Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM OTK 2

Oleh :
RISKA MEGA SILVIA
21 / 2D
(1531410046)

JURUSAN TEKNIK KIMIA


POLITEKNIK NEGERI MALANG
2016/2017
HUMIDIFIKASI DAN DEHUMIDIFIKASI

I. Tujuan praktikum

Humidifikasi : menentukan harga kelembaban (Y), Entalphi (H), menentukan

jumlah H2O yang terserap, dan mengetahui pengaruh laju alir air terhadap
jumlah H2O yang terserap.
Dehumidifikasi : menentukan harga kelembaban (Y), Entalphi (H),

menentukan jumlah H2O yang menguap, dan mengetahui pengaruh beda


tekan laju alir udara terhadap jumlah H2O yang menguap.

II. Dasar Teori

Humidifikasi adalah proses perpindahan air dari fase cair (A) ke dalam
campuran gas yang terdiri dari udara (B) dan uap air (A). Dehumidifikasi adalah
proses perpindahan uap air dari campuran uap air (A) dan udara (B) ke dalam air
pada fase cair (A) dengan syarat B tidak melarut pada A.

Gambar 1 Mekansime humidifikasi

Gambar 2 Mekansime dehumidifikasi

Proses Humidifikasi dengan proses Dehumidifikasi mempunyai perbedaan dalam


arah alirannya. Semua itu tergantung dari cara mengatur valve yang ada. Gas yang
masuk mengalir pada pipa orifice mempunyai beda tekan tertentu. Adapun
perbedaan antara proses humidifikasi dengan dehumidifikasi sbb :
Proses humidifikasi, merupakan suatu proses yang dapat menambah kadar air
dalam gas. Dalam prosesnya ada dua cara yaitu dengan pemanasan dan tanpa
pemanasan. Arah aliran kedua proses tersebut berbeda tergantung bagaimana kita
dapat mengatur buka tutupnya valve. Pada proses ini, gas dikontakan dengan air
yang berada di dalam labu secara counter current dimana air mengalir dari atas
dan gas/udara mengalir ke atas dari bawah, dengan laju alir sirkulasi air tertentu.
Data yang diambil dari percobaan ini seperti, suhu air di dalam labu, suhu gas masuk
(Tdin dan Twin), suhu gas keluar ( Tdout dan Twout), dan beda tekanan di dalam labu.

Proses Dehumidifikasi, yang merupakan proses pengurangan kadar air dalam


gas, sama dengan proses humidifikasi mempunyai dua cara proses, yaitu dengan
pemanasan dan tanpa pemanasan. Kesemuanya itu tergantung cara mengatur valve
yang ada. Pada proses ini, gas dilewatkan pada sebuah kolom yang yang
didalamnya terdapat zat penyerap (absorbent) dan juga dengan memperbesar
tekanan. Data yang diambil pada percobaan ini seperti, suhu gas masuk (Tdin dan
Twin), suhu gas keluar (Tdout dan Twout), beda tekanan pada kolom (P), dan suhu
keluaran kolom bagian (A, B, C, dan D) yang menempel pada kolom.
Dalam pemrosesan bahan sering diperlukan untuk menentukan uap air dalam
aliran gas. Operasi ini dikenal sebagai proses humidifikasi. Sebaliknya, untuk
mengurangi uap air dalam aliran gas sering disebut proses dehumidifikasi. Dalam
humidifikasi, kadar dapat ditingkatkan dengan melewatkan aliran gas di atas cairan
yang kemudian akan menguap ke dalam aliran gas. Perpindahan ke aliran utama
berlangsung dengan cara difusi dan pada perbatasan (interface) perpindahan panas
dan massa yang berlangsung terus menerus, sedangkan dalam dehumidifikasi
dilakukan pengembunan (kondensasi) parsial dan uap yang terkondensasi dibuang.
Penggunaan yang paling luas dari proses humidifikasi dan dehumidifikasi
menyangkut system udara air. Contoh paling sederhana adalah pengeringan padatan
basah dengan pengurangan jumlah kandungan air sebagai tujuan utama dan
dehumidifikasi aliran gas sebagai efek sampingan. Pemakaian AC dan pengeringan
gas juga menggunakan proses humidifikasi dan dehumidifikasi. Sebagai contoh
kandungan uap air harus dihilangkan dari gas klor basah, sehingga gas ini bias
digunakan pada peralatan baja untuk menghindari korosi. Demikian juga pada
proses pembuatan asam sulfat, gas yang digunakan dikeringkan sebelum masuk ke
konventor bertekanan yaitu dengan jalan melewati pada bahan yang menyerap air
(dehydrating agent) seperti silica gel, asam sulfat pekat, dan lain- lain. Contoh
proses humidifikasi adalah pada menara pendingin, air panas dialirkan
berlawanan arah dengan media pendingin yaitu udara.
Terminologi humidifikasi

a. Dry bulb temperature

b. Wet bulb temperature

c. Dew point

d. Enthalpy

e. Humid volume

f. Humid heat

g. Absolute humidity

h. Relative humidity

i. Persen (absolute) humidity

j. Saturasi humidity

Suhu Bola Kering ( Td )

Biasanya disebut sebagai suhu udara, merupakan istilah yang umum


digunakan. Ketika orang menyebut suhu udara, biasanya mereka mengacu pada
temperatu bola kering. Disebut suhu bola kering karena dalam mekanisme kerjanya
tidak terpengaruh oleh kelembaban udara. Suhu bola kering dapat diukur dengan
menggunakan termometer normal yang terkena udara bebas, tetapi terlindung dari
radiasi dan kelembaban. Satuan suhu yang biasa digunakan adalah derajat
o o
Celcius ( C), derajat Fahrenheit ( F) dan satuan Kelvin (K). titik Nol pada Kelvin
o
setara dengan 273 C.
Suhu Bola Basah ( Tw )
Suhu bola basah adalah temperatur adiabatik yang jenuh. merupakan suhu yang
ditunjukkan oleh thermometer bola basah yang terkena aliran udara. Diukur
menggunakan thermometer yang terbungkus kain kasa basah. Penguapan
adiabatik dari air pada thermometer dan akibat pendinginan yang ditunjukkan untuk
membaca bahwa suhu lebih basah dibanding dari suhu kering di udara. Tingkat
penguapan dari kain kasa yang basah pada thermometer dan perbedaan antara suhu
bola kering dan suhu bola basah tergantung pada kelembaban udara. Penguapan
berkurang ketika udara mengandung uap air lebih banyak. Suhu bola basah selalu
lebih rendah dibanding suhu bola kering, namun akan identik dengan kelembaban
relatif 100 % dimana suhu udara berada pada titik jenuh.
Kelembaban yaitu massa uap yang dibawa oleh satu satuan massa gas bebas uap,
karena itu humidity hanya bergantung pada tekanan bagian uap di dalam campuran
bila tekanan total tetap. Kelembaban (specific humidity) merupakan massa
uap air (dalam lb atau kg) per unit massa udara kering (dalam lb atau kg) (beberapa
menggunakan mole uap air per mole udara kering sebagai penjelasan dari
kelembaban).
H = mw / ma

Dimana,

x = humidity (kgwater/kgair, lbwater/lbdry_air)

mw = massa ua air (kg atau lb)

ma = massa udara kering (kg atau lb)

PH2O = Tekanan parsial mbar, atm mm Hg dsb


Ptotal = Tekanan total /tekanan total uap air mbar, atm mm Hg dsb

Suhu bola basah yaitu suhu pada keadaan tunak dan tidak berkesetimbangan
yang dicapai bila suatu massa kecil dari zat cair dikontakkan dalam keadaan
adiabatik di dalam arus gas yang kontinu.
HS = 0,62198 pw / (pa - pw) = pw / (pa - pw) x (18/29)

Dimana

pw = Tekanan parsial uap air dalam udara (Pa, psi)

pa = Tekanan atmosferik udara basah (Pa, psi)

Hs = 0,62198 pws / (pa - pws) = pws / (pa - pws) x (18/29)

Dimana

Hs = Saturasi humidity (kgwater/kgair, lbwater/lbdry_air)

pws = Tekanan uap air jenuh

Kelembaban jenuh yaitu udara dalam uap air yang berkesetimbangan dengan air
pada suhu dan tekanan tertentu. Dalam campuran ini, tekanan parsial uap air dalam
campuran udara-air adalah sama tekanan uap air murni pada temperatur tertentu.
Kelembaban relatif yaitu ratio antara tekanan bagian dan tekanan uap zat cair
pada suhu gas. Besaran ini dinyatakan dalam persen (%) sehingga kelembaban 100%
berarti gas jenuh sedang kelembaban 0 % berarti gas bebas uap.

HR = (Pa / Pas) x 100 %

Dimana

Pa = Tekanan uap mbar

Pas = Tekanan parsial uap jenuh mbar

HR = w / ws 100%

Dimana

HR = Relative humidity (%)

3
w = Density uap (kg/m )
3
ws = Density uap jenuh pada dry bulb temperature (kg/m )

HR= mw / mws 100%

Dimana

HR = Relative humidity (%)

mw = Massa uap air dalam volume udara volume (kg)

mws = Massa uap air yang diperlukan agar menjadi jenuh pada volume

ini (kg)
Kalor lembab yaitu energi kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu satu
satuan massa beserta uap yang dikandungnya sebesar satu derajat satuan suhu.

o
Cs = 0,24 + 0,45 H (Btu/ F.lbm udara kering )

o
Cs = 1 + 1,88 H (Kkal/ C.kg udara kering)

Entalpi lembab adalah entalpi satu satuan massa gas ditambah uap yang
terkandung di dalamnya.

Volume lembab adalah volume total stu satuan massa bebas uap beserta
uap yang dikandungnya pada tekanan 1 atm.
Titik embun campuran udara-uap air adalah temperatur pada saat gas telah
jenuh oleh uap air.

CARA PENGUKURAN HUMIDITY CARA TIDAK LANGSUNG

Mengukur Td dan Tw dengan bantuan diagram Psikhrometrik didapat Humidity

CARA LANGSUNG

Mengukur berat H2O dan berat udara kering seperti ditunjukkan oleh gambar 3

Gambar 3 Teknik mengukur td dan tw


Gambar 4 Diagram alir humidifikasi

Gambar 6 diagram psichrometri

III. Daftar Alat dan Bahan


a. Alat yang digunakan

1. Seperangkat alat humidifikasi dan dehumidifikasi

2. Termometer biasa

3. Kain basah

4. Kompressor

5. Stopwatch
b. Bahan yang digunakan

1. Air

2. Udara tekan

IV. Skema Kerja

V. Data Pengamatan

Humidifika
50 mbar
si tekanan
Kecepata
Td (c) Tw (c) Tav (c) P as (Kpa) Pa (Kpa)
n lt/min
70 34 28 31 4,5087 4,5553
80 36 26 31 4,5087 4,5553
90 37 26 31,5 4,64 4,7191
100 36 27 31,5 4,64 4,7191
110 36 27 31,5 4,64 4,7191

Hs H grafik
H teoritis
teoritis (kg H2O / Cs (kj/kg
(kg H2O / Hp (%) Hr (%)
(kg H2O / Kg dry dry air)
Kg air)
Kg air) air)
0,0289673 101,08221 101,03355 1,060048
0,029280864 0,0215
76 06 73 023
0,0289673 101,08221 101,03355 1,060048
0,029280864 0,017
76 06 73 023
0,0298514 101,78801 101,70474 1,062124
0,030385181 0,0167
32 63 14 139
0,0298514 101,78801 101,70474 1,062124
0,030385181 0,019
32 63 14 139
0,0298514 101,78801 101,70474 1,062124
0,030385181 0,019
32 63 14 139

Rho entalpy H2O


Vh (m3/ flow rate
udara Q (L/min) (H) (kj/kg terabsorb
kg dry air) air (kg/h)
(kg/m3) dry air) (kg/h)
7,04839E- 106,10464
1,1637 3,021743452 89,985756 3500
07 08
7,00277E- 106,10464
1,1637 3,021743452 81,316032 4000
07 08
7,24343E- 109,46240 89,866173
1,1617 3,024343473 4500
07 1 6
7,26688E- 109,46240
1,1617 3,024343473 113,60328 5000
07 1
7,26688E- 109,46240 124,96360
1,1617 3,024343473 5500
07 1 8

Humidifikasi
60 mbar
tekanan
Kecepatan P as P as
Td (c) Tw (c) Tav (c)
lt/min (Kpa) (Kpa)
70 38 26 32 4,771 4,8686
80 38 26 32 4,771 4,8686
90 36 26 31 4,5087 4,5553
100 38 26 32 4,771 4,8686
110 38 26 32 4,771 4,8686
H grafik
Hs teoritis H teoritis (kg H2O /
Cs (kj/kg
(kg H2O / (kg H2O / Kg dry Hp (%) Hr (%)
dry air)
Kg air) Kg air) air)H
grafik
0,03073586 0,03139636 102,14894 102,0456 1,064025
0,0215
5 3 83 927 162
0,03073586 0,03139636 102,14894 102,0456 1,064025
0,017
5 3 83 927 162
0,02896737 0,02928086 101,08221 101,0335 1,060048
0,0167
6 4 06 573 023
0,03073586 0,03139636 102,14894 102,0456 1,064025
0,019
5 3 83 927 162
0,03073586 0,03139636 102,14894 102,0456 1,064025
0,019
5 3 83 927 162

Vh (m3/ entalpy H2O


Rho udara flow rate
Q (L/min) kg dry (H) (kj/kg terabsor
(kg/m3) air (kg/h)
air) dry air) b (kg/h)
3,05433201 7,46042E- 112,58366 89,98575
1,139 4200
8 07 68 6
3,05433201 7,46042E- 112,58366 81,31603
1,139 4800
8 07 68 2
3,02174345 7,00277E- 106,10464 89,86617
1,1637 5400
2 07 08 36
3,05433201 7,46042E- 112,58366 113,6032
1,139 6000
8 07 68 8
3,05433201 7,46042E- 112,58366 124,9636
1,139 6600
8 07 68 08

Dehumidifik
50 mbar
asi tekanan
Kecepatan P as
Td (c) Tw (c) Tav (c) P as (Kpa)
lt/min (Kpa)
70 28 28 28 3,808 3,8124
80 28 27 27,5 4,811 3,347
90 28 27 27,5 4,811 3,347
100 28 28 28 3,808 3,8124
110 28 27 27,5 4,811 3,347

H grafik
Hs teoritis H teoritis
(kg H2O / Cs (kj/kg
(kg H2O / (kg H2O / hp (%) Hr (%)
Kg dry dry air)
Kg air) Kg air)
air)
0,0242897 0,02431890 0,0245 100,12006 100,11554 1,050719
42 5 37 62 541
0,0310063 0,02124875 68,530215 69,569736 1,044947
0,0225
99 2 99 02 654
0,0310063 0,02124875 68,530215 69,569736 1,044947
0,0225
99 2 99 02 654
0,0242897 0,02431890 100,12006 100,11554 1,050719
0,0245
42 5 37 62 541
0,0310063 0,02124875 68,530215 69,569736 1,044947
0,0222
99 2 99 02 654

Rho entalpy H2O


Vh (m3/ flow rate
udara Q (L/min) (H) (kj/kg terabsorb
kg dry air) air (kg/h)
(kg/m3) dry air) (kg/h)
5,97065E- 90,251456 102,54190
1,1754 3,006666534 3500
07 1 8
5,21689E- 81,887689
1,1774 3,004111799 107,62416 4000
07 47
5,21689E- 81,887689
1,1774 3,004111799 121,07718 4500
07 47
5,97065E- 90,251456
1,1754 3,006666534 146,48844 5000
07 1
5,21689E- 81,887689 146,01011
1,1774 3,004111799 5500
07 47 04

Dehumidifika
60 mbar
si tekanan
Kecepatan P as P as
Td (c) Tw (c) Tav (c)
lt/min (Kpa) (Kpa)
70 28 26 27 3,567 3,5976
80 27 26 26,5 3,4675 3,4902
90 29 27 28 3,808 3,8124
100 28 27 27,5 4,811 3,347
110 28 27 27,5 4,811 3,347

H grafik
Hs teoritis H teoritis
(kg H2O / Cs (kj/kg
(kg H2O / (kg H2O / Hp (%) Hr (%)
Kg dry dry air)
Kg air) Kg air)
air)
0,02289827 100,88944 100,8578 1,048048
0,022696406 0,021
8 39 638 762
0,02219030 100,67800 100,6546 1,046717
0,022040866 0,021
4 46 503 771
0,02431890 100,12006 100,1155 1,050719
0,024289742 0,0218
5 37 462 541
0,02124875 68,530215 69,56973 1,044947
0,031006399 0,0223
2 99 602 654
0,02124875 68,530215 69,56973 1,044947
0,031006399 0,0223
2 99 602 654

Vh (m3/ entalpy H2O


Rho udara flow rate
Q (L/min) kg dry (H) (kj/kg terabsor
(kg/m3) air (kg/h)
air) dry air) b (kg/h)
3,00717826 5,62187E- 85,575068 87,89306
1,175 4200
3 07 86 4
2,99826053 5,46621E- 83,244846 100,4492
1,182 4800
6 07 34 16
3,00666653 5,95088E- 90,251456 117,3103
1,1754 5400
4 07 1 344
3,00411179 5,21689E- 81,887689 133,3343
1,1774 6000
9 07 47 76
3,00411179 5,21689E- 81,887689 146,6678
1,1774 6600
9 07 47 136

VI. Analisa Data

Contoh perhitungan humidifikasi aliran masuk dengan P= 50 mBar data 1

P pada 1 atm = 101,325 kPa

1. Pada flowrate 70
H pada grafik = 0,0215kg H2O/kg dry air

Pa = 4,5553 kPa

Interpolasi Pa (geankoplish halaman 959) suhu 31 C


T (C ) Pa (kPa)
30 4,242
31 x
40 7,375

X = 4,5553 kPa

Pas = 4,64 kPa

Interpolasi Pas (geankoplish halaman 962) Suhu 31C


T (C ) Pas (kPa)
33 5,034
31 x
30 4,246

1,576 = 15,102 3x
X = 4,5087 kPa

= 1,1637 kg/m3

interpolasi (geankoplish halaman 971) suhu 31 C


T (C ) (kg/m3)
10 1,246
31 x
37,8 1,137

-0,7412 = 31,6086 27,8x


X = 1,1637 kg/m3

H teoritis = x
= x

= 0,029281 kg H2O/kg air

Hs = x

= x

= 0,0289674 kg H2O/kg air

Hp (%) =

= 101,0822

Hr (%) =

= 101,0336

Cs = 1,005 + (1,88xH)

= 1,005 + (1,88x0,029281)

= 1,060048 kJ/kg dry air

Perhitungan laju alir humidifikasi

D2 = 102 mm = 0,102 cm
D1 = 59 mm = 0,059 cm
C0 = 0,5
udara = 1,17444 kg/m3
P1= 50 mbar
P2= 60 mbar

Q = x

= x

= 3,054332 liter/min


Vh =

= 7,04839 x 10-7 m3/kg dry air



Hy = (Cs x Tav) + (2501,4 x H)

= (1,060048 x 31) + (2501,4 x 0,029281)


= 106,1046 kJ/kg dry air
H2O yang terabsorb = Q x H
= (70X996,52X60/1000) x 0,0215
= 89,985756 kg/h
Flow rate air = 70xP
= 3500 kg/h

VII. Pembahasan
Proses humidifikasi, merupakan suatu proses yang dapat menambah kadar air
dalam gas. Dalam prosesnya ada dua cara yaitu dengan pemanasan dan tanpa
pemanasan. Arah aliran kedua proses tersebut berbeda tergantung bagaimana kita dapat
mengatur buka tutupnya valve. Pada proses ini, gas dikontakan dengan air yang berada
di dalam labu secara counter current dimana air mengalir dari atas dan gas/udara
mengalir ke atas dari bawah, dengan laju alir sirkulasi air tertentu. Proses
Dehumidifikasi, yang merupakan proses pengurangan kadar air dalam gas, sama
dengan proses humidifikasi mempunyai dua cara proses, yaitu dengan pemanasan dan
tanpa pemanasan. Kesemuanya itu tergantung cara mengatur valve yang ada. Pada
proses ini, gas dilewatkan pada sebuah kolom yang yang didalamnya terdapat zat
penyerap (absorbent) dan juga dengan memperbesar tekanan.
Pada percobaan ini proses humidifikasi dan dehumidifikasi dilakukan secara
bersamaan tanpa pemanasan. Untuk menentukan kedua proses itu perlu menentukan
temperatur bolah basah (TwB) dengan menggunakan termometer yang dilapisi kapas
basah sedangan yang kedua menentukan temperatur bola kering (TdW). Dimana valve
telah diatur dengan kondisi V1 buka, V2 tutup, V3 tutup, V4 buka, V5 tutup dan V6
tutup. Pada percobaan ini dlakukan dua kali percobaan dengan variavel tekanan yang
berbeda ,pada percobaan pertama dengan tekanan 50 mBar sedangkan yang kedua 60
mBar.
Pada percobaan pertama dengan menggunakan tekanan 50 mBar didapatkan data
seperti diatas. Sehingga dapat dibuat grafik sebagai berikut :

Dimana pada Gambar 1 dapat dianalisa bahwa pengaruh flow rate terhadap kelembaban
Gambar 1 Grafik Humidifikasi 50 mBar antara Gambar 2 Grafik Humidifikasi 50 mBar antara
tidak mengalami
Flowrate kenaikan atau pun penurunan yang konstan,
dengan Kelembaban melainkan
Flowrate ada yang turun
dengan Entalphi

ada pula yang naik. Namun jika dibandingkan dengan literatur bahwa semakin besar
flowrate yang diberikan kelembaban akan semakin naik karena air yang diserap
semakin naik pula.

Dari gambar 2 dapat dianalisa pengaruh flowrate terhadap entalphy, bahwa keduanya
berbanding lurus jika semakin besar flowrate maka semakin besar pula entalphinya.
Karena ketika flow rate dinaikkan membutuhkan energi yang lebih pula untuk proses.
Gambar 3 Grafik Humidifikasi 50 mBar antara Flowrate Gambar 4 Grafik Humidifikasi 60 mBar antara
dengan H2O terabsorb Flowrate dengan kelembaban

Pada gambar 3 dapat dianalisa bahwa flowrate berbanding lurus terhadap H2O yang
terabsorb, karena semakin cepat flowrate semakin tinggi keembaban semakin tinggi
pula H2O yang terabsorb.

Dari grafik humidifikasi 60 mBar antara flowrate dengan kelembaban dapat dianalisa
bahwa ketika flowrate berubah kelembahan akan mengalami perubahan.

Gambar 5 Grafik Humidifikasi 60 mBar antara Gambar 6 Grafik Humidifikasi 60 mBar antara
Flowrate dengan enthalpi Flowrate dengan H2O terabsorb

Dari gambar 5 antara flowrate dengan entalphi dapat dianalisa bahwa grafik terjadi
penurunan dan kenaikan ,dengan tidak tentu ini artinya grafiknya fluktuatif.

Dari gambar 6 grafik antara flowrate dengan H2O terabsorb mengalami perbandingan
lurus dimana ketika flowrate mengalami kenaikan H2O pun mengalami kenaikan. Hal
ini terjadi ketika H2O yang terabsorb semakin banyak berarti kelembaban akan semakin
tinggi pula.

Gambar 7 Grafik Dehumidifikasi 50 mBar antara Gambar 8 Grafik Dehumidifikasi 50 mBar antara
Flowrate dengan Kelembaban Flowrate dengan H2O Terabsorb
Dari gambar 7 grafik antara flowrate dengan Kelembaban terjadi grafik yang fluktuatif
yang mana grafik terjadi penurunan dan kenaikan yang tidak tentu.

Dari gambar 8 grafik antara flowrate dengan H2O terabsorb mengalami perbandingan
lurus dimana ketika flowrate dinaikan maka H2O yang terabsorb semakin naik juga

Gambar 9 Grafik Dehumidifikasi 50 mBar antara Gambar 10 Grafik Dehumidifikasi 60 mBar antara
Flowrate dengan Entalphi Flowrate dengan Kelembaban

Dari gambar 9 grafik antara flowrate dengan entalphi diketahui bahwa grafiknya
fluktuatif yang mana ada yang mengalami penurunan dan ada yang mengalami
kenaikan.

Dari gambar 10 grafik antara flowrate dan kelembaban terjadi kenaikan yaitu ketika
flowrate dinaikkan humidity akan naik pula. Hal ini berarti ketika flowrate bertambah
maka H2O akan semakin banyak yang diperlukan sehingga kelembaban pun akan
meningkat pula.

Gambar 11 Grafik Dehumidifikasi 60 mBar antara Gambar 12 Grafik Dehumidifikasi 60 mBar


Flowrate dengan Entalphi antara Flowrate dengan H2O terabsorb
Dari gambar 11 grafik antara flowrate dengan entalphi terjadi grafik yang
fluktuatif dimana ada grafik yang mengalami penurunan dan kenaikan. Hal ini berbeda
dari literatur, seharusnya ketika flowrate dinaikkan maka entlapi juga akan semain
naikDari gambar 12 grafik antara flowrate dengan H2O terabsorb terjadi grafik linear
dimana ketika flowrate dinaikkan H2O yang terabsorb semakin banyak karena H2O
yang dibutuhkan banyak.

Dari masing-masing percobaan telah dianalisa baik humidifikasi maupun


dehumidifikasi pada tekanan 50 mBar dan 60 mBar. Hal ini dapat dibandingkan antara
suhu yang masuk pada humidifikasi maupun dehumidifikasi. Menurut litetur seharusnya
suhu masuk pada humidifikasi lebih besar dibandingkan dengan suhu keluar karena
terjadi proses penyerapan H2O. Sedangkan pada dehumidifikasi suhu masuk lebih kecil
dari sushu keluar karena terdapat penyerapan H2O oleh silica gel.

VIII. Kesimpulan

- Pada proses humidifikasi 50 mBar , antara flowrate dengan kelembaban


terjadi grafik yang fluktuatif , antara flow rate dengan entalphi mengalami
kenaikan ,antara flowrate dengan H2O terabsorb grafik mengalami kenaikan.

- Pada proses humidifikasi 60 mBar, antara flowrate dengan kelembaban


grafiknya fluktuatif, antara flowrate dengan entalpi terjadi grafik fluktuatif
juga, sedangkan antara flowrate dengan H2O terabsord grafik mengalami
kenaikan.

- Pada proses dehumidifikasi 50 mBar, antara flowrate dengan kelembaban


grafiknya fluktuatif ada yang turun ada yang naik, antara flowrate dengan
entalphi grafik berupa grafik fluktuatif sedangan antara flowrate dengan
H2O terabsorb grafik berupa garis lurus.

- Pada proses dehumidifikasi 60 mBar antara flowrate dengan kelembaban


grafik berupa grafik yang mengalami kenaikan, antara flowrate dengan
entalphi grafiknya fluktuatif, sedangkan antara flowrate dengan H2O
terabsorb grafik mengalami kenaikan.

Daftar Pustaka
- Jobsheet OTK 2 Teknik Kimia Politeknik Negeri Malang.

- Mc. Cabe. W. L, terjemahan E. Jasifi, Msc. Operasi Teknik Kimia, jilid 2.


1989, Erlangga

- Treybal,Robert E.Mass-Transfer Operations.McGraw-Hill International


Edition. Third Edition
Malang, 12 April 2017
Mengetahui

Dosen Pembimbing

Lampiran

Anda mungkin juga menyukai