Anda di halaman 1dari 23

FUEL CELL

Apa itu Fuel Cell??

 Fuel Cell (Sel Bahan Bakar) adalah sebuah alat yang mengubah energi
kimia dari bahan bakar menjadi listrik melalui reaksi kimia dengan
oksigen atau zat pengoksidasi lain. Inti dari sel bahan bakar itu sendiri
adalah elektrolit yang memisahkan elektroda (katoda dan anoda).
 BBH atau bahan bakar hidrogen atau fuel cell adalah sumber energi
masa depan bersifat ecoenergy dengan proses pembakaran yang hanya
menghasilkan air dan energi (listrik dan panas).
Sejarah

Sir William Robert Grove, Sang pionir


Fuel cell yang dibuatnya terdiri atas elektrolit asam, keping platina serta
tabung gas oksigen dan hidrogen, dan menggunakan prinsip reaksi balik
terbentuknya air, dimana hidrogen dan oksigen akan bereaksi dalam larutan
asam dan menghasilkan air dan listrik dengan arus sebesar 12 ampere dan
tegangan 1,8 volt. Sel ini kemudian disebut sebagai Grove’s Battery atau batere
Grove atau sel Grove.
Sejak saat itu sel groove banyak digunakan. Akan tetapi karena listrik yang
dihasilkan sedikit dan tidak mencukupi lagi untuk kebutuhan listrik yang
semakin membesar, maka lambat laun sel Grove mulai tergeser. Namun pun
begitu sel Grove tetap menjadi dasar acuan pengembangan fuel cell selanjutnya
Mengapa Hidrogen ??
 Pembakaran :
 Hidrogen
2H2 + O2         2H2O + Energi 1 mol menghasilkan energi 482 Kj
 Gas alam( metana)
CH4 + 2O2                CO2 + 2H2O 1 mol menghasilkan energi 405 Kj
 Minyak bumi
2(-CH2-) + 3O2           2CO2 + 2H2O 1 mol menghasilkan energi 407 Kj
 Biomassa
C2H5OH + 3O2          2CO2 + 3H2O 1 mol menghasilkan energi 419 Kj
Sumber Hidrogen

 Hidrogen adalah unsur paling melimpah


dengan persentase kira-kira 75% dari total
massa unsur alam semesta
 Hidrogen merupakan molekul yang sangat
reaktif. Keberadaan hidrogen dibumi lebih
banyak membentuk senyawa dengan unsur
lainnya. Contohnya metana (CH4), air
(H2O)
 Cara produksi hydrogen dengan cara
hidrokarbon, gasifikasi, biomassa, biologis,
elektrolisis
Beberapa cara untuk dapat menghasilkan Hidrogen :
 Steam reforming:
CH4(g) + H2O(g)→ CO(g) + 3H2(g) + energi

 Carbon Monoxide (Water Shift Gas Reaction):


CO(g) + H2O(g)→ CO2(g) + H2 + energi .

 Elektrolisis Air:
2H2O(aq)→ 2H2(g) + O2(g)
Komponen Fuel Cell
 Anode (elektrode bahan bakar)
Berfungsi menjadi antar muka untuk bahan bakar , elektrolit, mengkatalisa
reaksi oksidasi dan menghubungkan elektron elektron dari tempat reaksi ke
beban luar (external circuit).
 Katode (oksigen elektrode)
Berfungsi sebagai antar muka untuk oksigen dan elektrolit, katalis reaksi
reduksi oksigen, dan menghubungkan elektron elektron dari sirkuit luar ke
tempat reaksi.
 Elektrolit
Berfungsi memindahkan ion ion yang terlibat dalam reaksi reaksi reduksi dan
oksidasi dalam sel bahan bakar. Elektrolit ini sangat berpengaruh pada kinerja
kerja sel bahan bakar.
Prinsip Kerja

 Sebenarnya prinsip kerja fuel cell mirip dengan prinsip baterai


yang mengubah energi kimia menjadi energi listrik. Hanya saja
aliran bahan kimia di baterai tidak terus mengalir sehingga akan
terputus dan membuat kita untuk mengisi ulang baterai tersebut.
Sedangkan pada fuel cell, aliran bahan kimia mengalir terus ke
dalam sel secara sirkulasi sehingga tidak pernah terputus
Cara Kerja
Fuel cell (sel bahan bakar) adalah suatu konverter
dari energi kimia menjadi energi listrik dengan
memanfaatkan kecendrungan hidrogen dan oksigen
untuk bereaksi dimana operasi jangka panjangnya
dapat terus menerus terjadi selama bahan bakarnya
dapat terus disuplai yaitu hidrogen dan oksigen.
Gas hidrogen dan oksigen secara elektrokimia
dikonvert menjadi air. Reaksi secara keseluruhannya
adalah sebagai berikut (Hendrata Suhada,2002):
Anoda : H2 → 2 H+ + 2 e-
Katoda : ½ O2 + 2 H+ + 2 e- → H2O
Reaksi total : H2 + ½ O2 → H2O + energi listrik +
kalor
Tipe –Tipe Fuel Cell
 Polymer exchange membrane fuel cell (PEMFC)
PEMFC memiliki kepadatan daya yang tinggi dan suhu operasi
yang relatif rendah (60 sampai 80 derajat Celsius) sehingga tidak
butuh waktu lama untuk pemanasan dalam menghasilkan listrik.
Memiliki peluang besar dalam aplikai transpotasi

 Solid oxide fuel cell (SOFC)


SOFC ini adalah tipe yang paling cocok untuk digunakan dalam
skala besar pembangkit listrik stasioner yang dapat menyediakan
listrik untuk pabrik atau kota. Jenis fuel cell ini beroperasi pada
suhu yang sangat tinggi (700 sampai 1.000 derajat Celsius) sangat
stabil bila digunakan secara terus menerus
 Alkaline fuel cell (AFC)
Jenis AFC Ini adalah salah satu desain tertua untuk kategori fuel
cell. Program luar angkasa Amerika Serikat telah menggunakan
mereka sejak 1960-an. Kekurangan AFC ini sangat rentan terhadap
kontaminasi dengan zat lain sehingga membutuhkan hidrogen
murni dan oksigen. Selain itu, AFC juga sangat mahal sehingga
jenis fuel cell yang satu ini tidak mungkin dikomersialkan.

 Molten-carbonate fuel cell (MCFC)


Seperti SOFC, jenis ini juga paling cocok untuk pembangkit listrik
stasioner besar. Mereka beroperasi pada 600 derajat Celcius dan
mereka dapat menghasilkan uap yang dapat digunakan untuk
menghasilkan tenaga lebih.
Manfaat

 Efisiensi tinggi (60% - 70%) mampu Untuk mengubah bahan bakar  secara
langsung ke dalam energi listrik melalui reaksi elektrokimia, sel bahan-bakar
dapat menghasilkan kuantitas energi yang lebih besar dibandingkan dengan
teknologi pembakaran tradisional.
 Fleksibilitas Ukuran satu sel bahan-bakar secara khas menyediakan kurang
dari satu volt potensi elektrik. Untuk menghasilkan voltase lebih besar, satu
sel bahan bakar dikumpulkan dan yang dihubungkan secara seri sehingga
mampu menyediakan voltase sesuai kebutuhan
 Keandalan tinggi/ pemeliharaan rendah
 Emisi rendah
Kendala

 Produksi hidrogen untuk Fuel Cell. tergolong sulit dan mahal,


 Apabila digunakan bahan bakar hidrogen, maka dibutuhkan tanki
pengaman yang berdinding tebal dan memiliki katup pengaman. Selain
itu diperlukan kompresor untuk memasukan ke dalam tanki.
 Apabila yang dibawa adalah hidrogen cair, maka akan timbul kesulitan
karena harus dipertahankan pada temperatur -253,15 oC pada tekanan
105Pa.
 Temperatur yang cukup tinggi saat pengoperasian antara 60o-120oC
Pertimbangan Sosial & ekonomi

Untuk mendapatkan fuel cell secagai alternative bahan bakar di


masa depan diperlukan biaya dan waktu untuk menyempurnakan
teknologi yang ada. Teknologi fuel cell di dunia saat ini belum
banyak digunakan karena biaya yang masih terlalu mahal, namun
dampak lingkungan positif yang dimiliki terhadap lingkungan telah
mendapat perhatin besar dari masyarakat. Perlu dilakukan penelitian
&pengembangan umtuk mengurangi biaya yang dibutuhkan. Apabila
terjadi peningkatan produksi secara signifikan terhadap fuel cell,
diharapkan akan terjadi penurunan biaya untuk memperoleh fuel cell
sebagai bahan bakar alternative.
Penerapan Fuel Cell

 Mesin mobil, bus, baterai


portable untuk handphone,
laptop
 Pembangkit energi listrik
 Generator-generator pada
gedung-gedung, rumah sakit,
bandara, dan rumah tangga
Penerapan Fuel Cell
Potensi pengembangan fuel cell
Kesimpulan

 Hidrogen sangat potensial sebagai energi bahan bakar yang mendukung penciptaan
lingkungan yang bersih dan juga mengurangi ketergantungan mengimport sumber energi.

 Dalam dekade mendatang dengan harga minyak yang melangit serta kesadaran efisiensi
energi, maka teknologi hidrogen (fuel cell) akan menjadi sangat penting. Dengan hidrogen
kita akan mencapai visi dalam penciptaan keamanan, kebersihan, sumber energi yang
melimpah serta menghasilkan sumber energi masa depan.
Daftar pustaka

 Hendrata Suhada,2002, Fuel Cell Sebagai Pengganti Motor Bakar Pada Kendaraan, Fakultas
Teknologi Industri Jurusan Teknik Mesin – Universitas Kristen Petra, Lampung
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai