OLEH
NAMA KELOMPOK II :
1. SARLOTA BUNGA RABE
NIM : 1823715697
2. WEM WILA DJARA ULY
NIM : 1823715699
3. MARCELA D. P KLAU
NIM : 1823715687
4. FEBRYAN DAUD
NIM : 1823715682
5. JUVENTUS T. J TANEO
NIM : 1823715682
1
KATA PENGANTAR
Puji sykur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat-Nya, penulis
dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya. Laporan ini berjudul
“Pemeriksaan Inventaris Jembatan Selam” laporan ini disusun untuk
memenuhi syarat mata kuliah Teknik Pemeliharaan Jembatan.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan bimbingan, arahan, motivasi, serta doa dalam
penulisan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa pembuatan laporan ini belum sempurna. Hal ini
karena keterbatasan penulis baik dari segi pengetahuan maupun dari segi
pemahaman materi yang didapatkan. Penulis berharap laporan ini dapat
bermanfaat bagi pembaca yang bersifat membangun sehingga pembuatan laporan
ini dapat menjadi lebih baik kedepannya. Atas segala perhatiannya, penulis
mengucapkan terimakasih.
Penulis
2
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR.......................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................iii
DAFTAR TABEL............................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................1
1.2 Tujuan.......................................................................................3
1.3 Ruang Lingkup.........................................................................3
1.4 Waktu Pelaksanaan Dan Lokasi……………………………...3
1.5 Sistematika Laporan.................................................................4
BAB II METODOLOGI…………………………………………………......5
2.1 Umum………………………………………………....……..5
2.2 Persiapan Survey………………………………………….....7
2.3 Persiapan Alat…………………………………………….....8
2.4 Pemeriksaan Inventarisasi …………………………..............9
BAB III PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN KOMPOSIT..11
3.1 Prosedur Pemeriisaan Inventarisasi…………………….......11
3.2 Pemberian Nilai Kondisi…………………………………...21
BAB IV PENUTUP…………………………………………………….…..29
4.1 Kesimpulan ...........................................................................29
4.2 Saran......................................................................................29
3
DAFTAR GAMBAR
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
perpindahan atau jalan akses dalam satu wilayah maupun atau wilayah.
(Triwiyono,2013). Secara keseluruhan jembatan – jembatan di Indonesia
mencapai 88 ribu buah dengan ekivalen sepanjang 1.000 Km. Dari jumlah
tersebut 30 ribu diantaranya berstatus sebagai jembatan nasional dan jembatan
provinsi dengan ekivalen sepanjang 500 Km. Menurut Direktur Bina Teknik
Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga Danis Hidayat Sumadilaga, jumlah
jembatan tersebut relatif masih sedikit mengingat kondisi geografis Indonesia
berupa negara kepulauan. Akan tetapi, kenyataannya di lapangan, jembatan –
jembatan di Indonesia yang sudah ada belum di kelola secara optimal.
Pemeriksaan jembatan sangan dibutuhkan untuk menjamin effisiensi
pemeliharaan dan optimalisasi pengembangan jembatan agar tidak terjadi
penurunan kinerja atau penurunan masa layan jembatan dari umur rencana yang
telah ditentukan secara merata seluruh indonesia. Pemeriksaan jembatan yang
dilakukan di Indonesia yang sesuai dengan BMS meliputi pemeriksaan
inventarisasi, detail, rutin dan pemeriksaan khusus.
Inventarisasi jembatan merupakan kegiatan awal yang dilakukan dalam
rangka pemeriksaan secara menyeluruh kondisi jembatan dan dilakukan baik
masa konstruksi maupun sesudah masa konstruksi. Menurut Subagio (2008),
inventarisasi jembatan perlu dibuat agar dihasilkan penanganan prasarana
jembatan yang tepat sasaran, efektif dan terus – menerus, baik mengenai kondisi
struktural maupun funsional dari prasarana jembatan terbaru sesuai kondisi saat
ini. Hasil inventarisasi data akan diolah dan dijadikan acuan dalam penaganan
jembatan di Indonesia, dibutuhkan sistem informasi jembatan yang baik. Sistem
informasi jembatan harus mampu menggambarkan kondisi aktual suatu jembatan,
sebagai dasar pertimbangan pengelola dalam melakukan prioritas penanganan
yang optimal dan tepat sasaran.
Untuk memastikan kondisi jembatan selam di perlukan sebuah
pemeriksaan inventarisasi sebagai langkah awal untuk mengetahui kondisi tiap
bagian jembatan dan prediksi kerusakan yang dapat menghasilkan niali BCR yang
berguna untuk perbandingan prioritas jembatan yang akan dilakukan
pemeliharaan terlebih dahulu supaya kegiatan perekonomian maupun transportasi
perpindahan barang dan orang yang menggunakan infrastruktur atau prasarana
6
jembatan tersebut. Jembatan yang kami tinjau adalah jembatan selam ini berada di
kota kupang Nusa Tenggara Timur yang menghubungkan jurusan Kupang –
Tenau.
1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan laporan pemeriksaan inventarisasi jembatan ini
adalah sebagai berikut :
1. Dapat mengetahui cara melakukan pemeriksaan inventarisasi
jembatan.
2. Dapat melakukan penilaian pada kondisi jembatan.
3. Dapat menegetahui hasil dari pemeriksaan inventarisasi pada
jembatan.
4. Dapat menilai kondisi jembatan menggunakan metode BCR
(Bridge Condition Rating) pada jembatan.
5. Dapat menentukan prioritas penanganan pada jembatan yang
berbeda berdasarkan analisa BCR (Bridge Condition Ratio).
7
Gambar 1.1 Lokasi Jembatan Komposit Pada Google Earth
8
BAB II
METODOLOGI
3.1 Umum
9
Mulai
Studi literatur
Melakukan survey
Pengumpulan data
Data administrasi
Data geometrik
Data struktur utama dan aliran
sungai
Kecukupan
Data?
Pengolahan data
Selesai
10
3.2 Persiapan survey
4. Pengolahan Data
Pengolahan data untuk pemeriksaan inventarisasi dan detail jembatan
merujuk pada manual standar Bridge Management System (BMS). Dalam
melakukan pemeriksaan, diperlukan urutan yang sesuai dengan standar
11
yang bertujuan agar seluruh elemen jembatan diperiksa tanpa ada yang
terlewati. BMS telah menentukan urutan pemeriksaan seperti tertera pada
Gmabar 3.2 yang diawali dari sebelah kiri kepala jembatan 1 (A1).
12
3 Sebagai alat
Handphone dokumentasi
Untuk menggukur
suatu jarak,lebar,
4 ketinggian komponen
Pita ukur jembatan.
7 Untuk
memperlihatkan
Peta lokasi jembatan
yang akan di
tinjau
13
1. Ketinggian sisi jembatan
2. Lantai jembatan yang difoto dari as jalan
3. Jembatan yang diambil dari sudut 45o dari titik pusat jalan
4. Hal – hal yang menarik lainnya termasuk kerusakan dan masalah yang
membutuhkan perhatian.
Pada pelaksanaan survei pemeriksaan inventariasi jembatan ini, terdapat
tahapan pelaksanaan berupa diagram alir (flowchart) seperti yang tertera
pada Gambar 2.3.
Mulai
Dibutuhkan
tindakan
darurat?
tidak
Catat
Selesai
14
BAB III
PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN SELAM
15
Kertas - Untuk Secukupnya
mencetak
dokumen
2 Bahan Tinta - Untuk Secukupnya
mencetak
laporan
Printer Plastik Untuk Secukupnya
mencetak
laporan
pemeriksaan
16
dengan memutar turun ke bawah abutmen 2 sisi kanan bawah
kemudian naik ke atas sesuai panah untuk melihat dan memeriksa
bagian atas sisi kiri jembatan, dilajutkan mengikuti panah untuk
melihat kondisi jembatan bagian atas pada sisi kiri sampai abutment 1
bagian atas
Hasil pemeriksaan inventaris
A. Data administrasi
Data administrasi dapat dilihat pada gambar dibawah ini
No Jembatan 4 4 0 5 4 0 0 1
17
Tabel 3.3 Jenis Lintasan Dan Data Geometri
18
19
20
21
b. Struktur utama
22
Gambar 3.6 Gelagar
Striktur bawah
Struktur bawah jembatan berfungsi memikul
dan meneruskannya ke pondasi akibat dari
seluruh beban struktur atas dan beban yang
ditimbulkan tanah, struktur jembatan terdiri dari
:
23
Gambar 3.9 Tumpuan Bearing
D. Data pelengkap
Data pelengkap dalam formulir pemeriksaan inventarisasi
digunakan untuk memberikan informasi umum mengenai
pembatsan fungsional, lalu lintas jembatan, jalan memutar dan
jalan alternative (deteour), data banjir tertinggi, tipe jembatan
dan gambar konstruksiterlaksana untuk membantu persiapan
strategi penaganan jembatan.
a. Pembatasan funsional
Tabel 3.4 Pembatasa Fungsional
Uraian Keterangan
Batas muatan gandar (ton) Max golongan 7 c
Batas lebar jalan (m) Min 3.5 m
Kendaraan golongan 1 dan 8
Batasan lain dilarang melintas
24
b. Lalu lintas
c. Jalan memutar
Tidak ada jalan memutar karena jalan tol
4.2 Pemberian Nilai Kondisi
Pemberian nilai kondisi dilakukan setelah dilakukannya
pemeriksaan jembatan dan pengelompokan komponen jembatan
yang dilakukan dalam file Microsoft Excel sebagai lampiran serta
dilakukan dokumentasi untuk memperkuat bukti dan sebagai
perkutan telah dilakukan pemeriksaan inventaris pada jembatan.
Tahapan pemberian nilai kondisi jembatan dilakukan
dengan tahapan sebagai berikut :
1. Koding komponen jembatan
Tahapan koding dilakukan dengan cara meisahkan
komponen menjadi bagian lebih kecil dari komponen
tersebut dengan batasan sampai dengan level 4.
25
Kode Level 1 Kode Level 2 Kode Level 3 Kode Level 4 Keter
angan
20
perletakan Ada
4.332 Angker Tidak
ada
3.410 System gelagar 4.411 Gelagar memanjang Ada
tipe komposit 4.412 Gelagar melintang Tidak
4.413 Diafragma ada
4.414 Sambungan gelagar
4.415 Pelat pengaku (stiffner)
21
2. Prediksi kerusakan atau kondisi
Prediksi kerusakan atau kondisi dilakukan dengan cara
mendetailkan tiap komponen kemudian mencatumkan
letak, kondisi dilapangan, dan pemberian nilai CR
berdasarkan table dibawah ini.
4 Nilai antara
9 Tidak terlihat
22
Tabel 3.7 Kondisi Jembatan
23
Komponen Sub Type CR Letak Keterangan Kondisi Usulan Gamb
ar
Dek slab Beton 6 Semua Permukaan Baik Dilakukan
bertulang aus grooving
Dek
Oprit Beton 5 Semua Permukaan Baik Dilakukan
aus grooving
Dudukan - - - - - - -
bearing
Dudukan Dudukan Beton 5 Semua Mengalami Baik Pemeliharaan
24
Dinding - Pas. Batu 5 Samping Kotor dan Baik Pembersihan
sayap kali jembatan berlumut dan
pemeliharaan
25
3. Nilai BCR
Menentukan niali bridge condition ratio dilakukan dengan
merekapitulasi tabel prediski kerusakan dan dicari nilai
condition ratio yang paling kecil disetiap komponen yang
telah diketahui nilai bobot tiap komponen.
9 Tidak terlihat
26
Tabel 3.9 Penilaian Kondisi Bagian Jembatan
27
Menetukan nilai Bridge Condition Ratio didapatkan dengan
menggunakan rumus seperti dibawah ini
∑ 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 × 𝐶𝑅 ∑ 315
= = = 5,7272
∑ 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 ∑ 55
5
100 − 𝑎 5 − 6 (7 − 𝐵𝐶𝑅)
× 𝑢𝑚𝑢𝑟 𝑟𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎
100
,
5
100 − 4,66 5 − 6 (7 − 5,7272)
× 50 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛
100
{46,523}
× 50 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛
100
= 23,261 = 23 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛
Dengan nilai a sebesar 4.66 dan nilai b sebesar 1.9051 maka dari hasil
perhitungan diatas didapatkan nilai perkiraan usia jembatan adalah 23 tahun.
Dan untuk mengetahui waktu layan jembatan maka umur rencana
dikurangi perkiraan usia jembatan seperti di bawah ini
= 50 – 23 = 27 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛
Jadi, didapatkan waktu layan dari jembatan Penfui 1 yaitu selama 27 Tahun.
28
BAB V
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari pemaparan laporan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Pemeriksaan inventaris jembatan dilakukan dengan memakai pedoman
BMS.
2. Kondisi Jembatan Selam KM 0.015 termasuk dalam kondisi baik.
3. Berdasarkan hasil BCR (Bridge Condition Ratio) Jembatan Selam
masuk kedalam kategori baik dan hanya perlu dilakukan pemeliharaan
rutin dan berkala, dengan nilai yang sudah dihitung sebesar 5,7272
dengan perkiraan usia jembatan selam adalah 23 tahun dan waktu
layan jembatan selama 27 tahun.
4.2 Saran
Dari hasil kesimpulan dan investigasi dilapangan diperoleh saran untuk
mencapai umur layan jembatan yaitu perlu dilakukannya pemebersihan
dan pemeliharaan rutin secara berkala.
29