Oleh
Eva Dwi Anggraini 03021381621087
Ignatius William Yudha 03021281621152
Kenny Tanujaya 03021381621100
Oleh
Eva Dwi Anggraini 03021381621087
Ignatius William Yudha 03021281621152
Kenny Tanujaya 03021381621100
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat
dan ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek yang
berjudul “Aktivitas coal handling dan produktivitas alat gali-muat serta
produktivitas barge loading conveyor di stockpile PT. Muara Alam Sejahtera Unit
Dermaga Kertapati Palembang” pada tanggal 12 Desember 2018 – 11 Januari
2019 di satuan kerja port PT. Muara Alam Sejahtera. Laporan Kerja Praktek ini
disusun berdasarkan pengamatan di lapangan, diskusi dan studi literatur yang
relevan terhadap topik yang dibahas dalam laporan.
Laporan Kerja Praktek ini disusun sebagai salah satu syarat dalam
menyelesaikan mata kuliah pada Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik,
Universitas Sriwijaya. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Diana Purbasari,
S.T., M.T selaku pembimbing laporan. Penulis juga turut mengucapkan terim
kasih kepada:
1. Prof. Ir. Subriyer Nasir, M.S., PhD, selaku dekan Fakultas Teknik Universitas
Sriwijaya.
2. Dr. Hj. RR. Harminuke, S.T., M.T. dan Bochori S.T., M.T. selaku ketua
Jurusan Teknik Pertambangan dan Sekretaris Jurusan Teknik Pertambangan
Universitas Sriwijaya
3. Segenap dosen dan staf karyawan Jurusan Teknik Pertambangan
4. Mirson Farizal selaku manager port dan pembimbing lapangan
5. Seluruh karyawan dan staf di satuan kerja port PT. Muara Alam Sejahtera.
Penulis menyadari bahwa dalam laporan ini masih banyak terdapat
kekurangan dalam laporan ini, baik dari segi penyusunan, bahasa maupun
penulisan. Semoga laporan ini dapat mudah dipahami bagi siapapun yang
membacanya serta dapat berguna bagi kami sendiri.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari anda
demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.
Halaman
Halaman Judul Luar ............................................................................................ i
Halaman Pengesahan .......................................................................................... ii
Kata Pengantar .................................................................................................... iii
Daftar Isi .............................................................................................................. iv
Daftar Gambar ...................................................................................................... vii
Daftar Tabel ......................................................................................................... viii
Daftar Lampiran ................................................................................................... ix
iv Universitas Sriwijaya
v
Universitas Sriwijaya
vi
Universitas Sriwijaya
DAFTAR GAMBAR
Halaman
2.1. Pola Penimbunan Cone Ply ....................................................................... 8
2.2. Pola Penimbunan Chevron ........................................................................ 9
2.3. Pola Penimbunan Windrow ....................................................................... 9
2.4. Metode Pemuatan Homogeneous Loading Patter ..................................... 10
2.5. Metode Pemuatan Alternate Hold ............................................................. 11
2.6. Metode Pemuatan Block Loading .............................................................. 11
2.7. Pergerakan Penggalian dari Konfigurasi ................................................... 12
2.8. Wheel Loader pada Posisi V Loading ....................................................... 13
2.9. Wheel Loader pada Posisi L Loading ........................................................ 14
2.10. Wheel Loader pada Posisi Cross Loading ................................................. 15
3.1. Peta Stockpile PT. Muara Alam Sejahtera Unit Dermaga Kertapati ........ 18
4.1. Proses Pembongkaran Container Manggunakan Gantry Crane ............... 22
4.2. Proses Pembongkaran Menggunakan Reach Stacker ................................ 23
4.3. Timbangan Digital ..................................................................................... 24
4.4. Proses Penimbangan berat Kontainer Batubara ......................................... 25
4.5. Proses Stacking Kargo Batubara ke atas Lubang Bukaan Hopper
Menggunakan Spreader di Rangkaian Skyline Conveyer .......................... 26
4.6. Proses Loading kargo Menggunakan Excavator Backhoe
ke atas Dumptruck ..................................................................................... 27
4.7. Proses Merapikan Bentuk dari Stockpile Kargo ....................................... 28
4.8. Kegiatan Loading ke Lubang Bukaan Hopper yang dilakukan Oleh
Excavator PC 200 dan Wheel Loader WA 380 ........................................ 30
4.9. Splitter (pembagi) kargo Batubara ke BLC 1 dan BLC 2 ......................... 30
4.10. Barge Loading Canveyor 1........................................................................ 31
4.11. Barge Loading Conveyor 2........................................................................ 31
4.12. Proses Trimming Batubara Menggunakan PC 200 .................................... 33
Halaman
4.1. Produktivitas excavatorbackhoe Komatsu PC 200 untuk
setiap cargo................................................................................................. 36
4.2. Produktivitas excavatorbackhoe caterpillar 320D untuk
setiap cargo ................................................................................................ 39
4.3. Produktivitas wheel loader WA 380 untuk setiap cargo ........................... 42
4.4. Produktivitas barge loading conveyor untuk setiap cargo ........................ 47
1 Universitas Sriwijaya
2
1.3. Manfaat
Manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah:
1. Menambah wawasan aktivitas coal handling pada stockpile dermaga.
2. Mengaplikasikan secara langsung ilmu yang telah didapat pada
perkuliahan.
Universitas Sriwijaya
3
Universitas Sriwijaya
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
4 Universits Sriwijaya
5
Universitas Sriwijaya
6
Universitas Sriwijaya
7
Universitas Sriwijaya
8
Area penimbunan batubara harus bebas dari segala material yang mudah
terbakar seperti kayu dan sampah. Selain itu juga harus bebas dari potongan
- potongan logam.
c. Sumber Air Bertekanan Tinggi
Sumber air bertekanan tinggi sangat dibutuhkan apabila terjadi kebakaran
pada daerah sekeliling timbunan, misalnya hydran. Sumber air bertekanan
tinggi dibutuhkan apabila terjadi kebakaran di sekitar timbunan, apabila
tidak segera dipadamkan maka akan mempengaruhi naiknya suhu timbunan
dan mempercepat proses pembakaran pada timbunan.
Universitas Sriwijaya
9
sehingga mencapai ketinggian yang diinginkan (Gambar 2.2). Pola ini baik
untuk alat curah seperti belt conveyor atau stacker reclaimer.
Universitas Sriwijaya
10
Universitas Sriwijaya
11
c. Metode block loading adalah serupa dengan metode alternate hold loading
kecuali pada hold yang bersebelahan bisa diisi pada blok rencana
(Gambar 2.6). Dengan kata lain, dua pasang dari hold yang bersebelahan
akan diisi dengan satu hold kosong di antara mereka. Skema pemuatan
ini digunakan ketika sebuah kapal terisi sebagian. Ketika merencanakan
block loading, hal ini sangat penting, mengingat akan berat dan distribusi
daya apung pada blok kargo.
Pada proses pemuatan batubara sendiri dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
a. fix-loader, yaitu cara pemuatan batubara di mana diperlukan pergerakan
kapal sepanjang dermaga dalam melakukan kegiatannya. Dalam hal ini alat
pembongkaran maupun pemuatan bersifat tetap atau tidak bisa bergerak.
b. moving-loader, yaitu cara pemuatan batubara di mana alat pemuatan
akan bergerak dari satu palka (hold) ke palka yang lainnya dengan
kapal tetap tinggal pada suatu posisi yang tetap. Pada cara moving-loader ini
dapat dikelompokan lagi menjadi traveling loader, radial loader, dan linier
loader, dengan banyak variasi dari tiap-tiap jenisnya. (Tsinker, 2004).
Universitas Sriwijaya
12
Gambar 2.7. Pergerakan penggalian dari konfigurasi, (a) backhoe dan (b) power
shovel (Komatsu, 2007)
2.2.1.2.Produktivitas Excavator
Menurut Handbook Komatsu Edition 28 (2007), produktivitas excavator
dapat dilakukan dengan menggunakan Persamaan (2.1)
Universitas Sriwijaya
13
KB×Eff×FB×SF×3600
P= x density batubara ….(2.1)
CT
Keterangan:
P = Produktivitas alat gali-muat (Ton/jam)
KB = Kapasitas bucket (m3)
Eff = Efisiensi kerja
FB = Faktor bucket
SF = Swell factor
CT = Waktu edar alat gali-muat excavator (detik)
2.2.1.3.Wheel Loader
Wheel loader adalah traktor dengan roda karet yang dilengkapi bucket.
Effisien untuk daerah kerja kering rata dan kokoh karena memiliki mobilitas yang
tinggi. Wheel loader juga bergerak dengan articulated yang memberikan ruang
gerak fleksibel yang tidak bisa dilakukan oleh crawler loader. Wheel loader
merupakan alat yang dipergunakan untuk pemuatan material kepada dump truck
dan sebagainya.
Macam – macam loading pada wheel loader :
a. V Loading
V loading adalah cara pemuatan dengan lintasan seperti bentuk huruf V
(Gambar 2.8)
Universitas Sriwijaya
14
b. L Loading,
L loading adalah truk di belakang loader, kemudian lintasan seperti
membuat garis tegak lurus (Gambar 2.9)
c. Cross loading
Cross loading adalah cara pemuatan dengan truk juga ikut aktif (Gambar 2.10)
Universitas Sriwijaya
15
KB x FB × Eff × 3600
P= x density batubara ….(2.2)
𝐷 𝐷
𝑅+ 𝐹 +𝑍
Keterangan :
P = Produktivitas wheel loader (ton/jam)
KB = Kapasitas bucket (m3)
FB = Faktor bucket
EFF = Efesiensi kerja
D = Jarak hauling (m)
R = Kecepatan maju (m/s)
F = Kecepatan mundur (m/s)
Z = Waktu tetap (s)
Q = 3600 x A x V x ɣ x S …(2.3)
Universitas Sriwijaya
16
Keterangan :
Q = Produktivitas BLC (Ton/Jam)
A = Luas penampang (m2)
V = Kecepatanbelt (m/s)
ɣ = Berat jenis batubara (Ton/m3)
S = Koefisien kemiringan belt
K = Koefisien section area
B = Lebar belt
Universitas Sriwijaya
BAB 3
METODE PENELITIAN
17 Universitas Sriwijaya
18
Gambar 3.1. Peta stockpile PT. Muara Alam Sejahtera Unit Dermaga Kertapati
Universitas Sriwijaya
19
3. Penyusunan laporan
Universitas Sriwijaya
20
Universitas Sriwijaya
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
21 Universitas Sriwijaya
22
Container
Gantry Crane
Hopper
Universitas Sriwijaya
23
Reclaim Stacker
Container
Universitas Sriwijaya
24
Jembatan Timbang
Universitas Sriwijaya
25
Software Penimbangan
Hasil timbangan
yang terbaca
Pada proses ini kita juga bisa mengetahui apakah terdapat batubara yang
tertinggal dalam kontainer. Pada umumnya isi kontainer pada musim hujan
berkisar antara 24.000 – 25.000 kg, sedangkan pada musim kemarau berat
kontainer berkisar 22.000 – 23.000 kg (Lampiran 3). Jadi kita dapat mengetahui
apakah terdapat batubara yang tertinggal di dalam kontainer melalui proses ini.
Universitas Sriwijaya
26
4.2.1.3.Coal Stacking
Coal stacking adalah proses penumpukan batubara di stockpile. Pada
stockpile PT. Muara Alam Sejahtera, unit dermaga Kertapati, Palembang, metode
yang digunakan ada 2 yaitu dengan menggunakan spreader yang terletak di
skyline conveyor (Gambar 4.5) dan metode konvensional menggunakan dump
truck dan alat –alat berat seperti backhoe, wheel loader dan dozer. Kegiatan yang
dilakukan antara lain membentuk desain stockpile, merapikan bentuk stockpile,
dumping batubara di stockpile mempersiapkan tumpukan yang akan dimuat ke
atas lubang bukaan hopper.
Spreader
Skyline Conveyor
Gambar 4.5. Proses stacking kargo batubara ke atas lubang bukaan hopper
menggunakan spreader di rangkaian skyline conveyor
Universitas Sriwijaya
27
Produk yang ada di dalam stockpile ada 5 yaitu kargo 4100, 4300, 4800,
5300, dan 5600. Produk – produk tersebut merupakan hasil blending dari site di
Merapi, Lahat. Kondisi jalan angkut di stockpile berupa hasil timbunan batubara
sendiri, jadi apabila terjadi hujan kondisi jalan angkut menjadi lebih jelek dan
apabila terpapar panas, kondisi jalan angkut akan berdebu sehingga dibutuhkan
penyiraman. Pada dasarnya aktivitas coal stacking berjalan apabila ada proses
unloading dari kereta dan kedatangan kereta pada umumnya 2 kali dalam sehari,
dengan masing masing muatan kereta berjumlah 3500 ton per kedatangan kereta
atau 24 ton/ container pada bulan Desember 2018. Proses coal stacking
dikerjakan dengan menggunakan alat gali muat excavator backhoe komatsu PC
200 (Gambar 4.6) sebanyak 2 unit, excavator backhoe caterpillar 320D sebanyak
1, wheelloader WA380 sebanyak 1 unit dan bulldozer Komatsu sebanyak 1 unit
(Gambar 4.7).
HINO 500
Komatsu PC200
Universitas Sriwijaya
28
Pola tumpukan yang berada di atas lubang bukaan hopper adalah bentuk
Chevron, hal ini dikarenakan tumpukan tersebut berasal dari alat spreader yang
berada di skyline conveyor sehingga tidak memungkinkan untuk membentuk pola
yang lainnya. Sedangkan dalam penggunaan metode konvensional menggunakan
alat mekanis, pola yang dibentuk menyerupai pola windrow, sebab setiap kargo
yang ditumpahkan oleh dumptruck akan langsung didorong ke tumpukan kargo
tersebut tanpa ada urutan – urutan penimbunannya.
Universitas Sriwijaya
29
Universitas Sriwijaya
30
PC 200
WA 380
Gambar 4.8. Kegiatan loading ke lubang bukaan hopper yang dilakukan oleh
excavator PC 200 dan wheel loader WA 380.
Universitas Sriwijaya
31
Frame
Frame
Universitas Sriwijaya
32
Universitas Sriwijaya
33
Barge
Pola loading yang dipaki di PT. MAS ini menyerupai pola loading
alternate loading pattern, hal ini dikarenakan posisi barge loading conveyor 1 dan
barge loading conveyor 2 tidak dapat berpindah pindah, sehingga posisi tongkang
harus maju atau mundur agar mendapatkan pola loading yang seimbang sehingga
kapten dari tugboat dapat mengatur pola beratan yang diinginkan dari si tongkang.
Universitas Sriwijaya
34
P = 370,98 ton/jam
Jadi, produktivitas alat gali–muat excavatorbackhoe Komatsu PC200 untuk
batubara adalah 370,98 ton/jam. Pada PC200 ini memiliki ukuran bucket yang
telah dimodifikasi, sehingga produktivitas yang dihasilkan lebih besar dari pada
produktivitas dengan bucket yang standar.
4.2.1.2. Produktivitas Alat Gali-Muat ExcavatorBackhoe Komatsu PC200
untuk Kargo MAS 5300
Produktivitas excavator dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan (2.1)
Diketahui:
Lebar Blade = 1,28 m
Tinggi Blade = 1,17 m
Kapasitas Bucket (Kb) = 1,28 x (1,17)2
= 1,75 m3
Faktor Bucket (Fb) = 1,1(Lampiran 4)
Effisiensi excavator (Eff) = 0,85 (Lampiran 4)
Cycle Time (Ct) = 14,83 detik (Lampiran 5)
Densitas Batubara = 0,944 ton/ m3 (Lampiran 6)
P = 374,95 ton/jam
Universitas Sriwijaya
35
P = 370,98 ton/jam
Jadi, produktivitas alat gali–muat excavatorbackhoe Komatsu PC200 untuk
batubara adalah 370,98 ton/jam. Pada PC200 ini memiliki ukuran bucket yang
telah dimodifikasi, sehingga produktivitas yang dihasilkan lebih besar dari pada
produktivitas dengan bucket yang standar.
4.2.1.4. Produktivitas Alat Gali-Muat ExcavatorBackhoe Komatsu PC200
untuk Kargo PMSS 5600
Produktivitas excavator dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan (2.1)
Diketahui:
Lebar Blade = 1,28 m
Tinggi Blade = 1,17 m
Kapasitas Bucket (Kb) = 1,28 x (1,17)2
Universitas Sriwijaya
36
= 1,75 m3
Faktor Bucket (Fb) = 1,1(Lampiran 4)
Effisiensi excavator (Eff) = 0,85 (Lampiran 4)
Cycle Time (Ct) = 14,83 detik (Lampiran 5)
Densitas Batubara = 0,999 ton/ m3 (Lampiran 6)
P = 393,22 ton/jam
Jadi, produktivitas alat gali–muat excavatorbackhoe Komatsu PC200 untuk
batubara adalah 393,22 ton/jam. Pada PC200 ini memiliki ukuran bucket yang
telah dimodifikasi, sehingga produktivitas yang dihasilkan lebih besar dari pada
produktivitas dengan bucket yang standar. Pada kargo PMSS 5600 memiliki
produktivitas yang lebih besar dari pada kargo yang lain karena memiliki density
yang lebih besar. Untuk masing – masing kargo terdapat pada (Table 4.1)
Dapat dilihat bahwa dari hasil yang dihasilkan, kargo yang memiliki kalori
lebih tinggi umumnya memiliki densitas yang lebih tinggi, oleh karena itu hasil
produktivitas yang dihasilakan semakin besar juga.
Universitas Sriwijaya
37
Universitas Sriwijaya
38
Universitas Sriwijaya
39
Dapat dilihat bahwa dari hasil yang dihasilkan, kargo yang memiliki kalori
lebih tinggi umumnya memiliki densitas yang lebih tinggi, oleh karena itu hasil
produktivitas yang dihasilakan semakin besar juga.
Universitas Sriwijaya
40
Universitas Sriwijaya
41
Universitas Sriwijaya
42
P = 288,55 ton/jam
Jadi, produktivitas alat gali-muat Wheel Loader WA 380 adalah 288,55
ton/jam. Pada wheel loader WA 380 memiliki bucket yang lebih besar dari pada
PC200 dan caterpillar 320D, tetapi cycle time dari wheel loader yang besar
sehingga menyebabkan produktivitas yang dihasilkan sedikit lebih kecil dari
PC200. Pada kargo PMSS 5600 memiliki produktivitas yang lebih besar dari pada
kargo yang lain karena memiliki densitas yang lebih besar. Untuk produktivitas
setiap kargo (Table 4.3)
Dapat dilihat bahwa dari hasil yang dihasilkan, kargo yang memiliki kalori
lebih tinggi umumnya memiliki densitas yang lebih tinggi, oleh karena itu hasil
produktivitas yang dihasilakan semakin besar juga.
Universitas Sriwijaya
43
Universitas Sriwijaya
44
Universitas Sriwijaya
45
= 1.194,67 ton/jam
Universitas Sriwijaya
46
Universitas Sriwijaya
47
Universitas Sriwijaya
48
Dapat dilihat bahwa dari hasil yang dihasilkan, kargo yang memiliki kalori
lebih tinggi umumnya memiliki densitas yang lebih tinggi, oleh karena itu hasil
produktivitas yang dihasilakan semakin besar juga. Hasil ini sendiri sudah
mendekati target perusahaan yaitu sekitar 1700 ton/jam. Penyebab ketidaksamaan
hasil dan target perusahaan adalah dikarenakan adanya faktor faktor seperti
kondisi loading yang terkadang terputus, penurunan kecepatan conveyor¸ dan
efektivitas kerja itu sendiri.
Universitas Sriwijaya
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian laporan kerja praktek diatas maka dapat diambil
kesimpulan yaitu:
1. Aktivitas coal handling di stockpile unit dermaga Kertapati menggunakan
metode konvensional dengan alat gali muat yaitu excavator backhoe Komatsu
PC 200 dan Caterpillar 320D dan alat angkut dumptruck HINO, wheelloader
komatsu WA 380, bulldozer D6R2- XL, skyline conveyor dan barge loading
conveyor.
2. Pada perhitungan produktivitas aktual alat gali-muat:
a. Produktivitas Komatsu PC 200
1. Kargo MAS 4800 = 169,59 ton/jam
2. Kargo MAS 5300 = 171,40 ton/jam
3. Kargo PMSS 4900 = 169,59 ton/jam
4. Kargo PMSS 5600 = 179,76 ton/jam
b. Produktivitas Caterpillar 320D
1. Kargo MAS 4800 = 226,17 ton/jam
2. Kargo MAS 5300 = 228,59 ton/jam
3. Kargo PMSS 4900 = 226,17 ton/jam
4. Kargo PMSS 5600 = 239,73 ton/jam
c. Produktivitas Komatsu WA 380
1. Kargo MAS 4800 = 272,23 ton/jam
2. Kargo MAS 5300 = 275,14 ton/jam
3. Kargo PMSS 4900 = 272,23 ton/jam
4. Kargo PMSS 5600 = 288,55 ton/jam
Pada perhitungan produktivitas BLC :
a. Produktivitas Barge loading conveyor 1
1. Kargo MAS 4800 = 479,62 ton/jam
2. Kargo MAS 5300 = 484,75 ton/jam
3. Kargo PMSS 4900 = 479,62 ton/jam
49 Universitas Sriwijaya
50
5.2. Saran
Dari pengamatan yang dilakukan secara langsung dilapangan, dan terdapat
beberapa saran yang ingin di sampaikan :
1. Mempersiapkan tumpukan yang optimal di atas hopper agar tidak ada produksi
yang hilang saat barge loading conveyor berjalan.
2. Pengecekan rutin alat operasi harian agar semua alat dapat berfungsi sehingga
pada saat alat digunakan untuk proses coal handling tidak terjadi kerusakan
sehingga dapat meningkatkan efisiensi kerja.
Universitas Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA
Mulyana. H., 2005. Kualitas Batubara dan Stockpile Management. Bandung: ITB
51
Universitas Sriwijaya
52
Universitas Sriwijaya
Lampiran 1: Waktu edar alat unloading dari kereta
Tabel 1.1: Waktu edar Reach Stacker (detik)
53 Universitas Sriwijaya
Lampiran 2: Penimbangan batubara saat berada di container
Tabel 2.1 : Penimbangan pada 1 Juni 2018 saat keadaan musing kemarau
54 Universitas Sriwijaya
55
Tanggal TONASE
Rit Terima NO SK Nomor
Surat
Bak
Kirim Brutto Tarra Netto
6/1/2018
20 20180601 15:40 314530 8699 35,800 12,720 23,080
6/1/2018
21 20180601 15:42 314531 8155 39,080 16,380 22,700
6/1/2018
22 20180601 15:41 314532 80138 40,620 18,830 21,790
6/1/2018
23 20180601 15:45 314533 8198 40,580 16,070 24,510
6/1/2018
24 20180601 15:45 314534 8334 37,040 13,240 23,800
6/1/2018
25 20180601 15:46 314535 8484 40,280 16,060 24,220
6/1/2018
26 20180601 15:46 314536 8121 40,070 16,210 23,860
6/1/2018
27 20180601 15:48 314537 8199 39,110 16,060 23,050
6/1/2018
28 20180601 15:50 314538 8585 36,530 12,820 23,710
6/1/2018
29 20180601 15:50 314539 8380 40,190 16,600 23,590
6/1/2018
30 20180601 15:52 314540 8009 40,470 16,490 23,980
Tanggal TONASE
Rit Terima NO SK Nomor
Surat
Bak Brutto Tarra Netto
Kirim
12/31/2018
1 20181231 7:18 363723 8083 40,360 16,110 24,250
12/31/2018
2 20181231 7:19 363724 8156 38,990 15,610 23,380
12/31/2018
3 20181231 7:22 363725 8627 38,790 14,790 24,000
12/31/2018
4 20181231 7:21 363726 8450 37,510 13,090 24,420
12/31/2018
5 20181231 7:22 363727 8252 39,910 15,860 24,050
Universitas Sriwijaya
56
Tanggal TONASE
Rit Terima NO SK Nomor
Surat
Bak Brutto Tarra Netto
Kirim
12/31/2018
6 20181231 7:23 363728 8341 38,520 14,750 23,770
12/31/2018
7 20181231 7:27 363729 8039 39,900 15,980 23,920
12/31/2018
8 20181231 7:29 363730 8411 40,510 15,230 25,280
12/31/2018
9 20181231 7:30 363731 8389 40,770 16,220 24,550
12/31/2018
10 20181231 7:32 363732 8394 40,130 15,490 24,640
12/31/2018
11 20181231 7:32 363733 8283 36,210 12,990 23,220
12/31/2018
12 20181231 7:33 363734 8175 40,700 15,690 25,010
12/31/2018
13 20181231 7:39 363735 8271 37,210 14,480 22,730
12/31/2018
14 20181231 7:36 363736 8320 39,030 16,000 23,030
12/31/2018
15 20181231 7:39 363737 8134 39,850 16,410 23,440
12/31/2018
16 20181231 7:40 363738 8187 40,270 15,650 24,620
12/31/2018
17 20181231 7:41 363739 8173 40,490 15,100 25,390
12/31/2018
18 20181231 7:41 363740 8589 36,950 15,130 21,820
12/31/2018
19 20181231 7:42 363741 8362 39,460 16,540 22,920
12/31/2018
20 20181231 7:43 363742 8278 40,850 15,890 24,960
12/31/2018
21 20181231 7:47 363743 8692 38,760 15,030 23,730
12/31/2018
22 20181231 7:48 363744 8306 40,090 15,220 24,870
12/31/2018
23 20181231 7:49 363745 8338 39,840 15,610 24,230
12/31/2018
24 20181231 7:51 363746 8289 37,430 13,570 23,860
12/31/2018
25 20181231 7:52 363747 8685 39,790 15,880 23,910
Universitas Sriwijaya
57
Tanggal TONASE
Rit Terima NO SK Nomor
Surat
Bak Brutto Tarra Netto
Kirim
12/31/2018
26 20181231 7:53 363748 8455 39,950 16,840 23,110
12/31/2018
27 20181231 7:54 363749 8617 41,520 16,330 25,190
12/31/2018
28 20181231 7:56 363750 8404 39,840 16,860 22,980
12/31/2018
29 20181231 7:57 363751 8452 38,100 14,190 23,910
12/31/2018
30 20181231 7:59 363752 8710 41,320 14,950 26,370
Universitas Sriwijaya
.Lampiran 3: Spesifikasi alat gali muat
Tabel 3.1: Spesifikasi Alat Gali Muat Backhoe Komatsu PC 200 (handbook
komatsu edition 31)
Spesifikasi PC200
Operating Weight 21.400 kg(47.200 lb)
Bucket Weight 0,8 m3(1,05 cu.yd)
Lebar Blade (Modifikasi) 1,28 m
Tinggi Blade (Modifikasi) 1,17 m
Arm Crowd Force 108 kN(11.000 Kgf)
Bucket Digging Force 149 kN(15.200 kgf)
Ground Pressure 48,1 kPa(0,49 kgf/cm2)
Max. Digging Height 10.000 mm(32’9”ft.in)
Max. Digging Depth 6.620 mm(21’8”ft.in)
Max. Digging Reach 9.875 mm(32’4”ft.in)
Tail Swing Radius 2.940 mm(9’7”ft.in)
Overall Length (in transport) 9.625 mm(31’6”ft.in)
Overall Height (in transport) 3.000 mm(9’10”ft.in)
Overall Width 2.875 mm(9’5”ft.in)
Sound Level 102
58 Universitas Sriwijaya
59
Tabel 3.2: Spesifikasi Alat Gali Muat Backhoe Caterpillar 320D (handbook
Caterpillar 320D)
Stick R2.9
Bucket 1.0 m2
Shoe 600 mm
Undercarriage STD
Approximate Weight 20730 Kg
1. Overall Length 9460 mm
2. Overall Height 3030 mm
3. Height of Cab 2950 mm
4. Overall Widht 2800 mm
5. Track Shoe Widht 600 mm
6. Width of Upper Structure 2740 mm
Universitas Sriwijaya
60
Tabel 3.3: Spesifikasi Wheel Loader WA 380 (handbook komatsu edition 27)
Universitas Sriwijaya
61
Universitas Sriwijaya
Lampiran 4 .Faktor efisiensi alat-alat mekanis
Tabel 4.1: Faktor efisiensi kerja hydraulic excavator (Indonesianto, Y, 2005)
62 Universitas Sriwijaya
Lampiran 5. Waktu Edar Alat Gali Muat
Table 5.1: Waktu Edar Alat Gali Muat Excavator Backhoe komatsu PC 200
(detik)
63 Universitas Sriwijaya
64
Table 5.2: Waktu edar Alat Gali Muat Excavator Backhoe Caterpilar 320d (detik)
Universitas Sriwijaya
65
Universitas Sriwijaya
Lampiran 6 : Density Batubara Sesuai dengan Jenis Kargo
66 Universitas Sriwijaya
Lampiran 7: Kecepatan Barge Loding Conveyor
Tabel 7.1: Kecepatan Barge Loading Conveyor 1 (B=80cm) (2m)
67 Universitas Sriwijaya
Lampiran 8 : Koefisien Barge Loading Conveyor
Tabel 8.1 Koefisisen Section Area (K) Handbook Bridgestone (2007)
Incline/Decline Diminishing
Angle (degree) Coefficient
2 1.00
4 0.99
6 0.98
8 0.97
10 0.95
12 0.93
14 0.91
68 Universitas Sriwijaya
69
Incline/Decline Diminishing
Angle (degree) Coefficient
16 0.89
18 0.85
20 0.81
21 0.78
22 0.76
23 0.73
24 0.71
25 0.68
26 0.66
27 0.64
28 0.61
29 0.59
30 0.59
Universitas Sriwijaya