BAB I
PENDAHULUAN
water (cruide glycerine) akan keluar pada bagian bawah kolom splitting.
Hal tersebut disebabkan oleh massa jenis sweet waternlebih tinggi
dibandingkan massa jenis Splitted Palm Kernel Oil Fatty Acid (SPKOFA).
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Oleokimia merupakan produk kimia yang berasal dari minyak atau lemak,
baik nabati maupun hewani. Pembuatannya dilakukan dengan cara memutus
struktur tn'gliserida dan' minyak atau lemak menjadi asam lemak (fatty acid)
dan crude glycerine. Selama ini kebutuhan Oleokimia umumnya dipenuhi oleh
5
bahan-bahan yang berasal dari minyak kedelai dan minyak bunga matahari
sedangkan poroduksi minyak kelapa sawit sebagian besar dikonsumsi sebagai
bahan pangan, dan hanya 10 % digunakan sebagai bahan baku oleokimia.
Oleokimia dibagi menjadi dua yaitu oleokimia dasar dan turunannya
(produk hilirnya). Oleokimia dasar terdiri atas fatty acid, fatty methylester,
I&my alcohol, dan gliserol. Selanjutnya produk-produk turunannya antara lain
adalah sabun batangan, detergen, sampo. pelembab, kosmetik, bahan
tambahan untuk industri plastik, karet, dan pelumas.
Industri lndustri oleokimia dapat mengkonversi minyak sawit menjadi
produk oleokimia. Dari minyak kelapa sawit (CPO) dan minyak inti sawit
(CPKO) dapat dihasilkan berbagai jenis produk baik untuk kategori pangan
ataupun non pangan.
Dilihat dari asalnya terdapat dua golongan besar minyak: minyak yang
dihasilkan tumbuh – tumbuhan (minyak nabati) dan hewan (minyak hewani),
dan minyak yang diperoleh dari kegiatan penambangan (minyak bumi).
macam. Lilin adalah lapisan pelindung alami yang merupakan ester dari
asam lemak berantai panjang dan alkohol berantai panjang. Lilin adalah
padatan bertitik leleh rendah yang ditemui pada tumbuhan dan hewan
Trigliserida dapat berwujud padat atau cair, dan hal ini tergantung
dari komposisi asam lemak yang menyusunnya. Sebagian besar minyak
nabati berbentuk cair karena mengandung sejumlah asam lemak tidak
jenuh, yaitu asam oleat, linoleat, atau asam linolenat dengan titik cair
rendah. Lemak hewani pada umumnya berbentuk pada suhu kamar karena
banyak mengandung asam lemak jenuh, misalnya asam palmitat, dan
stearat yang mempunyai titik cair lebih tinggi.
dengan senyawa gliserol. Asam lemak dengan rantai molekul yang lebih
panjang lebih rentan terhadap gaya tarik menarik antar termolekul
sehingga titik leburnya juga akan naik.
1. Reaksi Hidrolisa
2. Hidrogenesi Minyak
Ikatan rangkap pada minyak dapat dijenuhkan dengan cara hidrogenasi
sehingga menjadi lemak padat.
3. Reaksi Penyabunan
Reaksi antara gliserida dengan basa yang menghasilkan sabun
dikenal dengan reaksi penyabunan (saponifikasi).
Trigliserida palmitin
2 2007 2.994.798
3 2008 3.448.700
4 2009 4.017.447
5 2010 4.150.257
Palm kernel oil (PKO) berasal dari buah kelapa sawit yang
merupakan inti buah sawit. Palm Kernel Oil (PKO) memiliki warna yang
12
lebih jerbih sehingga proses pemurnian sebelum hidrolisa pun tidak perlu
dilakukan.
Crude Palm Kernel Oil (CPKO) adalah salah satu jenis trgliserida
yang banyak digunakan sebagai bahan baku pembuatan gliserin dan asam
lemak, disamping Crude Palm Oil (CPO), dan Crude Coconut Oil (CNO).
Masing – masing trigliserida tersebut memiliki spesifikasi yang berbeda
dapat dipilih sebagai bahan baku sesuai dengan produk asam lemak yang
ingin dihasilkan dari proses hidrolisa.
Splitting Flashing
Tower gg
3) Proses Kontiniu
Proses kontiniu counter current dilakukan dengan
menggunakan suhu dan tekanan yang tinggi. Proses pemisahan
asam lemak lebih dikenal dengan proses colgate-emery, merupakan
metode penting dan efisien dalam hidrolisis lemak. Suhu dan
tekanan tinggi dipergunakan untuk mempercepat waktu reaksi.
Aliran counter current dari minyak dan air guna menghasilkan
suatu derajat pemanasan yang maksimal, tanpa memerlukan
katalis.
Menara pemisah (splitting column) merupakan alat utama.
Kebanyakan dari menara pemisah mempunyai konfigurasi sama
dan dioperasikan dengan cara sama, tergantung dari kapasitas
menara. Menara pemisah dapat berdiameter 0,5 - l,2 m dengan
tinggi 18 - 25 m, yang terbuat dari bahan tahan korosi seperti baja
stainless 316 atau aloyinconel yang dirancang beroperasi pada
tekanan yang tinggi.
4) Proses Enzimatik
Lemak dan minyak dapat dihidrolisis dengan enzim yang
alami. Pemisahan lemak dan minyak dengan enzim lipase dari
candida rubosa, aspergilus niger, dan rhizopus arhizus telah
dipelajari dengan temperatur 26 - 46 °C untuk waktu 48 - 72 jam
dan pemisahan dapat dilakukan sekitar 98%.
Panas adalah salah satu bentuk energi. Jika suatau zat menerima atau
melepaskan kalor, maka ada dua kemungkinan yang akan terjadi. Yang
pertama adalah terjadinya perubahan tempratur dari zat tersebut, kalor yang
seperti ini disebut dengan kalor sensibel (sensible heat). Dan yang kedua
adalah terjadi perubahan fase zat, kalor jenis ini disebut dengan kalor laten
(latent heat).
Q = m . c . ∆T .............................................................................(2.1)
Dimana : Q = Energi kalor yang dilepas atau diterima suatu zat (J)
Q=k.A.t .................................................................................(2.2)
Keterangan :
L = Panjang (m)
Konduktivitas Termal
Konduktivitas termal
K
Bahan w/m°C Btu/h.ft. °F
Logam
bukan logam
0,059 0,034
Serbuk gergaji
0,038 0,022
Wol kaca
Zat cair
Gas
q = - hA ( - ).....................................................................(2.3)
Keterangan :
- Q = Laju Perpindahan Panas ( kj/det atau W )
- h = Koefisien perpindahan Panas Konveksi ( W / m2. °C )
- A = Luas Bidang Permukaan Perpindahaan Panas ( ft2 , m2 )
- Tw = Temperature Dinding (°C, K )
- T = Temperature Sekeliling (°C , K )
= σA ...............................................................(2.4)
dimana :
= Laju perpindahan panas ( W)
σ = konstanta boltzman (5,669. W/ )
A = Luas permukaan benda ( )
T = Suhu absolut benda (°C)
25
Tekanan tinggi yang dihasilkan berasal dari Boiler (ketel uap) yang
digunakan untuk menghasilkan uap panas. Boiler yang digunakan adalah
boiler jenis package boiler yang terdiri dari boiler bertekanan tinggi (High
Pressure Boiler). Boiler bertekanan tinggi berfungsi untuk menyuplai uap
panas bertekanan tinggi (High Pressure Steam), dengan kapasitas produksi
uap panas sebesar 2 Ton/jam dengan tekanan maksimal 67 Bar, uap panas
inilah yang didistribusikan pada unit splitting plant untuk uap
27
2.1.9. Boiler
Sistem boiler terdiri dari sistem air umpan, sistem steam, dan sistem
bahan bakar. Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara
otomatis sesuai dengan kebutuhan steam. Berbagai kran disediakan
untuk keperluan perawatan dan perbaikan dari sistem air umpan,
penanganan air umpan diperlukan sebagai bentuk pemeliharaan untuk
mencegah terjadi kerusakan dari sistem steam. Sistem steam
mengumpulkan dan mengontrol produksi steam dalam boiler. Steam
dialirkan melalui sistem pemipaan ke titik pengguna. Pada keseluruhan
sistem, tekanan steam diatur menggunakan kran dan dipantau dengan
alat pemantau tekanan. Sistem bahan bakar adalah semua perlatan yang
digunakan untuk menyediakan bahan bakar untuk menghasilkan panas
yang dibutuhkan. Peralatan yang diperlukan pada sistem bahan bakar
tergantung pada jenis bahan bakar yang digunakan pada sistem.
Klasifikasi Boiler
Boiler/ketel uap pada dasarnya terdiri dari bumbung (drum) yang
tertutup pada ujung pangkalnya dan dalam perkembangannya dilengkapi
dengan pipa api maupun pipa air. Banyak orang mengklasifikasikan
ketel uap tergantung kepada sudut pandang masing-masing.
1. Berdasarkan fluida yang mengalir dalam pipa, maka ketel
diklasifikasikan sebagai:
a. Ketel pipa api
Pada ketel pipa api, fluida yang mengalir dalam pipa adalah
gas nyala (hasil pembakaran), yang membawa energi panas
(thermal energy), yang segera mentransfernya ke air ketel
melalui bidang pemanas (heating surface). Tujuan pipa-pipa api
ini adalah untuk memudahkan distribusi panas (kalor) kepada air
ketel.
Asam lemak (fatty acid) adalah asam organik yang terdapat sebagai
gugus trigliserida/lemak yang berasal dari hewan maupun tumbuhan. Asam
ini adalah karbosilat yang mempunyai rantai karbon jenuh ataupun tidak
jenuh yang terdiri atas 4 – 24 buah atom karbon. Bersama – sama dengan
gliserol, asam lemak merupakan penyusun utama minyak/lemak yang
merupakan bahan baku untuk semua lipida pada makhluk hidup.
Titik Cair
Nama Senyawa Struktur
(°C)
jenuh maupun asam lemak tak jenuh berbeda dalam energi yang
dikandungnya dan titik lelehnya. Karena asam lemak tak jenuh
mengandung ikatan karbon hidrogen yang lebih sedikit dibandingkan
dengan asam lemak jenuh pada jumlah atom, karbon yang sama, asam
lemak tak jenuh memiliki energi yang lebih sedikit selama proses
metabolisme daripada asam lemak jenuh pada keadaan dimana jumlah
atom karbon sama.
Dimana :
V = Volume titrasi KOH yang dipakai, mL
N = Normalisasi larutan KOH
W = Berat sampel, gram
56,1 = Berat ekivalen KOH
34
Dimana :
= mL HCl 0,5 N yang dipakai untuk titrasi blanko
= mL HCL 0,5 N yang dipakai untuk titrasi sampel
N = Normalitas HCL
W = Berat sampel
Asam lemak yang diperoleh dari minyak inti sawit lewat proses
hidrolisa pada splitting plant yang memiliki komposisi asam lemak yang
sama dengan komposisi asam lemak pada minyak inti sawit. Bebrapa
parameter yang harus dianalisa pada asam lemak hasil hidrolisa minyak
zinti sawit adalah bilangan asam (acid value) dan bilangan penyabunan
(saponification value).
35
Tahun Nama
Judul Kajian Kajian yang Dibahas
Peneliti Peneliti
a. Tempratur proses yang
tepat di dalam kolom
splitting untuk
memperoleh tingkat
keberhasilan hidrolisa
yang optimum
Pengaruh
sehingga dapat
Tempratur
menghasilkan produk
Terhadap
yang sesuai dengan
Nindia Keberhasilan
standar yang
Sari Proses Hidrolisa
2017 diharapkan
Manullang (Splitting Degree)
b. Pengaruh tempratur
Pada Perolehan
yang masuk ke kolom
Fatty Acid dan
splitting pada proses
Glycerine
hidrolisa terhadap
perolehan fatty acid
dan glycerine
37
a. Pengaruh tekanan
terhadap mutu produk
Splitted Palm Kernel
Optimalisasi
Oil Fatty Acid
Tekanan Pada
(SPKOFA)
Unit Spitting Plant
b. Menghitung tekanan
Rizki Terhadap Mutu
yang paling
2017 Khairani Produk Splitted
optimal/sesuai untuk
Palm Kernel Oil
menghasilkan produk
Fatty Acid
Spitted Palm Kernel
(SPKOFA)
Oil Fatty Acid
(SPKOFA) yang paling
baik mutunya
2.3.Kerangka konseptual
Mulai
Studi literatur
Survei
Analisa data
Hasil Pengamatan
Selesai
BAB III
METODE PENELITIAN
A= D²
Dimana:
∆T= -
Dimana :
Q=k.A.t
Dimana :
L = Panjang (m)