E LY A A M A L I A N O O R H I L D A YA N T I
M U H A M M A D FA I S A L F I R DAU S R I NI M AU L I DA
A. PENDAHULUAN
Maraknya produk farmasi dan makanan yang beredar di Indonesia menuntut
adanya penanganan khusus masalah mutu atau kualitas produk untuk melindungi
konsumen dari kerugian akibat dari produk yang tidak bermutu. Mutu suatu
produk tidak hanya ditentukan oleh serangkaian pengujian laboratorium saja
melainkan harus melekat pada produk tersebut.
Analisis Bahan Awal Obat Menggunakan Metode Volumetri dan Spektrofotometri UV (Ibuprofen) 2
A. PENDAHULUAN
Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan kadar ibuprofen 100 mg dalam bahan
awal obat dan tablet ketoprofen 50 mg dengan metode volumetri (Alkalimetri)
Analisis Bahan Awal Obat Menggunakan Metode Volumetri dan Spektrofotometri UV (Ibuprofen) 3
A. PENDAHULUAN
Alkalimetri merupakan metode yang berdasarkan pada reaksi netralisasi, yaitu
reaksi antara ion hidrogen (berasal dari asam) dengan ion hidroksida (berasal
dari basa) yang membentuk molekul air. Karenanya alkalimetri dapat didefinisikan
sebagai metode untuk menetapkan kadar asam dari suatu bahan dengan
mnggunakan larutan basa yang sesuai. Asam, menurut Arrhenius, adalah senyawa
yang jika dilarutkan dalam air terurai menjadi ion hidrogen (H+) dan anion,
sedang basa adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air terurai menjadi ion
hidroksida (OH-) dan kation.
Analisis Bahan Awal Obat Menggunakan Metode Volumetri dan Spektrofotometri UV (Ibuprofen) 4
A. PENDAHULUAN
Kadar ibuprofen dan ketoprofen juga dapat ditentukan dengan metode baku luar
(external standar methods) menggunakan spektrofotometri UV karena memiliki
gugus kromofor yang dapat menyerap radiasi pada daerah ultraviolet yaitu pada
panjang gelombang maksimum 265 nm9.
Spektrofotometri UV-Vis adalah anggota tehnik analisi spektroskopik yang
memakai sumber radiasi REM ultraviolet dekat (190-380 nm) dan sinar tampak
(380-780 nm) dengan memakai instrument spektrofotometer. Spektrofotometer
UV-Vis melibatkan energi elektronik yang cukup besar pada molekul yang
dianalisis sehingga spektrofotometri UV-Vis banyak dipakai untuk analisis
kuantitatif
Analisis Bahan Awal Obat Menggunakan Metode Volumetri dan Spektrofotometri UV (Ibuprofen) 5
B. PROFIL OBAT
Ibuprofen atau asam 2-(-4-Isobutilfenil) propionat
Rumus Molekul: C13H18O2
Bobot Molekul: 206.28
Pemerian: serbuk hablur putih hingga hampir
putih, berbau khas lemah, dan tidak berasa dengan Ibuprofen adalah obat anti radang non
titik lebur 75.0 – 77.50C. steroid yang mempunyai aktivitas
Praktis tidak larut dalam air, sangat mudah larut antiradang dan analgesik yang tinggi,
dalam etanol, dalam metanol, dalam aseton, dan terutama digunakan untuk mengurangi
dalam kloroform serta sukar larut dalam etil rasa nyeri akibat peradangan pada
asetat berbagai kondisi rematik dan arthritis.
Ibuprofen memiliki efek samping iritasi
saluran cerna
Analisis Bahan Awal Obat Menggunakan Metode Volumetri dan Spektrofotometri UV (Ibuprofen) 6
B. PROFIL OBAT
Ketoprofen atau Asam 2-(3-benzoilfenil)
propionat
Rumus Molekul: C16H14O3
Bobot Molekul: 254,3
Pemerian: Serbuk hablur; putih atau hampir putih; Ketoprofen merupakan obat golongan
tidak atau hampir tidak berbau. non steroid anti-inflamatory drugs NSAID
Kelarutan: Mudah larut dalam etanol, kloroform turunan asam propionat yang memiliki
dan eter; praktis tidak larut dalam air. khasiat analgetik, antiinflamasi, dan
antipiretik dengan mekanisme kerja
menghambat sintesa prostagladin
Analisis Bahan Awal Obat Menggunakan Metode Volumetri dan Spektrofotometri UV (Ibuprofen) 7
METODE SAMPLING
IBUPROPEN KETOPROFEN
Analisis bahan awal obat menggunakan metode volumetri dan spektrofotometri UV (ibuprofen) 10
TITRASI ALKALIMETRI
PEMBUATAN LARUTAN B AKU NAOH 0,1 N
Aquadest
2 g NaOH
500 ml
Dilarutkan
Analisis Bahan Awal Obat Menggunakan Metode Volumetri dan Spektrofotometri UV (Ibuprofen) 11
TITRASI ALKALIMETRI
PEMBUATAN LARUTAN BAKU PRIMER ASAM OKSALAT
1,57 g
H2C2O4 Aquadest
250 ml
Analisis Bahan Awal Obat Menggunakan Metode Volumetri dan Spektrofotometri UV (Ibuprofen) 12
TITRASI ALKALIMETRI
PEMBUATAN INDIKATOR FENOLFTLAEIN
200 mg Etanol
FENOLFTLAEIN 96%
60 ml
Aquadest
Analisis Bahan Awal Obat Menggunakan Metode Volumetri dan Spektrofotometri UV (Ibuprofen) 13
TITRASI ALKALIMETRI
PEMB AKUAN NAOH 0,1 N DENGAN ASAM OKSALAT 0,1 N
H2C2O4
10 ml
Analisis Bahan Awal Obat Menggunakan Metode Volumetri dan Spektrofotometri UV (Ibuprofen) 14
TITRASI ALKALIMETRI
PENETAPAN KADAR IBUPROFEN
Ibuprofen
100 mg
Analisis Bahan Awal Obat Menggunakan Metode Volumetri dan Spektrofotometri UV (Ibuprofen) 15
TITRASI ALKALIMETRI
PENETAPAN KADAR KETOPROFEN
Aquadest
bebas
CO2
Ketoprofen 25 ml
500 mg
Analisis Bahan Awal Obat Menggunakan Metode Volumetri dan Spektrofotometri UV (Ibuprofen) 16
C. HASIL TITRASI ALKALIMETRI
Penetapan Kadar Ibuprofen
No Volume NaOH
1 6,1 mL
2 6,5 mL
3 6,2 mL
Volume Rata-rata 6,28 mL
Analisis Bahan Awal Obat Menggunakan Metode Volumetri dan Spektrofotometri UV (Ibuprofen) 17
PANCASILA SEBAGAI SISTEM NILAI DAN ETIKA POLITIK 18
C. HASIL TITRASI ALKALIMETRI
Analisis Bahan Awal Obat Menggunakan Metode Volumetri dan Spektrofotometri UV (Ibuprofen) 19
D. DISKUSI
Titrasi Alkalimetri Analisa ibuprofen
Kadar ibuprofen dapat ditentukan dengan metode titrasi alkalimetri dengan NaOH 0,1 N.
Indikator yang digunakan adalah fenolftalein yang berubah warna menjadi merah muda ketika
titik ekuivalen. Dalam pembuatan larutan baku sekunder NaOH 0,1 N terlebih dahulu
dilakukan pembuatan air bebas CO2 karena CO2 dapat bereaksi dengan air menjadi H2CO3
sehingga titrasi dapat menjadi tidak tepat. Dalam penetapan kadar ibuprofen dilakukan titrasi
sebanyak 3 kali (triplo) untuk dihasilkan data yang akurat
20
Analisis Bahan Awal Obat Menggunakan Metode Volumetri dan Spektrofotometri UV (Ibuprofen)
Volume NaOH 0,1 N sebagai titran yang habis bereaksi dengan ibuprofen
berturut-turut adalah 6,1 mL, 6,5 mL, dan 6,2 mL, sehingga jika dirata-ratakan
jumlah titran yang habis bereaksi dengan ibuprofen adalah 6,28 mL. Kadar
ibuprofen yang diperoleh dari hasil titrasi tersebut adalah 113,9%. Kadar
tersebut tidak sesuai dengan literatur dimana menurut Depkes RI (2012) dalam
Farmakope Indonesia Edisi Kelima, kadar ibuprofen yang dipersyaratkan adalah
97-103%. Ketidaksesuaian ini dimungkinkan terjadi karena kesalahan dalam
titrasi dan ketidakmurnian zat sampel
Analisis Bahan Awal Obat Menggunakan Metode Volumetri dan Spektrofotometri UV (Ibuprofen) 22
SEKIAN DAN TRIMAKASIH