Anda di halaman 1dari 40

Punching Tool

disusun oleh :
I. Aris Hendaryanto, S.T., M.Eng.
Program Diploma Teknik Mesin SV-UGM
Metal Manufacturing Process
Analisa Pemotongan
Clearance
Ukuran punch lebih kecil dari pada ukuran
die.
Selisih ukuran antara punch dan die disebut
dengan allowance.
Selisih ukuran antara punch dan die yang
besarnya diukur hanya pada satu sisi saja
disebut clearance.
Clearance sama dengan setengah dari
allowance.
Pengaruh Clearance terhadap
Pemotongan
Besarnya clearance akan mempengaruhi
proses dan hasil pemotongan seperti :
Besarnya gaya potong yang dipakai (force)
Umur pakai dari punch dan die (life time)
Permukaan hasil pemotongan (surface finish)
Menentukan besarnya clearance
Pemilihan besarnya clearance tergantung dari tebal dan
jenis material, di samping beberapa pertimbangan
berikut :
Untuk material yang memiliki batas patah geser tinggi
dipilih clearance yang kecil, agar diperoleh hasil potongan
yang baik.
Untuk proses blanking pada mesin potong otomatis,
digunakan clearance yang besar agar diperoleh umur pakai
yang lama.
Untuk mendapatkan hasil potongan yang halus, biasanya
dipilih clearance yang kecil.
Menentukan besarnya clearance
Pada umumnya pemilihan clearance
berkisar antara 5% - 7,5% dari tebal
material yang akan dipotong.
Menentukan besarnya clearance
Pada pemilihan clearance yang terlalu kecil
berakibat :
Dibutuhkan gaya potong yang lebih besar.
Material mudah terjepit di antara punch dan die,
sehingga dibutuhkan stripping force yang lebih
besar.
Terbentuk secondary shear akibat dari robekan
karena punch dan die tidak saling bertemu
dengan sempurna.
Menentukan besarnya clearance
Pada pemilihan clearance yang terlalu besar
berakibat :
Permukaan potongnya akan berbentuk
radius yang sangat ekstrim.
Terjadi secondary shear pada permukaan
bagian luar yang berbentuk radius.
Terbentuk burr yang lebih besar.
Menentukan ukuran Punch dan Die
Ukuran punch dan die ditentukan
berdasarkan jenis proses yang diinginkan :
Jika produk yang dikehendaki adalah blank-
nya, maka prosesnya disebut blanking.
Jika produk yang dikehendaki adalah
lubangnya, maka prosesnya disebut
piercing.
Menentukan ukuran Punch dan Die
Ukuran die akan menentukan besarnya ukuran blank,
dimana ukuran ini diukur dari penampang blank pada
daerah yang memiliki permukaan lurus mengkilap.
Blanking : yang dipakai sebagai acuan
adalah ukuran die, baru kemudian ukuran
punch menyesuaikan.
Piercing : yang dipakai sebagai acuan
adalah ukuran punch, baru kemudian
ukuran die menyesuaikan.
Menentukan ukuran Punch dan Die
Yang dimaksud penyesuaian adalah ukuran
produk yang diinginkan ditambah atau
dikurangi dengan besarnya spring back.
Menentukan ukuran Punch dan Die
d = ukuran produk yang diinginkan
d1 = ukuran punch
d2 = ukuran die
t = tebal material
f = besarnya spring back material
s = clearance
= 0,05 t - 0,075 t
Ilustrasi untuk menentukan ukuran punch
dan die.
Menentukan ukuran Punch dan Die
Blanking :
d2 = d f
d1 = d2 2s

Ilustrasi untuk menentukan ukuran punch
dan die.
Piercing :
d1 = d + f
d2 = d1 + 2s
Gaya Potong
Gaya yang bekerja pada punch dan die adalah
saling tegak lurus terhadap permukaan plat
yang dipotong.
Gaya potong perlu dihitung untuk menentukan
konstruksi yang digunakan.
Tenaga atau kerja dalam sistem potong ini
diperhitungkan untuk menentukan besarnya
ukuran mesin press yang digunakan.
Gaya Potong
Rumus dasar :
Gaya = tegangan x luas
Gaya geser/gunting (shear force) :
Gaya geser = tegangan geser x luas
Dalam hal ini luasan potong pada proses
cutting adalah keliling potong x tebal
material.
Stripping Force
Pada proses pelubangan plat dengan punching tool ,
maka plat akan cenderung terjepit oleh punch maupun
die.
Hal ini perlu diatasi dengan cara melepasnya kembali
dengan menggunakan stripping plate.
Makin keras dan tipis suatu material, maka diperlukan
stripping force yang makin kecil.
Pada umumnya stripping force dapat diambil antara
5% - 10% dari gaya potongnya.
Stripping force dipakai sebagai acuan untuk
menentukan kekuatan pegas yang digunakan.
Perhitungan kekuatan pegas :
G . d
4
. f
F = ---------------
8 . D
m
3
. if
8 . D
m
. F

i
= --------------
. d
3

dalam Newton
dalam N/mm
2
3 8 . D
m
. F
d = ---------------
. i
dalam mm

Perhitungan kekuatan pegas :

i
= Tegangan puntir ijin [N/mm
2
]
F = Gaya yang diperoleh pegas [N]
G = Modulus puntir [N/mm
2
]
untuk : DIN 17221, G = 80.000 N/mm
2

DIN 17223, G = 83.000 N/mm
2

DIN 17224, G = 73.000 N/mm
2

d = diameter kawat pegas [mm]
D
m
= diameter pitch pegas [mm]
f = panjang penekanan [mm]
if = jumlah lilitan efektif pegas
Perencanaan pembuatan Punching Tool
Produk yang dikehendaki harus jelas, bisa
berupa contoh jadi atau dari gambar yang
jelas.
Jumlah produk yang akan dibuat.
Jenis material yang akan digunakan untuk
produksi, termasuk tebalnya.
Tipe atau kapasitas mesin pres yang akan
digunakan.
Perencanaan pembuatan Punching Tool
Murah : tidak terlalu banyak komponen
yang diperlukan
Kuat : secara keseluruhan die harus
kuat/kokoh, demikian juga
masing-masing komponennya
Praktis : jika suatu saat diperlukan perbaikan-
perbaikan (misalnya pengasahan
punch/die), tidak perlu banyak
membongkar komponen yang lain.
Pertimbangan lain :
Layout Scrap Strip
Cara memasukkan strip ke dalam die
yang paling praktis dan mudah
dilaksanakan (dari kanan, kiri, depan atau
belakang).
Material yang akan dikerjakan biasanya
berbentuk strip memanjang atau
berbentuk gulungan.
Layout Scrap Strip
Posisi pemakanan, sehingga setelah
pemotongan tidak banyak material sisa
yang terbuang.
Pada umumnya layout melebar (wide run
layout) akan lebih ekonomis (menghemat
material dan waktu) dibandingkan dengan
layout yang memanjang (narrow run
layout).
Layout Scrap Strip
Layout Scrap Strip
Perencanaan Layout Scrap Strip
Sebelum memotong material untuk
strip, perlu diperhatikan ukuran strip
yang dipilih, yaitu dengan
memperhitungkan jarak sisi tepi dan
jarak antar potongan.
Perencanaan Layout Scrap Strip
Jika tebal material lebih besar dari 0,6 mm :
a = t + 0,015 D
dimana : a = jarak sisi tepi
b = jarak antar potongan
t = tebal material
D = lebar produk yang akan dipotong
Sedangkan harga b :

t > 0,6 mm b [mm]
0,6 0,8 0,8
0,8 3 t
> 3 3
Perencanaan Layout Scrap Strip
Perencanaan Layout Scrap Strip
Jika tebal material kurang dari 0,6 mm :
t < 0,6 mm ; single pass
Lebar strip W [mm] a & b [mm]
0 75 0,8
75 150 1,6
150 300 2,4
> 300 3,0
Perencanaan Layout Scrap Strip
Jika tebal material kurang dari 0,6 mm :
t < 0,6 mm ; double pass
Lebar strip W [mm] a & b [mm]
0 75 1,6
75 150 2,4
150 300 3,0
> 300 4,0
Perencanaan Layout Scrap Strip
Perhitungan jumlah potongan (n) :
P b
n = ----------
s
dimana : P = panjang strip
b = jarak antar potongan
s = jarak potong (feeding)
Sisa potongan (E) :
E = P ( n . s + b )
Perencanaan Layout Scrap Strip
Jika layout direncanakan miring seperti
gambar berikut :

Perencanaan Layout Scrap Strip
Perhitungan jumlah potongan (n) :

P (u + v + 2b) + s
n = -----------------------------
s

P (u + v + 2b)
n = ------------------------ + 1
s

Perencanaan Layout Scrap Strip
Jika layout scrap strip direncanakan
dengan sistem double pass :

Perencanaan Layout Scrap Strip
Perhitungan jumlah potongan (n) :

2 (P (u + v + 2b))
n = ---------------------------- + 1
s

Jenis Die
Conventional die
Inverted die
Compound die
Progressive die

Anda mungkin juga menyukai