Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN

PERCOBAAN ALAT UKUR FLUIDA


ORIFICE PLATE

Oleh:

ANDY NUGRAHA
NIM. 146060200111013

PROGRAM MAGISTER TEKNIK MESIN


MINAT TEKNIK KONVERSI ENERGI

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
2015

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya
laporan alat ukur fluida orifice plate ini dapat diselesaikan dengan baik.
Dalam kesempatan ini pula kami menyampaikan maaf yang sebesarbesarnya apabila terdapat banyak kekurangan dalam penyusunaannya, karena
kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak sangatlah kami harapkan demi kemajuan bersama.
Semoga laporan alat ukur fluida orifice plate ini dapat berguna bagi rekanrekan mahasiswa serta para pembaca sekalian.

Malang,

Juni 2015

Penyusun

DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR...................................................................................

ii

DAFTAR ISI.................................................................................................

iii

BAB I

PENDAHULUAN........................................................................

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA..............................................................

2.1

Pengertian Orifice................................................................

2.2

Macam-Macam Orifice........................................................

2.3

Prinsip Kerja Orifice dan Persamaan Dasar.........................

BAB III PEMBUATAN DAN PENGAMBILAN DATA ORIFICE


METER........................................................................................

11

3.1

Pemasangan Benda Kerja untuk Pengkalibrasian................

11

3.2

Data Hasil Pengujian............................................................

12

3.3

Analisis Data........................................................................

14

BAB VI KESIMPULAN............................................................................

16

4.1

Kesimpulan..........................................................................

16

4.2

Saran ..................................................................................

16

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
Pengukuran laju aliran fluida adalah salah satu yang terpenting
dalam proses flow control. Pengukuran ini bertujuan untuk mengetahui
berapa kapasitas

fluida yang dialirkan. Banyak alat-alat yang dapat

digunakan untuk mengukur aliran fluida, salah satunya yaitu orifice plate
yang termasuk ke dalam jenis head meter. Jenis head meter merupakan
tipe yang paling sering digunakan. Penggunaan orifice plate memiliki
beberapa keuntungan, yaitu harganya murah, dapat digunakan dalam
berbagai material serta bisa dipakai pada range yang luas dari ukuran pipa,
akurasinya bagus bila plat dipasang dengan tepat.

Sedangkan

kelemahannya, yaitu permanen pressure loss yang relatif tinggi dan


akurasi tergantung dari pemasangannya. Untuk mengenal lebih jauh
penggunaan orifice plate, maka dilakukan pembuatan dan percobaan
orifice plate.
Percobaan orifice plate yang dilakukan bertujuan untuk:
1.
2.
3.
4.

Mengetahui proses pembuatan orifice plate yang tepat.


Mengetahui cara penggunaan orifice plate yang benar.
Mengetahui cara pengkalibrasian orifice plate yang benar.
Membandingkan data yang diperoleh dari pengukuran menggunakan
orifice plate dengan data perhitungan teoritisnya, untuk mendapatkan
korelasi yang tepat.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Orifice

Orifice adalah salah satu alat yang digunakan untuk mengukur laju
aliran volume atau massa fluida di dalam saluran yang tertutup (pipa)
berdasarkan prinsip beda tekanan. Alat ini berupa plat tipis dengan gagang
yang diapit diantara flens pipa. Fungsi dari gagang Orifice adalah untuk
memudahkan dalam proses pemasangan dan penggantian. Orifice
termasuk alat ukur laju aliran dengan metode rintangan aliran
(Obstruction Device). Karena geometrinya sederhana, biayanya rendah
dan mudah dipasang atau diganti. Gambar berikut menunjukkan geometri
Orifice yang umum digunakan.

Gambar 1. Geometri Orifice Plate Secara Umum

Selain menggunakan Orifice, untuk mengukur laju aliran dengan


metode rintangan aliran dapat juga menggunakan nozel dan venturi.
Kelebihan dan kekurangan dari ketiga alat ukur laju aliran tersebut dapat
dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Kelebihan dan Kekurangan Beberapa Jenis Alat Ukur Laju Aliran
Alat ukur

Ori

fice

Kelebihan
Mudah dalam pemasangan
Biayanya rendah
Mudah dalam penggantian

Kekurangan
Head loss tinggi
Akurasi tergantung pada
kondisi

instalasi

dan

kondisi Orifice

Venturi

Head loss rendah

Kapasitas aliran lebih besar dari Orifice

pada beda tekanan yang sama


Akurasi tidak tergantung pada pemakaian

Biaya awalnya besar

dan kondisi instalasi

Nozel

Head loss rendah

Kapasitas aliran lebih besar dari Orifice

pada beda tekanan yang sama


Akurasi tidak tergantung pada pemakaian

dan kondisi instalasi


Baik untuk temperature dan kecepatan

Sulit dalam penggantian

tinggi
2.2 Macam-Macam Orifice
Dengan adanya berbagai jenis aliran dan beraneka ragam fluida,
maka terdapat beberapa jenis Orifice Plate, yaitu:
a.

Concentric Orifice
Concentric Orifice merupakan jenis Orifice yang paling banyak
digunakan. Profil lubang Orifice ini mempuyai takik (bevel) dengan
kemiringan 45 pada tepi bagian downstream (lihat gambar di bawah). Hal
ini akan mengurangi jarak tempuh dari aliran tersebut mengalami
perbedaan tekanan melintang. Setelah aliran melewati Orifice akan terjadi
penurunan tekanan dan kemudian mencoba kembali ke tekanan semula
tetapi terjadi sedikit tekanan yang hilang permanen (permanent pressure
loss) sehingga perbedaan tekanan upstream dan downstream tidak terlalu
besar. Perbandingan diameter Orifice dan diameter dalam pipa
dilambangkan dengan . Orifice jenis ini memiliki ketentuan untuk nilai
yaitu antara 0.2-0.7 karena akurasinya akan berkurang untuk nilai diluar
batas tersebut.

Gambar 2. Concentric Orifice

b.

Counter Bore Orifice


Counter Bore Orifice pada prinsipnya sama dengan Concentric
Orifice. Perbedaanya terdapat pada profil lubangnya, Orifice ini tidak
mempuyai takik (bevel) tapi diameter lubangnya lebih besar pada bagian
downstream daripada diameter lubang pada bagian upstream (lihat
Gambar 3).

Gambar 3. Counter Bore Orifice

c.

Eccentric Orifice
Eccentric Orifice mempunyai profil lubang yang sama dengan
concentric Orifice. Akan tetapi, pada Eccentric Orifice lubang tidak
terletak tepat di tengah. Diameter takik (bevel) bagian bawah hampir lurus
(98%) dengan diameter dalam dari pipa (lihat Gambar 4).

Gambar 4. Eccentric Orifice

d.

Quadrant Bore Orifice


Quadrant Bore Orifice digunakan untuk mengukur aliran fluida
dengan viscositas tinggi dan direkomendasikan untuk bilangan Reynold di
bawah 10000. Profil dari lubang Quadrant Bore Orifice dapat dilihat pada
gambar di bawah. Radius R merupakan fungsi dari . Ketebalan Orifice
sebanding dengan kuadran radius R.
4

Gambar 5. Quadrant Bore Orifice

e.

Segmental Orifice
Segmental Orifice didesain untuk fluida dengan kandungan
sedimen yang tinggi. Profil dari lubang segmental Orifice dapat dilihat
pada gambar di bawah. Diameter D bagian bawah hampir lurus (98%)
dengan diameter dalam dari pipa. H merupakan tinggi dari lingkaran
lubang. Rasio merupakan diameter lubang D dibagi dengan diameter
dalam dari pipa. Segmental Orifice merupakan jenis Orifice yang paling
sulit dalam proses manufaktur,diperlukan proses finishing secara manual.

Gambar 6. Segmental Orifice

f.

Restriction Orifice
Tujuan dari instalasi Restriction Orifice adalah untuk menghasilkan
presure drop yang besar. Restriction Orifice biasanya ditunjukkan dengan
RO atau FO. Restriction Orifice dapat menghasilkan pressure drop
sampai 50 % untuk fluida gas. Profil lubang Restriction Orifice berbeda
dengan Orifice yang lain (lihat gambar di bawah). Profil lubangnya lurus
sehingga tekanan yang hilang secara pemanen cukup besar akibatnya
perbedaan tekanan upstream dan tekanan downstream cukup mencolok.

Gambar 7. Restriction Orifice

Profil tekanan suatu fluida yang melewati Orifice flowmeter dan


Restriction Orifice dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8. Perbandingan Pressure Loss Orifice flowmeter dan Restriction Orifice

Dari gambar di atas tampak bahwa terjadi pressure loss yang lebih
besar pada Restriction Orifice dibandingkan dengan Orifice flowmeter.
2.3 Prinsip Kerja Orifice dan Persamaan Dasar
Orifice merupakan alat untuk mengukur laju aliran dengan prinsip
beda tekanan atau disebut juga Bernoullis principle yang mengatakan
bahwa terdapat hubungan antara tekanan fluida dan kecepatan fuida. Jika
kecepatan meningkat, tekanan akan menurun begitu pula sebaliknya.
Pada dasarnya Orifice berupa plat tipis dengan lubang di bagian
tertentu (umumnya di tengah). Fluida yang mengalir melalui pipa ketika
sampai pada Orifice akan dipaksa untuk melewati lubang pada Orifice.
Hal itu menyebabkan terjadinya perubahan kecepatan dan tekanan. Titik
dimana terjadi kecepatan maksimum dan tekanan minimum disebut vena
contracta. Setelah melewati vena contracta kecepatan dan tekanan akan
mengalami perubahan lagi. Dengan mengetahui perbedaan tekanan pada
pipa normal dan tekanan pada vena contracta, laju aliran volume dan laju

aliran massa dapat diperoleh dengan persamaan Bernoulli. Skema prinsip


kerja Orifice dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 9. Prinsip Kerja Orifice

Keterangan :
P1 = tekanan upstream
P2 = tekanan downstream (pada vena contracta)
P3 = tekanan setelah terjadi pemulihan (setelah melewati vena contracta)
D
= diameter dalam pipa
d
= diameter Orifice
a.

Persamaan Bernoulli
P1+

v12
v2 2
+ g h 1=P2+
+ g h2
2
2

Karena aliran steam pada pipa horisontal maka h1 = h2, sehingga,


2
2
P1 P 2 v 2 v 1
=
g
2g 2 g

Misalkan,
maka,

b.

h=

h=

P1 P 2
g

v 22 v 12

2 g 2g

(1)

Persamaan Kontinuitas

a1 v 1=a2 v 2

v 1=

a2
a1

v 12=

a2
2
a1

v2

(2)

v 22

Subtitusi pesamaan (2) ke persamaan (1),


2
2
2
v 2 a2 v 2
h= 2 x
2 g a1 2 g
v 22
a22
h=
1 2
2g
a1
2

( )
( )
( )
2

v a1 a 2
h= 2
2 g a12
2

v 2 =2 gh

a1 2

a12 a22

v 2= 2 gh

c.

a1

( )
2

(3)

a1 a 2

Menghitung laju aliran volume


Qukur=a2 v 2

(4)

Substitusi persamaan (3) ke (4), maka,


a a
Qukur= 22 1 2 2 g H
a1 a2
a1
a1 , sehingga laju aliran volume

Untuk menyederhanakan maka dibagi dengan

(5)
a2
menjadi,

Qukur=

a 22
a

2 g H

2
1

Substitusikan

P1 P 2
g

H=

ke persamaan (5) sehingga menjadi,


a2

Qukur=

a2

a 12

untuk menggunakan air sebesar 1 kg/cm3


a2
Qukur=

a 22
a 12

2 g ( P1P2 )
g

2 ( P)

(6)

Dimana P = x g x H, karena menggunakan air raksa untuk mengukur tekanan


maka
d.

= 13,6 kg/cm3
Permanent Pressure Loss
Pemasangan Orifice akan menimbulkan terjadinya tekanan yang
hilang secara permanen ( permanent pressure loss ). Besarnya permanen
pressure loss dipengaruhi oleh rasio diameter Orifice terhadap dimeter
dalam pipa (). Dari grafik pada Gambar 10 dapat diketahui besarnya
permanent pressure loss.

Gambar 10. Permanent Pressure Loss

Dari grafik di atas dapat dilihat besarnya permanent pressure loss


dalam % beda tekanan (P) untuk beberapa nilai .

BAB III
PEMBUATAN DAN PENGAMBILAN DATA ORIFICE METER
Instalasi Orifice Plate pada penelitian kali ini menggunakan bahan
dari akrilik dengan ketebalan 5 mm dan 12 mm serta pipa PVC dengan
ukuran 0,5 dim.

Gambar 11. Dimensi Orifice Yang Digunakan

Gambar 12. Dimensi Pipa Flange Yang Digunakan

3.1 Pemasangan Benda Kerja untuk Pengkalibrasian


Untuk mengkalibrasi orifice digunakan manometer U dengan
diameter selang 4 mm yang berisikan air raksa sebanyak 80 gram, untuk
mendapatkan perbedaan ketinggian.

10

Gambar 13. Rangkaian Orifice Meter

3.2 Data Hasil Pengujian


Tabel 1. Hasil Pengujian Orifice Plate
Bukaan

Volume

t1

Q1

D1

t2

Q2

D2

Katup
15o
30o
45o
60o
75o
90o

(ml)
400
400
400
400
400
400

(s)
12,18
4,90
3,65
3,09
2,99
2,48

(m3/s)
0,0000328
0,0000816
0,0001096
0,0001294
0,0001337
0,0001612

(m)
0,0174
0,0174
0,0174
0,0174
0,0174
0,0174

(s)
21,9
10,8
6,8
5,5
5,2
4,6

(m3/s)
0,00001826
0,00003704
0,00005882
0,00007273
0,00007692
0,00008696

(m)
0,0087
0,0087
0,0087
0,0087
0,0087
0,0087

(m)
0,001
0,005
0,012
0,016
0,018
0,019

N/m2
260,8494
1304,2472
3130,1933
4173,5911
4695,2900
6054,4500

Tabel 2. Hasil Perhitungan Laju Aliran Volume (


Bukaan
Katup
15o
30o
45o
60o

A1
2

(m )
0,000238
0,000238
0,000238
0,000238

V1
(m/s)
0,1381798
0,3434755
0,4611041
0,5446699

A2
2

(m )
0,0000594
0,0000594
0,0000594
0,0000594

Qukur

V2

(m/s)
0,495009
1,125773
1,744072
2,033873

(m)
0,001
0,005
0,012
0,016

Q ukur ) m3/s
0,000014347
0,000032080
0,000049698
0,000057386

11

75o
90o

0,000238
0,000238

0,5628863
0,6786411

0,0000594
0,0000594

2,171652
2,251545

0,018
0,019

0,000060867
0,000069118

Tabel 3. Faktor Koreksi (K)


Bukaan

Qactual

Katup
15o

Qukur

(cm /dt)
0,0000182

(Cm /dt)
0,00001434

1,2731214

30o

6
0,0000370

7
0,00003208

1
1,1545298

45o

4
0,0000588

0
0,00004969

9
1,1836257

60o

2
0,0000727

8
0,00005738

4
1,2673345

75o

3
0,0000769

6
0,00006086

0
1,2637883

2
0,0000869

90o

3
1,2580958

0,000069118

3.3 Analisis Data

12

Q in

Q out Aktual

Q out Ukur

0.000180
0.000160
0.000140
0.000120
0.000100
Q [m3/s]

0.000080
0.000060
0.000040
0.000020
0.000000
0

15

30

45

60

75

90

105

Variasi Bukaan Katup

Gambar 14. Grafik Perbandingan Qin, Qout Aktual, Qout Ukur Pada Variasi Bukaan Katup

Dari Gambar 14 terlihat bahwa variasi bukaan katup sangat


berpengaruh pada debit aliran yang mengalir melewati pipa tanpa orifice
(Qin), pipa dengan orifice (Qout aktual), dan perhitungan teoritis (Qout ukur). Hal
ini terjadi karena penghalang yang menghalangi aliran air dari sumber air
menuju pipa semakin terbuka lebar sehingga air yang mengalir semakin
besar.

13

0.00008
0.00007

f(x) = 0.79x + 0
0.00006 R = 1
0.00005
Qukur [m3/s]

0.00004
0.00003
0.00002
0.00001
0.00000
0.00000

0.00002

0.00004

0.00006

0.00008

0.00010

Qaktual [m3/s]

Gambar 15. Grafik Perbandingan Qaktual dengan Qukur

Dari Gambar 15 terlihat bahwa perbandingan antara Q ukur dengan


Qaktual terhadap garis linier nya di beberapa titik terjadi penyimpangan yang
tidak terlalu besar, hal ini mungkin terjadi karena pada saat pengambilan
data percobaan terjadi kesalahan pengamatan. Untuk mengatasi hal ini
maka pengambilan data dapat dilakukan beberapa kali agar didapat data
yang cukup tepat.

BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan

14

Dari pembuatan dan percobaan orifice meter yang telah dilakukan


dapat ditarik kesimpulan, yaitu :
1. Besarnya bukaan katup berbanding lurus dengan tekanan, H, dan
debit aliran serta berbanding terbalik dengan waktunya.
2. Debit aliran yang didapat dari pengukuran langsung (aktual)
terdapat perbedaan dengan debit aliran yang didapat dari
perhitungan (teoritis). Hal ini mungkin terjadi karena kesalahan
pengamatan atau pengukuran pada saat pengambilan data.
4.2 Saran
Untuk percoban selanjutnya disarankan menggunakan variasi
ukuran diameter orifice dan sudut bukaan katup yang berbeda agar data
yang didapat lebih tepat.

DAFTAR PUSTAKA
Gerg Umer. 1997. Technical Note: Pressure Loss of Orifice Plates According to
ISO 516-71. Flow Meas. Instrum. Vol. 8 No.1.
Krassow. H. Campabadal. F. Lora-Tomayo. F. 1998. The Smart Orifice Meter; A
Mini Head Meter for Volume Flow Measurement. Flow Measurement and
Instrumentation.
Munson Bruce R, Young. Donald F, Okiishi, Theodore. 2003. Mekanika Fluida,
Edisi Keempat, Jilid 2. Erlangga. Jakarta.

15

Orifice,

Nozzle

and

Venturi

Flow

Rate

Meters.

2015.

www.engineringtoolbox.com.

16

Anda mungkin juga menyukai