Anda di halaman 1dari 27

Dasar-Dasar

Kompresi Gas dan


klasifikasi
KOMPRESOR

Dosen: Novi Indah Riani, S.Pd., MT.


Sifat – Sifat Fisik Udara

Udara: Atmosfer didekat permukaan Susunan


bumi Udara
Berat Jenis
Kondisi Standar Industri Udara
Udara dengan kondisi ini mempunyai keadaan:
T = 20 ˚C (293 K)
Tekanan mutlak = 760 mm Hg (0,1013 Mpa)
Kelembapan relatif = 65%
Berat Jenis = 1,204 kgf/m³ (11,807 N/m³)

Kondisi ini  kondisi isap pada kompresor

Kondisi Normal Teoritis


Udara dengan kondisi ini mempunyai keadaan:
T = 0 ˚C (273 K)
Tekanan mutlak = 760 mm Hg (0,1013 Mpa)
Berat Jenis = 1,293 kgf/m³ (12,68 N/m³)
Jumlah panas yang diperlukan untuk menaikkan Panas
temperatur 1 kg suatu zat sebesar 1˚C Jenis Udara

kcal/kg˚C
Pada gas, ada dua macam panas jenis yaitu:
Panas Jenis pada Tekanan Tetap (Cp) Panas Jenis pada Volume Tetap (Cv)

Torak
Kelembaban
Udara Jenuh Udara
Adapun jumlah uap yang terkandung di dalam udara lembab dapat dinyatakan dengan:
1. Jumlah uap jenuh (dlm gram) yang terkandung di dalam 1 m³ udara lembab (udara yang
mengandung uap air)
2. Jumlah uap air (dlm gram) yang terkandung didalam 1 kg udara kering (udara yang tak
mengandung uap air)
3. Tekanan uap (dlm mmHg atau Pa)
Udara Tak Jenuh & Udara Lembab

Udara Tak Jenuh :


Udara dimana uap air
yang dikandungnya
belum mencapai
keadaan jenuh

Udara Lembab: Udara


yang mengandung uap
air
Kelembaban

Kelembaban adalah derajat kekeringan atau basahan udara dalam atmosfer

Ada dua cara menentukan kelembaban, yaitu:

Kelembaban Mutlak/Absolut Kelembaban Relatif/ Nisbi

banyaknya uap air perbandingan banyaknya uap air dalam udara


yang terkandung dengan jumlah uap air maksimum yang dapat
dalam 1 m³ udara dikandung oleh udara dalam suhu yang sama.
Sehingga,
Kelembaban Udara adalah banyaknya uap air dalam udara pada waktu dan lokasi
tertentu

Contoh:
1 m³ udara suhunya 250 ˚C terdapat 15 gram uap air. Jika dalam
suhu yang sama , 1 m³ udara maksimum mengandung 18 gram uap
air, maka tentukan berapa kelembaban mutlak dan kelembaban
relatifnya?
Tekanan
Udara
Tekanan Gas Tekanan Atmosfir

tekanan pada titik manapun di


atmosfer bumi
1 atm = 1,033 kgf/cm² = 0,1013 Mpa
Atau
1 atm = 760 mmHg (tinggi kolom air raksa)
Tekanan Mutlak dan Tekanan Lebih

Dasar yang dipakai sebagai harga nol dalam mengukur atau menyatakan
tekanan, yaitu:
1. Jika harga nol diambil = tekanan atmosfer, maka tekanan yang diukur
disebut TEKANAN LEBIH (GAGE PRESSURE)
2. Jika harga nol diambil = tekanan vakum, maka tekanan disebut TEKANAN
MUTLAK.

Tabel Konversi Tekanan


Cek daftar tabel konversi tekanan pada buku Sularso (tabel 2.4)
Dasar Termodinamika Kompresi

Proses pemampatan akan menaikkan tekanan dan temperatur, berbarengan dengan


itu, terjadi perubahan volume sehingga kerapatan pun berubah.

Hubungan anatara massa jenis dengan volume pada proses pemampatan dapat dilihat
pada persamaan berikut:
Untuk memudahkan analisis biasanya udara dianggap gas ideal pada proses-proses
termodinamika, sehingga memenuhi persamaan gas ideal berikut ini:
Teori Kompresi
Hubungan antara tekanan dan volume
P₁ V ₁ = P₂ V ₂ = tetap
Jika selama kompresi, Tgas dijaga tetap, maka pengecilan volume ½ kali akan menaikkan tekanan
menjadi 2 kali lipat, begitu seterusnya.

“Jika gas dikompresikan pada temperatur tetap, maka tekanannya akan berbanding terbalik dengan
volumenya”.  Hukum Boyle

Hubungan antara temperatur dan volume

“Semua macam gas apabila dinaikkan temperaturnya sebesar 1˚C pada tekanan tetap,
akan mengalami pertambahan volume sebesar 1/273 dari volumenya pada 0 ˚C. Sebaliknya,
apabila diturunkan temperaturnya sebesar 1 ˚C, akan mengalami pengurangan volume dengan
proporsi yang sama”.  Hukum Charles
Persamaan Keadaan
Proses Kompresi Gas Cara
Kompresi

Kompresi gas dapat dilakukan menurut tiga cara, antara lain:

Kompresi Isotermal

Kompresi Adiabatik

Kompresi Politropik
Kompresi Isotermal

Setiap gas yang mengalami proses kompresi temperaturnya naik. Hal ini disebabkan
karena adanya sebagian energi mekanik torak atau sudu yang dikenakan pada gas
diubah menjadi energi panas. Temperatur gas akan naik sebanding dengan kenaikan
tekanan. Pada proses kompresi isotermal, gas mampat dengan temperatur tinggi
didinginkan sehingga tidak ada kenaikan temperatur atau temperatur pada proses ini
dipertahankan konstan.

Apabila udara dianggap gas ideal, hubungan antara p dan v dirumuskan sebagai
berikut:
Kompresi Adiabatik
Pada proses ini panas yang dihasilkan dari kompresi gas dijaga tidak ke luar dari
silinder, artinya silinder diisolasi sempurna. Jadi panas tidak ada yang ke luar atau
masuk silinder. Proses tersebut dinamakan kompresi adiabatik. Pada kenyataannya kita
tidak dapat menemukan cara mengisolasi dengan sempurna. Jadi proses tersebut hanya
secara teoritis. Hubungan antara tekanan dan volume proses adiabatik dapat dinyatakan
dengan persamaan:
Kompresi Politropik

Proses kompresi sebenarnya secara isotermal dan adiabatis tidak dapat diaplikasikan,
seperti yang sudah dijelaskan di atas. Proses kompresi yang bekerja menggunakan
prinsip di antara proses isothermal dan adiabatis yaitu kompresi politropik. Proses
politropik dapat mewakili proses sesungguhnya dari kompresor. Hubungan antara p dan
V pada proses ini adalah sebagai berikut;
Perubahan
Temperatur
Efisiensi Volumetrik

Volume gas yang dimampatkan oleh


kompresor untuk setiap langkah kompresi
yang dikerjakan dalam setiap putaran poros
engkol.

Qth

Hanya berlaku untuk kompresor kerja tunggal


Dimana,
Qs = Volume gas yang dihasilkan
pada kondisi tekanan dan
temperatur isap (m³/min)

Qth = Perpindahan torak ((m³/min)


Besar efisiensi volumetris juga dapat dihitung secara teoritis berdasarkan volume
gas yang dapat diisap secara efektif oleh kompresor dengan rumus sebagai
berikut:

Dimana,
ε = Vc/Vs ; volume sisa (clearance) relative
Pd = Tekanan keluar dari silinder tingkat pertama (kgf/cm²)
Ps = Tekanan isap dari silinder tingkat pertama (kgf/cm²)
n = Koefisien ekspansi gas yang tertinggal di dalam volume sisa
untuk udara = 1,2
Efisiensi Adiabatik

Efisiensi kompresor ditentukan oleh berbagai faktor seperti tahanan aerodinamik di


dalam katup-katup, saluran-saluran, pipa-pipa, kerugian mekanis, efektivitas
pendinginan serta faktor lainnya. Faktor-faktor ini digabungkan dalam efisiensi adiabatik
keseluruhan.

Dimana
ηad : Efisiensi adiabatik keseluruhan (%)
Wad : Daya adiabatik teoritis (kW)
Ws : Daya yang masuk pada poros kompresor (kW)
Besarnya daya adiabatic, dapat dihitung dengan:

Cek tabel 2.7, daya yang diperlukan untuk kompresi adiabatic teoritis
Perhitungan Daya Kompresor

Sebuah kompresor torak satu tingkat mempunyai efisiensi volumetric


sebesar 65%, perpindahan torak sebesar 8,12 m³/min, dan
memampatkan udara dari atmosfir menjadi 7 kgf/cm²(g). Efisiensi
adiabatic keseluruhan ditaksir sebesar 72%. Berapakah daya motor
yang diperlukan untuk menggerakkan kompresor ini?

Sebuah kompresor digunakan untuk menghasilkan udara mampat pada


sebuah instalasi industri. Pompa meghasilkan tekanan akhir sebesar 3
atm, debit udara masuk kompresor sebesar 7200 m³/menit, hitung
berapa daya kompresor?. Juga tentukan daya poros apabila efisiensi
kompresor 80% !

Anda mungkin juga menyukai