Disusun Oleh :
Sicylia Laurenttina
(A1F016002)
[MODUL PEMBELAJARAN
KIMIA SMA KELAS XI IPA]
TERMOKIMIA
Entalpi Pembentukan Standar dan Energi Ikatan
Pertemuan Ke- :-
A. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa menunjukkan perilaku rasa ingin tahu dalam menemukan rumus dan
menghitung ∆H reaksi berdasarkan data entalpi pembentukan standar dan energi
ikatan melalui diskusi kelompok
2. Siswa dapat menentukan rumus penentuan entalpi reaksi berdasarkan data entalpi
pembentukan standar dan energi ikatan dengan diberikannya LKPD oleh guru
3. Berdasarkan data tabel perubahan entalpi pembentukan standar, siswa dapat
menghitung ∆H reaksi berdasarkan data entalpi pembentukan standar dan energi
ikatan
4. Melalui diskusi dan diberikannya beberapa contoh mengenai energi ikatan, siswa
dapat menjelaskan pengertian energi ikatan dan energi ikatan rata-rata
B. Petunjuk Bahan Ajar :
1. Gunakan bahan ajar ini untuk mendapatkan sedikit informasi mengenai materi
Entalpi Reaksi berdasarkan data perubahan entalpi pembentukan standar dan data
energi ikatan, dan urutan yang ada pada mata pelajaran ini
2. Jika kondisi tidak memungkinkan perlu dilengkapi LKPD
E
ntalpi suatu sistem dapat dianalogikan dengan perubahan saldo di rekening
bank. Yang kita tidak mengetahui isi dari rekening seseorang, tetapikita dapat
mengetahui perubahan isi saldonya dengan mengamati perubahan yang terjadi.
Jika orang itu menabung atau mendapatkan transferan yang masuk, maka
jumlah saldo di rekening akan bertambah. Sebaliknya, jika mengambil uang atau mentransfer
uangnya ke rekening lain, maka saldonya akan berkurang. Begitu juga dengan reaksi kimia,
energi suatu zat tidak dapat dihitung, tapi kita dapat menghitung perubahan entalpinya.
Perubahan entalpi reaksi dapat ditentukan berdasarkan percobaan, hukum Hess, entalpi
pembentukan standar beberapa zat dan energi ikatan beberapa zat.
Pada bahan ajar ini akan diuraikan materi mengenai penentuan entalpi reaksi berdasarkan
data entalpi pembentukan standar beberapa zat dan berdasarkan data energi ikatan beberapa zat.
1. Perubahan Entalpi Standar ((∆Ho)
Perubahan entalpi adalah perubahan panas dari reaksi pada suhu dan tekanan yang tetap,
yaitu selisih antara entalpi zat-zat hasil dikurangi entalpi zat-zat reaktan.
Rumus : ΔH = Hh - Hr
ΔH : perubahan entalpi
Hh : entalpi hasil reaksi
Hr : entalpi zat reaktan.
Pada Reaksi Eksoterm : ΔH = - X Kkal
Pada Reaksi Endoterm : ΔH = X Kkal
Contoh soal :
Hitung entalpi pembakaran CH4 (g) menjadi CO2 (g) dan H2O(g) Pada temperatur 298 K, bila
diketahui pada temperatur tersebut : ΔH. CH4 = -74,873 KJ mol-1 ; ΔH. O2 = 0,00 KJ mol-1 ,
ΔH. H2O = -241,827 KJ mol-1 , ΔH. CO2 = - 393,522 KJ mol-1
ΔH. CO2 = - 393,522 KJ mol-1 dan ΔH. H2O = -241,827 KJ mol-1
Jawab :
CH4 + 2O2 CO2 + 2H2O
ΔH = H {CO2 + (2 x H2O)} – H {CH4 + (2 x O2)}
ΔH = {- 393,522 + (2 x (- 241,827)} - {- 74,873 + (2 x 0,000)}
ΔH = - 802,303 KJ mol-1
Tanda negatif menunjukkan bahwa reaksi di atas merupakan reaksi eksoterm.
Contoh Soal:
Hitung entalpi pembentukan standar dari CS2 (l) dimana:
C(grafit) + O2 (g) CO2 (g) ∆Ho = -393,5 kJ
S(rombik) + O2 (g) SO2 (g) ∆Ho = -296.1 kJ
Pembahasan
Balikkan dulu reaksi diatas dari reaksi pembentukan NaCl menjadi menjadi reaksi
penguraian NaCl, jangan lupa untuk ubah juga tanda ΔH:
2Na + Cl2 → 2NaCl ΔH = − 10x kJ
2NaCl → 2Na + Cl2 ΔH = + 10x kJ
Ubah koefisien NaCl menjadi 1, sehingga semua koefisien harus dibagi 2 menjadi
seperti ini:
NaCl → Na + 1/2 Cl2 ΔH = + 5x kJ
→ Perubahan entalpi reaksi ini dapat diperoleh dengan menyusun dan menjumlahkan 2
reaksi yang dekat sebagai berikut. Reaksi 1 ditulis tetap sedangkan reaksi 2 dibagi 2 :
ENERGI IKATAN
CONTOH SOAL
1. Diketahui : H2 H + H ΔH = +104 Kkal
Cl2 Cl + Cl ΔH = + 58 Kkal
2HCl 2H + 2Cl ΔH = +206 Kkal
Ditanyakan : ΔH pada reaksi berikut :
H2 + Cl2 2 HCl
Jawab :
H2 H + H ΔH = + 104 Kkal
Cl2 Cl + Cl ΔH = + 58 Kkal
2H + 2 Cl 2HCl ΔH = - 206 Kkal +
H2 + Cl2 2HCl ΔH = - 44 Kkal
Jadi ΔH = - 44 Kkal
Pembahasan
Dari reaksi pada soal, seperti nomor 1
5. Jika diketahui kalor pembentukan H2(g) + Cl2(g) → 2 HCl(g) adalah 185 kJ,
maka besarnya kalor peruraian HCl adalah …
a. +185 kJ d. +92,5 kJ
b. -185 kJ e. -92,5 kJ
c. - 370 kJ
adalah … .
a. +94 kJ d. -94 kJ
b. +81 kJ e. -208 kJ
c. -81 kJ
10. Diketahui energi ikatan N ≡ N = 163 kJ/mol dan H–H = 436 kJ/mol. Pada
reaksi:
1/2 N2(g) + 3/2 H2(g) → NH3(g) ΔH = –438 kJ/mol
energi ikatan rata-rata N–H adalah … .
a. 1.173,5 kJ d. 195,5 kJ
B. URAIAN
Jawablah soal-soal berikut ini dengan benar pada lembar jawaban yang telah
disediakan!
2. Diketahui reaksi:
CaCO3(s) → CaO(s) + CO2(g) ΔH = + 130 kJ
3 CaO(s) + 2 H3PO4(l) → Ca3(PO4)2(s) + 3 H2O(l) ΔH = – 512 kJ
Hitunglah besarnya ΔH pada reaksi:
CaCO3(s) + 2 H3PO4(l) → Ca3(PO4)2(s) + 3 H2O(l) + 3 CO2(g)
5. Diketahui:
ΔHf° CH4(g) = –75 kJ/mol
kalor penguapan C(s) = 714 kJ/mol
energi ikatan H2(g) = 437 kJ/mol
Hitunglah besarnya energi ikatan rata-rata C – H pada reaksi:
CH4(g) → C(s) + 4 H(g)
Purba, Michael. 2006. Kimia untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga.
Utami, Budi dan Sri Yamtimah, dkk.2009. Kimia Untuk SMA/MA Kelas XI
Program Ilmu Alam. Jakarta : CV. HaKa MJ.