersihan

pada

Tuas solder
Tungku

Visual

pembakaran

terhadap

benda kerja yang akan disolder Larutan

asam

dengan menggunakan cairan asam sulfat

Visual

sulfat.
Lakukan pematrian benda kerja
bagian lima dan bagian enam

14.

Mematri

menggunakan patri lunak.

Tuas solder
Tungku

benda kerja.

Visual

pembakaran

Lakukan pengampelasan terhadap


15. Finishing

16.

Evaluasi
Ukuran

permukaan benda kerja yang telah

Ampelas no. 1000

Visual

dengan menggunakan ampelas.


Lakukan proses pengukuran

Mistar baja

Visual

terhadap benda kerja apakah sesuai

Mistar siku

dengan Alat

dengan gambar kerja atau tidak.

Micrometer

Ukur

tersambung

secara

keseluruhan

26

Laporan Praktikum Fabrikasi Logam


Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia

Lakukan pembersihan area kerja Sapu.


dari mulai lantai, kebersihan mesin Kuas pembersih.
17. Clean Up

dan

alat.

Juga

sisa

sisa Sikat Kawat.

pemotongan plat. Gunakan majun Majun.

untuk membersihkan oli ataupun Air.


kotoran pada tangan.
F. Pembahasan dan Saran
Setelah kita selesai melakukan pekerjaan pekerjaan di atas terdapat
beberapa hal yang dapat dijadikan pembahasan yang dapat diantaranya :
1. Kualitas dan kuantitas benda kerja yang dihasilkan dari pekerjaan di atas
bergantung kepada beberapa faktor diantaranya : Faktor alat, faktor
manusia, faktor mesin dan fakor lingkungan.
2. Prinsip utama dalam kerja pelat adalah bagaimana kemampuan kita dalam
melakukan proses penekukkan ( bending ), pemotongan, rolling dan
assembling pada benda kerja ( pelat ).
3. Hambatan hambatan yang sering dialami saat praktikum adalah sebagai
berikut :
a. Benda kerja yang telat masuk ke bengkel sehingga waktu praktikum
terbuang.
b. Alat dan mesin yang masih sangat terbatas dan sudah kurang layak
operasi.
c. Pembagian jadwal praktikum yang kurang ditaati oleh para mahasiswa.
d. Kesulitan pada saat proses mematri ketika gas elpiji habis.
Berikut adalah saran dari penulis terhadap praktikum kerja pelat :
1. Mahasiswa agar lebih berhati hati dalam menggunakan peralatan yang
tersedia agar tidak cepat rusak atau tumpul.
2. Penggunaan alat harus sesuai dengan fungsinya.
3. Mahasiswa agar lebih berhati hati dalam memegang lembaran plat yang
baru dipotong karena memiliki sisi sisi yang sangat tajam dan tanpa
terasa dapat melukai tangan.

27

Laporan Praktikum Fabrikasi Logam


Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia

4. Untuk peralatan dan mesin mesin pendukung yang tersedia agar


diperhatikan kemampuan kerjanya dan harus sering dilakukan perawatan
( maintenance ).
5. Berhati hati saat menggunakan cairan asam sulfat karena dapat melukai
kulit.
6. Dll.
C.

KERJA BUBUT
A. Definisi Kerja Bubut
Membubut adalah proses pembentukan benda kerja dengan menggunakan

mesin bubut. Mesin bubut adalah perkakas unutk membentuk benda kerja dengan
gerak utama berputar. Gerakan berputar inilah yang menyebabkan terjadinya
penyayatan oleh alat potong ( tool ) terhadap benda kerja. Dengan demikian,
prinsip kerja dari mesin bubut adalah gerak potong yang dilakukan oleh benda
kerja yang berputar ( bergerak rotasi ) dengan gerak makan oleh pahat yang
bergerak translasi dan dihantarkan pada benda kerja. ( Yayat : Tanpa tahun )
Berikut ini adalah macam macam pekerjaan yang dapat dilakukan pada
mesin bubut :
1. Membubut luar dan dalam ( membubut lurus & mengebor )
2. Membubut rata
3. Membubut tirus
4. Membubut ulir
5. Membubut lengkung ( bola )
6. Eksentrik
7. Membubut pinggul ( chamfer )
8. Membubut muka ( Facing )
9. Dll.
B. Tujuan dan Manfaat Kerja Bubut

Membentuk bahan benda kerja menjadi benda benda yang mempunyai


bentuk dasar silindris dengan berbagai daya guna dan manfaat.

28

Laporan Praktikum Fabrikasi Logam


Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia

Mengurangi panjang diameter suatu benda kerja dengan waktu yang relatif
singkat dibandingkan dengan menggergaji.

Memungkinkan untuk mengerjakan suatu pekerjaan pengolahan logam


dalam jumlah yang besar.

Mesin bubut memungkinkan melakukan berbagai pekerjaan bengkel


dalam satu mesin yaitu mesin bubut itu sendiri.
C. Alat alat dan perkakas bantu dalam kerja bubut

No.
1.

2.

Nama Alat
Mistar Baja
Mistar Gulung ( Roll
meter )

Micrometer
a. Micrometer Luar
b. Micrometer Dalam

Fungsi
Mengukur panjang benda kerja dengan
pengukuran paling kecil 0,5 cm.
Mengukur benda kerja yang panjangnya
tidak dapat diukur dengan mistar baja
( benda benda yang besar ).
a. Mengukur ukuran bagian luar dari
benda kerja. Ketelitiannya 0,01 mm.
b. Mengukur diameter bagian dalam
dari suatu lubang dan mengukur
lebar suatu celah atau alur yang

3.

mempunyai permukaan yang sejajar.


c. Mengukur
c. Micrometer Pengukur
Kedalaman

kedalaman

dan

ketinggian suatu objek, misalnya


untuk mengukur kedalaman suatu
benda lubang atau celah benda kerja.
Menggores permukaan benda kerja sehingga

6.

Penggores

benda kerja.
Menitik permukaa benda kerja yang akan

7.

8.

dihasilkan goresan atau garis gambar pada

Penitik

mendapatkan pengerjaan yang lebih lanjut

Jangka

misalnya : pengeboran dll.


a. Menarik garis atau membuat garis

a. Jangka Tusuk
b. Jangka Kaki

pada permukaan benda kerja.


b. Melakukan

pengukuran

diameter

29

Laporan Praktikum Fabrikasi Logam


Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia

dalam suatu benda kerja.


c. Jangka Bengkok

c. Melakukan
diameter

pengukuran
luar

benda

terhadap
kerja

dan

ketebalan benda kerja atau bahan


bakal.
d. Jangka
(

Pincang

d. Menarik garis sejajar, mencari titik

Hermaprodite

senter/pusat.

Caliper ).
9.

Ragum

Menjepit benda kerja secara kuat dan benar

10.

( tidak merusak permukaan benda kerja )


Chuck Bor & kuncinya
Sebagai tempat berdiamnya mata bor.
Cekam ( Collet ) rahang Tempat menjepit benda kerja pada mesin

11.

4 dan rahang 3. Dan bubut yang terhubung langsung dengan


Kunci Chucknya.

12.

Senter putar

spindel mesin bubut.


Membantu menumpu dan menopang bendak
kerja ketika melakukan proses pembubutan
secara melintang agar tetap seimbang dan
berputar pada porosnya.
Memotong permukaan bahan bakal benda

13.

Kikir

kerja sedikit demi sedikit, sehingga dapat


dihasilkan permukaan benda kerja yang
halus.
Media

14.

Pahat Bubut

pemotong

benda

kerja

dimana

tingkat kekerasannya harus lebih tinggi


dibandingkan dengan kekrasan benda yang
dibubutnya.
Tempat berdiamnya pahat, alat kartel dan

Toolpost

alat potong lainnya pada saat mesin bubut

16.

Vernier Calliper

bekerja.
Mengukur diameter, panjang dan kedalaman

17.

Tap dan Snei

benda kerja.
a. Tap = Membuat ulir dalam.

18.

Gergaji Tangan

b. Snei = Membuat ulir luar.


Memotong benda kerja secara manual.

15.

30

Laporan Praktikum Fabrikasi Logam


Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia

D. Seputar Benda Kerja


-

Nama Pekerjaan

: Kerja Bubut

Bahan & Ukuran : Mild Steel ST 37 ( 25,4 x 100 )

Indikator Tujuan

a. Mahasiswa mengerti akan prinsip kerja mesin bubut itu sendiri.


b. Mahasiswa mampu menyusun langkah kerja pada proses kerja bubut.
c. Mahasiswa mampu melakukan pembubutan rata, bubut muka dan chamfer.
d. Mahasiswa mampu melakukan pemboran lubang pada mesin bubut.
e. Mahasiswa mampu melakukan proses snei dan tap.
f. Mahasiswa mampu melakukan proses polishing benda kerja.

- Peralatan yang digunakan :


No.
1.
2.
3.

Nama Alat
Pahat Bubut
HSS
Chuck bor
Kunci chuck

No.

Nama Alat

No.

Nama Alat

No.

Nama Alat

7.

Snei

13.

Penitik

17.

Kunci toolpost

8.

Micrometer

14.

Mata bor 8,5

18.

Tungku Pembakar

9.

Sepatu Kerja

15.

Center drill

19.

Sikat Kawat

4.

bor
Senter putar

10.

16.

Ganjal pahat

20.

Majun

5.

Kunci chuck

11.

Mesin bubut
Safety

17.

Penggores

21.

Ragum

18.

Meja Kerja

22.

Gergaji tangan

6.

1 Set Tap
manual

12.

Glasses
Mata bor 5

31

Laporan Praktikum Fabrikasi Logam


Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia

Gambar Kerja

J um
III I

32

Laporan Praktikum Fabrikasi Logam


Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia

Langkah Kerja
No

Kegiatan

Unjuk Kerja

Alat

Kontrol

Siapkan :
a. Peralatan

keselamatan

kerja

seperti baju praktikum yang


telah terkancing rapih dan tidak
ada bagian yang terurai.
b. Bahan yaitu Mild Steel ST 37
( 25,4 x 100 )
1.

Persiapan

c. Peralatan potong dan alat ukur


yang telah tercantum.
d. Pemasangan alat potong dan
pendukung lainnya pada mesin
bubut

dengan

kencang

dan

aman.
e. Pemilihan ragum yang sesuai

2.
3.

Pemeriksaan
Bahan.
Memasang

dengan SOP.
Lakukan pemeriksaan ukuran dan
jenis bahan benda kerja Mild Steel Vernier calliper

Visual

ST 37 yaitu 25,4 x 100 mm.


Lakukan pemasangan benda kerja Mesin bubut

Visual
33

Laporan Praktikum Fabrikasi Logam


Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia

4.

benda kerja.

pada cekam mesin bubut dengan


panjang bagian yang keluar adalah
1 dari diameter benda. Kemudian Kunci chuck
kencangkan dengan kunci chuck.

Facing 1.

Lakukan
pembubutan
muka
( facing ) terhadap permukaan sisi 1 Mesin bubut
Pahat Bubut
benda kerja hingga rata dan halus.

Visual

Pasang chuck bor pada kepala lepas


( tail stock ) kemudian pasangkan
center drill pada chuck bor tersebut
dan kunci dengan kencang.
5.

Center
drilling.

Kemudian

lakukan

pengeboran Chuck bor

center drilling untuk membuat Center drill

Visual

lubang senter yang akan dijadikan Kunci chuck bor


slot untuk untuk senter putar
nantinya

dengan

kedalaman

pengeboran hingga ujung center


6.

Membubut
rata 1

drill masuk ke dalam benda kerja.


a. Matikan mesin dan lepas chuck Mesin bubut
bor dari tailstock.
b. Pasang

senter

Visual

Pahat bubut
putar

pada Kunci chuck

tailstock.

Senter putar

c. Buka cekam benda kerja dan


tarik benda kerja yang tadinya
menonjol keluar hanya 1 x
dari diameternya menjadi sekitar
15 mm yang disisakan di dalam
cekam.
d. Tempatkan lubang senter yang
telah

terbuat

dengan

ujung

senter putar.
e. Kunci cekam mesin bubut untuk

34

Laporan Praktikum Fabrikasi Logam


Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia

menjepit benda kerja. Kunci


juga senter putar agar tidak
bergeser.
f. Nyalakan mesin dan lakukan
pembubutan rata secara berturut
turut dari ukuran 25,4 x 70

7.

Membubut
rata 2.

Bubut
8.

pinggul

menjadi 10 x 70 mm.
Lakukan kembali pembubutan rata
dengan diameter 9,8 sepanjang 60 Mesin bubut

Visual

mm untuk bakalan ulir M 10 x 1,5


a. Atur posisi pahat sehingga
miring sekitar 45 ke kiri.
b. Lakukan pembubutan pinggul

Mesin bubut

Visual

Kunci chuck

Visual

Mesin bubut

Visual

benda kerja hingga rata.


11. Melukis dan a. Matikan mesin dan lepas benda Kunci chuck

Visual

( chamfer )

( chamfer ) pada ujung benda


kerja

diameter

9,8

dengan

ukuran 1,5 x 45.


Matikan mesin bubut dan lepas
benda kerja dari cekam.
9.

Membalik

Pasang kembali benda kerja dengan

benda kerja

arah sebaliknya sehingga bagian


sisa yang belum terbubut dapat
dikerjakan lebih lanjut.
Nyalakan kembali mesin

10. Facing 2.

menandai

dan

lakukan kembai pembubutan muka


pada permukaan sisi kedua dari

kerja dari cekam mesin bubut.

Kapur Basah

b. Kemudian pasang benda kerja Ragum


pada

ragum

diameter

dengan

permukaan

posisi Jangka Tusuk


sisi

2 Penggores

berada di atas ( bakalan kepala Penitik

35

Laporan Praktikum Fabrikasi Logam


Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia

baut ).
c. Kemudian

Labur

permukaan

tersebut dengan kapur basah dan


keringkan.
d. Lukis profil segi enam sama sisi
pada permukaan tersebut ukuran
lubang kunci 23 mm.
a. Ubah posisi benda kerja pada
ragum
Pembentuka
12.

n profil segi
6 ( kepala
baut )

menjadi

memanjang

sehingga bakalan kepala baut


dalam posisi tertidur.
b. Lakukan

Kikir kasar

pembentukan

profil Kikir halus

Visual

segi enam dengan pengikiran Sikat kawat


rata secara berkala sampai batas
ukuran

yang

telah

ditandai

dalam lukisan.
a. Bagi 2 panjang bakalan kepala
baut tadi yaitu sepanjang 30 mm
menjadi 15 mm sama panjang
13.

Bakalan mur
segi enam.

dengan gergaji.
b. Untuk bagian yang terhubung
dengan bakalan ulir itu akan
menjadi bakalan bautnya.

Penggores
Mistar baja
Gergaji

Visual

Ragum

c. Untuk bagian yang lainnya akan


dijadikan bakalan murnya.

36

Laporan Praktikum Fabrikasi Logam


Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia

a. Pasang kembali benda kerja


bakalan baut pada mesin bubut.
b. Lakukan
3

permukaan

14. dan chamfer

sebelumya.

Facing

Facing

terhadap

hasil

gergaji
Mesin bubut

Visual

Mesin bubut

Visual

c. Lakukan chamfer pada ujung

2.

luar kepala baut agar sudut


sudut segi enamnya tidak tajam
dan supaya lebih estetis.
a. Lepas benda kerja bakalan baut
dan pasang benda kerja bakalan
Facing

15. dan chamfer


3.

mur segi enam pada mesin bubut.


b. Lakukan

facing

permukaan

sisa

untuk
gergaji

sebelumnya.
c. Lakukan chamfering terhadap
sudut sudut segi enamnya.
a. Pasang center drill pada chuck

15.

Center

bor.

drilling

Mesin bubut

b. Lakukan center drilling terhadap Center drilling


bakalan mur tersebut.
Lakukan
pengeboran

Visual

secara

berturut turut dari mulai mata bor Chuck bor


16. Pengeboran

diameter 5 mm sampai dengan 8,5 Mesin bubut


mm. ( untuk bakalan ulir dalam ). Mata bor 5

Visual

Hingga tembus ke permukaan 2 Mata bor 8,5


17. Facing

dan chamfer
4

bakalan mur segi enam.


a. Matikan mesin.

Mesin bubut

Visual

b. Balikan benda kerja dan lakukan


facing terhadap permukaan 2
bakalan mur segi enam.
c. Nyalakan mesin dan lakukan

37

Laporan Praktikum Fabrikasi Logam


Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia

chamfering terhadap sisi sudut


segi

enam

permukaan

bakalan mur.
a. Lepas bakalan mur segi enam
dari mesin bubut dan jepit pada
ragum
18. Pengetapan

Ragum

b. Lakukan pengetapan lubang M 1 Set Tap tangan

Visual

10 x 1,5 untuk membuat ulir Pelumas


dalam hingga tembus ke sisi
yang lainnya.
a. Lepas bakalan mur dari ragum
dan jepit bakalan baut.
19. Menyenei

b. Lakukan

penyeneian

dengan

snei M 10 x 1,5 sepanjang 60


mm dari ujung bakalan baut

Snei M 10 x 1,5
Ragum

Visual

Pelumas

pada diameter terkecil.


Lakukan proses polishing dengan
20. Finishing

ampelas
permukaan

untuk
benda

menghaluskan
kerja

dan

Ampelas no. 1000

Visual

menghilangkan karat serta kotoran.

21.

Evaluasi
Ukuran

Lakukan proses pengukuran


terhadap benda kerja apakah sesuai
dengan gambar kerja atau tidak.

Vernier Calliper
Micrometer
Mal ulir

Bevel Protactor
Lakukan pembersihan area kerja Sapu.

Visual
dengan Alat
Ukur

dari mulai lantai, kebersihan mesin Kuas pembersih.


22. Clean Up

dan alat. Juga sisa sisa geram atau Sikat Kawat.


tatal pembubutan. Gunakan majun Majun.

untuk membersihkan oli ataupun Air.


kotoran pada tangan.
E. Pembahasan dan Saran

38

Laporan Praktikum Fabrikasi Logam


Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia

Setelah kita selesai melakukan pekerjaan pekerjaan di atas terdapat


beberapa hal yang dapat dijadikan pembahasan yang dapat diantaranya :
1. Kualitas dan kuantitas benda kerja yang dihasilkan dari pekerjaan di atas
bergantung kepada beberapa faktor diantaranya : Faktor alat, faktor
manusia, faktor mesin dan fakor lingkungan.
2. Prinsip kerja mesin bubut seperti yang dijelaskan sebelumnya adalah
merupakan gerakan berputar benda yang berkenaan dengan pahat yang
bergerak translasi.
3. Kerja bubut memungkinkan kita untuk melakukan pengurangan diameter
dan panjang suatu benda kerja dengan cepat.
4. Hambatan hambatan yang dialami ketika proses pembubutan
diantaranya:
a. Gerakan mesin bubut yang sudah tidak pada porosnya lagi.
b. Skala nonius pada eretan yang tidak berfungsi sehingga menyulitkan
pengepasan ukuran.
c. Kesulitan penyetingan pahat agar senter terhadap benda kerja.
d. Center drill yang sudah rusak.
e. Terdapat salah satu mesin bubut yang pengunci kepala lepasnya sudah
tidak kuat lagi dan sering bergeser.
5. Saran dari penulis mengenai kerja bubut adalah sebagai berikut :
a. Perlu adanya perawatan yang berkala terhadap mesin bubut yang ada.
b. Rekontruksi dan pergantian alat alat yang sudah rusak dan kurang
layak pakai.
c. Mahasiswa harus memperhatikan aspek K 3 ketika proses kerja
bubut.
D. PENGELASAN DENGAN LAS OKSI ASETILIN ( OAW )
A. Definisi Las Asetilin
Las

Oksi

asetilin

adalah

pengelasan

yang

dilaksanakan

dengan pencampuran 2 jenis gas sebagai pembentuk nyala api dan sebagai sumber
panas. Dalam proses las gas ini, gas yang digunakan adalah campuran dari gas

39

Laporan Praktikum Fabrikasi Logam


Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia

Oksigen(O2) dan gas lain sebagai gas bahan bakar (fuel gas). Gas bahan bakar
yang paling popular dan paling banyak digunakan dibengkel-bengkel adalah
gas Asetilen (dari kata acetylene, dan memiliki rumus kimia C2H2). Gas ini
memiliki beberapa kelebihan dibandingkan gas bahan bakar lain. Kelebihan yang
dimiliki gas Asetilen antara lain, menghasilkan temperature nyala api lebih tinggi
dari gas bahan bakar lainya, baik bila dicampur dengan udara ataupun Oksigen.
Bahan bakar gas pada las oksi asetilin pada umumnya yang sering dijumpai
adalah Asetilin itu sendiri ( C2H2 ), propan serta oksigen. ( Ansyori : 2011 )
B. Tujuan dan Manfaat Las Asetilin

Menyambungkan dua buah pelat logam atau lebih dengan bantuan nyala
api tanpa bahan tambah.

Menyambungkan dua buah pelat logam atau lebih dengan bantuan nyala
api dengan bahan tambah. ( tembaga dll ).
C. Alat alat pada pengelasan Las Asetilin

No.

Nama Alat

Fungsi
Untuk menampung gas atau gas cair dalam

1.

Tabung gas

kondisi bertekanan. ( Umumnya terbuat dari

2.

Katu tabung

3.

Regulator

baja ).
Pengatur keluarnya gas dari tabung.
Mengurangi atau menurunkan tekanan

4.
5.

Selang gas

Torch

6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

Kaca mata hitam las


Apron
Sepatu Kerja
Sikat kawat
Palu terak
Tang jepit
Meja las

hingga mencapai tekanan kerja torch.


Mengalirkan gas dari tabung menuju torch.
a. Sebagai pencampur gas oksigen dan
gas bahan bakar.
b. Sebagai pembentuk nyala api di
ujung nozzle.
Melindungi mata

dari

cahaya

api

pengelasan.
Melindungi badan dari percikan api las.
Melindungi kaki dari benda kerja yang jatuh
Membersihkan rigi las dari terak halus
Membersihkan rigi las dari terak kasar
Menjepit benda kerja las.
Tempat benda kerja yang akan di las.

40

Laporan Praktikum Fabrikasi Logam


Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia

13.

Nozzle Cleaner

Membersihkan

nozzle

apabila

terdapat

14.

Sarung tangan las

kotoran yang masuk.


Melindungi tangan dari panas dan percikan
api las.

D. Seputar Benda Kerja


-

Nama Pekerjaan

: Las Asetilin
1. Pembuatan rigi las tanpa bahan tambah ( bawah
tangan ).
2. Pembuatan rigi las dengan bahan tambah ( bawah
tangan, sambungan I , sambungan T dan las
sudut. )

Bahan & Ukuran : Pelat baja ( 100 x 40 x 2 ) 5 buah.

Indikator Tujuan

a. Mahasiswa mengerti akan konsep pengelasan oksi asetilin


b. Mahasiswa mampu menyusun langkah kerja untuk pengelasan oksi
asetilin.
c. Mahasiswa mampu melakukan pembuatan rigi las bawah tangan tanpa
bahan tambah dengan las oksi asetilin.
d. Mahasiswa mampu melakukan pembuatan rigi las dengan bahan tambah
posisi bawah tangan dengan Las OAW.
e. Mahasiswa mampu melakukan pengelasan berbagai macam sambungan
diantaranya : sambungan I , sambungan T dan Las sudut.
Langkah Kerja
No
Kegiatan
1. Persiapan

Unjuk Kerja

Alat
Mistar baja

Siapkan :
a. Peralatan

keselamatan

Kontrol
-

kerja Tang jepit

seperti baju praktikum yang Dll.


telah terkancing rapih dan tidak
ada bagian yang terurai, kaca
mata las, sarung tangan dan
pelindung kepala.
41

Laporan Praktikum Fabrikasi Logam


Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia

b. Bahan yaitu Pelat baja ( 100 x


40 x 2 ) 5 buah yang telah
ditandai garis untuk pembuatan
masing masing rigi las dengan
panjang 100 mm. Kemudian
diatandai dengan penitik untuk
memperjelasnya.
c. Peralatan las seperti yang tertera
di atas dengan torch untuk
ketebalan bahan 4 mm.
d. Gambar Kerja dan alat alat
bantu seperti tang jepit dll.
Kacamata las
Sarung tangan
2.

Safety First

Gunakan alat alat keselamatan Apron


kerja.

Pelindung kepala

Baju kerja
Sepatu safety

Mengatur
3.

tekanan
Oksigen

Mengatur
4.

tekanan
Asetilin

Lakukan
pengaturan
terhadap
tabung oksigen pada tekanan 5 7
psi dengan cara membuka kran
oksigen dan kran asetilin tetap Kunci tabung
tertutup, kemudian putar kran Torch
regulator
oksigen
sampai
menunjukan
tekanan
kerja Selang Las
kemudian tutup lagi kran aksigen
pada torch.

Visual

Lakukan pengaturan terhadap gas


asetilin pada tekanan 5 7 psi
dengan membuka kran asetilin dan Torch
kran oksigen tertutup, kemudian Kunci tabung
putar kran tekanan asetilin sampai
tekanan kerja dan tutup lagi kran Selang Las
asetilin pada torch.

Visual

42

Laporan Praktikum Fabrikasi Logam


Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia

5.

6.

7.

8.

Menyalakan
Api

asetilin dengan kran asetilin sedikit

Visual

lebih besar dari kran oksigen.


Atur nyala api gas sampai

Mengatur

mendapatkan

nyala Api

dibutuhkan

nyala

api

untuk

yang Torch
proses Korek Api

Visual

pengelasan yaitu nyala netral.


Pegang torch dengan tegak lurus

Mengatur

90 ke arah depan dan belakang, 60 Torch

posisi torch

Visual

- 70 ke arah kiri.
Lakukan pengaturan nyala inti api

Mengatur
jarak inti api

dengan benda kerja dengan jarak Torch

Visual

sekitar 2 3 mm.
Lakukan pembuatan rigi las lurus
pada benda kerja 1 yang telah

Membuat
9.

Buka kedua kran oksigen dan

Rigi

las

lurus

tanpa

bahan

ditandai

dengan

memanaskan

benda kerja hingga mencair dan

Torch

Visual

Torch

Visual

kerja 2.
a. Rapatkan sisi benda kerja 1 Torch

Visual

membentuk kontur las. Atur kontur


las secara konsisten dengan gerakan

tambah

memutar dan maju pada torch


hingga ujung kiri benda kerja 1.
Lakukan pembuatan rigi las lurus
dengan memanaskan benda kerja 2

Membuat

hingga cair sehingga membentu

rigi las lurus kontur las kemudian atur kontur las


10.

dengan

secara konsisten dengan gerakan

menggunaka memutar dan maju pada torch


n

bahan dengan disentuhkan bahan tambah

tambah

terhadap kontur las yang sedang


mencair hingga ujung kiri benda

11. Menyambun
g

pelat

dan benda kerja 2 dengan


43

Laporan Praktikum Fabrikasi Logam


Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia

jarak sekitar 1 2 mm.


b. Lakukan pengelasan titik
terhadap

kedua

ujung

sambungan benda kerja 1


dengan
sambungan
I

dan 2.
c. Lakukan pengelasan secara
konsisten
langkah

seperti
no

10

pada
dengan

menggunakan bahan tambah


dan agak diberi penekanan
ke

bawah

agar

terjadi

penetrasi.
a. Posisikan benda kerja 3
dengan benda kerja 1,2
secara tegak lurus.
b. Lakukan pengelasan pada
salah satu sisi sudut tegak
lurus antara benda kerja 1,2
dan 3.
12.

Sambungan
T

c. Lakukan

pengelasan

Tang jepit

Visual

penarikan rigi las.


a. Posisikan benda kerja 4 Tang jepit

Visual

menyudut

dengan

bahan

tambah seperti pada langkah


no

10.

Akan

tetapi

perhatikan pula agar kedua


benda kerja 1,2 dan 3 telah

13. Mengelas
sudut luar

meleleh

permukaannya

sebelum

melakukan

pada benda kerja 3 yang


telah

terpasang

dengan

44

Laporan Praktikum Fabrikasi Logam


Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia

benda

kerja

1dan

sehingga membentuk seperti


atap dengan adanya sudut
90 ke kanan.
b. Lakukan pengelasan titik
pada

sambungan

benda

kerja 4 dan 3.
c. Lakukan pengelasan sudut
luar dengan menggunakan
bahan tambah seperti pada
langkah

no

konsisten

10

secara

hingga

ujung

sambungan.

Jepit benda las yang masih


Pembersiha
14. n

terak

benda kerja.

panas dengan tang jepit dan Sikat Kawat


hilangkan terak ada rigi las Tang Jepit
dengan

memukulnya

Visual

serta Palu terak

bersihkan dengan sikat kawat.

15.

16.

Mematikan

a. Tutup keran asetilin

busur api

b. Tutup keran oksigen


a. Tutup kran asetilin

Mematikan
pasokan gas

17. Finishing

Visual
dan

oksigen pada regulator


b. Buka

kran

asetilin

dan

Visual

oksigen pada torch sampai


tekanan menunjukan nol.
Lakukan proses polishing dengan Ampelas no. 1000

Visual

ampelas untuk menghaluskan rigi


las dan menghilangkan karat serta

45

Laporan Praktikum Fabrikasi Logam


Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia

18.

kotoran.
Lakukan

Evaluasi

proses

pengukuran Vernier Calliper

terhadap benda kerja apakah sesuai Micrometer

Ukuran

dengan gambar kerja atau tidak.


Bevel Protactor
Lakukan pembersihan area kerja Sapu.

Visual
dengan Alat
Ukur

dari mulai lantai, kebersihan mesin Kuas pembersih.


dan

19. Clean Up

alat.

Juga

sisa

sisa Sikat Kawat.

pengelasan. Gunakan majun untuk Majun.

membersihkan oli ataupun kotoran Air.


pada tangan.
E. Pembahasan dan Saran
Setelah kita selesai melakukan pekerjaan pekerjaan di atas terdapat
beberapa hal yang dapat dijadikan pembahasan yang dapat diantaranya :
1. Faktor Faktor yang mempengaruhi hasil pengelasan diantaranya adalah :
a. Gerakan tangan yang konsisten.
b. Nyala api yang sesuai ( nyala netral ).
c. Tekanan gas yang sesuai.
d. Faktor ekstern ( lingkungan tempat kerja dll ).
2. Prinsip kerja Las asetilin adalah dengan menggunakan nyala api dari bahan
bakar asetilin itu sendiri dan oksigen yang diatur dengan porsi dan tekanan
tertentu.
3. Keselamatan kerja pada pengelasan Las Asetilin harus selalu diperhatikan
terutama pada mata. Harus selalu memakai kacamatan las.
4. Penyebab sering terjadinya ledakan saat mengelas adalah karena nozzle
pada torch kotor dan banyak kotoran.
5. Saran dari penulis untuk proses kerja las asetilin ini adalah sebagai berikut:
a. Perlu adanya pengawasan penuh terhadap mahasiswa oleh dosen
pembimbing yang sedang praktikum las asetilin karena praktikum ini
berhubugan langsung dengan gas yang mudah terbakar.
b. Para Mahasiswa harus memperhatikan dengan seksama mengenai K
3 di bengkel pengelasan.

46

Laporan Praktikum Fabrikasi Logam


Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia

c. Alangkah baiknya untuk ruangan praktikum las tersebut memiliki


akses yang dekat dengan jalan keluar dan pada ruang yang lebih luas
agar apabila terjadi sesuatu, maka dapat segera mengevakuasi.
E. PENGELASAN DENGAN LAS LISTRIK MANUAL ( SMAW/MMAW )
B. Definisi Las Listrik
Pengelasan busur listrik adalah cara pengelasan menggunakan busur
listrik atau percikan api listrik akibat hubungan singkat antara dua kutub listrik
yang terionisasi dengan udara melalui penghantar batang elektroda yang sekaligus
dapat digunakan pula sebagai bahan tambah atau bahan pengisi dalam
pengelasan.( Ansyori : 2011 )
B. Tujuan dan Manfaat Las Listrik

Menyambungkan dua buah pelat logam atau lebih dengan bantuan busur
api dari hubungan pendek antar 2 kutub listrik.
C. Alat alat pada pengelasan Las Listrik

No.

Nama Alat

1.

Mesin Las listrik

2.

Elektroda

3.

4.

Kabel Las
Holder Las ( Penjepit
elektroda )

5.

Kedok Las

6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

Apron
Sepatu Kerja
Sikat kawat
Palu terak
Tang jepit
Meja las
Sarung tangan las

Fungsi
Sumber dan sirkuit arus listrik pada
pengelasan hingga sampai ke elektroda.
Penghantar arus listrik yang sekaligus dapat
diajdikan bahan tambah karena mempunyai
salutan salutan.
Penyalur arus listrik dari mesin las ke
elektroda.
Tempat elektroda dijepit yang berhubungan
langsung

dengan

benda

kerja

dan

pengelasan.
Melindungi mata dan wajah dari cahaya api
pengelasan.
Melindungi badan dari percikan api las.
Melindungi kaki dari benda kerja yang jatuh
Membersihkan rigi las dari terak halus
Membersihkan rigi las dari terak kasar
Menjepit benda kerja las.
Tempat benda kerja yang akan di las.
Melindungi tangan dari panas dan percikan

47

Laporan Praktikum Fabrikasi Logam


Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia

api las.
D. Seputar Benda Kerja
-

Nama Pekerjaan

: Las Busur Listrik Manual ( MMAW/SMAW )

Pembuatan rigi las lurus bawah tangan, sambungan I, sambungan T


dan Las sudut luar.
-

Bahan & Ukuran : Pelat baja ( 100 x 40 x 3 ) 5 buah.

Indikator Tujuan

a. Mahasiswa mengerti akan konsep pengelasan Las busur listrik


MMAW/SMAW.
b. Mahasiswa mampu menyusun langkah kerja untuk pengelasan Las busur
listrik MMAW/SMAW.
c. Mahasiswa mampu melakukan pembuatan rigi las lurus bawah tangan.
d. Mahasiswa mampu melakukan pengelasan berbagai macam sambungan
diantaranya : sambungan I , sambungan T dan Las sudut luar
Langkah Kerja
No
Kegiatan
1. Persiapan

Unjuk Kerja

Alat
Mistar baja

Siapkan :

Kontrol
-

a. Peralatan keselamatan kerja Tang jepit


seperti baju praktikum yang Dll.
telah terkancing rapih dan
tidak

ada

bagian

yang

terurai, kedok las, sarung


tangan

dan

pelindung

kepala.
e. Bahan yaitu Pelat baja ( 100 x
40 x 3 ) 5 buah yang telah
ditandai garis untuk pembuatan
masing masing rigi las dengan
panjang 100 mm. Kemudian
diatandai dengan penitik untuk

48

Laporan Praktikum Fabrikasi Logam


Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia

memperjelasnya.
f. Peralatan las seperti yang tertera
di atas.
g. Gambar Kerja dan alat alat
bantu seperti tang jepit dll.
Kedok las
Sarung tangan
2.

Safety First

Gunakan alat alat keselamatan Apron


kerja.

Pelindung kepala

Baju kerja
Sepatu safety
3.

4.

5.

Menyalakan
mesin las
Mengatur
Ampere
Memasang
Elektroda

Hubungkan steker 3 phasa mesin


las listrik dengan terminal 3 phasa.
Nyalakan tuas mesin las listrik Mesin las
dalam keadaan On.

Visual

Atur ampere mesin las listrik


Mesin las
sekitar 50 60 ampere.

Visual

Pasang elektroda tipe E 6013 pada


holder tepat pada lekukan karet
busanya.
Lakukan
dengan

6.

Menyalakan
busur Api

penyalaan
cara

busur

menyentuh

Elektroda
Holder

Visual

api
atau

menggesekkan elektroda kepada Elektroda


benda kerja contoh dengan gesekan Holder
yang

kecil

hingga

busur

Visual

api Mesin Las

menyala dan lakukan pemanasan


7.

Mengatur

busur api.
Atur posisi elektroda sehingga Elektroda

posisi

tegak lurus ke depan dan belakang Mesin las

elektroda

serta 60 - 70 ke arah kanan pada Holder

Visual

benda contoh dan jarak antara


elektroda dan benda kerja kira
kira sebesar diameter elektroda
49

Laporan Praktikum Fabrikasi Logam


Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia

kawat

elektroda

pengelasan

dan

lakukan

percobaan

dengan

perlahan menarik elektroda yang


sudah menyala dari arah kiri ke
arah kanan secara konstan dan
tidak terlalu cepat. Sambil melihat
apakah cairan

elektroda

sudah

menyebar dengan rapih atau belum.


Apabila telah selesai dengan
pengelasan
Membuat
rigi las lurus
8.

posisi
bawah
tangan

percobaan,

maka

lakukan pengelasan terhadap benda


kerja

dan

dimana

tipe

pengelasannya yaitu membuat rigi


las lurus dengan posisi bawah
tangan. Seperti pada langkah no.7

Mesin las
Sikat kawat

Visual

Tang jepit

Apabila telah selesai bersihkan


terak dengan palu terak dan sikat

9.

Membuat

kawat tiap kali selesai pengelasan.


a. Dekatkan kedua sisi benda Tang Jepit

sambungan

kerja 1 dan 2 dengan jarak Mesin las

antar keduanya sekitar 1 2 Sikat kawat

Visual

mm.
b. Lakukan pengelasan titik
pada

kedua

ujung

sambungan tersebut.
c. Lakukan pengelasan dengan
sambungan

dengan

menarik elektroda secara


konstan hingga ke ujung
kanan benda kerja. Jangan
lupa

juga

untuk

50

Laporan Praktikum Fabrikasi Logam


Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia

memberikan sedikit tekanan


yang

lebih

agar

terjadi

penetrasi ( penembusan )
pada hasil sambungan.
d. Atur ampere agar sedikit
lebih rendah dari biasanya
untuk mencegah terjadinya
lubang

lelehan

pada

sambungan.
a. Posisikan letak benda kerja
3

sehingga

tegak

lurus

dengan benda kerja 1 dan 2


yang telah tersambung.
b. Lakukan pengelasan titik
terhadap

kedua

ujung

sambungan pada salah satu


Membuat
10. Sambungan
T

sisi tegak lurusnya.


c. Lakukan pengelasan sudut
dalam pada sambungan T
dengan

menggerakkan

Tang jepit
Mesin las

Visual

Sikat kawat

elektroda secara bolak


balik ke atas dan ke bawah
mengikuti

kontur

sudut

secara konstan agar rigi las


yang dihasilkan menempel
pada kedua sisi benda kerja
11. Melakukan

tersebut.
a. Atur benda kerja no 4 Tang jepit

sambungan

sehingga berada di atas Mesin las

sudut luar

benda kerja no. 3 yang telah Sikat kawat


menempel

secara

Visual

posisi

51

Laporan Praktikum Fabrikasi Logam


Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia

benda

kerja

sehingga

tertidur

seperti

atap

dengan adanya sudut luar.


b. Lakukan pengelasan titik
terhadap sambungan sudut
luar tersebut.
c. Lakukan pengelasan pada
sambungan
tersebut

sudut
dengan

luar
cara

menarik elektroda secara


konsisten seperti pada saat
membuat rigi lurus dengan
mengikuti

kemiringan

sambungan tersebut.

Pembersiha
12. n

terak

benda kerja.

Mematikan
13. mesin
listrik

las

Bersihkan kembali benda kerj Sikat Kawat


ayang masih terdapat terak dan Tang Jepit
kotoran.

Visual

Palu terak

Tekan tuas mesin las ke keadaan


off

Visual

Ampelas no. 1000

Visual

Lakukan proses polishing dengan


14. Finishing

15. Evaluasi
Ukuran

ampelas untuk menghaluskan rigi


las dan menghilangkan karat serta
kotoran.
Lakukan

proses

pengukuran Vernier Calliper

terhadap benda kerja apakah sesuai Micrometer

Visual
dengan Alat

52

Laporan Praktikum Fabrikasi Logam


Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia

dengan gambar kerja atau tidak.


Bevel Protactor
Lakukan pembersihan area kerja Sapu.

Ukur

dari mulai lantai, kebersihan mesin Kuas pembersih.


16. Clean Up

dan

alat.

Juga

sisa

sisa Sikat Kawat.

pengelasan. Gunakan majun untuk Majun.

membersihkan oli ataupun kotoran Air.


pada tangan.

E. Pembahasan dan Saran


Setelah kita selesai melakukan pekerjaan pekerjaan di atas terdapat
beberapa hal yang dapat dijadikan pembahasan yang dapat diantaranya :
1. Dapat dikatakan bahwa pengelasan dengan menggunakan las busur listrik
memiliki perbedaan prinsip kerja dengan las asetilin. Dimana apabila las
asetilin bergantung kepada tekanan gas dan nyala netral api, Las listrik
bergantung pada pemilihan dan penyetingan ampere yang tepat.
2. Las listrik juga dapat melakukan berbagai pengelasan benda dengan
ketebalan benda yang tidak dapat dikerjakan dalam proses las listrik.
3. Las listrik dinilai lebih bahaya karena berhubungan langsung dengan
tegangan listrik yang apabila terjadi arus pendek atau konsleting dapat
mengakibatkan ancaman bagi weldernya itu sendiri.
4. Las listrik memiliki elektroda yang variatif dengan fungsi dan manfaat
yang variatif pula.
5. Hambatan selama praktikum las listrik ini yang penulis rasakan hanya
kesulitan saat membuat rigi las sambungan T.
6. Saran penulis untuk praktikum las listrik ini adalah hanya perbanyak kuota
mesin las agar semua mahasiswa dapat berlatih dengan tekun dan tanpa
terganggu.
53

Laporan Praktikum Fabrikasi Logam


Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia

BAB III
III.

KESIMPULAN DAN PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari beberapa uraian di atas dapat kita simpulkan beberapa hal sebagai
berikut :
1.

Masing masing jenis pekerjaan pada fabrikasi logam memiliki prinsip


prinsip kerja tersendiri dan satu sama lainnya saling mendukung baik antara
kerja bangku, bubut dan pengelasan. Semuanya masih sangat dibutuhkan
dalam proses fabrikasi logam.

2.

Pembuatan laporan ini menuntut Mahasiswa bagaimana untuk menyusun


sistematika atas apa yang telah dikerjakan secara tematis dan otentik selam
praktikum 1 semester terakhir ini.
Proses Fabrikasi Logam dapat dikatakan sebagai proses multi bidang

dala pengolahan logam menjadi barang jadi yang memiliki daya guna dan daya
jual. Praktikum Fabrikasi logam ini pun memiliki banyak manfaat dan satu
diantaranya adalah bagaimana kita selaku mahasiswa dapat memahami sistem dan
prinsip masing masing pekerjaan yang ada dalam fabrikasi logam.

54

Laporan Praktikum Fabrikasi Logam


Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia

Kesalahan kesalahan yang terjadi pada praktikum begitu bermacam


macam contohnya pada saat pengelasan yaitu dengan adanya ledakan pada proses
las asetilin dan ternyata itu adalah akibat dari nozzle yang kotor dan harus
dibersihkan. Dari hal tersebut kita simpulkan pula bahwa praktikum fabrikasi
logam juga tidak hanya belajar bagaimana mengelas, mengikir dan lainnya. Akan
tetapi bagaimana kita meyelesaikan suatu masalah dan mengidentifikasi
penyebabnya kemudian mencari solusi atas masalah tersebut.

B. PENUTUP
Demikian laporan praktikum fabrikasi logam ini dibuat sedemikian rupa
sebagai bahan acuan dalam penyusunan sistematika ilmiah juga sebagai prasyarat
menyelesaikan mata kuliah Fabrikasi Logam. Penulis menyadari bahwa masih
terdapat banyak kekurangan baik dari segi sistematika, konten dan penulisan
kutipan. Oleh karena itu penulis menyampaikan permohonan maaf yang sebesar
besarnya. Adapun ucapan terimakasih kembali kepada Allah SWT, kepada kedua
orang tua dan kepada seluruh pihak yang telah membantu penyelesaian laporan
ini. Demikian, Semoga laporan ini dapat bermanfaat ke depannya khusunya untuk
mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Mesin ataupun untuk masyarakat umum.
Akhirul kalam.
Wassalamualaikum Warrahmatullaahi Wabarakaatuh.

Penulis

55

Laporan Praktikum Fabrikasi Logam


Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia

DAFTAR PUSTAKA
Ansyori ( 2011 ). Dasar teori Las Asetilin
[Online ]
Tersedia : http :// www.scribd.com/doc/57114595/17/Dasar-Teori-Las-Asetili
Dirmawa UPI. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah UPI. Bandung :
Penebit UPI.
Doddi. ( 2011 ). Kerja Pelat
[Online].
Tersedia : http ://doddi_y.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/.../
KERJA+PELAT. html.
Rahadian, Gusti. ( 2012 ). Pengertian Kerja Pelat
[Online].
Tersedia : http :// gusti-rahadian.blogspot.com/2012/03/pengertian-kerjapelat.html
Sumantri, Drs. (1989). Teori Kerja Bangku. Jakarta : Depdikbud Dikti
PPLPTK.
Yayat, Drs. M.Pd. (tanpa tahun). Mesin bubut.
[Online].

56

Laporan Praktikum Fabrikasi Logam


Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia

Tersedia:http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/1968
05011993021-YAYAT/MESIN_BUBUT.pdf

57

Anda mungkin juga menyukai