Rumus yang digunakan untuk menghitung jumlah kalor bila kalor dari kalorimeter
diabaikan adalah sebagai berikut.
q = m x c x ΔT
q = (m x c x ΔT) + (C x ΔT)
Keterangan :
m = massa zat( g)
Contoh soal
1. 10 g NaOH dimasukkan ke dalam kalorimeter yang berisi 150 g air. Jika kalor
jenis air = 4,2 J/g oC dan selisih suhu sebelum dan sesudah reaksi 5 oC , maka
hitunglah:
Penyelesaian :
c = 4,2 J/g oC
C = 9,1 kJ/ oC
ΔT = 5 0C
Ditanyakan : q.
Jawaban :
Karena dalam pelarutan NaOH terjadi kenaikan suhu, maka sistem melepaskan
kalor. Oleh karena itu, tanda untuk larutan NaOH negatif, sehingga:
q = - (q larutan + q kalorimeter)
q = - (m x c x Δt larutan + C x ΔT kalorimeter)
= 3360 J+ 45500 J
= 48860 J
Diketahui :
m = 1 kg = 1000 g
T= (30-20) oC = 10 oC
c = 4,2 J/g oC
Ditanyakan : q.
Diketahui :
V NaOH = 50 mL
[NaOH] = 0,1 M
V CH3COOH = 50 mL
[CH3COOH] = 0,1 M
ΔT = 4 oC
ρ larutan = 1 g/mL
kalor yang diserap aluminium diabaikan.
Ditanyakan : q.
Jawab :
Vtotal = 50 ml + 50 ml = 100 ml
q = m x c x ΔT
= 1672 J
Tidak semua reaksi kimia berlangsung dalam satu tahap, contohnya reaksi
pembuatan belerang (baik melalui proses kontak maupun kamar timbal) dan reaksi
pembuatan besi dari biji besi. Namun, menurut Hess berapa pun tahap reaksinya,
jika bahan awal dan hasil akhirnya sama, akan memberikan perubahan entalpi yang
sama. Perhatikan contoh berikut.
Contoh :
1. Reaksi langsung:
Persamaan reaksi tersebut dapat dinyatakan dalam diagram tingkat energi atau
diagram siklus, seperti pada gambar :
Bila diketahui :
2H2O2(cair) 2H2O + O2
Jawab :
4. Diketahui :
I. C + O2 CO2 ΔH = - 94 Kkal
II. H2 + ½ O2 H2O ΔH = - 68 Kkal
III. 2C + 3H2 C2H6 ΔH = - 20 Kkal
Ditanyakan : berapa x pada reaksi :
C2H6 + 7/2 O2 2CO2 + 3H2O ΔH = x Kkal
Jawab :
I. 2C + 2O2 2CO2 ΔH = -188 Kkal (reaksi I x2 )
II. 3H2+ 3/2 O2 3 H2O ΔH = - 204 Kkal (reaksi II x3 )
III. C2H6 2C + 3H2 ΔH = 20 Kkal (reaksi III
dibalik)
Data dari entalpi pembentukan standar dapat juga digunakan untuk menghitung H
reaksi (ΔHR). Zat-zat pereaksi mengurai membentuk unsur-unsurnya, kemudian
unsur-unsur hasil uraian tersebut membentuk zat baru. Rumus yang digunakan
adalah :
Contoh Soal :
Jawaban :
Petunjuk :
Penyelesaian :
Diketahui :
Pembentukan NH4NO3(g)
Pembentukan N2O(g)
Pcmbentukan H2O(g)
Ditanyakan :
Jawaban :
Pembahasan :
= 518,02 kJ
Energi ikatan adalah energi yang digunakan untuk memutuskan ikatan kimia dari 1
mol senyawa yang berbentuk gas menjadi atom-atom gas pada keadaan standar.
Misalnya untuk memutuskan ikatan 1 mol oksigen diperlukan energi sebesar 498,3
kJ/mol. Artinya, energi ikatan 0= 0 dalam molekul O2 = 498,3 kJ. Reaksi
penguraiannya adalah sebagai berikut.
Energi ikatan juga disebut sebagai energi disosiasi, yang dilambangkan dengan D.
Semakin banyak jumlah ikatan antar atom atau jumlah pasangan terikat dari suatu
atom, maka nilai energi ikatan semakin besar dan ikatan antar atom juga semakin
kuat. Sebagai contoh ikatan dari atom-atom berikut.
C - C = 345
C = C 611 kJ/mol,
C C = 837 kJ/mol
IkatanEnergi Ikatan
(kj/mol)
O-H 464
Perhitungan H reaksi berdasarkan energi ikatan dan reaksi kimia antar molekul
(bukan antar unsur) merupakan reaksi yang berlangsung dua tahap, yaitu:
1. Tahap pemutusan ikatan dari zat-zat pereaksi. Dalam hal ini diperlukan kalor
(ingat definisi dari Energi Ikatan).
ΔH reaksi = Σ energi ikatan pereaksi yang putus - Σ energi ikatan zat hasil reaksi
yang terbentuk.
Agar lebih jelas, perhatikan contoh soal perhitungan berdasarkan energi ikatan
berikut.
Contoh Soal :
Diketahui energi ikatan rata-rata dari C–H = 415 kJ; C–O = 356 kJ; O–H = 463 kJ;
O=O = 498, 3 kJ; dan C=O = 724 kJ.
Pembahasan :