Anda di halaman 1dari 24

NERACA

MASSA+PANAS
DENGAN REAKSI
- APLIKASI -
UPNVYK
REVIEW
Macam – macam PERUBAHAN ENTALPI (PANAS) :
1. Sensible ( panas yang bisa dirasakan perubahan suhunya)
Menggunakan Cp  banyaknya panas yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu per
satuan massa per suhu (J/Kg °C)
2. Laten ( panas perubahan fase dengan suhu tetap)
Panas peleburan, panas sublimasi, panas kondensasi dan panas penguapan
3. Reaksi (panas yang dihasilkan atau dibutuhkan proses yang melibatkan reaksi kimia)
 Heat of reaction ෡𝑓𝑜 ෡𝑓𝑜
∆𝐻𝑅𝑜 = ෍ 𝑛𝑖 𝑥 ∆𝐻 − ෍ 𝑛𝑗 𝑥 ∆𝐻
𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑡𝑎𝑛
 Heat of formation ∆𝐻𝑅𝑜 ෡𝑐𝑜
= − ෍ 𝑛𝑖 𝑥 ∆𝐻 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘
෡𝑐𝑜
− ෍ 𝑛𝑗 𝑥 ∆𝐻
𝑟𝑒𝑎𝑘𝑡𝑎𝑛

 Heat of combustion
lanjutan review …
KHUSUS reaksi TIDAK dijalankan pada KONDISI STANDAR, maka yang harus
dilakukan:
1. Suhu Umpan (TF) diturunkan atau dinaikkan sampai suhu standar (TR);
2. Umpan direaksikan pada kondisi standar (TR);
3. Suhu Produk dinaikkan sampai suhu keluar reaktor (TP);
4. Panas reaksi dihitung. TP
ΔHR
TF
TF TP ΔHR = Q1 + Q2 + Q3
Q3
Q1

TR TR
Q2
ALGORITMA
1. Gambar diagram alir proses dan beri label.
2. Gunakan neraca massa untuk menentukan jumlah komponen yang terlibat.
3. Pilih keadaan referensi untuk entalpi spesifik dan energi dalam spesifik.
4. Siapkan data-data entalpi atau energi dalam pada posisi input (masuk) dan output
(keluar).
5. Hitung ∆𝐻ሶ atau ∆𝑈ሶ
6. Masukkan semua data ke dalam persamaan Neraca Energi yang sesuai dengan
proses.
Contoh 1
Suatu bijih besi pyrite yang mengandung 85% FeS2 dan 15% gangue dibakar dengan
udara berlebih 200% (ekses).
4 𝐹𝑒𝑆2 + 11 𝑂2 → 2 𝐹𝑒2 𝑂3 + 8 𝑆𝑂2
Produk buangan (padat) mengandung 𝐹𝑒2 𝑂3 , inert (gangue) dan 4% 𝐹𝑒𝑆2 yang tidak
bereaksi. Tentukanlah perpindahan panas per kilogram bijih pyrite untuk menjaga suhu
produk pada 25 °C, jika suhu umpan 25 °C.

Neraca Panas = ∆𝐻ሶ = 𝑄

Himmelblau, D.M., Riggs, J.B. Basic Principles and Calculations in Chemical Engineering 5th ed.
Contoh 1 (T standar)
Bijih pyrit % massa
FeS2 85 ASUMSI :
Gangue 15
 Kondisi : steady state
Udara 200%  Basis : 100 Kg pyrit
ekses Produk
mol  Semua FeS2 habis
% mol
SO2 x4 bereaksi (mengacu
N2 79
O2 x5 pada ekses udara)
O2 21
N2 x6  BM :

Gangue Fe = 55,85
kg
gangue x1 FeS2 = 120
Fe2O3 x2 Fe2O3 = 159,70
FeS2 x3

Himmelblau, D.M., Riggs, J.B. Basic Principles and Calculations in Chemical Engineering 5th ed.
Lanjutan …
1. Menentukan Jumlah Udara (total N2 dan O2) masuk
85 𝑘𝑔
𝑚𝑜𝑙 𝐹𝑒𝑆2 = = 0,7083 𝑘𝑔 𝑚𝑜𝑙
120 𝑘𝑔/𝑘𝑔𝑚𝑜𝑙
11
𝑂2 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑘𝑎𝑛 = × 0,7083 𝑘𝑔 𝑚𝑜𝑙 = 1,9479 𝑘𝑔 𝑚𝑜𝑙
4
𝐾𝑒𝑙𝑒𝑏𝑖ℎ𝑎𝑛 𝑂2 = 1,9479 𝑘𝑔 𝑚𝑜𝑙 × 2 = 3,8958 𝑘𝑔 𝑚𝑜𝑙
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑂2 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 = 1,9479 𝑘𝑔 𝑚𝑜𝑙 + 3,8958 𝑘𝑔 𝑚𝑜𝑙 = 5,8437 𝑘𝑔 𝑚𝑜𝑙
79
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑁2 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 = × 5,8437 𝑘𝑔 𝑚𝑜𝑙 = 21,983 𝑘𝑔 𝑚𝑜𝑙
21

2. Menetukan senyawa – senyawa yang dikonsumsi dan digenerasi menggunakan


neraca massa unsur
𝑥3
FeS2 tidak bereaksi = 4%  = 0,04
𝑥1+𝑥2+𝑥3

Himmelblau, D.M., Riggs, J.B. Basic Principles and Calculations in Chemical Engineering 5th ed.
Lanjutan …

Masuk Keluar
Gangue (kg) 15 x1
N2 (kg mol) 21,983 x6
S (kg mol) 2(85/120) x4 + 2 (x3/120)
Fe (kg mol) 1 (85/120) 1(x3/120) + 2(x2/159,70)
O2 (kg mol) 5,8437 x4+x5+ (1,5)(x2/159,70)
Himmelblau, D.M., Riggs, J.B. Basic Principles and Calculations in Chemical Engineering 5th ed.
Lanjutan …
KELUAR massa mol
𝑥3
= 0,04 GAS
𝑥1 + 𝑥2 + 𝑥3
SO2 1,3683
x3 = 2,9012 kg O2 3,9623
x2 = 54,6299 kg N2 21,983
PADAT
x4 = 1,3683 kg mol
Gangue 15
x5 = 3,9623 kg mol Fe2O3 54,6299 0,3421
FeS2 2,9012 0,0242

3. Menghitung panas reaksi pada kondisi standar (T 25 C) menggunakan entalpi


pembentukan (∆𝐻෡𝑓𝑜 )  Appendix F
Komponen FeS2 O2 Fe2O3 SO2
෡𝑓𝑜 (kJ/g mol)
∆𝐻 -177,9 0 -822,156 -296,90
Himmelblau, D.M., Riggs, J.B. Basic Principles and Calculations in Chemical Engineering 5th ed.
Lanjutan …
4. Menghitung 𝐻𝑅𝑜
• Menggunakan neraca massa
• Menggunakan stoikiometri yang menjadi acuan adalah mol FeS2

෡𝑓𝑜
𝐻𝑅𝑜 = ෍ 𝑛𝑖 𝑥 ∆𝐻 ෡𝑓𝑜
− ෍ 𝑛𝑗 𝑥 ∆𝐻
𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑡𝑎𝑛

𝐻𝑅𝑜 = [ 342 gmol (-822,156 kJ/gmol) + 24,2 gmol (-177,9 kJ/gmol) + 1368 gmol (-296,9 kJ/gmol) ] -
708,3 gmol (-177,9 kJ/gmol) = -5,656 x 105 kJ
atau
𝐻𝑅𝑜 = [ (4/2) 684 gmol (-822,156 kJ/gmol) + (1/2) 684 gmol (-296,9 kJ/gmol) ] - 684 gmol (-177,9
kJ/gmol) = -5,656 x 105 kJ

Himmelblau, D.M., Riggs, J.B. Basic Principles and Calculations in Chemical Engineering 5th ed.
Contoh 2 (T in ≠ Tout)
Reaksi : 𝐶𝑂2 𝑔𝑎𝑠 + 4𝐻2 𝑔𝑎𝑠 → 2𝐻2 𝑂 𝑔𝑎𝑠 + 𝐶𝐻4 𝑔𝑎𝑠
Konversi 40% terhadap CO2. Asumsi bahwa 1,5 mol CO2 masuk ke dalam reactor pada
suhu 700 °C bersama dengan 4 mol H2 pada suhu 100 ° C. Tentukanlah panas yang
dihasilkan, jika gas keluar reactor pada tekanan 1 atm, 500 ° C

CO2, 700 ° C 500 °C


1 atm CO2 lbmol
H2 lbmol
H2O lbmol
H2, 100 ° C CH4 lbmol

Himmelblau, D.M., Riggs, J.B. Basic Principles and Calculations in Chemical Engineering 8th ed.
Lanjutan …
• Asumsi : sistem terbuka dan steady state
• Tekanan sama baik umpan dan produk = 1 atm
• Basis : 1,5 gmol CO2 (gas)
• Neraca Massa :
𝐶𝑂2 𝑔𝑎𝑠 + 4𝐻2 𝑔𝑎𝑠 → 2𝐻2 𝑂 𝑔𝑎𝑠 + 𝐶𝐻4 𝑔𝑎𝑠
 CO2 tidak bereaksi = 0,6 × 1,5 = 0,9 𝑔 𝑚𝑜𝑙
 CO2 yang bereaksi = 0,4 × 1,5 = 0,6 𝑔 𝑚𝑜𝑙
 H2 yang tidak bereaksi = 4 𝑔𝑚𝑜𝑙 − 4 × 0,6 𝑔𝑚𝑜𝑙 = 1,6 𝑔 𝑚𝑜𝑙
 H2O yang dihasilkan = 2 × 0,6 𝑔 𝑚𝑜𝑙 = 1,2 𝑔 𝑚𝑜𝑙
 CH4 yang dihasilkan = 0,6 g mol
• Tentukan panas pembentukan standar (25 °C, 1 atm) dan hitung panas sensibel (100 , 500, 700
°C)
Himmelblau, D.M., Riggs, J.B. Basic Principles and Calculations in Chemical Engineering 8th ed.
Lanjutan …
Q
TP
ΔHR CO2, 700 ° C
1 atm 500 °C
700 CO2 lbmol
H2 lbmol
H2, 100 ° C H2O lbmol
CH4 lbmol

Q3
Q1 100

25 25
ΔHR = Q1 + Q2 + Q3
Q2

Himmelblau, D.M., Riggs, J.B. Basic Principles and Calculations in Chemical Engineering 5th ed.
Lanjutan …

Dicari dengan menggunakan persamaan Cp dT

g mol ෡ 𝒐𝒇 (kJ/g mol)


∆𝑯 ෡ 𝑻𝟐𝟓 𝑪 (kJ/g mol)
∆𝑯
Komponen Masuk Keluar 25 C 100 C 500 C 700 C
CO2 1,5 0,9 -393,250 21,334 31,424
H2 4 1,6 - 2,164 13,831
H2O 2 1,2 -241,835 17,012
CH4 1 0,6 -74,848 23,907

Himmelblau, D.M., Riggs, J.B. Basic Principles and Calculations in Chemical Engineering 8th ed.
Lanjutan …
• Panas reaksi pada T = 25 C
∆𝐻𝑅 25𝑜𝐶 = 1 −74,84 + 2 −241,826 − 1 −393,51 + 4 0 = −164,982 𝑘𝐽
Karena konversi 40% terhadap CO2 (dibuat dalam kondisi berlebih), maka reaksi
pembatasnya adalah H2 sehingga Fraksi reaksi (terhadap H2) :
𝑁𝑎 − 𝑁𝑎𝑜 1,6 − 4
𝜀= = = 0,6
𝑉𝑎 4
Maka Panas reaksi : ∆𝐻𝑅 25𝑜𝐶 = 0,6 × −164,982 𝑘𝐽 = −99,16 𝑘𝐽
• Hitung perubahan entalpi (panas sensibel) dari 298 K ke masing-masing suhu umpan
maupun produk, sehingga didapat tabel :
• Panas yang dihasilkan dari reaski ini adalah
∆𝐻𝑅 = 76,089 kJ - 55,792 kJ + (-99,16 kJ )= - 78,86 kJ atau -78,86 kJ/g mol CO2 dihasilkan

Himmelblau, D.M., Riggs, J.B. Basic Principles and Calculations in Chemical Engineering 8th ed.
Lanjutan …
Panas sensibel (umpan)
Tanda jadi
Senyawa Gmol T (K) ෡
𝑘𝐽 ΔH (kJ) negatif karena
∆𝐻( )
𝑔𝑚𝑜𝑙 suhu berubah
CO2 (gas) 1,5 700 - 31,424 - 47,136 dari 100 dan
H2 (gas) 4 100 - 2,164 - 8,656 700 ke 25 C,
pada saat
Total - 55.792 mengintegral
kan Cp dT
Panas sensibel (umpan)
CO2 (gas) 0,9 500 21,334 19,201
H2 (gas) 1,6 500 13,831 22,130
H2O (gas) 1,2 500 17,012 20,414
CH4 (gas) 0,6 500 23,907 14,344
Total 76,089

Himmelblau, D.M., Riggs, J.B. Basic Principles and Calculations in Chemical Engineering 8th ed.
Contoh 3 (Q = 0)
Hitung suhu nyala teoritis gas CO yang dibakar pada tekanan konstan dengan kelebihan
udara 100%, jika reaktan masuk pada 100 °C dan 1 atm.

Asumsi proses steady state dan efek kesetimbangan diabaikan.

CO, 100 ° C T?
1 atm CO2 lbmol
N2 lbmol
O2 lbmol
Udara 100 ° C
Ekses 100%

Himmelblau, D.M., Riggs, J.B. Basic Principles and Calculations in Chemical Engineering 8th ed.
Contoh 3 (Q = 0)
1
Reaksi : CO 𝑔𝑎𝑠 + 𝑂 𝑔𝑎𝑠 → 𝐶𝑂2 𝑔𝑎𝑠
2 2
Menyusun Neraca Massa
• Basis : 1 g mol CO
• Limiting reaktannya : CO
• O2 untuk reaksi = 0,5 g mol
• Kelebihan O2 = 2 x 0,5 g mol = 1 g mol (O2 masuk reaktor)
• N2 masuk reaktor = (79/21). 1 g mol = 3,76 g mol Komponen Mol masuk Mol keluar
CO (g mol) 1
• CO2 terbentuk = 1 g mol
O2 (g mol) 1 0,5
• O2 sisa = 0,5 g mol N2 (g mol) 3,76 3,76
CO2 (g mol) 1
Himmelblau, D.M., Riggs, J.B. Basic Principles and Calculations in Chemical Engineering 8th ed.
Contoh 3 (Q = 0)
• Hitung panas sensibel dari T standar ke T 373 K (100 C) menggunakan Appendiks F
(Tabel panas pembakaran gas) interpolasi antara suhu 298 – 400 didapat :
Senyawa masuk g mol T (K) ෡
∆𝑯sens (j/ g mol) ෡ (j/ g mol)
∆𝑯f ΔH
Dijumlahkan
CO 1 373 (2912,26 – 728) -110.520 -108.335 untuk
O2 1 373 (2952,58 – 732) 0 2220,58 masing-
masing
N2 3,76 373 (2909,62 – 728) 0 8202.89 komponen,
Total -97.911 sehingga
didapat ΔH

• Untuk suhu keluar kita melakukan trial : misal suhu 2000 K

Himmelblau, D.M., Riggs, J.B. Basic Principles and Calculations in Chemical Engineering 8th ed.
Contoh 3 (Q = 0)
• Hitung panas sensibel dari T standar ke T 373 K (100 C) menggunakan Appendiks F
(Tabel panas pembakaran gas) interpolasi antara suhu 298 – 400 didapat :
Senyawa masuk g mol T (K) ෡
∆𝑯sens (j/ g mol) ෡ (j/ g mol)
∆𝑯f ΔH

CO 1 373 (2912,26 – 728) -110.520 -108.335


O2 1 373 (2952,58 – 732) 0 2220,58
N2 3,76 373 (2909,62 – 728) 0 8202.89
Total -97.911

• Untuk suhu keluar kita melakukan trial : misal suhu 2000 K

Himmelblau, D.M., Riggs, J.B. Basic Principles and Calculations in Chemical Engineering 8th ed.
Contoh 3 (Q = 0)
Senyawa keluar g mol T (K) ෡
∆𝑯sens (j/ g mol) ෡ (j/ g mol)
∆𝑯f ΔH (J)

CO2 1 2000 (92.446 – 912) -393.510 -301.956


O2 0,5 2000 (59.914 – 732) 0 29.591
N2 3,76 2000 (56.902 – 728) 0 211.214
Total -61.151

• Hitung ΔH = ΔH output – ΔH input = -61.151 – (- 97.911) = 36.760 J > 0  terlalu tinggi


• Trial suhu 1750 K
Senyawa keluar g mol T (K) ෡
∆𝑯sens (j/ g mol) ෡ (j/ g mol)
∆𝑯f ΔH (J)

CO2 1 1750 (77.445 – 912) -393.510 -316.977


O2 0,5 1750 (50.555 – 732) 0 24.912
N2 3,76 1750 (47.940 – 728) 0 177.517
Total -114.548

Himmelblau, D.M., Riggs, J.B. Basic Principles and Calculations in Chemical Engineering 8th ed.
Contoh 3 (Q = 0)
• Hitung ΔH = ΔH output – ΔH input = -114.548 – (- 97.911) = -16.637 J < 0  terlalu rendah
• Lakukan interpolasi :
T H
1750 -16.637
T = 1827,89 K = 1554,89 °C
T 0
2000 36.760

Himmelblau, D.M., Riggs, J.B. Basic Principles and Calculations in Chemical Engineering 8th ed.
TUGAS
1. Jika karbon monoksida pada tekanan konstan dibakar dengan udara berlebih dan
suhu gas keluar dari ruang bakar adalah 981 °C. Hitung besarnya % udara berlebih
yang digunakan, jika gas masuk ruang bakar pada suhu 93 ° C.
2. Kerjakan ulang soal no.3 pada contoh soal dengan mengganti suhu umpan menjadi
150 K dan Kelebihan udaranya 150%.
Indriana L

Anda mungkin juga menyukai