Anda di halaman 1dari 15

2013

Disusun Oleh :

Ana Sumarna
(19022118710565)

Setelah mempelajari materi ini, siswa dapat :

1. Menentukan nilai ∆H reaksi dengan


menggunakan data entalpi pembentukan
standar
2. Menjelaskan pengertian energi ikatan
3. Menjelaskan pengertian energi ikatan rata-
rata
4. Menjelaskan Hukum Hess dengan tepat.
5. Menentukan ∆H dengan Hukum Hess.
6. Menentukan nilai ∆H reaksi dengan
menggunakan data energi ikatan
7. Menganalisis perbedaan hasil perhitungan
entalpi reaksi berdasarkan data entalpi
pembentukan standar dan data energi ikatan
rata-rata berbagai jenis zat

[MODUL PEMBELAJARAN
KIMIA SMA KELAS XI IPA]
TERMOKIMIA
Entalpi Pembentukan Standar, Hukum Hess dan Energi Ikatan
BAHAN AJAR

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Telagasari

Kelas / Semester : XI IPA / 1

Mata Pelajaran : Kimia

Materi Pokok : Entalpi Reaksi berdasarkan data perubahan entalpi


pembentukan standar, Hukum Hess dan data energi
ikatan

Pertemuan Ke- :-

Alokasi Waktu : 6 x 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa menunjukkan perilaku rasa ingin tahu dalam menemukan rumus dan
menghitung ∆H reaksi berdasarkan data entalpi pembentukan standar dan
energi ikatan melalui diskusi kelompok
2. Siswa dapat menentukan rumus penentuan entalpi reaksi berdasarkan data
entalpi pembentukan standar dan energi ikatan dengan diberikannya LKS
oleh guru
3. Siswa dapat menentukan ∆H reaksi berdasarkan Hukum Hess dengan
diberikannya LKS oleh guru
4. Berdasarkan data tabel perubahan entalpi pembentukan standar, siswa
dapat menghitung ∆H reaksi berdasarkan data entalpi pembentukan
standar dan energi ikatan
5. Melalui diskusi dan diberikannya beberapa contoh mengenai energi ikatan,
siswa dapat menjelaskan pengertian energi ikatan dan energi ikatan rata-
rata

1 Termokimia
B. Petunjuk Bahan Ajar :
1. Gunakan bahan ajar ini untuk informasi singkat tentang materi Entalpi
Reaksi berdasarkan data perubahan entalpi pembentukan standar, Hukum
Hess dan data energi ikatan, dan urutan yang ada pada mata pelajaran ini
2. Jika kondisi tidak memungkinkan perlu dilengkapi LKS

C. Materi Ajar :

E
ntalpi suatu sistem dapat dianalogikan dengan isi dompet. Meskipun kita
tidak mengetahui isi dompet seseorang, kita dapat mengetahui perubahan
isi dompetnya dengan mengamati perubahan yang terjadi. Jika orang itu
menerima sejumlah uang, maka isi dompetnya akan bertambah.
Sebaliknya, jika mengeluarkan uang, maka isi dompetnya akan berkurang. Begitu
juga dengan reaksi kimia, energi suatu zat tidak dapat dihitung, tapi kita dapat
menghitung perubahan entalpinya. Perubahan entalpi reaksi dapat ditentukan
berdasarkan percobaan, hukum Hess, entalpi pembentukan standar beberapa zat dan
energi ikatan beberapa zat.

Pada bahan ajar ini akan diuraikan materi mengenai penentuan entalpi reaksi
berdasarkan data entalpi pembentukan standar beberapa zat dan berdasarkan data
energi ikatan beberapa zat.

1. Entalpi Pembentukan Standar (∆Hfo)


Perubahan energi (kalor) pada pembentukan 1 mol zat langsung dari unsur-
unsurnya disebut entalpi pembentukan. Jika pengukuran dilakukan pada keadaan
standar (298 K, 1 atm) dan semua unsur-unsurnya dalam bentuk standar, maka
perubahan entalpinya disebut entalpi pembentukan standar (∆Hfo). Contoh :
C (s, grafit) + 2 H2 (g) → CH4 (g) ∆Hfo = -74,8 kJ/mol

2 Termokimia
Tabel 1.1
Entalpi pembentukan standar beberapa zat
Rumus ∆Hfo
Persamaan Reaksi
Kimia Zat (kJ mol-1)
H2O(l) H2(g) + ½ O2(g) → H20(l) -285,85
H2O(g) H2(g) + ½ O2(g) → H2O(g) -241,8
C(grafit) C(grafit) → C(grafit) 0
C(intan) C(grafit) → C(intan) +1,88
C(g) C(grafit) → C(g) +718,4
CO(g) C(grafit) + ½ O2(g) → CO(g) -110,5
CO2(g) C(grafit) + O2(g) → CO2(g) -393,5
C2H5OH(l) 2 C(grafiit) + 3 H2(g) + ½ O2(g) → C2H5OH(l) -277,7
NaCl(s) Na(s) + ½ Cl2(g) → NaCl(s) -410,9
C2H2(g) 2 C(grafit) + H2(g) → C2H2(g) +226,7

Tabel 1.2
Entalpi pembentukan standar beberapa zat
Zat ∆Hfo (kJ/mol) Zat ∆Hfo (kJ/mol)
H2(g) 0 H2O(l) -285,85
O2(g) 0 H2O(g) -241,8
N2(g) 0 CO(g) -110,5
C(grafit) 0 CO2 (g) -393,5
Cl2(g) 0 NaCl(s) -410,9

Unsur-unsur memiliki nilai entalpi pembentukan standar bernilai nol dalam


bentuk bebasnya.

Cara menghitung ∆H reaksi berdasarkan data entalpi pembentukan standar :

∆Hreaksi = ∑∆Hfoproduk - ∑∆Hforeaktan

3 Termokimia
2. Hukum Hess
Pengukuran perubahan entalpi suatu reaksi kadangkala tidak dapat
ditentukan langsung dengan kalorimeter, meisalnya penentuan perubahan
entalpi pembentukan standar. (∆H0f) CO.
Rekasi pembentukan CO adalah:

1
C(s) + 2 O2 (g) → CO (g)

Reaksi pembakaran karbon tidak mungkin hanya menghasilkan gas


CO saja tanpa disertai terbentuknya gas CO2. Jadi, bila dilakukan
pengukuran perubahan entalpi dari reaksi tersebut yang terukur tidak hanya
reaksi pembentukan gas CO saja, tetapi juga terukur pula perubahan entalpi
dari reaksi:

C(s) + O2 (g) → CO2 (g)

Untuk mengatasi persoalan tersebut, Henry Germain Hess (1840)


melakukan serangkaian percobaan dan diperoleh kesimpulan yang dikenal
dengan Hukum Hess, yaitu perubahan entalpi suatu reaksi hanya
tergantung pada keadaan awl (zat-zat pereaksi) dan keadanakhir (zat-zat
hasil reaksi) dari suatu reaksi dan tidak tergantung pada bagaimana
jalannya reaksi.

Penentuan ∆H Berdasarkan Hukum Hess


Untuk memahami penentuan ∆H berdasarkan hukum Hess dapat
menggunakan contoh dari reaksi pembakaran karbon menjadi gas CO2
Reaksi pembakaran karbon menjadi gas CO2 dapat berlangsung dalam 2
tahap, yaitu:
1
Tahap 1: C(s) + 2 O2 (g) → CO (g) ................................. ∆H = a kJ
1
Tahap 2: CO + O2 (g) → CO2 (g) .................................∆H = b kJ
2

4 Termokimia
Dengan demikian, perubahan entalpi secara keseluruhan reaksi pembakaran
karbon menjadi gas CO2 dengan reaksi C(s) + O2 (g) → CO2 (g)............. ∆H
= (a + b), secara analitis dapat dihitung dengan cara:
1
C(s) + 2 O2 (g) → CO (g) ∆H = - 111 kJ
1
CO + O2 (g) → CO2 (g) ∆H = - 283 kJ
2

C(s) + O2 (g) → CO2 (g) ∆H = (-111 kJ + -283 kJ)


= - 394 kJ
Reaksi di atas digambarkan oleh Hess dengan siklus energi yang dikenal
dengan Siklus Hess
Gambar 2.1
SIklus Hess

∆H= -394 kJ

C(s) + O2(g) CO2(g)

∆H: - 111 kJ ∆H: - 283 kJ

1
CO (g) + 2 O2(g)

Jika digambarkan tahap-tahap perubahan energinya, akan didapat suatu


diagram entalpi (diagram tingkat energi) sebagai berikut.
Gambar 2.2
Diagram Energi

C(s) + O2(g)
∆H = -111kJ
1
CO (g) + 2 O2(g)
∆H = -394kJ
∆H = -283kJ

CO2(g)

5 Termokimia
3. Penentuan Entalpi Reaksi berdasaarkan Energi Ikatan

Reaksi kimia terjadi karena pemutusan ikatan-ikatan lama dan pembentukan ikatan
baru. Pada pemutusan ikatan diperlukan energi sedangkan pada pembentukan
dibebaskan energi.

Energi ikatan ialah energi yang diperlukan untuk memutuskan ikatan kimia dalam
1 mol suatu senyawa berwujud gas pada keadaan standar menjadi atom-atom
gasnya. Energi ikatan rata-rata ialah energi rata-rata yang diperIukan untuk
memutuskan suatu ikatan dalam suatu senyawa.

Tabel 3. 1
Energi Berbagai Jenis Ikatan
Energi Energi Energi Energi
No. Ikatan Ikatan Ikatan Ikatan Ikatan Ikatan Ikatan Ikatan
(kJ/mol) (kJ/mol) (kJ/mol) (kJ/mol)
1. Ikatan Tunggal
C-H 413 Si-C 301 H-Br 366 S-S 266
C-C 348 Si-O 368 H-I 299 FF 155
C-N 293 N-H 391 O-H 463 Cl-F 253
C-O 358 N-N 163 O-O 146 Cl-Cl 242
C-F 485 N-O 201 O-F 190 Br-F 237
C-Cl 328 N-F 272 O-Cl 203 Br-Cl 218
C-Br 276 N-Cl 200 O-I 234 Br-Br 193
C-I 240 N-Br 243 S-H 339 I-Cl 208
C-S 259 H-H 436 S-F 327 I-Br 175
Si-H 323 H-F 567 S-Cl 253 I-I 151
Si-Si 226 H-Cl 431 S-Br 218
2. Ikatan Ganda
C=C 614 C≡N 891 N=N 418 S=O 323
C≡C 839 C=O 799 N≡N 941 S=S 418
C=N 615 C≡O 1072 O=O 495

6 Termokimia
Cara menghitung ∆H reaksi berdasarkan energi ikatan :

∆Hreaksi = ∑ energi pemutusan ikatan - ∑ energi pembentukan ikatan


∆Hreaksi = ∑ energi ikatan pereaksi - ∑ energi ikatan produk

7 Termokimia
RANGKUMAN

1. Perubahan entalpi pada pembentukan 1 mol zat langsung dari unsur-


unsurnya disebut entalpi pembentukan.
2. Perubahan entalpi pada pembentukan 1 mol zat langsung dari unsur-
unsurnya dan dilakukan pada keadaan standar (298 K, 1 atm) disebut
entalpi pembentukan standar (∆Hfo).
3. Energi ikatan ialah energi yang diperlukan untuk memutuskan ikatan kimia
dalam 1 mol suatu senyawa berwujud gas pada keadaan standar menjadi
atom-atom gasnya.
4. Hukum Hess Menyatakan bahwa perubahan entalpi suatu reaksi hanya
tergantung pada keadaan awl (zat-zat pereaksi) dan keadanakhir (zat-zat
hasil reaksi) dari suatu reaksi dan tidak tergantung pada bagaimana jalannya
reaksi.
5. Energi ikatan rata-rata ialah energi rata-rata yang diperIukan untuk
memutuskan suatu ikatan dalam suatu senyawa.

8 Termokimia
LATIHAN SOAL

A. PILIHAN JAMAK
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d atau e pada jawaban yang paling
benar!

1. Yang dimaksud dengan entalpi pembentukkan adalah…


a. Kalor yang dilepaskan saat suatu senyawa terbentuk
b. Kalor yang dibutuhkan untuk mengubah senyawa menjadi unsur-unsurnya
c. Kalor yang terlibat dalam pembentukkan 1 mol senyawa dari unsur-
unsurnya
d. Kalor yang dibutuhkan untuk menetralkan suatu asam
e. Kalor yang dilepaskan pada pembakaran 1 mol suatu senyawa

2. Persamaan termokimia yang merupakan entalpi pembentukan standar asam


karbonat, jika diketahui ΔHf° H2CO3(aq) = –699,65 kJ adalah … .
a. 2H+(aq) + CO32–(aq) → H2CO3(aq) ΔHf° = –699,65 kJ
b. H2(g) + C(g) + 3/2 O2(g) → H2CO3(aq) ΔHf° = –699,65 kJ
c. 2H(g) + C(g) + 3/2 O2(g) → H2CO3(aq ΔHf° = –699,65 kJ
d. 2H(g) + C(g) + 3 O(g) → H2CO3(aq) ΔHf° = –699,65 kJ
e. 2H+(aq) + C(g) + 3 O(g) → H2CO3(aq) ΔHf° = –699,65 kJ

3. Diketahui persamaan reaksi:


2NO(g) + O2(g) → 2 NO2(g) ΔH = –x kJ
x merupakan kalor … .
a. pembentukan NO2 d. pembakaran NO
b. pembakaran NO2 e. peruraian NO2
c. pembentukan NO

9 Termokimia
4. Sejumlah magnesium dibakar menghasilkan 1 gram MgO (Ar Mg = 24,O = 16)
dan dilepaskan kalor 14,4 kJ. Perubahan entalpi pembentukan MgO adalah . . .
a. +14,4 kJ d. -288 kJ
b. -14,4 kJ e. -576 kJ
c. +288 kJ

5. Jika diketahui kalor pembentukan H2(g) + Cl2(g) → 2 HCl(g) adalah 185 kJ,
maka besarnya kalor peruraian HCl adalah …
a. +185 kJ d. +92,5 kJ
b. -185 kJ e. -92,5 kJ
c. - 370 kJ

6. Diketahui diagram pembentukan gas SO3 sebagai berikut :

Berdasarkan diagram di atas, maka harga ΔH2 adalah … .


a. -790,4 kJ d. -250,6 kJ
b. -539,8 kJ e. -196,4 kJ
c. -395,2 kJ

10 Termokimia
7. Diketahui persamaan reaksi:
1/2 N2(g) + 3/2 H2(g) → NH3(g) ΔH = –a kJ
1/2 H2(g) + 1/2 Cl2(g) → HCl(g) ΔH = –b kJ
1/2 N2(g) + 2 H2(g) + 1/2 Cl2(g) → NH4Cl(s) ΔH = –c kJ
Besarnya ΔH pada reaksi:
NH3(g) + HCl(g) → NH4Cl(s)
adalah … .
a. – (a + b + c) d. a – (b + c)
b. a + b + c e. 2a + 2b – c
c. a + b – c
8. Diketahui energi ikatan sebagai berikut:
C – H = 414 kJ mol-1 O – H = 464 kJ mol-1
C = O = 803 kJ mol-1 O = O = 498 kJ mol-1
Jika ΔH pembakaran C2H2 = -1,26 x 103 kJ mol-1, maka energi ikatan C ≡ C
adalah . . . .
a. 841 kJ d. 260 kJ
b. 807 kJ e. 540 kJ
c. 309 kJ

9. Diketahui energi ikatan:


C – C = 348 kJ/mol Cl – Cl = 242 kJ/mol
H – Cl = 431 kJ/mol C – Cl = 328 kJ/mol
C – H = 423 kJ/mol
Besarnya ΔH pada reaksi:

adalah … .
a. +94 kJ d. -94 kJ
b. +81 kJ e. -208 kJ
c. -81 kJ

11 Termokimia
10. Diketahui energi ikatan N ≡ N = 163 kJ/mol dan H–H = 436 kJ/mol. Pada
reaksi:
½ N2 (g) + 3/2 H2(g) → NH3(g) ΔH = –438 kJ/mol
energi ikatan rata-rata N–H adalah … .
a. 1.173,5 kJ d. 195,5 kJ
b. 735,5 kJ e. 130 kJ
c. 391 kJ

B. URAIAN
Jawablah soal-soal berikut ini dengan benar pada lembar jawaban yang telah
disediakan!

1. Diketahui ΔHf° H2CO3(aq) = –699,65 kJ/mol. Hitunglah besarnya perubahan


entalpi pada penguraian 496 gram H2CO3 (Ar H = 1, C = 12, O = 16) dan
tuliskan persamaan termokimia peruraian H2CO3.

2. Diketahui reaksi:
CaCO3(s) → CaO(s) + CO2(g) ΔH = + 130 kJ
3 CaO(s) + 2 H3PO4(l) → Ca3(PO4)2(s) + 3 H2O(l) ΔH = – 512 kJ
Hitunglah besarnya ΔH pada reaksi:
CaCO3(s) + 2 H3PO4(l) → Ca3(PO4)2(s) + 3 H2O(l) + 3 CO2(g)

3. Diketahui CCl4(g) → C(g) + 4Cl(g) ∆Ho = 1303,58 kJ


Tentukanlah energi ikatan rata-rata C─Cl dalam CCl4.

12 Termokimia
4. Dengan menggunakan tabel energi ikatan, tentukan perubahan entalpi reaksi
berikut :
a. CH4(g) + Cl2(g) → CH3Cl(g) + HCl(g)
b. H O
│ ║
H─ C ─O─H (g) + O2 → H ─ C ─O─H (g) + H2O(g)

H
c. CH2═CH2(g) + HCl(g) → CH3─CH2Cl(g)
O

d. CH3─C─H (g) + H2(g) → CH3─CH2─OH(g)

5. Diketahui:
ΔHf° CH4(g) = –75 kJ/mol
kalor penguapan C(s) = 714 kJ/mol
energi ikatan H2(g) = 437 kJ/mol
Hitunglah besarnya energi ikatan rata-rata C – H pada reaksi:
CH4(g) → C(s) + 4 H(g)

13 Termokimia
DAFTAR PUSTAKA

Brady, James E. dan John R. Holum. 1988. Fundamental of Chemistry. Ney York :
John Wiley & Sons, Inc.

Petrucci, Ralph H. 1985. Kimia Dasar. Jakarta : Erlangga.

Purba, Michael. 2006. Kimia untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga.

Utami, Budi dan Sri Yamtimah, dkk.2009. Kimia Untuk SMA/MA Kelas XI
Program Ilmu Alam. Jakarta : CV. HaKa MJ.

14 Termokimia

Anda mungkin juga menyukai