Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN

TEKNIK PEMELIHARAAN JEMBATAN


PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN SELAM

OLEH
NAMA KELOMPOK II :
1. SARLOTA BUNGA RABE
NIM : 1823715697
2. WEM WILA DJARA ULY
NIM : 1823715699
3. MARCELA D. P KLAU
NIM : 1823715687
4. FEBRYAN DAUD
NIM : 1823715682
5. JUVENTUS T. J TANEO
NIM : 1823715682

DIPLOMA IV PERANCANGAN JALAN DAN


JEMBATAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI KUPANG
2022

1
KATA PENGANTAR

Puji sykur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat-Nya, penulis
dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya. Laporan ini berjudul
“Pemeriksaan Inventaris Jembatan Selam” laporan ini disusun untuk
memenuhi syarat mata kuliah Teknik Pemeliharaan Jembatan.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan bimbingan, arahan, motivasi, serta doa dalam
penulisan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa pembuatan laporan ini belum sempurna. Hal ini
karena keterbatasan penulis baik dari segi pengetahuan maupun dari segi
pemahaman materi yang didapatkan. Penulis berharap laporan ini dapat
bermanfaat bagi pembaca yang bersifat membangun sehingga pembuatan laporan
ini dapat menjadi lebih baik kedepannya. Atas segala perhatiannya, penulis
mengucapkan terimakasih.

Kupang, Januari 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR.......................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................iii
DAFTAR TABEL............................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................1
1.2 Tujuan.......................................................................................3
1.3 Ruang Lingkup.........................................................................3
1.4 Waktu Pelaksanaan Dan Lokasi……………………………...3
1.5 Sistematika Laporan.................................................................4
BAB II METODOLOGI…………………………………………………......5
2.1 Umum………………………………………………....……..5
2.2 Persiapan Survey………………………………………….....7
2.3 Persiapan Alat…………………………………………….....8
2.4 Pemeriksaan Inventarisasi …………………………..............9
BAB III PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN KOMPOSIT..11
3.1 Prosedur Pemeriisaan Inventarisasi…………………….......11
3.2 Pemberian Nilai Kondisi…………………………………...21
BAB IV PENUTUP…………………………………………………….…..29
4.1 Kesimpulan ...........................................................................29
4.2 Saran......................................................................................29

3
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Lokasi Pemeriksaan.............................................................................4


Gambar 2.1 Diagram Alir Pemeriksaan...................................................................6
Gambar 2.2 Urutun Pemeriksaan.............................................................................8
Gambar 2.4 Diagram Alir Pelaksanaan..................................................................10
Gambar 3.1 Prosedur Pemeriksaan........................................................................12
Gambar 3.2 Bentangan ..........................................................................................15
Gambar 3.3 Sandaran.............................................................................................18
Gambar 3.4 Slab Lantai Kendaraan.......................................................................18
Gambar 3.5 Trotoar................................................................................................18
Gambar 3.6 Gelagar...............................................................................................19
Gambar 3.7 Tumpuan............................................................................................19
Gambar 3.8 Oprit...................................................................................................19
Gambar 3.9 Tumpuan Bearing...............................................................................20
Gambar 3.10 Pondasi.............................................................................................20

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Jembatan merupakan bangunan pelengkap jalan yang mempunyai peranan
penting pada jaringan jalan, memiliki nilai investasi dan sebagai penghubung
antar wilayah. Lebih dari 25.000 jembatan dari penyebrangan lain pada jalan
Nasional maupun Provinsi, serta lebih dari 60.000 pada jalan lokal maupun jalan
kota. Dalam pengelolaan di perlukan paduan khusus maupun tata cara dalam
pengelolaannya diperlukan paduan khusus maupun tata cara dalam
pengelolaannya sehingga penggunaan dana terserap secara optimum dan efisien.
Pemerintah mengeluarkan paduan berupa Bridge Management System (BMS)
atau yang dikenal dengan Sistem Manajemen Jembatan (SMJB) yang berisi
pengelolaan jembatan dengan cakupan pemeriksaan, perbaikan dan penggantian
sebagian maupun keseluruhan komponen jembatan yang penting untuk
pembangunan dan kelangsungan hidup transportasi dan infrastruktur
telekomunikasi di Indonesia. Sistem Manajemen Jembatan (SMJ).
BMS membantu pemerintah terutama Ditjen Bina Marga dalam
mengembangkan Sistem Manajemen Jembatan untuk memungkinkn
merencanakan, melaksankan dan memantau tata cara semua aktivitas jembatan
dalam suatu kebijaksanaan secara keseluruhan dalam pembangunan dan
Desentralisasi serta menyusun rencana maupun tata cara atau prosedur dalam
aktifitas pembangunan maupun pemeliharan jembatan yang ada di Indonesia baik
pada tingkat Nasional dan Provinsi.
Penyusunan program pekerjaan jembatan memerlukan data yang valid dari
hasil pemeriksaan dan insvestigasi dilapangan yang dipantau langsung serta
terarah sesuai dengan target dan capain yang telah ditentukan pemeritah khusunya
Ditjen Bina Marga selaku instansi yang menangani pengembangan dan
pembangunan infrastruktur yang ada di Indonesia.
Jembatan merupakan bagian dari komponen kritis yang menentukan beban
maksimum kendaraan akan dapat lewat dan termasuk fasilitas infrastruktur yang
vital bagi kelangsungan perkembangan kegiatan ekonomi, sosial, budaya dan

5
perpindahan atau jalan akses dalam satu wilayah maupun atau wilayah.
(Triwiyono,2013). Secara keseluruhan jembatan – jembatan di Indonesia
mencapai 88 ribu buah dengan ekivalen sepanjang 1.000 Km. Dari jumlah
tersebut 30 ribu diantaranya berstatus sebagai jembatan nasional dan jembatan
provinsi dengan ekivalen sepanjang 500 Km. Menurut Direktur Bina Teknik
Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga Danis Hidayat Sumadilaga, jumlah
jembatan tersebut relatif masih sedikit mengingat kondisi geografis Indonesia
berupa negara kepulauan. Akan tetapi, kenyataannya di lapangan, jembatan –
jembatan di Indonesia yang sudah ada belum di kelola secara optimal.
Pemeriksaan jembatan sangan dibutuhkan untuk menjamin effisiensi
pemeliharaan dan optimalisasi pengembangan jembatan agar tidak terjadi
penurunan kinerja atau penurunan masa layan jembatan dari umur rencana yang
telah ditentukan secara merata seluruh indonesia. Pemeriksaan jembatan yang
dilakukan di Indonesia yang sesuai dengan BMS meliputi pemeriksaan
inventarisasi, detail, rutin dan pemeriksaan khusus.
Inventarisasi jembatan merupakan kegiatan awal yang dilakukan dalam
rangka pemeriksaan secara menyeluruh kondisi jembatan dan dilakukan baik
masa konstruksi maupun sesudah masa konstruksi. Menurut Subagio (2008),
inventarisasi jembatan perlu dibuat agar dihasilkan penanganan prasarana
jembatan yang tepat sasaran, efektif dan terus – menerus, baik mengenai kondisi
struktural maupun funsional dari prasarana jembatan terbaru sesuai kondisi saat
ini. Hasil inventarisasi data akan diolah dan dijadikan acuan dalam penaganan
jembatan di Indonesia, dibutuhkan sistem informasi jembatan yang baik. Sistem
informasi jembatan harus mampu menggambarkan kondisi aktual suatu jembatan,
sebagai dasar pertimbangan pengelola dalam melakukan prioritas penanganan
yang optimal dan tepat sasaran.
Untuk memastikan kondisi jembatan selam di perlukan sebuah
pemeriksaan inventarisasi sebagai langkah awal untuk mengetahui kondisi tiap
bagian jembatan dan prediksi kerusakan yang dapat menghasilkan niali BCR yang
berguna untuk perbandingan prioritas jembatan yang akan dilakukan
pemeliharaan terlebih dahulu supaya kegiatan perekonomian maupun transportasi
perpindahan barang dan orang yang menggunakan infrastruktur atau prasarana

6
jembatan tersebut. Jembatan yang kami tinjau adalah jembatan selam ini berada di
kota kupang Nusa Tenggara Timur yang menghubungkan jurusan Kupang –
Tenau.

1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan laporan pemeriksaan inventarisasi jembatan ini
adalah sebagai berikut :
1. Dapat mengetahui cara melakukan pemeriksaan inventarisasi
jembatan.
2. Dapat melakukan penilaian pada kondisi jembatan.
3. Dapat menegetahui hasil dari pemeriksaan inventarisasi pada
jembatan.
4. Dapat menilai kondisi jembatan menggunakan metode BCR
(Bridge Condition Rating) pada jembatan.
5. Dapat menentukan prioritas penanganan pada jembatan yang
berbeda berdasarkan analisa BCR (Bridge Condition Ratio).

1.3 Ruang Lingkup


Ruang lingkup dari laporan pemeriksaan inventarisasi jembatan ini adalah
sebagai berikut :
1. Jembatan yang ditinjau adalah jembatan komposit.
2. Pemeriksaan inventarisasi jembatan selam STA 10o0'48''S 123o34'38''E

1.4 Waktu pelaksanaan dan Lokasi


1. Jembatan komposit selam STA 10o0'48''S 123o34'38''E
(1) Tanggal pemeriksaan : 27 November 2021
(2) Tempat pemeriksaan : Jembatan Selam Jurusan Kupang - Tenau
(3) Nama pemeriksa : kelompok 4
(4) Peta lokasi pelaksanaan :

7
Gambar 1.1 Lokasi Jembatan Komposit Pada Google Earth

1.5 Sistematika Laporan


Dalam laporan ini, pembahasan dikelompokan dalam 6 (enam)
bagian yang berbentuk bab agar lebih mudah untuk dipahami, yaitu
sebagai berikut :
1. BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang, tujuan, ruang lingkup,
waktu pelaksanaan dan lokasi, serta sistematika penulisan laporan
pemeriksaan.
2. BAB II METODOLOGI
Bab ini berisi persiapan survei, persiapan alat, pelaksanaan survei,
pengumpulan data dan hasil pemeriksaan.
3. BAB III PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN
KOMPOSIT
Bab ini membahas mengenai prosedur pemeriksaan jembatan
komposit yang berisi data administrasi, jenis lintasan dan data
geometrik, data bentang dan komponen utama, nilai kondisi
inventaris, dan data pelengkap kedua jembatan tersebut.
4. BAB IV PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran.

8
BAB II
METODOLOGI

3.1 Umum

Pada studi ini dilakukan pemeriksaan jembatan dengan cara pemeriksaan


inventarisasi. Namun pemeriksaan nya dilakukan secara mendetail. Dalam
melakukan pemeriksaan tersebut, dibutuhkan sebuah metodologi dalam
mengumpulkan data hingga mengolah data tersebut, sehingga dapat
disimpulkan beberapa kondisi jembatan yang ditinjau. Adapun langkah –
langkah dalam melakukan pemeriksaan jembatan secara umum dapat dilihat
pada Gambar 2.1

9
Mulai

Menentukan lokasi tinjauan

Studi literatur

Menetukan persiapan, diantaranya :

 Persiapan alat dan bahan


 Perispan formulir pemeriksaan

Melakukan survey

Pengumpulan data

Data yang diperoleh, diantaranya :

 Data administrasi
 Data geometrik
 Data struktur utama dan aliran
sungai

Kecukupan

Data?

Pengolahan data

Selesai

Gambar 2.1 Diagram Alir Pemeriksaan Jembatan Secara Umum

10
3.2 Persiapan survey

Tahap persipan merupakan rangkaian kegiatan sebelum memulai


pengumpulan data pengolahan data. Dalam tahap awal ini disusun hal – hal
penting yang harus segera dilakukan dengan tujuan untuk mengefektifkan
waktu dan pekerjaan. Tahap persiapan ini diantaranya :

1. Menentukan Lokasi Tinjaun


Penentuan lokasi tinjauan merupakan langkah pertama yang perlu
dilakukan, karena dalam tahap ini ditentukan obejk yang akan dilakukan
pemeriksaan inventarisasi jembatan. Pada studi ini, jembatan komposit
yang ditinaju adalah jembatan selam Jurusan Kupang – Tenau.
2. Melakukan persiapan
Persiapan perlu dilakukan sebelum survey, diantaranya persiapan alat,
bahan, transportasi dan rute yang akan dilewati menuju lokasi jembatan
dan formulir pemeriksaan inventarisasi yang bertujuan mempermudah
pelaksanaan survey.
3. Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan sarana pokok untuk menentukan
penyelesaian suatu masalah secara ilmiah. Berdasarkan hasil survei,
didapatkan data – data sebagai berikut :
a. Data Administrasi
b. Data Geometrik
c. Data Struktur Utama Dan Aliran Sungai
d. Data Kerusakan Jembatan

Data – data yang diperoleh dikumpulkan dan selanjutnya akan diolah.


Kecukupan data perlu diperiksa untuk mempermudah pengolahan data,
jika data sudah cukup maka data langsung diolah, sedangkan apabila data
yang diperoleh belum cukup maka diperlukan survei kembali.

4. Pengolahan Data
Pengolahan data untuk pemeriksaan inventarisasi dan detail jembatan
merujuk pada manual standar Bridge Management System (BMS). Dalam
melakukan pemeriksaan, diperlukan urutan yang sesuai dengan standar

11
yang bertujuan agar seluruh elemen jembatan diperiksa tanpa ada yang
terlewati. BMS telah menentukan urutan pemeriksaan seperti tertera pada
Gmabar 3.2 yang diawali dari sebelah kiri kepala jembatan 1 (A1).

Gambar 2.2 urutan pemeriksaan jembatan

3.3 Persiapan Alat

Daftar persiapan peralatan yang diperlukan untuk melakukan pemeriksaan


inventarisasi adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1 peralatan survey

No Nama Alat / Gambar Fungsi


Bahan

1 Kertas / buku Untuk menggambar


catatan sketsa atau sebagai
catatan

2 Untuk menulis dan


Pena menggambar sketasa

12
3 Sebagai alat
Handphone dokumentasi

Untuk menggukur
suatu jarak,lebar,
4 ketinggian komponen
Pita ukur jembatan.

No Nama Alat / Gambar Fungsi


Bahan
6 Untuk
Kalkulator memcahkan
masalah dalam
menghitung

7 Untuk
memperlihatkan
Peta lokasi jembatan
yang akan di
tinjau

3.4 Pemeriksaan Inventarisasi

Selama pemeriksaan berlangsung inspektur harus mengambil foto struktur


jembatan yang memperlihatkan :

13
1. Ketinggian sisi jembatan
2. Lantai jembatan yang difoto dari as jalan
3. Jembatan yang diambil dari sudut 45o dari titik pusat jalan
4. Hal – hal yang menarik lainnya termasuk kerusakan dan masalah yang
membutuhkan perhatian.
Pada pelaksanaan survei pemeriksaan inventariasi jembatan ini, terdapat
tahapan pelaksanaan berupa diagram alir (flowchart) seperti yang tertera
pada Gambar 2.3.

Mulai

Memeriksa dan mencatat


data administrasi jembatan

Mencatat dan mengukur


jenis lintasan dan data
geometrik

Mengukur dan mencatat


dimensi barang

Menentukan dan mencatat jenis, material,


sumber dan kondisi dan komponen utama
jembatan

Menentukan dan mencatat


data pelengkap jembatan

Dibutuhkan
tindakan
darurat?

tidak

Catat

Selesai

Gambar 2.3 Diagram Alir Pelaksanaan Inventaris

14
BAB III
PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN SELAM

3.1 Prosedur Pemeriksaan Inventarisasi


Tahapan dalam pemeriksaan inventaris dimulai dari mempersipakn
alat dan bahan serta metode yang akan digunakan dalam pemeriksaan
jembatan ketika dilapanagan. Prosedur pemeriksaan inventaris jembatan
dilakukan pada jembatan selam jurusan kupang – tenau pada km sepanjang
25 m dengan tipe jembatan termasuk ke dalam jembatan beton.
 Alat dan bahan yang digunakan
 Alat dan bahan yang digunakan dalam pemeriksaan inventaris
jembatan selam jurusan kupang – tenau pada dapat dilihat pada
tabel ini.
Tabel 3.1 alat dan bahan
No Uraian Spesifikasi Kegunaan Keterangan

Meteran kecil Panjang pita Untuk 1 buah


7.5, mengukur
berbahan komponen
PVC Lapis jembatan
Karet
Roll meter Panjang pita Untuk 1 buah
1 Alat 50 m, mengukur
berbahan ketingguan
fiberglass jembatan
Gps Koreksi Untuk 1 buah
akurasi menegetahui
maksimal 5 koordinat
m jembatan
Balpoint Plastik Untuk 1 buah
menulis

15
Kertas - Untuk Secukupnya
mencetak
dokumen
2 Bahan Tinta - Untuk Secukupnya
mencetak
laporan
Printer Plastik Untuk Secukupnya
mencetak
laporan
pemeriksaan

 Tahapan pemeriksaan dilapangan


Tahapan pemeriksaan dilapangan dilakukan dengan menggunakan metode
dan tahapan yang sesuai pada BMS yang dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.

Gambar 3.1 Prosedur Pemeriksaan

Pemeriksaan inventaris dimulai dari bagian atas dengan melihat


komponen bagian atas dan mendokumentasikan nya dan mengikuti
arah panah pada gambar diatas. Secara garis besar tahapan
pemeriksaan diatas dilakukan dengan memeriksa abutmen 1 dakanan
untuk sampai di atas sebelah kiri dilanjutkan memutar ke bawah
jembatan.
Pemeriksaan dilanjutkan dengan mengikuti arah panah memutar sisi
kanan untuk sampai pada bagian sisi atas kanan jembtan dengan
memeriksa bagian atas sepanjang sisi kanan jembatan dilanjutkan

16
dengan memutar turun ke bawah abutmen 2 sisi kanan bawah
kemudian naik ke atas sesuai panah untuk melihat dan memeriksa
bagian atas sisi kiri jembatan, dilajutkan mengikuti panah untuk
melihat kondisi jembatan bagian atas pada sisi kiri sampai abutment 1
bagian atas
 Hasil pemeriksaan inventaris
A. Data administrasi
Data administrasi dapat dilihat pada gambar dibawah ini

Tabel 3.2 Data Administrasi

No Jembatan 4 4 0 5 4 0 0 1

Nama Jembatan Jembatan Selam Jurusan Bolok - Kota Kupang NTT


Tenau
Lokasi Jembatan Alamat Jalan Ikan Paus, Lahilai Bissi
Kopan,Kota Lama
Koordinat Awal Dari : kota
10⁰09’4’’8S kupang
123⁰34’37`E
Koordinat Akhir 10⁰09’4’’8S KM :0.150
123⁰34’38`E
Tanggal Nama pemeriksa Tahun
Pemeriksaan : 27 Kelompok 2 PJJ E 2018 pembangunan
November 2021 1991/1992

B. Jenis Jalan Dan Data Geometri


Jenis lintasan dan data geometri dapat di lihat pada table
dan gambar dibawah ini

17
Tabel 3.3 Jenis Lintasan Dan Data Geometri

Jenis Lintasan Jumlah bentang : 1 (satu)


Total panjang : 22 m
Tahun pembangunan : 1992 Sudut 0

No Item Uraian keteranagn


1 Jenis lintasan Jalan Jalan
2 Jumlah bentang 1 Bentang
3 Panjang bentang 1 22 m
8 Panjang total 26 m
9 Sudut miring 0 Derajat
10 Tahun pembuatan 1991/1992 Tahun

C. Data bentang dan struktur utama jembatan


a. Data Bentang
Data bentang dapat dilihat pada gambar dibawah ini

18
19
20
21
b. Struktur utama

Struktur utama jembatan dibagi kedalam 3 komponen


yaitu :
- Struktur atas
Struktur atas jembatan merupakan bagian paling
atas jembatan yang menerima beban langsung dari
permukaan yang terdiri dari :

Gambar 3.3 Sandaran

Gambar 3.4 Slab Lantai Kendaraan

Gambar 3.5 Trotoar

22
Gambar 3.6 Gelagar

Gambar 3.7 Tumpuan

 Striktur bawah
Struktur bawah jembatan berfungsi memikul
dan meneruskannya ke pondasi akibat dari
seluruh beban struktur atas dan beban yang
ditimbulkan tanah, struktur jembatan terdiri dari
:

Gambar 3.8 Oprit

23
Gambar 3.9 Tumpuan Bearing

Gambar 3.10 Pondasi

D. Data pelengkap
Data pelengkap dalam formulir pemeriksaan inventarisasi
digunakan untuk memberikan informasi umum mengenai
pembatsan fungsional, lalu lintas jembatan, jalan memutar dan
jalan alternative (deteour), data banjir tertinggi, tipe jembatan
dan gambar konstruksiterlaksana untuk membantu persiapan
strategi penaganan jembatan.
a. Pembatasan funsional
Tabel 3.4 Pembatasa Fungsional
Uraian Keterangan
Batas muatan gandar (ton) Max golongan 7 c
Batas lebar jalan (m) Min 3.5 m
Kendaraan golongan 1 dan 8
Batasan lain dilarang melintas

24
b. Lalu lintas

Tabel 3.5 Lalu Lintas


No Dampak lebar jembatan terhadap lalu lintas Pilihan
1 Longgar – kendararaan bebas melintas diatas 1
jembatan
2 Cukup lebar – kendraan melaju perlahan diatas 2
jembatan
3 Sempit - kendaraan harus sering berhenti dan antri 3

c. Jalan memutar
Tidak ada jalan memutar karena jalan tol
4.2 Pemberian Nilai Kondisi
Pemberian nilai kondisi dilakukan setelah dilakukannya
pemeriksaan jembatan dan pengelompokan komponen jembatan
yang dilakukan dalam file Microsoft Excel sebagai lampiran serta
dilakukan dokumentasi untuk memperkuat bukti dan sebagai
perkutan telah dilakukan pemeriksaan inventaris pada jembatan.
Tahapan pemberian nilai kondisi jembatan dilakukan
dengan tahapan sebagai berikut :
1. Koding komponen jembatan
Tahapan koding dilakukan dengan cara meisahkan
komponen menjadi bagian lebih kecil dari komponen
tersebut dengan batasan sampai dengan level 4.

25
Kode Level 1 Kode Level 2 Kode Level 3 Kode Level 4 Keter
angan

4.211 Tebing sungai Ada


2.200 Aliran sungai 3.210 Aliran sungai 4.212 Aliran air utama aliran
sungai
4.213 Daerah genangan banjir
3.220 Bangunan 4.221 Dinding penahan tanah Tidak
pengaman 4.222 Turap ada

4.223 Pasangan batu kosong Ada


3.230 Tanah timbunan 4.231 Timbunan jalan pendekat
Tidak
4.232 Drainase – timbunan
ada
4.233 Lapisan perkerasan
1.000 Jembatan 4.234 Pelat injak Ada
2.300 Bangunan bawah 3.310 Pondasi 4.311 Pondasi pancang Ada
4.312 Pile cap / kepala tiang Ada
3.320 Kepala jembatan 4.511 Balok pondasi Ada
4.512 Wall Ada
4.513 Wing wall
4.514 Headwall Tidak
4.515 Drainase dinding ada
3.340 Landasan / 4.331 Perletakan karet Tidak

20
perletakan Ada
4.332 Angker Tidak
ada
3.410 System gelagar 4.411 Gelagar memanjang Ada
tipe komposit 4.412 Gelagar melintang Tidak
4.413 Diafragma ada
4.414 Sambungan gelagar
4.415 Pelat pengaku (stiffner)

2.400 Bangunan atas 3.420 Sandaran 4.421 Tiang sandaran Ada


4.431 Batas – batas ukuran Ada
4.432 Rambu – rambu dan tanda Ada
tanda
3.430 Perlengkapan 4.433 Marka jalan Ada
4.434 Papan nama Ada
4.435 Lampu penerangan Ada
4.436 Tiang lampu Ada
4.437 Utilitas Tidak
ada

21
2. Prediksi kerusakan atau kondisi
Prediksi kerusakan atau kondisi dilakukan dengan cara
mendetailkan tiap komponen kemudian mencatumkan
letak, kondisi dilapangan, dan pemberian nilai CR
berdasarkan table dibawah ini.

Tabel 3.7 Prediksi kerusakan


Nilai CR Keterangan

1 Penurunan kondisi (kerusakan) secara


keseluruhan (kondisi gagal)
2 Nilai antara

3 Penurunan kondisi (kerusakan) serius,


atau tidak dapat berfungsi seperti desain
awal

4 Nilai antara

5 Penurunan kondisi (kerusakan) minor,


tetapi dapat berfungsi seperti desain awal
6 Nilai antara

7 Kondisi baru (tidak ada penurunan


kondisi)
8 Tidak memiliki komponen yang ditinjau

9 Tidak terlihat

22
Tabel 3.7 Kondisi Jembatan

Komponen Sub Type CR Letak Keterangan Kondisi Usulan Gambar


Gelagar Beton Bertulang 5 Struktur Terjadi kekaratan Baik Pemeliharaan
Utama Berlapis Baja Atas pada besi baja rutin

Abutment Kepala Beton 5 Semua Kotor Baik Pembersihan


abutmen dan
pemeliharaan

Footing - 9 Semua - Tidak -


-
diketahui
Tiang - Semua - Tidak - -
9
diketahui
Stem - 9 Semua - Tidak - -
diketahui

23
Komponen Sub Type CR Letak Keterangan Kondisi Usulan Gamb
ar
Dek slab Beton 6 Semua Permukaan Baik Dilakukan
bertulang aus grooving

Dek
Oprit Beton 5 Semua Permukaan Baik Dilakukan
aus grooving

Dudukan - - - - - - -
bearing
Dudukan Dudukan Beton 5 Semua Mengalami Baik Pemeliharaan

jembatan gelagar retakan rutin

24
Dinding - Pas. Batu 5 Samping Kotor dan Baik Pembersihan
sayap kali jembatan berlumut dan
pemeliharaan

Dinding - Pasangan 6 Belakang Berlumut Baik Pembersihan -


belakang bata abutment
Join Expansiom - 5 Semua Kerusakan Baik Rehabilitas
join sisi kecil

Trotoar Median - 5 - Mengalami Sedang -


retakan

Curb Dinding - 6 Semua - Baik


Pengaman

25
3. Nilai BCR
Menentukan niali bridge condition ratio dilakukan dengan
merekapitulasi tabel prediski kerusakan dan dicari nilai
condition ratio yang paling kecil disetiap komponen yang
telah diketahui nilai bobot tiap komponen.

Tabel 3.8 Nilai BCR


Nilai CR Keterangan
1 Penurunan kondisi (kerusakan) secara
keseluruhan (kondisi gagal)
2 Nilai antara
3 Penurunan kondisi (kerusakan) serius, atau tidak
dapat berfungsi seperti desain awal
4 Nilai antara
Penurunan kondisi (kerusakan) minor, tetapi
5 dapat berfungsi seperti desain awal
6 Nilai antara
7 Kondisi baru (tidak ada penurunan kondisi)
8 Tidak memiliki komponen yang ditinjau

9 Tidak terlihat

No Nama komponen Bobot


1 Gelagar utama induk 10
2 Abutment 8
3 Dek 8
4 Dudukan jembatan 8
5 Tumpuan 6
6 Dinding sayap 6
7 Dinding belakang 5
T8 Join 5
T9 Trotoar 5
a10 Curb 4

26
Tabel 3.9 Penilaian Kondisi Bagian Jembatan

Komponen Bobot CR Bobot x Kondisi Usulan


CR
Gelagar 10 5 50 Good Pemeliharaan
Utama Rutin Dan
Berkala
Abutment 8 5 40 Good Pemeliharaan
Rutin Dan
Berkala
Dek 8 6 48 Good Pemeliharaan
Rutin Dan
Berkala
Dudukan 6 6 36 Good Pemeliharaan
Jembatan Rutin Dan
Berkala
Tumpuan 6 5 30 Good Pemeliharaan
Rutin Dan
Berkala
Dinding 5 5 25 Good Pemeliharaan
Sayap Rutin Dan
Berkala
Dinding 5 6 30 Good Pemeliharaan
Belakang Rutin Dan
Berkala
Join 4 5 20 Fair Rehabilitasi
Trotoar 2 5 30 Good Pemeliharaan
Rutin Dan
Berkala
Curb 1 6 6 Good Pemeliharaan
Rutin Dan
Berkala

27
Menetukan nilai Bridge Condition Ratio didapatkan dengan
menggunakan rumus seperti dibawah ini

∑ 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 × 𝐶𝑅 ∑ 315
= = = 5,7272
∑ 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 ∑ 55

Sehingga didapatkan nilai BCR sebesar 5.7272dengan kondisi bagus


dan usulan penanganan untuk jembatan dilakukan pemeliharaan rutin dan
berkala. Untuk mengetahui umur atau perkiraan usia jembatan dihitung
menggunakan rumus di bawah ini

5
100 − 𝑎 5 − 6 (7 − 𝐵𝐶𝑅)
× 𝑢𝑚𝑢𝑟 𝑟𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎
100

,
5
100 − 4,66 5 − 6 (7 − 5,7272)
× 50 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛
100

{46,523}
× 50 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛
100

= 23,261 = 23 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛

Dengan nilai a sebesar 4.66 dan nilai b sebesar 1.9051 maka dari hasil
perhitungan diatas didapatkan nilai perkiraan usia jembatan adalah 23 tahun.
Dan untuk mengetahui waktu layan jembatan maka umur rencana
dikurangi perkiraan usia jembatan seperti di bawah ini
= 50 – 23 = 27 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛
Jadi, didapatkan waktu layan dari jembatan Penfui 1 yaitu selama 27 Tahun.

28
BAB V

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari pemaparan laporan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Pemeriksaan inventaris jembatan dilakukan dengan memakai pedoman
BMS.
2. Kondisi Jembatan Selam KM 0.015 termasuk dalam kondisi baik.
3. Berdasarkan hasil BCR (Bridge Condition Ratio) Jembatan Selam
masuk kedalam kategori baik dan hanya perlu dilakukan pemeliharaan
rutin dan berkala, dengan nilai yang sudah dihitung sebesar 5,7272
dengan perkiraan usia jembatan selam adalah 23 tahun dan waktu
layan jembatan selama 27 tahun.
4.2 Saran
Dari hasil kesimpulan dan investigasi dilapangan diperoleh saran untuk
mencapai umur layan jembatan yaitu perlu dilakukannya pemebersihan
dan pemeliharaan rutin secara berkala.

29

Anda mungkin juga menyukai