Anda di halaman 1dari 8

III

MENENTUKAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM SENYAWA


KOMPLEKS Co(H2O)62+
PENENTUAN MENGGUNAKAN
GAYA GERAK LISTRIKSOFTWARE
DAN ELEKTROKIMIA VISIBLE
SPEKTROFOTOMETRI
CAHYA FADILAH
CAHYA FADILAH
4311418046

4311418046
KIMIA

KIMIA
KIMIA
Endah Fitriani Rahayu, S.Si., M. Sc.
M.Si
KIMIA
19 Maret 2020

Dr.9 Agung Tri Prasetya, S. Si., M. Si.


Khofifah Shinta Mamnukha (4311418073)
13 April 2021
PERCOBAAN III
MENENTUKAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM SENYAWA KOMPLEKS
Co(H2O)62+ MENGGUNAKAN SOFTWARE SPEKTROFOTOMETRI VISIBLE

A. Tujuan
Menentukan panjang gelombang maksimum senyawa kompleks Co(H2O)62+
dengan spektrofotometer visible.

B. Dasar Teori
Pengertian spektroskopi dan spektrofotometri pada dasarnya sama yaitu di
dasarkan pada interaksi antara materi dengan radiasi elektromagnetik. Radiasi
elektromagnetik memiliki sifat ganda yang diseebut sebagai sifat dualistik cahaya
yaitu sebagai gelombang dan sebagai partikel-partikel yang disebut foton (Elsair,
2012).
Metode spektrofotometri dapat digunakan untuk penetapan kadar campuran
dengan spektrum yang tumpang tindih tanpa pemisahan terlebih dahulu. Karena
perangkat lunaknya mudah digunakan untuk instrumentasi analisis dan
mikrokomputer, spektrofotometri banyak digunakan di berbagai bidang analisis kimia
terutama farmasi (Arel et al., 2017).
Metode pengukuran menggunakan prinsip spektrofotometri berdasarkan
absorpsi cahaya pada panjang gelombang tertentu melalui suatu larutan yang
mengandung kontaminan yang akan ditentukan konsentrasinya. Proses ini disebut
“absorpsi spektrofotometri”, dan jika panjang gelombang yang digunakan adalah
gelombang cahaya tampak, maka disebut sebagai “kolorimetri”, karena memberikan
warna. Selain gelombang cahaya tampak, spektrofotometri juga menggunakan
panjang gelombang pada gelombang ultraviolet dan infra merah. Prinsip kerja dari
metode ini adalah jumlah cahaya yang diabsorpsi oleh larutan sebanding dengan
konsentrasi kontaminan dalam larutan (Lestari, 2010). Dalam analisis secara
spektrofotometri, terdapat tiga daerah panjang gelombang elektromagnetik yang
digunakan, yaitu daerah UV (200 – 380 nm), daerah visible (380 – 700 nm), daerah
inframerah (700 – 3000 nm) (Khopkar, 2002).
Spektrofotometri UV-Vis atau spektrofotometri sinar ultra violet dan
visible (cahaya tampak). Metode ini didasarkan pada pengukuran energy
cahaya oleh suatu zat kimia pada panjang gelombang maksimum tertentu.
Sinar ultraviolet (UV) mempunyai panjang gelombang antara 200-400 nm, dan
sinar tampak (visible) mempunyai panjang gelombang 400-750 nm. Pada metode
ini ada suatu hukum yang menjadi acuan dalam penentuan suatu zat
secara kuantitatif. Hukum tersebut yaitu hokum Lambert-Beer. Hukum yang
menyatakan hubungan berbanding lurus antara absorban dengan konsentrasi
larutan analit dan berbanding terbalik dengan transmitan. Namun demikian
hukum ini memiliki beberapa pembatasan, yaitu:
a) Sinar yang dilewatkan harus dianggap monokromatis.
b) Penyerapan dilakukan dalam volume yang memiliki ketebalan yang sama.
c) Zat kimia yang menyerap tidak tergantung pada zat yang lain dala
larutan tersebut.
d) Tidak boleh ada fluorensensi ataufosforisensi.
e) Konsentrasi larutan mempengaruhi indeks bias Hukum Lambert-Beer.
Dinyatakan dalam persamaan
A=e.b.c
dimana:
A = absorban (serapan cahaya oleh zat kimia)
e = absorptivitas molar
b = tebal kuvet (cm)
c = konsentrasi

(Iskandar, 2017)
Terdapat dua jenis pergeseran pada spektra UV-Vis, yaitu pergeseran ke
panjang gelombang yang lebih besar disebut pergeseran merah (red shift), yaitu
menuju ke tingkat energi yang lebih tinggi dan pergeseran ke panjang gelombang
yang lebih kecil disebut pergeseran biru (blue shift), yaitu menuju ke tingkat
energi yang lebih rendah (Hendayana, 1994).

C. Alat dan Bahan


Aplikasi Macromedia Flash.

D. Cara Kerja
3. holder dibuka lalu
2. Dipastikan kuvet yang berisi
1. Disiapkan aplikasi panjang akuades yang berada
(Spektrofotometer.swf/ gelombang dibawah Distilled
Spektrofotometer.exe) menunjukkan Water di drag
angka 350 nm. ke tempat kuvet dan
tutup holder

5. Holder dibuka lalu


tempat kuvet
dikosongkan kemudian 4. Diklik tombol
6. Dibaca dan
kuvet yang berisi 0 ABS 100%T
dicatat
untuk menset
absorbansinya Co(H2O)62+ yang berada blanko pada
dalam tabel. dibawah sample di drag absorbansi 0.
ke tempat kuvet dan
tutup holder.

7. Holder dibuka dan


tempat kuvet 8. Kurva antara panjang
dikosongkan dan gelombang versus
diulangi langkah 2-6 absorbansi dibuat dan
secara berulang- ditentukan panjang
ulang dengan gelombang maksimum
mengubah panjang dari larutan kompleks
gelombang naik Co(H2O)62+
sebesar 5nm-665nm.
No λ (nm) ABS No λ (nm) ABS
E. 1. 350 0,000 33. 510 0,506 Data Pengamatan
2. 355 0,000 34. 515 0,503
3. 360 0,001 35. 520 0,486
4. 365 0,003 36. 525 0,460
5. 370 0,004 37. 530 0,420
6. 375 0,007 38. 535 0,374
7. 380 0,010 39. 540 0,319
8. 385 0,014 40. 545 0,282
9. 390 0,020 41. 550 0,232
10 395 0,024 42. 555 0,189
.
11 400 0,028 43. 560 0,152
.
12 405 0,035 44. 565 0,118
.
13 410 0,039 45. 570 0,090
.
14 415 0,048 46. 575 0,070
.
15 420 0,058 47. 580 0,056
.
16 425 0,075 48. 585 0,048
.
17 430 0,095 49. 590 0,043
.
18 435 0,118 50. 595 0,039
.
19 440 0,150 51. 600 0,036
.
20 445 0,180 52. 605 0,034
.
21 450 0,222 53. 610 0,032
.
22 455 0,258 54. 615 0,031
.
23 460 0,294 55. 620 0,030
.
24 465 0,321 56. 625 0,031
.
25 470 0,346 57. 630 0,032
.
26 475 0,371 58. 635 0,031
.
27 480 0,387 59. 640 0,030
.
28 485 0,405 60. 645 0,031
.
29 490 0,427 61. 650 0,028
.
30 495 0,454 62. 655 0,028
.
31 500 0,476 63. 660 0,026
.
32 505 0,497 64. 665 0,025
.
F. Pembahasan
Pada praktikum kali ini dilakukan percobaan yang bertujuan untuk
Menentukan panjang gelombang maksimum senyawa kompleks Co(H 2O)62+ dengan
spektrofotometer visible. Menurut Cairns (2009). Spektofotometer mrupakan alat
untuk mengukur transmitan atau absorban dari suatu sampel sebagai fungsi panjang
gelombang. Tiap media akan menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu
tergantung pada senyawaan atau warna terbentuk. Larutan yang akan digunakan
dalam Percobaan ini adalah larutan blanko dan larutan cuplikan atau analit. Larutan
blanko merupakan larutan yang tidak mengandung analit untuk dianalisis (Basset,
1994), larutan blanko dalam percobaan ini yaitu air distilasi. Larutan cuplikan atau
analit adalah larutan yang akan dianalisis atau ditentukan konsentrasinya atau
strukturnya, larutan yang di absorbansi pada percobaan kali ini yaitu Co(H2O)62+.
Kobalt merupakan salah satu logam yang dibutuhkan dalam tubuh manusia. Fungsi
utama kobalt yaitu sebagai membran transport dalam sel darah manusia. Dalam
beberapa penelitian tentang senyawa kompleks yang telah dilaporkan, ion logam
kobalt(II) mampu menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur (Ningtyas,
2016). Pada percobaan ini panjang gelombang dimulai dari 350 nm sampai 665 nm
tiap kenaikan sebesar 5 nm.
Pada praktikum ini menggunakan media atau aplikasi
(Spektrofotometer.swf/Spektrofotometer.exe) untuk menentukan absorbansinya. Pada
percobaan ini dihasilkan grafik antara absorbansi dengan panjang gelombang seperti
gambar dibawah ini :
absorbansi x wavelength
0.600

0.500

0.400

0.300

0.200

0.100

0.000
300 350 400 450 500 550 600 650 700

absorbansi x wavelength

Dari grafik tersebut terlihat terjadi kenaikan absorbansi Co(H 2O)62+ pada
panjang gelombang 350 nm hingga 505 nm. Panjang gelombang maksimum terjadi
pada saat panjang gelombang sebesar 510 nm dengan ABS sebesar 0,506. Kemudian
absorbansi Co(H2O)62+ menurun dari panjang gelombang 515 nm hingga 665 nm.
Panjang gelombang senyawa kompleks berbeda karena untuk mengetahui nilai
absorbansi maksimal suatu senyawa.

G. Kesimpulan
Spektofotometer mrupakan alat untuk mengukur transmitan atau absorban dari
suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Dalam percobaan ini panjang
gelombang maksimum terjadi pada saat panjang gelombang 510 nm yaitu ABS
sebesar 0,506.

H. Saran
a. Lebih teliti dalam melakukan absorbansi agar grafik yang dihasilkan tidak salah.
b. Jangan lupa untuk klik tombol 0 ABS 100%T untuk menset blanko pada
absorbansi 0. Karena jika tidak maka hasilnya akan berbeda.

a.
DAFTAR PUSTAKA

Arel, A., Martinus, B. A., & Ningrum, S. A. 2017. Penetapan Kadar Vitamin C Pada Buah
Naga Merah (Hylocereus costaricensis (FAC Weber) Britton & Rose) Dengan Metode
Spektrofotometri UV-Visibel. Scientia: Jurnal Farmasi dan Kesehatan, 7(1), 1-5.
Basset, J. 1994. Buku Ajar Vogel: Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.
Cairns, D. 2009. Industri Kimia Farmasi Edisi Kedua. Jakarta : Buku dokteran EGC.
Elsair, Romain. 2012. Fundamentals of Chemistry. Denmark : Ventus Publishing Aps.
Hendayana, S., Kadarohmah, A., Sumarna, A. A., dan Supriatna, A. 1994. Kimia Analitik
Instrumen. Edisi Kesatu. IKIP Semarang Press. Semarang.

Iskandar, D. 2017. Perbandingan Metode Spektrofotometri Uv-Vis Dan Iodimetri Dalam


Penentuan Asam Askorbat Sebagai Bahan Ajar Kimia Analitik Mahasiswa Jurusan
Teknologi Pertanian Berbasis Open-Ended Experiment Dan Problem Solving. Jurnal
Teknologi Technoscientia, 66-70.
Khopkar, S. M. 2002. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: Universitas Indonesia
Lestari, F. 2010. Bahaya Kimia: Sampling & Pengukuran Kontaminan Kimia di Udara.
Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Ningtyas, A. P. 2016. Sintesis Dan Uji Toksisitas Kompleks Kobalt (II) Dengan Ligan (6E)-
N2-((E)-2-(6-Aminopiridin-2-Ilimino)-1, 2 Difeniletilidin) Piridin-2, 6-
Diamina (Doctoral dissertation, Institut Teknologi Sepuluh Nopember).
Pertanyaan:
1. Mengapa panjang gelombang senyawa kompleks berbeda?
Jawab :
Karena untuk mengetahui nilai absorbansi maksimal suatu senyawa. Senyawa
kompleks dengan logam yang berbeda akan mempunyai panjang gelombang yang
berbeda pula. Hal ini karena setiap logam mampu menyerap sinar ultraviolet maupun
visible pada panjang gelombang tertentu. Adanya perbedaan panjang gelombang
tersebut menunjukkan bahwa senyawa kompleks yang disintesis telah terbentuk.

Anda mungkin juga menyukai