Anda di halaman 1dari 42

TUGAS

MATA KULIAH SEMINAR KEBIJAKAN BISNIS


TRUCKING

DISUSUN OLEH :
1. Mei Sunarti (14.11110)
2. Thorigh Putra (14.11138)
3. Pugoh Renal Refangga (14.11156)
4. Dimas Alfandi Putra (14.11154)
5. Wintia Putri Sungging P (14.11142)
6. Rizky Aprizaldi Habib (14.11128)
7. Tika Ridsaumi (14.11139)
8. Moch. Edi Anwar (14.11111)
9. Novian Riabudi Anggara (14.11116)
10. Novita Sari (14.11117)

SEKOLAH TINGGI ADMINISTRASI DAN


MANAJEMEN KEPELABUHANAN (STIAMAK)
BARUNAWATI
SURABAYA
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat,

dan hidayah-Nya kepada kita sehingga makalah seminar kebijakan bisnis

kepelabuhanan yang berjudul KEGIATAN OPERASIONAL TRUCKING PADA

PT. TIRTA NUSANTARA dapat diselesaikan dengan baik untuk melengkapi

tugas-tugas dan salah satu persyaratan penyelesaian Program Sarjana Strata Satu

(S1) jurusan Administrasi Bisnis. Tujuan penyusunan makalah ini adalah sebagai

bahan seminar presentasi sekaligus sebagai proses pembelajaran dalam menulis

suatu karya ilmiah dari beberapa data dan materi.

Kami menyadari bahwa keberhasilan dan terlaksananya tugas-tugas yang

telah kami laksanakan bukanlah keberhasilan individu maupun kelompok. Untuk

itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Drs. Ec. H. Wulyo, MM, M.Si, selaku Dosen mata kuliah Kebijakan Bisnis

Kepelabuhanan yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing dan

memberikan petunjuk dalam menyelesaikan makalah ini.


2. Seluruh staf dan dosen STIAMAK Barunawati Surabaya.
3. Seluruh civitas PT. TIRTA NUSANTARA yang telah membantu dalam

memberikan informasi yang relevan.


4. Teman-teman kuliah, yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu untuk

motivasi dan dorongan dalam menyelesaikan makalah ini.

Akhirnya penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan

dalam penyusunan dan penulisan makalah ini, kami berharap semoga makalah ini

memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentigan.

ii
Surabaya, 23 Oktober 2017

Penyusun

DAFTAR ISI

Sampul Judul....................................................................................................... i

Kata Pengantar.................................................................................................. ii

iii
Daftar Isi............................................................................................................ iv

BAB 1. PENDAHULUAN................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang.............................................................................................. 1

1.2 Tujuan dan Manfaat Seminar Kebijakan Bisnis Kepelabuhanan.................. 2

1.2.1Tujuan Seminar Kebijakan Bisnis Kepelabuhanan....................... 2

1.2.2 Manfaat Seminar Kebijakan Bisnis Kepelabuhanan.................... 2

1.3 Metode Penulisan Makalah........................................................................... 3

1.3.1 Kegiatan Praktis........................................................................... 3

1.3.2 Pengumpulan Data....................................................................... 3

1.3.3 Analisis Data................................................................................ 3

BAB 2. GAMBARAN UMUM OBYEK PENULISAN MAKALAH........... 5

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan.......................................................................... 5

2.2 Struktur Organisasi, Tugas, dan Tanggung Jawab........................................ 5

2.3 Pengertian Trucking...................................................................................... 7

2.4 Perhitungan Anggaran...................................................................................

2.4.1 Dari atas ke bawah (Top-Down).................................................. 11

2.4.2 Dari bawah ke atas (Bottom-Up)................................................. 11

iv
2.4.3 Macam-Macam Anggaran............................................................ 12

2.4.4 Contoh Anggaran Perusahaan...................................................... 14

2.5 Cara Mencari order....................................................................................... 14

2.5.1 Membangun Jaringan Pemasaran................................................ 14

2.5.2 Pasarkan Jasa Usaha Angkutan di Internet.................................. 15

2.5.3 Mendaftarkan di Google My Business........................................ 15

2.5.4 Kirim Surat Proposal Penawaran ke Berbagai Perusahaan.......... 16

2.6 Mengenal Kondisi Lapangan.......................................................... 16

2.7 Aset Perusahaan............................................................................................ 17

2.7.1 Hubungan Langsung.................................................................... 17

2.7.2 Merk............................................................................................. 18

2.7.3 Promosi dan Iklan........................................................................ 18

2.7.4 Internet......................................................................................... 20

2.8 Memperhatikan Aset-Aset Perusahaan......................................................... 20

2.8.1 Pemeliharaan Trucking................................................................ 20

2.8.2 Pemeliharaan Supir...................................................................... 21

2.8.3 Pemeliharaan Konsumen............................................................. 21

v
2.9 Angkutan Truck Sebagai Sarana Transportasi Logistik................................ 22

2.9.1 Daya Angkut................................................................................ 24

BAB 3. LANDASAN TEORI........................................................................... 25

3.1 Teori-Teori (Freight Forwarder).................................................................... 25

BAB 4. PEMBAHASAN................................................................................... 27

4.1 Sebab Masalah.............................................................................................. 27

4.1.1 Kurangnya Jumlah Supir.............................................................. 277

4.1.2 Peak Season (Puncak Musim)...................................................... 27

4.1.3 Infrastruktur Jalan yang Buruk.................................................... 27

4.2 Akibat Masalah.............................................................................................. 27

4.2.1 Akibat Kurangnya Jumlah Supir.................................................. 27

4.2.2 Akibat Peak Season (Puncak Musim).......................................... 28

4.3.3 Akibat Infrastruktur Jalan yang Buruk......................................... 28

4.3 Solusi Pemecahan Masalah........................................................................... 28

4.3.1 Mengatasi Kurangnya Jumlah Supir ........................................... 28

4.3.2 Mengatasi Peak Season (Puncak Musim).................................... 28

4.3.3 Mengatasi Infrastruktur Jalan yang Buruk................................... 28

vi
BAB 5. PENUTUP............................................................................................. 29

5.1 Kesimpulan................................................................................................... 29

5.2 Saran.............................................................................................................. 29

5.3 Daftar Pustaka............................................................................................... 29

vii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Dari jaman dahulu, Jasa Trucking merupakan moda transportasi

yang sangat berpengaruh bagi perdagangan dalam negeri maupun luar negeri.

Sebagai sektor perekonomian yang sangat penting, Jasa Angukutan Truck

mulai dituntut untuk mengikuti arus global yang mulai canggih dan cepat.

Angkutan Truck sebagai sarana transportasi logistik sendiri sudah dapat

menjangkau seluruh daerah yang sedang melakukan pembangunan di

Indonesia.

Kebutuhan armada angkutan merupakan kebutuhan turunan

(derived demand) akibat aktivitas ekonomi, sosial, dan sebagainya. Dalam

kerangka makro-ekonomi, trucking merupakan tulang punggung

perekonomian dari perkotaan hingga jangkauan pedesaan. Harus diingat

bahwa sistem trucking memiliki sifat sistem jaringan di mana kinerja

pelayanan transportasi sangat dipengaruhi oleh integrasi dan keterpaduan

jaringan. Kebutuhan angkutan bahan-bahan pokok dan komoditas lainnya

harus dapat dipenuhi oleh sistem moda transportasi jenis trucking yang berupa

jaringan jalan, kereta api, serta pelayanan pelabuhan dan bandara yang efisien.

Angkutan udara, darat, dan laut harus saling terintegrasi dalam satu sistem

logistik dan manajemen yang mampu menunjang pembangunan nasional.

Pertumbuhan sektor ini akan mencerminkan pertumbuhan ekonomi secara

langsung sehingga moda transportasi trucking mempunyai peranan yang

penting dan strategis. Keberhasilan sektor transportasi dapat dilihat dari

1
kemampuannya dalam menunjang serta mendorong peningkatan ekonomi

nasional, regional dan lokal, stabilitas politik termasuk mewujudkan nilai-nilai

sosial dan budaya yang diindikasikan melalui berbagai indikator transportasi

antara lain: kapasitas, kualitas pelayanan, aksesibilitas keterjangkauan, beban

publik dan utilisasi.


PT. TIRTA NUSANTARA sebagai perusahaan jasa trucking yang

sudah memiliki 30 armada dan juga garasi pribadi mulai berusaha untuk

mengembangkan pasar dengan mengikuti arus global didalam setiap kegiatan

operasionalnya, dengan mengedepankan pelayanan yang berbeda dari

perusahaan trucking lain PT. TIRTA NUSANTARA termasuk salah satu

perusahaan yang kompetitif dibidangnya. Hingga saat ini ada 3 perusahaan

ekspor dan impor yang sudah menjadi partner terikat untuk memenuhi

orderan jasa trucking.

1.2 Tujuan dan Manfaat Seminar Kebijakan Bisnis Kepelabuhanan


1.2.1 Tujuan Seminar Kebijakan Bisnis Kepelabuhanan
a. Untuk mengetahui kegiatan operasional Trucking di lapangan.
b. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi dilapangan dan juga

solusinya.
1.2.2 Manfaat Seminar Kebijakan Bisnis Kepelabuhanan
a. Memberikan pemahaman tentang prosedur dalam jasa moda

transportasi Trucking
b. Menambah wawasan tentang perusahaan Trucking

1.3 Metode Penulisan Makalah


1.3.1 Kegiatan Praktis

Melakukan observasi terhadap perusahaan PT. TIRTA

NUSANTARA dengan mengambil data dari berbagai sumber yang ada.

1.3.2 Pengumpulan Data

a. Studi Kepustakaan.

2
Teknik pengumpulan data sekunder dari berbagai buku, dokumen

dan tulisan yang relevan untuk menyusun konsep penelitian serta

mengungkap obyek penelitian. Studi kepustakaan dilakukan dengan

banyak melakukan telaah dan pengutipan berbagai teori yang relevan

utuk menyusun konsep penelitian. Studi kepustakaan juga dilakukan

untuk menggali berbagai informasi dan data faktual yang terkait atau

merepresentasikan masalah-masalah yang dijadikan obyek penelitian.

b. Data dari perusahaan terkait

Mengumpulkan data dari informan PT. TIRTA NUSANTARA yang

dilakukan dengan proses wawancara terhadap tiga karyawan perusahaan

trucking tersebut guna mendapatkan informasi yang relevan.

1.3.3 Analisis Data

Menurut Miles dan Huberman, terdapat tiga teknik analisisi data

kualitatif yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Proses ini berlangsung terus-menerus selama penelitian berlangsung,

bahkan sebelum data benar-benar terkumpul.

a. Reduksi Data

Reduksi data merupakan salah satu dari teknik analisis data kualitatif.

Reduksi data adalah bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan,

mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data

3
sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat diambil. Reduksi

tidak perlu diartikan sebagai kuantifikasi data.

b. Penyajian Data

Penyajian data merupakan salah satu dari teknik analisis data kualitatif.

Penyajian data adalah kegiatan ketika sekumpulan informasi disusun,

sehingga memberi kemungkinan akan adanya penarikan kesimpulan.

Bentuk penyajian data kualitatif berupa teks naratif (berbentuk catatan

lapangan), matriks, grafik, jaringan dan bagan.

c. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan merupakan salah satu dari teknik analisis data

kualitatif. Penarikan kesimpulan adalah hasil analisis yang dapat

digunakan untuk mengambil tindakan.

BAB II
GAMBARAN UMUM OBYEK PENULISAN MAKALAH

b.1 Sejarah Singkat Perusahaan

4
PT. TIRTA NUSANTARA merupakan perusahaan berbasis moda

transportasi angkutan trucking yang berada di Jl. Indrapura Baru Ruko 353B.

Perusahaan ini berdiri pada tahun 2009 yang awalnya hanya ikut dalam

gabungan trucking perusahaan lain. Setelah tahun 2012 dengan 13 armada

pemilik PT. TIRTA NUSANTARA mendirikan perusahaan sendiri, kemudian

mengajukan partnership kepada 3 perusahaan besar EMKL ekspor dan impor

di surabaya. Hingga saat ini PT. TIRTA NUSANTARA telah memiliki 30

armada, 8 karyawan kantor dan 37 supir sekaligus pengurus operasional

lapangan.

b.2 Struktur Organisasi, Tugas, dan Tanggung Jawab

Roda perusahaan dapat bergerak secara efektif dan efesien, jika

setiap komponen dalam perusahaan tersebut berfungsi secara optimal. Oleh

karena itu, pimpinan perusahaan harus berupaya untuk membagi tugas dan

menempatkan semua sumber daya perusahaan, khusnya SDM, dalam posisi

yang tepat sesuai bidang keahlian masing-masing. Hal ini menjadikan setiap

individu yang terdapat dalam perusahaan tersebut memiliki gambaran jelas

mengenai kedudukan, fungsi, hak dan kewajibannya.

5
Owner/
Direktur Utama

Manajer
Operasional/
Penanggung Jawab

Kepala Bagian
Kepala Bagian Kepala Bagian
Customer & Marketing
Dokumen Supir Mekanik

Struktur Organisasi PT. TIRTA NUSANTARA

vi
2.3 Pengertian Trucking

Trucking adalah Jasa Kirim Barang via Darat dengan menggunakan Truk

serta layanan jasa pengiriman barang via darat menggunakan armada mobil dan

truk antar kota hingga antar pulau dimana barang yang akan dikirim dicampur

bersama dengan milik orang lain untuk memenuhi kebutuhan pengiriman barang

yang lebih murah dan cepat. Kini trucking dalam beberapa hal menjadi sangat

efektif dibanding dengan mode jasa pengiriman lewat laut atau kapal terbang /

udara.

Jasa Pengiriman barang dengan truk ini menjadi sangat efisien karena

dapat lebih memuat banyak barang dengan harga yang lebih murah dan dapat

memuat lebih banyak barang di bandingkan jasa pengiriman barang via udara.

Pemilihan pengiriman barang dengan truk lebih aman nyaman untuk hampir

semua jenis barang kiriman, dari segi harga jasa pengiriman truk ini lebih murah

dan mudah dipantau. Jasa pengiriman barang dengan truk ini lebih efektif karena

dalam satu truk dapat memuat barang atau perabotan, peralatan elektronik bahkan

sepeda motor. Untuk pebisnis atau pengusaha export import jasa pengiriman

barang dengan truk ini juga akan sangat efisien dan efektif.

Seiring dengan perkembangan jaman, trucking juga sering disebut dengan

jasa cargo pengiriman via laut dan udara. Tak jarang masyarakat Indonesia

menyebut trucking sebagai perusahaan yang memiliki jasa pengiriman barang

besar antar kota dan antar pulau.

7
Apa kelebihan jasa trucking? Proses pengiriman barang dengan jasa

trucking memiliki banyak kelebihan dan manfaat yang lebih hemat dan efisien

karena harga yang ditawarkan jauh lebih murah untuk barang-brang yang

memiliki ukuran dan volume besar. Menggunakan jasa trucking, pengirim

akan mendapatkan beberapa kelebihan berikut:

Harga pengiriman barang yang lebih murah.

Sanggup mengirim barang besar lebih dari 30Kg.

Menerima semua jenis barang kiriman.

Mudah dipantau menggunakan sistem tracking.

Pengiriman antar kota, ke luar pulau hingga ke luar negeri.

Apa saja armada yang digunakan? Secara umum, armada yang digunakan

dalam jasa trucking adalah sebagai berikut:

a. Mobil Box

b. Truk Engkel.

c. Truk Tronton.

d. Truk CDD.

e. Truk Fuso.

f. Wingbox.

g. Container.

h. Trailer.

i. Pesawat.

j. Kapal Roro.

8
Bukan tidak mungkin seluruh armada tersebut dapat disediakan oleh satu

perusahaan trucking. Kargo Indonesia telah membuktikannya. Bersama dengan

lebih dari 600 vendor logistik yang telah menjadi mitra, Kargo sanggup melayani

jasa trucking seluruh armada di atas.

Berapa rata-rata harga jasa trucking? Pada dasarnya tarif trucking tidak

dapat ada yang jelas, maksudnya ada beberapa faktor yang menjadi pengaruh

kenapa harga trucking jadi murah atau mahal. Adapun beberapa faktor tersebut

adalah sebagai berikut:

a. Jasa dan tenaga ahli yang dibutuhkan.

b. SOP yang berlaku.

c. Total berat barang.

d. Total volume barang.

e. Rute pengiriman.

Keempat faktor tersebut akan selalu digunakan untuk mengukur berapa

harga jasa trucking via darat, laut dan udara.

2.4 Perhitungan Anggaran

Sebelum menghitung berapa anggaran yang akan diperlukan terlebih dulu

kita harus Menghitung Pengeluaran Dalam Usaha Angkutan Truk Tronton

Uang Jalan Truk Tronton isi 22 m3 muatan Pasir Curah Cimangkok Sukabumi Jawa

Barat.

Berapa sih perkiraan uang jalan truk tronton dari tambang galian pasir

Cimangkok Sukabumi Jawa Barat muatan pasir curah hitam ke wilayah Bogor. Sulit

9
menentukan berapa besar uang jalan ke Supir. Gampang kasih aja seminim mungkin uang

jalannya kalau kurang pasti Supir teriak, kalau pas pasti cemberut kalau lebih pasti ceria

ketawa ketiwi, kalau lebihnya banyak pasti truk dikudain (dikemudikan orang lain)

ha.ha.ha..bercanda, coba dibicarakan dengan supirnya karena bukan mencakup uang saja

dalam membawa truk karena uang jalan bisa juga menyesuaikan karena ada beberapa

faktor tertentu yaitu antara lain:

a. Medan naik turun (kondisi jalan yang dilewati)


b. Jarak tempuh (jarak jauh mempengaruhi dan menguras kondisi fisik Supir)
c. Rawan lokasi bongkar muatnya (butuh keahlian pendekatan dan kecakapan supir

dalam menghadapi Pungli jalanan yang merajalela)


d. Material yang dibawa ( berat yang dibawa berpengaruh ke kondisi truk yaitu ban

dan per jadi perlu pengalaman, kecakapan dan keahlian supir dalam membawa

truk yang dikendarai). Pengeluaran/permintaan supir truk disini adalah untuk

mencakup biaya pembelian antara lain:

1. Beli solar, Jarak 150 km konsumsi solar 1:2 = 75 liter x Rp 6.900 = Rp. 517.500

2. Uang makan, minum, kopi dan rokok 2 orang, Jarak 150 km x Rp 3.000 = Rp.

450.000

3. TOL, kurang lebih dibulatkan menjadi = Rp. 50.000

4. Restribusi, kurang lebih = Rp. 50.000

5. Pembelian matrial pasir yang diangkut, Disini ada beberapa lokasi tambang yang

berbeda harga per truk tronton dan kualitas pasir yaitu dari harga Rp. 2.800.000

sampai dengan Rp. 3.500.000

6. Kordinasi Wilayah, kurang lebih dibulatkan menjadi Rp. 50.000

7. Gaji supir dan Kenek. Rp. 150.000 hitungan / ritasi.

8. Pengeluaran Lain-lain Rp. 200.000

Pendapatan pertama,

10
Yaitu penjualan pasir dari sisa kelebihan muatan pasir yang dibawa dari

galian/tambang pasir. Dari tambang galian diisi muatan 26 m3 (tergantung volume bak

truk) kemudian dikurangi dengan cara dijual lagi sekitar 4 m3 agar menjadi bermuatan 22

m3. Para supir menyebut "kupasan". Karena standart muatan yang berlaku di lokasi

daerah tertentu mengharuskan mengurangi muatan agar yang dibawa tidak melebihi

kapasitas yang di anjurkan. Besarnya kurang lebih Rp 500.000 sampai dengan Rp

1.000.000.

Pendapatan Kedua,

Yaitu hasil dari penjualan pasir ke lokasi konsumen saya ambil contoh pasir

tujuan Bogor Jawa Barat sekitar harga Rp 5.500.000 sampai dengan Rp 6.000.000 / truk

tronton 22 m3 setara berat 40 ton tergantung warna pasir, semakin hitam warnanya

semakin mahal harga jual.

Itu semua dikeluarkan selama transaksi perjalanan istilahnya per ritasi, dari awal

jalan sampai ke lokasi konsumen pemesan barang material. Asumsi perkiraan secara

sederhana:

Pengeluaran Rp. 4.967.500

Pendapatan pertama Rp. 750.000

Pendapatan kedua Rp. 5.500.000

Pendapatan Kotor pengusaha secara sangat sederhana / ritasi pasir curah dari lokasi

cimangkok sukabumi menuju wilayah bogor jawa barat dengan jarak tempuh 150 km

adalah sebesar Rp. 1.282.500.

Lama perjalan /ritasi memakan waktu sekitar 8 jam kondisi normal / ritasi.

Secara garis besar, proses penyusunan anggaran terbagi menjadi dua, yakni dari atas

ke bawah (top-down) dan dari bawah ke atas (bottom-up).

11
2.4.1 Dari atas ke bawah (Top-down)

Merupakan proses penyusunan anggaran tanpa

penentuan tujuan sebelumnya dan tidak berlandaskan teori yang jelas. Proses

penyusunan anggaran dari atas ke bawah ini secara garis besar berupa pemberian

sejumlah uang dari pihak atasan kepada para karyawan/ supir agar menggunakan

uang yang diberikan tersebut untuk menjalankan sebuah program. Terdapat 5

metode penyusunan anggaran dari atas ke bawah:

1. Metode kemampuan (The affordable method) adalah metode dimana

perusahaan menggunakan sejumlah uang yang ada untuk kegiatan operasional

dan produksi tanpa mepertimbangkan efek pengeluaran tersebut.


2. Metode pembagian semena-mena (Arbitrary allocation method) merupakan

proses pendistribusian anggaran yang tidak lebih baik dari

metode sebelumnya. Metode ini tidak berdasar pada teori, tidak memiliki

tujuan yang jelas, dan tidak membuat konsep pendistribusian anggaran dengan

baik.
3. Metode persentase penjualan (Percentage of sales) menggambarkan efek yang

terjadi antara kegiatan iklan dan promosi yang dilakukan

dengan persentase peningkatan penjualan di lapangan. Metode ini

mendasarkan pada dua hal, yaitu persentase penjualan dan sejumlah

pengembalian yang diterima dari aktivitas periklanan dan promosi yang

dilakukan.
4. Melihat pesaing (Competitive parity) karena sebenarnya tidak ada perusahaan

yang tidak mau tahu akan keadaan pesaingnya. Tiap perusahaan akan berusaha

untuk melakukan promosi yang lebih baik dari para pesaingnya dengan tujuan

untuk menguasai pangsa pasar.


5. Pengembalian investasi (Return of investment) merupakan

pengembalian keuntungan yang diharapkan oleh perusahaan terkait dengan

12
sejumlah uang yang telah dikeluarkan untuk iklan dan aktivitas promosi

lainnya. Sesuai dengan arti katanya, investasi berarti

penanaman modal dengan harapan akan adanya pengembalian modal suatu

hari.

2.4.2 Dari bawah ke atas (Bottom-up)

Merupakan proses penyusunan anggaran berdasarkan tujuan yang telah

ditetapkan sebelumnya dan anggaran ditentukan belakangan setelah tujuan selesai

disusun. Proses penyusunan anggaran dari bawah ke atas merupakan komunikasi

strategis antara tujuan dengan anggaran. Terdapat 3 metode dasar proses

penyusunan anggaran dari bawah ke atas, yakni:

1. Metode tujuan dan tugas (Objective and task method) dengan menegaskan

pada penentuan tujuan dan anggaran yang disusun secara beriringan. Terdapat

3 langkah yang ditempuh dalam langkah ini, yakni penentuan tujuan,

penentuan strategi dan tugas yang harus dikerjakan, dan perkiraan anggaran

yang dibutuhkan untuk mencapai tugas dan strategi tersebut.


2. Metode pengembalian berkala (Payout planning)

menggunakan prinsip investasi dimana pengembalian modal diterima setelah

waktu tertentu. Selama tahun pertama, perusahaan akan

mengalami rugi dikarenakan biaya promosi dan iklan masih melebihi

keuntungan yang diterima dari hasil penjualan. Pada tahun kedua, perusahaan

akan mencapai titik impas (break even point) antara biaya promosi dengan

keuntungan yang diterima. Setelah memasuki tahun ketiga, barulah

perusahaan akan menerima keuntungan penjualan. Strategi ini hasilnya

dirasakan dalam jangka panjang.


3. Metode perhitungan kuantitatif (Quantitative models) menggunakan sistem

perhitungan statistik dengan mengolah data yang dimasukkan

13
dalam komputer dengan teknik analisis regresi berganda (multiple regression

analysis). Metode ini jarang digunakan karena kompleks dalam

pemakaiannya.

2.4.3 Macam-macam anggaran.

Karena kita mengenal rencana jangka panjang dan rencana jangka pendek,

maka kitapun mengenal juga anggaran jangka panjang dan anggaran jangka

pendek.

Anggaran jangka panjang.

Anggaran ini meliputi :

a. Asumsi-asumsi dasar yang dipakai di dalam menyusun rencana jangka

panjang.

b. Proyeksi penjualan.

c. Proyeksi biaya.

d. Proyeksi laba / rugi

e. Rencana investasi.

f. Proyeksi arus kas.

g. Proyeksi personalia yang dibutuhkan.

h. Proyeksi atas proyek-proyek khusus.

Anggaran Tahunan

Anggaran ini terdiri atas :

a. Anggaran operasi yang meliputi :

Anggaran Rugi/Laba

2. Komponen-komponen anggaran rugi/laba :

Anggaran penjualan.
Anggaran biaya administrasi.
Anggaran distribusi.
Anggaran promosi.

14
b. Anggaran Keuangan yang meliputi :

1. Proyeksi Neraca

2. Komponen-komponen anggaran neraca :

Anggaran kas, sumber dan penggunaan dana.


Anggaran piutang.
Anggaran investasi.
Anggaran penyusutan.

Anggaran Biaya Variabel (Variable Budget).

Anggaran ini terdiri atas :

a. Memberikan rumus penetapan biaya-biaya distribusi dan administrasi.

b. Memberikan data untuk pengendalian biaya.

Perhitungan Statistik Yang Diperlukan.

a. Analisa titik keseimbangan menurut Departemen dan seluruh kegiatan

operasi.

b. Perkembangan historis dalam angka.

Laporan anggaran Untuk Manajemen (Budget Report).

a. Perbandingan antara anggaran dengan realisasi.

b. Analisis penyimpangan.

2.4.4 Contoh anggaran perusahaan

Rencana anggaran di bidang jasa pengiriman

Jenis Pelayanan Tahun


2012 2013 2014
Jasa
City Courier 300.000 dokumen 330.000 dokumen 400.000 dokumen
Domestic courier 80.000 kg 80.000 kg 90.000 kg
International courier 40.000 kg 43.000 kg 50.000 kg
Export & import 50 transaksi 50 transaksi 60 transaksi

handling

15
Land transportasi 360 ton 360 ton 360 ton
packaging 240 packaging 360 packaging 360 packaging
warehousing 50.000 kg 50.000 kg 50.000 kg

2.5 Cara mencari order

2.5.1 Membangun Jaringan Pemasaran

Strategi membangun dan mengembangkan jaringan pemasaran,

salah satunya melalui relasi pertemanan. Cara ini cocok diterapkan pada

bisnis yang membidik target pasar lokal di bidang jasa, industri dan

perdagangan konvensional. Namun tak terbatas pada usaha kecil, bisa juga

dipraktekkan pada perusahaan besar skala regional - nasional. Ya, sebagai

sistem pemasaran alternatif lain. Berawal dari obrolan santai inilah

terbentuk jaringan marketing yang luas. Para pemasar jalanan menjajaki

peluang kerjasama. Mula-mula saling bertukar informasi tentang produk

yang masing-masing pasarkan. Jika dirasa ada kecocokan, antar sales

membuat kesepakatan untuk saling menawarkan produk barang atau jasa

pada konsumen.

Dari aktifitas saling tukar order sales get sales, akan terbentuk

mata rantai silang. Makin banyak kenalan, makin besar peluang

melebarkan jaringan bisnis. Jika Anda mengaku pebisnis lapangan, pasti

sudah paham. Ini merupakan langkah street smart. Hanya bisa dilakukan

oleh street entrepreneur Pembicaraan bisnis semacam itu tak harus selalu

di warung kopi. Itu hanya istilah saja. Pertemuan bisa dilakukan di

manapun. Di rumah, kantor, terminal, rumah makan mewah, hotel dan

16
tempat lain. Caranya juga tak harus jumpa langsung. Bisa lewat telepon,

chat di WhatsApp, video call dll.

2.5.2 Pasarkan Usaha Jasa Angkutan Barang di Internet

Promosi online saat ini merupakan sarana mencari konsumen yang

sangat efektif. Karena sebagian orang lebih suka mencari semua informasi

di internet. Jadi manfaatkan media kecanggihan teknologi ini untuk

memasarkan bisnis jasa angkutan barang Anda.

Banyak media online gratis dan berbayar di Indonesia yang bisa

gunakan untuk promosi maupun menjual produk jasa Anda seperti:

Sosial media seperti facebook, twitter, instagram dll

Situs iklan baris gratis contohnya olx, berniaga, indonetwork

Marketplace semisal bukalapak, tokopedia, sejasa

Web forum komunitas seperti kaskus, forumdetik, forum viva, kompasiana

dsb

Membuat blog gratis di blogger (blogspot), wordpress, tumblr dll

Promosi lewat milis (mailling list)

Pasang iklan berbayar di google ads sesuai kata kunci

2.5.3 Mendaftarkan di Google My Business

Ini adalah cara mencari order jasa pengiriman barang lewat internet

yang menurut saya paling efektif. Layanan gratis dari google ini

memungkinkan bisnis jasa angkutan barang Anda tampil Google Maps dan

halaman pertama Google Penelusuran. Keuntungan mendaftarkan alamat

17
perusahaan di Google My Business atau Google Bisnisku, selain tak perlu

bayar adalah:

Cara daftarnya gampang. Anda hanya perlu login ke gmail dan mengisi

form pendaftaran. Jangan khawatir, Anda dapat mengikuti petunjuknya

dalam bahasa Indonesia

Bisnis kita lebih terpercaya. Karena Google hanya akan menampilkan

usaha yang telah diverifikasi oleh local guide untuk membuktikan bisnis

yang kita daftarkan benar-benar nyata

Konsumen lebih mudah menemukan lokasi usaha kita dengan mengikuti

rute dalam peta google yang dapat diakses lewat smartphone

Lebih tertarget menjangkau calon konsumen karena google maps akan

diampilkan di daftar teratas sesuai kata kunci yang dicari.

2.5.4 Kirim Surat Proposal Penawaran ke Berbagai Perusahaan

Usaha ekspedisi memiliki banyak armada angkutan, maka salah

satu strategi untuk mendapatkan order salah satunya dengan menawarkan

pada perusahaan atau online shop yang membutuhkan jasa kita.

Perusahaan dapat mengirim proposal langsung atau melalui email dengan

memberikan penawaran menarik berupa potongan harga atau diskon.

Keuntungan mendapatkan pelanggan dari perusahaan adalag

muatan barang yang dikirim berkelanjutan. Bagus dijadikan pelanggan

tetap karena mereka secara berkala akan memakai jasa angkutan kita. jika

pelayanan yang kita berikan memuaskan.

18
2.6 Mengenal Kondisi di Lapangan

Kondisi yang terjadi di lapangan, masih banyak perusahaan yang belum

menyelenggarakan pelayanan kesehatan kerja secara komprehensif. Perusahaan

yang sudah menyelenggarakan pelayanan kesehatan kerja pada umumnya baru

berupa pengobatan terhadap tenaga kerja yang sakit (kuratif) saja, sedangkan

upaya 5 kesehatan yang bersifat pencegahan (preventif), peningkatan (promotif)

dan pemulihan (rehabilitatif) masih kurang mendapat perhatian. Pelayanan

kesehatan kerja yang hanya bersifat kuratif tersebut bertolak belakang dengan

prinsip dan tujuan kesehatan kerja tersebut di atas, sehingga manfaat pelayanan

kesehatan kerja yang diperoleh baik oleh pengusaha, tenaga kerja maupun

masyarakat kurang optimal.

Perusahaan yang melaporkan hasil penyelengaraan pelayanan kesehatan

kerja juga masih sangat sedikit sehingga menyulitkan upaya memperoleh data

kesehatan kerja secara keseluruhan. Dengan minimalnya laporan atau data

kesehatan kerja, maka sulit untuk mendapatkan gambaran kondisi kesehatan kerja

di suatu perusahaan khususnya maupun di Indonesia pada umumnya yang sangat

bermanfaat untuk pengembangan program dan kebijakan di bidang kesehatan

kerja.

Banyak hambatan-hambatan yang sering terjadi dan tanpa kita sadari

kondisi di lapangan sangatlah berbeda dengan teori yang ada misal hambatan

larangan jam untuk trailer yang merugikan pihak trucking dan eksportir ,

perbedaan biaya tambahan untuk setiap sektor dilapangan , kemacetan di jalan

raya yang bisa mengakibatkan keterlambatan pengiriman pihak pengurus trucking

dan sopir harus saling komunikasi agar bisa memahami keadaan di lapangan ,

19
pemilihan garasi trailer yang tidak strategis yang bisa mengahbiskan waktu untuk

perjalanan ke depo maupun ke pelabuhan.

2.7 Aset Perusahaan Konsumen

Hubungan pelanggan dalam sebuah perusahaan merupakan aset yang

harus dikelola secara strategis dan profesional. banyak perusahaan sekarang ini

bersaing dalam hal ide dan membangun hubungan. hubungan pelanggan

merupakan aset jangka panjang sebuah perusahaan. Pelanggan puas tidak hanya

dari produk atau jasa perusahaan, tetapi juga oleh bagaimana mereka diperlakukan

oleh perusahaan dan para karyawannya. Jadi hubungan berasal dari kepuasan

pelanggan yang terus menerus. Banyak sekali cara yang dapat digunakan untuk

menjalin hubungan yang harmonis, sehingga akan tercipta mutualisme diantara

kedua belah pihak.

2.7.1 Hubungan langsung

Pelanggan akan merasa dekat dan puas bila mereka selalu dipahami

dan dimengerti semua kebutuhannya oleh perusahaan melalui

karyawannya. Call Center merupakan salah satu media yang paling efektif

untuk membuat baik hubungan dengan pelanggan. Pelanggan bisa

menghubungi layanan ini untuk kebutuhannya dan menyampaikan kritik

dan saran atau kekecewaan yang mereka terima.

Berikut cara untuk memelihara konsumen sebagai berikut :

- Service quality

Merupakan faktor dominan dalam menciptakan kepuasan

pelanggan. Kepuasan pelanggan diharapkan dapat menghasilkan loyalitas

20
pelanggan.Namun, kepuasan pelanggan tidak serta merta menjadi loyalitas

pelanggan.

- Customer Satisfaction

Kepuasan pelanggan merupakan suatu tingkatan dimana

kebutuhan, keinginan dan harapan dari pelanggan dapat terpenuhi yang

akan mengakibatkan terjadinya pembelian ulang atau kesetiaan yang

berlanjut.

2.7.2 Merk

Hubungan pelanggan dapat dibangun melalui merek sebuah

produk. merek yang kuat akan berpengaruh terhadap tingkat penjualan dan

memperlancar komunikasi pemasaran, sehingga membuat pelanggan

merasa dekat. Sebuah merek dapat menjadi magnet yang kuat. Menurut

Ippho Santosa, seorang pakar marketing, sebuah merek hendaknya mudah

diucap dan mudah ditulis (Speakable & Writable). Karena pihak yang

paling sering melakukan komunikasi merek adalah pihak eksternal,

sehingga merek tersebut mudah melekat dihati pelanggan, ini dapat

mempertahankan hubungan emosional perusahaan dengan pelanggan.

2.7.3 Promosi, Iklan

Kegiatan ini dapat mempercepat hubungan dengan pelanggan.

Dengan promosi diharapkan pelanggan dapat mengenal lebih dekat

mengenai suatu produk. Selain itu perusahaan juga memberikan sponsor

berbagai kegiatan agar perusahaan selalu ingin melakukan hubungan yang

langgeng dengan semua pelanggan. Berikut beberapa alasan mengapa

21
promosi website untuk Jasa Pengiriman Barang perlu juga dilakukan

secara offline dan online:

Tidak semua calon konsumen potensial memiliki waktu untuk

mencari website Anda, bahkan mungkin tidak mau susah-susah

mencari. Ketika website Anda diingat pertama kali, maka mereka

akan mencari cara untuk dapat mengakses website Anda dan jika

beruntung, terjadilah transaksi.

Tidak semua orang yang biasa menggunakan internet sekalipun

mengerti cara memanfaatkan search engine untuk memenuhi

kebutuhan mereka, bahkan mungkin tetap bertanya orang di sekitar

mereka. Sehingga, jika Anda beruntung website Anda-lah yang akan

diakses, dan terjadilah transaksi.

Kini untuk menaikkan ranking di search engine sudah semakin ketat

persaingannya sehingga kecil kemungkinan bagi calon konsumen

untuk menemukan website Anda. Jika website Anda sudah ada di

benak mereka, maka mereka tidak perlu lagi mencari apa yang

mereka butuhkan melalui search engine.

Hukum probablilitas untuk pemasaran berlaku. Semakin banyak

orang mengenal website Anda melalui berbagai macam cara

promosi, maka akan semakin banyak calon-calon konsumen yang

akan menjadi konsumen serius.

22
Dimana ada kesempatan bertemu dengan kesiapan, disitulah

keberuntungan berada. Ungkapan ini mungkin cocok bagi Anda yang

mempromosikan website melalui berbagai macam cara.

2.7.4 Internet

Internet dapat menciptakan kepuasan pelanggan, beberapa

pelanggan sangat senang bila dengan mudah mendapatkan informasi

dengan mudah dan juga dapat melakukan transaksi pembelian suatu

produk dari rumah. Tetapi internet mungkin menghilangkan, atau

mempersulit interaksi dengan karyawan perusahaan dan berkurangnya

perasaan pelanggan pada saat interaksi, namun kini beberapa perusahaan

sudah tersedia fitur live chat atau video call pada saat online.

2.8 Memperhatikan aset-aset perusahaan Trucking


2.8.1 Pemeliharaan Trucking
Merawat dan menjaga kondisi dari semua aset / kendaraan dalam

kondisi baik untuk menjamin keamanan dan keselamatan barang

yang akan diangkut dan personil yang akan memakainya.


Membuat sistem dan prosedur yang efektif untuk penggunaan dan

perawatan semua asset / kendaraan. Termasuk didalamnya antara

23
lain jadwal perawatan, manajemen pengaturan untuk

pengemudi/sopir, manajemen untuk pemakain bahan bakar, sistem

untuk melacak keberadaan kendaraan serta manajemen keamanan

termasuk manajemen kesehatan dan keselamatan.


Memantau dan mengukur biaya, pemanfaatan dan kinerja dari

kendaraan yang bersangkutan. Efektivitas biaya armada tidak

hanya untuk pengendalian biaya operasi kendaraan, tetapi juga

untuk pemeliharaan dan perbaikan, persediaan suku cadang dan

juga penggantian kendaraan pada masa optimal dalam

pemakaiannya.
Memastikan jumlah dan komposisi armada seimbang dengan

aktivititas yang diperlukan.


Jarak yang dapat ditemput perlu diperhitungkan tergantung usia

dari kendaraan itu sendiri.


Mengasuransikan kendaraan bila perlu, demi menghindari resiko

kerugian yang besar ketika terjadi hal yang tidak diinginkan.


2.8.2 Pemeliharaan Supir
Memberi upah per/rate sesuai dengan per/km yang ditempuh sesuai

dengan perjanjian antara pemilik truck dan supir.


Bila terjadi kecelakaan (ketidak sengajaan), perusahaan harus siap

menanggung kerugian materiil secara keseluruhan.


Memberikan fasilitas kelengkapan supir seperti SIM, training, dan

asuransi kesehatan karena resiko pekerjaan yang sangat tinggi.


Tunjangan yang layak di akhir tahun bagi supir tetap.
Memberikan kepercayaan penuh untuk menjalankan kendaraan

bermuatan besar, tapi tetap memantau keselamatan barang dan

supir dengan memberi GPS disetiap truck.

2.8.3 Pemeliharaan Konsumen


Memberikan jaminan keselamatan bagi barang yang di angkut

24
Bilapun ada kecelakaan (yang tidak disengaja oleh supir) maka

perusahaan trucking harus berani mengambil resiko ganti rugi

minimal 50:50 (sesuai dengan perjanjian antara pemilik trucking

dan supir)
Perbaikan sistem yang lebih baik secara terus menerus
Ketepatan waktu barang tiba ditempat
Penyesuaian harga trucking setiap /km sesuai dengan organda yang

sedang berlaku
Mengupdate informasi keberadaan barang yang sedang di angkut

2.9 Angkutan Truk Sebagai Sarana Transportasi Logistik

Salah satu sektor jasa yang memiliki faktor penting dalam perekonomian

adalah Sektor Jasa Angkutan Truk, Jasa Angkutan Truk merupakan bagian yang

tak terpisahkan dari ekonomi dunia. Kondisi geografis Negara yang meliputi

dataran pulau, maupun kepulauan, menuntut moda transportasi yang handal serta

ekonomis.

Menurut opini pakar menunjukkan bahwa sektor jasa angkutan truk merupakan

bagian dari jasa angkutan (transportasi) secara luas yang didefinisikan sebagai

kesatuan yang terdiri dari elemen-elemen prasarana fisik (jaringan, terminal,

pelabuhan), sarana angkutan, dan sistem operasi yang mendukung kelancaran

perpindahan objek fisik (manusia dan atau barang) dari suatu tempat asal ke

tempat tujuan yang terpisahkan secara geografis. Secara umum jasa angkutan

dapat dibedakan menjadi:

a. Angkutan darat, meliputi angkutan jalan raya, angkutan kereta api,

dan angkutan penyeberangan.

25
b. Angkutan laut, meliputi pelayaran nusantara, pelayaran lokal,

pelayaran rakyat, pelayaran khusus, dan pelayaran perintis.

c. Angkutan udara, meliputi angkutan udara internasional dan

angkutan udara dalam negeri (komersial dan perintis).

Sedangkan dilihat dari jenis muatan, jasa angkutan dapat dibedakan

menjadi:

angkutan barang dan angkutan penumpang. Berdasarkan definisi yang ditetapkan

oleh Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya (DLLAJR), yang dimaksud dengan

perusahaan angkutan adalah suatu usaha yang melakukan kegiatan untuk

mengangkut penumpang atau barang/ternak dari satu tempat ke tempat lainnya

dengan menggunakan alat angkut, baik melalui darat, air, maupun udara dengan

mendapatkan balas jasa. Sedangkan definisi perusahaan jasa angkutan barang

adalah perusahaan yang melakukan kegiatan untuk mengangkut barang dari satu

tempat ke tempat lainnya melalui darat dengan mendapatkan balas jasa dan

menggunakan mobil barang sesuai dengan jenis layanan angkutan barang yang

ada.

Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 69 Tahun 1993

tentang Penyelenggaraan Angkutan Barang di Jalan, definisi untuk masing-masing

jenis barang yang diangkut menggunakan jasa angkutan truk adalah sebagai

berikut:

a. Barang umum.

b. Bahan berbahaya.

26
c. Barang khusus.

d. Alat berat.

e. Peti kemas.

Mobil barang yang dimaksud dengan mobil barang adalah Kendaraan

Bermotor yang digunakan untuk angkutan barang. Mobil barang lebih populer

dikenal sebagai truk yang berasal dari bahasa Inggris Truck atau prahoto yang

berasal dari bahasa Belanda vrachtauto. Dalam bentuk kecil disebut pick-up.

Jenis-jenis mobil barang truk barang umum, merupakan truk yang digunakan

untuk mengangkut segala jenis barang, baik yang dikemas ataupun tanpa kemasan

dalam bentuk curah, namun penggunaan yang sifatnya spesifik sering diangkat

dengan truk yang diperuntukkan untuk satu jenis barang saja.

Truk tangki adalah truk yang dirancang untuk mengangkut muatan

berbentuk cair atau gas. Untuk meningkatkan kestabilan dalam transportasi cairan

dalam tangki, tangki dibagi dalam beberapa kompartemen yang dipisahkan

dengan sekat-sekat.

Mobil box adalah kendaraan angkutan barang antaran yang biasanya

digunakan untuk mengangkut barang antaran (delivery van) yang dimasukkan

dalam suatu box yang terbuat dari baja ataupun dari aluminium. Dengan box ini

barang akan terlindungi dari hujan dan angin dan disamping itu juga melindungi

barang dari tangan-tangan jahil. Ada pula truk box yang dilengkapi dengan

pendingin yang digunakan untuk mengangkut barang yang mudah busuk atau

27
rusak karena suhu seperti untuk angkutan es, daging, ikan, sayuran dan buah-

buahan.

Mobil peti kemas disebut juga truk kontainer adalah kendaraan

pengangkut peti kemas terdiri dari kendaraan penarik (tractor head) dan kereta

tempelan dimana peti kemas ditempatkan. Trend angkutan barang dengan peti

kemas meningkat dengan cepat karena intermodalitynya yang tinggi sehingga

mempermudah bongkar-muat/handling dari barang yang mengakibatkan biaya

angkutan secara keseluruhan menurun dengan drastis. Disamping itu keamanan

dari barang juga lebih tinggi.

Ditinjau berdasarkan klasifikasi aspek teknis dan terminologi yang

digunakan oleh Dinas Perhubungan, jenis kendaraan yang digunakan untuk jasa

angkutan truk dibedakan sebagai berikut:

a. Truk besar dengan kapasitas angkut (tonase) mencapai lebih dari 8 ton

yang banyak digunakan untuk jasa angkutan peti kemas dan alat berat.

b. Truk sedang, baik tipe single (4 ban) maupun tipe double (6 ban),

dengan kapasitas angkut (tonase) antara 4 8 ton.

c. Truk kecil tipe pick-up dengan kapasitas angkut (tonase) di bawah 4

ton.

2.9.1 Daya angkut

Daya angkut truk tergantung kepada beberapa variabel, diantaranya

jumlah ban, jumlah sumbu/konfigurasi sumbu, muatan sumbu, kekuatan

28
ban, daya dukung jalan, lebar tapak ban. Pada daftar berikut ditunjukkan

hubungan antara daya angkut dengan konfigurasi sumbu truk untuk jalan

dengan JBI Kelas II (Muatan sumbu maksimum 10 ton per gandar) dan

jalan dengan JBI Kelas III (Muatan sumbu maksimum 8 ton per gandar).

29
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1 Teori (Freight Forwarding)

Pengertian jasa Freight Forwarding di Indonesia disebut dalam Keputusan

Menteri Perhubungan Nomor 10 Tahun 1988 yaitu kegiatan usaha yang ditujukan

untuk mewakili kepentingan pemilik barang untuk mengurus semua kegiatan yang

diperlukan bagi terlaksananya kegiatan pengiriman barang melalui transportasi

udara, laut, dan darat, dengan kegiatan penerimaan barang, penyimpanan barang,

sortasi barang, pengepakan barang, penandaan barang, pengukuran barang,

penimbangan barang, pengurusan penyelesaian dokumen, penerbitan dokumen

angkutan, perhitungan biaya angkutan, klaim asuransi atas pengiriman barang

serta penyelesaian tagihan dan biaya biaya lainnya.

Menurut Koleangan (2004:20) pengertian Freight Forwading adalah orang

atau badan usaha yang melakukan jasa pengurusan dokumen dan atau definisi

baku yang diberlakukan secara international, pengapalan barang atas permintaan

importir atau eksportir dengan menerima pembayaran sebagai kompensasi.

Menurut Suyono (2003:155) pengertian Freight Forwarding adalah badan

usaha yang bertujuan memberikan jasa pelayanan/pengurusan atau seluruh

kegiatan diperlukan bagi terlaksananya pengiriman, pengangkutan dan

penerimaan barang dengan menggunakan multimodal transport baik melalui darat,

laut atau udara.

Menurut Suyono (2005), Freight Forwarder adalah badan usaha yang

bertujuan memberikan jasa pelayanan/pengurusan atas seluruh kegiatan yang

diperlukan bagi terlaksanannya pengiriman, pengangkutan dan penerimaan barang

30
dengan menggunakan multi modal transport melalui darat, laut, dan/udara.

Disamping itu, Freight Forwarder juga melaksanakan pengurusan prosedur dan

formalitas dokumentasi yang dipersyaratkan oleh adanya peraturan-peraturan

pemerintah Negara ekspor, Negara transit dan Negara impor. Jasa freight

forwarding dibagi dalam empat segmen yaitu:

a. Pengusaha pengurusan jasa kepabeanan (PPJK)

b. Jasa pengurusan transportasi murni (JPT)

c. Trucking

d. Pergudangan

Definisi pengusahan pengurusan jasa kepabeanan berdasarkan Peraturan

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor P-24/BC/2007 adalah badan usaha yang

melakukan kegiatan pengurusan pemenuhan kewajiban pabean untuk dan atas

kuasa importir atau eksportir. Sedangkan definisi dari kewajiban pabean adalah

semua kegiatan di bidang kepabeanan yang wajib dilakukan untuk memenuhi

ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang Kepabeanan.

Pengusaha pengurusan jasa kepabeanan melayani konsumennya (eksportir


dan importir) bisa menyelesaikan kewajiban pabeannya sendiri, namun tidak
semua eksportir dan importir mengetahui atau menguasai ketentuan tata laksana
kewajiban pabean. Oleh karena itu, seringkali pemilik barang memberikan kuasa
penyelesaian kewajiban pabean tersebut kepada pengusaha pengurusan jasa
kepabeanan yang terdaftar di Kantor Pelayanan Bea Cukai. Untuk dapat menjadi
custom brokers,maka pengusaha pengurusan jasa kepabeanan harus mempunyai
Nomor Pokok Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan yang dikeluarkan oleh
Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai setempat.

31
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Sebab Masalah
Berikut penyebab terjadinya keterlambatan pengiriman barang, baik karena

faktor kesalahan dari jasa pengiriman maupun konsumennya:

1.2.1 Kurangnya Jumlah Supir

Kurangnya jumlah supir yang bertugas membuat proses pengiriman

barang akan mengalami keterlambatan. Hal ini karena beberapa perusahaan

enggan menambah jumlah supir padahal pengguna jasa pengiriman barang

semakin meningkat.

1.2.2 Peak Season

Ini memang tidak terjadi setiap hari melainkan hanya pada hari-hari

tertentu saja, misalnya hari besar atau hari perayaan tertentu. Namun

peningkatan jumlah pengiriman dalam frekuensi yang sangat besar juga tetap

saja membuat kewalahan perusahaan penyedia jasa meskipun karyawan yang

ada jumlahnya juga sudah banyak.

1.2.3 Infrastruktur Jalan yang Buruk

Infrastruktur jalan utama yang buruk sering dikeluhkan oleh para supir

terutama saat melewati jalur-jalur yang memang sudah kurang layak untuk

dilewati oleh kendaraan bermuatan besar.

4.2 Akibat Masalah


4.2.1 Akibat Kurangnya Jumlah Supir

32
Kurangnya jumlah supir akan mengakibatkan armada truck yang

tersedia akan menjadi sia-sia sebab, armada yang kami miliki tentu tidak akan

beroperasi, untuk jumlah armada truck dengan supir harus seimbang, agar nanti

bisa mengirim barang konsumen dengan lebih cepat.


4.2.2 Akibat Peak Season (Puncak Musim)
Ini memang tidak terjadi setiap hari melainkan hanya pada hari-hari

tertentu saja, misalnya hari besar atau hari perayaan tertentu. Namun

peningkatan jumlah pengiriman dalam frekuensi yang sangat besar juga tetap

saja membuat kewalahan perusahaan penyedia jasa meskipun karyawan yang

ada jumlahnya juga sudah banyak.

4.2.3 Akibat Infrastruktur yang Buruk

Infrastruktur jalan utama yang buruk sering kali membuat para supir

resah, hal ini dikarenakan, sebaik apapun armada truck yang kami miliki

lambat laun akan termakan usia, mungkin akan cepat mengalami penurunan

nilai guna, sebab sering kali melewati rute-rute yang memang memiliki aspal

yang tipis serta berlubang.

4.3 Solusi Pemecahan Masalah


4.3.1 Mengatasi Kurangnya Jumlah Supir
Untuk mengatasi kurangnya supir, perusahaan kami biasanya sudah

memiliki supir darurat, apabila dibutuhkan siap untuk mengemudikan armada

truck kami, tapi tentu saja kami harus membayar lebih untuk jasa supir

tersebut.
4.3.2 Mengatasi Peak Season (Puncak Musim)
Kami akan menyediakan armada plus supir tambahan apabila memang

terjadi lonjakan pengiriman pada saat-saat tertentu saja. Hal ini kami lakukan

agar kami tidak kehilangan konsumen tetap kami setiap tahunnya.

33
4.3.3 Mengatasi Infrastruktur Jalan yang Buruk
Kami selaku perusahaan trucking memang sudah mengerti

permasalahan ini, namun kami hanya pelaku bisnis, kami serahkan hal ini

kepada pemerintah, hal yang bisa kami lakukan hanya mencari rute baru yang

tidak terlalu jauh, namun dengan jalan yang lebih baik, serta membayar pajak

penghasilan perusahaan kami, untuk turut serta membangun infrastruktur

yang baik.

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

PT. TIRTA NUSANTARA adalah salah satu perusahaan penyedia jasa di

bidang Freight Forwarder khususnya trucking yang terus memperbaiki diri untuk

menjadi lebih baik dari sebelumnya, untuk itu kami terus memperbaharui sistem

maupun kebijakan kami agar nantinya mampu bersaing dengan penyedia jasa

lainnya, serta dapat mengembangkan bisnis ini untuk bisa membuka cabang-

cabang di luar kota nantinya.

5.2 Saran

34
Berdasarkan kesimpulan yang diambil dari penelitian ini maka penulis

memberikan saran sebagai berikut :

a. Meningkatkan kecermatan dan kehati-hatian pengecekan armada truck

secara berkala, sebab apabila terjadi kerusakan pada onderdil armada

truck, untuk segara diganti atau diperbaiki.


b. Memperjelas hukum perjanjian yang disepakati oleh pihak pemilik barang

dengan pengangkut yang berkaitan dengan keutuhan barang maupun

kondisi fisik barang.

DAFTAR PUSTAKA

Rangkang, M., Koleangan, R. A., & Rotinsulu, D. C. PENGARUH

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR SEKTOR PUBLIK TERHADAP

PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA MANADO. DAFTAR ISI, 208.

NURDIN, D., & PRADANA, B. (2015). Kesiapan Armada Truk Siap Operasi

Terhadap Jumlah Unit Barang. Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan

Logistik, 1(3), 552-572.

Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor P-24/BC/2007 tentang

kepabeanan.

35

Anda mungkin juga menyukai