Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I

“FLUIDISASI”

Oleh :

Nama / NPM : Gita Ayu Novianty / 17031010196


Amalul Romadhoni K / 17031010203
Pararel / Grup :E/H
Tanggal Percobaan : 01 Maret 2019

LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA


PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
“VETERAN” JAWA TIMUR
SURABAYA
Laporan Resmi Praktikum Operasi Teknik Kimia 1 “Fluidisasi”

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN TUGAS PRAKTIKUM

OPERASI TEKNIK KIMIA 1

“FLUIDISASI”

GROUP H

1. Gita Ayu Novianty 17031010196

2. Amalul Romadhoni K. 17031010203

Tanggal Percobaan : 01 Maret 2019

Kepala Laboratorium

Operasi Teknik Kimia Dosen Pembimbing

(Ir. CaeciliaPujiastuti, MT) (Dr. Ir. SrieMuljani, MT)

NIP 19630305 198803 2 001 NIP 19611112 198903 2 0

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik i


UPN “Veteran” Jawa Timur
Laporan Resmi Praktikum Operasi Teknik Kimia 1 “Fluidisasi”

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Resmi Operasi Teknik
Kimia I ini dengan judul “Fluidisasi”.
Laporan Resmi ini merupakan salah satu tugas mata kuliah praktikum
Operasi Teknik Kimia I yang diberikan pada semester IV. Laporan ini disusun
berdasarkan pengamatan, perhitungan dan dilengkapi dengan teori dari literatur
serta petunjuk asisten pembimbing yang dilaksanakan pada tanggal 01 Maret 2019
di Laboratorium Operasi Teknik Kimia Universitas Pembangunan Nasional
‘VETERAN’ Jawa Timur.
Laporan hasil praktikum ini tidak dapat tersusun sedemikian rupa tanpa
bantuan baik sarana, prasarana, pemikiran, kritik dan saran. Oleh karena itu, tidak
lupa kami ucapkan terima kasih kepada:
1. Ir. C. Pujiastuti, MT selaku Kepala Laboratorium Operasi Teknik Kimia
Universitas Pembangunan Nasional ‘VETERAN’ Jawa Timur.
2. Dr. Ir. SrieMuljani, MT selaku Dosen Pembimbing praktikum.
3. Seluruh asisten dosen yang membantu dalam pelaksanaan praktikum.
4. Rekan – rekan mahasiswa yang membantu dalam memberikan masukan-
masukan dalam praktikum.
Kami sangat menyadari dalam penyusunan laporan ini masih banyak
kekurangan. Maka dari itu, kami selalu mengharapkan kritik dan saran, seluruh
asisten dosen yang turut membantu dalam kesempurnaan laporan ini. Sehingga
penyusun mengharapkan semua laporan praktikum yang telah disusun ini dapat
bermanfaat bagi mahasiswa Fakultas Teknik khususnya jurusan Teknik Kimia.
Surabaya, 01 Maret 2019

Penyusun

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik ii


UPN “Veteran” Jawa Timur
Laporan Resmi Praktikum Operasi Teknik Kimia 1 “Fluidisasi”

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... i


KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ iv


INTISARI ...............................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang ............................................................................................1
I.2 Tujuan ..........................................................................................................2

I.3 Manfaat ........................................................................................................2


BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Secara Umum .............................................................................................3
II.2 Sifat Bahan ...............................................................................................11

II.3 Hipotesa ...................................................................................................12


II.4 Diagram Alir ............................................................................................13
BAB III PELAKSANAAN PRAKTIKUM
III.1 Bahan ......................................................................................................14
III.2 Alat .........................................................................................................14

III.3 Gambar Alat............................................................................................14


III.4 Rangkaian Alat .......................................................................................15

III.5 Prosedur ..................................................................................................15


BAB IV HASIL DAN PENGAMATAN
IV.1 Hasil Pengamatan ...................................................................................17
IV.2 Hasil Perhitungan ...................................................................................18

IV.3 Pembahasan ............................................................................................19

BAB V PENUTUP

V.1 Kesimpulan ..............................................................................................21

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik iii


UPN “Veteran” Jawa Timur
Laporan Resmi Praktikum Operasi Teknik Kimia 1 “Fluidisasi”

V.2 Saran ........................................................................................................21


DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................22

APPENDIX ...........................................................................................................23

DAFTAR TABEL
Tabel 1. Tabel Hasil Pengamatan.......................................................................17
Tabel 2. Tabel Hasil Perhitungan .......................................................................18

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik iv


UPN “Veteran” Jawa Timur
Laporan Resmi Praktikum Operasi Teknik Kimia 1 “Fluidisasi”

INTISARI

Fluidisasi merupakan metode pengontakan butiran butiran padat dengan


fluida baik cair maupun gas. Pada metode ini butiran – butiran padat diharapkan
memiliki sifat yang hampir sama dengan fluida viskositas tinggi. Pada laju alir
yang rendah butiran padat akan tetap diam karena tidak menyebabkan perubahan
susunan dari butiran tersebut. Keadaan yang demikian biasa disebut dengan
unggun dalam diam. Jika laju alir dinaikan akan mencapai suatu keadaan dimana
padatan akan tersuspensi di dalam fluida yang melaluinya. Pada keadaan ini
masing-masing butiran akan terpisah dan akan bergerak lebih mudah. Sifat
unggun akan menyerupai cairan dengan viskositas tinggi misalnya adanya
kecenderungan untuk mengalir. Atas dasar sifat ini unggun disebut terfluidakan.
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan kurva karakteristik
fluidisasi, yaitu kurva yang menggambarkan hubungan ΔP dengan U, Untuk
menentukan kecepatan fluidisasi minimum. Untuk mengetahui besarnya
perubahan tinggi Unggun yang bergerak atau yang mulai bergerak yang biasa
disebut dengan fixet bad
Dari hasil percobaan yang kami lakukan, semakin besar bukaan valve
maka semakin besar pula nilai Umf ( Kecepatan Minimum Fluidisaai ). Hal ini
dapat dilihat dari data percobaan yang dilakukan yaitu dari data dari percobaan
pertama laju alirnya sebesar 70,7345 cm/s dan percobaan kelima laju alirnya naik
sebesar sebesar 531,573 cm/s.

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik v


UPN “Veteran” Jawa Timur
Laporan Resmi Praktikum Operasi Teknik Kimia 1 “Fluidisasi”

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Fluidisasi merupakan suatu cara mengontakkan butiran padatan pdata
dengan fluida baik cairan maupun gas. Pada laju alir yang rendah butiran padat
dalam kolom fluidisasi akan tetap diam karena fluida hanya mengalir melalui
ruang antar partikel tanpa menyebabkan perubahan pada susunan partikel tersebut
yang disebut sebagai unggun diam. Apabila laju alir fluida dinaikkan akan
mencapai suatu keadaan dimana unggun padatan tersebut tersuspensi didalam
aliran fluida yang melaluinya. Pada keadaan ini masing masing butiran akan
terpisah dan bisa bergerak lebih mudah, sifat unggun akan menyerupai suatu
cairan dengan viskositas tinggi. Didalam industri, mesin mesin yang digunakan
untuk produksi menggunakan metode pengoperasian yang bervariasi dan
fluidisasi merupakan salah satu dari metode tersebut. Peristiwa fluidisasi dalam
industri salah satunya yakni pencampuran padatan halus. Oleh karena itu
dilakukannya percobaan fluidisasi ini untuk mempelajari dan mengetahui
besarnya hilang tekan dalam unggun padatan yang terfluidakan.
Prosedur dalam percobaan fluidisasi diantaranya yaitu pertama
mengukur densitas dan butiran padatan. Kedua, mengukur diameter kolom, dan
mengukur tinggi unggun diam. Ketiga, lakukan operasi fluidisasi dengan
pengalirkan air dari dasar kolom dan ukur penurunan tekanan (∆𝑝) didalam kolom
yang berisi padatan untuk laju air yang berbeda-bed. Keempat, tentukan kecepatan
fluidisasi minimum.
Adapun tujuan dari percobaan fluidisasi diantaranya yaitu, untuk
mempelajari fenomena-fenomena yang terjadi selama operasi fluidisasi berjalan
berlangsung secara visual. Untuk menentukan kecepatan fluidisasi minimum
dengan persamaan ergun, dan untuk mempelajari dan mengetahui besarnya nilai
hilang tekan dalam unggun padatan yang terfluidakan. Manfaat dari percobaan ini

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik 1


UPN “Veteran” Jawa Timur
Laporan Resmi Praktikum Operasi Teknik Kimia 1 “Fluidisasi”

yaitu agar praktikkan dapat mengetahui mekanisme kerja fluidisasi, agar dapat
mengetahui faktor yang mempengaruhi fluidisasi. Dan agar praktikkan dapat
mengaplikasikan fluidisasi dalam dunia industri

I.2 Tujuan Percobaan


1. Untuk mempelajari fenomena-fenomena yang terjadi selama proses
operasi fluidisasi berlangsung secara visual.
2. Untuk menentukan kecepatan fluidisasi minimum dengan persaman
ergun
3. Untuk men getahui besarnya hilang tekan dalam ungun padatan yang
terfluidakan
I.3 Manfaat Percobaan
1. Agar praktikan dapat mengetahui mekanisme kerja dari fluidisasi
2. Agar praktikan dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
fluidisasi
3. Agar praktikkan dapar mengaplikasikan fluidisasi dalam dunia industri

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik 2


UPN “Veteran” Jawa Timur
Laporan Resmi Praktikum Operasi Teknik Kimia 1 “Fluidisasi”

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Secara Umum


Fluidisasi adalah metode pengontakkan antara padatan dengan fluida
baik secara cair maupun gas dalam suatu kolom yang berisi sejumlah partikel
padatan dengan mengalirkan fluida dari bawah ke atas. Penggunaan fludisasi
secara ekstensif dimulai pada industri pengolaha minyak bumi, yaitu dengan
dikembangkannya proses perekahan katalitik hamparan-fluidisasi (fluidbed
catalytic cracking). Fluidisasi digunakan juga didalam proses katalitiknya, seperti
sintesis akronitril dan untuk melaksanakan reaksi zat padat dan gas

Parameter yang sangat penting dalam mempelajari fluidisasi adalah


kecepatan fluidisasi minimum(Umf), karena dengan menegtahui Umf maka kita
bisa menentukan titik awal terjadinya fluidisasi dan kita dapat menghitung berapa
hilang tekan yang didapat pada awal fluidisasi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui fenomena yang terjadi dan menghitung keceptanan fluidisasi
minimum (Umf) terhadap pasir kuarsa, pasir gunung merapi dan pasir besi
(partikel grup B). Geldart pada diameter kolom tertentu dan tinggi tumpukan
unggun yang bervariasi, serta membandingkan kecepatan fluidisasi minimum
(Umf) yang diperoleh dari percobaan dengan hasil perhitungan secara teori.

Klasifikasi partikel menurut Geldart(1973) didefinisikan empat


macam partikel atas dasar sifatnya terhadap fluidisasi yaitu partikel grup A,B,C,
dan D. Contoh partikel yang termasuk dalam grup A antara lain cracking catalyst,
partikel grup B, pasir kuarsa, partikel grup C, contohnya semen dan terigu dan
partikel besar atau partikel grup D atara lain beras, biji jagung, dan biji kopi.

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik 3


UPN “Veteran” Jawa Timur
Laporan Resmi Praktikum Operasi Teknik Kimia 1 “Fluidisasi”

II.1.1. Fenomena – Fenomena pada Fluidisasi

1. Fenomena fixed bed, terjadi ketika laju alir fluida kurang dari laju
minimum yang dibutuhkan untuk proses awal fluidisasi. Pada kondisi ini
partikel padatan pada unggun tetap diam.

Gambar 1. Unggun Diam


2. Fenomena mnimum or incipient fluidization, yang terjadi ketika laju alir
fluida mencapai laju alir minimum yang dibutuhkan untuk proses
fluidisasi. Pada kondisi ini partikel- partikel padatan mulai terekspansi.

Gambar 2. Unggun Terfluidakan


3. Fenomena smooth or homogenously fluidization, terjadi ketika kecepatan
dan distribusi aliran fluida merata densitas dan distribusi partikel dalam
unggun sama atau homogen sehingga ekspansi pada setiap partikel-
partikel menjadi seragam.

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik 4


UPN “Veteran” Jawa Timur
Laporan Resmi Praktikum Operasi Teknik Kimia 1 “Fluidisasi”

Gambar 3. Fenomena Smooth or homogenously Fluidization


4. Fenomena bubbling fluidization, yang terjadi ketika gelembung
gelembung pada unggun terbentuk akibat densitas dan distribusi partikel
yang tidak homogen

Gambar 4. Fenomena Bubbling Fluidization


5. Fenomena slugging fluidization, yang terjadi ketika gelembung –
gelembung besar yang mencapai lebar dan diameter kolom terbetuk pada
parttikel – partikel padat. Pada kondisi ini terjadi pemorakan sehingga
partikel partikel padatan seperti terangkat.

Gambar 5. Fenomena Slugging Fluidization

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik 5


UPN “Veteran” Jawa Timur
Laporan Resmi Praktikum Operasi Teknik Kimia 1 “Fluidisasi”

6. Fenomena chanelling fluidization yang terjadi ketika dalam unggun


partikel padatan terbentuk saluran-saluran seperti tabung yang vertikal.

Gambar 6. Fenomena Chanelling Fluidization


Sifat dan fenomena fluidisasi tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor
faktor yaitu diantaranya laju alir fluida dan jenis fluida, diameter partikel
dan bentuk partikel, jenis dan densitas partikel, porositas unggun,
distribusi aliran, bentuk kolom, diameter kolom, dan tinggi unggun.
(Widayati,2010)
II.1.2 Jenis – Jenis Fluidisasi
1. Fluidisasi Partikulat
Dalam fluidisasi pasir dengan air, partikel-partikel bergerak menjauh
satu sama lain dangerakannya bertambah hebat dengan meningkatnya
kecepatan, tetapi densitas unggun ratarata pada suatu kecepatan tertentu
sama di semua bagian unggun. Proses ini disebut fluidisasi partikulat dan
bercirikan ekspansi hamparan yang cukup besar tetapi seragam pada
kecepatantinggi.
Akan tetapi, tidak semua fluida liquid pasti menghasilkan fluidisasi
partikulat, hal inidipengaruhi oleh perbedaan densitas. Dalam kasus
dimana densitas fluida dan solid tidak terlalu berbeda, ukuran partikel
kecil, dan kecepatan aliran fluida rendah, unggun akanterluidisasi merata
dengan tiap partikel bergerak sendiri-sendiri melewati jalur bebas rata-rata
(mean free path) yang relatif sama. Fase padat ini memiliki banyak
karakteristik liquid dan disebut fluidisasi partikulat.
Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik 6
UPN “Veteran” Jawa Timur
Laporan Resmi Praktikum Operasi Teknik Kimia 1 “Fluidisasi”

2. Fluidisasi Agregat / Fluidisasi Gelembung


Unggun yang difluidisasikan dengan udara biasanya menunjukkan
fluidisasi agregat. Padakecepatan superfisial yang jauh melebihi Umf,
kebanyakan gas akan melewati unggunsebagai gelembung atau rongga -
rongga kosong yang tidak berisikan zat padat dan hanya sebagian kecil gas
yang mengalir dalam saluran-saluran yang terbentuk di antara partikel.
Gelembung yang terbentuk berperilaku hampir sama dengan gelembung
udara di dalam air atau gelembung uap di dalam zat cair yang mendidih,
dan karena itu fluidisasi jenis ini sering disebut fluidisasi didih (boiling
bed ).

3. Fluidisasi Kontinue
Bila kecepatan fluida melalui hamparan zat padat cukup besar, maka
semua partikel dalam hamparan itu akan terbawa ikut oleh fluida hingga
memberikan suatu fludisasi kontinu. Prinsip fluidisasi ini terutama
diterapkan dalam pengangkutan zat padat dari suatu titik ke titik lain
dalam suatu pabrik pengelolahan di samping ada beberapa reaktor gas
padat lama yang bekerja dengan prinsip ini. Contohnya adalah dalam
transportasi pneumatic.
II.1.3 Hukum – Hukum yang Berlaku pada Fluidisasi
1. Hukum Archimedes
Fluida mengerjakan gaya ke atas pada suatu benda yang sma besarnya
dengan berat fluida yang mula-mula menempati bidang atas yang garis
kerjanya melewati pusat berat semula. Dari hukum ini didapat fenomena
benda benda tenggelam, mengapung dan terangkat ke atas permukaan.
2. Hukum Newton I
Sekali sebuah benda bergerak, maka tidak lagi diperlukan adanya gaya
yang bekerja terhadapnya agar benda tersebut tetap bergerak.
3. Hukum Newton II

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik 7


UPN “Veteran” Jawa Timur
Laporan Resmi Praktikum Operasi Teknik Kimia 1 “Fluidisasi”

Jika suatu benda melakukan gaya pada benda lainnya, maka benda
lainnya selalu akan melakukan gaya pula pada benda pertama yang
besarnya sama, berlawanan arah dan mempunyai garis kerja yang sama.
4. Hukum Poisevvile
Bila fluida tidak dapat mampat/ mengalir dalam pipa yang seragam
dan berpenampang melintang berbentuk lingkaran, serta fluida mengalir
sebagai aliran laminer berbentuk lingkaran, serta fluida mengalir sebagai
aliran laminer yang steady.
II.1.4. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Fluidisasi
1. Laju alir
Semakin besar laju alir yang diberikan tinggi unggun bergerak
semakin bertambah karena tekanan yang diberikan semakin besar

2. . Diameter kolom fluidisasi


Semakin besar diameter kolom fluidisasi maka harga NRe nya
semakin besar pula.
3. Berat jenis partikel
Berat jenis partikel mempengaruhi gerak tinggi unggun.
4. Ukuran partikel
Ukuran partikel mempengaruhi gerak tinggi unggun
5. Putaran kran
Semakin besar putaran kran maka laju alir juga akan semakin besar
sehingga tingggi unggun yang bergerak akan semakin bertambah.
6. Porositas Unggun
7. Bentuk Parikel
Bentuk partikel mempengaruhi gerak pada unggun
8. Distribusi aliran
Distribusi aliran berpengaruhi pada laju alir dalam fluidisasi

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik 8


UPN “Veteran” Jawa Timur
Laporan Resmi Praktikum Operasi Teknik Kimia 1 “Fluidisasi”

II.1.5. Perhitungan Kecepatan pada Fluidisasi


a. Menghitung porositas minimum (εmf)
εmf = {V selisih tinggi manometer – (V air + pasir)}/V pasir
b. Menghitung densitas air dan pasir
(ρ) ρ = m/V
c. Menghitung porositas hamparan pasir
(εf) (1 - εf) = (1 - εmf)/(Lmf/Lm)
d. Menghitung ∆P dengan perhitungan kita dapat menggunakan
persamaan “ERGUN” dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Untuk NRe < 2100
{∆P.gc.Ǿ₯.ε}/{L.ρ.Vo(1-ε)}={150(1-ε)/Ǿs.NRe}+1,7
2. Untuk NRe > 2100
{∆P.gc.Ǿ₯.ε3}/{L.ρ.Vo(1-ε)}= 1,75
e. Luas kolom unggun
¼ π D2 dimana µair ledeng = {(ρo.to)/ρair ledeng} + µ aquadest
f. Menghitung debit air
V = Q (Debit)/A (Luas Kolom Distilasi)
g. Menghitung NRe
NRe = {Dp . Vo . ρ} / µ
h. Menghitung Umf (laju supervisial) pada kondisi fluidisasi minimum.
Umf = {Δp2 (ρs – ρg) g} / 1650 µ , untuk NRe < 2100
Umf = {Δp (ρs – ρg) g} / 24,5 g , untuk NRe > 2100
i. Persamaan kecepatan minimum untuk aliran laminar dan turbulen
1. Untuk aliran laminar Vom = {g (ρp – ρ) / 150 µ}.{εm3 / (1 – εm)}
. Ǿs2 . Dp2
2. Untuk aliran turbulen Vom = {(Ǿs . Dp . g (ρp – ρ) . εm3) / 1,73
ρ}½
(Modul Operasi Teknik Kimia I.2019)

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik 9


UPN “Veteran” Jawa Timur
Laporan Resmi Praktikum Operasi Teknik Kimia 1 “Fluidisasi”

II.1.6. Fenomena Aliran Fluida

Perilaku zat cair bergantung pada fluida apakah berada dibawah


pengaruh bidang batas padat atau tidak. Didaerah mana pengaruhi dinding itu
kecil tegangan geser yang dapat diabaikan dan periaku fluida yang mendekati
fluida ideal, yaitu tak mampu mampat dan mempunyai viskositas nol. Aliran
fluida ideal dapat disebut dengan aliran potensial. Aliran potensial memiliki dua
ciri – ciri pokok (1) dalam aliran itu tidak terdapat sirkulasi ataupun pusaran
(eddy) sehingga airan itu disebut aliran irratasional (aliran tak putar) dan (2)
dalam aliran itu tidak ada gesekan, sehingga tidak dapat ada dispersi (pelepasan)
dari energi mekanik menjadi kalor.

Aliran potensial bisa terdapat pada jarak yang tidak terlalu jauh dari
bidang batas padat. Suatu prinsip fundamental dan mekanika fluida bahwa,
kecuali pada fluida yag dirumuskan bergerak pada kecepatan rendah atau
viskositas tinggi, pengaruhi bidang batas padat terhadap aliran terbatas pada suatu
lapisan fluida yang berdekatan dengan dinding padat. Lapisan itu disebut lapisan
batas (boundary layer), dimana geseran dan gaya geser terdapat pada fluida dalam
lapisan itu. Dalam arus fluida tak-mampu-mampat yang berada dibawah pengaruh
batas padat, terdaat empat macam efek yang penting yaitu (1) gabungan antara
medan gradien – kecepatan dengan tegangan geser, (2) terbentuknya
keturbulenan, (3) terbentuknya dan berkembangnya lapisan batas, (4) pemisahan
lapisan batas dari kontak dengan batas padat.

(McCabe.1999)

II.1.7 Aplkasi Fluidisasi dalam Industri

Dalam dunia industri, fuidisasi banyak diterapkan pada beberapa


industri seperti transportasi serbuk padatan (conveyor untuk solid), pencampuran
padatan halus, perpindahan panas (seperti pendinginan untuk biji alunina panas),
pelapisan plastik pada permukaan logam, panas drying dan zizing pada

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik 10


UPN “Veteran” Jawa Timur
Laporan Resmi Praktikum Operasi Teknik Kimia 1 “Fluidisasi”

pembakaran, proses pertumbuhan partikel dan kondensasi bahan yang didapat


mengalami sublimasi, adsorpsi (untuk pengeringan udara) dan untuk pembakaran
batubara pada pembangkit listrik tenaga uap.

Sistem pembakaran batubara pada pembangkit listrik tenaga uap diagi


menjadi 2 yaitu sistem unggun terfluidakan (fuidized bed system) dan unggun
tetap (fixed bed system atau grate system). Fluidized bed system adalah sistem
dimana udara ditiup dari bawah menggunakan blower sehingga benda pada
diatasnya mempunyai sifat seperti fluida (dapat mengalir). Teknik fluidisasi dalam
pembakaran batubara adalah tenik yang paling efisien dalam menghasilkan energi.
Pasir atau corondum berlaku sebagai media pemanas. Setelah temperatur pasir
mencapai temperatur bakar batubara (300 oC) maka diumpankanlah batubara.
Teknologi ini biasanya digunakan di PLTU

(Yanti.2013)

Dalam industri batubara yang telah dijelaskan pada sebelumnya,


terdapat fluidized bed system. Dimana lapisan fluidized gas fase padat terlihat
seperti cairan yang sangat mendidih dan masuk dengan cara memperlihatkan
banyak perilaku seperti cairan. Misalnya sebuah benda besar dan ringan didorong
ketempat bed tersebut dan saat dilepaskan akan muncul dan melayang
dipermukaan. Ketika wadah tersebut memiliki ujung, permukaan tersebut tetap
horizontal pada bagian atas. Juga, perbedaan tekanan antara dua titik bed ketika
disamakan antara bed statis dan titik lain. Bed juga memiliki aliran seperti cairan
properti. Padatan akan menyembur dalam jet dari lubang disisi wadah dan kaleng
dibuat mengalir seperti cairan dari kapal-ke-kapal.

(Kuni.1991)

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik 11


UPN “Veteran” Jawa Timur
Laporan Resmi Praktikum Operasi Teknik Kimia 1 “Fluidisasi”

II.2 Sifat Bahan


1. Aquadest
A. Sifat Kimia
1. Rumus molekul : H2O
2. Berat molekul : 18,016 gr/mol
3. pH :7
4. Tidak beracun
5. Tidak mudah terbakar
B. Sifat Fisika
1. Warna : Tidak memiliki warna
2. Fase : Liquid
3. Bau : Tidak berbau
4. Titik didih : 100oC
5. Densitas : 1,00 gr/cm3
(Perry.1999.)
C. Fungsi : Sebagai media kontak dalam proses fluidisasi
2. Resin
A. Sifat Kimia
1. Fase : Padatan
2. Bersifat stabil
3. Reaktif dengan asam, basa
4. Dapat terdekomposisi pada suhu tinggi
5. Menyebabkan alergi pada kulit
B. Sifat Fisika
1. Warna : Putih
2. Bau : Tidak berbau
3. Densitas : 1,16 gr/cm3
4. Dapat memiliki titik leleh 95-105 oC
5. Tidak larut dalam air
(MSDS,2013)
C. Fungsi : Sebagai zat yang difluidisasikan

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik 12


UPN “Veteran” Jawa Timur
Laporan Resmi Praktikum Operasi Teknik Kimia 1 “Fluidisasi”

II.3. Hipotesa
Pada percobaan fluidisasi ini, semakin besar laju alir fluida maka akan
berpengaruh terhadap tinggi unggun yag bergerak semakin bertabah, beda
tekanannya juga menjadi besar dan volume air yang dihasilkan akan semakin
besar juga.

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik 13


UPN “Veteran” Jawa Timur
Laporan Resmi Praktikum Operasi Teknik Kimia 1 “Fluidisasi”

II.4. Diagram Alir


Pengukuran densitas dan butiran padatan

Pengukuran diameter kolom dan tinggi unggun diam

Operasi fluidisasi dengan mengalirkan air dari dasar kolom

Pengukuran penurunan tekanan dalam kolom yang berisi padatan


untuk laju alir yang berbeda beda

Pengukuran kecepatan minimum

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik 14


UPN “Veteran” Jawa Timur
Laporan Resmi Praktikum Operasi Teknik Kimia 1 “Fluidisasi”

BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
III.1 Bahan

1. Air
2. Resin

III.2 Alat

1. Seperangkat alat fluidisasi


2. Gelas Ukur
3. Piknometer
4. Stopwatch
5. Neraca analitik

III.3 Gambar Alat

Neraca analitik Beaker glass Gelas ukur Stopwatch Piknometer

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik 15


UPN “Veteran” Jawa Timur
Laporan Resmi Praktikum Operasi Teknik Kimia 1 “Fluidisasi”

III.4. Rangkaian Alat

Seperangkat Alat Fluidisasi

III.5. Prosedur percobaan


1. Tentukan densitas dan ukur butiran padatan
2. Ukur diameter kolom
3. Ukur tinggi unggun diam
4. Lakukan operasi fluidisasi dengan mengalirkan air dari dasar kolom dan
ukur penurunan tekanan (∆𝑃) di dalan kolom yang berisi padatan untuk
laju alir yang berbeda-beda
5. Tentukan kecepatan fluidisasi minimum

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik 16


UPN “Veteran” Jawa Timur
Laporan Resmi Praktikum Operasi Teknik Kimia 1 “Fluidisasi”

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1. Tabel Hasil Pengamatan

1. Densitas (ρ) Air Ledeng : 0,98 gr/cm3

2. . Densitas (ρ) Resin Dowex : 0,56 gr/cm

3. Desitas (ρ) Aquadest : 1 gr/cm

Perubahan Tinggi Unggun Perubahan Tinggi Raksa Volume


t (Cm) (CmHg) (cm3) Debit (Q) Fenomena
Percobaan
(Sekon) Rata- Rata- (cm3/sekon)
I II III I II III I II III Rata-rata
rata rata
I 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Fixed bed
II 5 1,1 1,8 1,5 1,46667 0,1 0,1 0,1 0,1 114 126 110 116,667 23,3333 Minimum
III 5 0,8 0,7 1,5 1 0,1 0,1 0,1 0,1 140 115 124 126,333 25,2667 Smooth
IV 5 1,7 1,8 2,5 2 0,2 0,2 0,2 0,2 129 159 140 142,667 28,5333 Smooth
V 5 4,3 1,5 4,5 3,43333 0,2 0,2 0,2 0,2 193 252 275 240 48 Bubbling

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik 17


UPN “Veteran” Jawa Timur
Laporan Resmi Praktikum Operasi Teknik Kimia 1 “Fluidisasi”

IV.2. Tabel Hasil Perhitungan

Percobaan Laju Linier NRe (1-єf) Єf ΔP Persamaan ΔP Pengamatan Umf Persamaan % Kesalahan
(Cm/s) Ergun (CmHg) (CmHg) Ergun (Cm/s) (%)
I 0 0 0,816 0,184 0 0 0,03056
II 0,18723 34,7998 0,77606 0,22394 31,1735 12,4433 70,7345 60
III 0,20274 37,6832 0,78834 0,21166 41,5376 12,4433 125,562 70
IV 0,22895 42,5552 0,76249 0,23751 40,8272 24,8866 121,305 39
V 0,38515 71,5882 0,72827 0,27173 85,4739 24,8866 531,573 71

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik 18


UPN “Veteran” Jawa Timur
Laporan Resmi Praktikum Operasi Teknik Kimia 1 “Fluidisasi”

IV.3 Grafik
(Tidak ada grafik)
IV.4 Pembahasan
Praktikum kali ini adalah mengenai fluidisasi dengan tujuan dapat
menentukan peramater peristiwa fluidisasi. Pada percobaan ini, kami
menggunakan resin sebagai bed ( partikel unggun ) dan air sebagai fluidanya.
Sebelum dialiri fluida patikel bed akan diam, rapat dan memiliki gaya tarik yang
besar antar partikelnya. Saat partikel bed tersebut dialiri fluida, partikel bed
tersebut bergerak seperti gelombang seperti unggun.
Pada praktikum fluididsasi, ini kami melakuan lima kali percobaan dengan
laju yang berbeda-beda dan dengan selang waktu selama 5 detik setiap percobaan.
Kemudian menampung fluida yang keluar. Saat penampungan volume didapatkan
tabel waktu, tinggi unggun, volume overflow, dan selisih manometer. Kemudian
pada tabel perhitungan didapatkan debit, kemudian laju linier, porositas, Nre
kemudian dapat dicari persamaan ergun pengamatan dan teoritis, dan dapat pula
dicari kecepatan minimum fluidisasi pengamatan dan teoritis.
Berdasarkan hasil pengamatan dan perhitungan, ketika valve dibuka dengan
bukaan yang semakin besar maka laju alir yang terjadi juga akan semakin besar.
Hal ini akan berakibat akan bertambah tingginya pergerakan unggun resin dalam
kolom fluidisasi. Kecepatan fluidisasi minimum pada percobaan ini terjadi ketika
bukaan valve 17/108 dengan nilai kecepatan linier (V0) sebesar 0,18723 cm/s.
Pada saat valve dibuka, air akan mengalir ke kolom fluidisasi dan terjadi
perbedaan tekanan yang ditunjukkan dengan perbedaan tinggi air raksa pada
manometer. Ketika pengamatan manometer, mengamati pergerakan air raksa
hingga konstan. Lalu menghitung volum pada tangki overflow selama selang
waktu 5 detik.
Dari percobaan yang telah dilakukan didapatkan bahwa nilai Umf Ergun
pada percobaan pertama adalah sebesar 0,03056 cm/s .Kemudian untuk nilai Umf
Ergun pada percobaan kedua adalah sebesar 70,7345 cm/s. Untuk nilai Umf Ergun
pada percobaan ketiga adalah sebesar 125,562 cm/s. Untuk percobaan keempat
Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik 19
UPN “Veteran” Jawa Timur
Laporan Resmi Praktikum Operasi Teknik Kimia 1 “Fluidisasi”

adalah sebesar 121,305 cm/s.Untuk percobaan kelima adalah sebesar 531,573


cm/s. Dan didapatkan persen kesalahan paling rendah 39%, sehingga dapat
disimpulkan bahwa data yang didapatkan kurang akurat.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi percobaan fluidisasi ini.
Diantara factor yang mempengaruhi percobaan ini adalah bukaan valve. Dimana
jika valve dibuka semakin besar, maka aliran fluida akan semakin cepat. Faktor
lain yang mempengaruhi percobaan ini adalah diameter padatan yang
mempengaruhi pergerakan butiran pada saat diberikan aliran. Pola aliran fluidisasi
yang ditunjukkan oleh butiran padatan akan mempengaruhi kecepatan minimum
fluida saat mengalami fluidisasi. Selain itu fenomena yang terjadi pada unggun
juga penting untuk diamati.

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik 20


UPN “Veteran” Jawa Timur
Laporan Resmi Praktikum Operasi Teknik Kimia 1 “Fluidisasi”

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan
1. Pada praktikum fluidisasi ini sudah dilaksanakan dengan baik, yaitu
dengan menggunakan kolom berdiameter resin yang berdiameter 1,5799
cm dengan tinggi unggun 28,5 cm, maka dapat diketahui bahwasannya
kecepatan minimum fluidisasi sebesar 70,7345 cm/s dengan debit sebesar
23,3333 cm3/s dan laju linier sebesar 0,18723 cm/s.
2. Beberapa faktor yang mempengaruhi proses fluidisasi adalah laju alir,
diameter kolom fluidisasi, berat jenis dari partikel, ukuran partikel, bukaan
keran, dan porositas dari unggun, serta bentuk partikel.

V.2 Saran

1. Sebaiknya praktikan lebih cermat melihat ketika partikel resin mulai


bergerak agar kecepatan minimumnya terlihat
2. Sebaiknya praktikan lebih mengamati saat mengukur tekanan karena sulit
dalam mengukurnya
3. Sebaiknya praktikan lebih cermat dalam menghitung waktu saat
menampung air agar volume air yang dihasilkan sesuai

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik 21


UPN “Veteran” Jawa Timur
Laporan Resmi Praktikum Operasi Teknik Kimia 1 “Fluidisasi”

DAFTAR PUSTAKA

Kunii, Daizo. 1991. “Fluidization Enggineering”. United States of America :


Butterworth-Heinemann

McCabe, W.I and Smith, J.C. 1999. “Operasi Teknik Kimia Jilid I Alih Bahas E.
Jasifi”. Jakarta : Erlangga.

Msds. 2013. “MSDS Epoxy Resin”. (https://www.google.com/urt?sa=resource-


yefehg). Diakses pada tanggal 22 Februari 2019 pukul 04.00 WIBs

Perry. R. H. and Green . D. W. 1999. “Perry’s Chemical Enggineering’s 8th


edition”. Singapore: McGrewhill International Book Company

Tim dosen. 2019. “Modul Praktikum Operasi Teknik Kimia I : Fluidisasi”. UPN
VETERAN Jawa Timur Surabaya

Widayati.2010. “Fenomena dan Kecepatan Minimum (Umf) fluidisasi’. Energi


vol 10.2

Yanti, Rusma.2013.”Aplikasi Fluidisasi dalam Industri”. (https:www.id.scribd.


com/doc/ 293411989/ aplikasi- fluidisasi –dalam -industri) . Di akses pada
tanggal 22 Februari 2019 pukul 05.00 WI

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik 22


UPN “Veteran” Jawa Timur
Laporan Resmi Praktikum Operasi Teknik Kimia 1 “Fluidisasi”

APPENDIX

1. Densitas (ρ) Air Ledeng : 0,98 gr/ml


2. Densitas (ρ) Resin Dowex : 0,56 gr/ml
3. Desitas (ρ) Aquadest : 1 gr/ml
4. Porositas Minimum Resin (εmf) : 0,184
5. Porositasi Hamparan Resin (εf) :
1−0,184
(1 − 𝜀𝑓) = 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑢𝑛𝑔𝑔𝑢𝑛
𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑢𝑛𝑔𝑔𝑢𝑛 𝑑𝑖𝑎𝑚

(1 − 𝜀𝑓 ) = 1−0,184
28,5 = 0,816
28,5

6. Luas (A)
Kolom Diameter (D) kolom : 12.6 cm
A=1/4 π D2
=1/4 . 3,14 . 12.62
=124.6626 cm2

7. Viskositas (μ) Air Ledeng


μ Aquadest = 0.0085 gr/cm.s
t=5s
𝜌 𝑎𝑖𝑟 𝑙𝑒𝑑𝑒𝑛𝑔 𝑥 𝑡
𝜇 𝑎𝑖𝑟 𝑙𝑒𝑑𝑒𝑛𝑔 = x 𝜇 𝑎𝑞𝑢𝑎𝑑𝑒𝑠𝑡
𝜌 𝑎𝑞𝑢𝑎𝑑𝑒𝑠𝑡 𝑥 𝑡

0.98 𝑥 5 𝑔𝑟
= 𝑥 0.0085 = 0.00833
1𝑥5 𝑐𝑚. 𝑠

8. Laju Linier (V0)


𝑄
𝑉0 =
𝐴
23,3333
𝑉0 = 124,6626 = 0,18723 cm/s

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik 23


UPN “Veteran” Jawa Timur
Laporan Resmi Praktikum Operasi Teknik Kimia 1 “Fluidisasi”

9. NRe
Diameter (D) pipa = 1.5799 cm
𝐷𝑝 . 𝑉0 𝜌𝑎𝑖𝑟 𝑙𝑒𝑑𝑒𝑛𝑔
𝑁𝑅𝑒 =
𝜇𝑎𝑖𝑟 𝑙𝑒𝑑𝑒𝑛𝑔

1,5799 . 0,18723 . 0,98


𝑁𝑅𝑒 = = 34,7998
0.00833

10. ∆P Persamaan Ergun


∅𝑠 = 1 Diameter partikel resin (Dp): 0,3 mm
𝑘𝑔. 𝑚
𝑔𝑐 = 1
𝑁. 𝑠 2
𝑚
𝑔 = 9,86 2
𝑠
∆𝑃 150 (1− 𝜀𝑓)2 𝑥 𝜌 𝑎𝑖𝑟 𝑙𝑒𝑑𝑒𝑛𝑔 𝑥 𝑉𝑜 2 1.75 𝑥 𝜌 𝑎𝑖𝑟 𝑙𝑒𝑑𝑒𝑛𝑔 𝑥 𝑉𝑜 2 𝑥 (1− 𝜀𝑓)
= +
L ɸ2s x Nre x Dp x gc x 𝜀𝑓2 ɸ2s x Dp x gc x 𝜀𝑓 2

150 (1− 0,22394)2 𝑥 0,98 𝑥 0,187232 1.75𝑥0.98 𝑥 0,187232 (1− 0,22394)


= +
1 x 34,7998 x 0,03 x 1 x 0,223942 12s x 0.03 x 1 x 0,223942

= 31,1735
11. ∆P pengamatan
ρ air raksa = 13.6 gr/cm3
µ air raksa = 0.015 gr/cm.detik
∆P = RM (g/gc)( ρ air raksa - ρ air ledeng)
= 0 x 9,86 x (13,6 – 0,98)
=0
12. Umf persamaan dari Ergun

[∆P2 − ( ρ resin x ρ air ledeng)gc]


Umf =
µ 𝑎𝑖𝑟 𝑙𝑒𝑑𝑒𝑛𝑔𝑥1650

[31,17352 − (0,56 x 0.98) 1]


=
0.00833𝑥1650
= 70,7345 cm/s

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik 24


UPN “Veteran” Jawa Timur
Laporan Resmi Praktikum Operasi Teknik Kimia 1 “Fluidisasi”

13. Persen Kesalahan

31,1735− 12,4433
% 𝑘𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 = = 16.9469 %
31,1735

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik 25


UPN “Veteran” Jawa Timur

Anda mungkin juga menyukai