Anda di halaman 1dari 31

PROSES PEMBUATAN

SODIUM dodekilbenzene SULFONAT


Dosen Pembimbing :
Prof. Dr. Ir. Rosdanelli Hasibuan, MT.

Kelompok : B-IV
⋆ Jenny Kasmita/180405015
⋆ Octavia/180405083
⋆ Azizul Fahrezi Harahap/180405142
⋆ Rivka Dinda Annisa Sarumpaet/180405153
⋆  
1
APA ITU SODIUM
dodekilbenzene SULFONAT?
Sodium dodecylbenzene sulfonate (SDBS) merupakan
komponen utama yang digunakan dalam pembuatan
deterjen.

Sifat Kimia Sodium SIFAT FISIS Sodium Dodekilbenzen


Dodekilbenzen Sulfonat Sulfonat
Larut dalam air Rumus molekul = C6H4C12H25SO3Na

Memiliki gugus polar dan nonpolar


BM = 348 kg/kmol
pada molekul yang sama
Berbentuk powder putih

Dapat terurai oleh mikroorgenisme Titik didih = 212 oC


(biodegradable)
Densitas = 1,105 kg/liter
2
BAHAN BAKU
PEMBUATAN SODIUM
dodekilbenzene
SULFONAT
dodekilbenzene SIFAT FISIS Dodekilbenzen

Rumus Molekul C12H25C6H5

Berat Molekul 246 kg/kmol

Titik didih 275oC

Densitas 0,86 kg/liter

SIFAT KIMIA Dodekilbenzene


dodekilbenzene merupakan zat yang berbentuk cair, tidak
berbau, dan tidak berwarna. Terbentuk dari proses alkilasi Tidak larut dalam air
benzene dan dodeken
Larut dalam lemak

4
Sifat FISIS OLEUM 20%

OLEUM 20% Rumus molekul = H2SO4.SO3

BM = 178,14 kg/kmol

Berbentuk cair
Oleum, adalah istilah yang
Titik leleh = 1oC
merujuk pada larutan dari
berbagai komposisi sulfur Titik didih = 140 oC
trioksida dalam asam sulfat, Densitas = 1,916 kg/L
atau kadang-kadang lebih
Vapor Pressure = 1,1 mmHg
khusus untuk asam disulfurat..
SIFAT KIMIA OLEUM 20%

Larut dalam air

Tidak mudah terbakar

5
Sodium
Hidroksida
Natrium hidroksida (NaOH), juga dikenal sebagai soda kaustik, soda api,
atau sodium hidroksida, adalah sejenis basa logam kaustik. Natrium
Hidroksida terbentuk dari oksida basa Natrium Oksida dilarutkan dalam air.
Natrium hidroksida membentuk larutan alkalin yang kuat ketika dilarutkan ke
dalam air. Ia digunakan di berbagai macam bidang industri, kebanyakan
digunakan sebagai basa dalam proses produksi bubur kayu dan kertas, tekstil, 
air minum, sabun dan deterjen

6

PRODUK SAMPING DARI
PROSES PEMBUATAN
SODIUM dodekilbenzene
SULFONAT

7
Asam Sulfat
Dalam proses pembuatan sodium dodekilbenzene sulfonat tercipta produk
samping berupa asam sulfat. Asam sulfat yang dihasilkan dari reaksi
dodekilbenzene dan oleum 20% dipisahkan saat campuran memasuki unit
decanter. Di dalam decanter terjadi pemisahan antara asam
dodekilbenzene sulfonat dan asam sulfat.

Dalam proses ini asam sulfat yang dihasilkan berbentuk liquid dengan
tingkat kemurnian 78%

8

UNIT OPERASI
PEMBUATAN SODIUM
DODEKILBENZEN
SULFONAT

9
Unit operasi yang terdapat dalam proses pembuatan sodium
dodekilbenzen sulfonat yaitu pencampuran dengan menggunakan
reaktor dan mixer ;pemisahan dengan dekanter; dan pemurnian
dengan netralisasi dan spray dryer.

A. PENCAMPURAN
Pencampuran adalah salah satu unit proses dengan cara
kerjanya menggabungkan bahan material dalam jumlah
yang telah ditentukan. Untuk mendapatkan produk atau
umpan yang memenuhi persyaratan atau spesifikasi yang
diperlukan

10
Ada dua jenis pencampuran, yaitu (1) pencampuran sebagai
proses terminal sehingga hasilnya merupakan suatu bahan jadi
yang siap pakai, dan (2) pencampuran merupakan proses
pelengkap atau proses yang mempercepat proses lainnya seperti
pemanasan, pendinginan atau reaksi kimia. Alat alat yang dapat
digunakan dalam proses pencampuran dry blending, mixer, dll.

11
B. Pemisahan
Proses pemisahan digunakan untuk mendapatkan dua atau lebih produk
yang lebih murni dari suatu campuran senyawa kimia. Sebagian besar
senyawa kimia ditemukan di alam dalam keadaan yang tidak murni.
Biasanya, suatu senyawa kimia berada dalam keadaan tercampur
dengan senyawa lain. prinsipnya merupakan pemisahan dari
terbentuknya suatu fase baru sehingga campuran menjadi suatu
campuran heterogen yang mudah dipisahkan. Fasa baru terjadi /
terbentuk dari adanya perbedaan sifat fisik dan kimiawi masing-masing
komponen. . Salah satu cara agar pemisahan berlangsung dengan baik
dapat menggunakan pelat interceptor pada dekanter, ada pula
destilasi,sedimentasi,dll.

12
C. Pemurnian
Pemurnian (refinery) adalah kegiatan produksi terdiri dari sekelompok
unit proses teknik kimia dan unit operasi pemurnian bahan tertentu atau
mengubah bahan baku menjadi produk yang bernilai lebih murni.
pemurnian dilakukan untuk mendapatkan suatu zat yang murni dari suatu
zat yang tercampur. Berikut adalah beberapa prinsip yang digunakan
dalam proses pemisahan dan pemurnian campuran, perbedaan ukuran
partikel Perbedaan titik didih, Perbedaan masa jenis perbedaankelarutan,
Absorbsi, Adsorbsi, dan Difusi

13
1. REAKTOR
Mereaksikan Dodekilbenzen
(C12H25C6H5) dengan oleum
(H2SO4.SO3) menjadi asam
Fungsi
dodekilbenzen sulfonat
(C12H25C6H4SO3H)

Reaktor Alir tangki


Tipe
Berpengaduk (RATB)
Kondisi Operasi  
-Tekanan 1 atm
-Suhu 30OC
Bahan Stainless steels SA-167

14
2. MIXER
Fungsi Mengencerkan H2SO4 98% dari
Reaktor menjadi H2SO4 78%

Tipe Tangki Berpengaduk

Kondisi Operasi  
-Tekanan 1 atm
-Suhu 30oC

Bahan Stainless steels SA-167

15
3. DECANTER
Fungsi Untuk memisahkan H2SO4 dan H2O
yang merupakan larutan inorganik
dengan C12H25C6H4SO3H

Komdisi  
Operasi 1 atm
-Tekanan 60Oc
-Suhu

Bahan Stainless steels SA-167

16
4. NETRALISER
Fungsi Menetralkan campuran asam dodekilbenzena
menggunakan NaOH sehingga terbentuk Sodium
Dodekilbenzena Sulfonat (C12H25C6H4SO3Na)

Tipe Tangki Silinder tegak dilengkapi penganduk

Kondisi Operasi  
-Tekanan 1 atm
-Suhu 50oC

Bahan Stainless steels SA-167


17
5. SPRAY DRYER
Fungsi Mengeringkan produk melalui proses kontak
langsung dengan udara pengering sehingga
didapatkan produk berupa serbuk padat yaitu
Sodium Dodekilbenzen Sulfonat
(C12H25C6H4SO3Na)

Jumlah 1 unit

Bahan Stainless steels SA-167

18

DIAGRAM ALIR PROSES
PEMBUATAN SODIUM
dodekilbenzene SULFONAT

19
H2O

DIAGRAM NaOH
H2O
MIXER NaOH

ALIR H2SO4
H2 O

KUALITATIF C12H25C6H5
C12H25C6H4SO3H NETRA- C12H25C6H4SO3Na
H2O LISER
H2O
H2SO4
C12H25C6H5
C12H25C6H5
C12H25C6H4SO3H C12H25C6H5
dodekilbenzene

H2O
NaSO4 H2O SPRAY
REAKTOR MIXER Decanter C12H25C6H4SO3Na DRYER
H2SO4
C12H25C6H5 H2O
H2O
H2SO4.SO3 C12H25C6H4SO3H Produk C12H25C6H5 NaSO4
H2SO4 Produk
Oleum 20% samping
H2O 20 Utama C12H25C6H4SO3Na
1. TAHAP PENYIAPAN BAHAN BAKU.v

a. dodekilbenzene
dodekilbenzene 99,6% disimpan dalam tangki-01 dengan suhu 30C
dan tekanan 1 atm

b. Oleum 20%
Oleum 20% yang terdiri 80% H2SO4 dan 20% SO3 disimpan dalam
tangki-02 dengan suhu 30C dan tekanan 1 atm

21
2. TAHAP PEMBENTUKAN PRODUK

C12H25C6H5 + SO3 H2SO4


C12H25C6H4SO3H

Bahan baku Dodekilbenzen dan Oleum 20% dari tangki


penyimpanan dialirkan ke Reaktor. Perbandingan massa
umpan larutan Dodekilbenzen terhadap Oleum 20% yang
digunakan adalah 1 : 1,25 dengan konversi sebesar 99%
terhadap Dodekilbenzen.
C12H25C6H5
dodekilbenzene

Produk yang keluar dari reaktor terdiri dari campuran Asam


REAKTOR Dodekilbenzen Sulfonat, sisa Dodekilbenzen, sisa H2SO4,
H2SO4 dan sedikit air.
C12H25C6H5
H2SO4.SO3 C12H25C6H4SO3H
Oleum 20%
H2O 22
Produk yang keluar dari reaktor kemudian ditambahkan
dengan air dalam Mixer (M-01) agar kadar H2SO4 yang
terkandung dalam produk turun menjadi 78% sebelum
dialirkan ke dekanter untuk memudahkan pemisahan.

Dalam dekanter terjadi pemisahan antara fase ringan


H2SO4 yaitu Asam Dodekilbenzen Sulfonat, sisa
C12H25C6H5 Dodekilbenzen dan sedikit asam sulfat dengan fase
C12H25C6H4SO3H berat yang berupa campuran asam sulfat dan air
H2 O yang terjadi pada suhu 60 0C dan tekanan 1 atm.
H2SO4
Asam Dodekilbenzen Sulfonat, sisa Dodekilbenzen
dan sedikit asam sulfat sebagai fase ringan
C12H25C6H5
kemudian akan dinetralisasi dalam Netraliser (N-01)
C12H25C6H4SO3H dengan menggunakan NaOH 20%.
H2O
MIXER Decanter
H2SO4
C12H25C6H5
H2O
C12H25C6H4SO3H
H2O H2SO4 23
H2O

NaOH
MIXER NaOH
H2O
H2O Sodium Hidroksida dengan kadar 48% dari tangki
penyimpanan (T-03) masuk dalam Mixer (M-02) pada suhu
H2SO4
30 0C dan tekanan 1 atm untuk ditambahkan dengan air
C12H25C6H5 sehingga kadarnya turun menjadi 20%. NaOH 20% ini
C12H25C6H4SO3H NETRA- kemudian digunakan untuk menetralisasi Asam
LISER Dodekilbenzen Sulfonat agar PH Asam Dodekilbenzen
Sulfonat naik menjadi 7,5.

C12H25C6H5

NaSO4 H2O
Decanter
C12H25C6H4SO3Na

24
3. TAHAP PEMURNIAN PRODUK
H2O
C12H25C6H4SO3Na

Bertujuan untuk mengeringkan produk Sodium Dodekilbenzen


Sulfonat dengan menghilangkan sebagian air menggunakan Spray
H2O Dryer.Keluaran netraliser disemprotkan dalam Spray Dryer (SD-01)
dan udara panas yang bersuhu 232 OC dihembuskan secara lawan
C12H25C6H5
arah melalui bagian bawah Spray Dryer sehingga kandungan air
NaSO4 SPRAY
dalam produk Sodium Dodekilbenzen Sulfonat dapat teruapkan dan
DRYER
C12H25C6H4SO3Na diperoleh spesifikasi produk yang diharapkan

C12H25C6H4SO3Na
C12H25C6H5
NaSO4
H2O
25
4. TAHAP PENYIMPANAN PRODUK

Serbuk Sodium Dodekilbenzen Sulfonat dari Spray Dryer


(SD-01) dilewatkan kedalam belt conveyor (BC-01) yang
kemudian dimasukkan kedalam silo.

26
27
terimakasih
ANY QUESTIONS?

28
DISKUSI
apakah kandungan air dalam produk yang dihasilkan dari spray
dryer itu tidak mempengaruhi produk pada tahap selanjutnya?
-Nisa Indriani/180405021

Produk berupa sodium dedokilbenze sulfonat dari spray dryer diharapkan


memiliki kemurnian 97,5% , dimana 2,5% lainnya mengandung air, sisa
dodekilbenzene, dan Na2SO4. Kemurnian sodium dodekilbenzene sulfonat
sudah memenuhi spesifikasi produk yang diinginkan dan siap untuk dijual
dipasar atau diproses lebih lanjut menjadi detergen. Adapun kandungan air
yang sangat sedikit tersebut tidak mempengaruhi produk dalam tahap
selanjutnya, karena keberadaannya justru mencegah pertumbuhan mikroba
pada produk sehingga produk tidak mudah rusak.

Apa yang terjadi dengan produk atas dari hasil proses spray dryer?
-Dion Jaylani Sianipar/180405152

Adapun produk atas dari spray dryer terdiri atas 99,98% uap ai dan
sisanya kandungan dari Sodium dodekilbenzene sulfonat. Adapun
uap air tersebut tidak berbahaya dan dikembalikan ke lingkungan.

30
Kenapa pada netraliser memakai NaOH 20% Apakah ada pengaruh
bila konsentrasi NaOH tersebut kurang/lebih dari 20% ?
-Michael Lauraensius Samosir/180405066

Pada pengolahan sistem produksi NaOH dikonversi kemurnian Dari


48% ke 20% Karena pada mixer dilakukan pengeceran terhadap
NaOH menjadi NaOH 20% ini lalu dilanjutkan untuk
menetralisirkan asam dodekilbenzena sulfonat . Dikonversikan
tingkat kemurnian NaOH agar hasil derajat keasaman dari
dodekilbenzena itu tidak terlalu basa Dan bernilai 7,5. Karena
diketahui bahwa prinsip dari netralisir itu adalah menetralkan agar
jumlah molaritas yg di kanan sama dengan yg dikiri. Jika terlalu
besar kemurnian dari NaOH Maka derajat keasaman yang
dihasilkan tidak optimum itulah mengapa pada proses ini yang
digunakan adalah NaOH senilai 20% .

31

Anda mungkin juga menyukai