Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIKA EKSPERIMENTAL II
Percobaan M1
“Penentuan Berat Molekul (Mn) Polimer dengan Metode Viskositas”

Hari: Kamis Tanggal : 19 September 2019 Jam ke: 11-12

Oleh:
Ravha Petrus A. D. Risamasu (081711333056)
Bunga Fariha Dinata (081711333058)
Zakiyatul Miskiyah (081711333061)

Dosen Pembimbing:
Jan Ady, S.Si., M.Si.
Dr. Ir. Aminatun, M.Si.

Laboratorium Fisika Material


Departemen Fisika
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Airlangga
2019
PERCOBAAN M1

“Penentuan Berat Molekul (Mn) Polimer dengan Metode Viskositas”

ABSTRAK

Polimer adalah molekul besar yang dibangun oleh pengulangan kesatuan kimia yang
kecil dan sederhana (monomer). Eksperimen ini, dilakukan untuk menentukan berat molekul
(Mn) suatu polimer dengan menggunakan metode viskositas, dimana berat molekul ini
merupakan salah satu faktor yang menentukan sifat dari polimer . Eksperimen ini dilakukan
dengan mencatat waktu aliran pada pelarut murni (toluene) sebagai t* dan dilakukan sebanyak
5 kali pada tabung viscosimeter Oswald serta mencatat waktu aliran pada larutan polimer yang
telah dibuat dengan berbagai konsentrasi yaitu 1%, 2%, 3% dan 4% dicatat sebagai t dan
masing-masing konsentrasi dilakukan percobaan sebanyak 5 kali. Setelah diperoleh data, maka
data tersebut diolah untuk mendapatkan berat molekul dari polistiren. Berat molekul dari
polimer polistiren adalah …. Selain itu, monomer-monomer yang tersusun dalam polistiren
berdasarkan hasil perhitungan adalah …

Kata kunci : viskositas, konsentrasi, waktu alir


TUJUAN and Development (RAD) dalam
Menentukan berat molekul (Mn) kaitannya dengan tuntutan penggunaan
dari semua polimer. maupun kebutuhan untuk membantu
memudahkan kehidupan manusia
A. PENDAHULUAN mengganti material-material
Polimer adalah molekul besar konvensional. Sifat polimer sangat
yang dibangun oleh pengulangan bergantung pada berbagai faktor.
kesatuan kimia yang kecil dan Salah satu faktor tersebut adalah
sederhana. Salah satu contoh polimer berat molekul polimer (Mn). Faktor ini
adalah polisitrena. adalah sebuah sangat berpengaruh terhadap sifat
aromatik polimer yang dibuat dari makroskopik suatu polimer, yang
aromatik monomerstyrene, cairan meliputi: sifat termal, fisis, mekanik
hidrokarbon yang secara komersial maupun sifat optik. Oleh sebab itu
diproduksi dari minyak bumi oleh di penentuan berat molekul suatu polimer
industri kimia . Polistirena adalah merupakan aktivitas yang harus
termoplastik substansi, yang di padat dilakukan untuk dapat memperkirakan
(kaca) menyatakan pada suhu kamar, karakteristik polimer tersebut.
tapi arus jika dipanaskan di atas dengan Terdapat beberapa metode untuk
suhu transisi gelas (untuk pencetakan menentukan berat molekul polimer.
atau ekstrusi), dan menjadi padat Salah satu metode yang mudah
kembali bila didinginkan. polistiren dilakukan adalah metode viskositas.
murni padat adalah plastik, berwarna Viskositas adalah ukuran ketahanan
keras dengan fleksibilitas yang terbatas. suatu fluida terhadap gaya geser yang
Hal ini dapat dilemparkan ke dalam diberikan. Dalam praktiknya koefisien
cetakan dengan detail halus. Polystyrene viskositas ditentukan dengan penetuan
bisa transparan atau dapat dibuat untuk laju aliran lewat pipa. Perbandingan
mengambil berbagai warna. antara viskositas larutan polimer
Polimer merupakan salah satu terhadap viskositas pelarut murni dapat
material yang mengalami dipakai untuk menentukan berat
perkembangan sangat cepat. molekul polimer.
Perkembangan ini meliputi Research Metode yang sering dipakai unuk
mengukur viskositas larutan adalah derajat kekristalannya (derajat
viskosimeter Ostwald. Dari kekristalan rendah maka akan bersifat
viskosimeter ini ditentukan dapat kenyal dan berdaya renggang besar,
ditentukan waktu alir pelarut dan larutan begitu sebaliknya).
yang digunakan untuk mengetahui Polimer dapat diklasifikasikan
viskositas masing-masing larutan. menurut asal atau sumbernya,
strukturnya, sifat termalnya, komposisi
B. DASAR TEORI dan kristalinitasnya. Menurut
Polimer adalah molekul besar sumbernya, polimer dibedakan dalam
yang dibangun oleh pengulangan dua jenis, yaitu polimer sintetik/buatan
kesatuan kimia yang kecil dan dan polimer alam. Contoh dari polimer
sederhana. Kesatuan-kesatuan berulang sintetik adalah polietilen (PE), polimetil
ini ekivalen dengan monomer. Jika metakrilat (PMMA), polivinil klorida
pengulangan kesatuan berulang itu (PVC), dan polistiren (PS), sedangkan
berstruktur linear (seperti rantai) maka contoh dari polimer alam adalah
molekul-molekul polimer seringkali polisakarida, protein, pati, lignin, dan
digambarkan sebagai molekul rantai selulosa. Menurut sifat termalnya,
atau rantai polimer. Rantai polimer polimer memiliki dua tipe, yaitu
dapat juga bercabang. Beberapa rantai polimer termoplastik dan termoseting.
linear atau bercabang dapat bergabung Termoplastik mempunyai sifat melunak
melalui sambungan silang membentuk pada pemanasan, misalnya nilon,
polimer bersambung silang. Jika polipropilen, polistiren (PS), dan
sambungan silang terjadi ke berbagai polyester, sedangkan termoseting
arah maka terbentuk polimer sambung mempunyai sifat kaku dan tidak
silang tiga dimensi yang sering disebut melunak pada pemanasan, misalnya
dengan polimer jaringan. melamin, formaldehid dan bakelit. Bila
Berat molekul (Mn) merupakan ditinjau dari komposisinya, polimer
salah satu faktor yang menentukan sifat digolongkan dalam dua kelompok besar,
polimer. Factor penting lainnya yang yaitu homopolimer (polimer yang
juga menentukan sifat polimer adalah tersusun dari satu jenis monomer) dan
susunan rantai di dalam polimer dan kopolimer (polimer yang tersusun dari
dua atau lebih monomer yang berbeda).
(2)
Viskositas suatu cairan polimer berbeda
sifatnya dengan cairan biasa (isotrop).
Persamaan ini menggambarkan
Viskositas adalah ukuran
peningkatan viskositas yang disebabkan
ketahanan suatu fluida terhadap gaya
gesek yang diberikan. Dalam
oleh polimer. Perbandingan pada
prakteknya koefisien viskositas [η]
ditentukan dengan penentuan laju aliran pengenceran tak hingga disebut

lewat pipa. Perbandingan antara viskositas intrinsik dan diberi lambang

viskositas larutan polimer terhadap


. Secara matematis dapat
viskositas pelarut murni dapat dipakai
diungkapkan sebagai berikut:
untuk menentukan berat molekul
polimer. (3)
Viskositas intrinsik dapat
dikaitkan pada berat molekul melalui Karena massa jenis berbagai

persamaan yang dikemukakan oleh larutan yang dipakai dalam suatu

Mark dan Houwink: percobaan sama dengan massa jenis


pelarut, maka sebagai pendekatan dapat
(1)
diabaikan. Viskositas tiap larutan hasil
dimana [η] adalah viskositas pengenceran berbanding lurus dengan
intrinsik, K dan a merupakan tetapan waktu alirnya, sehingga dapat ditulis:
yang khas untuk sistem polimer pelarut
pada temperatur tertentu. (4)

Metode yang biasa digunakan


dengan t adalah waktu alir untuk
untuk mengukur viskositas larutan
larutan sedangkan t* adalah waktu alir
adalah viskosimeter Oswald atau
untuk pelarut. Secara percobaan waktu
viskosimeter Ubbelohde. Jika viskositas
alir untuk berbagai pengenceran larutan
larutan polimer adalah η dan viskositas
polimer dan pelarut bisa diperoleh
dari pelarut murni adalah η* maka
melalui pengukuran dengan

viskositas spesifik larutan polimer viskosimeter.

diberikan oleh persamaan:


dan dicatat waktu alirnya sebagai t*
sebanyak 5 kali.
4. Setelah mencatat waktu alir toluene,
mengganti toluene tersebut dengan

C. ALAT DAN BAHAN larutan polimer yang telah dibuat

Bahan : dengan berbagai konsentrasi dan

1. Polimer yang akan diukur bobot dicatat waktu alirnya secara

molekulnya (Mn) yaitu Polistiren berturut-turut sebagai t1, t2, t3 dan t4

(PS) yang masing-masing konsentrasi

2. Pelarut (Toluene) (C1, C2, C3 dan C4). dilakukan

Alat : sebanyak 5 kali.

1. Stopwatch 5. Menentukan viskositas tiap larutan

2. Gelas ukur hasil pengenceran menggunakan

3. Tabung Reaksi persamaan (4) dan hasil

4. Tabung Viskosimeter Oswald perhitungannya dinamakan η1, η2,


η3, dan η4 untuk larutan C1, C2, C3
dan C4.
D. PROSEDUR PERCOBAAN
6. Menentukan viskositas spesifik
1. Menyiapkan bahan dan peralatan
larutan polimer, secara berturut-turut
yang akan digunakan dalam
sebagai ηsp1, ηsp2, ηsp3, dan ηsp4 dan
percobaan ini secara baik.
menentukan pula viskositas
2. Membuat larutan polimer dengan
reduksinya menggunakan
berbagai konsentrasi, yaitu
persamaan (3)
melarutkan PS ke dalam toluene
7. Membuat grafik antara viskositas
1%, 2%, 3%, dan 4% (disebut
reduksi yang diperoleh terhadap
sebagai C1, C2, C3 dan C4). C =
konsentrasi dan ekstrapolasinya ke
(gr/10ml), untuk menjadikan
sumbu viskositas reduksi merupakan
konsentrasi 1-4% maka banyaknya
viskositas intrinsik [η].
PS yang diberikan adalah 0,1-0,4
8. Menggunakan persamaan Mark dan
gram.
Houwink persamaan (1),
3. Kemudian, mengalirkan pelarut
menentukan bobot molekuler (Mn)
murni (toluene) pada viscosimeter
PS yang digunakan sebagai Polistirena tersusun atas monomer
eksperimen ini. stirena, seperti ditunjukkan pada gambar
dibawah ini. Dengan proses polimerasi
maka stirena akan menjadi polistirena.
Diketahui: Rumus kimia stirena adalah C8H8.
η* = viskositas murni toluene Sehingga rumus kimia polistirena
= 5,58.104 kg m-1 s-1 menjadi [C8H8]n.
pada suhu (25-30)°C
K = 12.103 ml/g

A = 0,71

E. DATA HASIL PENGAMATAN DAN Berdasarkan data percobaan, dapat


ANALISIS diketahui bahwa waktu alir larutan yang
Untuk pembacaan jurnal yang dibutuhkan berbeda-beda sesuai konsentrasi
lebih nyaman, data eksperimen beserta masing-masing polistiren. Semakin besar
analisisnya telah diletakkan pada bagian konsentrasi larutan, maka waktu alir juga
lampiran. semakin lama. Waktu alir toluene murni juga
dibutuhkan untuk perhitungan viskositas
F. PEMBAHASAN pada semua konsentrasi, sehingga viskositas
Pada eksperimen ini praktikan larutan bergantung pada waktu alir yang
belajar tentang penentuan berat molekul diperlukan. Di dalam zat cair, viskositas
polimer dengan metode viskositas. ddihasilkan oleh gaya kohesi antara molekul
Dimana,ada beberapa macam viskositas zat cair.
yang perlu kita hitung agar bosa mencari Berat molekul polistirena diukur
berat molekul seperti viskositas toluene berdasarkan viskositas intrinsik [η] yang
murni, viskositas spesifik dan viskositas diperoleh dari ekstrapolasi data pada
intrinsik. persamaan garis antara konsentrasi dan
Pada dasarnya, percobaan ini viskositas reduksi (ηred) seperti gambar
dilakukan untuk mengatahui jumlah grafik berikut.
rantai karbon pada suatu polistirena. xxxxxxxxx
Gambar . grafik hubunga antara hanya diperoleh sekitar xxx rantai mer.
viskositas reduksi terhadap Sehingga dapat diperkirakan juga kekuatan
variasi konsentrasi polistiren. polistirena yang digunakan dalam
Didapatkan nilai viskositas intrinsik eksperimen ini tidak terlalu kuat
[η] sebesar xxxx. Dengan memasukkan dibandingkan polistirena lain yang memiliki
fungsi [η] dalam persamaan Mark – rantai styrene diatas 10.000 rantai mer.
Houwink [η] = KMa, maka berat molekul
(Mn) dapat dihitung dan memperoleh nilai
xxx G. KESIMPULAN
Penentuan jumlah rantai karbon pada Berat molekul (Mn) polistirena
polistirena dilakukan dengan sebesar xxx sehingga pada polistirena
membandingkan berat molekukul polistirena terdapat xxx Rantai stirena.
yang diperoleh, yaitu xxx dengan berat
molekul stiren (xxx). karena semakin
banyak rantai karbon dalam siatu polimer,
maka material tersebut akan semakin kuat
dan tidak mudah dipatahkan sehingga
bermanfaat untuk kebutuhan manusia.
Contoh realnya saja saat praktikan
membersihkan gelas reaksi bekas polistiren,
pada konsentrasi yang tinggi gelas susah
dibersihkan sebab polimer yang terlalu kuat
dan lengket. Berbeda dengan polimer yang
konsentrasinya rendah sangat mudah
dibersihkan karena polimer sudah agak
kering dan berbentuk seperti plastic yang
sangat tipis sehingga mudah dikelupas dan
dibersihkan.
Diperkirakan jumlah mer dalam
polistirena ini akan mencapai puluhan ribu
rantai stirena, tetapi dalam eksperimen
DAFTAR PUSTAKA

Callister, W. D., Jr. 1984. Introduction to Material Science and Engineering. John Wiley
and Sons: New York.
Cowd, M.A. 1991. Kimia Polimer. Bandung: Penerbit ITB
Ashby, Michael F. 1992. Materials Selection in Mechanical Design. Pergamon Press:
United Kingdom.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai