Anda di halaman 1dari 9

ROTAMETER / AREAMETER

KELOMPOK 6
- M.AL HABBI YAMA
- WAHYUDI PRATAMA
Pengertian Rotameter

Rotameter adalah alat yang mengukur tingkat aliran cair atau gas dalam
tabung tertutup. Ini termasuk dalam kelas meter yang disebut variabel area
meter, yang mengukur berbagai laju aliran luas penampang fluida yang
bergerak melaluinya, menyebabkan beberapa efek yang dapat diukur.
Sebuah rotameter terdiri dari tabung runcing, biasanya terbuat dari kaca,
dengan pelampung di dalamnya yang didorong oleh aliran dan ditarik ke
bawah oleh gravitasi.
Keuntungan Rotameter
• Sebuah rotameter tidak memerlukan tenaga atau bahan bakar eksternal, hanya menggunakan sifat-
sifat yang ada pada fluida, dan juga gravitasi, untuk mengukur laju aliran.

·         Sebuah rotameter juga memiliki perangkat yang relatif sederhana yang dapat diproduksi secara massal
dari bahan murah, yang memungkinkan untuk digunakan secara luas.

Kerugian penggunaan rotameter


• Karena menggunakan gravitasi, sebuah rotameter harus selalu berorientasi vertikal ke atas, dengan
cairan yang mengalir ke atas.

·         Karena ketergantungan pada kemampuan dari cairan atau gas untuk mengambang, keluaran dari
rotameter tertentu hanya akan akurat untuk suatu zat.

·         Rotameters biasanya memerlukan penggunaan kaca (atau bahan transparan lainnya), jika tidak,
pengguna tidak dapat melihat mengambang.

• Rotameters tidak mudah diadaptasi untuk pembacaan oleh mesin; walaupun pengapung magnet yang
mendorong pengikut di luar tabung yang tersedia.
Prinsip Kerja Rotameter
Mula – mula float berada pada posisi setimbang (angka nol pada scale line)
menunjukkan bahwa tidak adanya gaya yang bekerja pada float, dengan
demikian tidak ada fluida yang mengalir. Ketika terjadi aliran fluida berakibat
pada naiknya float ke atas akibat gaya angkat dari fluida. Pembacaan tinggi
float pada scale line sebanding dengan perubahan besarnya aliran yang terjadi .
Gaya dan jarak angkat dari pelampung sebanding dengan laju aliran. Gaya angkat ini
dihasilkan oleh tekanan diggerensial yang menekan pelampung hingga naik ke atas yang
dinamakan area meter karena letak ketinggian pelampung itu bergantung pada luas bidang
annulus diantara pelampung dan tabung gelas tirus itu. Pelampung akan naik dan
menunjukkan pada skala pengukuran dengan satuan yang diketahui.
Berbeda dengan orifice, venture dan nozzle, ketiga alat pengukur aliran fluida ini dalam
alirannya melalui luas yang tetap dimana fluida mengalir, tetapi pada rotameter adalah
pada tekanan yang tetap dengan aliran fluida yang berbeda-beda (variable).
Fluida mengalir ke atas melalui tabung gelas berisi float
yang dapat bergerak dengan bebas. Untuk menunjukkan
besarnya aliran fluida metering float naik ke atas, seperti
terlihat pada gambar I. Kepala metering float
menunjukkan angka 0, membuktikan bahwa valve yang
terletak di bawah meteran ini belum terbuka. Rotameter
bila dipasang pada pipa-pipa berukuran ¼ - 3 inci
standard.
Persamaan Rotameter
Untuk mengukur aliran fluida dalam rotameter harus diperhatikan kesetimbangan posisis dari float dalam rotameter. Posisi
Float ditentukan oleh kesetimbangannya, yaitu oleh adanya :
1) Berat dari pada float
2) Gaya fluida terhadap float
3) Gaya tarik pada float
Gaya (1) menuju ke bawah, gaya (2) dan (3) menuju ke atas.Untuk itu dapat dihitung:

Fd gc = Vf ρf g – Vf ρ g …..(1)
Dimana :
Fd = gaya tarik, lb
g = percepatan gravitasi 9.81 m/det2 = 32.17 ft/det2
gc = faktor konversi Newtin, 32.17 ft.lb/lb.det2
Vf = Volume float, ft3
ρf = density float, lb/ft3
ρ = density fluida, lb/ft3

Vf = mf ………. mf = massa dari float.

Fd gc = mf g (1 – ρ )
𝛒f
Menghitung rate massa fluida :
w = X [ ( Fd gc ) ½ . Dt ] ......(2)
Df (Fd gc ρ ) ½ μ Df
Dimana :
w = rate massa fluida, lb/det
μ = viskositas fluida, lb/ft-det.
X = Fungsi
Dt = diameter tabung, ft
Df = diameter float, ft.

Kalau persamaan (1) disubstitusikan ke dalam persamaan (2)


w = X [ ( Fd gc ) ½ . Dt ]
Df [mf g ρ (1 – ρ ) ] ½ μ Df
ρf

Jika w /μ = X
Df [mf g (1 – ρ ) ] ½
ρf
Dan [mf g (1 – ρ ) ] ½ = Y
ρf

Maka dapat dibuat plot untuk Dt / Df yang tetap. Hubungan antara Rr dan Dt / Df kemudian digunakan untuk menghubungkan w dan
Rr.
Contoh Soal  
1. Rotameter yang panjangnya 5’’.Diameter tabung pada pembacaan 1.52” dan pada pembacaan maksimum 130 mm
diameternya 1.92”. Meteran ini digunakan untuk mengukur alira minyak yang spec. Gravity 0.88. Float mempunyai sp grav
= 8.02, berat = 550 gr, diameter = 1.505”. Hitung rate alirannya !

Diketahui : = 5 inch

Spec.gravity minyak = 0.88


Spec.gravity float = 8.02
Massa float = 550 gr
Diameter float = 1.505 inch
Ditanya : w...?
Penyelesaian:
W = √ × 32,17 × 0.88
= 43.66
 
2. Pembacaan skala spesisfik rotameter yang dibutuhkan untuk memproduksi laju aliran STP 100.0 ml/menit helium dalam
rotameter yang dikalibrasi menggunakan nitrogen dengan kondisi STP. Kalibrasi rotameter ini menunjukan laju aliran 1
00ml/menit nitrogen terjadi pada rotameter 4.50 cm.
Jika densitas helium 1.79 × gr/ml dan densitas nitrogen 1.25 × gr/ml. Maka pembacaan pada float rotameter yang harus
ditetapkan pada skala pembacaan ?
Jawab :
X=
= ( 4.50 cm )
= ( 4.50 cm )
= 1.70 cm

Anda mungkin juga menyukai