Anda di halaman 1dari 8

JOB SHEET

UJI BENDING PLAT

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN


TEKNIK MESIN PRODUKSI DAN PERAWATAN

JURUSAN TEKNIK MESIN


POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur ke hadhirat Tuhan Yang Maha Kuasa


penyusunan Job Sheet Laboratorium Program Studi Sarjana Terapan Teknik Mesin
Produksi Dan Perawatan Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang ini akhirnya
dapat diselesaikan. Kegiatan penyusunan Job Sheet ini berlangsung selama kurang lebih
enam bulan, yaitu mulai bulan Mei sampai dengan Oktober 2019 dengan Tim Penyusun
yang terdiri dari : Ketua Program Studi, Kepala Laboratorium, dan Dosen pengajar yang
bersangkutan.
Materi penyusunan Job Sheet ini berasal dari Standar pengujian Internasional
yang ada, seperti : JIS, ASTM, DIN, ISO, SNI, API, dll, serta berdasarkan Silabus Mata
Kuliah, RPKPS (Rencana Program Kegiatan Pembelajaran Semester), Rencana
Tugas/Uraian Tugas, SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia), dan Job
Sheet D III Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang. Adapun isi dari Job
Sheet untuk Praktikum Laboratoriummeliputi : K-3, Tujuan, Teori Dasar, Gambar
Peralatan/Rangakaian Peralatan, Langkah-langkah Pengujian, Data-data Hasil
Pengujian, Analisa Data, dan Kesimpulan.
Harapan penyusun mudah-mudahan Job Sheet ini dapat membantu para
mahasiswa dan staf pengajar dalam melaksanakan kegiatan proses belajar-mengajar
khususnya di Laboratorium Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang.
Job Sheet ini tentu saja masih belum sempurna. Oleh karena itu kami selaku Tim
Penyusun Job Sheet senantiasa mengharapkan segala saran dan kritik dari pembaca
sekalian untuk kesempurnaan isi Job sheet ini.

Semarang, Oktober 2019

Tim Penyusun Job Sheet


JOB SHEET PENGUJIAN BENDING PLAT

1. K-3

A. Mahasiswa/praktikan harus menggunakan seragam jas lab secara rapi dan benar.
B. Mahasiswa/praktikan harus menggunakan sepatu beralaskan karet/kulit (material bukan
penghantar listrik)
C. Mahasiswa/praktikan dilarang keras bersendagurou selama praktik
D. Mahasiswa/praktikan harus memperhatikan dan mengikuti prosedur operasional mesin dan
peralatan serta berhati-hati pada saat mengoperasikan.

2. TUJUAN

Mengetahui cara pengujian bending pada pelat dengan prosedur yang benar dan
mengetahui fenomena-fenomena yang terjadi pada uji bending.

3. CAPAIAN PEMBELAJARAN

A. Mahasiswa dapat mengoperasikan mesin uji lengkung


B. Mahasiswa dapat membuat grafik tegangan dan regangan.
C. Mahasiswa dapat menganalisa tegangan dan regangan.

4. DASAR TEORI

Kekakuan adalah ketahanan suatu material terhadap deformasi elastis. Modulus Elastisitas
(E) adalah harga kekakuan suatu material pada daerah elastis. Modulus elastis juga berarti
perbandingan tegangan dengan regangan pada daerah elastis. Material yang lentur (tidak kaku)
adalah material yang dapat mengalami regangan bila diberi tegangan atau beban tertentu.
Tegangan atau beban yang diberikan pada spesimen uji haruslah dibawah harga beban maksimum
agar spesimen tidak mengalami deformasi plastis.
Uji lengkung (bending test) merupakan salah satu bentuk pengujian untuk menentukan
mutu suatu material secara visual. Pada pengujian kekuatan lentur dan kekerasan dilakukan dengan
pemberian beban pada material sehingga secara bersamaan mulai terbentuk tegangan tarik, tekan,
dan geser. Beban tersebut akan maksimum pada permukaan spesimen, serta bernilai nol pada
neutral axis-nya. Secara umum pengujian bending pada pelat dilakukan menggunakan 4 metode
yang berbeda berdasarkan kondisi kontruksi dari bagian spesimen yang diktekuk. 4 metode
tersebut yaitu :
a) Guided-Bend
Dimana pengujian menggunakan plunger yang membagi benda uji sama panjang untuk
kemudian di beri gaya dan ditekuk.

b) Semi-guided Bend
Dimana pengujian membengkokkan benda uji dengan satu sisi di cekam dan kontak antara
benda uji yang memebengkok dan plunger membentuk suatu sudut yang ditentukan. Ada
3 macam dari metode ini yaitu seperti gambar.
c) Free-Ben
Dimana pengujian dilakukakan dengan memberi gaya pada setiap ujung dari benda uji dan
tidak ada kontak pada bagian benda uji yang membengkok. Ada 2 type dari metode ini
seperti ditunjukkan pada gambar berikut.

d) Bend and Flatten


Dimana pengujian memeberikan gaya pada benda uji sehingga tekukan benda uji saling
bersinggungan atau benda uji terlipat seperti gambar dibawah.
5. PERALATAN DAN BAHAN UJI

 Mesin Bending

 JangkaSorong

 Dial Indicator
6. LANGKAH KERJA

A. Menyiapkan peralatan yang akan di perlukan.


B. Buat benda kerja plat melengkung terlebih dahulu seperti gambar di dasar teori.
C. Nyalakan mesin bending, pastikan keamanan mesin terjamin oleh praktikan.
D. Turunkan pencekam mesin bending agar material dapat masuk kedalam pencekam mesin
bending.
E. Masukan benda uji pada penceka mmesin bending, ukur sisi kanan dan kiri pencekam
sesuai yang telah ditentukan.
F. Lalu turunkan kembali pencekam perlahan sampai ujung pencekam menyentuh material,
agar material tidak lepas pada saat proses pembendingan/penekukan
G. Pasang dial indicator, dan setting jarum pada garis nol
H. Pada mesin setting jarum penunjuk angka hingga nol, dan gunakan spesifikasi beban
sesuai yang telah di tentukan
I. Mulai memutar handle pada mesin hingga jarum pada mesin bergerak
J. Setelah jarum pada mesin bergerak, dan dial pun bergerak, catat hasil dari uji bending
tersebut
K. Lakukan langkah yang sama untuk masing-masing material.
7. LAMPIRAN
a) Data-data hasil pengujian
 Data spesimen
 Jenis pengujian
 Radius untuk memebentuk bengkok pada plat
 Sudut pada bengkok plat
 Gambar pengamatan hasil pengujian
 Jumlah dan letak retak pada spesimen hasil bending yang terlihat mata.
b) Analisa Data
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
..............................................................................................................................
c) Kesimpulan
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
..............................................................................................................................
d) Nama Mahasisawa Praktikum
1. ..............................................
2. ..............................................
3. ..............................................
4. ..............................................
Dosen Pengampu Mata Kuliah

....................................................
e) Rujukan
ASTM E 290 - 97A

Anda mungkin juga menyukai