Anda di halaman 1dari 10

HUMIDIFIKASI

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 10

ANGGOTA KELOMPOK :

Tetania Olivia Putri (21030116060062)

Dyah Laras Agginandani (40040118060019)

Sri Aryati Januwardani (40040118060025)

Zen Maulana Pangestu (40040118060032)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA

SEKOLAH VOKASI

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2018
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Kita panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah “HUMIDIFIKASI” untuk memenuhi tugas
kelompok Neraca Massa Energi (NME).

Makalah ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu,dengan tangan terbuka penuli
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata penulis berharap semoga makalah “HUMIDIFIKASI” dapat bermanfaat bagi
pembaca.

Semarang, 17 Mei 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 TUJUAN PENULISAN

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN HUMIDIFIKASI DAN DEHUMIDIFIKASI

2.2 MEKANISME PENGUAPAN AIR KE DALAM UDARA

2.3 DRY AND WET TEMPERATUR

2.4 ISTILAH-ISTILAH DALAM HUMIDIFIKASI

2.5 ALAT-ALAT PROSES HUMIDIFIKASI

BAB 3 PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada industri kimia banyak sekali operasi - operasi yang terjadi, salah satunya adalah
humidifikasi. Humidifikasi merupakan peristiwa penambahan kandungan uap air di dalam
udara. Sedangkan pengurangan kandungan uap air di dalam udara dehumifikasi. Proses
humidifikasi dilakukan dengan cara melewatkan udara ke atas permukaan air, dimana air
tersebut akan teruapkan ke dalam aliran udara karena adanya perbedaan temperatur antara air
dan udara. Dalam proses ini, temperatur air lebih tinggi dari temperatur udara, sehingga air
akan menguap kemudian mentransferkan sebagian massa ke udara. Seiring dengan transfer
massa, air tersebut membawa panas yang dikandungnya sehingga terjadi transfer panas antara
air dengan udara. Sehingga temperature udara yang mengandung uap air tersebut lebih tinggi
dibandingkan pada suhu awal. Operasi humidifikasi dilakukan untuk:
1. Pengendalian kondisi udara (kelembaban dan suhu untuk ruangan tertentu atau
untuk proses tertentu).
2. Pendinginan air
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan humidifikasi ?
2. Bagaimana mekanisme penguapan air ke dalam udara?
3. Apa itu dry and wet bulp temperature ?
4. Apa saja istilah-istilah dalam humidifikasi?
5. Apa saja alat-alat proses humidifikasi ?
1.3 Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian humidifikasi
2. Dapat mengetahui tentang mekanisme penguapan air ke dalam udara
3. Dapat mengetahui tentang dry and wet bulp temperature
4. Dapat mengetahui tentang istilah-istilah dalam humidifikasi
5. Dapat mengetahui tentang alat-alat proses humidifikasi

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Humidifikasi dan Dehumidifikasi
Humidifikasi adalah proses peningkatan jumlah air di dalam aliran udara dengan
melewatkan aliran udaradi atas cairan yang kemudian cairan tersebut menguap ke dalam
gas. Kebalikan dari proses ini yaitu penurunan kandungan air di udara Jumlah uap air
yang ada di udara disebut humidity udara. Dengan kata lain, humidity (H) adalah Kg uap
air yang dibawa oleh 1 Kg udara kering
H = Kg H2O uap / Kg udara kering
H pada keadaan jenuh, Hs adalah Kg H2O uap / Kg udara kering pada keadaan
setimbang pada suhu yang sama dengan H yang disebut dengan persen humidity. Persen
humidity yaitu H/Hjenuh. (walker, et (1984) ; Geankoplis, (1983) ; Treybal, (1985) ;
Richardson, (1997) ; dan Norman (1965) dalam modul penuntun PI 8, (2016).

2.2 Mekanisme Penguapan Air ke dalam Udara


Jika setetes air pada temperatur sedikit diatas titik embun diletakkan dalam gas inert,
misalnya udara dengan kelembaban kurang dari 100%, maka penguapan akan terjadi .
uap air akan berdifusi ke udara, dengan laju penguapan sebanding dengan luas
permukaan tetes air dan perbedaan tekanan uap pada tetes air dan tekanan parsial uap air
di udara. Laju penguapan perwaktu adalah:
dw
=k . A(P−Pa)
2 dt
Dimana w = berat
k = koefisien difusi melalui film gas pada permukaan tetes air
A = luas area permukaan tetes air
P = Tekanan Uap
Pa = Tekanan parsial uap air di udara
Jika temperatur udara lebih panas dari temperatur tetes maka sejumlah panas, dQ
akan mengalir dari udara ke tetes yang dinyatakan dengan hukum Newton :

dQ
=h . A (Ta−T )
dT
Dimana Q = panas yang di transfer
h = koefisien perpindahan panas melalui film gas pada permukaan tetes air
Ta = temperature udara
T = temperature
2.3 Dry and Wet Bulp Temperatur ( Temperatur Bola Basah dan Bola Kering)
Saat udara dalam keadaan tidak jenuh di alirkan melewati permukaan cairan akan
menyebabkan humidity udara akan bertambah disebabkan adanya penguapan air. Pada
keadaan setimbang, laju perpindahan panas dari udara akan seimbang dengan panas yang
dibutuhkan untuk menguapkan cairan dan cairan ini disebut berada pada temperatur bola
basahnya. Laju perpindahan panas dari udara ke air dapat ditulis :

Q=h A (Ta−Tw)

Dimana h = koefisien perpindahan panas


Ta = temperature udara
Tw = temperature bola basah
A = luas permukaan panas
Q = laju alir panas
2.4 Istilah –Istilah dalam Humidifikasi
Dalam proses humidifikasi terdapat beberapa istilah, antara lain:
 Kelembaban yaitu massa uap yang dibawa oleh satu satuan massa gas bebas
uap, karena itu humidity hanya bergantung pada tekanan bagian uap di dalam
campuran bila tekanan total tetap.
 Kelembaban Jenuh yaitu udara dalam uap air yang berkesetimbangan dengan
air pada suhu dan tekanan tertentu. Dalam campuran ini, tekanan parsial uap
air dalam campuran udara air adalah sama dengan tekanan uap air murni pada
temperatur tertentu
 Kelembaban relatif yaitu rasio antara tekanan bagian dan tekanan uap zat cair
pada suhu gas. Besaran ini dinyatakan dalam persen (%). Sehingga
kelembaban 100% berarti gas jenuh, sedangkan kelembaban 0% berarti gas
bebas uap
 Kalor lembab yaitu energi kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu
satuan massa beserta uap yang dikandungnya sebesar satu derajat satuan suhu
 Entalpi Lembab yaitu entalpi satu satuan massa gas ditambah uap yang
terkandung di dalamnya.
 Volume Lembab yaitu volume total satu satuan massa bebasuap beserta uap
yang dikandungnya pada tekanan 1 atm.
 Titik embun campuran udara-uap air yaitu temperatur saat gas telah jenuh
oleh uap air. Jadi pada temperatur tersebut uap air dalam udara mulai
mengembun.
 Temperatur Bola Kering merupakan temperatur yang terbaca pada
thermometer sensor kering dan terbuka
 Temperatur Bola Basah merupakan temperatur yang terbaca pada
thermometer sensor yang dibalut dengan kain basah atau kapas basah.
 Volume Specifik merupakan volume udara campuran dengan satuan meter3 /
kg udara kering ( WF. Stoeker, 1989)

Terminologi yang berkaitan dengan campuran udara-uap air antara lain :

 Humid Heat (Cs)


Merupakan kapasitas panas campuran udara-uap air yang berdasarkan pada
basis 1 lb atau kg udara kering.
Cs = Cp udara + (Cp H2O uap )
Asumsi kapasitas panas untuk udara dan uap air adalah konstan di bawah
range kondisi tertentu eksperimen pada perhitungan AC dan humidifikasi,
sehingga dapat dituliskan pada satuan AE:
Cs = 0,240 + 0,45 (H) Btu/ ⁰F (lb udara kering)
Sedangkan pada satuan SI
Cs = 1,00 + 1,88 (H)
 Humid Volume
Merupakan volume 1 lb atau kg udara kering plus uap air pada udara. Pada
satuan EI :
Cs = 1,00 + 1,88(H)

2.5 Alat- Alat Proses Humidifikasi


Operasi humidifikasi dapat dilakukan dengan berbagai alat yang pada dasarnya
memiliki prinsip yang sama, yaitu mempertemukan aliran udara dengan air sebaik
mungkin. Hal ini dapat dicapai apabila luas permukaan kontak aliran udara dengan air
dibuat seluas – luasnya. Berikut adalah beberapa jenis alat – alat yang mempertemukan
aliran udara dengan air :
 Kolom Percik
Udara dialirkan kedalam sebuah kolom atau menara dari bagian bawah menuju ke
atas dimana terdapat percikan atau curahan air dari atas.
 Kolom Dinding Basah
Udara dialirkan dalam kolom atau menara dimana terdapat aliran cairan pada
bagian dinding kolom atau menara tersebut.
 Kolom dengan Isian
Udara dialirkan dalam kolom dimana kolom tersebut memiliki isian (Packed).
Fungsi dari isian ini yaitu untuk memecah aliran cairan sehingga 77 membasahi
permukaan isian yang dimaksudkan untuk memperluas permukaan kontak antara
gas dan cairan.
 Kolom Piringan
Di dalam kolom terdapat sejumlah piringan yang diletakkan mendatar. Pada
piringan inilah terjadi pertemuan antara cairan dan gas. Ada dua jenis piringan
yang biasa dipakai yaitu piringan dengan celah – celah atau lubang kecil dan
piringan dengan sungkup gelembung.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Humidifikasi adalah proses peningkatan jumlah air di dalam aliran udara dengan
melewatkan aliran udaradi atas cairan yang kemudian cairan tersebut menguap ke dalam gas.
Kebalikan dari proses ini yaitu penurunan kandungan air di udara Jumlah uap air yang ada di
udara disebut humidity udara. Jika setetes air pada temperatur sedikit diatas titik embun
diletakkan dalam gas inert, misalnya udara dengan kelembaban kurang dari 100%, maka
penguapan akan terjadi. Saat udara dalam keadaan tidak jenuh di alirkan melewati permukaan
cairan akan menyebabkan humidity udara akan bertambah disebabkan adanya penguapan air.
Alat-alat proses humidifikasi antara lain kolom percik, kolom dinding basah, kolom isian, dan
kolom piringan.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Instruktur Laboraturium OTK. 2016. Penuntun Praktikum Instruksional II.
Kautsar, Ahmad. Maulina, Riva. 2010. Humidifikasi dan peralatannya.
Http://dokumen.tips/download/humidifikasi.dan.peralatannya
Yunus, Asyari D.2016. Bab IV Campuran Gas Ideal Tak Bereaksi dan Psikrometrik.
http://ft.unsada.ac.id/wp.content/uploads/2010/04/bab4- tm2.pdf

Anda mungkin juga menyukai