Anda di halaman 1dari 11

PENGUKURAN M

OMEN MAGNET
Oleh Kelompok 4

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Tujuan

1 Menentukan nilai momen magnet suatu sampel

2 Mengidentifikasi sifat magnetic suatu sampel


Dasar Teori
Gejala magnetik di dalam zat kimia dapat timbal balik dari elektron maupun dari neutron
akan tetapi efek magnetik yang ditimbulkan elektronkurang dari 103 kali lebih besar dari neutron.
Berdasarkan sifat kemagnetannya, material magnet dapat diklasifikasikan ke dalam jenis di-ama
gnetic, paramagnetic, dan ferromagnetic :
Diamagnetic adalah gejala kemagnetan suatu bahakh, dimana jika suatu bahan diberikan meda
n magnet luar H, maka akan terinduksi dengan adanya perubahan electron orbital yang disebabkan ol
eh medan magnet luar. Besarnya momen magnet induksi sangat kecil & arahnya kebalikan dari meda
n magnet luar. Material diamagnetic mempunyai susceptibilitas yang sangat kecil (dalam orde 10-15)
dan negative.
Paramagnetic adalah gejala kemagnetan suatu bahan, dimana jika bahan tersebut diberikan me
dan magnet luar, maka momen magnet pada bahan tersebut disejajarkan pada arah medan magn-et y
ang diberikan. Nilai susceptibilitasnya kecil (dalam orde 10-5) dan positif.
Ferromagnetic adalah gejala terjadinya penyejajaran momen-momen magnet pada suatu
material karena diberikan medan magnet luar. Akan tetapi di dalam ferromagnetisme terdapat interaksi
pertukaran (exchange coupling) diantara atom-atom yang berdekatan. Sehingga momen-momen mag
n-et dapat tersejajarkan dalam derajat penyejajaran yang tinggi. Material ferromagnetic memiliki susce
pt-ibilitas dengan nilai yang besar dan positif.
Metode
Alat dan Bahan

No Alat Jumlah Bahan Konsentrasi

1 Magnetic susceptibility 1 buah Senyawa -


balance Kompleks
Fe(III)Oksalat
2 Lumpang alu 1 set

3 Kaca Arloji 1 buah

4 Spatula 1 buah

5 Pipa Kapiler 1 buah


PEMBAHASAN
Pada percobaan kali ini dilakukan karakterisasi senyawa kompleks Fe (III) oksalat
pengukuran momen magnet menggunakan alat MSB (Magnetic Suscpetibility
Balance). Pengukuran momen magnet ini bertujuan untuk menegtahui sifat
kemagnetan dari senyawa kompleks Fe (III) oksalat. Berdasarkan teori sifat
kemagnetan suatu senyawa dibagi menjadi 3 sesuai dengan kemampuannya ditarik
oleh suatu magnet, diantaranya ferromagnetik yaitu Senyawa-senyawa yang mampu
ditarik sangat kuat oleh suatu magnet, paramagnetik yaitu Senyawa-senyawa yang
mampu ditarik oleh suatu magnet, dan diamagnetic yaitu senyawa-senyawa yang
ditolak oleh medan magnet. Secara teori, sifat kemagnetan dipengaruhi oleh
Banyaknya electron dan pengisian eletron pada orbital-orbital yang ada. Cara
pengisian Electron dalam orbital-orbital dibagi menjadi dua yaitu spin tinggi dan spin
rendah.
Momen magnet adalah besaran paling fundamental dalam kemagnet an. Terdapat Hubungan
antara momen magnet dengan momen sudut yaitu momen magnet U berbanding Langsung
dengan momen sudut L, oleh karena itu momen magnet berlawanan arah dengan Momen
sudut. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan maka diperoleh nilai momen Magnet dari
Fe dalam senyawa kompleks Fe (III) oksalat sebesar. 1,7749 BM

Faktor yang mempengaruhi nilai momen magnet yaitu sifat intrinsik spin dan muatan
Listriknya. Sifat intrinsik spin adalah bilangan kuantum yang menentukan momen sudut
Instrinsik (atau momen sudut spin, atau hanya spin) dalam partikel tertentu. Sedangkan
muatan Listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda yang membuatnya mengalami
gaya pada
benda lain yang berdekatan dan juga memiliki muatan listrik.
Pada alat pengukur magnetic susceptibility balance, range X1 dan X10 digunakan untuk
membaca skala yang terdapat pada alat tersebut, pada praktikum kali ini senyawa kompleks
Fe(III) Oksalat yang diletakkan di dalam pipa kapiler kemudian dibaca skalanya menggunakan
alat magnetic susceptibility balance, mula-mula skala dibaca pada range X1, namun jika pada
range X1 skala tidak terbaca, maka range diubah menjadi X10 agar skala dapat terbaca.

Cara lain untuk menentukan momen magnet adalah dengan menggunakan method
Monte Cardo dan Model Ising dan Metropolis Algoritma. Methode Monte Cardo adalah suatu
methode yang menggunakan langkah-langkah acak dalam menjelaskan proses-proses fisis.
Dalam penelitian ini, simulasi Monte Carlo dibuat untuk mensimulasikan proses penyearahan
momen magnet oleh medan magnet luar pada suhu – suhu tertentu. Salah satu algoritma yang
digunakan pada methode Monte Carlo adalah Algoritma Metropolis, algoritma Metropolis ini
berfungsi untuk mengetahui simulasi sebuah system dari partikel-partikel yang ada dalam suatu Volume yang
dipengaruhi oleh suhu. Sedangkan, Model Ising dan Metropolis Algoritma
merupakan salah satu dari Metode Monte Carlo. Model ising adalah salah satu model yang bisa
menampilkan nilai magnetisasi bahan magnetik. Didalam pemodelan ini akan mensimulasikan
nilai dari magnetisasi jika diberi suhu dan medan luarnya (Newman, 1999). Didalam bahan
magnetik memiliki spin, setiap spin memiliki nilai +1 atau -1).
Energi dari partikel tersebut di jelaskan dengan Hamiltonian Ising. Langkah-langkah Algoritma
Metropolis dari
persamaan Metode Monte Carlo diatas dapat di tulis seperti berikut ini:
1. Tetapkan sebuah mikrostate awal
2. Buat sebuah bilangan acak pada mikrostate
3. Hitung ∆E ≡ Etrial – Eold pertukaran pada energi suatu sistem
4. Jika ∆E lebih kecil atau sama dengan 0, setujui microstate yang baru dan lanjut ke tahap 8.
5. Jika ∆E positif, hitung w = eβ∆E
6. Buktikan bilangan acak r 7. Jika r ≤ w, kemudian kembali ke microstate
7. Hitung besaran fisika yang diinginkan
8. Ulangi tahap 2 sampai tahap 8 untuk mendapatkan bilangan mikrostate
yang tepat.
Cara Kerja
Alat MSB

Dinyalakan, tombol range diputar (skala 1)


Dipanasakan selama 30 menit
Diatur tombol zero (pembacaan 000)
Ditimbang tabung kapiler (v0)

Dimasukan kedalam lubang MSB, skala dicatat R0


MSB dibersihkan jika skala lebih dari 0,30
Digerus sampel, dimasukan kedalam tabung
kapiler
Dicatat ketinggian sampel (L)
Ditimbang tabung kapiler + sampel, dicatat sebagai (M)
Dimasukan kedalam lubang MSB tabung kapiler + sampel, dibaca skala
Dicatat pembacaan sebagai R (jika skala kali 1 tidak terbaca, pindahkan
skala kali sepuluh)
Pengamatan
Perlakuan Pengamatan
- Ditimbang tabung kapiler - M0 = 0,8111 gram
kosong khusus MSB  
 
- Tabung kapiler dimasukkan
- R0 = - 0,27
pada lubang alat MSB
 
- Fe (III) oksalat dimasukkan  
kedalam tabung kapiler dengan - L = 1,5 cm
ketinggian minimum sampel  
1,5 cm  
- M = 0,9504 gram
- Ditimbang tabung kapiler berisi  
sampel - R = 246
- Dimasukkan tabung kapiler
berisi senyawa kompleks
kedalam lubang alat MSB pada
skala x1.
Lampiran
 

Anda mungkin juga menyukai