Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN

PRAKTIKUM RADIOKIMIA

DISUSUN OLEH :
NAMA

ARKADIUS ABAN

NIM

011400371

TEMAN KERJA

NAUFAL ALIF SYARIFUDDIN

KELOMPOK

B2

PROGRAM STUDI :

D-IV TEKNOKIMIA NUKLIR

JURUSAN

TEKNOKIMIA NUKLIR

ACARA

ANALISIS AKTIVASI NEUTRON

PEMBIMBING

MARIA CHRISTINA .P.,S.ST,.M.Eng

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR


BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
YOGYAKARTA
2016

ANALISIS AKTIVASI NEUTRON

A. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat melakukan preparasi sampel pada AAN
2. Mahasiswa dapat mengerti, memahami dan melakukan iradiasi pada AAN
3. Mahasiswa melakukan pencacahan hasil sampel teriradiasi pada AAN

B. DASAR TEORI
Reaksi penangkapan neutron termal oleh inti sasaran melalui reaksi (n, ). Inti
nuklida yang terinduksi, akan teraktifkan dan ada dalam keadaan metastabil. Untuk
mencapai keadaan stabil, inti tersebut akan melepaskan kelebihan energinya melalui
peluruhan - atau + yang umumnya diikuti pula oleh emisi sinar-. Dari kedua keadaan
ini, sinar- yang diemisikan bersifat karakteristik untuk suatu radionuklida tertentu, dan
sifat ini digunakan untuk mengidentifikasi suatu radionuklida hasil aktivasi secara
kualitatif. Analisis kuantitatif ditentukan berdasarkan pada intensitas sinar- yang
diemisikan.
Aktivasi pendek adalah aktivasi yang menggunakan fasilitas iradiasi di reaktor
nuklir untuk identifikasi unsur-unsur dengan umur paro pendek (antara lain, Ti, I, V,
Br, Mn, Cl, Mg, Cu, Al, Ca, Na dan K).
Aktivasi menengah adalah aktivasi yang menggunakan fasilitas iradiasi di
reaktor nuklir untuk identifikasi unsur-unsur dengan umur paro menengah (antara lain,
Na, K, As, La, Br, dan Sm).
Aktivasi panjang adalah aktivasi yang menggunakan fasilitas iradiasi di reaktor
nuklir untuk identifikasi unsur-unsur dengan umur paro sedang dan panjang (antara
lain, Fe, Co, Cr, Zn, Hg, Sb, Sc, Se, Zr, Ni dan Ag).
SRM adalah material atau zat yang satu atau lebih sifat-sifatnya digunakan untuk
validasi metode.
Standar campuran adalah standar yang dibuat sendiri di laboratorium sebelum
proses pengujian suatu cuplikan, terdiri atas campuran standar tunggal yang diketahui
dengan pasti komposisi unsur dan konsentrasinya.
Sumber standar adalah sumber radioaktif pemancar gamma yang digunakan
untuk kalibrasi energi spektrometer gamma.

Target adalah bahan sasaran yang digunakan sebagai obyek aktivasi dengan
berkas neutron termal berupa filter cuplikan udara maupun standar.
Limit Deteksi adalah nilai batas untuk unsur tertentu, dimana nilai di bawah
batas tersebut tidak dapat diukur dengan metode AAN.
Limit kuantifikasi atau pelaporan adalah nilai batas terendah untuk unsur
tertentu yang secara nyata dapat dikuantifikasi dan dilaporkan.

Tabel 1 Proses Aktivasi

Catatan :
i)

Pada aktivasi pendek, Vial dibungkus plastik untuk mengatur posisi sampel dan
standar berada pada satu layer , dan digunakan kapsul PE;

ii)

Pada aktivasi menengah dengan fluks 1012 -1013 n.cm-2.detik-1 , sampel/standar


digabung dan dibungkus dengan lembaran Al, dan digunakan Kapsul PE;

iii)

Pada aktivasi panjang dengan fluks 1012 -1013 n.cm-2.detik-1, setiap sampel/standar
dibungkus dengan lembaran Al, dan digabung dengan lembaran Al, dan
digunakan kapsul Al.

Tabel 2 Analisis Kualitatif pada Aktivasi Pendek

Contoh spectrum analisis aktivasi pendek dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Spektrum Analisis Aktivasi Pendek:

Tabel 3 Analisis Kualitatif pada Aktivasi Menengah

Analisis Kualitatif pada Aktivasi Menengah dapat dilihat dalam Gambar 2.

Gambar 2. Spektrum Analisis Aktivasi Menengah


Analisis Kualitatif pada Aktivasi Panjang dapat dilihat dalam Tabel 4.

Spektrum Analisis Aktivasi Panjang dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Spektrum Analisis Aktivasi Panjang


Rumus yang digunakan untuk menentukan massa unsur dalam sampel :

Keterangan:
Wx : Massa unsur ditentukan dalam sampel (g atau mg)
Wo : Massa unsur diketahui dalam standar (g atau mg)
nx : Laju cacah dari unsur dalam sampel (dt-1)
n0 : Laju cacah dari unsur dalam standar (dt-1)
D : Koreksi peluruhan = e-t
t : Beda waktu pengukuran dengan acuan
C : Koreksi perbedaan lama pencacahan

Rumus yang digunakan untuk menentukan konsentrasi unsur dalam sampel :

Keterangan :
V : Volume cuplikan udara
Csp : Konsentrasi unsur dalam udara

Rumus yang digunakan untuk menentukan ketidakpastian pengukuran/uncertainty :

Keterangan :
U = Ketidakpastian total
U1 = Ketidakpastian pertama
U2 = Ketidakpastian kedua
Un = Ketidakpastian ke-n
C. BAHAN DAN ALAT
1. Bahan :
SRM
Unsur dengan waktu paruh pendek (V, Ti, Ca, dan Mn)
Unsur dengan waktu paruh menengah (As dan Na)
Unsur dengan waktu paruh panjang (Cr dan Se)
2. Sarana dan peralatan :
Fasilitas iradiasi
Neraca analitik
Surveymeter
Dosimeter saku
Tongkat Penjepit
Lampu pemanas
Shielding Pb
Mikropipet
Vial polietilen
Ampul

Plastik bening
Detektor HPGe
Sarung tangan karet dan masker

D. CARA KERJA
1. Preparasi Sampel
a.

Sampel tetes baik unsur dengan waktu paruh pendek, menengah maupun
panjang dipipet dengan mikropipet sebanyak 100 L.

b.

Unsur dengan waktu paruh pendek ditempatkan dalam satu vial sedangkan
unsure dengan waktu paruh menengah dan panjang ditempatkan pada satu vial
yang sama.

c.

Setelah dipipet dan dimasukkan ke dalam vial (satu per satu) dipanaskan di
bawah lampu pemanas hingga kering, jika perlu ditambahkan sobekan kertas
whatman.

d.

Selanjutnya ditambahkan larutan standar berikutnya yang akan dimasukkan ke


dalam satu vial yang sama.

e.

Setelah semua unsure dimasukkan ke dalam vial dan dikeringkan, kemudian


vial direkatkan dengan menggunakan batang pengaduk yang dipanaskan diatas
kompor.

f.

SRM Marine ditimbang sebanyak

0,30 gram.

g.

Selanjutnya SRM tersebut dimasukkan ke dalam vial dan direkatkan dengan


menggunakan batang pengaduk yang telah dipanaskan.

h.

Vial yang berisi unsure dengan waktu paruh pendek, menengah + panjang, dan
SRM masing-masing dimasukkan ke dalam plastic bening.

2. Iradiasi Sampel
a.

Vial yang berisi sampel tetes dan standar SRM disiapkan

b.

Vial yang berisi sampel tetes dengan waktu paruh menengah dan panjang
serta standar SRM dimasukkan ke dalam ampul kemudian diletakkan di pintu
yang ada di teras reaktor untuk dilakukan iradiasi.

c.

Untuk sampel tetes dengan waktu paruh pendek tidak diiradiasi, tetapi hanya
dilakukan simulasi percobaan dengan menggunakan system pneumatic di
ruang pneumatic.

d.

Setelah dibiarkan beberapa hari, sampel tetes dan standar SRM diambil dari
reaktor dan kemudian dicacah dengan menggunkan detector HPGe.

e.

Kemudian dilakukan analisis data dengan spectrum yang terbentuk.

E. DATA PENGAMATAN

Arsen

B2

B3
SRM A5
B5

Energi
Net
Uncertainty Net
Nama
(keV)
Area
Area
Sampel
1
559,26
2478
Sampel
1
559,22
934
Standar
1
559,22
951
Standar
1
559,22
953
1
2

10
17

Berat SRM
FWHM (g)

Kandungan dalam
SRM

satuan

Berat awal
(g)

60

2,41

100

76

2,5

100

32

30300

45,3

mg/kg

100

34

100

38
32

100

Teori

1372,59

Cr

B2

B3

Nama
Sampel
1
Sampel
1
Standar
1
Standar
1

Energi
(keV)

Net
Area

Uncertainty Net
Area

Berat SRM
FWHM (g)

Kandungan dalam
SRM

Berat awal
Satuan (g)

320,27

880

52

1,11

100

320,27

744

47

2,5

320,27

823

40

100

320,27

810

38

100

30300

352

mg/kg

100

SRM A5
B5

123
82

34
29

100

Teori

10665,6

Se

B2

B3
SRM A5
B5

Nama
Sampel
1
Sampel
1
Standar
1
Standar
1
1

Energi
(keV)

Net
Area

Uncertainty Net
Area

Berat SRM
FWHM (g)

Kandungan dalam
SRM

Berat awal
Satuan (g)

264,8

754

63

0,96

100

264,8

826

42

2,5

100

264,8

480

48

264,8

495

52

100

4
15

45
31

100

30300

4,95

mg/kg

Teori

100

149,985

Sb

B2

B3 (Na)

Energi
Net
Uncertainty Net
Nama
(keV)
Area
Area
Sampel
1
1369,01
6
Sampel
1
1369,01
11
Standar
1
1369,01
22
Standar
1369,01
65

Berat SRM
FWHM (g)
16

2,41

16

2,5

12
34

Kandungan dalam
SRM

Berat awal
Satuan (g)
100

30300

0,681

100
100
100

1
SRM A5
B5

1
Teori

120
19

22
4

100
20,6343

F. PERHITUNGAN
1. Penentuan berat total senyawa yang terdapat di dalam vial dan berat unsure

Berat total

Berat unsur

Dimana sampel adalah sampel tetes B2 dan standar yang digunakan adalah data
kelompok B3
Untuk data pertama unsur menentukan unsure As :

= 260,568 g
Berat unsur As :

= 0,0086
Dengan cara yang sama untuk data dan unsure yang berbeda, diperoleh hasil sebagai
berikut :

Unsur

Nama

Sampel
1
Sampel
Arsen

2
Standar
1
Standar

Energi

Net

(keV)

Area

559,26

2478

559,22

934

559,22
559,22

Berat

Berat

SRM

awal

(ug)

(ug)

Wt (ug)

Wu (ug)

100

260,568

0,0086

100

98,006

0,003235

951

100

100

100

953

100

100

100

30300

2
Sampel
1
Sampel
Cr

2
Standar
1
Standar
2
Sampel
1
Sampel

Se

2
Standar
1
Standar
2
Sampel
1
Sampel

Sb

(Na)

Standar
1
Standar
1

320,27

880

100

106,926 0,003529

320,27

744

100

91,852

0,003031

30300
320,27

823

100

100

100

320,27

810

100

100

100

264,8

754

100

157,083 0,005184

264,8

826

100

166,869 0,005507

30300
264,8

480

100

100

100

264,8

495

100

100

100

1369,01

100

27,273

0,0009

1369,01

11

100

16,923

0,000559

30300
1369,01

22

100

100

100

1369,01

65

100

100

100

2. Penentuan berat total senyawa dan berat unsure yang terdapat di dalam SRM

Berat total

Berat unsur

Dimana sampel adalah sampel SRM A5/B5 dan standar B2

Untuk data pertama unsur menentukan unsure As :

= 0,4036
Dan berat unsure As :

= 1,33 x 10-5
Dengan cara yang sama untuk data dan unsure yang berbeda, diperoleh hasil sebagai
berikut :
Unsu
r

Nama
Sampel
1
Sampel

Arsen

2
Standar
1
Standar
2
Sampel
1
Sampel

Cr

2
Standar
1
Standar
2
Sampel

Se

1
Sampel
2

Energi

Net

Berat SRM

Berat awal

(keV)

Area

(ug)

(ug)

559,26

10

559,22

17

559,22

2478

100

100

100

559,22

934

100

100

100

320,27

123

100

13,9772

0,00046

320,27

82

11,0215

0,00036

320,27

880

100

100

100

320,27

744

100

100

100

264,8

100

100
30300

30300

100

100

30300
264,8

15

100

Wt (ug)
0,40355
1
1,82012
8

0,53050
4
1,81598
1

Wu (ug)

1,33E-05

6,01E-05

1,75E-05

5,99E-05

Standar
1
Standar
2
Sampel
1
Sampel
Sb

(Na)

Standar
1
Standar
1

264,8

754

100

100

100

264,8

826

100

100

100

1369,01

120

100

2000

1369,01

19

1369,01

1369,01

11

30300

0,06600
7

172,727

0,00570

100

100

100

100

100

100

100

3. Penentuan Kadar Unsur dalam Sampel Tetes B2 vs Standar B3

0,284

2,8 x 10-5 %
Dengan cara yang sama untuk data dan unsure yang berbeda, diperoleh hasil sebagai
berikut :

Unsur

Arsen

Nama

Sampel

Energi

Net

(keV)

Area

559,26

2478

Berat

Kandungan

SRM

dalam

(ug)

SRM

30300

45,3

satuan

Wu (ug)

mg/kg 0,008599598

Kadar As

Kadar As

dalam

dalam

sampel

sampel

(mg/kg)

(%)

0,284

2,83815E-

1
Sampel
2
Standar
1
Standar
2
Sampel
1
Sampel
Cr

2
Standar
1
Standar
2
Sampel
1
Sampel

Se

2
Standar
1
Standar
2
Sampel
1
Sampel

Sb

(Na)

Standar
1
Standar
1

05
559,22

934

0,003234531

559,22

951

559,22

953

320,27

880

0,003528907 0,116465576

320,27

744

0,003031414 0,100046675
30300

352

0,107

mg/kg

320,27

823

320,27

810

264,8

754

0,005184268 0,171097968

264,8

826

0,005507217 0,181756349
30300

4,95

mg/kg

264,8

480

264,8

495

1369,01

0,00090009

1369,01

11

0,000558517 0,018432917
30300

1369,01

22

1369,01

65

0,681

0,029705941

1,0675E05

1,16466E05
1,00047E05

1,71098E05
1,81756E05

2,97059E06
1,84329E06

4. Penentuan Kadar Unsur dalam Sampel SRM A5/B5 vs Standar A4

0,00044

4,39 x10-8 %

Dengan cara yang sama untuk data dan unsure yang berbeda, diperoleh hasil sebagai
berikut :

Unsur

Nama

Sampel
1
Sampel
Arsen

2
Standar
1
Standar
2
Sampel
1
Sampel

Cr

2
Standar
1
Standar
2

Energi

Net

(keV)

Area

Berat

Kandungan

SRM

dalam

(ug)

SRM

Kadar As
satuan

Wu (ug)

dalam
sampel
(mg/kg)

Kadar As
dalam
sampel (%)

559,26

10

1,33185E-05 0,000439555 0,000000044

559,22

17

6,00702E-05 0,001982516 0,000000198


30300

45,3

mg/kg

559,22

2478

559,22

934

320,27

123

0,000461296 0,015224295 0,000001522

320,27

82

0,000363746 0,012004820 0,000001200


30300

320,27

880

320,27

744

352

mg/kg

Sampel
1
Sampel
Se

(Na)

Standar
1
Standar
1

15

5,99334E-05 0,001977998 0,000000198


4,95

mg/kg

264,8

826

1369,01

120

0,066006601 2,178435665 0,000217844

1369,01

19

0,00570057

Sb

264,8

754

Standar

Sampel

1,75084E-05 0,000577834 0,000000058

264,8

30300

Standar

Sampel

264,8

30300
1369,01

1369,01

11

0,681

0,188137626 0,000018814

5. Menentukan ketidakpastian/Uncertainty (%) Sampel Tetes B2 vs Standar A6


Unsur As :
Uncertainty net area sampel 1 = 60
Net area sampel 1 = 2478

x 100%
U = 2.421 %
Dengan cara yang sama untuk data dan unsure yang berbeda, diperoleh hasil sebagai
berikut :
Unsur

Nama
Sampel

As

1
Sampel

Energi
(keV)

Net Area

Uncertainty
Net Area

Uncertainty (%)

559,26

2478

60

2,4213

559,22

934

76

8,1370

2
Standar
1
Standar
2
Sampel
1
Sampel
Cr

2
Standar
1
Standar
2
Sampel
1
Sampel

Se

2
Standar
1
Standar
2
Sampel
1
Sampel

Sb

(Na)

Standar
1
Standar
1

559,22

951

32

3,3649

559,22

953

34

3,5677

320,27

880

52

5,9091

320,27

744

47

6,3172

320,27

823

40

4,8603

320,27

810

38

4,6914

264,8

754

63

8,3554

264,8

826

42

5,0847

264,8

480

48

10,0000

264,8

495

52

10,5051

1369,01

16

266,6667

1369,01

11

16

145,4545

1369,01

22

12

54,5455

1369,01

65

34

52,3077

6. Menentukan ketidakpastian/Uncertainty (%) Sampel SRM (A4 sebagai standar)


Unsur As :
Uncertainty net area sampel 1 = 38
Net area sampel 1 = 10

x 100%
U = 380 %
Dengan cara yang sama untuk data dan unsure yang berbeda, diperoleh hasil sebagai
berikut :
Unsur

Nama
Sampel
1
Sampel

Arsen

2
Standar
1
Standar
2
Sampel
1
Sampel

Cr

2
Standar
1
Standar
2
Sampel

Se

1
Sampel
2

Energi
(keV)

Net Area

Uncertainty

Uncertainty

Net Area

(%)

559,26

10

38

380,0000

559,22

17

32

188,2353

559,22

2478

60

2,4213

559,22

934

76

8,1370

320,27

123

34

27,6423

320,27

82

29

35,3659

320,27

880

52

5,9091

320,27

744

47

6,3172

264,8

45

1125,0000

264,8

15

31

206,6667

Standar

264,8

754

63

8,3554

264,8

826

42

5,0847

1369,01

120

22

18,3333

1369,01

19

21,0526

1369,01

16

266,6667

1369,01

11

16

145,4545

1
Standar
2
Sampel
1
Sampel
Sb

(Na)

Standar
1
Standar
1

7. Menentukan Uncertainty Penimbangan Sampel (SRM)


x 100%
x 100%

8. Menentukan Uncertainty Pemipetan


x 100%
x 100%
% (4 kali pemipetan)

9. Menentukan RR Sampel Tetes B2 vs Standar B3


RR relatif =

x 100%

Unsur As :
RR relatif

x 100%
= 8,489 %

RR absolut

Dengan cara yang sama untuk data dan unsure yang berbeda, diperoleh hasil sebagai
berikut :

Unsur

Nama

Sampel
1
Sampel
As

2
Standar
1
Standar
2
Sampel
1
Sampel

Cr

2
Standar
1
Standar
2
Sampel
1
Sampel

Se

2
Standar
1
Standar
2
Sampel

Sb

(Na)

Sampel
1

Energi
(keV)

559,26

RR
Uncertainty

relative
(%)

RR
absolut

0,02421308
8,4896543 0,0848965

559,22

0,08137045

559,22

0,03364879
4,9041573 0,0490416

559,22

0,03567681

320,27

0,05909091
8,6501113 0,0865011

320,27

0,06317204

320,27

0,04860267

320,27

0,04691358

264,8

0,08355438

264,8

0,05084746

264,8

0,1

6,755075

0,0675508

9,7810009

0,09781

14,503658 0,1450366
264,8

0,10505051

1369,01

2,66666667
303,75671 3,0375671

1369,01

1,45454545

Standar
1
Standar
1

1369,01

0,54545455
75,573152 0,7557315

1369,01

0,52307692

10. Menentukan RR Sampel SRM vs Standar B2


RR relatif =

x 100%

Unsur As :
RR relatif =

x 100%
= 424 %

RR absolut=
Dengan cara yang sama untuk data dan unsure yang berbeda, diperoleh hasil sebagai
berikut :

Unsur

Nama

Energi
(keV)

RR
Uncertainty

(%)

Sampel 1

559,26

3,8

Sampel 2

559,22

1,88235294

Standar 1

559,22

0,02421308

Standar 2

559,22

0,08137045

Sampel 1

320,27

0,27642276

Sampel 2

320,27

0,35365854

Standar 1

320,27

0,05909091

Standar 2

320,27

0,06317204

Sampel 1

264,8

11,25

Sampel 2

264,8

2,06666667

Standar 1

264,8

0,08355438

Standar 2

264,8

0,05084746

Sampel 1

1369,01

0,18333333

Sb

Sampel 1

1369,01

0,21052632

(Na)

Standar 1

1369,01

2,66666667

Standar 1

1369,01

1,45454545

Arsen

Cr

Se

relative

RR
absolut

424,06665 4,2406665

8,4896543 0,0848965

44,886959 0,4488696

8,6501113 0,0865011

1143,8252 11,438252

9,7810009

0,09781

27,916382 0,2791638

303,75671 3,0375671

11. RR Total Sampel Tetes B2 vs Standar B3


RR =

x 100%

Unsur As :
=

RR relatif

x 100%
= 8,58 %

RR absolut

= 0,0858

Dengan cara yang sama untuk data dan unsure yang berbeda, diperoleh hasil sebagai
berikut :
RR relatif total

RR absolut

(%)

total

0,02421308

8,580392232

0,085803922

Sampel 2

0,08137045

8,892851736

0,088928517

Standar 1

0,03364879

5,059610554

0,050596106

Standar 2

0,03567681

7,013886451

0,070138865

Sampel 1

0,05909091

8,739183346

0,087391833

Sampel 2

0,06317204

8,067104099

0,080671041

Standar 1

0,04860267

6,868765427

0,068687654

Standar 2

0,04691358

9,662871142

0,096628711

Sampel 1

0,08355438

9,85986197

0,09859862

Sampel 2

0,05084746

11,28731764

0,112873176

Standar 1

0,1

14,55695662

0,145569566

Standar 2

0,10505051

266,876406

2,66876406

Sampel 1

2,66666667

303,7592547

3,037592547

Sb

Sampel 1

1,45454545

155,3505079

1,553505079

(Na)

Standar 1

0,54545455

75,58339888

0,755833989

Standar 1

0,52307692

52,32249587

0,523224959

Unsur

As

Cr

Se

Nama

Uncertainty

Sampel 1

12. RR Total Sampel SRM vs Standar B2


RR =
Unsur As :

x 100%

RR relatif =

x 100%
= 424,07 %

RR absolut

= 4,20407

Dengan cara yang sama untuk data dan unsure yang berbeda, diperoleh hasil sebagai
berikut :
RR relatif total

RR absolut

(%)

total

3,8

424,068479

4,24068479

Sampel 2

1,88235294

188,2549802

1,882549802

Standar 1

0,02421308

8,580392232

0,085803922

Standar 2

0,08137045

28,84191129

0,288419113

Sampel 1

0,27642276

44,90420861

0,449042086

Sampel 2

0,35365854

35,87770701

0,35877707

Standar 1

0,05909091

8,739183346

0,087391833

Standar 2

0,06317204

1125,018425

11,25018425

Sampel 1

11,25

1143,825887

11,43825887

Sampel 2

2,06666667

206,8392452

2,068392452

Standar 1

0,08355438

9,85986197

0,09859862

Standar 2

0,05084746

19,06606017

0,190660602

Sampel 1

0,18333333

27,94411043

0,279441104

Sb

Sampel 1

0,21052632

267,4992959

2,674992959

(Na)

Standar 1

2,66666667

303,7592547

3,037592547

Standar 1

1,45454545

145,4598697

1,454598697

Unsur

Arsen

Cr

Se

Nama

Uncertainty

Sampel 1

G. PEMBAHASAN
Praktikum ini bertujuan untuk melakukan preparasi sampel AAN, memahami
teknik pencacahan dengan metode AAN dan dapat melakukan irradiasi sampel AAN.
Analisis aktivasi neutron merupakan suatu analisis sampel berdasarkan spektrum sinar
gamma karakteristik yang dhasilkan oleh masing-masing analit. Prinsip AAN adalah
penangkapan neutro thermal yang berasal dari fasilitass irradiasi penghasil neutron
oleh inti atom analit. Atom yang mengalami peningkatan neutron ini akan mengalami
ketidakstabilan sehingga untuk mencapai stabil ia akan melepaskan radiasi beta yang
diikuti oleh emisi sinar gamma. Sinar gamma yang dihasilkan oleh masing-masing
radionuklida berbeda-beda sehingga apabila dilakukan pencacahan menggunakan
detektor Germanium kemurnian tinggi maka akan dihasilkan spektrum gamma pada
tingkatan energi tertentu sesuai radionuklida yang ada pada sampel dan spektrum
inilah yang akan menunjukkan radionuklida apa saja yang ada pada sampel yang kita
uji.
Preparasi sampel AAN dilakukan dengan menyiapkan unsur dengan aktivitas
panjang dan unsur dengan aktivitas pendek yang masing-masingnya dibuat SRM
panjang dan pendek. Oleh karena terjadi permasalahan pada sistem pneumatik maka
sampel aktivitas pendek belum dapat diirradiasi. Sistem pneumatik adalah fasilitas
irradiasi yang dirancang khusus untuk analisis aktivasi neutron unsur dengan waktu
paro pendek. Sistem ini memungkinkan sampel masuk ke teras reaktor hanya dalam
hitungan detik dan langsung dikendalikan dengan sistem komputer untuk segera
dilakukan pencacahan. Sangat cocok untuk unsur dengan waktu paro rentang menit.
Sedangkan untuk sampel dengan aktivitas panjang dilakukan irradiasi dengan fasilitas
lazy susan. Suatu fasilitas berputar yang memungkinkan irradiasi dilakukan secara
bersamaan. Memiliki banyak kolom bahkan dapat digunakan untuk analisis ratusan
sampel sekaligus.

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan didapat bahwa ada satu unsur
dengan count 0 akibat telah meluruh. Unsur tersebut adalah Na, dengan waktu paro
menengah. Sedangkan pencacahan sampel setelah irradiasi dilakukan sebanyak 2 kali
dengan rentang aktu yang berbeda. Oleh karena waktu tunda lebih besar dari waktu
paro unsur sampel maka ada unsur yang telah meluruh sebelum pencacahan. Puncak
energi yang berdekatan antara unsur analit dengan unsur lain mengakibatkan sulitnya

menentukan puncak analit. Bahkan dalam penunjukkan profil ada yang sangat sulut
untuk ditemukan. Seharusnya dilihat berdasarkan puncak energi yang lain karena
biasanya satu unsur memiliki beberapa pncak energi.

Metode yang digunakan dalam analisis ini adalah metode komparassi atau
perbandingan. Dalam metode ini fluks neutron dianggap sama untuk semua sampel
yang diiradiasi. Hal ini karena peletakan sampel dilakukan pada satu kolom yang
sama dan fluks neutron tidak berpengaruh. Sehingga tingkat kesalahan dapat lebih
diminimalisir. Kesalahan yang mungkin terjadi pada percobaan ini adalah saat
penimbangan SRM dan pemipetan larutan sampel menggunakan mikropipet.
Ketidakpresisian tangan dalam memakai pipet akan menyebabkan volume yang
masuk ke dalam vial menjadi berbeda.

H. KESIMPULAN
1. Analisis Aktivasi Neutron (AAN) merupakan salah satu teknik nuklir yang
digunakan untuk mengkuantifikasi unsur-unsur kimia yang terkandung dalam suatu
materi.
2. Preparasi sampel dilakukan dengan mengelompokkan unsure dengan waktu paruh
masing-masing kecuali waktu paruh menengah dan panjang digabung.
3. Unsur yang diiradiasi hanya As, Se, Cr, dan Na (waktu paruh menengah dan
panjang).
4. Terdapat banyak ketidaksesuaian antara perbandingan kadar unsur antara sampel,
standar dan standart radioactive material (SRM)

I. DAFTAR PUSTAKA
Christina P, Maria.2016.Petunjuk Praktikum Radiokimia : Analisis Aktivasi Neutron.
Yogyakarta : STTN-BATAN
www.iaea.org/inis/collection/NCLCollectionStore/_Public/39/057/39057168.pdf
(diakses 26 Juni 2016)
www.iaea.org/inis/collection/NCLCollectionStore/_Public/44/091/44091429.pdf
(diakses 26 Juni 2016)

https://id.scribd.com/doc/128911995/Persentasi-Analisis-Aktivasi-Neutron (diakses
26 Juni 2016)
https://lib.unnes.ac.id/6200/1/3474X.pdf (diakses 26 Juni 2016)

Yogyakarta, 27 juni 2016


Asisten,

Praktikan,

Maria Christina P,S.ST,.M.Eng

Arkadius Aban

Anda mungkin juga menyukai