Anda di halaman 1dari 9

Jenis Pengaduk Koagulasi Mekanis Tipe Turbin di

Pasaran dan di Instalasi


Tugas Mata Kuliah:
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum

Diajukan untuk memperoleh nilai tugas mata kuliah Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum
semester VI tahun pelajaran 2018/2019

Disusun oleh:
Adinda Dwi Safitri 082001600001
Isnani Fatmasari Abbas 082001600005
Khairunnajah Amaliah 082001600008
Maghfirah Dara Chaniago 082001600010
Michael Christian Ozcar 082001600011
Nathania Ariella Adimuntja 082001600015
Rindu Rizkia Hidayanti 082001600017
Sarah Hasianetara 082001600019
Yovanny 082001600021
Fida Rizki Anngraeni 082001600031
Hamasah Ibrahim Asshallih 082001600032
Makiatul Musarofah 082001600034
William Christian Solihin 082001600042
Danang Agung 082001600044

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS ARSITEKTUR LANSKAP DAN TEKNOLOGI LINGKUNGAN
UNIVERSITAS TRISAKTI, KAMPUS A
2019
Pengadukan
Pengaduk berfungsi untuk menggerakkan bahan (cair, cair/padat, cair, cair/gas,
cair/padat/gas) di dalam bejana pengaduk. Biasanya yang berlangsung adalah gerakan turbulen
(misalnya untuk melaksanakan reaksi kimia, proses pertukaran panas, proses pelarutan). Alat
pengaduk terdiri atas sumbu pengaduk dan strip pengaduk yang dirangkai menjadi satu
kesatuan atau dapat dipisah-pisahmenjadi 2-3 bagian pengaduk yang dapat dipisah-pisahkan
juga dapat dibongkar pasang didalam satu unit tangki pengaduk

Pengadukan Mekanis
Pengadukan mekanis adalah metoda pengadukan menggunakan peralatan mekanis
yang terdiri atas motor, poros pengaduk (shaft), dan alat pengaduk (impeller). Peralatan
tersebut digerakkan dengan motor bertenaga listrik. Berdasarkan bentuknya, ada tiga macam
impeller, yaitu paddle (pedal), turbine, dan propeller (baling-baling).

1. Pengadukan cepat dengan alat pengaduk


Pengadukan mekanis dengan tujuan pengadukan cepat umumnya dilakukan
dalam waktu singkat dalam satu bak (Gambar 5.6). Faktor penting dalam
perancangan alat pengaduk mekanis adalah dua parameter pengadukan, yaitu G dan
td. Sekadar patokan, Tabel 1.1 dapat digunakan dalam pemilihan nilai G dan td.

Tabel 1.1 Nilai Gardien Kecepatan dan Waktu Pengadukan


2. Pengadukan lambat dengan alat pengaduk
Pengadukan mekanis dengan tujuan pengadukan lambat umumnya memerlukan
tiga kompartemen dengan ketentuan G di kompartemen I lebih besar daripada G di
kompartemen II dan G di kompartemen III adalah yang paling kecil (Gambar 5.7).
Pengadukan mekanis yang umum digunakan untuk pengadukan lambat adalah tipe
paddle yang dimodifikasi hingga membentuk roda (paddle wheel), baik dengan
posisi horisontal maupun vertical.
Pengadukan mekanis yang umum digunakan untuk pengadukan lambat adalah
tipe paddle yang dimodifikasi hingga membentuk roda (paddle wheel), baik dengan
posisi horisontal maupun vertikal .
3. Pengadukan tipe horizontal shaft

Pengadukan Mekanis dengan Turbin Mixer


Pengaduk turbin adalah pengaduk dayung yang memiliki banyak daun pengaduk dan
berukuran lebih pendek, digunakan pada kecepatan tinggi untuk cairan dengan rentang
kekentalan yang sangat luas. Diameter dari sebuah turbin biasanya antara 30 - 50% dari diamter
tangki. Turbin biasanya memiliki empat atau enam daun pengaduk. Turbin dengan daun yang
datar memberikan aliran yang radial. Jenis ini juga berguna untuk dispersi gas yang baik, gas
akan dialirkan dari bagian bawah pengadukdan akan menuju ke bagian daun pengaduk lalu
tepotong-potong menjadi gelembung gas.
Istilah turbin ini diberikan bagi berbagai macam jenis pengaduk tanpa memandang
rancangan, arah discharge ataupun karakteristik aliran. Turbin merupakan pengaduk dengan
sudu tegak datar dan bersudut konstan. Pengaduk jenis ini digunakan pada viskositas fluida
rendah seperti halnya pengaduk jenis propeller [Uhl & Gray, 1966]. Pengaduk turbin
menimbulkan aliran arah radial dan tangensial. Di sekitar turbin terjadi daerah turbulensi yang
kuat, arus dan geseran yang kuat antar fluida. Salah satu jenis pengaduk turbin adalah pitched
blade. Pengaduk jenis ini memiliki sudut konstan.
Kebanyakan turbin menyerupai agitator berdaun banyak dengan daun-daun yang agak
pendek dan berputar pada kecepatan tinggi pada suatu poros yang dipasang pada pusat bejana.
Daun-daun boleh lurus dan boleh juga lengkung, sudut vertikal. Impellernya mungkin terbuka,
setengah terbuka atau terselubung. Diameter impellernya biasanya lebih kecil dari diameter
dayung yaitu berkisar antara 30 sampai 50 persen dari diameter bejana. Turbin biasanya efektif
untuk jangkauan viskositas cukup luas. Pada cairan berviskositas rendah turbin itu
menimbulkan arus yang sangat deras yang berlangsung pada keseluruhan bejana.
Turbin terdiri dari plat atau curved balde yang dipasang secara vertical atau horizontal.
Beroperasi dalam putaran mencegah antara 10-150 rpm. Diameter impeller umumnya 30 –
50% lebar bak dan ditempatkan kiraa-kira satu kali diameter blade di atas bak dan lebih baik
dipasang sekat kecil dengan ukuran ±0,1 kali lebar bak.
Turbin biasanya efektif untuk fluida berviskositas sedang yaitu 2000 sampai 50.000 cP.
Arus yang ditimbulkan bersifat radial dan tangensial. Komponen tangensialnya menimbulkan
vortex dan arus putar yang harus dihentikan dengan menggunakan baffle.

Jenis Turbin Berdasarkan Aliran Air Masuk Runner


Berdasaran model aliran air masuk runner, maka turbin air dapat dibagi menjaditiga
tipe yaitu:
1. Turbin Aliran Tangensial
Pada kelompok turbin ini posisi air masuk runner dengan arah tangensial
atautegak lurus dengan poros runner mengakibatkan runner berputar, seperti
turbin pelton dan turbi cross-flow, seperti gambar dibawah ini.
2. Turbin Aliran Aksial
Pada turbin ini air masuk runner dan keluar runnersejajar dengan poros
runner turbin kaplan atau propeler adalah salah satu contoh dari tipe turbin ini
seperti yang terlihat pada gambar

3. Turbin Aliran Aksial – Radial


Pada turbin ini air masuk ke dalam runner secara radial dan keluar runner secara
aksial sejajar dengan poros seperti terlihat pada gambar berikut. Turbin
francis adalah termasuk dari jenis turbin ini.

Berdasarkan Perubahan Momentum Fluida Kerjanya.


Dalam hal ini turbin air dapat dibagi atas dua tipe yaitu :
1. Turbin Impuls.
Semua energi potensial air pada turbin ini dirubah menjadi menjadi energi
kinetis sebelum air masuk/menyentuh sudu-sudu runner oleh alat pengubah yang
disebut nozel. yang termasuk jenis turbin ini antara lain: turbin pelton dan turbin cross
flow.
2. Turbin Reaksi.
Pada turbin reaksi, seluruh energi potensial dari air dirubah menjadi energi
kinetis pada saat air melewati lengkungan sudu-sudu pengarah, dengan demikian
putaran runner disebabkan oleh perubahan momentum oleh air. yang termasuk
jenisturbin reaksi diantaranya: turbinfrancis, turbin kaplan dan turbin propeller.

Pengaduk Jenis-Jenis Turbin Mixer


Pengaduk jenis turbin adalah pengaduk yang memiliki banyak daun pengaduk dan
memiliki ukuran yang lebih pendek, jenis pengaduk turbin ini digunakan pada kecepatan tinggi
untuk cairan dengan rentan kekentalan yang lebih luas. Diameter 50 mm dengan kecepatan
motor penuh adalah 2000 rpm (putaran per menit).
a. Turbine blade lurus

b. Turbine blade dengan piringan

c. Turbine dengan blade menyerong


Flat blade disc turbine Hub mounted curved blade Hub mounted curved blade
turbine turbine

Pitched blade turbine Shrouded turbine Open straight blade turbine

Bladed disk turbine Vertical curved blade Disc mounted flat blade
turbine turbine

Tilted blade Pitched curved blade Arrowhead


Berbagai jenis turbin
Pengadukan Hidrolis
Pengadukan hidrolis adalah pengadukan yang memanfaatkan aliran air sebagai tenaga
pengadukan. Tenaga pengadukan ini dihasilkan dari energi hidrolik yang dihasilkan dari suatu
aliran hidrolik. Energi hidrolik dapat berupa energi gesek, energi potensial (jatuhan) atau
adanya lompatan hidrolik dalam suatu aliran.
Jenis pengadukan hidrolis yang digunakan pada pengadukan cepat haruslah aliran air
yang menghasilkan energi hidrolik yang besar. Dalam hal ini dapat dilihat dari besarnya
kehilangan energi (headloss) atau perbedaan muka air. Dengan tujuan menghasilkan turbulensi
yang besar tersebut, maka jenis aliran yang sering digunakan sebagai pengadukan cepat adalah
terjunan, loncatan hidrolik, dan parshall flume.
Jenis pengadukan hidrolis yang digunakan pada pengadukan lambat adalah aliran air
yang menghasilkan energi hidrolik yang lebih kecil. Aliran air dibuat relatif lebih tenag dan
dihindari terjadinya turbulensi agar flok yang terbentuk tidak pecah lagi. Beberapa contoh
pengadukan hidrolis untuk pengadukan lambat adalah kanal bersekat (baffled channel,
perforated wall, gravel bed, dan sebagainya).

Anda mungkin juga menyukai