Anda di halaman 1dari 36

APLIKASI

NERACA ENERGI
TANPA REAKSI
KIMIA
IR. DANANG JAYA, M.T.
INDRIANA LESTARI, S.T., M.T.
PERWITASARI, S.T., M.ENG.
NERACA ENERGI
  
PERSAMAAN NERACA ENERGI SECARA UMUM :

Atau disederhanakan :

Diaplikasikan dalam menyusun neraca energi :


 Sistem tertutup
 Sistem terbuka dengan transfer panas masuk dan keluar proses
 Sistem terbuka dan steady state
SIMPLIFIKASI NERACA ENERGI
Dalam
   kebanyakan masalah tidak perlu menuliskan semua variable dari persamaan neraca
energi yang umum, karena beberapa variabel mungkin nilainya = 0 atau sangat kecil
sehingga dapat diabaikan.
Penyederhanaan Neraca Energi yang banyak ditemukan:
1. Sistem tertutup (Closed/ Batch) : m1 = m2 = 0

2. Tidak ada akumulasi ( = 0) & tidak ada transfer massa : m1 = m2 = 0

3. Sistem terbuka tidak ada akumulasi ( = 0) & ada aliran massa :

4. Tidak ada akumulasi, Q = 0, W = 0, = 0 dan = 0


 Kesetimbangan entalpi
Lanjutan …
  Titik 1 – 5

Δ (tidak ada perubahan ketinggian)


Δ (jika kecepatan aliran sepanjang pipa sama)
(proses steady state)
Hasil : Δ
 Titik 4 – 5 dan 3 – 4   Titik 3 – 5

  Titik 1 – 3
0
0
Δ
Δ
Δ
Δ
Δ
Hasil : ΔΔ
Hasil : Δ
Hasil : Δ
STRATEGI PENYELESAIAN

1.   Tentukan sistem dan identifikasi lingkungannya  memutuskan closed atau open
system.
2. Tentukan prosesnya steady-state atau unsteady-state.
3. Tulis persamaan neraca energi secara umum.
4. Simplifikasi persamaan neraca energi menggunakan informasi yang tersedia dalam
soal atau dengan menggunakan asumsi yang dapat diambil dari proses.
5. Pilih reference state (umumnya spesifikasinya dari T , p atau variabel lainnya)
6. Tentukan data-data yang dibutuhkan berdasarkan kondisi referensi yang dipilih (, ,
T, p).
N.E. CLOSED & UNSTEADY STATE

t1 dan t2  waktu yang


menunjukkan periode awal dan akhir
proses dimana akumulasi harus
dihitung.

t2 > t1

Energi dengan tanda coret 


energi per massa

Energi tanpa tanda coret  energi


pada total massa
Lanjutan N.E TERTUTUP & UNSTEADY
STATE
  
 Neraca massa makroskopik untuk sistem tertutup dan unsteady-state :

(Akumulasi massa di dalam sistem) = (massa yang masuk) - (massa yang keluar)

Δm sistem = Δm masuk – Δm keluar

 Neraca energi makroskopik untuk sistem tertutup dan unsteady-state :

Kerja (W) dilakukan ke sistem Panas (Q) masuk ke sistem


Energi sistem
(U + Ep + Ek) = E
(E dapat berubah
terhadap waktu)
Aplikasi N.E TERTUTUP & UNSTEADY
STATE
1 Contoh N.E closed & unsteady state
Alkaloid merupakan senyawa kimia yang mengandung
nitrogen yang dapat diproduksi oleh sel tumbuhan. Pada
sebuah penilitian, tangki tertutup seperti ditunjukkan
pada gambar, merupakan silinder dengan volume 1,673
m3 diisi dengan air yang mengandung dua alkaloid,
ajmalisin, dan serpentin. Suhu larutan 10 °C, untuk
mendapatkan alkaloid kering maka air sebanyak 1 kg di
dalam tangki akan diuapkan. Asumsi Properti air dapat
digunakan untuk menggantikan properti larutan. Berapa
banyak panas yang harus ditransfer ke tangki jika 1 kg
saturated liquid water pada 10 °C teruapkan secara
sempurna dengan kondisi akhir 100 °C pada 1 atm.
1 Lanjutan …
 Data yang ditampilkan dapat digunakan untuk mencari properti lain di steam table:
Data kondisi awal, p = 1 atm, T = 10 °C, dan Ȗ = 35 kJ/kg
Data kondisi akhir, p = 1 atm, T = 100 oC, dan Ȗ = 2506 kJ/kg
 Sistem tertutup. Unsteady state sehingga :

 Simplifikasi : ∆
  𝐸=∆ (𝑈 +𝐸𝑃+𝐸𝐾 ) 𝑑𝑖 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚𝑠𝑦𝑠𝑡𝑒𝑚=𝑄+𝑊

ΔEK = 0, karena air dalam keadaan diam


ΔEP = 0, karena air dibagian tengah berubah sangat kecil
Tidak terdapat kerja (W = 0)
 Basis : 1 kg H2O terevaporasi
1 Lanjutan …

∆  𝐸=∆ (𝑈 +𝐸𝑃+𝐸𝐾 ) 𝑑𝑖 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚𝑠𝑦𝑠𝑡𝑒𝑚=𝑄+𝑊


 
)
  ( 2506− 35 ) 𝑘𝐽
𝑄=1𝑘𝑔 𝐻 2𝑂× =2471𝑘𝑔
𝑘𝑔
2 Contoh N.E closed & unsteady state
10 lb CO2 pada temperature ruangan (80°F) disimpan
dalam fire extinguisher yang volumenya 4 ft3. Berapa
banyak panas harus dipindahkan dari extinguisher, agar
40% CO2 menjadi cairan?
2 Lanjutan …
  Sistem tertutup dan unsteady-state, tanpa reaksi.
 Gunakan grafik CO2 (Apendiks J Himmelblau ed-7) untuk mendapatkan Tekanan dan Entalpi
spesifik
volume spesifik CO2 () = 4 ft3/10 lb = 0,4 ft3/lb.
= 0,4 ft3/lb dan T = 80°F pada awal proses. Suhu referensi CO2 adalah - 40°F untuk saturated
liquid.
Tekanan : 300 psia dan
 Basis : 10 lb CO2
 Massa dalam sistem konstan, maka:

 W = 0 , karena volume sistem tetap dan k dan p = 0 di dalam sitem


2 Lanjutan …
  Sehingga :

 Harga dapat diperoleh dari grafik CO2 dengan mengikuti garis volume konstan 0,4 ft3/lb ke
titik x = 0,6. Maka di dapat :

pfinal = 140 psia


N.E. CLOSED & STEADY STATE

  
 Steady state berarti akumulasi di dalam sistem = 0

 Aliran Q dan W konstan

 Dalam sistem ΔEK = 0 , Δ EP = 0 , Δ U = 0, Δ E = 0, Sehingga :

Atau

 Hal tersebut berarti semua kerja yang dilakukan pada sistem tertutup, steady-state akan
ditransfer keluar sebagai panas (-Q). Akan tetapi tidak terjadi sebaliknya, Q tidak selalu
menjadi kerja yang dilakukan oleh sistem (-W)
Sistem : closed & steady state dengan Perubahan Energi

Gambar a : W = 0 sehingga Q = 0
Gambar b : W = 5 kJ sehingga Q = - 5kJ
Gambar c : W = 7 kJ sehingga Q = - 7kJ
N.E. SISTEM TERBUKA & STEADY STATE

  
Kebanyakan proses refining dan industri kimia merupakan sistem terbuka dan steady-
state karena proses produksi sistem kontinu untuk menghasilkan produk dalam
jumlah besar lebih menguntungkan secara ekonomi.
 Steady state :

 ΔEP dan ΔEK bisa diabaikan karena jarang digunakan, istilah energi pada neraca
energi pada kebanyakan proses terbuka didominasi Q, W, dan ΔH. Sehingga :
EX. SISTEM TERBUKA & STEADY STATE
1 SISTEM TERBUKA & STEADY STATE
Air dipompa dari sumur berkedalaman 15 ft dengan laju
200 gal/hr menuju ke tangki penyimpan. Jarak
permukaan air di dalam tangki dari tanah 165 ft. Untuk
mencegah pembekuan selama musim dingin, sebelum
masuk tangki, air dipanasi dengan coil pemanas 30.000
Btu/hr dan panas yang hilang dari sistem 25.000 Btu/hr.
Berapakah temperatur yang masuk ke tangki penyimpan,
jika temperature air dari sumur sebesar 35°F? Kerja
pompa 2 Hp, 55% kerja pompa digunakan untuk
memompa air dan sisanya sebagai panas yang hilang ke
atmosfer. Ketinggian air dalam tangki tetap.
Lanjutan..
  Asumsi sistem : terbuka (open) dan steady state
 Neraca massa : 200 gal air masuk = 200 gal air keluar dari sistem
 Neraca Energi :

 Asumsi : steady state maka

 T (T2) di tangki penyimpan dapat dihitung menggunakan persamaan ΔH pada tangki penyimpan,
yang nilai H2-nya dihitung dari neraca energi. Jika mengambil T ref = 35 u pada temperatur
masuk sistem, maka entalpi pada aliran masuk (H1) = 0, karena ΔT = 0. Dan H2 – H1 menjadi
H2 – 0. sehingga :
Lanjutan…
  Total massa air yang dipompa :
 Perubahan energi potensial :

 Panas yang hilang ke sistem 25.000 Btu dan panas yang masuk ke dalam sistem 30.000 Btu,
sehingga:

Laju kerja yang dilakukan pompa terhadap air (55%):

 Sehingga ΔH dapat dihitung : Q + W = ΔH + ΔEp


ΔH = (5000 + 2800 – 385) Btu = 7415 Btu
Lanjutan…
  Karena range temperatur dianggap kecil, maka kapasitas panas air pada fasa cair dapat
diasumsikan konstan dan sebesar 1 Btu/lb.°F, maka
N.E. SISTEM TERBUKA & STEADY STATE
HEAT EXCHANGER
Susu (sifat dasar seperti air) dipanaskan dari 15
°C menjadi 25 °C dengan air panas suhu 70 °C
dan menjadi 35 °C seperti gambar di bawah ini.
2 Asumsi apa saja yang dapat diberikan untuk
menyederhanakan persamaan neraca energi
umum dan berapa laju aliran air dalam
kg/menit per kg/ menit susu?
Lanjutan..
  Asumsi sistem : terbuka (open) dan steady state
 Neraca Energi :

 Asumsi : steady state maka tidak ada panas masuk dan keluar Q = 0, tidak ada kerja diberikan W
=0

 Properti susu = air :


Lanjutan…
  Tref = 25 °C
 Basis 1 kg susu/menit
 Maka :
N.E. SISTEM TERBUKA & UNSTEADY
STATE

  Pada sistem terbuka dan unsteady-state, akumulasi TIDAK = 0
sehingga karena :
• Massa di dalam sistem berubah
• Energi per unit massa di dalam sistem berubah
 Contoh :
m1 ≠ m2
E/m1 ≠ E/m2
N.E. SISTEM TERBUKA & UNSTEADY
STATE

  Pada sistem terbuka dan unsteady-state, secara umum persamaan neraca energi :

Transfer energi masuk sistem dari t1 ke t2 Transfer energi keluar sistem dari t1 ke t2
 Net transfer energi oleh transfer panas masuk dan keluar sistem dari t1 ke t2 : Q
 Net transfer energi oleh, kemiringan, mekanik, kerja listrik masuk dan keluar sistem dari
t1 ke t2 : W
 Net transfer energi kerja dalam rangak memasukkan dan mengeluarkan massa dari t1 ke
t2 :

dan adalah kerja energi tekanan/ kerja aliran


N.E. SISTEM TERBUKA & UNSTEADY
STATE

  Sehingga kerja per unit massa aliran masuk :
(

 Kerja pada aliran keluar :

 Penggabungan persamaan-persamaan di atas menjadi :

Jika maka:

 keadaan sistem pada waktu t


EX. SISTEM TERBUKA & UNSTEADY STATE
SISTEM TERBUKA & NON STEADY STATE
Steam pada 250 °C (saturated) masuk ke dalam steam
chest fermentor. Posisi steam chest terpisah dari
biomassa di dalam fermentor. Diasumsikan bahwa steam
1
terkondensasi seluruhnya di dalam steam chest. Laju
kehilangan panas dari fermentor ke lingkungan 1,5 kJ/s.
Bahan (biomassa) yang akan dipanaskan dalam
fermentor mula-mula bertemperatur 20 °C dan diakhir
pemanasan suhunya menjadi 100 °C. Jika 150 kg bahan
memiliki kapasitas panas rata-rata (Cp) = 3,26 kJ/g K.
Berapa kg steam yang dibutuhkan per kilogram bahan
yang dipanaskan?
Bahan dimuat dalam fermentor selama 1 hr.
Lanjutan..
  Sistem : terbuka (open) tetapi unsteady state ≠ 0 karena T biomassa berubah (naik).
 Basis : 1 hr (jam) operasi (150 kg dimuat dalam fermentor)
 Steam masuk dan keluar sistem dengan massa sama : m1 = m2 = msteam

 Simplifikasi persamaan :
 ΔEk dan ΔEp = 0 di dalam sistem
 W=0
 ΔEk dan ΔEp masuk dan keluar sistem = 0

 ΔU dapat dihitung dari perubahan keadaan biomassa saja, karena diasumsikan air tidak ada pada steam chest
baik di awal dan diakhir proses.
Lanjutan..
  Menghitung ΔU :

diabaikan karena untuk bahan cair dan padat diabaikan.


T awal = 20 °C = 293 K dan T awal = 100 °C = 373 K

 Panas hilang selama 1 jam : Q = - 1,5 kJ/s = - 5400 kJ


 Perubahan entalpi spesifik pada sistem (jika perubahan hanya terjadi dari ) dapat dihitung dengan
menggunakan data Steam Table:
dari saturated steam pada 250 °C adalah 1701 kJ/kg, sehingga :
Lanjutan..
  Menghitung massa air :

Kg steam per 1 jam proses :

sehingga untuk 150 kg biomassa yang dimuat :


Home Work

1. Air mengalir melalui horizontal heater. Setelah melalui heater air berubah wujud dari cair (200 kPa, 80°C)
menjadi uap (100 kPa, 125°C). Kecepatan air masuk 3 m/s dan keluar heater 200 m/s. Tentukan panas
yang ditransfer heater per unit massa air, jika entalpi air masuk : 335 kJ/kg dan entalpi air keluar : 2727
kJ/kg.
2. Satu kg gas CO2 pada 550 kPa dan 25 °C ditekan dengan piston menjadi 3500 kPa, dan memberikan kerja
4,016 x 103 J pada gas. Untuk menjaga container tetap berada pada kondisi isotermal, container
didinginkan dengan meniupkan udara melalui fins container yang berada pada bagian luar. Berapa panas
(J) yang dipindahkan dari sistem?
3. Sebuah heater memanaskan udara dalam saluran udara dengan cara mengembunkan saturated steam pada
tekanan 12 psia. Udara (pada 1 atm) dipanaskan dari 66°F menjadi 76°F. Untuk setiap 1000 ft 3 udara
masuk ke dalam heater, berapa lb saturated steam yang harus diembunkan? Heater kehilangan panas (ke
lingkungan) sebesar 3 Btu per lb steam yang dikondensasi.
TERIMA KASIH
&
SAMPAI JUMPA

Anda mungkin juga menyukai