UJI IMPACT
1. K-3
1. Mahasiswa/ praktikan harus menggunakan seragam jas lab secara rapi dan benar
2. Mahasiswa/ praktikan harus menggunakan pelindung kepala (safety helmet)
3. Mahasiswa/praktikan harus memperhatikan dan mengikuti prosedur operasional alat
uji impact dan berhati hati pada saat menggunakan untuk melakukan pengujian
2. TUJUAN
Tujuan dari kegiatan praktikum pengujian impact adalah:
1. Mengetahui prosedur pengujian impact pada material
2. Menyajikan dan membuat kesimpulan dari hasil penyajian dalam bentuk laporan
pengujian.
3. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Capaian pembelajaran yang diharapkan pada kegiatan praktikum pengujian
pengukuran butir ini adalah:
1. Mahasiswa mampu mengerti dan memahami prinsip pengujian impact.
2. Mahasiswa mampu mengoperasikan alat uji impact.
3. Mahasiswa mengetahui pengaruh beban dampak terhadap sifat mekanik material
4. DASAR TEORI
Uji impact adalah pengujian dengan menggunakan pembebanan yang cepat (rapid
loading). Pengujian impact merupakan suatu pengujian yang mengukur ketahanan bahan
terhadap beban kejut. Inilahyang membedakan pengujian impact dengan pengujian tarik dan
kekerasan, dimana pembebanan dilakukan secara perlahan-lahan. Pengujian impact
merupakan suatu upaya untuk mensimulasikan kondisi operasi material yang sering ditemui
dalam perlengkapan transportasi atau konstruksi dimana beban tidak selamanya terjadi
secara perlahan-lahan melainkan datang secara tiba-tiba.
Dasar pengujian impact adalah penyerapan energi potensial dari beban yang berayun
dari suatu ketinggian dan menumbuk benda yang diuji tersebut sampai mengalami deformasi
(patahan). Pada pengujian ini banyak energi yang diserap oleh bahan untuk terjadinya
patahan. Setelah benda uji patah akibat deformasi, bandul melanjutkan ayunan.
Suatu material dikatakan tangguh bila memiliki kemampuan menyerap beban kejut
yang besar tanpa terjadi retak/terdeformasi dengan mudah.Pada pengujian impact, energi
yang diserap oleh benda uji biasanya dinyatakan dalam satuan joule dan dibaca langsung
pada skala (dial).Petunjuk yang dikalibrasi yang terdapat pada mesin pengujian.
Sifat keuletan suatu bahan dapat diketahui dari pengujian tarik dan pengujian impact ,
tetapi dalam kondisi beban yang berbeda. Beban pada pengujian impact seperti yang telah
dijelaskan di atas adalah secara tiba-tiba, sedangkan pada pengujian tarik adalah perlahan-
lahan. Dari hasil pengujian tarik dapat disimpulkan perkiraan dari hasil pengujian impact.
Tetapi dari pengujian impact dapat diketahui sifat ketangguhan logam dan harga impact
untuk temperatur yang berbeda-beda,mulai dari temperatur yang sangat rendah (-30oC)
sampai temperatur yang tinggi. Sedangkan pada percobaan tarik, temperatur kerja adalah
temperatur kamar.
Ada dua macam metode uji impact, yakni metode Charpy dan Izod. Perbedaan
mendasar dari metode tersebut adalah pada peletakan spesimen. Pengujian dengan
menggunakan metode charpy lebih akurat karena pada metode izod pemegang spesimen
juga turut menyerap energi, sehingga energi yang terukur bukanlah energi yang mampu di
serap material seutuhnya.
1. Metode Charpy
Pengujian impact dengan meletakkan posisi specimen uji pada tumpuan dengan
posisi horizontal/mendatar, dan arah pembebanan berlawanan dengan arah takikan.
Benda uji Charpy mempunyai luas penampang lintang bujur sangkar (10x10mm)
dan mengandung takikV-45o, dengan jari-jari dasar 0,25mm dan kedalaman 2 mm.
Benda uji diletakkan pada tumpuan dalam posisi mendatar dan bagian yang tak
bertakik diberi beban impact dengan ayunan bandul (kecepatan impact
sekitar16ft/detik). Benda uji akan melengkung dan patah pada laju regangan yang
tinggi, kira-kira 103 detik. Gambar 1 menunjukkan benda uji impact dengan metode
Charpy.
Gambar 1. Spesimen uji impact dengan metode Charpy (ASTM E23-02A)
2. Metode Izod
Pengujian impact dengan meletakkan posisi specimen uji pada tumpuan dengan
posisi dan arah pembebanan searah dengan arah takikan. Gambar 2 menunjukkan
spesimen uji impact dengan menggunakan metode Izod.
Pada jobsheet ini akan dilakukan pengujian impact dengan metode Charpy.
5. PERALATAN DAN BAHAN
PERALATAN
Peralatan yang digunakan dalam pengujian impact dengan metode Charpy ini antara
lain:
1. Impact test machine, seperti ditunjukkan pada Gambar 3.
2. Jangka sorong
BAHAN
Pengujian impact dengan metode Charpy menggunakan bahan berupa batang
sederhana dengan ukuran sesuai standar seperti pada Gambar 1. Dimensi batang tersebut
adalah panjang 55 mm, lebar 10 mm dan tinggi 10 mm. Pada bagian tengah spesimen uji
terdapat takikan V dengan sudut 450 dengan kedalaman 2 mm. Agar lebih jelas dapat dilihat
pada Gambar 3.
10 mm
450
10 mm
55 mm
Gambar 3. Spesimen uji impact dengan metode Charpy
6. LANGKAH PENGUJIAN
Berikut langkah-langkah pengujian impact metode Charpy sesuai dengan standar
ASTM E23-02A:
1. Siapkan spesimen uji Charpy.
2. Siapkan impact test machine.
3. Letakkan spesimen uji pada dudukan mesin pastikan tumpuan berada di tengah,
dimana pisau pada bandul sejajar dengan takik V.
4. Lakukan setting nol dengan mengangkat bandul dengan sudut 1400 dengan cara
memutar berlawanan arah jarum jam secara perlahan-lahan kemudian setel posisi
jarum pada posisi angka 0.
5. Tekan pedal rem pada pendulum.
6. Tarik pengunci bandul untuk mengayun pendulum dan mematahkan spesimen uji.
7. Baca energi yang terserap pada dial impact test machine Charpy.
8. Ambil gambar dokumentasi bekas patahan pada material uji dan catat hasil
pengukuran serta buat dalam bentuk laporan sesuai dengan format yang ada pada
lampiran.
9. Setelah pengujian selesai, rapikan kembali tempat kerja dan kembalikan indentor
pada tempatnya.
7. DAFTAR PUSTAKA
ASTM Standard E23-02A, 2003, “Standard Test Method for Notched Bar Impact Testing
of Metallic Material”, ASTM International, West Consohocken, United States.
LAMPIRAN
2. ANALISA DATA
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
3. KESIMPULAN
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
Semarang,..............................................
Dosen Pengampu Praktikum,
.................................................
NIP.