Anda di halaman 1dari 26

GAS TURBIN

I. TUJUAN
1) Mengetahui prinsip kerja siklus brayton
2) Menghitung komponen siklus brayton dan cara kerjanya
3) Dapat menghitung :
- Daya dan Effisiensi Kompresor, Turbin
- Daya netto dan Effisiensi siklus

II. ALAT
Unit Turbin Gas, Merk : GUNT, Type: ET 792-Split Shaft

III. DASAR TEORI


3.1 Pengertian Gas Turbin
Turbin gas adalah suatu penggerak mula yang memanfaatkan gas sebagai
fluida kerja. Didalam turbin gas energi kinetik dikonversikan menjadi energi
mekanik berupa putaran yang menggerakkan roda turbin sehingga menghasilkan
daya. Bagian turbin yang berputar disebut rotor atau roda turbin dan bagian turbin
yang diam disebut stator atau rumah turbin. Rotor memutar poros daya yang
menggerakkan beban (generator listrik, pompa, kompresor atau yang lainnya).
Turbin gas merupakan salah satu komponen dari suatu sistem turbin gas. Sistem
turbin gas yang paling sederhana terdiri dari tiga komponen yaitu
kompresor,ruang bakar dan turbin gas.

Adapun keuntungan
- keuntungan dari turbin gas adalah :
a. Jumlah komponen jauh lebih sedikit dan tidak memerlukan
daerah luas, sehingga. menguntungkan.
b. Getaran halus.
c. Dapat dioperasikan pada jarak dekat.
d. Mudah dan cepat diopersikan.
e. Biaya investasi rendah.
f. Fleksibel dalam memenuhi kebutuhan instalasi.
Adapun kelemahan dari tubin gas :
a. Effisiensi turbin gas sangat rendah ( 20-30 % ).
b. Suaranya sangat bising, sehinnga menimbulkan lingkungan
kerja yang kurang baik.

3.2 Prinsip Kerja Gas Turbin

Udara masuk kedalam kompresor melalui saluran masuk udara (inlet).


Kompresor ini berfungsi untuk menghisap dan menaikkan tekanan udara tersebut,
akibatnya temperatur udara juga meningkat. Kemudian udara yang telah
dikompresi ini masuk kedalam ruang bakar. Di dalam ruang bakar disemprotkan
bahan bakar sehingga bercampur dengan udara tadi dan menyebabkan proses
pembakaran.

3.3 Siklus-Siklus Turbin Gas


Tiga siklus turbin gas yang dikenal secara umum yaitu:
a. Siklus Ericson
Merupakan siklus mesin kalor yang dapat balik (reversible) yang terdiri
dari dua proses isotermis dapat balik (reversible isotermic) dan dua proses
isobarik dapat balik (reversible isobaric). Proses perpindahan panas pada proses
isobarik berlangsung di dalam komponen siklus internal (regenerator), dimana
effisiensi termalnya adalah : hth = 1 – T1/Th, dimana T1 = temperatur buang dan
Th = temperatur panas.
b. Siklus Stirling
Merupakan siklus mesin kalor dapat balik, yang terdiri dari dua proses
isotermis dapat balik (isotermal reversible) dengan volume tetap (isokhorik).
Efisiensi termalnya sama dengan efisiensi termal pada siklus Ericson.
c. Siklus Brayton
Siklus ini merupakan siklus daya termodinamika ideal untuk turbin gas,
sehingga saat ini siklus ini yang sangat populer digunakan oleh pembuat mesin
turbine atau manufacturer dalam analisa untuk performance upgrading. Siklus
Brayton ini terdiri dari proses kompresi isentropik yang diakhiri dengan proses
pelepasan panas pada tekanan konstan. Pada siklus Bryton tiap-tiap keadaan
proses dapat dianalisa secara berikut.
Proses 1 ke 2 (kompresi isentropik). Kerja yang dibutuhkan oleh
kompresor: Wc = ma (h2 – h1). Proses 2 ke 3, pemasukan bahan bakar pada
tekanan konstan. Jumlah kalor yang dihasilkan: Qa = (ma + mf) (h3 – h2). Proses
3 ke 4, ekspansi isentropik didalam turbin. Daya yang dibutuhkan turbin: WT =
(ma + mf) (h3 – h4). Proses 4 ke 1, pembuangan panas pada tekanan konstan ke
udara. Jumlah kalor yang dilepas: QR = (ma + mf) (h4 – h1)

3.3.1 Siklus Termodinamika Turbin Gas


Siklus ideal untuk kerja turbin gas adalah siklus brayton. Siklus ini terdiri
atas dua proses isobarik dan isentropik.
Adapun siklus termodinamikanya pada diagram p-v dan t-s adalah sebagai
berikut:

Gambar Diagram p-v dan T-s

Urutan proses kerja sistem turbin gas pada gambar diatas adalah:
1-2 Proses kompresi adiabatis udara padakompresor,tekanan udara naik. 2-
3 Proses pembakaran campuran udara dan bahan-bakar pada tekanan konstan,
dihasilkan panas pada ruang bakar. 3-4 Proses ekspansi adiabatic gas pembakaran
pada turbin dihasilkan Kerja turbin berupa putaran poros dan gaya dorong,
tekanan turun. 4-1 Proses pembuangan kalor pada tekanan konstan. Dari diagram
T-S dapat dilihat setelah proses kompresi pada kompresor temperatur naik yaitu
T2 dari tempertur atmosfer T1 dan tekanan naik dari p1 menjadi p2, tempertur dan
tekanan ini diperlukan untuk proses pembakaran. Setelah bahan bakar
disemprotkan dan bercampur dengan udara mampat didalam ruang bakar dan
dinyalakan, terjadi proses pembakaran, temperatur naik lagi sampai T3.
Temperatur T3 adalah temperatur gas pembakaran yang akan masuk turbin,
temperatur ini dibatasi oleh ketahanan material turbin pada suhu tinggi. Setelah
proses ekspansi pada turbin, temperatur gas sisa menjadi turun sampai T4 dan
temperature gas sisa ini masih tinggi diatas temperature T1.

3.4 Perhitungan siklus Brayton

Dalam perhitungan siklus Brayton ada beberapa asumsi, yaitu :


 Steady operating conditions exist.
 The air standard assumptions are applicable.
 Kinetic and potensial energy changes are negligble.
 The variation of spesific heats with temperature is to be consired.
3.4.1 Kompresor

Dari gambar grafik T-S diagram diatas, maka besarnya kerja


kompresor dapat dihitung dengan persaman sebagai berikut :

Kerja Kompresor
Kondisi ideal :
 Wks = h2s – h1 = Cp. (T2s – T1)
𝑇2𝑠 𝑃
 = (𝑃2 )𝛾−1/𝛾
𝑇2 1

𝑃
 𝑇2𝑠 = 𝑇1. (𝑃2 )𝛾−1/𝛾
1

Kondisi aktual
Wka = h2 – h1 =Cp. (T2 – T1)
Dimana : Wk = kerja kompresor (kJ/kg)
h2s = entalpi ideal udara keluar kompresor (kJ/kg)
h2 = entalpi actual udara keluar kompresor (kJ/kg)
h1 = entalpi udara masuk kompresor (kJ/kg)
Cp = 1 kj/kg.K
Γ(gamma) = 1,4

Daya Kompresor
Kondisi Ideal :
Wks = muwks = mu (h2s – h1)
Kondisi Aktual :
Wka = muwka = mu (h2s – h1)
Dimana : Wk = daya kompresor (kW)
mu = laju aliran massa udara masuk kompresor (kg/s)
wk = kerja kompresor (kJ/kg)
Efisiensi Isentropis Kompresor
Besarnya efisiensi isentropis kompresor adalah sebagai berikut :
Wks mu.wks Wks h2s – h1
Ƞik = Wka = mu.wka = Wka = h2 – h1

3.4.2 Turbin

- Turbin Kompresor

Turbin kompresor dalam gambar siklus diatas adalah turbin


pertama yang digunakkan untuk menggerakan kompresor udara. Dengan
demikian besarnya kerja turbin kompresor dapat dihitung sebagai berikut :

Kerja Turbin Kompresor


Kondisi ideal
Wttks = h3 – h4s = Cp. (T2s – T1)
Kondisi Aktual
Wtks = h3 – h4
Dimana : Wtk = kerja turbin kompresor (kJ/kg)
h3 = entalpi udara masuk turbin (kJ/kg)
h4s = entalpi ideal udara keluar turbin (kJ/kg)
h4 = entalpi actual udara keluar turbin,(kJ/kg)
Cp = 1 kj/kg.K
Γ(gamma) = 1,4

Daya Turbin Kompresor


Untuk perhitungan daya turbin pada siklus bryton ini laju aliran
masa fluida kerja maka m3 = m4 = mu.
Dengan demikian besarnya daya turbin komprsor adalah:
Kondisi ideal
Wtks = muwts = mu (h3-h4s)
Kondisi aktual Wtka
Wtka = muwta = mu (h3-h4)
Dimana : Wtk = daya turbin kompresor (kW)
mu = laju aliran masa udara masuk turbin (kg/s)
wtk = kerja turbin kompresor (kJ/s)
Efisiensi Isentropis Turbin Kompresor
Besarnya efisiensi isentropis turbin kompresor adalah sebagai
berikut:
Wtka mu .wtka Wks h2s – h1
Ƞik = = = =
Wtks mu wtks wka h2 – h1

- Turbin Generator(Beban)
Turbin generator dalam gambar siklus di atas adalah turbin ke dua
yang digunakan untuk menggerakan generator listrik. Besarnya kerja
turbin generator dapat dihitung sebagai berikut:
Kerja turbin generator (beban)
Kondisi ideal
Wtgs = h4 – h5s

Kondisi aktual
Wtgs = h4 – h5
Dimana : wtg = kerja turbin generator,(kJ/kg)
h4 = entalpi udara masuk turbin,(kJ/kg)
h5s = entalpi ideal udara keluar turbin,(kJ/kg)
h5 = entalpi actual udara keluar turbin,(kJ/kg)
Cp = 1 kj/kg.
Γ(gamma) = 1,4

Daya turbin generator(beban)


Kondisi ideal
Wtgs = muwtgs = mu(h4 – h5s)
Kondisi aktual
Wtga = muwtga = mu(h4 – h5)
Dimana : Wtg = daya turbingenerator,(kW)
mu = laju aliran masa udara masuk turbin,(kg/s)
wtg = kerja turbin generator,(kJ/kg)
Efisiensi isentropis turbin generator (beban)
Besarnya efisiensi isentropis turbin generator adalah sebagai berikut:
𝑊𝑡𝑔𝑎 𝑚𝑎 𝑤𝑡𝑔𝑎 𝑤𝑡𝑔𝑎 ℎ −ℎ
Ƞitg = 𝑊 = = = ℎ 4− ℎ 5
𝑡𝑔𝑠 𝑚𝑢 𝑤𝑡𝑔𝑠 𝑤𝑡𝑔𝑠 4 5𝑠

- Kalor Masuk
Besarnya kalor yang masuk ruang bakar dapat dihitung
berdasarkan kondisi fluida kerjanya maupun berdasarkan kalor dari
bahan bakarnya. Dengan asumsi m3 = m2 = mu , maka besarnya kalor
yang masuk ruang bakar dapat dihitung dengan persamaan berikut:
Kalor masuk ruang bakar berdasarkan siklus bryton ideal adalah:
Qin = mu (h3 – h2s)
Kalor masuk ruang bakar berdasarkan siklus bryton actual adalah:
Qin = mu (h3 - h2)
Kalor masuk ruang bakar berdasarkan konsumsi bahan bakar yang
digunakan :
QG = m.LHV
Dimana : QG = kalor yang diberikan oleh bahan bakar
= mG.LHV
mG = laju aliran masa bahan bakar gas (kg/s)
LHV = nilai kalor bahan bakar (kJ/kg)
= 46369 kJ/kg (Propane)
- Efisiensi Thermis Siklus Bryton
Besarnya efisiensi thermis siklus brayton ideal dapat dihitung
dengan persamaan berikut:
Kondisi ideal
𝑊𝑛𝑒𝑡 𝑄𝑖𝑛 − 𝑄𝑜𝑢𝑡 𝑄𝑜𝑢𝑡 𝑚𝑢 𝐶𝑝 (𝑇4′ − 𝑇1 )
Ƞtb= = = 1− =1− =1−
𝑄𝑖𝑛 𝑄𝑖𝑛 𝑄𝑖𝑛 𝑚𝑢 𝐶𝑝 (𝑇3 − 𝑇2𝑠 )
𝑇 ′
𝑇1 [( 4 )−1]
𝑇1
𝑇
𝑇2𝑠 [( 3 )−1]
𝑇2𝑠

𝐾𝑜𝑛𝑑𝑖𝑠𝑖 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 (𝑖𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑠) (𝑇4′ ⁄𝑇1 ) = 𝑇3 ⁄𝑇2𝑠 , 𝑚𝑎𝑘𝑎 ∶


𝑇 1
Ƞib = 1- 𝑇 1 = 1- 𝑘−1
2𝑠 𝑝2
( ) 𝑘
𝑝1

Dimana : P2 = tekanan absolute keluar kompresor


P1 = tekanan absolute masuk kompresor
k = rasio kalor jenis (tabel)
≈1,4 (udara)
Kondisi aktual
Berdasarkan turbin beban :
Kondisi actual dihitung berdasarkan turbin beban dihitung dengan
persamaan berikut:
𝑤𝑛𝑒𝑡
Ƞtb = 𝑞𝑖𝑛

Dimana : wnet = kerja neto


= kerja turbin beban
qin = kalor masuk tiap masa udara
= cp(T3-T2)
Cp = kalor jenis udara (kJ/kg.C)
Efisiensi Power
Efisiensi power dihitung berdasarkan daya generator (G) yang
dihasilkan dengan kalor dari bahan bakar (QG) yang besarnya adalah:
Ƞp = G / QG
Dimana : G = daya generator listrik beban
QG = kalor yang diberikan oleh bahan bakar
= mG.LHV
mG = laju aliran bahan bakar,(kg/s)
LHV = nilai kalor bahan bakar,(kJ/kg)
= 46369 kJ/kg(propane)
- Data
Data-data yang diamati secara umum adalah sama dengan
kebutuhan data untuk perhitungan diatas.
Data dari panel gas turbin
A. Keterangan untuk pengambilan data :

No Parameter Simbol Satuan

o
Temperatur udara masuk kompresor T1 C

21 o
Temperatur udara keluar kompresor T2 C
o
Temperatur bahan bakar masuk TG C
17 Laju aliran udara dV/dt dm3/s
13 Tekanan nozle PN Bar_g
18 Gas flowrate dm/dt Kg/jam
14 Turun tekanan di ruang bakar p2 - p3 Mbar
15 Tekanan ruang bakar P3 Bar_g
o
22 Temperatur ruang bakar T3 C
16 Tekanan keluar turbin kompresor P4 Mbar_g
o
T4 C
23 Temperatur keluar turbin kompresor
o
Temperatur keluar turbin beban T5 C

27 Daya generator listrik (beban) G W


25 Putaran turbin kompresor N1 Rpm
26 Putaran turbin beban N2 Rpm

* Perhitungan Laju Aliran Masa


- Laju Aliran Massa Udara (mu)
𝜌
0 𝑇𝑜 𝑝1 𝑑𝑉
mu = 1000 [ 𝑑𝑡 ]
𝑇1+ 273

dimana :
mu = Laju aliran massa udara, (kg/s)
ρo = 1,199 kg/m3 (massa jenis udara standar)
To = 293 K (temperatur standar)
Po = 1,013 bar, (tekanan standar)
Sehingga besarnya laju aliran massa dalam udara adalah :
𝑃1 𝑑𝑉
mu = (0,347) [ 𝑑𝑡 ]
𝑇1+ 273

Data : P1 = tekanan absolute masuk kompresor (bar)


T1 = temperatur udara masuk kompresor (oC)
dV/dt = volume flowrate udara dari orifice (liter/s)

- Laju Aliran Massa Bahan Bakar (mG)


1000 273+𝑇 𝑃 𝑑𝑚
mG = (3600) (√273+𝑇𝑜 ) √ 𝑃𝑁 ) [ 𝑑𝑡 ]
𝐺 0

dimana :
mu = Laju aliran massa bahan bakar, (g/s)
dm/dt = Laju aliran massa bahan bakar di rotameter, (kg/jam)
...G,N = gas. nozle
To = 293 K (temperatur standar)
Po = 2 bar_abs
Sehingga besarnya laju aliran massa bahan bakar gas adalah :
1000 273 𝑃 𝑑𝑚
mG = (3600) (√273+𝑇 ) √ 2𝑁 ) [ 𝑑𝑡 ]
𝐺
𝑁 𝑃 𝑑𝑚
mG = 3,2454(√273+𝑇 ) ) [ 𝑑𝑡 ]
𝐺

data : PN = tekanan nozzle, (bar_abs)


TG = temperatur gas (oC)
Dm/dt = Laju aliran massa bahan bakar di rotameter,
(kg/jam)
- Tekanan Keluar Kompresor (P2)
P2 = P3 + (P2 - P3)

Dimana : (P2 - P3) = dp1(pressure drop ruang bakar)


𝑇3
 T4_2 = (𝑝 ⁄ 𝑛−1/𝑛
3 3)
𝑃
𝑇4_2
 T5_2 = (𝑝 𝑛−1/𝑛
4 ⁄𝑃5 )

Dimana : T4_2 = temperatur titik 4 yang terkoreksi (oC)


T5_2 = temperatur titik 5 yang terkoreksi (oC)
T3 = temperatur keluar ruang bakar (oC)
n = eksponen politropik
= 1,25
IV. SOP
1. Pemeriksaan – Safety
Ruangan
1) Periksa ruangan ada tidaknya tanda-tanda kebocoran gas.
2) Pastikan ruangan cukup ventilasi kalau erlu buka pintu atau
jendela. (Turbin ini membutuhkan udara sekitar 300 m3/jam)

Sistem Pendingin
1) Pastikan ada aliran air pendingin (3-5 liter/menit) saat Tout >
60oc
2) Atur tekanan air pendingin jangan terlalu tinggi/rendah
Sistem Pembuangan (exhaust)
1) Pastikan saluran ducting tidak ada penghalang maupun kebocoran.
2) Pastikan lubang induksi udara pada exhaust tidak ada penghalang
3) Pastikan lubang exhaust jet tertutup (Mode Operasi Power Turbin)

Sistem Bahan Bakar


1) Periksa sambungan-sambungan selang gas dari kebocoran.
2) Pastikan katub bahan bakar (2) dan (4) posisi tertutup.
3) Pastikan ada bahan bakar gas dalam tabung, jumlah dan tekanannya
terpenuhi (Tekanan outlet diatas 3 bar)

Sistem Kelistrikan
1) Pastikan ada aliran listrik untuk supply ke Turbin, Blower,
Komputer.
2) Pastikan blower dapat bekerja dengan baik (Cek dan pastikan
jangan terbalik alirannya).
Unit Turbin
1) Periksa mur baut kemungkinan ada yang kendor.
2) Periksa tinggi minyak pelumas (melalui Deep Stick).
3) Periksa ketegangan belt (lihat di body).
2. Persiapan Start
1) Buka saluran air pendingin atur tekanan jangan terlalu
tinggi/rendah.
2) Nyalakan blower penghisap gas buang (Pemeriksaan)
3) Buka kran utama pada tabung bahan bakar (pemeriksaan) dan
pastikan jumlah gas cukup (pemeriksaan).
4) Set potensiometer (9) untuk
5) Generator load ke angka NOL.
6) Pindahkan posisi switch utama (10) ke ON.
7) Cek fungsi display temperatur dan tekanan.
8) Buka katup gas utama (2) dan periksa tekana supply gas (12),
tekana gas antara 3-5 bar (tergantung temperatur botolnya).
9) Gas turbin siap operasi.

3. Start Turbin Gas


1) Pastikan katup pengatur gas (4) tertutup.
2) Pindahkan Damper (8) untuk Starting Air di posisi ON
(Horizontal)
3) Tekan Starting Fan (7) untuk posisi ON
 Lampu Indikator Tekanan Miinyak Lumas (19) menyala
 Kecepatan Generator Gas n1 (25) naik
 Ruang pembakaran di venting
Mode Operasi Power Turbin
4) Melalui potensiometer Generator Load (9) naikkan putaran
power turbin sampai sekitar n2 = 10.000 – 12.000 rpm
indicator (26). Kondisi ini power turbin mengalami
pemanasan, generator beban diproteksi.
5) Setelah 10 detik, tekanan Ignition Button (6). Pada saat yang
sama naikkan aliran gas (18) dengan menggunakan katup
pengatur gas (4) sampai terjadi pangapian dan suhu T3 (22)
naik.
6) Sambil terjadinya pengapian, tetap tekanan Ignition Button
(6) tahan sampai temperatur masuk turbin T3 naik lebih dari
500oC (22). Setelah itu lepaskan Tombol pengapian (6).
Lampu indicator (20) dan (5) tetap menyala.
7) Dengan katup regulator gas (4) naikkan putaran Turbin
kompresor n1 ke putaran idle 70.000 rpm (25). Perhatikan
bahwa turbin inlet temperatur T3 (22) tidak melebihi
1000oC.
8) Pada putaran n1 = 70.000 rpm (25), set starting air damper
(8) ke posisi OFF.
9) Dengan mengatur Gas Feed (4), aturlah kecepatan turbin
untuk idle pada sekitar n1 = 80.000 rpm (25). Dan matikan
starting fan (7).
10) Turbin siap dibebani.

Operasi Turbin Gas


Selama Operasi Awasi Display (penunjukam) :
Tekanan supply gas,
Putaran turbin,
Temperatur masuk turbin (T3)
Temperatur minyak lumas.

Batasan Shutdown (Otomatis) :


1) Gas generator speed (25) n1 > 125.000 rpm
2) Turbine inlet temperatur (22) T3 > 1000 oC
3) Oil Temperatur (24) Toil > 100 oC
Setelah turbin panas (hangat), kecepatan tanpa beban dapat
dikurangi ke 60.000 – 70.000 rpm.
Putaran beban penuh tidak boleh lebih dari 120.000 rpm.
Jika putaran 120.000 rpm tidak tercapai pada gas valve terbuka
penuh, nilai tekanan nozzle (13) menggunakan gas pressure
regulator (3).
4. Pembebanan Power Turbin
1) Beban power turbin adalah asynchronous generator.
2) Atur potensiometer (9) sesuai putaran generator yang
dikehendaki.
3) Jika seting putaran beban di bawah putaran turbin tanpa beban,
maka power turbin direm (generator mode), daya output
generator (Pel) > 0, lihat power disply (27).
4) Jika seting putaran beban diatas putaran turbin tanpa beban,
generator bekerja sebagai motor (motor mode) dan
menggerakkan power turbin, Pel = 0, lihat power display (27)
NOL.

5. Shutting Down Turbin Gas


1) Mematikan dengan tindakan cepat melalui tombol (5) turbin
berhenti . Untuk pedinginan bantalan turbin, pompa minyak
lumas jalan selama lebih kurang 60 detik (1 menit)
2) Putar potensiometer beban Generator (9) ke NOL
3) Untuk pendinginan cepat, seera ON kan starting fan (7) dan set
starting damper (8) ke posisi ON
4) Setelah pendingin lanjut lebih kurang 2-3 menit, matikan
(OFF) starting fan 7) dan pindahkan damper (8) ke OFF.
5) Tutup katup gas utama (2) dan OFF kan unit dengan saklar
utama (10)
6) Tutup kran tabung gas
7) Tutup saluran air pendingin
8) Matikan blower penghisap udara
V. DATA DAN PERHITUNGAN

A. Data Pengamatan
Data ke
No Parameter Simbol Satuan
1 2 3 4

Temperatur
udara o
T1 C 45,4 46,3 51,7 49,9
masuk
kompresor
Temperatur
udara o
21 T2 C 79,6 80,5 82,6 82,7
keluar
kompresor
Temperatur
bahan o
TG C 35,9 36,6 37,8 38,8
bakar
masuk
Laju aliran
17 dV/dt dm3/s 65,1 63,7 63,5 63,3
udara
Tekanan
13 PN Bar_g 0,38 0,37 0,37 0,37
nozle
Gas
18 dm/dt Kg/jam 4,38 4,38 4,38 4,39
flowrate
Turun
tekanan di
14 p2 - p3 Mbar 7,4 7,4 7,4 7,2
ruang
bakar
Tekanan
15 ruang P3 Bar_g 0,31 0,32 0,30 0,31
bakar
o
22 Temperatur T3 C 835 844 852 840
ruang
bakar
Tekanan
keluar
16 P4 Mbar_g 076 074 077 074
turbin
kompresor
Temperatur
o
keluar T4 C
661 670 675 680
turbin
kompresor
23
Temperatur
keluar o
T5 C 612 620 627 630
turbin
beban
Daya
generator
27 G W 238 234 234 243
listrik
(beban)
Putaran
25 turbin N1 Rpm 75,1 74,5 74,4 74,5
kompresor
Putaran
26 turbin N2 Rpm 15000 15000 16000 16000
beban

B. Hasil Perhitungan
* Perhitungan Laju Aliran Masa
- Laju Aliran Massa Udara
1,013 𝑏𝑎𝑟
mu = 0.347 [65,1]Kg/s
45,41+ 273

mu = 0,07187 kg/s
- Laju Aliran Massa Bahan Bakar (mG)
0,38𝑏𝑎𝑟𝑔 +1,013
mG = 3,2454(√ ) ) [4,38]
273+35,9

mG = 3,2454. (0,94𝑋1,172 𝑏𝑎𝑟/𝑘). 4,38𝑘𝑔/𝑗𝑎𝑚


mG = 0,954573 g/s = 0,000955 kg/s
- Tekanan Keluar Kompresor (P2)
7,4 𝑚𝑏𝑎𝑟
P2 = (0,31 bar _g + 1,013 bar) + ( 1000𝑏𝑎𝑟 )

= (1,323 + 0,0074)bar
= 1,3304 bar
T4 dan T5 terkoreksi
1108
T4-2 = 0,31𝑏𝑎𝑟𝑔 + 1,013𝑏𝑎𝑟
[ 0,76 𝑚𝑏𝑎𝑟 ]1,25−1/1,25
( 9 )+1,013 𝑏𝑎𝑟
1000𝑏𝑎𝑟

= 1064,7 K
Dan,
1050,545
T5-2 = 1,01376 0,2
[ ]
1,013

= 1064,58 K
1. Kompresor
- Kerja
 Kerja ideal
1,3304
T2s = 318,4 K. ( 1,013 )1,4−1/1,4

= 318,4 K. (1,313)0.28
= 318,4 x 1,079
= 344,187 K = 71,1865 oC
Wks= (1 kj/kg)(343,55-318,4)
= 25,7865 kj/kg
 Kerja aktual
Wka = (1 kj/kg)(352,6-318,4)
= 34,2 kj/kg
- Daya
 Daya ideal
Wks = 0,077kg/s x 25,15 kj/kg
= 1,85327 kW
 Daya aktual
Wka = 0,077 kg/sx 34,2 kj/kg
= 2,45795 kW
- Efisiensi isentropis
1,85327
ȠIK = 2,45795 𝑥100%

= 75,4 %
2. Turbin Kompresor
- Kerja
 Kerja ideal
1,4−1
1,01376 ( )
 T4s = 1108 K. ( ) 1,4
1,323

= 1026,843 K
 Wtgs = 1 kj/kg. (1108-1026,843)
= 81,15679 kj/kg
 Kerja aktual
 Wtga = 0,1 x (1108-1064,7 )
= 43,29837 kj/kg
- Daya
 Daya ideal
 Wtks = 0,07187kg/s x 81,15679 kj/kg
= 5,83273kW
 Daya aktual
 Wtka = 0,07187kg/s x 43,29837 kj/kg
= 3,11185 kW
- Efisiensi isentropis
3,11185
Ƞ = 5,83273 x 100%

= 53,35%
3. Turbin beban
- Kerja
1,4−1
1,013 ( )
 T5s = 934 K. (1,01376) 1,4

= 933,52 K
 Wtgs = 1 kj/kg. (934-933,52)
= 0,4802 kj/kg
 Kerja aktual
 Wtga = 1kj/kg x (1064,7-1064,58)
= 0,11874 kj/kg
- Daya Turbin Beban
 Daya ideal
 Wtks = 0,07187kg/s x 0,48029 kj/kg
= 0,03451 kW
 Daya aktual
 Wtka = 0,07187kg/s x 0,11874 kj/kg
= 0,00853 kW
- Efisiensi isentropis
0,00853
Ƞ = 0,03451 x 100%

= 25%

4. Kalor Masuk
- Qin s = 0.07187kg/s x 1 kJ/kg K (1108 – 344,187)K
= 54,8952 kW
- Qin a = 0.07187kg/s x 1 kJ/kg K (1108-308,9)K
= 57,4312 kW
- QG = 0,00095 kg/s x 46369 kj/kg
= 44,2626 kW
5. Efisiensi thermis siklus brayton
- Ƞtb s = 1- (318,4/344,187)
= 0,07492 x 100%
= 7%
- Ƞtb a = 57,4312/0,00853
= 0,000149x 100%
= 0%
6. Efisiensi power berdasarkan data output (Generator) dan
energi input dari bahan bakar.
0,238
- Ƞpower = 44,2626

= 0,005377 x 100%
= 1%
VI. PEMBAHASAN

Turbin gas adalah mesin berputar yang mengambil energi dari arus gas
pembakaran. Pada praktikum ini, energi yang masuk pada turbin digunakan siklus
Brayton karena dianggap merupakan siklus daya termodinamika ideal untuk
turbin gas.

Siklus brayton terdiri dari proses kompresi isentropik yang diakhiri dengan
proses pelepasan panas pada tekanan konstan.

Sistem pada turbin gas terdiri dari tiga yaitu pelumasan, udara dan bahan
bakar.

- Sistem pelumas

Sistem pelumas adalah sistem untuk mengatur pelumasan komponen-


komponen yang bergerak dalam turbin. Sistem ini mengatur agar fungsi
pelumasan secara kontinu pada gas turbin agar dapat berjalan dengan maksimal.

Pada pelumasan digunakan pompa pelumas bertekanan yang memompa aliran


masuk pada turbin dengan cara ditekan.

Alasan digunakan pelumas dalam praktikum ini adalah karena digunakan


putaran tinggi dan suhu tinggi. Jika pendinginannya diatas 60oC akan terjadi
pendinginan yang lumas sehingga air akan mengalir masuk ke preheater, tetapi
jika suhunya mencapai 100oC maka akan terjadi shutdown pada turbin. Oleh
karena demikian, suhu tidak boleh mencapai atau melebihi 100oC.

-Sistem Udara

Pada start awal udara pembakaran digunakan blower. Jadi pada start awal,
blower akan menyala dan udara akan diflushing atau masuk melalui kompresor ke
turbin kemudian keluar.

Pada kondisi normal blower akan mati dan udara akan masuk melalui
aliran udara masuk (17). Setelah itu udara dikompres sehingga bahan bakar akan
masuk dan pembakaran terjadi. Kemudian gas akan masuk ke before turbin dan
ke after turbin.

-Sistem bahan bakar.

Bahan bakar yang digunakan berasal dari fuel gas sistem dengan tekanan ±
15 kg/cm2. Bahan bakar tersebut masuk ke flow meter, ke injector dan masuk ke
ruang bakar kemudian ke turbin, sehingga turbinnya berputar memutar kompresor
untuk menghisap udara.

Effisiensi pada turbin gas

Sikius Brayton yang digambarkan pada diagram T-s dan P-v diatas
menjelaskan bahwa kompresor diperlukan untuk memberikan udara bertekanan.
Kompresor diputar oleh turbin yang bekerja karena adanya aliran gas bertekanan.
Ruang bakar diperlukan untuk menaikkan entalpi udara di ruang bakar.

Praktikum ini dilakukan untuk mengetahui proses kerja dari turbin gas dan
efisiensi pada kompresor, turbin kompresor, turbin beban, siklus bryton secara
keseluruhan serta generator. Percobaannya dilakukan adalah 4 kali percobaan
dengan hasil efisiensi yang diperoleh yaitu :
Efisiensi (%)
Parameter
1 2 3 4
Kompresor 75 78 83 80
Turbin kompresor 53 54 54 53
Turbin beban 25 25 25 59
Thermis siklus Bryton
Ƞtb s 7 8 7 7
Ƞtb a 0 0 0 0
Generator 1 1 1 1

VII. PENUTUP
A. Kesimpulan
- Siklus yang digunakan dalam praktikum ini adalah sikus
Bryton (dianggap ideal) untuk menghitung efisiensi dari
kompresor, turbin kompresor, turbin beban, siklus bryton
secara keseluruhan serta generator.
- Efisiensi turbin gas dipengaruhi oleh temperatur udara.
Semakin tinggi suhu udara, semakin berkurang dayanya.
- Pada kenyataannya tidak ada proses yang ideal, tetap saja
ada kerugian-kerugian yang menyebabkan turunnya daya
pada turbin gas.
B. Saran
- Di dalam pemeliharaan turbin gas ini di lakukan
pemeliharaan yg rutin sebagai suatu usaha untuk mencegah
agar suatu peralatan yang di pakai terhindar dari kerusakan
yang mengakibatkan mutu, kualitas serta efisiensi sehingga
dapat memperpanjang umur atau masa pakai peralatan
tersebut.
- Hati-hati dalam melaksanakan praktikum.
- Lakukan praktikum berdasarkan petunjuk pada modul.

Anda mungkin juga menyukai