Anda di halaman 1dari 55

DRYING

(PENGERINGAN)
V
• Pengeringan (drying) adalah pemisahan
G

sejumlah kecil air atau zat cair dari zat padat,


sehingga mengurangi kandungan zat cair
didalam zat padat, sampai suatu nilai rendah
yang dapat diterima. Atau dkl pengurangan
kadar zat cair dari satu nilai awal menjadi
suatu nilai akhir yang dapat diterima
• Bentuk-bentuk Zat padat yang akan
dikeringkan:
Serpih (flake), bijian (granule), Kristal
(crystal), serbuk (powder), lempeng (slab)
lembaran sinambung (continous sheet).
• Klasifikasi Pengering:
- Berdasarkan operasi : continous dan batch
F

- Berdasarkan proses:
a. Zat padat bersentuhan secara langsung
dengan gas panas (Adiabatic dryer
atau pengering langsung/direct dryer)
b. Kalor berpindah ke zat padat biasanya
melalui permukaan logam yang
bersentuhan langsung dengan zat padat
(non Adiabatic dryer atau
pengering tak langsung/indirect dryer)
c. Direct-indirect dryer
Pola gerakan partikel zat padat didalam
d

pengering adiabatik:

a.Gas ditiupkan melintasi permukaan


hamparan atau lembaran zat padat atau
melintasi satu atau kedua sisi lembaran
(cross-circulation drying), kecepatan gas
harus rendah (gambar a).

b.Gas ditiupkan melintasi hamparan zat


padat butiran kasar yang ditempatkan
diatas ayak pendukung (through-circulation
drying), kecepatan gas harus rendah
(gambar b).
c.Zat padat disiramkan ke bawah
v

melalui arus gas yang bergerak


perlahan-lahan ke atas (gambar c).
d.Gas dialirkan melalui zat padat
dengan kecepatan yang cukup
(gambar d).
e.Zat padat seluruhnya dibawa ikut
dengan arus gas kecepatan tinggi
(gambar e).
d
Pola gerakan partikel zat padat didalam pengering
non-adiabatik: d

a.Zat padat dihamparkan diatas permukaan


horizontal yang stasioner dan dimasak
hingga kering. Pemanasan permukaan itu
dapat dilakukan dengan listrik atau dengan
fluida perpindahan kalor seperti uap atau
air panas.
b.Zat padat bergerak diatas permukaan
panas, yang biasanya berbentuk silinder,
dengan bantuan pengaduk atau konveyor
sekrup (screw conveyor) atau konveyor
dayung (paddle conveyor).
c.Zat padat menggelincir dengan gaya
gravitasi diatas permukaan panas miring
selama waktu tertentu dan kemudian
diluncurkan ke suatu lokasi baru.
• Prinsip-Prinsip Pengeringan:
d

A. Pola Suhu Didalam Pengering


Untuk proses batch, suhu zat padat yang basah
meningkat dengan cepat dari nilai awal Tsa menjadi
suhu penguapan Tv (gambar a).
Pada pengering non-adiabatik :
- Jika tidak menggunakan aliran gas, Tv dikatakan sama
dengan titik didih zat cair pada tekanan yang terdapat
didalam pengering .
- Jika menggunakan aliran gas, Tv mendekati suhu wet
bulb
Penguapan berlangsung pada Tv selama waktu tertentu
(sebagian zat cair diuapkan pada suhu jauh dibawah
suhu medium pemanas. Menjelang tahap akhir suhu
naik sampai Tvb.
Untuk proses kontinu, dalam operasi stedi
d

suhu pada setiap titik didalam pengering


kontinu, tetapi berubah di sepanjang
pengering. Zat padat mengalami pemanasan
cepat dari suhu Tsa ke Tv (gambar b). Gas panas
masuk pengering pada suhu Tha biasanya
dengan kelembaban rendah, gas mendingin,
mula-mula cepat kemudian agak lambat
karena gaya dorong akibat beda suhu
berkurang. Kelembaban meningkat dengan
teratur akibat makin banyaknya zat cair yang
menguap ke dalam gas.
B. Perpindahan Kalor didalam Pengering
Zat padat basah dapat dikeringkan dengan
menggunakan uap panas lanjut. Dalam hal ini
tidak terdapat difusi tetapi akibat terjadi
perpindahan kalor.
s

C. Perhitungan Beban Kalor


Tujuan kalor dipindahkan ke pengering adalah:
• Memanaskan umpan (zat padat dan zat
cair) sampai suhu penguapan.
• Menguapkan zat cair
• Memanaskan zat padat sampai suhu
akhirnya
• Memanaskan uap sampai suhu akhirnya
Kuantitas kalor yang berpindah persatuan massa
zat padat adalah:

Dimana:
Tsa = suhu umpan, oF
Tv = suhu penguapan, oF
Tsb = suhu akhir zat padat, oF
Tvb = suhu akhir uap, oF
𝞴 = kalor penguapan, Btu/lb
cps, cpL, cpv = kalor spesifik zat padat, zat cair, uap, Btu/lb oF
Dalam pengering adiabatic Tv suhu wet bulb gas, Tvb suhu
gas keluar
Neraca kalor pada pengering adiabatic :
d

qT = ṁg (1 + ϰa )csa(Tha – Thb)
Dimana:
ṁg = laju massa gas kering, lb/jam
ϰa = Kelembaban gas masuk, lb air/lb
udara kering
csa = kalor lembab gas, Btu/lb oF

Koefisien Perpindahan Kalor Menyeluruh:


qT = U A △TLMTD
Koefisien Perpndahan Panas dari gas ke partikel
bola tunggal:
s

Perpindahan Massa didalam Pengering:


ṁv = ṁs (Xa – Xb)
Jika gas masuk dengan kelembaban:

Hb = Ha +
g

=
Periode Laju Konstan
Untuk evaporasi dari permukaan zat cair bebas berlaku
persamaan:
Bila udara mengalir sejajar dengan permukaan zat
s

padat, koeisien perpindahan kalor dapat ditaksir


dengan persamaan:
hy = 0,0128G0,8
Dimana:
hy = koeisien perpindahan kalor, Btu/ft2 jam2oF
G = laju alir massa, lb/ft2 jam
Bila aliran tegak lurus terhadap permukaan, berlaku
persamaan:
hy = 0,37G0,37
Laju Pengeringan Konstan Rc adalah:
Contoh 1: g

Ampas saringan ukuran 24 in x 24 in dan tebal 2 in


dikeringkan dari kedua sisinya dengan udara pada suhu
wet-bulb 80oF dan suhu dry-bulb 120oF. Udara mengalir
sejajar dengan permukaan ampas dengan kecepatan 2,5
ft/s. Densitas kering ampas adalah 120 lb/ft3. Kandungan
kebasahan keseimbangan dapat diabaikan. Pada kondisi
pengeringan, kebasahan kritis adalah 9% atas dasar kering.
HItung:
a. Berapa laju pengeringan selama periode laju konstan?
b.Berapa lama waktu diperlukan untuk mengeringkan
bahan dari kandungan kebasahan awal sebesar 20%
(dasar kering) hingga kandungan kebasahan akhir 10%?
e
Persamaan perpindahan kalor dari gas atau zat
cair ke partikel-partikel dalam hamparan isian:

Dimana:
, ,bilangan Nusselt, tanpa dimensi
, ,bilangan Reynolds, tanpa dimensi
, ,bilanganPrandtl, tanpa dimensi
h = koefisien perpindahan panas,W/m 2 oC
cp = kapasitas panas, kJ/kg oC
μ = viskositas, kg/m s
𝝆 = densitas, kg/m 3
s

Persamaan ini untuk waktu pengeringan terhadap kebasahan


Dimana:
a1 =(𝞟/2)2 dan
XT = kandungan kebasahan total rata-rata pada waktu tT, jam
X = kandungan kebasahan bebas rata-rata pada waktu tT, jam
X* = kandungan kebasahan
XT1= kandungan kebasahan awal pada permulaan
pengeringan pada waktu t = 0
X1 = kandungan kebasahan bebas awal
Dv’ = difusivitas kebasahan didalam zat padat, cm2/s
s =setengah tebal lempeng, m
Waktu Pengeringan v

Contoh 2:
Papan kayu setebal 2 in dikeringkan dari
kandungan kebasahan awal sebesar 25 % menjadi
kebasahan akhir 5 % dengan menggunakan udara
yang kelembabannya diabaikan. Jika Dv‘ kayu
adalah 3,2 x 10-5 ft2/jam. Berapa lama diperlukan
untuk mengeringkan kayu tersebut?
Menghitung waktu Pengeringan pada Kondisi
Pengeringan Konstan

Dalam periode laju konstan R = Rc,

Dimana:
Rc = laju pada titik kritis pertama
R = Laju pada titik kritis kedua
Xc = kandungan kebasahan bebas pada titik kritis
pertama
X’ = kandungan kebasahan bebas pada titik kritis
kedua
Waktu yang diperlukan untuk kebasahan awal sampai
akhir:

Bila proses pengeringan meliputi periode laju konstan


serta laju menrun X2, maka waktu pengeringan total:

Atau persamaan bisa disederhanakan menjadi:


Contoh 3: d

Ampas filter dimasukkan ke dalam tapis


sehingga membentuk silinder yang diameternya
¼ in dan panjangnya 4 in. Pemuatan zat padat
sama dengan 20 lb zat padat kering/ft permukaan
tapis. Porositas hamparan 60 %. Udara pada suhu
dry bulb 120oF dan suhu wet bulb 80oF
dilewatkan melalui hamparan dengan kecepatan
semu 2,5 ft/s. Jika factor ketersediaan luas 0,85,
berapa lama diperlukan untuk mengeringkan zat
padat dari kebasahan 20 % menjadi 10 %?
Densitas kering ampas adalah 120 lb/ft3.
• qT=QT/tT = hxAeffx△

• Aeff =

d
PERALATAN PENGERINGAN
A. Tray Dryer (pengering Talam)
Terdiri dari sebuah ruang dari logam lembaran
yang berisi dua buah ruang yang mendukung rak-rak
(H). Setiap rak mempunyai sejumlah talam dangkal,
kira-kira 30 in persegi dan tebal 2-6 in, yang penuh
dengan bahan yang akan dikeringkan. Udara panas
disirkulasikan pada kecepatan 7 sampai 15 ft/dt
diantara talam dengan bantuan kipas C dan motor D,
mengalir melaui pemanas E. Sekat-sekat G
membagikan udara secara merata diatas susunan
talam. Sebagian udara basah diventilasikan keluar
melalui talang pembangi B, sedang udara segar
masuk melalui pemasak A. Rak-rak disusun diatas
ruang I sehingga pada akhir siklus pengeringan,
ruang itu dapat ditarik keluar dan dibawa ke ruang
penumpahan talam.
Untuk Laju produksi
f
kecil, dapat
mengeringkan segala bahan tetapi karena
memerlukan tenaga kerja untuk pemuatan dan
pengosongan, biaya operasinya agak mahal,
digunakan untuk pengeringan bahan-bahan
bernilai tinggi seperti zat warna dan bahan
farmasi. Diperlukan waktu 4 sampai 48 jam per
batch. Beropersasi dalam vakum kadang-kadang
dengan pemanasan tak langsung. Talam terletak
diatas plat-plat logam yang dilalui uap atau air
panas.Uap dari zat padat dikeluarkan dari ejektor
atau pompa vakum. Pengering beku pada vakum
tinggi pada suhu dibawah 0oC. (untuk
mengeringkan vitamin) atau produk yang peka
panas.
s
B. Pengering Konveyor Tabir (Screen Conveyor Dryer)
• Lapisan bahan yang akan dikeringkan setebal 1 sampai
d

6 in, diangkut melalui ruang pengering. Ruang terdiri


dari sederetan bagian yang terpisah, masing-masing
memiliki kipas dan pemanas udaranya sendiri. Pada
ujung masuk ke pengering, udara biasanya mengalir
keatas melalui sekat dan zat padat, di dekat ujung
keluar, dimana bahan sudah kering, udara dilalukan ke
bawah melalui sekat . Suhu udara dan kelembaban
mungkin tidak sama pada masing-masing bagian
sehingga terdapat kondisi pengeringan yang optimum
pada setiap titik.
• Ukuran konveyor biasanya mempunyai lebar 6 ft (2m),
panjang 12-150 ft (4-50 m), waktu pengeringan 5-120
menit, ukuran anyaman sekat sekitar 30 mesh.
Digunakan untuk berbagai zat padat secara kontinu dan
konsumsi uap 2 lb uap/lb air yang menguap.
d
C. Pengering Menara (Tower Dryer)/Pengering Turbo
• Terdiri dari sederetan talam bundar yang dipasang tersusun
g

keatas pada suatu poros tengah berputar. Umpan padat


dijatukan pada talam teratas dan dikenakan pada arus
udara panas atau gas yang mengalir melintasi talam. Zat
padat dikikis keluar dan dijatuhkan ke talam dibawahnya.
Zat padat melalui pengering sampai keluar sebagai hasil
yang kering dari dasar menara. Aliran zat padat dan gas bisa
searah atau lawan arah.
• Kipas-kipas turbin digunakan untuk mensirkulasikan udara
atau gas ke arah keluar diantara beberapa talam di atas
elemen pemanas dan ke arah dalam diantara talam-talam.
Kecepatan gas berkisar 2-8 ft/s ( 0,6-2,4 m/s). Dua talam
terbawah merupakan bagian pendinginan untuk zat padat
kering. Udara yang dipanaskan terlebih dahulu biasanya
masuk dari bawah menara dan keluar dari atas sehingga
terdapat aliran lawan arah.
v
D. Pengering Putar (Rotary Dryer)
f

Selongsong putar A terbuat dari baja lembaran


didukung oleh dua pasang rol B dan digerakkan oleh
roda gigi dan piston C. Pada ujung atas terdapat
tudung D, yang dihubungkan dengan cerobong oleh
kipas E, dan corong F dimana bahan basah dimasukkan
dari lubang umpan. Sayap-sayap G yang mengangkat
bahan yang dikeringkan dan menyiramkan arus udara
panas, dilaskan didalam selongsong. Produk kering
yang dipanaskan dengan udara panas (panas dari uap)
keluar dari ujung bawah H Udara bergerak melalui
pengering dengan bantuan kipas
• Alat ini banyak digunakan untuk pengeringan garam,
gula dan macam-macam bijian dan bahan Kristal yang
c

harus selalu bersih dan tidak boleh terkena langsung


gas pembakaran yang sangat panas.
• Kecepatan massa yang diperbolehkan untuk gas
didalam pengering putar kontak langsung bergantung
pada karakteristik pendebuan daripada zat padat yang
dikeringkan. Nilainya antara 400-5000 lb/ft2jam (1950 -
24400 kg/m2jam)
• Untuk partikel kasar. Suhu gas masuk antara 250-350o
(120-175oC) untuk udara yang dipanaskan dengan uap
dan 1000-1500oF (540-815oC) untuk gas pembakaran
dari tungku. Diameter pengering antara 3-10 ft(1-3 m),
kecepatan keliling selongsong antara 60-75 ft/min (20-
25 m/min). Pengering dirancang atas dasar
perpindahan kalor dengan
F
• Ua = koefisien perpindahan kalor volumetrik,
h

Btu/ft3 jam oF
• G= kecepatan massa gas, lb/ft2 jam
Persamaan laju perpindahan kalor:

V=volum pengering, ft3


L= panjang pengering, ft
Nilai Nt untuk pengering paling ekonomis antara
1,5-2,5
E. Pengering hamparan Fluidisasi
h

• Pengering dimana zat padatnya difluidisasikan dengan


gas pengering , partikel-partikel zat padat
difluidisasikan dengan udara atau gas didalam unit
hamparan-hamparan. Pencampuran dan perpindahan
kalor berlangsung sangat cepat. Umpan basah masuk
dari atas hamparan, produk keluar dari samping dekat
dasar. Waktu tinggal rata-rata partikel didalam
pengering 30-120 detik untuk zat cair jika hanya
permukaan yang menguap, jika terdapat difusi dalam
15-30 menit.
• Partikel-partikel kecil dipanaskan pada dasarnya sampai
suhu dry-bulb gas fluidisasi, jadi bahan-bahan peka
panas harus dikeringkan dalam medium suspensi yang
relative dingin.
• Namun demikian gas masuk boleh saja panas,
f

karena akan bercampur dengan segera sehingga


suhunya dapat dikatakan seragam, yakni pada
suhu gas keluar, didalam keseluruhan hamparan.
Jika terdapat partikel-partikel halus, baik dari
umpan maupun yang berasal dari perpecahan
didalam hamparan fluidisasi, zat padat yang ikut
terbawa didalam gas keluar mungkin agak banyak
sehingga diperlukan siklon atau filter karung
untuk memulikan butir-butir halus. Koefisien
perpindahan panas dapat memakai persamaan
dengan membuat hoDp/kf = 2.
d
G. Pengering Kilat (Flash Dryer)
g

• Umpan basah masuk kedalam pencampur A,


dimana umpan tersebut dicampurkan dengan
sejumlah bahan kering secukupnya untuk
membuatnya bebas mengalir. Campuran masuk
kedalam hammer mill C, yang disapu dengan gas
panas dari tungku B. Zat padat serbuk dibawa
keluar dengan arus gas melalui talang yang cukup
panjang, dimana pengering berlangsung. Gas dan
zat padat kering dipisahkan didalam siklon D dan
gas bersih dikeluarkan melalui kipas vertical E. Zat
padat dikeluarkan dari siklon melalui pengumpan
bintang (star feeder) F, yang menjatuhkannya ke
dalam pembagi zat padat G.
Pembagi hampir selalu diperlukan untuk mendaur-
g

ulangkan sebagian zat padat G. Pembagi hampir selalu


diperlukan untuk mendaur-ulangkan sebagian zat
padat kering untuk dicampurkan dengan umpan basah.
Pembagi dioperasikan dengan pengatur basah dan
diopersaikan dengan pengatur waktu yang
menggerakkan katup penahan (flapper valve) sehingga
zat padat kering kembali ke pencampur selama periode
waktu tertentu, dan selama periode tertentu lainnya
dikeluarkan sebagai produk. Rasio resirkulasi 3-4 lb zat
padat yang dikembalikan per lb hasil yang dikeluarkan
dari sistem.
f
II. Pengering Larutan Dan Bubur
Beberapa pengering dapat menguapkan larutan dan
bubur (slurry) sampai kering dengan cara termal, yakni
pengering semprot (spray dryer), pengering film tipis
(thin film dryer) dan pengering tromol (drum dryer)
A. Pengering Semprot
Bubur atau larutan didispersikan ke dalam arus gas
panas dalam bentuk tetesan halus. Kebasahan akan
menguap dengan cepat dari tetesan dan meninggalkan
partikel zat padat kering dan dipisahkan dari arus gas.
Aliran zat cair dan gas bisa searah atau lawan arah atau
gabungan. Tetesan-tetesan dibentuk didalam ruang
pengering berbentuk silinder dengan nozel tekanan
atau nozel dua fluida atau didalam pengering ukuran
besar dengan piring semprot kecepatan tinggi.
• Ruang pengering berukuran besar dengan
d

diameter 8-30 ft (2,5-9 m).


• Umpan cair dipompakan melalui pengabut piring
semprot (spray-disk atomizer) berdiameter 12 in
(300mm) yang dipasang di atap ruang dan
berputar dengan kecepatan 5000-10000 put/min.
Zat cair dikabutkan menjadi butir-butir halus dan
dilemparkan secara radial kedalam arus gas panas
yang masuk didekat puncak ruang. Gas yang
sudah dingin disedot dengan kipas pembuang
melalui saluran pembuang horizontal yang
dipasang pada sisi ruang dibagian bawah yang
berbentuk silinder.
• Gas dilewatkan melalui pemisah siklon dimana
f

partikel-partikel yang ikut terbawa dipisahkan.


Sebagian besar zat padat kering mengendap
keluar dari gas ke dasar ruang pengering, dan
dikeluarkan dengan bantuan katup putar dan
konveyor sekrup dan digabungkan dengan zat
padat yang dikumpulkan didalam siklon.
• Persamaan dimensional untuk diameter pukul
rata volume permukaan Ds dan tetesan yang
keluar dari pengabut piring adalah:
h
h
• Diameter tetesan rata-rata didalam pengering
semprot berkisar 20 μm (6x 10-6 ft) bila menggunakan
pengabut piring sampai 180 μm (5,5 x 10-5 ft) dengan
g

nozel penyemprot kasar. Waktu menetapnya berkisar


3-6 detik dalam pengering searah, dan sampai 25-30
detik dalam pengering lawan arah.

B. Pengering Film Tipis


• Alat ini terdiri dari dua bagian yakni bagian pertama
pengering-penguap vertical beraduk, dimana
sebagian besar zat cair dari umpan dan zat padat
yang setengah basah dialirkan ke bagian kedua. Sisa
kandungan zat cair dalam bahan dari bagian pertama
diturunkan lagi hingga nilai yang diinginkan. Laju
pengumpanan untuk umpan basah air atau basah
pelarut antara 20-40 lb/ft2 jam (100-200 kg/m2 jam).
g
C. Pengering Tromol g

• Pengering tromol terdiri dari satu rol logam atau


lebih yang dipanaskan dimana lapisan tipis zat
cair dipanaskan diluar tromol sampai kering. Zat
padat kering dikikis dari rol pada waktu rol
berputar dengan perlahan-lahan.
• Zat cair diumpankan dari pipa ke dalam kolam
didalam ruang diatas dan diantara kedua rol.
Kolam itu dibatasi oleh plat-plat ujung yang
stasioner. Kalor berpindah melalui konduksi ke zat
cair, yang dikonsentrasikan sebagian didalam
ruang diantara kedua rol. Zat cair pekat keluar
dari dasar kolam sebagai lapisan viskos yang
menutupi sisa permukaan tromol.
• Hampir seluruh zat cair menguap dari zat
c

padat bersamaan dengan berputarnya tromol


dan meninggalkan lapisan tipis yang terdiri
dari bahan kering yang kemudian dikikis
dengan daun pisau kedalam konveyor yang
terletak dibawahnya.
• Kebasahan yang menguap lalu dikumpulkan
dan dikeluarkan melalui pengeluaran uap
diatas tromol. Pengering tromol ganda efektif
untuk larutan encer dan laruran pekat dari
bahan yang sangat mudah terlarut, serta
untuk bubur yang tidak terlalu pekat
h
• Alat ini tidak cocok untuk larutan garam yang
g

kelarutannya terbatas atau untuk bubur zat padat


abrasive yang cenderung mengendap dan
membangkitkan tekanan yang berlebihan antara
kedua tromol. Ukuran diameter antara 2-10 ft
(0,6-3 m), panjang 2-14 ft (0,6-4,3 m) dan
berputar dengan kecepatan 1-10 put/min. Waktu
dimana zat padat berada dalam kontak dengan
logam antara 6-15 detik. Koefisien perpindahan
panas antara 220-360 Bt/ft2jam oF(1200-2000
W/m2oC). Kapasitas pengering 1-10 lb produk
kering/ft2 permukaan pengeringan per jam (5-50
kg/m2 jam).
Contoh 4: G

Hitung diameter dan panjang pengering putar


adiabatic yang digunakan untuk mengeringkan
2800 lb/jam zat padat peka panas dari kandungan
kebasahan awal 15 % sampai kandungan
kebasahan akhir 0,5% keduanya atas dasar kering.
Spesifik kalor zat padat 0,52 Btu/lboF, zat padat
masuk pada suhu 80oF dan tidak boleh
dipanaskan sampai suhu diatas 125oF. Udara
pemanas tersedia pada suhu 260oF dan
kelembaban 0,01 lb air/lb udara kering.
Kecepatan massa udara maksimum 700 lb/ft2jam.
b

Anda mungkin juga menyukai