Nama : Ahmad Maulana Nim : DBD 118 045 Definisi Termokimia
Termokimia dapat didefinisikan sebagai bagian ilmu
kimia yang mempelajari dinamika atau perubahan reaksi kimia dengan mengamati panas/termalnya saja. Salah satu terapan ilmu ini dalam kehidupan sehari- hari ialah reaksi kimia dalam tubuh kita dimana produksi dari energi-energi yang dibutuhkan atau dikeluarkan untuk semua tugas yang kita lakukan. Pembakaran dari bahan bakar seperti minyak dan batu bara dipakai untuk pembangkit listrik. Definisi Entalpi Entalpi (H) adalah jumlah total dari semua bentuk energi. Entalpi (H) suatu zat ditentukan oleh jumlah energi dan semua bentuk energi yang dimiliki zat yang jumlahnya tidak dapat diukur dan akan tetap konstan selama tidak ada energi yang masuk atau keluar dari zat. Energi kinetik ditimbulkan karena atom – atom dan molekul molekul dalam zat bergerak secara acak. Jumlah total dari semua bentuk energi itu disebut entalpi (H) . Entalpi akan tetap konstan selama tidak ada energi yang masuk atau keluar dari zat. Misalnya entalpi untuk air dapat ditulis H H20 (l) dan untuk es ditulis H H20 (s). Perubahan Entalpi Pada Reaksi Kimia
Dalam termokimia, perubahan entalpi merupakan
salah satu konsep dasar yang sangat penting untuk dipahami. Dilansir dari Chemguide, perubahan entalpi adalah perubahan energi dari awal hingga akhir suatu reaksi kimia. Perubahan entalpi berkaitan erat dengan hukum kekekalan energi bahwa energi tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan tapi dapat berubah bentuk menjadi energi lain. Dari gambar diatas, terlihat bahwa perubahan entalpi adalah selisih dari energi akhir dan energi awal reaksi atau dapat disimpulkan dalam persamaan: Dimana: ΔH = perubahan entalpi reaksi, ΔH produk = entalpi hasil reaksi, ΔH reaktan = entalpi awal reaksi. jika perubahan entalpi lebih besar dari nol atau bertanda positif maka reaksi tersebut melakukan penyerapan kalor dari lingkungan ke sistem. Adapun jika nilai entalpi menunjukkan nilai dibawah nol atau negatif, menandakan bahwa sistem tersebut melepaskan energi ke lingkungan sekitarnya. Contoh Soal : 1. Jika ΔH CH4 Penyelesaian: adalah -75 kJ/mol, Reaksi pembakaran CH4 ΔH2O adalah -242 kJ/mol, ΔH adalah -394 kJ/mol, berapakah perubahan entalpi nya apabila CH4 melalui proses pembakaran dalam kondisi standar? Contoh soal 2. Persamaan termokimia dari reaksi penguraian 1 mol uap air yang membutuhkan energi sebesar 242 kJ adalah sebagai berikut. Penyelesaian: H2O (g) → H2 (g) + ½ O2 (g) ∆Hd⁰ = +242 kJ
3. Berapa enguraian standar satu mol CO2(g) menjadi
Perubahan entalpi pembentukan standar (ΔH°f) yaitu perubahan entalpi yang diperlukan atau dilepaskan pada pembentukan 1 mol senyawa dari unsur- unsurnya pada suhu dan keadaan standar. Jika tidak diukur pada keadaan standar, perubahan entalpi pembentukan dinotasikan ΔH° f. Perubahan entalpi pembentukan disebut juga kalor pembentukan. Entalpi Penguraian Standar (ΔH°d) Perubahan entalpi penguraian standar yaitu perubahan entalpi yang diperlukan atau dilepaskan pada penguraian 1 mol senyawa menjadi unsur-unsurnya pada keadaan standar. Hukum Laplace menyatakan bahwa jumlah kalor yang dilepaskan pada pembentukan senyawa dari unsur-unsurnya sama dengan jumlah kalor yang diperlukan pada penguraian senyawa tersebut menjadi unsur-unsurnya. Entalpi Pembakaran Standar (ΔH°C) Perubahan entalpi pembakaran standar yaitu perubahan entalpi yang diperlukan dan dilepaskan pada pembakaran sempurna 1 mol zat pada keadaan standar. Entalpi Netralisasi Standar (ΔH°n) Perubahan entalpi netralisasi standar yaitu perubahan entalpi yang diperlukan atau dilepaskan untuk menetralkan 1 mol asam oleh basa atau 1 mol basa oleh asam yang diukur pada keadaan standar. Entalpi Penguapan Standar (ΔH°vap) Perubahan entalpi penguapan standar yaitu perubahan entalpi yang diperlukan atau dilepaskan pada saat 1 mol zat dalam fase cair berubah menjadi fase gas pada keadaan standar. Entalpi Peleburan Standar (ΔH°fus) Perubahan entalpi peleburan standart yaitu perubahan entalpi yang diperlukan atau dilepaskan pada saat 1 mol zat fase padat berubah menjadi fase cair pada keadaan standart. Entalpi Sublimasi Standar (AH°sub) Perubahan entalpi sublimasi standar yaitu perubahan entalpi yang diperlukan atau dilepaskan pada saat 1 mol zat fase padat berubah menjadi fase gas pada keadaan standar. Entalpi Pelarutan Standar (ΔH°sol) Perubahan entalpi pelarutan standar yaitu perubahan entalpi yang diperlukan atau dilepaskan ketika 1 mol zat melarut dalam suatu pelarut pada keadaan standar. Contoh Soal : Jika Na(s) + ½ (g) → NaCI(s), maka : ΔH = -401,9 kJ/mol Jika ΔH°f H2O(g) = -285,85 kJ/mol, maka : ΔH°d H2O (g) = +285,85 kJ/mol. Jika C2H5OH(ℓ) + 302(g) -> 2CO2(g) + 3H20(g), maka: ΔH = -1.350 kJ/mol Jika H2O(t) -> H2O(g), maka: ΔH°vap = + 44 kJ Jika H2O(s) -> H2O(ℓ), maka: ΔH°fus =+6,01 kj Hukum Hes
Hukum Hess adalah hukum yang digunakan untuk
menentukan besarnya perubahan entalpi suatu reaksi. Dalam hukum Hess, nilai perubahan entalpi dinyatakan sebagai fungsi keadaan (∆H). Menurut hukum ini, karena perubahan entalpi merupakan fungsi keadaan maka perubahan reaksi kimia akan bernilai sama meskipun langkah-langkah yang diperlukan untuk menghasilkan hasil reaksi berbeda. Bunyi Hukum Hess:“Jumlah panas yang dibutuhkan atau dilepaskan pada suatu reaksi kimia tidak tergantung pada jalannya reaksi tetapi ditentukan oleh keadaan awal dan akhir”. Berdasarkan percobaan-percobaan yang telah dilaku- kannya, pada tahun 1840 Germain Hess (1802-1850) merumuskan:
Perubahan A menjadi C dapat berlangsung 2 tahap. Tahap I
(secara Iangsung) A → C AH1 Tahap II (secara tidak langsung) Faktor-faktor yang mempengaruhi hukum hess yaitu: Jumlah zat yang bereaksi Suhu atau temperatur Jenis reaksi Pelarut Sifat zat Konsentrasi Perubahan tekanan Katalisator, Kalor Penerapan Hukum Hess
Berikut ini terdapat beberapa penerapan hukum hess, terdiri
atas: Kita dapat mengkombinasikan beberapa reaksi yang telah diketahui entalpinya untuk memperoleh entalpi reaksi yang kita cari. Kebalikan dari suatu reaksi mengakibatkan perubahan tanda entalpi, artinya jika suatu reaksi berjalan secara eksoterm maka kebalikan reaksi tersebut adalah endoterm dengan tanda entalpi yang saling berlawanan. Jika suatu reaksi dikalikan dengan suatu bilangan maka entalpi reaksi tersebut juga harus dikalikan dengan bilangan yang sama.
Pembahasan: Menurut Henry Hess, “Kalor yang diserap atau dibebaskan oleh suatu reaksi tidak tergantung pada jalannya reaksi, tetapi tergantung pada keadaan awal dan akhir reaksi”. Ini berarti: ∆H3 = ∆H1 + ∆H2 -398 = X + (-100)
Pembahasan : X = -398 + 100 = -298 kJ
Jadi, nilai X adalah -298 kJ. Kesimpulan : Termokimia merupakan penerapan hukum pertama termodinamika terhadap peristiwa kimia yang membahas tentang kalor yang menyertai reaksi kimia.Termokimia dapat didefinisikan sebagai bagian ilmu kimia yang mempelajari dinamika atau perubahan reaksi kimia dengan mengamati panas/termalnya saja. Salah satu terapan ilmu ini dalam kehidupan sehari-hari ialah reaksi kimia dalam tubuh kita dimana produksi dari energi-energi yang dibutuhkan atau dikeluarkan untuk semua tugas yang kita lakukan. Pembakaran dari bahan bakar seperti minyak dan batu bara dipakai untuk pembangkit listrik. Hukum Hess adalah hukum yang digunakan untuk menentukan besarnya perubahan entalpi suatu reaksi.Bunyi Hukum Hess:“Jumlah panas yang dibutuhkan atau dilepaskan pada suatu reaksi kimia tidak tergantung pada jalannya reaksi tetapi ditentukan oleh keadaan awal dan akhir”.