Anda di halaman 1dari 50

Energi

dan
Hk. 1 Termodinamika
mahasiswa akan dapat menganalisis
hubungan kerja, panas dan energi
dalam sistem terbuka dan tertutup
melalui proses adiabatik dan non
adiabatik.
Mampu menginterpretasi grafik yang
dipakai untuk menetapkan kerja proses.
Mampu menguraikan kasus yang
berhubungan dengan Hukum Pertama
Termodinamika

2
Beberapa macam bentuk energi

1. Energi Kinetik
yaitu suatu bentuk energi yang berhubungan
dg kecepatan benda

gaya, F = m . a  ∫ V dV = V2/2
= m . dV/dt V1 F1 V2 F2
F dx = m . dx/dt . dV dx
2 2
∫1 F dx = ∫1 m . V . dV
Kesimpulan : energi kerja adalah suatu bentuk energi yg
berhubungan dg gaya yg bekerja selama
perpindahan

Sehingga perubahan energi kinetik dapat dpt ditulis sbb:


2 2
Δ Ek = ½ m (V2 – V1)
2 2 2
∫1 F dx = ½ m (V2 – V1)
2. Energi Potensial
yaitu suatu bentuk energi yg berhubungan dengan
ketinggian
II m Ep1 = m . g . z1

Ep2 = m . g . z2
I m z2

z1

Sehingga perubahan energi potensial dapat dpt ditulis


sbb:

Δ Ep = m.g . (z2 – z1)


= m.g . (Δz)
3. Energi Kerja
yaitu suatu bentuk energi yg berhubungan dengan
gaya yg bekerja selama perpindahan

Kerja = gaya x perubahan jarak


δW = F . Dx
2 x2
∫1 δW = ∫x1 F. dx
x2
W1,2 = ∫x1 F. dx

Besarnya W belum dapat dihitung sebelum kita tahu


fungsi terhadap X
Contoh

1. Hitung besarnya kerja bila padanya diberi gaya konstan


sebesar 10 N dengan perpindahan jarak sebesar 15 m
Diket:
F = 10 N (konstan)
x2 – x1 = 15 m
Ditanya: W1,2

Jawab: x2
W1,2 = ∫x1 F. dx  F = konstan
x2
= F . ∫x1 dx
= F (x2 – x1)
= 10 N (15m)
= 150 Nm
= 150 J
2 2
W = a ( x2 – x1 ) + b/2 ( x2 – x1 )
= 10 N . 10 m + ( - 2/2 N/m) ( 102 m2 – 0)
= 100 J – 100 J
=0

4. Energi Panas
yaitu suatu bentuk perpindahan energi sebagai akibat
adanya perbedaan temperatur

5. Energi Dalam
yaitu suatu bentuk energi yg bersembunyi di dlm
benda tersebut
Kerja Pada Sistem Silinder – Torak/Piston
1. Kerja Kompresi
x2 x1 = 0

gas piston
A
v2 v1
sistem silinder

Kerja kompresi (proses pengecilan volume)

W = ∫ F . dx  F = gaya = tekanan x luas


= ∫ P . A . dx =P.A
perubahan volume
W = ∫P . dV  kita belum dpt menghitung harga W
sebelum mengetahui fungsi P thdp V

Untuk kasus khusus P = konstan

W = ∫P . dV
= P (V2 – V1)  V2 < V1  V2 – V1 < 0

W kompresi < 0  artinya kerja diberikan kpd sistem


dari sekeliling
2.Kerja Ekspansi
v2
kerjanya W eksp = ∫v P . dV
1

v1 v2
sistem

W eksp untuk P= konstan


v2
Weksp = ∫v1 P dV = P (V2-V1)  V2 > V1 ; V2 – V1> 0
Weksp > 0  artinya sistem memberikan kerja
Jadi W < 0 : kerja diberikan ke sistem
W > 0 : kerja dilakukan oleh sistem
Gas Idial
adalah suatu kondisi gas yg memenuhi persamaan
bahwa:

P.v=R.T
dimana: P = tekanan (Pa; lbf/ft2)
v = volume jenis molekul (m3/kg mol; ft3/lb mol)
T = temperatur absolut ( 0K; 0R)
R = konstata gas universal
= 1545 lbf ft/lb mol 0R
= 8,314 kJ/kg mol 0K
= 1,986 Btu/lb mol 0R

P. v = R . T : M  M = berat molekul
M H2O = 18 lbm/lb mol
= 18 kg/kmol (SI)
v = v/M ↔ R = R/M
P. v = R . T

dimana v = volume jenis (m3/kg; ft3/lbm)


R = konstata gas tersebut

P . v = R . T x m  m = massa (kg; lbm)


shg menjadi:
P.m.v=m.R.T m.v=V
PV = m . R . T
Contoh soal
Udara sebagai gas idial sebanyak 5 lbm berada di dalam
silinder torak, mula-mula pada P1 = 1 atm dan T1 = 70 0F
dikompresikan sehingga V2 = ½ V1. Hitung kerja kompresi
bila proses:
a. Tekanan konstan
b. Temperatur konstan
c. PVn = konstan
Diket:
Silinder torak dg fluida udara dikompresikan shg V2 = ½ V1
P1 = 1 atm W
T1 = 70 0F
Ditanya:
udara sistem massa atur
a. P = c
b. T = c
c. PVn = c
Kesetimbangan Termal & Hukum Termodinamika ke-0

 Jika dua buah benda dengan suhu yang berbeda


diletakkan sedemikian rupa sehingga terjadi kontak,
maka lama-kelamaan kedua benda akan mempunyai
suhu yang sama. Kemudian dikatakan bahwa kedua
benda mengalami kesetimbangan termal.

 Hukum termodinamika ke-0; Jika dua buah sistem


berada dalam keadaan kesetimbangan termal dengan
sistem ke-3, maka kedua sistem itu berada dalam
kesetimbangan termal satu sama lain.
Misalkan ada 3 buah sistem A, B, dan C. Jika TA = TC
dan
TB = TC, maka TA = TB.
EK = 0
Energi tidak
dapat EP = mgh
diciptakan
atau
dimusnahkan

Energi hanya
dapat diubah
dari satu EK = ½mu2
bentuk ke
bentuk lainnya EP = 0 EP = 0

EK = ½mu2
INTERNAL ENERGY (U)

INTERNAL ENERGY

ENERGI KINETIK ENERGI


POTENSIAL

Sebagai akibat gerakan Berhubungan dengan


molekul ikatan kimia dan juga
(translasi, rotasi dan elektron bebas pada
vibrasi) logam
18
Transfer Energi oleh Kerja
Q positif ketika sistem
menerima panas dan
negatif jika kehilangan
Umumnya, kerja yang terjadi dievaluasi panas. W positif jika
menggunakan persamaan kerja dilakukan oleh
sistem dan negatif jika
2 kerja dilakukan pada
W12   F  ds sistem

1
kerja adalah energi yang dipindahkan rerata, dimana tidak peduli
apakah ditransfer atau disimpan dalam sistem.

Harga W12 tergantung rincian interaksi yang diambil antara sistem


dan sekeliling lingkungannya selama proses seperti F(s), dan tidak
hanya keadaan awal dan akhir saja.
ENERGI DARI SEBUAH SISTEM
Hk 1 termo:
- energi sifatnya kekal (energi insevation)
- energi tdk dpt dimusnahkan/dibuat
- hukum keseimbangan energi

W
ΔE
sistem
Q
ΔE sistem = nilai akhir – nilai awal
Massa
atur
Energi balan: E in - E out = ΔE sistem
Q - W = ΔE sistem
E in - E out = E2 – E1
Q - W = (U2 + Ek2 + Ep2) – (U1 + Ek1 + Ep1)
= (U2 – U1) + (Ek2 – Ek1) + (Ep2 – Ep1)
= (Δ U + Δ Ek + Δ Ep)
Contoh soal:
Kalor sebanyak 1000 J ditambahkan ke sistem
sementara kerja dilakukan pada (terhadap) sistem
sebesar 500 J.
Berapa perubahan energi dalam sistem?

Jawab = ∆U = Q – W = ( + 1000 K ) – (-500 J) = 1500 J.

Perhatikan bahwa HK 1 dalam bentuk ∆U = Q – W


Q positip : KALOR DITAMBAHKAN KE SISTEM
Q negatip: KALOR DILEPASKAN OLEH SISTEM
W positip KERJA DILAKUKAN OLEH SISTEM
W negatip KERJA DILAKUKAN PADA SISTEM
Contoh
Sebuah piston silinder berisi uap 5 kg yang diaduk
sehingga mengalami ekspansi. Selama proses diberi
panas 80 kJ dg kerja 18,5 kJ. Perubahan energi dalam
spesifik u1 = 2709,9 kJ/kg dan u2 = 2659,6 kJ/kg. Jika
perubahan Ek dan Ep diabaikan, hitung kerja yg
diberikan (W2) selama ekspansi

Diket: Sebuah piston silinder berisi uap mengalami


ekspansi
Ditanya: Kerja yg diberian (W2) selama ekspansi
Penyelesaian:
Skematik dan data yg diberikan
W1 = 18,5 kg 5 kg

Tk 1 : u1 = 2709,9 kJ/kg Q= 80 kJ
Tk 2 : u2 = 2659,6 kJ/kg
Asumsi: - ΔEp dan ΔEk diabaikan

Balan energi pada sistem volume atur


E in – E out = Δ E =0 =0
W1 + Q – W2 = Δ u + Δ Ep + Δ Ek
W1 + Q – W2 = Δ u
W2 = W1 + Q – m (u2 – u1)
= 18,5 kJ + 80 kJ – 5 kg (2659,6 – 2709,9) kJ/kg
= 250 kJ
BALAN ENERGI PADA PROSES SIKLUS

Siklus adalah suatu proses yg kembali ke Tk awal


P 3
Energi balannya:
E in – E out = Δ E sistem
2 E in = E out (sistem)
1 V
Proses siklusnya 1 – 2 – 3 - 1
Contoh pemakaian balan energi pada proses siklus

1. Pemakaian pada Power Plant

WT
QB Boiler
Turbin
1 3
Kondensor
Pompa
Qk
4
Wp
E in – E out = 0
(QB + Wp) – (WT + Qk) = 0
WT – Wp = QB – QK
yang didapat
Effisiensi =
yang
diberikan
WT - Wp
ηth = QB
QB - QK
=
QB
QK
=1-
QB
2. Proses pada Pompa Thermal/Refrigerasi
3 W kondensor

Kondensor 2

Kompresor
Katup
W comp
4 Evavorator

1
W ev
Proses: 1 – 2 – 3 – 4 – 1
E in – E out = 0 (siklus)
Q ev + W komp – Q kond = 0
Q ev = Q kond – W komp
Didefinisikan Coefisien of Performance (COP)

Q ev Q kond – W comp Q kond


(COP) Refri = = = -1
W comp W comp W comp

Q kond W comp + Q ev Q ev
(COP) pom. Ther = = = 1 -
W comp W comp W comp
Contoh soal:

Uap air di dalam piston silinder mengalami proses


sbb:
proses 1-2 ekspansi dengan u2-u1 = 9,6 Btu/lbm,
W12/m = 30,4 Btu/lbm, proses 2-3 tekanan
konstan
dengan P2 = 180 psi, v2 = 2,648 ft3 /lbm, v3 =
1,866
ft3 /lbm, proses 3-4 perubahan energi dalamnya
(u1 – u3) = 211,3Btu/lbm dan W31/m = 0.
Jika perubahanenergi potensial dan energi
kinetik
diabaikan, hitung
a. panas untuk setiap proses
b. Efisiensi thermal siklus
Diket: Piston silinder dg fluida uap air mengalami suatu
proses :
- proses 1-2: ekspansi dg
Uap air
u2-u1 = 9,6 Btu/lbm,
W12/m = 30,4 Btu/lbm,
- proses 2-3: tekanan
konstan dg P2 = 180 psi,
v2 = 2,648 ft3 /lbm,
piston v3 = 1,866 ft3 /lbm
- proses 3-4: (u1 – u3) = 211,3 Btu/lbm dan W31/m = 0.
Δ Ep dan Δ Ek diabaikan,

Ditanya:
a. Q untuk setiap proses
b. Efisiensi thermal siklus
Jawab:

Pernyataan proses

3 2
V
a. Q setiap proses

Analisa energi
Ein – Eout = ΔE sistem = 0 = 0
W12 Q12 – W12 = Δu + Δ Ep + Δ Ek
Q12 = Δu + W12
Δ = m (u2 – u1)+W12 :m=(massa)
u Q12/m = (u2 – u1) +W12/m
= 9,6 Btu/lbm + 30,4 Btu/lbm
Q12 = 40 Btu/Lbm (Q masuk
sistem)

Proses eksp. 1-2


(Hk. 1 thermo)
Proses 2-3: tekanan konstan , kompresi (V3< V2)

W23

Q23

E in – E out = Δ E sitem =0 =0
W23 – Q23 = Δu + ΔEp + ΔEk
W23 – Q23 = m (u3 – u2) , jika dibagi dg. m, maka
W23/m – Q23/m = (u3 – u2)
– Q23/m = (u3 – u2) - W23/m
Q23/m = (u3 – u2) + W23/m
3 3
W23/m =∫2 p dv = p ∫2 dv = p2 (v3 – v2)
= 180 lbf/in2.144 in2/ft2 (1,866 – 2,648) ft3/lbm .1BTu/778
lbf
= - 26,05 BTu/lbm (kerja kompresi)

u3 – u2 = u3 + u1 – u2 – u1
= (- u2 + u1) + (u3 – u1)
= -(u2 - u1) - (u1 – u3)
= (- 9,6 – 211,3 )Btu/lbm
= - 220,9 Btu/lbm

Q23/m = (u3 – u2) + W23/m


= (- 220,9 – 26,05) BTu/lbm
= -246,95 BTu/lbm
Proses 3-1
Energi Balance
W31 E in + E out = Δu
=0

Q31 + W31 = m (u1 – u3)


Q31 Q31/m = (u1 – u3)
= 211,3 BTu/lbm
(msk sistem)
yang didapat Wnetto
η siklus = =
yang diterima Qmasuk

W12 –W23 30,4 BTu/lbm – 26,05 BTu/lbm


= =
Q12 + Q31 40 BTu/lbm + 211,3 BTu/lbm

=1,7309%
Cek W12

1-2 Energi balan =0


Ein –Eout = ΔEsistem

Q12 W23 Q12+Q31+W23-W12-Q23=0


(40+211,3+26,05-30,4-246,95)BTu/lbm
2-3 = 0 BTu/lbm

Q23

3-1

Q31
PENERAPAN HUKUM 1 TERMODINAMIKA PADA SISTEM
TERTUTUP

1. PROSES VOLUME KONSTAN (ISOKORIK)


Perpindahan panas kesuatu sistem yang berupa fluida
dalam bejana sprt gb. Proses ini digambarkan oleh garis
vertikal (1-2) pd diagram PV. Karena dV=0 dan kerja
perpindahan (W) = 0
sehingga Q = Δu
= u2 – u1
p
2

1
w w
v
Gb. Proses volume konstan
Contoh soal:

Satu kg udara (diasumsikan sebagai gas ideal, R=0,287 kJ/kgK)


diisikan ke dlm bejana volume konstan. Volume dan tekanan
awal udara masing-masing 0,2 m dan 350 kPa. Jika 120 kJ
kalor dipasokan pada gas, temperaturnya naik hingga 411,5K
Hitung:
a. Kerja yg dilakukan
b. Perubahan energi dalam
c. Kalor spesifik gas pada volume konstan

Diket: Bejana dg fluida udara bekerja pd volume konstan


P 2
m =1kg
udara V1 = 0,2 m
Q= 120 kJ P1 = 350 kPa
350 1
T2 = 411,5K V 37
2. PROSES TEKANAN KONSTAN (ISOBAR)
Fluida yg dipertahankan pd tekanan
konstan dg bantuan silinder torak sprt. gb.
Untuk sistem massa atur maka kerja

W12 = ∫ p dv
= p (v2 – v1) → kerja diberikan ke
sistem
Q12 = -p (v2 – v1) = u2 – u1
= -pv2 + pv1= u2 - u1
= u2 + pv2 - u1 – pv1
= (u2 + pv2) – (u1 + pv1)
= h2 – h1 (perubahan intalpi)

38
P
1 2

gas gas

V
Q
W V1 V2
Gb. Proses tekanan konstan

Contoh soal
Udara pada tempetur 500C dikompresi pada tekanan konstan 1,2
3
MPa dari volume 2 m menjadi3 0,4 m. Jika penurunan energi dalam
Δu = 4820kJ dan perubahan
3
Ep dan Ek diabaikan, hitung:
a. Kerja yg dilakukan (W12)
b. panas yg dipindahkan (Q12)
c. perubahan entalpi (h2-h1)
d. kalor spesifik (cp)
3. Proses Temperatur Konstan (Isotermal)

Selama proses ini, temperatur sistem dipertahankan


konstan. Jika suatu gas ideal mengalami proses
isotermal, energi dalamnya yang hanya fungsi
temperatur tetap konstan dan persamaannya menjadi

Q+W=0
P 1
T=c

2
V
Gb. Proses isotermal
Contoh soal:
Gas ideal menempati volume 0,2 m3 pada tekanan konstan 1,5
MPa berekspansi secara isotermal hingga volume akhir 0,5 m3,
hitung: a.Tekanan akhir (P2)
b. Kerja yg dilakukan (W12)
c. Panas yg dipindahkan (Q12)
d. Perubahan energi dalam (Δu)
Diket:
Gas ideal pd tekanan konstan berekspansi secara isotermal

P 1 Ditanya:
1,5
a. P2
b. W12
2
c. Q12
0,5 V
0,2
d. Δu
Penyelesaian:

a. Tekanan akhir (P2)


P1V1 = m R T dan P2V2 = m R T
V1 0,2 m3
P2 = P1 = 1,5 MPa x
V2 0,5 m3
= 0,6 MPa

b. Kerja yg dilakukan (W12)


mRT
v2 v2
W12 = ∫ p dV = ∫ dV = m R T ln V2/V1 = p1V1 ln V2/V1
v1 v1
V kN/m2 J
= 1,5 x 103 kPa x 0,2 m3 x ln 0,5/0,2 x x
kPa Nm
= 274,89 kJ
c. Panas yg dipindahkan (Q12)
Pada proses temperatur konstan, sesuai hukum 1 termo
maka → Q + W = 0

sehingga Q12 + W12 = 0


Q12 = - W12
= - 274,89 kJ

d. Perubahan energi dalam (Δu)


Karena prosesnya pada temperatur konstan maka
energi dalamnya (Δu) = 0
4. Proses Adiabatik

Pada proses ini interaksi panas tidak terjadi diantara


sistem dan sekelilingnya. Dengan demikian hukum termo 1
menjadi
δw = δu dan apabila diintegralkan menjadi
W12 = u2 – u1

Apabila suatu gas ideal mengalami proses adiabatis


reversibel, maka persamaan dlm bentuk deferensialnya
sbb:
RT
cv dT = - p dv = - x dv
v
dv
cv dT/T = - R
v

Dimana cv dan cp adalah kalor spesifik gas


Jika diintegralkan menghasilkan

T2 R v1
ln = ln
T1 cv v2
atau
T2 v1
= [ ] R/cv
T1 v2
Perbandingan temperatur dapat juga dinyatakan dalam
perbandingan tekanan. Dari pers. gas ideal perbandingan
volumenya dpt digantikan shg:
T2 P2 T1 P2 R/(R+c
= [ ] R/cv = [ ] v)
T1 P1 T2 P1
Dalam hal gas ideal, cp = cv + R, dg. Menggabungkan
antara tekanan – volume dlm proses adiabatik, maka
v2 P1 cv/c
=[ ]p
v1 P2
atau p2v2 = p1v1 = c → dimana  = n = cp/cv

5. Proses Politropik

Proses politrofik merupakan proses ekspansi/kompresi


nyata yang hubungan antara p dan v diberikan oleh:

n
pV = c →n = indek proses
= mempunyai nilai dari - oo hingga + oo
P n=±oo n=-2
n=-1

n=-0,5
n=0
n=1
n=

V
Gb. Proses yg diberikan oleh PV =c
dimana: n = 0 → proses tekanan konstan
n = 1 → proses isotermal (untuk gas ideal)
n = oo → proses volume konstan
n =  → proses adiabatik
Untuk proses politropik reversibel, kerja yang dilakukan pada
sistem adalah:
p2V2 – p1V1
W12 =
1-n

Contoh soal:

Satu kilogram gas ideal berekspansi dalam proses politropik


reveribel menurut hukum pVn= c, dengan n = 1,3). Tekanan
dan volume awal 620 kPa dan 0,15 m. 3 Volume akhirnya 1,0 m3

, dimana R = 0,130 kJ/kg K dan cv = 0,511 kJ/kgK, hitung:


a. Temperatur akhir (T2)
b. Kerja yang dilakukan (W12)
c. Perubahan energi dalam (Δu)
d. Perpindahan panas (Q12)
Diket:
Gas ideal berekspansi dlm proses politropik
P 1
Tk 1: p1 = 620 kPa
Pv1,3 = c v1 = 0,15 m
Tk 2: v2 = 1,03 m
2 R = 0,130 kJ/kg K
V cv = 0,51 kJ/kg K

Ditanya: a. T2
b. W12
c. Δu
d. Q12
U  Q  W

W Q U

Isokhorik 0 nC V T nC V T

Isobarik p(Vf  Vi ) nC V T
nC P T

Isotermis Vf Vf 0
nRT ln nRT ln
V1 V1
Adiabatik 0 nC V T
1
pi Vi  pf Vf 
1 

Anda mungkin juga menyukai