PELINDO III
Disusun oleh :
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. PELABUHAN INDONESIA III
CABANG SURABAYA
JAWA TIMUR
Widya Emilia Primaningtyas, S.T., M.Sc. Hasan Syafik Maulana, S.T., M.Sc.
NIP. 153055 NIP. 183135
Ketua Jurusan
Teknik Mesin FTI-ITATS
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. PELABUHAN INDONESIA III
CABANG SURABAYA
JAWA TIMUR
DISUSUN OLEH :
Kresna Teguh Cahyono 02.2015.1.08989
Ian Wahyu Darmansyah 02.2015.1.08996
Surabaya, ………………..
Menyetujui
Human Capital & General Affair
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan kegiatan kerja praktek di PT. Pelabuhan
Indonesia III Cabang Surabaya dengan lancar.
Kerja praktek ini bertjuan untuk menambah wawasan, pengalaman, dan
pengetahuan mahasiswa dalam menunjang teori, serta mengaplikasikan apa yang telah
didapatkan selama masa perkuliahan. Selama kerja praktek berlangsung, kami telah
mendapat banyak bantuan dan bimbingan baik dari pihak perusahaan maupun dosen
pembimbing.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini, yang
membutuhkan kritik dan dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaannya.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, baik bagi pembaca pada
umumnya maupun bagi penyusun pada khususnya.
Akhirnya kami memohon maaf atau segala kesalahan yang telah kami perbuat
selama pelaksanaan kerja praktek ini.
Penyusun,
DAFTAR ISI
3.1.7 Kepala Satuan Pengamanan di Luar Terminal Manajer Aneka Usaha dan
Properti 19
3.1.8 Manajer Teknik .................................................................................................. 19
3.1.9 Manajer Keuangan ............................................................................................. 19
3.1.10 Manajer SDM dan Umum .................................................................................. 19
3.1.11 Manajer Sistem Manajemen dan Informasi ....................................................... 19
3.1.12 Manajer Pengadaan Barang dan Jasa ................................................................. 19
4 BAB IV ............................................................................................................................ 21
4.1 Pengertian Kalmar Reachstacker DRU 450 .............................................................. 21
4.2 Transmisi ................................................................................................................... 22
4.3 Mesin ......................................................................................................................... 22
4.4 Instrument & Control ................................................................................................ 23
4.5 Instrument di dalam Kabin ........................................................................................ 23
4.6 MAINTENANCE KALMAR REACHSTACKER DRU 450 .................................. 24
4.7 Jenis Perawatan ......................................................................................................... 24
5 BAB V ............................................................................................................................. 26
5.1 Fungsi ........................................................................................................................ 26
5.2 Crane Control System ............................................................................................... 27
5.3 Superstructure Set-Up ............................................................................................... 29
5.4 Dimensiones: ............................................................................................................. 30
5.5 Electrical Power Generation...................................................................................... 32
5.6 Perawatan .................................................................................................................. 33
6 BAB VI ............................................................................................................................ 34
6.1 Sistem Keselamatan & Kesehatan Kerja ................................................................... 34
6.2 Standard Operasional Prosedur ................................................................................. 34
6.3 Alat Pelindung Diri ................................................................................................... 35
6.3.1 Alat Pelindung Kepala ....................................................................................... 35
6.3.2 Alat Pelindung Badan ........................................................................................ 36
6.3.3 Alat Pelindung Anggota Badan ......................................................................... 36
7 BAB VII ........................................................................................................................... 38
7.1 Kesimpulan................................................................................................................ 38
7.2 Saran .......................................................................................................................... 38
DAFTAR GAMBAR
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di zaman era globalisasi ini, ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan peran
yang sangat vital bagi kemajuan tiap-tiap bangsa selain itu untuk meningkatkan sumber
daya manusia (SDM) masyarakat dituntut agar memiliki kualitas dan mutu yang baik
sehingga mampu bersaing dengan tenaga ahli dari Negara lain. Keberhasilan dalam
bidang industrialisasi dapat tercapai apabila dilakukan suatu penelitian, perencanaan,
pengembangan dan dukungan dari departemen terkait. Dimana salah satunya adalah
departemen pendidikan menyediakan tenaga-tenaga ahli, guna mencari terobosan–
terobosan baru sesuai dengan perkembangan teknologi industri khususnya di Indonesia.
Selain itu, peranan pemerintah dibutuhkan untuk mendorong pertumbuhan keberhasilan
perusahaan. Dalam hal ini, permasalahan dalam bidang IPTEK sangatlah komplek,
sangat menarik bagi mahasiswa mendalami dan mengenal lebih jauh. ITATS sebagai
salah satu lembaga pendidikan di Indonesia yang memiliki sistem pendidikan yang
berfokus pada teori dan praktek, berupaya untuk mengembangkan sumber daya
manusia dan IPTEK guna menunjang pembangunan industri. Untuk mewujudkan hal
tersebut ITATS mempunyai progam kegiatan Kerja Praktek (KP) bagi mahasiswa
Praktek Industri merupakan salah satu kurikulum wajib yang harus ditempuh oleh
mahasiswa S1 Teknik Mesin –ITATS.
Selain itu kegiatan tersebut diharapkan dapat menambah pengalaman dan
wawasan kerja sesungguhnya di dunia industri. Pemahaman tentang permasalahan di
dunia industri khususnya di bidang produksi dan maintenance dapat menunjang
pengetahuan secara teoritis yang di dapat dari materi perkuliahan, sehingga mahasiswa
bisa menjadi salah satu sumber daya manusia yang siap menghadapi tantangan era
globalisasi serta mampu menghasilkan tenaga-tenaga profesional yang siap bekerja
sesuai dengan bidang keahlianya.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pelaksanaan dari praktek industri ini adalah:
1. Untuk memenuhi beban satuan kredit semester (SKS) yang harus ditempuh sebagai
persyaratan akademis di Jurusan Teknik Mesin ITATS.
2. Mendapatkan pengalaman dalam suatu lingkungan kerja dan mendapat peluang
untuk berlatih menangani permasalahan dalam lapangan dan melaksanakan studi
perbandingan antara teori yang didapat di perkuliahan dengan penerapannya di
industri.
3. Mengenal secara langsung tentang proses maintenance dan memahami manajemen
pengelolaan dan pengorganisasian di PT. PELINDO III (Pesero).
1.3 Manfaat
Manfaat dari pelaksanaan kerja praktek industri ini adalah sebagai berikut:
1.3.1 Bagi Perguruan Tinggi
Sebagai tambahan referensi khususnya mengenai perkembangan
industri di Indonesia maupun proses dan teknologi yang mutakhir, dan dapat
digunakan oleh pihak yang memerlukan.
1.3.2 Bagi Perusahaan
Hasil analisa dan penelitian yang dilakukan selama praktek industri
dapat menjadi bahan masukan bagi perusahaan untuk menentukan kebijakan
perusahaan di masa mendatang.[
1.3.3 Bagi Mahasiswa
a. Mendapat pengalaman yang sebenarnya di dunia kerja.
b. Dapat mengetahui secara lebih mendalam tentang kenyataan yang ada
didalam dunia industry sehingga nantinya diharapkan mampu
menerapkan ilmu yang didapat dalam bidang industri.
c. Mampu menerapkan metode - metode penyelesaian secara umum, yaitu
dengan mendapatkan masalah, merumuskan masalah, dan kemudian
menarik kesimpulan.
d. Mengetahui dan mempelajari hal-hal yang menunjang produktivitas
PT.Pelindo III (Persero).
e. Mahasiswa mendapat pengalaman yang sebenarnya diduniakerja dan
dapat mengetahui secara lebih mendalam tentang kenyataan yang ada
2 BAB II
Sejarah PT. Pelindo III (Persero) terbagi menjadi beberapa fase penting berikut ini:
1. Perseroan pada awal berdirinya adalah sebuah Perusahaan Negara yang
pendiriannya di tuangkan dalam PP No.19 Tahun 1960.
2. Selanjutnya pada kurun waktu 1969-1983 bentuk Perusahaan Negara diubah
dengan nama Badan Pengusahaan Pelabuhan (BPP) berdasarkan Peraturan
Pemerintahan Nomor 1 tahun 1969.
3. Kemudian pada kurun waktu tahun 1983-1992, untuk membedakan pengelolaan
Pelabuhan Umum yang diusahaankan dan yang tidak diusahaankan, diubah menjadi
Perusahaan Umum (Perum) pelabuhan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor
16 Tahun 1983 dan peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1985.
4. Seiring pesatnya perkembangan dunia usahaan, maka status Perum diubah menjadi
Perseroan pada tahun 1992 dan tertuang dalam Akta Notaris Imas Fatimah, SH
Nomor 5 tanggal 1 Desember 1992.
5. Perubahan Angggaran Dasar Desember 2011 tentang Kepmen BUMN 236.
Visi
Berkomitmen Memacu Integrasi Logistik dengan Layana Jasa Pelabuhan yang
Prima.
Misi
1) Menjamin penyediaan jasa pelayanan prima melampui standar yang berlaku
secara konsisten.
2) Memacu kesinambungan daya saing industri national melalui biaya logistik yang
kompetitif.
3) Memenuhi harapan semua stakeholder melalui prinsip kesetaraan dan tata kelola
perusahaan yang baik.
4) Menjadikan SDM yang berkompeten, berkinerja handal, dan berpekerti luhur.
5) Mendukung perolehan devisa negara dengan memperlancar arus perdagangan.
3 BAB III
4 BAB IV
KALMAR REACHSTACKER DRU 450
4.2 Transmisi
Transmisi transfer tenaga dari mesin ke pompa hidrolik dan drive line. Sistem
mesin dan gearbox kontrol bekerja sama untuk menemukan keseimbangan optimal
antara kekuasaan dan ekonomi bahan bakar pada suatu titik tertentu.
Sistem transmisi terdiri dari converter torsi dan gearbox. Gearbox yang sama
digunakan mana mesin yang dipilih. gearbox otomatis, tetapi sebagian dapat digeser secara
manual. Torque converter adalah kopling hidrolik diposisikan antara mesin dan gearbox.
Gearbox dan konverter torsi bekerja sama melalui sistem hidrolik bersama.
4.3 Mesin
Sebuah mesin Volvo standar. Cummins tersedia sebagai pilihan tambahan.
mesin memberikan kekuatan untuk mengemudi dan hidrolik bekerja. Mesin rendah
emisi turbo diesel dengan satuan injector dan intercooler. Desain pembuluh
pembakaran, bersama dengan control injeksi tepat bahan bakar, memastikan
pembakaran yang lebih efisien. Emisi menurun, sementara tenaga dan torsi meningkat.
Mesin memenuhi persyaratan 97/68 * 2004/26 EC tahap 3, US EPA Tier 3.
Mesin dan transmisi dingin adalah satu unit yang menggunakan kipas yang
sama. pembuluh ekspansi terpisah mesin pendingin ini dilengkapi dengan pemancar
tingkat yang menunjukkan tingkat pendingin yang rendah. Ketika suhu mesin terlalu
tinggi atau tingkat pendingin atau minyak tekanan terlalu rendah, daya output mesin
secara aktif berkurang. Harus tekanan minyak jatuh di bawah tingkat tertentu, pakan
bahan bakar untuk mesin terputus secara otomatis.
hari pada pukul 07.00 – 08.00 WIB sesuai ketetapan yang ditentukan oleh PT.
Pelindo III Surabaya agar peralatan siap pakai. Selain jam tersebut dilakukan
pengoperasian kalmar reachstacker DRU 450.
b) Perawatan Darurat
Perawatan yang dilakukan dengan cara memperbaiki dari peralatan
(replace/mengganti, setting/menyetel) untuk memenuhi kondisi standard peralatan
tersebut.
5 BAB V
GOTTWALD
5.1 Fungsi
Sinyal ke dan dari modul input dan output dikumpulkan dan diperbarui oleh Modul
antarmuka ET 200S saja. Sinyal ke dan dari komponen ASI dikumpulkan dan diperbarui
oleh modul master bus ASI. Gerbang bus CAN dapat melewati sinyal ke stasiun bus CAN.
Bus Ethernet digunakan untuk pertukaran informasi dengan sistem visualisasi.
CPU hanya berkomunikasi dengan antarmuka Bus PROFI melalui "Dual-Port Ram"dan
Oleh karena itu, antarmuka Bus PROFI berkomunikasi dengan peralatan lapangan
(ET200S, ASI Modul master bus, CAN Bus Gateway, rakitan drive, dll.).
Salah satu kelebihan sistem ini adalah siklus yang secara signifikan lebih pendek dan
karenanya respons yang lebih cepat terhadap perubahan sinyal dapat dicapai melalui
“pembagian kerja” ini.
Keuntungan lain termasuk saluran transmisi yang lebih pendek karena periferal yang
didistribusikan dapat digunakan langsung di mana sinyal berasal. Dengan cara ini, terminal
rawan kesalahan koneksi dapat dihilangkan dari sistem. Generator sinyal dan penerima
menyala ASI Bus dirancang sebagai sakelar, tombol, dan katup normal yang terhubung
melalui koneksi plug-and-socket ke modul ASI Bus. Dengan cara ini, the koneksi sama
sekali tidak terpengaruh oleh pengaruh eksternal, dan memungkinkan komponen ASI harus
diubah dengan cepat.
Lebih lanjut informasi ke berbagai sistem bus dan komponen PLC yang digunakan
dapat ditemukan di “Manual Pelatihan Tingkat Lanjut”.
5.4 Dimensiones:
5.6 Perawatan
6 BAB VI
Sistem (K3) Keselamatan & Kesehatan Kerja di
PT. Pelabuhan Indonesia III
6.1 Sistem Keselamatan & Kesehatan Kerja
PT. Pelabuhan Indonesia III Surabaya menilai aspek K3 sebagai hal yang sama
pentingnya dengan fungsi bisnis maupun operasional di setiap lingkungan kerja PT.
Pelindo III Surabaya. Oleh karena itu Keselamatan dan kesehatan kerja sangat di
perlukan dan di utamakan di setiap wilayah pelabuhan melalui progam SMK3 (Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja) guna meminimalisasi dampak kegiatan
operasional pelabuhan terhadap lingkungan seoptimal mungkin. Untuk mencapai
harapan dari SMK3 maka beberapa hal telah di terapkan di Pelabuhan Indonesia III
Surabaya diantaranya:
7BAB VII
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
Kesimpulan pada laporan kerja praktek pada PT. Pelindo III Surabaya sebagai berikut:
Jenis perawatan yang dilakukan pada mesin Kalmar Reachstacker DRU 450
dibedakan menjadi dua bagian yaitu perawatan pencegahan dan perawatan darurat.
Perawatan pencegahan ditujukan untuk mencegah terjadinya kerusakan serius dan
biasanya dilakukan setiap hari sedangkan perawatan darurat dilakukan dengan cara
memperbaiki dari peralatan (replace/mengganti, setting/menyetel) untuk memenuhi
kondisi standard peralatan tersebut.
Sedangkan jenis perawatan yang dilakukan pada mesin Gottwald dibedakan menjadi
tiga bagian yaitu perawatan ringan, perawatan besar, dan perawatan berkala.
Perawatan ringan dilakukan setiap hari mencakup pengecekan oli engine, oli
hidrolik, dan grease. Perawatan besar dilakukan setiap ada permasalahan yang
terjadi, seperto penggantian spare part, wire, gear box, dan gandar. Sedangkan
perawatan berkala dilakukan pada setiap waktu yang ditentukan seperti setiap 1
minggu sekali, setiap 1 bulan sekali, atau setiap 1 tahun sekali. Seperti pada saat
penggantian oli hidrolik dan oli engine.
Kelengkapan K3 pada PT. Pelindo III Surabaya sangat baik, dimulai dari Alat
Pelindung Diri seperti helm, sarung tangan, katelpak, sepatu safety, dan juga ear
plug.
7.2 Saran
Sebaiknya peralatan – peralatan yang ada diperhatikan kualitas dan kuantitas
perawatannya untuk meningkatkan performance (effisiensi) sehingga menghasilkan
produksi maksimal yang diinginkan.
Bagi mahasiswa diharapkan jauh lebih pro aktif, karena masih banyak ilmu yang
bisa didapatkan di PT. PELINDO III SURABAYA pada umumnya dan PT. BIMA
pada khususnya.
Predikat zero accident yang dimiliki PT. PELINDO III SURABAYA perlu
dipertahankan dan disebarluaskan agar menjadi teladan bagi perusahaan lain untuk
menjaga keselamatan.