Anda di halaman 1dari 20

IDENTIFIKASI TINGKAT PELAYANAN JALAN DI RUAS

JALAN PITARA KOTA DEPOK

Proposal Tugas Metode Penelitian dan Penulisan Ilmiah

Disusun Oleh:
Femmy Kusuma Dwi Karmadi (0521 19 047)

Dosen Pengajar:
Dr. Ir. Indarti Komaladewi, M.Si

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2022

i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT, karena atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada saya, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal
penelitian yang berjudul “Identifikasi Tingkat Pelayanan Jalan di Ruas Jalan
Pitara Kota Depok” yang merupakan tugas besar dari Mata Kuliah Metode Penelitian
dan Penulisan Ilmiah.

Proposal ini telah penulis susun dengan sebaik – baiknya dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar laporan penelitian ini. Untuk itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan proposal penelitian ini. Atas dukungan baik moral maupun materil yang
diberikan dalam penyusunan laporan ini saya selaku penulis mengucapkan
terimakasih.

Kepada Ibu Dr. Ir. Indarti Komala Dewi, M.Si selaku dosen pengajar Mata Kuliah
Metode Penelitian dan Penulisan Ilmiah yang telah membantu saya menyusun laporan
penelitian ini dengan beberikan arahan judul serta isi dari proposal penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis
menerima saran dan kritik yang membangun dari rekan – rekan untuk
penyempurnaanlaporan penelitian ini. Akhir kata semoga laporan ini dapat bermanfaat
bagi penulis maupun pembaca.

Bogor, Juni 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... i


DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ............................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian...................................................................................................... 2
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................................... 2
1.5 Kerangka Berfikir ...................................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................................... 4
2.1 Landasan Teori ......................................................................................................... 4
2.1.1 Transportasi dan Jalan .................................................................................... 4
2.1.2 Tingkat Pelayanan Jalan .................................................................................. 5
2.1.3 Hambatan Samping ........................................................................................ 6
2.1.4 Metode Penelitian Kuantitatif ........................................................................ 6
2.2 Landasan Kebijakan .................................................................................................. 6
2.2.1 Peraturan Daerah No. 1 Tahun 2015 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) Kota Depok Tahun 2012 – 2032 .................................................... 6
2.2.2 Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Bidang
Perhubungan Kota Depok........................................................................... 7
BAB III PEMBAHASAN.............................................................................................................. 8
3.1 Ruang Lingkup Penelitian ......................................................................................... 8
3.1.1 Ruang Lingkup Lokasi ...................................................................................... 8
3.1.2 Waktu Penelitian ............................................................................................ 8
3.2 Metode Pengumpulan Data ..................................................................................... 8
3.3 Metode Analisis Data ............................................................................................. 10
3.3.1 Analisis Tingkat pelayanan Jalan................................................................... 10
3.3.2 Analisis Kondisi Eksisting .............................................................................. 13
BAB IV JADWAL DAN BIAYA PENELITIAN ............................................................................. 14
4.1 Waktu dan Jadwal Penelitian ................................................................................. 14
4.2 Biaya Penelitian ...................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................. 16

ii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Sistem Transportasi ................................................................................................... 4
Tabel 2. Faktor Penyesuaian Hambatan Samping ................................................................... 6
Tabel 3. Kebutuhan Data ....................................................................................................... 12
Tabel 4. Biaya Penelitian ...................................................................................................... 14
Tabel 5. Jadwal Penelitian ..................................................................................................... 15

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kerangka Berfikir .................................................................................................. 3
Gambar 2. Konsep Tingkat Pelayanan Jalan ........................................................................... 5
Gambar 3. Peta Lokasi Penelitian ........................................................................................... 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan lalu lintas di Indonesia setiap tahunnya terus meningkat seiring
dengan bertambahnya jumlah kendaraan secara mnyeluruh yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan kegiatan manusia pada kawasan yang mempunyai
aktivitas kegiatan perdagangan dan jasa, tempat hiburan, pusat komersial. Pusat –
pusat aktivitas kota ITE (1992) dalam Tantawi (2002, p. 1) menyebutkan bahwa pusat
aktivitas dapat berupa sebuah pusat bisnis kota (Central Businees District), sebuah
kompleks universitas atau kelompok sekolah tinggi lainnya, kawasan industri, pusat
hiburan dan atau sebuah kawasan campuran dari beberapa semua yang telah
disebutkan di atas.
Aktivitas-aktivitas di pusat kota yang tinggi akan berpengaruh terhadap tarikan
pergerakan kendaraan yang besar pada jaringan jalan di sekitarnya. Tingginya
intensitas aktivitas yang tinggi di kawasan pusat kota memberikan pengaruh terhadap
tarikan lalu lintas kendaraan bermotor yang besar (Prima, G. R, dkk 2021). Komponen
aktivitas kegiatan terebut berupa pola tata guna lahan dan sistem jaringan transportasi
kota. Tetapi, ketidak terpaduan sistem jaringan transportasi yang kurang efektif
membuat perencanaan tranportai tidak sebanding lurus dengan peningkatan jumlah
dan volume kendaraan yang melintas.
Berdasarkan Badan Pusat Kota Depok 2020 jumlah kendaraan bermotor di
Kota Depok berada pada angka 640.798 ribu motor dan jumlah kendaraan roda empat
(mobil) berada pada angka 121.283 ribu, dan kendaraan roda empat berbasis angkutan
transportasi umum yang berada di angka 6.064 ribu kendaraan. Hal ini mengartikan
banyaknya kendaraan yang melintas dan adanya peningkatan jumlah transportasi yang
ada di Kota Depok. Aktivitas tersebut akan mempengaruhi tingkat kepadatan di arus
jalan terutama pada ruas jala utama di Kota Depok.
Ruas Jalan Pitara di Kota Depok yang dijadikan lokasi penelitian dari Simpang
Jembatan Kali Licin sampai dengan Simpang Lampu Merah Dewi Sartika memiliki
panjang 1.900meter termasuk ruas dalam ruas jalan dengan fungsi arteri primer.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan, dimana jalan
Arteri Sekunder ini memiliki kecepatan kendaraan paling rendah adalah 30 kilometer
per jam serta memiliki ukuran lebar badan jalan minimal 11 meter dan lalu lintas
kendaraan di jalan arteri sekunder tidak boleh diganggu oleh lalu lintas ulang alik, lalu
lintas lambat dan kegiatan lokal serta tidak boleh terputus di area perkotaan.
Berdasarkan Rencana Strktur Ruang yang termuat dalam Peraturan Daerah Kota
Depok Nomor 1 Tahun 2015 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Depok Tahun
2012 – 2032, ruas Jalan Pitara ditetapkan sebagai salah satu ruas jalan dengan rencana
peningkatan kapasitas jalan. Hal ini dikarenakan ruas jalan kurang memadai akibat
bertambahnya volume jumlah kendaraan yang mengakibatkan terjadinya kemacetan
lalu lintas di Jalan Pitara setiap harinya terkhusus di waktu padat kegiatan (pukul 06.00
– 08.30 dan 16.00 – 19.00 WIB). Berdasarkan permasalahan tersebut maka hal ini
perlu ditinjau kembali berdasarkan karakteristik tingkat pelayanan jalan di Ruas Jalan
Pitara Kota Depok tersebut.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pembahasan mengenai “Identifikasi Tingkat Pelayanan Jalan di Ruas
Jalan Pitara Kota Depok” dan untuk mendukung penelitian maka terdapat pertanyaan
– pertanyaan sebagai berikut:
1. Bagaimana karakteristik pelayanan jalan di ruas Jalan Pitara?
2. Apa Faktor Penyebab yang mempengaruhi tingkat Pelayanan Jalan di ruas Jalan
Pitara?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah maka terdapat beberapa tujuan yang
ingin dicapai oleh peneliti, sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi pelayanan jalan di ruas Jalan Pitara
2. Mengidentifikasi faktor penyebab yang mempengaruhi tingkat pelayanan jalan di
ruas Jalan Pitara

1.4 Manfaat Penelitian


Penelitian yang dilakukan menghasilkan kajian karakteristrik tingkat pelayanan jalan,
dan mempunyai manfaat yang diharapkan bisa memperkaya ilmu di bidang
Perencanaan Wilayah dan Kota, Pemerintah Kota Depok, maupun bagi masyarakat
umum khususnya masyarakat sekitar lokasi studi.
1. Bagi mahasiswa/i program studi Perencanaan Wilayah dan Kota diharapkan dapat
memperkaya pengetahuan mahasiswa/I mengenai transportasi khususnya tingkat
pelayanan jalan.
2. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan serta pertimbangan bagi
pemerintah setempat terkait penanganan lalu lintas di Ruas Jalan Pitara dalam
peningkatan pelayanan di Bidang Transportasi.
3. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan, ilmu, dan pemahanan
terhadap permasalahan lalu lintas khususnya pelayanan jalan bagi masyarakat
sekitar.

2
1.5 Kerangka Berfikir
Aana

Gambar 1. Kerangka Berfikir

3
lBAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Transportasi dan Jalan
Transportai merupakan pemindahan manusia, barang maupun objek lain
mengunakan wahana ataupun sasaran sebagai alat bantu yang digerakkan oleh
manusia atau mesin dengan tujuan untuk membantu manusia dalam beraktivitas.
Menurut Salim (2002) transportasi merupakan kegiatan pemindahan barang
dan penumpang dari suatu tempat ke tempat lainnya. Dimana terdapat dua unsur
terpenting yaitu pemindahan atau pergerakan yang secara fisik mengubah tempat dari
barang (komoditi) dan penumpang ke tempat lain.

Tabel 1. Sistem Transportasi

Angkutan barang / muatan Manajemen


1. Transportasi Darat (Kereta Api, Bus, Manajemen Lalu Lintas
Truk).
1. Angkutan Laut (Shipping) Manajemen Angkutan
2. Angkutan Udara Manajemen Angkutan
3. Sitim Angkutan Pipa (Pertamina) Manajemen Angkutan
Sumber: Abbas Salim, Jakarta 1993
Sistem transportasi merupakan sistim yang kompleks, dimana didalamnya
terdapat sistim – sistim lain yang saling berkaitan; yaitu sistim kegiatan (demand
sistem), sistim pergerakan (traffic flow), sistim jaringan (supplay system) dan sitim
kelembagaan (instutional system). (Kusbiantoro, B.S, 1994)
Pergerakan orang, barang dan jasa akan berdampak pada ekonomi, budaya,
sosial. Politik, lingkungan dan fisik. Kemudian sistim ini diwadahi oleh sistim
lingkungan yang dikelompokkan dalam hirarki ruang yang digunakan masyarakat;
yakni kota, regional nasional dan internasional.
Berdasarkan Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004
tentang jalan sebagai pengganti Undang – Undang Nomor 13 Tahun 1980. Jalan adalah
prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan
pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukan bagi lalu lintas, yang berada pada
permukaan tanah, diatas permukaan tanah, dibawah permukaan tanah dan atau air.
Serta diatas permukaan air kecuali jalan kereta api, jalan lori dan jalan kabel. Jalan
umum adalah jalan yang diperuntukan bagi lalu lintas umum dan jalan khusus adalah
jalan yang diabngun oleh instansi, badan usaha, perseorangan, atau kelompok
masyarakat untuk kepentingan sendiri.

4
2.1.2 Tingkat Pelayanan Jalan
Menurut (Setiawati, N. 2018), tingkat pelayanan jalan merupakan istilah yang
digunakan untuk menyatakan kualitas pelayanan yang disediakan oleh suatu jalan
dalam kondisi tertentu. Penilaian tingkat oelayanan jalan dilihat dari aspek
perbandingan antara volume lalu lintas dengan kapasitas jalan, dimana volume
merupakaan gambaran dari kebutuhan terhadap arus lalu lintas sedangkan kapasitas
merupakan gambaran dari kemampuan jalan untuk melewatkan arus lalu lintas.
Sumber: MKJI, 1997
LOS (Level of Service) atau tingkat pelayanan jalan adalah salah satu metode
yang digunakan untuk menilai kinerja jalan yang menjadi indikator dari kemacetan.

Gambar 2. Konsep Tingkat Pelayanan Jalan

Suatu jalan diindikasikan mengalami kemacetan apabia hasil perhitungan LOS


menghasilkan nilai mendekati 1(MKJI.1997). Tingkat pelayanan Level of Service
(LOS) diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Tingkat Pelayanan A (V/C 0,00 – 0,20)
Kondisi arus bebas dengan volume lalu lintas rendah dan kecepatan tinggi,
kecepatan yang dapat dikendalikan oleh pengemudi berdasarkan batas kecepatan
maksimum atau minimun dan kondisi fisik jalan.
b. Tingkat Pelayanan B (0,21 – 0,40)
Arus stabil dengan volume lalu lintas sedang dan kecepatan mulai dibatasi kondisi
lalu lintas, pengemudi masih punya kebebasan yang cukup untuk memilih
kecepetannya dan lajur jalan yang digunakan.
c. Tingkat Pelayanan C (0,44 – 0,74)
Arus stabil tetapi kecepatan dan pergerakan kendaraan dikendalikan oleh volume
lalu lintas yang tinggi, kepadatan lalu lintas meningkat, pengemudi memiliki
keterbatasab untuk memilih kecepatan, pindah lajur atau mendahului.
d. Tingkat Pelayanan D (0,75 – 0,84)
Arus mulai tidak stabil, pengemudi memiliki kebebasan yang sangat terbatas dalam
menjalankan kendaraan, kenyamanan rendaH, tetapi kondisi ini masih dapat
ditolerir untuk waktu yang sangat singkat.
e. Tingkat Pelayanan E (0,85-1,00)
Arus lebih rendah dari pada tingkat pelayanan D dengan volume lalu lintas
mendekati kpasitas jalan dan kecepatan sangat rendah - Kepadatan lalu lintas
karena hambatan interval lalu lintas tinggi - Pengemudi mulai merasakan
kemacetan-kemacetan durasi pendek.
f. Tingkat Pelayanan F(V/C >1,00)

5
Arus tertahan dan terjadi antrian kendaraan yang panjang, kepadatan lalu lintas
sangat tinggi dan volume rendah setelah terjadi kemacetan untuk durasi yang cukup
lama.

2.1.3 Hambatan Samping


Menurut MKJI (1997) Hambatan samping adalah dampak terhadap kinerja lalu
lintas dari aktivitas segmen jalan. Faktor hambatan samping yang terutama
berpengaruh pada kapasitas dan kinerja jalan perkotaan adalah:
a. Jumlah pejalan kaki berjalan atau menyeberang sepanjang segmen jalan
b. Jumlah kendaraan berhenti dan parkir
c. Jumlah kendaraan bermotor yang masuk dan keluar dari samping dan sisi jalan
d. Arus kendaraan yang berjumlah lambat, yaitu arus total (kend/jam) dari sepeda,
becak, gerobak dan lain-lain.
Tabel 2. Faktor Penyesuaian Hambatan Samping
Hambatan Samping Bobot
Pejalan kaki (PED) 0.5
Kendaraan parkir/berhenti (PSV) 1.0
Kendaraan keluar/masuk dari/kesisi jalan (EEV) 0.7
Kendaraan bergerak lambat (SMV) 0.4
Sumber: Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum, 1997

2.1.4 Metode Penelitian Kuantitatif


Metode Penelitian kuantitatif dapat didefinisikan sebagai satu pendekatan
secara primer menggunakan paradigma postpositivist dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan (seperti pemikiran tentang sebab akibat, reduksi kepada variabel,
hipotesis dan pertanyaan spesifik menggunakan pengukuran dan observasi serta
pengujian teori), menggunakan strategi penelitian seperti eksperimen dan survei yang
memerlukan data statistik. (Emzir, 2009:28)
Metode penelitian ini menerjemahkan data menjadi angka untuk menganalisis
hasil temuannya. Penelitian kuantitatif dapat bersifat deskriptif, korelasi, dan asosiatif
berdasarkan hubungan antarvariabelnya.

2.2 Landasan Kebijakan


2.2.1 Peraturan Daerah No. 1 Tahun 2015 Tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) Kota Depok Tahun 2012 – 2032
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kota Depok Tahun 2012 – 2032 yang bertujuan untuk membantu
pemerintah daerah menpersiapkan pedoman pelaksanaan pembangunan yang memuat
arahan, program, serta rencana pembangunan tata ruang wilayah. Dalam upaya
singkronisasi program pembangunan daerah perlu menggunakan Rencana Tata Ruang
Wilayah. Rencana Tata Ruang Wilayah yang memuat tentang sistem jaringan yang
menetapkan Jalan Pitara sebagai satau satu jalan dengan rencana peningkatan kapasitas
jalan.
Rencana peningkatan jalan ini dilakukan oleh pemerintah daerah dengan
melihat kondisi eksisting yang dimana Jalan Pitara belum memenuhi Kapasitas
sebagai Ruas Jalan Arteri Sekunder ini memiliki kecepatan kendaraan paling rendah
adalah 30 kilometer per jam serta memiliki ukuran lebar badan jalan minimal 11 meter

6
dan lalu lintas kendaraan di jalan arteri sekunder tidak boleh diganggu oleh lalu lintas
ulang alik, lalu lintas lambat dan kegiatan lokal serta tidak boleh terputus di area
perkotaan.

2.2.2 Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Bidang


Perhubungan Kota Depok
Berdasarkan Peraturan Daerah No.2 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan
Bidang Perhubungan Kota Depok untuk mewujudkan lalu lintas dan Angkutan jalan
yang terpadu dibutuhkan pengembangan jaringan lalu lintas dan angkutan jalan untuk
menghubungkan semua wilayah. Fungsi dan intensitas lalu lintas berguna untuk
mnegatur penggunaan jalan dan kelancaran lalu lintas dan angkutan jalan. Penetapan
kelas jalan pada setiap ruas jalan dilakukan oleh pemerintah daerah setempat.
Untuk mempertimbangka keselamatan pemerintah menetapkan batas
kecepatan pling tinggi untuk setiap ruas jalan. Jalan Pitara yang tergolong Arteri
Sekunder ini memiliki kecepatan kendaraan paling rendah adalah 30 kilometer per jam
serta memiliki ukuran lebar badan jalan minimal 11 meter dan lalu lintas kendaraan di
jalan arteri sekunder tidak boleh diganggu oleh lalu lintas ulang alik, lalu lintas lambat
dan kegiatan lokal serta tidak boleh terputus di area perkotaan.

7
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Ruang Lingkup Penelitian
3.1.1 Ruang Lingkup Lokasi
Dasar pertimbangan pemilihan wilayah studi adalah karena Jalan Pitara
ditetapkan sebagai salah satu ruas jalan dengan rencana peningkatan kapasitas jalan.
Hal ini dikarenakan ruas jalan kurang memadai akibat bertambahnya volume jumlah
kendaraan yang mengakibatkan terjadinya kemacetan lalu lintas di Jalan Pitara setiap
harinya terkhusus di waktu padat kegiatan (pukul 06.00 – 08.30 dan 16.00 – 19.00
WIB). Berdasarkan permasalahan tersebut maka hal ini perlu ditinjau kembali
berdasarkan karakteristik tingkat pelayanan jalan di Ruas Jalan Pitara Kota Depok.
Pada tahap penelitian ini terdapat survei kondisi lapangan secara langsung yang
bertujuan untuk mendapatkan informasi awal yang lengkap dengan melihat kondisi
eksisting langsung terhadap tingkat pelayanan jalan di ruas Jalan Pitara.
Ruas Jalan Pitara berada di Kecamatan Pancoran Mas yang merupakan salah
satu dari 9 kecamatan yang ada di Kota Depok, Kecamatan Pancoran Mas memiliki
luas wilayah 1.969,57 Ha. Dengan fokus pengamatan dapat dibatasi secara spesifik
pada simpang Jembatan Kali Licin – Simpang Lampu Merah Dewi Sartika yang
memiliki panjang jalan 1.900 meter, secara adminitrasi Kecamatan Pancoran Mas
sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kecamatan Beji
Sebelah Timur : Kecamatan Sukmajaya
Sebelah Barat : Kecamatan Cipayung
Sebelah Selatan : Kecamatan Limo
Selanjutnya batas adminitrasi lokasi studi yang dijadikan penelitian dapat dilihat pada
Gambar 3. Peta Wilayah Studi

3.1.2 Waktu Penelitian


Waktu yang digunakan untuk melakukan survei lapangan dilaksanakan selama 10 hari.
Survei perhitungan lalu lintas kendaraan dilakukan pada pagi hari pukul 06.30 – 09.00,
siang hari 11.00 – 13.00 dan sore pada pukul 15.30 – 18.30 selama 3 hari. Penulis
melalukan Traffic Counting pada waktu yang dianggap terdapat jam puncak (pick
hour) yang bisa mewakili arus lalu lintas ruas jalan dan survei pencarian data sekunder
dilakukan selama 7 hari.

3.2 Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data dilakukan dengan dua cara yaitu dengan melakukan survei
primer dan survei sekunder. Berikut merupakan metode pelaksanaan survei yang dilakukan
pada penelitian:
A. Survei Primer
Data yang diperoleh langsung dari sumber penelitian yang didapatkan melalui
wawancara, observasi atau kuesioner. Adapun teknik pengumpulan data yang
penulis gunakan dalam penelitian ini. Beberapa teknik pengumpulan data primer
yang dilakukan penulis sebagai berikut:

8
Gambar 3. Peta Lokasi Penelitian

9
❑ Observasi Lapangan
Observasi lapangan adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara
sistematis, logis, objektif, dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam
situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan
menelitian. (Arifin, 2011). Bentuk pengamatan langsung yang dilakukan
dilapangan dengan menggunakakan perhitungan lalu lintas (Traffic Counting)
dengan menggunakan alat perhitungan sederhana. Observasi ini dilakukan untuk
mengetahui volume kendaraan, volume lalu lintas, hambatan samping dan
hambatan simpangan.
❑ Survei Sekunder
Data Sekunder ini diperoleh dari buku-buku kepustakaan dan beberapa instansi
yang terkait dan validitas datanya dapat dipertanggung jawabkan.
❑ Survei Instansi
Instansi dilakukan dengan mengumpulakn informasi dari instansi terkait
penelitian. Survei instansi dilakukan pada Dinas Perhubungan Kota Depok dan
Bappeda Kota Depok
❑ Studi Literatur
Studi literatur merupakan suvei mengenai literatur yang berkaitan dengan
penelitian yang dilakukan yaitu terkait dengan tingkat pelayanan jalan, volume lalu
lintas, hambatan samping.
Dalam kedua metode pengumpulan data, maka tersusunlah kebutuhan data yang
diperlukan untuk menganalisis, sebagai berikut:

3.3 Metode Analisis Data


Metode analisis data adalah proses mencari data, menyusun secara sistematis
data yang diperoleh dari hasil wawancara, survei lapangan, serta dokumentasi dengan
cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan kedalam unit – unit,
melakukan sistesis, menyusun kedalam pola memilih mana yang penting dan yang
akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh peneliti
mapun orang lain. (Sugiyono, 2010:335)

3.3.1 Analisis Tingkat pelayanan Jalan


Tingkat pelayanan suatu jalan dpat dinilai melalui perbandingan antara volume lalu
lintas yang lewat pada ruas suatu jalan dibandingkan dengan kapasitas (v/c ration) dan
kecepatan perjalanan pada ruas jalan tersebut. Rumus tingkat pelayanan jalan sebagai
berikut:
Tingkat Pelayanan Jalan = V/C

Keterangan:
V = Volume lalu lintas (Smp/jam)
C = Kapasitas jalan (smp/jam)

Semakin rendah kecepatan suatu kendaraan dalam perjalanan maka semakin


rendah pelayanan ruas jalan, lalu semakin tinggi kecepatan perjalanan maka akan
semakin tinggi pelayanan jalan pada suatu jalan. Pada analisis perhitungan ruas jalan
Kecepatan dan perjalanan rendah maka terdapat gangguan pada ruas suatu jalan,
sehingga perlu adanya peningkatan kualitas ruas jalan seperti pelebaran ataupun
penambahan jalan.

10
11
Tabel 3. Kebutuhan Data

No Tujuan Penelitian Variabel Jenis Data Sumber Data Teknik Pengambilan Data
• Kapasitas ruas
jalan (C) • Lapangan
Identifikasi tingkat
• Volume • Dinas Perhubungan Observasi
pelayanan jalan di Primer dan
1. kendaraan (V) Kota Depok Survey Instansi
ruas Jalan Pitara Sekunder
• Rasio (V/C) • Bappeda Kota Depok Studi Literatur
• Hambatan
samping
Identifikasi Faktor • Simpang Ruas
Penyebab Tingkat Jalan
2. Primer Lapangan Observasi
Pelayanan Jalan Pitara • Volume lalu
lintas

12
3.3.2 Analisis Kondisi Eksisting
Analisis kondisi eksisting merupakan kegiatan peninjauan ke lokasi penelitian
dengan tujuan untuk memperoleh data yang akurat dan relevan. Dalam penelitian ini
analisis kondisi eksisting dilakukan utamanya pada volume kendaraan serta hambatan
ruas di Jalan Pitara.

13
BAB IV
JADWAL DAN BIAYA PENELITIAN
4.1 Waktu dan Jadwal Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada semester 6 dan 7 selama
2 (dua) semester terrhitung pada bulan Mei – Oktober 2022 selama 6 bulan. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat Tabel 5.
4.2 Biaya Penelitian
Biaya yang diperlukan untuk mengerjakan Penelitian ini dalam kurun waktu 6
bulan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Biaya Penelitian
Harga Satuan
No. Uraian Volume Besaran (Rp)
(Rp)
Bahan/data yang harus dibeli
1 Kertas HVS 80 gram 3 Rp 47.000 Rp 141.000
2 Tinta Printer Hitam 2 Rp 120.000 Rp 240.000
3 Tinta Printer Warna 1 Rp 120.000 Rp 120.000
4 Klip Buku 5 Rp 5.000 Rp 25.000
5 Hard Cover Buku 1 Rp 65.000 Rp 65.000
6 Biaya Tidak Terduga 1 Rp 300.000 Rp 300.000
Biaya Perjalanan

1 Mengurus Perizinan 2 Rp 50.000 Rp 100.000


2 Mencari Data 2 Rp 50.000 Rp 100.000
3 Observasi Lapangan 2 Rp 50.000 Rp 100.000
Total Rp 1.191.000

14
Tabel 5. Jadwal Penelitian

Bulan
No Kegiatan Mei Juni Juli Agustus September Oktober
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
I Persiapan
a Pembuatan Proposal Penelitian
b Revisi Proposal Penelitian
c Administrasi Penelitian dan Perijinan
II Pelaksanaan
Penelitian kepustakaan
Persiapan Survey Lapangan
Survey Lapangan
Pengolahan data dan Analisis
III Penyusunan Laporan
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
BAB VI
Bimbingan
Kolokium
Rencana Sidang Tugas Akhir
Perbaikan Tugas Akhir
Pembuatan Jurnal
Pengumpulan Jurnal

15
DAFTAR PUSTAKA
Ormuz Firdaus. 2010. Analisis Tingkat Pelayanan Jalan Pada Ruas Jalan Utama Kota
Pangkal Pinang. Hal.55936
Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota
Depok 2012-2032
Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Bidang Perhubungan
Kota Depok
Edy Suprapto (2005). Analisis Kapastitas dan Kondisi Ruas Jalan Sragen Palur.
Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Suarakarta
Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI),1997
Reza, Ilham Perdana. 2021. Peran Pemerintah Kota Depok dalam Mengatasi atau
Mengurangi Kemacetan Lalu Lintas di Kota Depok. Volume 7 Nomor 1 April 2021.
Hal 154-170
Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data (M Emzir), 2012
Observasi Lapangan (Arifin), 2011
Alwi, Abubakar, Morolu, Erman Malluluang, Rustamaji, R.M. Analisis Tingkat
Pelayanan Jalan (LoS) dan Karakteristik Lalu Lintas Pada Ruas Jalan Gusti Situt
Mahmud Kota Pontianak. Program Studi Magister Teknik Sipil Untan
Undang – undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 1992, Jalan

16

Anda mungkin juga menyukai