Anda di halaman 1dari 17

TITRASI ASAM - BASA

GRADE XI

SMA PORIS INDAH Your Logo

KOTA TANGERANG
Pengertian
Titrasi adalah pengukuran suatu larutan dari
suatu reaktan yang dibutuhkan untuk bereaksi
sempurna dengan sejumlah reaktan tertentu
lainnya.
 Titrasi asam basa adalah reaksi penetralan.
Jika larutan bakunya asam disebut asidimetri dan
jika larutan bakunya basa disebut alkalimetri.
PRINSIP TITRASI ASAM BASA
 Melibatkan asam maupun basa sebagai titer ataupun
titrant.
 Berdasarkan reaksi penetralan.
 Kadar larutan asam ditentukan dengan menggunakan
larutan basa dan sebaliknya.
 Titrant ditambahkan titer sedikit demi sedikit sampai
mencapai keadaan ekuivalen ( artinya secara stoikiometri
titrant dan titer tepat habis bereaksi). Keadaan ini disebut
sebagai “titik ekuivalen”.
 Pada saat titik ekuivalent ini maka proses titrasi
dihentikan, kemudian kita mencatat volume titer yang
diperlukan untuk mencapai keadaan tersebut. Dengan
menggunakan data volume titrant, volume dan
konsentrasi titer maka kita bisa menghitung kadar titrant
Asidimetri : Titrasi asam- basa dimana
yang bertindak sebagai larutan standar
adalah asam kuat.

Alkalimetri : Titrasi asam- basa dimana


yang bertindak sebagai larutan standar
adalah Basa kuat.
RUMUS UMUM TITRASI

• Mol ekuivalen asam = Mol ekuivalen basa

• N x V asam = N x V basa

• n x M x V asam = n x M x V basa
n = jumlah ion H+ atau OH–
N = normalitas
M = molaritas
V = volume
Indikator Asam – Basa
 Untuk menentukan titik setara/ekivalen yang diamati
dengan titik akhir

 Bila sulit diamati menggunakan potensiometri

 Indikator adalah senyawa organik alami atau sintesis yang


berwarna dan bersifat asam basa yang dalam rentang pH
tertentu akan berubah warnanya

 Kekuatan asam basa indikatornya harus lebih lemah dari


kekuatan asam dan basa

 Perbedaan warna indikator berkaitan dengan disosiasi asam


basanya.
INDIKATOR ASAM- BASA
TIPE ASAM
HInd + H2O ↔ H3O+ + Ind-
(warna X) (warna Y)

TIPE BASA

IndOH ↔ Ind+ + OH-


(warna X) (warna Y)

Warna X dan Warna Y harus berbeda


atau salah satu tidak berwarna
 Ionisasi Indikator:

Tipe Asam : KIn = [H3O+][Ind-]


[HInd]

Tipe Basa : KIn = [Ind+][OH-]


[IndOH]

pH = pKIn + log [Ind-] = pKIn + [warna Y]


[HInd] [warna X]

pOH = pKIn +log [Ind+] = pKIn + [warna Y]


[IndOH] [warna X]
[Ind-]
pH = pKInd + log
[HInd]

perubahan warna indikator terjadi


pada: pH= pKInd ± 1

pH= pKInd - 1 Warna X dominan

pH= pKInd + 1 Warna Y dominan


Cara Mengetahui Titik Ekuivalen
Ada dua cara umum untuk menentukan titik ekuivalen
pada titrasi asam basa:

• Memakai pH meter untuk memonitor perubahan pH


selama titrasi dilakukan, kemudian membuat plot
antara pH dengan volume titrant untuk memperoleh
kurva titrasi. Titik tengah dari kurva titrasi tersebut
adalah “titik ekuivalent”.
• Memakai indicator asam basa. Indikator ditambahkan
pada titrant sebelum proses titrasi dilakukan. Indikator
ini akan berubah warna ketika titik ekuivalen terjadi,
pada saat inilah titrasi kita hentikan.
Indikator yang dipakai dalam titrasi asam basa adalah
indicator yang perbahan warnanya dipengaruhi oleh
pH. Penambahan indicator diusahakan sesedikit
mungkin dan umumnya adalah dua hingga tiga tetes.
Untuk memperoleh ketepatan hasil titrasi maka titik
akhir titrasi dipilih sedekat mungkin dengan titik
equivalent, hal ini dapat dilakukan dengan memilih
indicator yang tepat dan sesuai dengan titrasi yang
akan dilakukan.
Keadaan dimana titrasi dihentikan dengan cara
melihat perubahan warna indicator disebut sebagai
“titik akhir titrasi”.
Cara titrasi

Here comes your footer  Page 12


JENIS- JENIS TITRASI
Asam kuat - Basa kuat

Asam kuat - Basa lemah

Asam lemah - Basa kuat

Asam Lemah – Basa Lemah


Titrasi Asam Basa: Basa Lemah Vs Asam Kuat

Sebagai contoh disini adalah titrasi 0,1 M NH4OH 25 mL


dengan 0,1 HCl 25 mL dimana reaksinya dapat ditulis
sebagai:
NH4OH + HCl -> NH4Cl + H2O
Pada saat titik ekuivalen dicapai maka dalam larutan
sekarang hanya terdapat NH4Cl adalah garam dari asam
kuat dan basa lemah sehingga dalam larutan akan
terhidrolisis parsial dengan reaksi sebagai berikut:
NH4Cl -> NH4+ + Cl-
NH4+ + H2O -> NH4OH + H+
Titrasi Asam Basa: Asam Lemah VS Basa Kuat
Asam lemah yang dicontohkan disini adalah asam asetat CH3COOH
(biasanya kita singkat menjadi HOAc) dan dititrasi dengan basa kuat
NaOH. Reaksi yang terjadi dapat ditulis sebagai berikut:
HOAc + NaOH -> NaOAC + H2O
Pada titik ekuivalen, HOAc habis bereaksi dan sekarang kita
mempunyai larutan NaOAc. NaOAc adalah garam yang dibangun dari
basa kuat dan asam lemah, sehingga dalam air akan terhidrolisis
sebagian dengan reaksi sebagai berikut:
NaOAc -> Na+ + OAc-
OAc- + H2O -> HOAc + OH-
Adanya OH- sebagai akibat hidrolisis parsial NaOAc akan menyebabkan
pH larutan menjadi bersifat basa, sehingga pH pada titik ekuivalen
titrasi asam lemah dan basa kuat adalah basa, dan pHnya ditentukan
oleh konsentrasi NaOAc.
Titrasi Asam Basa: Asam Kuat VS Basa Kuat

Titrasi Asam Basa melibatkan reaksi neutralisasi


dimana asam akan bereaksi dengan basa dalam jumlah
yang ekuivalen. Titran yang dipakai dalam titrasi asam
basa selalu asam kuat atau basa kuat.
Sebagai contoh titrasi asam kuat dan basa kuat adalah
titrasi HCl dengan NaOH. Reaksi yang terjadi adalah
sebagai berikut:
HCl + NaOH -> NaCl + H2O
H+ + OH- -> H2O
THANK YOU 
Here comes your footer  Page 17

Anda mungkin juga menyukai