UJI TARIK
Disusun oleh:
Filman Purwadinata
ACE 116 079
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
berkat dan rahmat yang diberikannya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan
laporan ini tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini juga penulis menyampaikan rasa
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dosen Pengampu Mata Kuliah Ilmu Bahan.
Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa pada penyusunan makalah ini masih jauh
dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kepada semua pihak agar
memberikan saran atau kritik yang bersifat membangun, untuk meminimalisir
kekurangan-kekurangan yang ada.
Semoga dengan selesainya penyusunan makalah ini dapat bermanfaat khususnya
bagi diri pribadi penulis dan bermanfaat pula pagi para pembaca pada umumnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
a. Mengetahui definisi dari Uji Tarik
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Bentuk benda uji
Pada pengujian ini terjadi deformasi yaitu :
a. Deformasi elastis yaitu perubahan bentuk yang disebabkan gaya luar dan apabila
gaya luar dilepas maka bahan tersebut akan kembali ke bentuk dan ukuran
semula.
b. Deformasi platis yaitu perubahan bentuk yang disebabkan gaya luar dan apabila
gaya luar delepas maka bahan tidak akan kembali ke bentuk dan ukuran semula.
Grafik yang terjadi pada uji tarik antara gaya dengan perubahan panjang saat
akan putus.
3
Pada grafik tersebut terjadi batas proporsional dan batas plastis. Batas
proporsional adalah batas dari suatu bahan dimana terjadi penambahan panjang. Batas
plastis adalah batas dari suatu benda dimana terjadi penambahan panjang dan benda
tidak akan kembali seperti bentuk dan ukurannya semula.
Dalam uji tarik akan terjadi beberapa tegangan yaitu :
a. Tegangan proporsional, dimana gaya berbanding lurus dengan petambahan
panjang dan berbanding lurus dengan regangan.
b. Tegangan alur yaitu tegangan yang didapat pada benda saat terjadinya deformasi
plastis yang tidak menunjukkan penurunan beban pada perpanjangan plastis
dalam persentase tertentu dan panjang ukur mula-mula dibagi dengan luas
penampang mula-mula. Tegangan alur terjadi pada atas (alur atas) dan bawah
(alur bawah).
4
Menurut hokum hooke, tegangan berbading lurus dengan modulus elastisitas dan
regangan, atau tegangan merupakan perbandingan antara gaya dengan luas penampang,
dapat di defenisikan sebagai berikut :
Dimana :
5
E (modulus elastisitas) untuk : Baja/besi E = 180-230 (Gpa)
Aluminium E = 70-79 (Gpa)
Tembaga E = 110-120 (Gpa)
Nikel E = 210 (Gpa)
G (gaya modulus)
6
Regangan Permanen
a. Putus ditengah
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Material Test (uji material) adalah suatu pengujian terhadap material yang
bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat fisik dari material tersebut.
Pada uji tarik, benda yang putus menunjukkan kekuatan benda tersebut. Benda
uji yang lebih mudah putus menyatakan bahwa kekuatan tariknya lebih rendah,
sementara untuk gaya selalu berbanding terbalik dengan kekuatan suatu bahan.
8
DAFTAR PUSTAKA
Santoso, Budi Slamet. 2008. Pengujian Bahan Sebagai Dasar Kualitas Material.
Jakarta: Direktorat Jenderal Keteknikan Indonesia.
Silitonga, P. H. 1993. Definitional Of Tensile Testing. Bandung: Pusat Penelitian dan
Pengembangan Material.
Rawle, Fanny, dan Trude Freeman. 1963. Tensile Testing. Huddersfield: Schofield &
Sims Publisher.