Anda di halaman 1dari 29

Meningkatkan Nilai Arang Tempurung

Jadi Karbon Aktif


Posted on Juni 4, 2008 by aryafatta 113 Komentar

Arang tempurung kelapa selama ini lebih sering kita kenal sebagai bahan bakar untuk
pemanggangan ikan atau makanan lain. Di balik kehitaman arang tempurung kelapa itu,
ternyata menyimpan nilai ekonomis yang lebih tinggi lagi.

Tempurung kelapa yang dijadikan arang dapat ditingkatkan nilai ekonomisnya dengan
menjadikannya karbon aktif. Cara membuat karbon aktif dari tempurung kelapa juga relatif
lebih mudah.

Karbon aktif berfungsi sebagai filter untuk menjernihkan air, pemurnian gas, industri
minuman, farmasi, katalisator, dan berbagai macam penggunaan lain. Tempurung kelapa
adalah salah satu bahan karbon aktif yang kualitasnya cukup baik dijadikan karbon aktif.

Bentuk dan ukuran, dan kualitas tempurung kelapa harus diperhatikan ketika membuat
karbon aktif. Tempurung kelapa yang akan dijadikan bahan pembuat karbon aktif, sebaiknya
bebentuk setengah atau seperempat ukuran tempurung.

Jika ukurannya terlalu hancur, maka tempurung itu kurang baik dijadikan bahan pembuat
karbon aktif. Dari segi kualitas, tempurung kelapa yang memenuhi syarat dijadikan bahan
karbon aktif adalah kelapa yang benar-benar tua hingga warnanya hitam mengkilap dan
keras.

Tempurung yang dijadikan bahan pembuat karbon aktif umumnya dari kelapa yang dijadikan
kopra. Batok kelapa yang dihasilkan merupakan belahan dua dari satu buah kelapa utuh.
Untuk membuat karbon aktif yang benar-benar berkualitas, tempurung harus bersih dan
terpisah dari sabutnya.

Ada dua tahapan membuat karbon aktif yang berkualitas dari tempurung kelapa. Tahap
pertama yang harus dilakukan adalah tempurung dibuat arang dengan peralatan drum
berpenutup.

Tahap kedua, melalui proses penggilingan arang tempurung hingga menghasilkan karbon
aktif dan serbuk arang. Serbuk arang ini masih bisa diproses menjadi briket arang tempurung.
Penggilingan itu dilakukan dengan mesin sederhana berpenggerak listrik, diesel, atau bensin.

Kualitas tempurung dan proses pembakaran akan sangat menentukan rendemen karbon aktif
yang dihasilkan. Kualitas tempurung kelapa biasa lebih baik dibanding kelapa hibrida.

Agar dapat memperoleh rendemen karbon aktif yang lebih baik, langkah-langkah proses
pembakaran dengan cara drum diberi empat lubang di bagian bawah. Agar selama
pembakaran udara bisa masuk, drum harus diganjal tiga potongan batu bata.

Pembakaran arang dilakukan lapis demi lapis tempurung. Memulai pembakaran bisa dengan
menggunakan kertas atau daun kelapa kering yang ditaruh di atas satu lapis tempurung di
dasar drum. Setelah tempurung lapisan pertama terbakar, sedikit demi sedikit satu lapisan
ditaruh diatasnya. Langkah ini terus dilakukan sampai drum penuh.

Ketika tempurung lapisan atas mulai terbakar, batu bata yang menjadi ganjalan drum
perlahan-lahan diambil, sehingga dasar drum langsung menyentuh tanah dan menutup
lubang. Kemudian drum ditutup rapat-rapat dan jangan sampai ada udara yang masuk.

Jika ada udara yang masuk, maka arang yang ada dalam drum akan menjadi abu. Tetapi kalau
drum ditutup rapat sebelum seluruh tempurung terbakar, tempurung tidak akan menjadi
arang.

Keesokan harinya, setelah drum dingin, tutupnya dibuka, kemudian drum dibaringkan. Arang
tempurung kemudian dibongkar secara perlahan-lahan. Arang tempurung yang tampak hitam,
mengkilap, utuh, keras, dan mudah dipatahkan menunjukkan kualitasnya baik. kadar air
dalam arang tempurung kelapa antara 50-70 persen.

Karbon Aktif dan Komposisinya

Karbon atau arang aktif adalah material yang berbentuk butiran atau bubuk yang berasal dari
material yang mengandung karbon misalnya batubara, kulit kelapa, dan sebagainya. Dengan
pengolahan tertentu yaitu proses aktivasi seperti perlakuan dengan tekanan dan suhu tinggi,
dapat diperoleh karbon aktif yang memiliki permukaan dalam yang luas.

Arang merupakan suatu padatan berpori yang mengandung 85-95% karbon, dihasilkan dari
bahan-bahan yang mengandung karbon dengan pemanasan pada suhu tinggi. Ketika
pemanasan berlangsung, diusahakan agar tidak terjadi kebocoran udara didalam ruangan
pemanasan sehingga bahan yang mengandung karbon tersebut hanya terkarbonisasi dan tidak
teroksidasi. Arang selain digunakan sebagai bahan bakar, juga dapat digunakan sebagai
adsorben (penyerap). Daya serap ditentukan oleh luas permukaan partikel dan kemampuan ini
dapat menjadi lebih tinggi jika terhadap arang tersebut dilakukan aktifasi dengan bahan-
bahan kimia ataupun dengan pemanasan pada temperatur tinggi. Dengan demikian, arang
akan mengalami perubahan sifat-sifat fisika dan kimia. Arang yang demikian disebut sebagai
arang aktif.

Dalam satu gram karbon aktif, pada umumnya memiliki luas permukaan seluas 500-1500 m2,
sehingga sangat efektif dalam menangkap partikel-partikel yang sangat halus berukuran 0.01-
0.0000001 mm. Karbon aktif bersifat sangat aktif dan akan menyerap apa saja yang kontak
dengan karbon tersebut. Dalam waktu 60 jam biasanya karbon aktif tersebut manjadi jenuh
dan tidak aktif lagi. Oleh karena itu biasanya arang aktif di kemas dalam kemasan yang kedap
udara. Sampai tahap tertentu beberapa jenis arang aktif dapat di reaktivasi kembali, meskipun
demikian tidak jarang yang disarankan untuk sekali pakai. Reaktifasi karbon aktif sangat
tergantung dari metode aktivasi sebelumnya, oleh karena itu perlu diperhatikan keterangan
pada kemasan produk tersebut.

Karbon aktif tersedia dalam berbagai bentuk misalnya gravel, pelet (0.8-5 mm) lembaran
fiber, bubuk (PAC : powder active carbon, 0.18 mm atau US mesh 80) dan butiran-butiran
kecil (GAC : Granular Active carbon, 0.2-5 mm) dsb. Serbuk karbon aktif PAC lebih mudah
digunakan dalam pengolahan air dengan sistem pembubuhan yang sederhana.

Serbuk (powder) Butiran (granule) Bongkahan (gravel) Pelet


Bahan baku yang berasal dari hewan, tumbuh-tumbuhan, limbah ataupun mineral yang
mengandung karbon dapat dibuat menjadi arang aktif, bahan tersebut antara lain: tulang, kayu
lunak, sekam, tongkol jagung, tempurung kelapa, sabut kelapa, ampas penggilingan tebu,
ampas pembuatan kertas, serbuk gergaji, kayu keras dan batubara.

Di negara tropis masih dijumpai arang yang dihasilkan secara tradisional yaitu dengan
menggunakan drum atau lubang dalam tanah, dengan tahap pengolahan sebagai berikut:
bahan yang akan dibakar dimasukkan dalam lubang atau drum yang terbuat dari plat besi.
Kemudian dinyalakan sehingga bahan baku tersebut terbakar, pada saat pembakaran, drum
atau lubang ditutup sehingga hanya ventilasi yang dibiarkan terbuka. lni bertujuan sebagai
jalan keluarnya asap. Ketika asap yang keluar berwarna kebiru-biruan, ventilasi ditutup dan
dibiarkan selama kurang lebih kurang 8 jam atau satu malam. Dengan hati-hati lubang atau
dibuka dan dicek apakah masih ada bara yang menyala. Jika masih ada yang atau drum
ditutup kembali. Tidak dibenarkan mengggunakan air untuk mematikan bara yang sedang
menyala, karena dapat menurunkan kwalitas arang. Akan tetapi secara umum proses
pembuatan arang aktif dapat dibagi dua yaitu:

1. Proses Kimia.

Bahan baku dicampur dengan bahan-bahan kimia tertentu, kemudian dibuat padat.
Selanjutnya padatan tersebut dibentuk menjadi batangan dan dikeringkan serta dipotong-
potong. Aktifasi dilakukan pada temperatur 100 C. Arang aktif yang dihasilkan, dicuci
dengan air selanjutnya dikeringkan pada temperatur 300 C. Dengan proses kimia, bahan
baku dapat dikarbonisasi terlebih dahulu, kemudian dicampur dengan bahan-bahan kimia.

2. Proses Fisika

Bahan baku terlebih dahulu dibuat arang. Selanjutnya arang tersebut digiling, diayak untuk
selanjutnya diaktifasi dengan cara pemanasan pada temperatur 1000 C yang disertai
pengaliran uap. Proses fisika banyak digunakan dalam aktifasi arang antara lain :

a. Proses Briket: bahan baku atau arang terlebih dahulu dibuat briket, dengan cara
mencampurkan bahan baku atau arang halus dengan ter. Kemudian, briket yang dihasilkan
dikeringkan pada 550 C untuk selanjutnya diaktifasi dengan uap.

b. Destilasi kering: merupakan suatu proses penguraian suatu bahan akibat adanya pemanasan
pada temperatur tinggi dalam keadaan sedikit maupun tanpa udara. Hasil yang diperoleh
berupa residu yaitu arang dan destilat yang terdiri dari campuran metanol dan asam asetat.
Residu yang dihasilkan bukan merupakan karbon murni, tetapi masih mengandung abu dan
ter. Hasil yang diperoleh seperti metanol, asam asetat dan arang tergantung pada bahan
baku yang digunakan dan metoda destilasi. Diharapkan daya serap arang aktif yang
dihasilkan dapat menyerupai atau lebih baik dari pada daya serap arang aktif yang diaktifkan
dengan menyertakan bahan-bahan kimia. Juga dengan cara ini, pencemaran lingkungan
sebagai akibat adanya penguraian senyawa-lenyawa kimia dari bahan-bahan pada saat proses
pengarangan dapat diihindari. Selain itu, dapat dihasilkan asap cair sebagai hasil
pengembunan uap hasil penguraian senyawa-senyawa organik dari bahan baku.

Ada empat hal yang dapat dijadikan batasan dari penguraian komponen kayu yang terjadi
karena pemanasan pada proses destilasi kering, yaitu:
1. Batasan A adalah suhu pemanasan sampai 200 C. Air yang terkandung dalam bahan baku
keluar menjadi uap, sehingga kayu menjadi kering, retak-retak dan bengkok. Kandungan
karbon lebih kurang 60 %.

2. Batasan B adalah suhu pemanasan antara 200-280 C. Kayu secara perlahan lahan
menjadi arang dan destilat mulai dihasilkan. Warna arang menjadi coklat gelap serta
kandungan karbonnya lebih kurang 700%.

3. Batasan C adalah suhu pemanasan antara 280-500 C. Pada suhu ini akan terjadi
karbonisasi selulosa, penguraian lignin dan menghasilkan ter. Arang yang terbentuk
berwarna hitam serta kandungan karbonnya meningkat menjadi 80%. Proses pengarangan
secara praktis berhenti pada suhu 400 C.

4. Batasan D adalah suhu pemanasan 500 C, terjadi proses pemurnian arang, dimana
pembentukan ter masih terus berlangsung. Kadar karbon akan meningkat mencapai 90%.
Pemanasan diatas 700 C, hanya menghasilkan gas hidrogen.

Namun secara umum dan sederhana proses pembuatan arang aktif terdiri dari tiga tahap
yaitu:

1. Dehidrasi : proses penghilangan air dimana bahan baku dipanaskan sampai temperatur 170
C.

2. Karbonisasi : pemecahan bahan-bahan organik menjadi karbon. Suhu diatas 170C akan
menghasilkan CO, CO2 dan asam asetat. Pada suhu 275C, dekomposisi menghasilkan ter,
metanol dan hasil samping lainnya. Pembentukan karbon terjadi pada temperatur 400 600
0C

3. Aktifasi : dekomposisi tar dan perluasan pori-pori. Dapat dilakukan dengan uap atau CO2
sebagai aktifator.

Proses aktifasi merupakan hal yang penting diperhatikan disamping bahan baku yang
digunakan. Yang dimaksud dengan aktifasi adalah suatu perlakuan terhadap arang yang
bertujuan untuk memperbesar pori yaitu dengan cara memecahkan ikatan hidrokarbon atau
mengoksidasi molekul molekul permukaan sehingga arang mengalami perubahan sifat, baik
fisika maupun kimia, yaitu luas permukaannya bertambah besar dan berpengaruh terhadap
daya adsorpsi. Metoda aktifasi yang umum digunakan dalam pembuatan arang aktif adalah:

1. Aktifasi Kimia.

Aktifasi ini merupakan proses pemutusan rantai karbon dari senyawa organik dengan
pemakian bahan-bahan kimia. Aktifator yang digunakan adalah bahan-bahan kimia seperti:
hidroksida logam alkali garam-garam karbonat, klorida, sulfat, fosfat dari logam alkali tanah
dan khususnya ZnCl2, asam-asam anorganik seperti H2SO4 dan H3PO4.

2. Aktifasi Fisika.

Aktifasi ini merupakan proses pemutusan rantai karbon dari senyawa organik dengan bantuan
panas, uap dan CO2. Umumnya arang dipanaskan didalam tanur pada temperatur 800-900C.
Oksidasi dengan udara pada temperatur rendah merupakan reaksi eksoterm sehingga sulit
untuk mengontrolnya. Sedangkan pemanasan dengan uap atau CO2 pada temperatur tinggi
merupakan reaksi endoterm, sehingga lebih mudah dikontrol dan paling umum digunakan.

Beberapa bahan baku lebih mudah untuk diaktifasi jika diklorinasi terlebih dahulu.
Selanjutnya dikarbonisasi untuk menghilangkan hidrokarbon yang terklorinasi dan akhimya
diaktifasi dengan uap. Juga memungkinkan untuk memperlakukan arang kayu dengan uap
belerang pada temperatur 500C dan kemudian desulfurisasi dengan H2 untuk mendapatkan
arang dengan aktifitas tinggi. Dalam beberapa bahan barang yang diaktifasi dengan
percampuran bahan kimia, diberikan aktifasi kedua dengan uap untuk memberikan sifat fisika
tertentu.

Dengan bertambah lamanya destilasi serta bertambah tingginya temperatur destilasi,


mengakibatkan jumlah arang yang dihasilkan semakin kecil, sedangkan destilasi dan daya
serap makin besar. Meskipun dengan semakin bertambahnya temperatur destilasi, daya serap
arang aktif semakin baik, masih diperlukan pembatasan temperatur yaitu tidak melebihi 1000
0C, karena banyak terbentuk abu sehingga menutupi pori-pori yang berfungsi untuk
mengadsorpsi. Sebagai akibatnya daya serap arang aktif akan menurun. Selanjutnya
campuran arang dan aktifator dipanaskan pada temperatur dan waktu tertentu. Hasil yang
diperoleh, diuji daya serapnya terhadap larutan Iodium.

Menurut SII No.0258 -79, arang aktif yang baik mempunyai persyaratan seperti yang
tercantum pada tabel berikut ini:

Tabel. 1 Spesifikasi karbon aktif.


Jenis Persyaratan
Bagian yang hilang pada pemanasan 950 oC. Maksimum 15%
Air Maksimum 10%
Abu Maksimum 2,5%
Bagian yang tidak diperarang Tidak nyata
Daya serap terhadap larutan I Minimum 20%

Karbon aktif terbagi atas 2 tipe yaitu arang aktif sebagai pemucat dan arang aktif sebagai
penyerap uap.

1. Arang aktif sebagai pemucat.

Biasanya berbentuk serbuk yang sangat halus dengan diameter pori mencapai 1000 A0 yang
digunakan dalam fase cair. Umumnya berfungsi untuk memindahkan zat-zat penganggu yang
menyebabkan warna dan bau yang tidak diharapkan dan membebaskan pelarut dari zat zat
penganggu dan kegunaan yang lainnya pada industri kimia dan industri baru. Arang aktif ini
diperoleh dari serbuk serbuk gergaji, ampas pembuatan kertas atau dari bahan baku yang
mempunyai densitas kecil dan mempunyai struktur yang lemah.

2. Arang aktif sebagai penyerap uap.


Biasanya berbentuk granula atau pellet yang sangat keras dengan diameter pori berkisar
antara 10-200 A0. Tipe porinya lebih halus dan digunakan dalam fase gas yang berfungsi
untuk memperoleh kembali pelarut atau katalis pada pemisahan dan pemurnian gas.
Umumnya arang ini dapat diperoleh dari tempurung kelapa, tulang, batu bata atau bahan baku
yang mempunyai struktur keras.

Sehubungan dengan bahan baku yang digunakan dalam pembuatan arang aktif untuk masing-
masing tipe, pernyataan diatas bukan merupakan suatu keharusan.

Dengan proses oksidasi karbon aktif yang dihasilkan terdiri dari dua jenis, yaitu :

1. L-karbon (L-AC)

Karbon aktif yang dibuat dengan oksidasi pada suhu 300oC 400oC (570o-750oF) dengan
menggunakan udara atau oksidasi kimia. L-AC sangat cocok dalam mengadsorbsi ion terlarut
dari logam berat basa seperti Pb2+, Cu2+, Cd2+, Hg2+. Karakter permukaannya yang
bersifat asam akan berinteraksi dengan logam basa. Regenerasi dari L-AC dapat dilakukan
menggunakan asam atau garam seperti NaCl yang hampir sama perlakuannya pada
pertukaran ion.

2. H-karbon (H-AC)

Karbon aktif yang dihasilkan dari proses pemasakan pada suhu 800o-1000oC (1470o-
1830oF) kemudian didinginkan pada atmosfer inersial. H-AC memiliki permukaan yang
bersifat basa sehingga tidak efektif dalam mengadsorbsi logam berat alkali pada suatu larutan
air tetapi sangat lebih effisien dalam mengadsorbsi kimia organik, partikulat hidrofobik, dan
senyawa kimia yang mempunyai kelarutan yang rendah dalam air. Akan tetapi H-AC dapat
dimodifikasi dengan menaikan angka asiditas. Permukaan yang netral akan mengakibatkan
tidak efektifnya dalam mereduksi dan mengadsorbsi kimia organik sehingga efektif
mengadsorbsi ion logam berat dengan kompleks khelat zat organik alami maupun sintetik
dengan menetralkannya.

Dalam aplikasi karbon aktif baik yang digunakan sebagai media adsorbsi, pemberat atau
media filtrasi dengan titik injeksi tertentu, maka kriteria desain titik pembubuhan karbon aktif
perlu diperhatikan, yaitu :

1. Karbon yang terdapat didalam kantong langsung dimasukkan kedalam tangki penyimpanan
dan dicampur dengan air untuk disiapkan menjadi larutan yang mengandung 0,1 kg karbon
aktif bubuk per 1 liter larutan. Lebih baik lagi apabila suatu instalasi memiliki 2 tangki
larutan, maka persediaan larutan karbon aktif untuk dibubuhkan dapat ditempatkan dalam 2
tangki, jika larutan didalam satu tangki sudah kosong, maka sudah tersedia larutan didalam
tangki yang lain untuk dibubuhkan, tanpa harus menunggu persiapan larutan karbon aktif
yang baru.

2. Agitator mekanik harus disediakan dalam tangki penyimpanan untuk menjaga larutan
karbon aktif tetap tersuspensi didalam larutan atau menjaga larutan agar tidak memadat

3. Larutan biasanya dipompakan kedalam tangki yang menampung sejumlah larutan dan akan
diumpankan untuk lebih dari beberapa jam berikutnya. Tanki tersebut harus mudah
dibersihkan dan dipelihara. Tangki ini harus mempunyai lapisan anti karat seperti cat epoxy
atau bitumastik untuk melindunginya dari pengkaratan.

4. Pipa pembawa larutan karbon aktif bubuk harus dipasang menurun/landai menuju tempat
pembubuhan, dengan perlengkapan untuk mendorong karbon yang mungkin mengendap dan
menyumbat didalam pipa. Pipa harus terbuat dari bahan bebas karat dan bebas erosi seperti
karet, plastik dan besi baja. Pendorong pipa dan mata pisau pencampur dalam tangki
penyimpanan dan tangki harus terbuat dari besi baja untuk menahan karat dan erosi.

5. Masalah yang paling umum dalam pengoperasian karbon aktif bubuk adalah penanganan
bahan kimia. Karena berbentuk bubuk, maka debu merupakan masalah utama, khususnya jika
sistem pencampuran kering digunakan.

6. Jika karbon aktif bubuk digunakan secara terus menerus atau jika sejumlah besar
digunakan dalam waktu tertentu, pengalihan ke sistem basah harus dipertimbangkan

7. Pada instalasi pengolahan air, karbon aktif yang mengalir melewati saringan dan memasuki
sistem distribusi dapat menghasilkan air hitam. Air hitam biasanya disebabkan oleh
koagulasi yang tidak sempurna atau dosis karbon aktif yang tinggi ditambahkan sesaat
sebelum penyaringan. Untuk memecahkan masalah tersebut, titik pembubuhan harus
dipindahkan ke sistem penyadap air baku atau ke dalam bak pengadukan cepat

Arang aktif yang merupakan adsorben adalah suatu padatan berpori, yang sebagian besar
terdiri dari unsur karbon bebas dan masing- masing berikatan secara kovalen. Dengan
demikian, permukaan arang aktif bersifat non polar. Selain komposisi dan polaritas, struktur
pori juga merupakan faktor yang penting diperhatikan. Struktur pori berhubungan dengan
luas permukaan, semakin kecil pori-pori arang aktif, mengakibatkan luas permukaan semakin
besar. Dengan demikian kecepatan adsorpsi bertambah. Untuk meningkatkan kecepatan
adsorpsi, dianjurkan agar menggunakan arang aktif yang telah dihaluskan. Sifat arang aktif
yang paling penting adalah daya serap. Dalam hal ini, ada beberapa faktor yang
mempengaruhi daya serap adsorpsi, yaitu :

1. Sifat Serapan

Banyak senyawa yang dapat diadsorpsi oleh arang aktif, tetapi kemampuannya untuk
mengadsorpsi berbeda untuk masing- masing senyawa. Adsorpsi akan bertambah besar sesuai
dengan bertambahnya ukuran molekul serapan dari sturktur yang sama, seperti dalam deret
homolog. Adsorbsi juga dipengaruhi oleh gugus fungsi, posisi gugus fungsi, ikatan rangkap,
struktur rantai dari senyawa serapan.

2. Temperatur

Dalam pemakaian arang aktif dianjurkan untuk mengamati temperatur pada saat
berlangsungnya proses. Faktor yang mempengaruhi temperatur proses adsoprsi adalah
viskositas dan stabilitas thermal senyawa serapan. Jika pemanasan tidak mempengaruhi sifat-
sifat senyawa serapan, seperti terjadi perubahan warna maupun dekomposisi, maka perlakuan
dilakukan pada titik didihnya. Untuk senyawa volatil, adsorpsi dilakukan pada temperatur
kamar atau bila memungkinkan pada temperatur yang lebih rendah.

3. pH (Derajat Keasaman).
Untuk asam-asam organik, adsorpsi akan meningkat bila pH diturunkan, yaitu dengan
penambahan asam-asam mineral. Ini disebabkan karena kemampuan asam mineral untuk
mengurangi ionisasi asam organik tersebut. Sebaliknya bila pH asam organik dinaikkan yaitu
dengan menambahkan alkali, adsorpsi akan berkurang sebagai akibat terbentuknya garam.

4. Waktu Singgung

Bila arang aktif ditambahkan dalam suatu cairan, dibutuhkan waktu untuk mencapai
kesetimbangan. Waktu yang dibutuhkan berbanding terbalik dengan jumlah arang yang
digunakan. Selisih ditentukan oleh dosis arang aktif, pengadukan juga mempengaruhi waktu
singgung. Pengadukan dimaksudkan untuk memberi kesempatan pada partikel arang aktif
untuk bersinggungan dengan senyawa serapan. Untuk larutan yang mempunyai viskositas
tinggi, dibutuhkan waktu singgung yang lebih lama.

Karbon aktif merupakan bahan yang multifungsi dimana hampir sebagian besar telah dipakai
penggunaannya oleh berbagai macam jenis industri. Aplikasi terhadap penggunaan karbon
aktif dapat dilihat dari tabel dibawah ini:

Tabel.2 Aplikasi penggunaan karbon aktif dalam industri.

Tabel.2 Aplikasi penggunaan karbon aktif dalam industri.


No. Pemakai Kegunaan Jenis/ Mesh
1. Industri obat dan makanan Menyaring, penghilangan bau 830, 325
dan rasa
2. Minuman keras dan ringan Penghilangan warna, bau pada 48, 412
minuman
3. Kimia perminyakan Penyulingan bahan mentah 48, 412,
830
4. Pembersih air Penghilangan warna, bau
penghilangan resin
5. Budi daya udang Pemurnian, penghilangan 48, 412
ammonia, nitrit, penol, dan
logam berat
6. Industri gula Penghilagan zat-zat warna, 48, 412
menyerap proses penyaringan
menjadi lebih sempurna
7. Pelarut yang digunakan Penarikan kembali berbagai 48, 412,
kembali pelarut 830
8. Pemurnian gas Menghilangkan sulfur, gas 48, 412
beracun, bau busuk asap.
9. Katalisator Reaksi katalisator pengangkut 48, 430
vinil khlorida, vinil asetat
10. Pengolahan pupuk Pemurnian, penghilangan bau 830

Diolah dari berbagai sumber.

Arang Aktif Bambu Lebih Baik dari Kayu & Batok Kelapa

Arang bambu - bambuawet.com

Arang aktif digunakan untuk penyerapan kelembaban, penjernih air dan penghisap
gas racun .Dari hasil penelitian laboraturium ternyata angka absorsi arang aktif dari
bambu Andong dan bambu Betung lebih tinggi daripada arang dari Kayu Bakau dan
arang tempurung Kelapa. Kadar karbon tertambat paling tinggi terdapat
pada bambu betung (75,54%) dan paling rendah pada bambu tali (69,78%).
arang bambu untuk penyerap kafein di "Kopi Joss" - hellojogja.com

Nilai kalor arang yang dihasilkan tidak menunjukkan perbedaan yang nyata tetapi
berbeda nyata menurut bagian batang (bawah, tengah ,atas). Nilai kalor arang rata-
rata 6.602 cal/g. Nilai kalor yang dihasilkan oleh bagian bawah bambu andong, ater
dan tali menunjukkan paling tinggi.bambu ater paling baik untuk digunakan sebagai
bahan baku pembuatan arang. Proporsi yang tinggi diperoleh dari rendemen arang
yang berkualitas baik

arang bambu dengan kemasan lux - ej9954.en.ec21.com

Pembuatan arang dari bahan bambu telah diteliti oleh Nurhayati pada tahun 1986
dan 1990 masing-masing dengan cara destilasi kering dan cara timbun skala semi
pilot. Penelitian tersebut menggunakan bahan empat jenis bambu, yaitu bambu tali
(Gigantochloa apus Kurz), bambu ater (Gigantochloa ater Kurz), bambu andong
(Gigantochloa verticillata Munro) dan bambu betung (Dendrocalamus asper Back).

Hasil penelitiannya menyebutkan bahwa pada tiap bagian


batang bambu dari jenis yang sama terdapat perbedaan berat jenis dan sifat hasil
destilasi kering. Arang dari bagian bawah batang pada
semua jenis bambu menunjukkan berat jenis dan rendemen arang yang tinggi.
Perbedaan letak pada bagian batang bambu ater menunjukkan kecenderungan
makin ke atas makin rendah rendemen arang yang dihasilkannya.

Arang bambu aktif dalam kemasan untuk perjernih air, penyerap bau tak sedap dll -
http://www.berniaga.com/Arang+Bambu+Aktif-9705295.htm

Bagian tengah atau atas batang dari semua jenis bambu yang dicoba rendemen
piroligneous liquor menunjukkan hasil paling tinggi. Untuk bambu andong
dan bambu betung rendemen piroligneous liquor yang paling tinggi dihasilkan oleh
bagian batang atas, sedangkan pada bambu ater dan tali rendemen tertinggi
dihasilkan pada bagian tengah batang.

Hasil pengamatan sifat arang dari empat jenis bambu dapat dilihat pada Tabel 1,
sedangkan Tabel 2 menunjukkan sifat arang bambu dengan cara timbun.

Tabel 1. Berat jenis dan rendemen destilasi kering 4 jenis bambu

Rendemen (%)
No. Bambu Bagian batang Berat jenis
Arang Ter Piroligneous
1. Andong Bawah 0,51 40,57 7,72 36,19
Tengah 0,47 30,73 5,93 31,25
Atas 0,42 36,17 7,64 36,85
2. Ater Bawah 0,74 43,46 9,06 44,39
Tengah 0,72 37,48 5,48 70,22
Atas 0,61 24,77 5,18 18,87
3. Bitung Bawah 0,72 40,09 7,17 35,67
Tengah 0,72 34,81 5,29 30,24
Atas 0,67 37,04 7,09 40,99
4. Tali Bawah 0,45 39,27 6,01 44,10
Tengah 0,38 33,52 4,72 59,27
Atas 0,37 39,18 6,90 39,04
Sumber : Nurhayati (1986)

Tabel 2. Sifat arang bambu

Zat mudah terbang Karbon terlambat


No. Bambu Berat jenis Kadar air (%) Abu (%)
(%) (%)
1. Andong 0,48 4,60 7,38 23,32 69,30
2. Ater 0,65 6,66 5,55 12,39 82,06
3. Bitung 0,53 4,28 7,46 33,68 54,86
4. Tali 0,40 7,08 5,64 14,01 80,35
5. Bakau - 5,41 4,48 17,81 77,30
Sumber : Nurhayati (1986)Keterangan : Berdasarkan berat kering oven

Sifat hasil destilasi kering dari empat jenis bambu yang dicoba tidak menunjukkan
perbedaan nyata. Nilai rata-rata rendemen arang adalah 36,05%, piroligneous
40,58% dan tar 6,55%. Sifat arang dari empat jenis bambu yang dicoba
menunjukkan perbedaan nyata. Berat jenis arang paling tinggi dihasilkan
oleh bambu ater (0,62 g/cm3) dan yang paling rendah bambu tali (0,25 g/cm3).

Kadar abu paling tinggi terdapat pada bambu betung (7,46%) dan paling rendah
pada bambu lati (5,65%). Kadar zat mudah terbang paling tinggi pada bambu tali
(24,43%) dan paling rendah pada bambu betung (17,06%). Kadar karbon
tertambat paling tinggi terdapat pada bambu betung (75,54%) dan paling
rendah pada bambu tali (69,78%).

Arang Bambu untuk Parsel - thefastworld.com


Nilai kalor arang yang dihasilkan tidak menunjukkan perbedaan yang nyata tetapi
berbeda nyata menurut bagian batang. Nilai kalor arang rata-rata 6602 cal/g. Nilai
kalor yang dihasilkan oleh bagian bawah bambu andong, ater dan tali menunjukkan
paling tinggi. Nilai kalor arang bambu tali menunjukkan perbedaan sangat nyata
pada tiap bagian batang dengan kecenderungan makin keatas batang makin rendah
nilai kalornya.

Berdasarkan perbandingan antara keempat jenis bambunya, dapat ditentukan


bahwa bambu ater paling baik untuk digunakan sebagai bahan baku pembuatan
arang. Proporsi yang tinggi diperoleh dari rendemen arang yang berkualitas baik.
Sedangkan rendemen arang mentah dan bubuk, proporsinya paling rendah. Sifat
arang bambu yang dihasilkan umumnya relatif sama dengan sifat arang dari kayu
bakau. Sifat arang bambu Ater dan bambu Tali lebih baik dari sifat arang bambu
Andong dan bambu Betung.

Arang bambu aktif sebelum dikemas - itrademarket.com

Pembuatan arang aktif dari bahan bambu telah diteliti oleh Nurhayati (1994).
Serpihan contoh bambu diaktivasi dan dikarbonisasi dalam ukuran 0,2 - 0,5 cm
dalam kondisi kering. Aktivasi dilakukan dengan perendaman serpih dalam larutan
asam fosfat 20% selama 24 jam, setelah itu contoh ditiriskan tinggal setengah
kering, lalu dimasukkan ke dalam retort dan di panaskan sampai suhu 900C selama
3 - 4 jam. Selanjutnya diaktivasi lagi dengan uap panas selama 1 jam. Arang aktif
yang dihasilkan dengan cara ini dianalisa sifat absorpsinya terhadap iodine dan
hasilnya tercantum dalam Tabel 18.
Arang tempurung kelapa - buysellonindonesia.blogspot.com

Tabel 3. Sifat arang aktif bambu andong dan bambu betung

Aktivasi Daya serap


No. Bambu uapC/jam Rendemen (%)
kimia jenis/jam iodin mg/g
1. Andong H3PO4 / 24 900 / 1 15,7 1150
2. Betung H3PO4 / 24 900 / 1 16,6 1004
Sumber : Nurhayati (1994)

Arang aktif bambu andong dan betung menghasilkan absorpsi tinggi dengan angka
melebihi standar AWWS dan SII, serta masuk dalam kisaran kelompok arang aktif
komersial. Jika dibandingkan dengan arang aktif yang dibuat dari arang bakau
dan arang tempurung kelapa, angka absorpsi jauh lebih tinggi arang aktif dari
bahan bambu andong dan betung.

sumber tulisan :
http://www.dephut.go.id/INFORMASI/litbang/teliti/bambu.htm
sumber gambar : dari berbagai sumber

cara membuat karbon aktif sendiri

Tuesday 05 November 2013

Apakah air di rumah Anda berwarna dan beraroma tidak sedap? Anda ingin
menjernihkannya agar layak dikonsumsi? Gampang! Ambil saja karbon aktif atau
arang aktif. Karbon aktif banyak dijual di pasaran. Namun, Anda bisa membuatnya
sendiri.

Menurut konsultan air untuk PDAM, Adi Saputro, karbon aktif bisa dibuat dari tempurung
kelapa. Membuat karbon aktif harus memperhatikan bentuk, ukuran, dan kualitas tempurung
kelapa. Pilihlah tempurung kelapa yang berbentuk setengah atau seperempat ukuran
tempurung. Jika ukurannya terlalu kecil, tempurung itu kurang baik dijadikan bahan pembuat
karbon aktif. Dari segi kualitas, tempurung kelapa yang memenuhi syarat dijadikan bahan
karbon aktif adalah kelapa yang benar-benar tua sehingga karbon aktif yang dihasilkan
berwarna hitam mengkilat dan keras.
Tempurung yang dijadikan bahan pembuat karbon aktif umumnya berasal dari kelapa yang
dijadikan kopra. Batok kelapa yang dihasilkan merupakan belahan dua dari satu buah kelapa
utuh. Untuk membuat karbon aktif yang berkualitas, tempurung harus bersih dan terpisah dari
sabutnya.
Menurut Adi, ada dua tahapan membuat karbon aktif yang berkualitas dari tempurung kelapa.
Pertama, gunakan drum berpenutup. Kedua, melalui proses penggilingan arang tempurung
hingga menghasilkan karbon aktif dan serbuk arang. Serbuk arang ini masih bisa diproses
menjadi briket. Penggilingan dilakukan dengan mesin sederhana berpenggerak listrik, diesel,
atau bensin.
Kualitas tempurung dan proses pembakaran akan sangat menentukan rendemen karbon aktif
yang dihasilkan. Kualitas tempurung kelapa biasa lebih baik dibanding kelapa hibrida. Agar
dapat diperoleh rendemen karbon aktif yang lebih baik, proses pembakaran dilakukan dengan
drum yang diberi empat lubang di bagian bawah. Agar selama pembakaran udara bisa masuk,
drum harus diganjal tiga potongan batu bata.
Pembakaran tempurung harus dilakukan dengan hati-hati agar dihasilkan karbon aktif yang
berkualitas. Pembakaran dilakukan lapis demi lapis tempurung. Memulai pembakaran bisa
dengan menggunakan kertas atau daun kelapa kering yang ditaruh di atas satu lapis
tempurung di dasar drum. Setelah tempurung lapisan pertama terbakar, sedikit demi sedikit
satu lapisan ditaruh di atasnya. Langkah ini terus dilakukan sampai drum penuh.
Ketika tempurung lapisan atas mulai terbakar, batu bata yang menjadi ganjalan drum
perlahan-lahan diambil, sehingga dasar drum langsung menyentuh tanah dan menutup
lubang. Kemudian drum ditutup rapat-rapat dan jangan sampai ada udara yang masuk. Jika
ada udara masuk, maka arang yang ada dalam drum akan menjadi abu. Tapi kalau drum
ditutup rapat sebelum seluruh tempurung terbakar, tempurung tidak akan menjadi arang.
Keesokan harinya, setelah drum dingin, tutupnya dibuka, kemudian drum dibaringkan. Arang
tempurung kemudian dibongkar secara perlahan-lahan. Arang tempurung yang tampak hitam,
mengkilap, utuh, keras, dan mudah dipatahkan menunjukkan kualitasnya baik.
Karbon aktif sangat efektif menangkap partikel-partikel sangat halus berukuran 0.01-
0.0000001 mm. Karbon aktif bersifat sangat aktif dan akan menyerap apa saja yang kontak
dengannya. Dalam waktu 60 jam biasanya karbon aktif menjadi jenuh dan tidak aktif lagi.
Karena itu biasanya karbon aktif di kemas dalam kemasan kedap udara.
Karbon aktif dari tempurung ini biasanya digunakan untuk menjernihkan air di depot air
minum isi ulang bahkan PDAM, karena mampu menjernihkan air serta menghilangkan bau
dan warna air sehingga menjadi jernih dan layak dikonsumsi. Kelapa memang sangat
bermanfaat, mulai dari daun, pelepah, lidi, buah, sabut, sampai tempurungnya dapat
dimanfaatkan untuk manusia. Subhanallah. (AM SALIM/berbagai sumber)

PROPOSAL BUSINESS PLAN - NASI BAKAR


BAB I

PENDAHULUAN

1. Data Perusahaan

Nama Perusahaan : CETARrrr MEMBAHANA


Bidang Usaha : Kuliner
Jenis Produk : Makanan dan Minuman
Alamat Perusahaan : Jl. Berdikari no.10 Padang bulan, Medan
Nomor Telepon : 087888071874
Alamat Email : cetarrr_membahana@gmail.com
Mulai Berdiri : Januari 2013

2. Biodata Owner dan Investor

1. Nama Nova Cristina .P


2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Tempat Tanggal Lahir Tarutung, 16 September 1992
4. NIM Lengkap 102101051
5. Program Studi D3 Keuangan
6. Alamat Jl. Setiabudi, Villa Setiabudi Makmur 2,
Medan
7. Telp/ HP 081360363477
8. Email novadolphgabe@ymail.com
9. Peran Dalam Perusahaan Direktur

1. Nama Mentari Irdayani


2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Tempat Tanggal Lahir Tanjung Gading, 18 Maret 1992
4. NIM Lengkap 102102054
5. Program Studi D3 Akuntansi
6. Alamat Jl. Abadi No.33 Tanjungrejo, Medan
7. Telp/ HP 087891233542
8. Email mentarirdayani@gmail
9. Peran Dalam Perusahaan Manajer Produksi

1. Nama Julisdar C.H Sinaga


2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Tempat Tanggal Lahir Pematang siantar, 18 Juli 1992
4. NIM Lengkap 102101049
5. Program Studi D3 Keuangan
6. Alamat Jl. Jamin Ginting Padang Bulan,
Medan
7. Telp/ HP 085270047454
8. Email julisdarsinaga@yahoo.com
9. Peran Dalam Manajer Pemasaran
Perusahaan

1. Nama Yolanda S Brahmana


2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Tempat Tanggal Lahir Medan, 20 Agustus 1992
4. NIM Lengkap 102102052
5. Program Studi D3 Akuntansi
6. Alamat Jl. Saudara No.11, Medan
7. Telp/ HP 085275000612
8. Email yoyoyeng@yahoo.com
9. Peran Dalam Perusahaan Manajer Keuangan

1. Nama Kresensia Simarmata


2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Tempat Tanggal Lahir Batam, 26 Juni 1991
4. NIM Lengkap 102102050
5. Program Studi D3 Akuntansi
6. Alamat Jl. Bajak 2 No. 35 H
7. Telp/ HP 085270040261
8. Email Kresensia.simarmata@yahoo.com
9. Peran Dalam Perusahaan Bagian Akuntansi

BAB II

EXECUTIVE SUMMARY

A. Biografi Perusahaan

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara menerapkan kurikulum berorientasi


kewirausahaan yang dikenal sebagai Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Dengan KBK
tersebut, lulusan FE USU diharapkan mempunyai kemampuan akademik dan kemampuan
melaksanakan praktik bisnis sehingga nantinya lulusan FE USU akan menjadi pengusaha
mandiri.
Bergerak dari latar belakang tersebut, kami membentuk sebuah tim bisnis yang
bergerak dalam usaha kuliner nasi bakar dengan merk dagang CETARrrr MEMBAHANA.
Perusahaan /organisasi ini bergerak dalam bisnis kuliner yaitu Nasi bakar sebagai menu
utamanya, di lengkapi dengan ayam bakar, ayam goreng dan teh botol sosro sebagai menu
pelengkapnya.

B. Modal Usaha

Kebutuhan modal untuk memulai usaha ini Rp 1.840.000 dana tersebut dialokasikan
untuk kebutuhan pengeluaran awal produksi.
Berikut rincian kebutuhan awal yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha ini :

Bahan Produksi Harga/satuan Jumlah Total Harga

Untuk Produksi Nasi Bakar


Beras Rp 8.000/ kg 24 kg Rp 192.000

Ikan Teri Medan Rp 44.000/kg 2 kg Rp 88.000

Kecap Manis Rp 9.000/botol 6 botol Rp 54.000


Santan Kelapa Rp 5.000/butir 8 butir Rp 40.000

Margarin Rp 4.000/bks 8 bks Rp 32.000


Daun Pisang Rp 10.000/ikat 10 ikat Rp 100.000

Daun Kemangi Rp 3.000/ikat 10 ikat Rp 15.000


Bawang Merah Rp 16.000/kg 3 kg Rp 48.000

Bawah Putih Rp 20.000/kg 3 kg Rp 60.000


Kemiri Rp 4.000/ons 8 ons Rp 32.000

Garam Rp 2.000/bks 2 bks Rp 4.000


Arang/Batok kelapa Rp 5.000/bks 15 bks Rp 75.000
Kotak Pembungkus Rp 15.000/pac 15 pac Rp 225.000
Sendok Plastik Rp 3.000/pac 15 pac Rp 45.000
Untuk Produksi Ayam Goreng dan Ayam Bakar :
Daging Ayam Rp 22.000/kg 100 kg Rp 220.000
Bumbu Penyedap Rp 2.000/bks 10 bks Rp 20.000
Minyak Goreng Rp 9000/kg 10 kg Rp 90.000
Untuk Pembelian Teh botol sosro :
Teh Botol Sosro Rp 2500/btl 200 btl Rp 500.000

Modal Usaha Rp 1.840.000

C. Prospek Pengembangan Usaha

Dengan keyakinan dan pertimbangan terhadap pagsa pasar, dan berdasarkan lokasi
pemasaran yang telah kami targetkan, didukung dengan persaingan terhadap usaha sejenis
yang belum ada, serta variasi rasa yang kami tawarkan dengan harga terjangkau namun tetap
menjamin mutu dan kwalitas, peluang kemajuan usaha kami ini sangat besar dan memiliki
prospek yang menjanjikan

D. Strategi Pengembangan Usaha

Strategi pengembangan CETARrrr MEMBAHANA, adalah :


- Mengutamakan kwalitas rasa dan kebersihan produk

- Menjamin produk 100% HALAL

- Mengepak produk dengan kemasan yang menarik


- Mengiklankan produk di media-media sosial seperti Blackberry Messenger, Twitter,
Facebook, WhatsApp dan media sosial lainnya
- Membagi-bagikan brosur kecil tentang produk dan harga yang kami tawarkan
- Menjajakan langsung produk kami ke tempat konsumen tersebut berada

- Menyediakan sistem delivery order

- Bersikap ramah dan berpakian rapi

E. Target Penjualan :

Penjualan dilakukan selama 4 periode penjualan, dengan target penjualan keseluruhan,


sebagai berikut :
Penjualan :
Nasi Bakar 200 Porsi
Ayam Goreng/ Bakar 100 Porsi
Teh Botol sosro 200 Botol

F. Kebutuhan dan Sumber Dana

CETARrrr MEMBAHANA merupakan suatu usaha yang berbentuk waralaba, untuk


itu seluruh modal dan keuntungan yang diperoleh akan dibagi rata dengan seluruh pendiri
perusahaan.
Kebutuhan modal keseluruhan dalam pelaksanaan usaha ini adalah sebesar Rp 1.840.000,
namun untuk langkah awal, pendiri menyepakati untuk mengumpulkan setoran modal awal
masing masing sebesar
Rp 150.000,

Sumber Dana Jumlah Dana


Nova Cristina .P Rp 150.000
Mentari Irdayani Rp 150.000
Julisdar C.H Sinaga Rp 150.000
Yolanda S Brahmana Rp 150.000
Kresensia Simarmata Rp 150.000

Setoran Awal Rp. 750.000,-

untuk sisa kekurangan modal penjualan selanjutnya, akan diambil dari pendapatan pada
penjualan sebelumnya.
BAB III

ANALISIS IDE PRODUK

A. Identitas Perusahaan

Nama : CETARrrr MEMBAHANA


Lokasi : Jl. Berdikari No.10 Padang bulan Medan
Pemilik : Perusahaan ini merupakan perusahaan waralaba

Direktur : Nova Cristina .P


Manajer Produksi : Mentari Irdayani
Manajer Pemasaran : Julisdar C.H Sinaga
Manajer Keuangan : Yolanda S Brahman
Bagian Akuntansi : Kresensia Simarmata

B. Ide produk

Perusahaan /organisasi ini bergerak dalam bisnis kuliner yaitu Nasi bakar sebagai
menu utamanya, di lengkapi dengan ayam bakar, ayam goreng dan teh botol sosro sebagai
menu pelengkapnya. Jenis usaha ini dipilih karena mempertimbangkan dominasi pangsa
pasar yang tersedia adalah mahasiswa dan lokasi pemasarannya berpusat di Fakultas
Ekonomi USU, maka usaha kuliner adalah salah satu usaha yang sangat mudah berkembang
dan paling diminati.
Dengan pertimbangan dan analisis terhadap lawan dagang yang sudah ada, kami
mencari jenis makanan yang mampu bersaing, baik dari segi kwalitas rasa, mutu serta harga
yang terjangkau, maka kami memilih Nasi Bakar sebagai objek dagang usaha kami.

C. Keunggulan
Nasi bakar merupakan makanan khas Indonesia, yang selain memiliki rasa yang khas
juga memiliki aroma dan varian rasa yang bervariasi. CETARrrr MEMBAHANA
menawarkan beberapa varian rasa, yaitu Nasi Bakar Original, Nasi Bakar Ayam, Nasi Bakar
Teri, dan Nasi Bakar Kampung, serta dengan tambahan lauk yang menambah citarasa dan
meningkatkan daya saing usaha kami, dan tentunya dengan harga yang sangat terjangkau.

D. Potensi Pertumbuhan

Potensi pertumbuhan usaha kami sangat besar, dengan pertimbangan rasio modal dan
keuntungan yang sangat menguntungkan. Kami juga satu satunya perusahaan yang
menawarkan produk nasi bakar, sehingga dari sisi produksi dan persaingan kami yakin
unggul.

E. Perencanaan Produksi
CETARrrr MEMBAHANA memproduksi Nasi bakar dengan tiga varian rasa, yaitu Nasi
bakar Original, Nasibakar Kampung, Nasi bakar Teri. Pada dasarnya Nasi bakar tersebut
terdiri dari bahan dasar yang sama, dengan komposisi sebagai berikut :

BAHAN :
Nasi putih
Daging ayam fillet
Teri medan yang telah di goreng
Daun kemangi
3 sdm kecap manis
Mentega/margarin untuk menumis
Santan
Daun pisang untuk membungkus
BUMBU (yang dihaluskan) :
Bawang merah
Bawang putih
Kemiri
Garam
Sedangkan untuk proses pembuatan Ayam bakar dan Ayam Goreng, dibuat dengan bahan
dasar daging ayam dan tambahan bumbu penyedap rasa.

Cara Pembuatan Nasi Bakar


1. Tumis bumbu yang telah dihaluskan dengan mentega/margarin hingga harum
2. Masukkan daging ayam, aduk rata hingga berubah warna lalu tambahkan kecap manis.
Biarkan sebentar hingga ayamnya menyusut
3. Masukkan daun kemangi, aduk hingga layu lalu sisihkan
4. Campurkan nasi dan teri medan, aduk hingga rata. Sisihkan
5. Siapkan 4 set daun pisang, masing-masing 2 lembar daun yang cukup lebar. Hadapkan daun
yang berwarna gelap ke arah atas
6. Ambil nasi, letakkan di atas daun, beri bagian ayam, bentuk dan bungkus menyerupai
bungkusan lontong dan semat ujung-ujungnya dengan lidi yang ditajamkan
7. Kukus terlebih dahulu selama kurang lebih 15 menit agar lebih menyatu dan wangi,
kemudian panggang kedua sisi dengan api kecil

BAB IV

ANALISIS PEMASARAN

Kelancaran usaha kami sangat bergantung pada kesuksesan kami dalam


mendistribusikan produk kami hingga sampai kepada konsumen. Untuk itu Sasaran
pemasaran, latar belakang konsumen dan lawan dagang menjadi perhatian utama kami, yaitu
dalam uraian berikut :
1. Sasaran Pemasaran
Sasaran pemasaran kami lakukan ada pada beberapa lokasi, antara lain Student Study Market,
Seluruh wilayah Fakultas Ekonomi Univerrsitas Utara, dan beberapa Fakultas lain di USU.

2. Profil Konsumen
Beberapa profil konsumen yang kami yakini akan membeli produk kami adalah sebagai
berikut :
a. Mahasiswa
b. Dosen
c. Pegawai
d. Petugas petugas FE USU lainnya
e. Alumni
f. Senior

3. Harga Jual

Berikut daftar harga penjualan nasi bakar kami :

Nama Produk Harga per unit

Nasi Bakar Original Rp. 8000


Nasi Bakar Kampung
Nasi Bakar Teri
Ayam Bakar/Goreng Rp 5.000
Teh Botol Sosro Rp 4.000
4.
Kompetitor

Untuk kompetitor yang menjual produk yang sama dengan kami yaitu nasi bakar,
memang belum ada, tetapi kompetitor kami dibidang kuliner tentunya adalah peserta magang
yang juga melaksanakan kegiatan Student Saturday Market, dengan membawakan
perusahaan dan jenis usaha masing masing
BAB V

ANALISIS OPERASIONAL

1. Strategi Produksi

kami membakar nasi yang sebelumnya telah kami racik dengan bahan dan bumbu,
pada tunggu pembakaran yang telah kami sediakan di stan tempat penjualan kami, sehingga
konsumen benar benar mendapatkan nasi yang masih hangat.
Kami juga berkomitmen untuk tetap menjaga kebersihan dan memilih bahan dan bumbu yang
berkwalitas serta menjamin kehalalan produk kami .

2. Pola Pelayanan Usaha

Seluruh kegiatan sebelum pelaksanaan dan pada saat pelaksanaan Student Saturday
Market, pendiri CETARrrr MEMBAHANA bekerja secara tim, dan memiliki tugas dan
tanggung jawab yang sama, untuk menjamin kelancaran usaha kami.
Untuk itu, pola pelayanan juga kami lakukan secara bersama sama, dengan masing
masing anggota mengajak teman ataupun pengunjung dan melayaninya sebaik mungkin
untuk mau membeli produk kami.

3. Struktur Organisasi

BAB VI

TARGET USAHA

Omzet :
Nasi Bakar 200 Porsi x Rp 8.000 = Rp 1.600.000
Ayam Goreng/ Bakar 100 Porsi x Rp 5.000 = Rp 500.000
Teh Botol sosro 200 Botol x Rp 4.000 = Rp 800.000 +
Target Omzet ..........................................................................................Rp 2.900.000
Modal (Rp 1.840.000)

Target Laba .......................................................................................................Rp 1.060.000


BAB VI

ANALISIS KEUANGAN

Laporan Arus kas


CETARrrr MEMBAHANA

A. PENERIMAAN Penjualan I Penjualan II Penjualan III Penjualan IV


Penerimaan Penjualan Rp Rp Rp Rp
475.000 645.000 785.000 995.000
Penerimaan Pinjaman - - - -
Sub Total Penerimaan Rp Rp Rp Rp
475.000 645.000 785.000 995.000
B. PENGELUARAN

Pembelian Aset (Investasi) - - - -


Pembelian Bahan Baku Rp 290.500 Rp 400.000 Rp 475.000 Rp 600.000
Biaya Produksi Lain-Lain Rp 9500 Rp 17. 500 Rp 20.000 Rp 28.000
Biaya Pemeliharaan - - - -
Biaya Administrasi Lain- - - - -
Lain
Angsuran Pokok - - - -
Sub Total Pengeluaran Rp 299.500 Rp 417.500 Rp 495.000 Rp 628.000
C. SELISIH KAS Rp 175.500 Rp 227.500 Rp 290.000 Rp 367.000
D. SALDO KAS AKHIR Rp 175.000 Rp 402.500 Rp 692.500 Rp 1.060.000
Laporan Laba/Rugi

CETARrrr MEMBAHANA

Penjualan Rp 2.900.000
Biaya Bahan Baku Rp 1.765.000
Biaya Lain lain Rp 75.000
Total Biaya Produksi Rp 1.840.000
Laba Bersih ................................................................Rp 1.060.000
PENUTUP

Demikianlah penyajian proposal Business Plan yang telah kami susun ini. Kami tim

CETARrrr MEMBAHANA mohon maaf apabila banyak kekurangan kekurangan yang

terdapat di dalam penyusunan proposal ini. Semoga proposal ini dapat memberikan manfaat

bagi semua pembaca dan penulis untuk menumbuhkan motivasi dalam membuka usaha.

Kegagalan usaha sebenarnya bukan disebabkan oleh orang lain, namun berasal dari diri

kita sendiri, dengan demikian ketekunan dan keuletan dalam menjalankannya adalah suatu

keharusan.

Kritik dan saran sangat kami harapkan untuk perbaikan usaha di masa yang akan

datang, terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai