Anda di halaman 1dari 13

CONTOH SOAL TERMOKIMIA

A. Berdasarkan eksperimen / percobaan

Rumus yang digunakan untuk menghitung jumlah kalor bila kalor dari kalorimeter
diabaikan adalah sebagai berikut.

q = m x c x ΔT

Namun, bila kalor dari kalorimeter diperhitungkan, rumusnya menjadi :

q = (m x c x ΔT) + (C x ΔT)

Keterangan :

q = kalor reaksi (J)

m = massa zat( g)

c = kalor jenis zat (J/g oC atau J/gK)

ΔT = perubahan suhu ( oC atau K)

C = kapasitas kalor zat (J/ oC atau J/K)

Contoh soal

1. 10 g NaOH dimasukkan ke dalam kalorimeter yang berisi 150 g air. Jika kalor
jenis air = 4,2 J/g oC dan selisih suhu sebelum dan sesudah reaksi 5 oC , maka
hitunglah:

a. Kalor pelarutan NaOH, bila jumlah kalor dari kalorimeter diabaikan.

b. Kalor pelarutan NaOH, bila menggunakan bejana aluminium dan tanpa


mengabaikan banyaknya kalor dari kalorimeter (kapasitas kalor dari kalorimeter =
9,1 kJ/ oC)

Penyelesaian :

Diketahui : Massa NaOH = 10 g


Massa H2O = 150 g

Massa larutan = 160 g

c = 4,2 J/g oC

C = 9,1 kJ/ oC

ΔT = 5 0C

Ditanyakan : q.

Jawaban :

a. Bila kalor dari kalorimeter diabaikan, maka :

q = m x c x ΔT = 160 g x 4,2 J/g oC x 5 oC = 3360 J

Jadi, kalor pelarutan NaOH adalah 3360 J.

b. q = q larutan NaOH – q kalorimeter.

Karena dalam pelarutan NaOH terjadi kenaikan suhu, maka sistem melepaskan
kalor. Oleh karena itu, tanda untuk larutan NaOH negatif, sehingga:

q = - (q larutan + q kalorimeter)

q = - (m x c x Δt larutan + C x ΔT kalorimeter)

q = -((160 g 4,2 J/g oC x 5 oC) + (9,1 kJ/ oC x 5 oC))

= 3360 J+ 45500 J

= 48860 J

Jadi, kalor pelarutan NaOH adalah 48860 J.


2. Berapakah jumlah kalor yang diterima 1 kg air bila dipanaskan dari suhu 20 0C
menjadi 30 oC? (diketahui kalor jenis air = 4,2 J /g oC)

Diketahui :

m = 1 kg = 1000 g

T= (30-20) oC = 10 oC

c = 4,2 J/g oC

Ditanyakan : q.

Jawaban : q = m x c x ΔT = 1000g x 4,2 J/g 0C x 10 oC = 42 kJ

Jadi, kalor yang diterima 1 kg air sebesar 42 kJ.

3. 50 mL NaOH 0,1 M direaksikan dengan 50 mL CH3COOH 0,1 M dalam


kalorimeter yang terbuat dari aluminium (dengan kalor jenis aluminium = 9,0 kJ/
o
C) Reaksi ini mengalami kenaikan suhu 4 oC . Bila kalor yang diserap aluminium
diabaikan, hitunglah kalor reaksinya (Berat jenis larutan dianggap 1 g/mL, c = 4,18
J/g oC)

Diketahui :

V NaOH = 50 mL

[NaOH] = 0,1 M

V CH3COOH = 50 mL

[CH3COOH] = 0,1 M

C kalorimeter = 9,0 kJ/ oC

ΔT = 4 oC

ρ larutan = 1 g/mL
kalor yang diserap aluminium diabaikan.

Ditanyakan : q.

Jawab :

Vtotal = 50 ml + 50 ml = 100 ml

m = Vtotal = 1 g/mL x 100 mL = 100 g

q = m x c x ΔT

= 100 g x 4,18 J/g oC x 4 oC

= 1672 J

Jadi, kalor reaksinya sebesar 1672 J.

B. Berdasarkan Hukum Hess

Tidak semua reaksi kimia berlangsung dalam satu tahap, contohnya reaksi
pembuatan belerang (baik melalui proses kontak maupun kamar timbal) dan reaksi
pembuatan besi dari biji besi. Namun, menurut Hess berapa pun tahap reaksinya,
jika bahan awal dan hasil akhirnya sama, akan memberikan perubahan entalpi yang
sama. Perhatikan contoh berikut.

Contoh :

1. Reaksi langsung:

S(s) + 3/2 O2(g) → SO3(g) ΔH = - 395,72 kJ

Reaksi tak langsung, 2 tahap:

S(s) + O2(g) → SO2(g) ΔH = -296,81 kJ

SO2(g) + ½ O2(g) → SO3(g) ΔH = - 98,96 kJ


Bila dijumlahkan:

S(s) + 3/2 O2(g) → SO3(g) ΔH = -395,72 kJ

Persamaan reaksi tersebut dapat dinyatakan dalam diagram tingkat energi atau
diagram siklus, seperti pada gambar :

Diagram di atas juga dapat digambarkan sebagai berikut.


Cara menghitung entalpi berdasarkan Hukum Hess dapat diperhatikan lagi.

2. Tentukan harga entalpi dari reaksi :

C(s) + 2H2(g) + ½ O2(g) → CH3OH(g)

Bila diketahui :

I. CH3OH(g) + 3/2 O2(g) → CO2(g) + 2H2O(g) ΔH = - 764 kJ

II. C(s) + O2(g) → CO2(g) ΔH = - 393,5 kJ

III. H2(g) + ½ O2(g) → H2O(g) ΔH = - 241,8 kJ

II. C(s) + O2(g) → CO2(g) ΔH = - 393,5 kJ.

III. 2 H2(g) + O2(g) → 2 H2O(g) ΔH = - 483,6 kJ ( reaksi III x2 )

I. CO2(g) + 2H2O(g) → CH3OH(g) + 3/2 O2(g) ΔH = + 764 kJ (reaksi I dibalik)

C(s) + 2 H2(g) + 1/2O2(g) → CH3OH(g) ΔH = + 113,1 kJ


3. Diketahui : 2H2(g) + O2(g) 2H2O(cair) ΔH = -136 Kkal

H2(g) + O2(g) H 2O2(cair) ΔH = -44,8 Kkal

Hitung ΔH untuk reaksi :

2H2O2(cair) 2H2O + O2

Jawab :

2H2 + O2 2H2O ΔH = -136 Kkal

2H2O2 2 H2 + 2O2 ΔH = +89,6 Kkal

2H2O2 2H2O + O2 ΔH = -46,4 Kkal

4. Diketahui :
I. C + O2 CO2 ΔH = - 94 Kkal
II. H2 + ½ O2 H2O ΔH = - 68 Kkal
III. 2C + 3H2 C2H6 ΔH = - 20 Kkal
Ditanyakan : berapa x pada reaksi :
C2H6 + 7/2 O2 2CO2 + 3H2O ΔH = x Kkal
Jawab :
I. 2C + 2O2 2CO2 ΔH = -188 Kkal (reaksi I x2 )
II. 3H2+ 3/2 O2 3 H2O ΔH = - 204 Kkal (reaksi II x3 )
III. C2H6 2C + 3H2 ΔH = 20 Kkal (reaksi III
dibalik)

C2H6 + 7/2 O2 2CO2 + 3 H2O ΔH = -372 Kkal

ΔH = - 372 Kkal, maka x = -372 Kkal.


C. Berdasarkan Entalpi Pembentukan Standar

Data dari entalpi pembentukan standar dapat juga digunakan untuk menghitung H
reaksi (ΔHR). Zat-zat pereaksi mengurai membentuk unsur-unsurnya, kemudian
unsur-unsur hasil uraian tersebut membentuk zat baru. Rumus yang digunakan
adalah :

ΔHR = Σ ΔHf hasil reaksi – Σ ΔHf pereaksi

Perhatikan contoh perhitungan berikut.

Contoh Soal :

1. CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2 H2O(l) ΔH = - 802 kJ.

Berdasarkan entalpi pembentukan standar, hitunglah ΔHf CH4(g).

Jawaban :

ΔHR = [1 ΔHf CO2 + 2 ΔHf H2O] – [ ΔHf CH4 + 3 ΔHf O2)

- 802 kJ = [1(- 393,51) + 2 (-285,83)] – [ ΔHf CH4 + 3 . 0] kJ

- 802 kJ = [- 393,51 + (-571,66)] kJ – [ ΔHf CH4] kJ

ΔHf CH4 = - 163,17 kJ

Jadi, entalpi pembentukannya adalah - 163,17 kJ.


2. Diketahui entalpi pembentukan NH4NO3(g), N2O(g) dan H2O(g)
berturut-turut = - 365,6 kJ; + 81,6 kJ; dan - 241,8 kJ. Hitunglah entalpi
rcaksi dari:

NH4NO3(g) → N2O (g) + 2H2O(g)

Petunjuk :

Ubahlah pernyataan dalam kalimat di atas menjadi persamaan termokimia, Zat


yang dibentuk 1 mol ditulis di ruas kanan, dibcntuk dari unsur-unsurnya.

Penyelesaian :

Diketahui :

Pembentukan NH4NO3(g)

Reaksi I : N2(g) + 2H2(g) + 3/2 O2(g) → NH4NO3(g) ΔH = - 365,6 kJ (I)

Pembentukan N2O(g)

Reaksi II : N2(g) + 1/2 O2(g) → N2O(g) ΔH = +81,6 kJ (II)

Pcmbentukan H2O(g)

Reaksi III : H2(g) + 1/2 O2(g) → H2O(g) ΔH = -241,8 kJ (III)

Ditanyakan :

ΔH dari NH4NO3(g) → N2O(g) + H2O(g)

Jawaban :

I. NH4NO3(g) → N2(g) + 2H2(g) + 3/2 O2(g) ΔH =- 365,6 kJ (reaksi dibalik)

II. N2 (g) + ½ O2(g) → N2O(g) ΔH = + 81,6 kJ (reaksi tetap).

III. 2H2(g) + O2(g) → 2H2O (g) ΔH = - 483,6 kJ (reaksi dikalikan 2)

NH4NO3(g → N2O(g) + 2H2O(g) ΔH= - 767,6 kJ.


3. Tentukan entalpi pembakaran dari H2S(g), bila entalpi pembentukan H2S,
H2O, dan SO2, berturut-turut = 20,6 kJ/mol; - 241,81 kJ/mol; dan – 296,81
kJ/mol.

Pembahasan :

Reaksi pembakaran H2S adalah :

H2S(g) + ½ O2(g) → H2O(g) + SO2(g)

ΔHR = [ΔHf H2O(g) + ΔHf SO2(g)] – [ΔHf H2S + ΔHf O2]

= [- 241,81 + (- 296,81)] kJ – [(-20,6) + 0] kJ

= 518,02 kJ

Jadi, entalpi pembakarannya adalah 518,02 kJ

D. Berdasarkan Energi Ikatan

Energi ikatan adalah energi yang digunakan untuk memutuskan ikatan kimia dari 1
mol senyawa yang berbentuk gas menjadi atom-atom gas pada keadaan standar.
Misalnya untuk memutuskan ikatan 1 mol oksigen diperlukan energi sebesar 498,3
kJ/mol. Artinya, energi ikatan 0= 0 dalam molekul O2 = 498,3 kJ. Reaksi
penguraiannya adalah sebagai berikut.

O2(g) → O(g) + O(g) ΔH= 498,3 kJ

Energi ikatan juga disebut sebagai energi disosiasi, yang dilambangkan dengan D.
Semakin banyak jumlah ikatan antar atom atau jumlah pasangan terikat dari suatu
atom, maka nilai energi ikatan semakin besar dan ikatan antar atom juga semakin
kuat. Sebagai contoh ikatan dari atom-atom berikut.
C - C = 345

C = C 611 kJ/mol,

C  C = 837 kJ/mol

Tabel 1. Energi Ikatan Beberapa Atom

IkatanEnergi Ikatan

(kj/mol) IkatanEnergi Ikatan

(kj/mol)

H-H 436 C–O 350

H–C 415 C=O 741

H-N 390 C-Cl 330

H–F 569 NN 946

H–Cl 432 O = O498

H–Br 370 F–F 160

C–C 345 Cl–Cl 243

C=C 611 I–I 150

C–Br 275 Br–Br190

CC 837 CN 891

O-H 464

Sumber : Bredy, 1999, Lamp. C. hlm. 36

Perhitungan H reaksi berdasarkan energi ikatan dan reaksi kimia antar molekul
(bukan antar unsur) merupakan reaksi yang berlangsung dua tahap, yaitu:
1. Tahap pemutusan ikatan dari zat-zat pereaksi. Dalam hal ini diperlukan kalor
(ingat definisi dari Energi Ikatan).

2. Tahap pembentukan ikatan, merupakan pelepasan kalor dan terdapat pada


zat hasil reaksi.

Secara umum, perhitungan entalpinya dirumuskan dengan:

ΔH reaksi = Σ energi ikatan pereaksi yang putus - Σ energi ikatan zat hasil reaksi
yang terbentuk.

Dari rumus ini dapat ditentukan:

a. ΔH dari reaksi yang bersangkutan

b. energi ikatan rata-rata dari suatu molekul

c. energi disosiasi ikatan

Agar lebih jelas, perhatikan contoh soal perhitungan berdasarkan energi ikatan
berikut.

Contoh Soal :

Hitunglah entalpi pembakaran metanol menjadi formaldehid dengan reaksi berikut.

CH3OH(g) + ½ O2(g) → HCHO(g) + H2O(g)

Diketahui energi ikatan rata-rata dari C–H = 415 kJ; C–O = 356 kJ; O–H = 463 kJ;
O=O = 498, 3 kJ; dan C=O = 724 kJ.

Pembahasan :

Untuk mempermudah menghitungnya, tuliskan dulu rumus strukturnya, menjadi:

ΔH reaksi = E energi yang diputuskan - E energi ikat yang dibentuk.


Energi ikatan yang diputuskan (kJ) Energi ikatan yang dibentuk (kJ)

3 C-H = 3 x 415 =1.245 2 C-H = 2 x 415 = 830

1 C-O = 1 x 356 = 356 1 C=O = 1 x 724 = 724

1 O- H= 1 x 463 = 463 2 O-H = 2 x 463 = 926

½ O-O = ½ x 498 = 249

Jumlah = 2.313 Jumlah = 2.480

ΔH = 2313 - 2480 kJ = - 167 kJ

Jadi entalpi pembakaran metanol adalah - 167 kJ.

Anda mungkin juga menyukai