Anda di halaman 1dari 8

 

Mata Kuliah : Desain Komponen Mesin

Beban Tekan,Tarik dan Puntir

DISUSUN OLEH:

1.  RAHMAT ARDIANSYAH (5183321016)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

SEPTEMBER 2019
KATA PENGANTAR  

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelaesaikan tugas rutin mata kuliah Desain Komponen

Mesin ini yang berjudul “Konsep Beban Tekan,Tarik dan Puntir”. Penulis
 berterima kasih kepada Bapak dosen yang bersangkutan yang sudah memberikan
 bimbingannya.

Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan oleh karena itu
 penulis minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan penulis juga mengharapkan kritik
dan saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.

Akhir kata penulis ucapkan terima kasih semoga dapat bermanfaat dan bisa
menambah pengetahuan bagi pembaca.

Medan, 02 September 2019


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................

A.  Tujuan ........................................................................................................


B.  Manfaat .......................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................

BAB III PENUTUP ...............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Tujuan
1.   Untuk penyelesaian tugas mata kuliah Desain Komponen Mesin
2.  Untuk meningkatkan cara dalam mengkritik sebuah buku
3.  Untuk mengetahui hasil dari uji tersebut

1.2  Manfaat

1.   Bagi reviewer untuk melatih diri dalam berfikir kritis

2. Bagi penulis agar dapat menjadi acuan dalam tugas-tugas berikutnya 


BAB II PEMBAHASAN 

1.   Uji Tekan

Benda memiliki kekuatan yang tak bisa di terka atau di perkirakan, terkadang ada
 benda yang memiliki kekuataa yang kuat dan juga ringan. Namun berhati hatilah terhadap
 benda kuat atau berat yang akan bisa melukai diri kita dan sampai membuat kita meninggal.
 Namun setelah berkembangnya dunia pada saat sekarang ini kekuatan benda tersebut dapat di
ukur atau di ketahui dengan alat uji tekan. 
Uji tekan adalah suatu alat uji mekanik yang berguna untuk mengukur dan
mengetahui kekuatan benda terhadap gaya tekan. Uji tekan ini memiliki kinerja yang bagus
dan berkualitas untuk mengetahui kekuatan benda. Pada umumnya uji tekan ini digunakan
 pada logam yang bersifat getas, karena alat uji tekan ini memiliki titik hancur yang terlihat
 jelas di saat melakukan pengujian benda tersebut. 

Keragaman fungsi dan dimensional uji tekan ini menjadikan beragam ragam syarat


mekanis yang perlu di penuhi karena akan beragam pula gaya dan arah gaya yang akan di uji
kekuatan benda tersebut. Pada beberapa alat yang akan di uji yang di buat panjang, dia akan
melengkung jika di uji dengan alat uji tekan.
Uji tekan ini memiliki alat yang canggih, berat dan tenaga yang kuat serta kualitas
dan kinerja yang menjanjikan untuk para pengguna alat uji tekan tersebut. Sebesar apapun
 benda yang akan di uji tekannya dengan alat uji tekan ini kita bisa mengetahui kekuatan suatu
 benda tersebut. 

Uji tekan akan memberikan hasil pengukuran kekuatan benda tersebut mengenai


 besar pengukuran yang di uji terhadap bahan yang akan di uji sehingga standarisasi yang di
inginkan akan tercapai sempurna. Sebesar apa benda yang akan di uji maka akan di stabilkan
 juga dengan alat uji tekan yang akan memberikan hasil dan kinerja yang baik dan hasilnya
akan lebih bagus. 
2.   Uji Tekan

Untuk mengetahui sifat-sifat suatu bahan, tentu kita harus mengadakan pengujian
terhadap bahan tersebut. Ada empat jenis uji coba yang biasa dilakukan, yaitu uji
tarik (tensile test), uji tekan (compression test), uji torsi (torsion test), dan uji geser (shear
test). Dalam tulisan ini kita akan membahas tentang uji tarik dan sifat-sifat mekanik logam
yang didapatkan dari interpretasi hasil uji tarik.
Uji tarik mungkin adalah cara pengujian bahan yang paling mendasar. Pengujian ini
sangat sederhana, tidak mahal dan sudah mengalami standarisasi di seluruh dunia, misalnya
di Amerika dengan ASTM E8 dan Jepang dengan JIS 2241. Dengan menarik suatu bahan kita
akan segera mengetahui bagaimana bahan tersebut bereaksi terhadap tenaga tarikan dan
mengetahui sejauh mana material itu bertambah panjang. Alat eksperimen untuk uji tarik ini
harus memiliki cengkeraman (grip) yang kuat dan kekakuan yang tinggi (highly stiff). Brand
terkenal untuk alat uji tarik antara lain adalah antara lain adalah Shimadzu, Instron dan
Dartec.
1. Mengapa melakukan Uji Tarik? 
Banyak hal yang dapat kita pelajari dari hasil uji tarik. Bila kita terus menarik suatu
 bahan (dalam hal ini suatu logam) sampai putus, kita akan mendapatkan profil tarikan yang
lengkap yang berupa kurva seperti digambarkan pada Gbr.1. Kurva ini menunjukkan
hubungan antara gaya tarikan dengan perubahan panjang. Profil ini sangat diperlukan dalam
desain yang memakai bahan tersebut.
Biasanya yang menjadi fokus perhatian adalah kemampuan maksimum bahan tersebut dalam
menahan beban. Kemampuan ini umumnya disebut “Ultimate Tensile Strength” disingkat

dengan UTS, dalam bahasa Indonesia disebut tegangan tarik maksimum.

3.  Uji Puntir

Pengertian Uji Puntir 


Uji puntir (torsion test) adalah salah satu pengujian merusak yang mengakibatkan
suatu material mengalami patahan.

Uji puntir sering digunakan untuk menguji bahan-bahan getas, misalnya baja-baja
untuk perkakas, dan telah digunakan sebagai uji plintir suhu tinggi untuk menilai
kemampuan tempaan suatu bahan. Uji puntir sangat bermanfaat untuk berbagai penggunaan
dibidang teknik dan juga penelitian teoretis mengenai aliran plastik.

Tujuan Uji Puntir 


Tujuan dilakukannya uji puntir diantaranya adalah

1.  Menentukan sifat-sifat modulus elastisitas geser dari material


2.  Menentukan kekuatan luluh puntir
3.   Menentukan modulus pecah
4.   Menetukan tegangan alir (flow stress) dari material
Spesifik Uji Puntir
Peralatan uji puntir terdiri atas kepala puntir yang dilengkapi cekam untuk
mencengkram benda uji dan untuk memberikan momen puntir pada benda uji serta kepala
 bobot yakni dengan cara mencengkram salah satu ujung benda uji dan mengukur besarnya
momen ulir atau torsi. Deformasi yang terjadi dari benda uji yang bersangkutan diukur

dengan peralatan pengukur ulir yang dinamkan troptometer. Penentuan dilakukan dengan
menggunakan perpindahan sudut suatu titik didekat salah satu ujung benda uji dibandingkan
terhadap suatu titik pada elemen memanjang yang sama pada arah yang berlawanan.
Biasanya pada benda uji untuk uji tarik mempunyai penampang berbentuk lingkaran karena
merupakan geometri yang paling sederhana untuk perhitungan tegangan. Karena pada daerah
elastic, tegangan geser bervariasi secara linear dari harga nol pada pusat batang hingga harga
maksimum pada permukaan batang, maka seringkali dibutuhkan pengujian benda uji tabung
yang mempunyai dinding tebal. Hasil yang diperoleh adalah tegangan geser yang hampir
seragam disepanjang penampang lintang benda uji. Sudut Puntir adalah suatu poros dengan

 panjang L dikenai momen puntir T secara konstan dikeseluruhan panjang poros, maka sudut
 puntir (angle of twist ) θ yang terbentuk pada ujung poros dapat dinyatakan dengan 

Anda mungkin juga menyukai