Anda di halaman 1dari 12

T E R M O K I M I A

Entalpi Pembentukan
Standar dan Energi
Ikatan Rata-Rata
Disusun Oleh :

Suyanti

2014

UNIVERSITAS LAMPUNG
BAHAN AJAR

A. Kompetensi Dasar :
1.1 Menyadari adanya keteraturan dari sifat termokimia sebagai wujud
kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan
tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya
bersifat tentatife
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, jujur, ulet, teliti)
dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang
diwujudkan dalam sikap sehari-hari
3.5 Menentukan ∆H reaksi berdasarkan hukum Hess, data perubahan entalpi
pembentukan standar, dan data energi ikatan
4.5 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil
percobaan penentuan ∆H suatu reaksi.

A. Tujuan Pembelajaran :
Adapun tujuan pembelajaran ini adalah sebagai berikut :
1. Siswa dapat mensyukuri dengan sungguh-sungguh keteraturan entalpi
pembentukan standar dan energi ikatan sebagai wujud kebesaran Tuhan YME
setelah mengikuti pembelajaran dengan baik
2. Siswa menunjukkan perilaku rasa ingin tahu dalam menemukan rumus dan
menghitung ∆H reaksi berdasarkan data entalpi pembentukan standar dan
energi ikatan melalui diskusi kelompok
3. Siswa dapat menentukan rumus penentuan H reaksi dengan tepat
berdasarkan data entalpi pembentukan standar dan energi ikatan setelah
mengerjakan LKPD melaluidiskusi kelompok
4. Siswa dapat menghitung ∆H reaksi dengan tepat berdasarkan data entalpi
pembentukan standar dan energi ikatan setelah menemukan setelah
mengerjakan LKPD melaluidiskusi kelompok
5. Siswa dapat menjelaskan pengertian energi ikatan dan energi ikatan rata-
rata dengan benar setelah mengerjakan LKPD melalui diskusi kelompok

Bahan ajar (Suyanti) | 69


B. Indikator Pengetahuan
3.5.1. Menentukan nilai ∆H reaksi dengan menggunakan data entalpi
pembentukan standar
3.5.2. Menjelaskan pengertian energi ikatan
3.5.3. Menjelaskan pengertian energi ikatan rata-rata
3.5.4. Menentukan nilai ∆H reaksi dengan menggunakan data energi ikatan
3.5.5. Menjelaskan perbedaan hasil perhitungan ∆H reaksi berdasarkan data
entalpi pembentukan standar dan data energi ikatan

Bahan ajar (Suyanti) | 70


Entalpi suatu sistem dapat dianalogikan dengan isi dompet.

Meskipun kita tidak mengetahui isi dompet seseorang,

kita dapat mengetahui perubahan isi dompetnya dengan

mengamati perubahan yang terjadi. Jika orang itu

menerima sejumlah uang, maka isi dompetnya akan

bertambah. Sebaliknya, jika mengeluarkan uang, maka isi

dompetnya akan berkurang. Begitu juga dengan reaksi

kimia, energi suatu zat tidak dapat dihitung, tapi kita

dapat menghitung perubahan entalpinya. Perubahan entalpi

reaksi dapat ditentukan berdasarkan percobaan, hukum

Hess, entalpi pembentukan standar beberapa zat dan

energi ikatan beberapa zat.

Pada bahan ajar ini akan diuraikan materi mengenai

penentuan entalpi reaksi berdasarkan data entalpi

pembentukan standar beberapa zat dan berdasarkan data

energi ikatan beberapa zat.

Bahan ajar (Suyanti) | 71


1. Entalpi Pembentukan Standar (∆Hfo)

Perubahan energi (kalor) pada pembentukan 1 mol zat

langsung dari unsur-unsurnya disebut entalpi pembentukan.

Entalpi pembentukan dinyatakan dengan ∆Hf. Jika

pengukuran dilakukan pada keadaan standar (298 K, 1 atm)

dan semua unsur-unsurnya dalam bentuk standar, maka

perubahan entalpinya disebut entalpi pembentukan standar

(∆Hfo). Sebagai contoh persamaan termokimia untuk

pembentukan air dan uapnya pada temperature 100oC dan

tekanan 1 atm adalah sebagai berikut.


1
H2(g) + O2(g) → H2O(l) ∆Hfo = -283 kJ
2
1
H2(g) + O2(g) → H2O(g) ∆Hfo = -242 kJ
2

Jika ingin mendapatkan ∆H reaksi penguapan air maka

persamaan reaksi pembentukan air di balik, kemudian di

tambahkan pada entalpi pembentukan uap air. Karena

persamaan reaksi di balik maka tanda ∆Hfo pada

pembentukan air menjadi berlawanan. Jika pembentukan

air eksoterm maka proses sebaliknya harus endoterm.


1
H2(g) + O2(g) → H2O(l) ∆Hfo = -283 kJ
2
1
H2O(l) → H2(g) + O2(g) ∆Hfo = +283 kJ
2

Bahan ajar (Suyanti) | 72


Jika persamaan endoterm ditambahkan pada persamaan

reaksi pembentukan uap air maka diperoleh ∆H reaksi

penguapan air

1
H2(g) + O2(g) → H2O(g) ∆Hfo = -242 kJ
2
1
H2O(l) → H2(g) + O2(g) ∆Hfo = +283 kJ
2

H2O(l) → H2O(g)

Perubahan entalpi reaksinya

∆H = ∆Hfo H2O(g) - ∆Hfo H2O(l)

Secara sederhana, cara penentuan ∆H reaksi dengan

menggunakan entalpi pembentukan standar juga dapat

menggunakan konsep delta (∆) yaitu keadaan akhir

(produk) di kurangi keadaan awal(pereaksi), sehingga

perubahan entalpi reaksi dari penguapan air dapat di

tuliskan sebagai berikut

H2O(l) → H2O(g)

Perubahan entalpi reaksinya

∆H = ∆Hfo H2O(g) - ∆Hfo H2O(l)

Secara umum, ∆H reaksi sama dengan jumlah entalpi

pembentukan (∆Hfo) produk di kurangi jumlah entalpi

pembentukan (∆Hfo) reakstan. Secara matematis,

pernyataan itu dapat ditulis

Bahan ajar (Suyanti) | 73


∆Hreaksi = ∑∆Hfoproduk - ∑∆Hforeaktan

Tabel berikut ini menyajikan data entalpi pembentukan

standar untuk beberapa zat

Tabel 1. Entalpi pembentukan standar beberapa zat


Rumus Persamaan Reaksi ∆Hfo
Kimia Zat (kJ mol-1)
H2O(l) H2(g) + ½ O2(g) → H20(l) -285,85
H2O(g) H2(g) + ½ O2(g) → H2O(g) -241,8
C(grafit) C(grafit) → C(grafit) 0
C(intan) C(grafit) → C(intan) +1,88
C(g) C(grafit) → C(g) +718,4
CO(g) C(grafit) + ½ O2(g) → CO(g) -110,5
CO2(g) C(grafit) + O2(g) → CO2(g) -393,5
C2H5OH(l) 2 C(grafiit) + 3 H2(g) + ½ O2(g) → C2H5OH(l) -277,7
NaCl(s) Na(s) + ½ Cl2(g) → NaCl(s) -410,9
C2H2(g) 2 C(grafit) + H2(g) → C2H2(g) +226,7

Tabel 1.1 Entalpi pembentukan standar beberapa zat


Zat ∆Hfo (kJ/mol) Zat ∆Hfo (kJ/mol)

H2(g) 0 H2O(l) -285,85

O2(g) 0 H2O(g) -241,8

N2(g) 0 CO(g) -110,5

Bahan ajar (Suyanti) | 74


C(grafit) 0 CO2 (g) -393,5

Cl2(g) 0 NaCl(s) -410,9

Tabel entalpi pembentukan standar berguna untuk

menghitung perubahan entalpi reaksi sejumlah besar

perubahan kimia yang berlainan. Unsur-unsur memiliki

nilai entalpi pembentukan standar bernilai nol dalam

bentuk bebasnya.

2. Penentuan Entalpi Reaksi berdasaarkan Energi Ikatan

Pada dasarnya reaksi kimia terdiri dari dua proses, yaitu

pemutusan ikatan antar atom-atom dari senyawa yang

bereaksi (proses yang memerlukan energi) dan

penggabungan ikatan kembali dari atom-atom yang terlibat

reaksi sehingga membentuk susunan baru (proses yang

membebaskan energi).

Perubahan entalpi reaksi dapat dihitung dengan

menggunakan data energi ikatan.Energi ikatan adalah

energiyang diperlukan untuk memutuskan ikatan oleh satu

mol molekul gas menjadi atom-atom atau gugus dalam

keadaan gas.Harga energi ikatan selalu positif, dengan

Bahan ajar (Suyanti) | 75


satuan kJ atau kkal, serta diukur pada kondisi zat-zat

berwujud gas.

Energi ikatan rata-rata merupakan energi rata-rata yang

diperlukan untuk memutuskan sebuah ikatan dari seluruh

ikatan suatu molekul gas menjadi atom-atom gas

Tabel 2. Energi Berbagai Jenis Ikatan


Energi Energi Energi Energi
No. Ikatan Ikatan Ikatan Ikatan Ikatan Ikatan Ikatan Ikatan
(kJ/mol) (kJ/mol) (kJ/mol) (kJ/mol)

1. Ikatan Tunggal

C-H 413 Si-C 301 H-Br 366 S-S 266

C-C 348 Si-O 368 H-I 299 FF 155

C-N 293 N-H 391 O-H 463 Cl-F 253

C-O 358 N-N 163 O-O 146 Cl-Cl 242

C-F 485 N-O 201 O-F 190 Br-F 237

C-Cl 328 N-F 272 O-Cl 203 Br-Cl 218

C-Br 276 N-Cl 200 O-I 234 Br-Br 193

C-I 240 N-Br 243 S-H 339 I-Cl 208

C-S 259 H-H 436 S-F 327 I-Br 175

Si-H 323 H-F 567 S-Cl 253 I-I 151

Si-Si 226 H-Cl 431 S-Br 218

2. Ikatan Ganda

Bahan ajar (Suyanti) | 76


C=C 614 C≡N 891 N=N 418 S=O 323

C≡C 839 C=O 799 N≡N 941 S=S 418

C=N 615 C≡O 1072 O=O 495

Cara menghitung ∆H reaksi berdasarkan energi ikatan :

∆Hreaksi = ∑ energi pemutusan ikatan - ∑ energi pembentukan ikatan

∆Hreaksi = ∑ energi ikatan pereaksi - ∑ energi ikatan produk

RANGKUMAN

1. Perubahan entalpi pada pembentukan 1 mol zat langsung dari unsur-


unsurnya disebut entalpi pembentukan.
2. Perubahan entalpi pada pembentukan 1 mol zat langsung dari unsur-
unsurnya dan dilakukan pada keadaan standar (298 K, 1 atm) disebut
entalpi pembentukan standar (∆Hfo).
3. Energi ikatan ialah energi yang diperlukan untuk memutuskan ikatan kimia
dalam 1 mol suatu senyawa berwujud gas pada keadaan standar menjadi
atom-atom gasnya.
4. Energi ikatan rata-rata ialah energi rata-rata yang diperIukan untuk
memutuskan suatu ikatan dalam suatu senyawa.

Bahan ajar (Suyanti) | 77


Latihan

1. Diketahui ΔHf° NH4Cl = –314 kJ/mol dan ΔHf° HCl = –92 kJ/mol. Jika
reaksi NH4Cl(g)→ NH3(g) + HCl(g) mempunyai ΔH = 176 kJ, besarnya
ΔHf° NH3 adalah ….
2. Diketahui energi ikatan N = N = 163 kJ/mol dan H–H = 436 kJ/mol. Pada
reaksi:
½ N2(g) + 3/2 H2(g) →NH3(g) ΔH = –438 kJ/mol energi ikatan rata-rata
N–H adalah … .
3. Bila diketahui energi ikatan rata-rata N-H pada NH3 = 391 kJ/mol, H-H =
435 Kj/mol, energi ikatan rata-rata rangkap tiga N= 946 kJ/mol, maka
entalpi pembentukan gas NH3 adalah….
4. Diketahui ΔHf° C2H2(g) = + 227 kJ/mol, ΔHf° CO2(g) = –394 kJ/mol dan
ΔHf° H2O(l) = –286 kJ/mol.
Hitunglah besarnya perubahan entalpi pada pembakaran 1.000 kg gas
asetilena (C2H2, Ar C = 12 dan H = 1) sesuai reaksi:
C2H2(g) + O2(g) →CO2(g) + H2O(l) (belum setara)
5. Diketahui ΔHf° C2H6(g)= –85 kJ/mol, ΔHf° C(g) = +715 kJ/mol, ΔHf°
H(g) = +218 kJ/mol, dan energi ikatan C – C = 348 kJ/mol
Hitunglah energi ikatan C – H dalam etana (C2H6) pada reaksi:
C2H6(g) 2 C(g) + 6 H(g)

Bahan ajar (Suyanti) | 78


SUMBER RUJUKAN

Buku Kimia Bilingual Kelas XI (Susilowati, Endang. 2002.Theory and


Aplication of Chemistry.Solo: Tiga Serangkai)
Buku Kimia SMA Kelas XI/1 (Sudarmo,Unggul.2014. Kimia SMA kelas XI .
Jakarta : Erlangga)
Buku Kimia SMA Kelas XI/1 (Purba, Michael. 2006. Kimia SMA kelas XI Jilid
3. Jakarta : Erlangga)

Bahan ajar (Suyanti) | 79

Anda mungkin juga menyukai