Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH ORIFICE

Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Instrumentasi

Disusun Oleh Kelompok 2:

1. Almira (18250857)
2. Citra Lutfia Hasna (18250867)
3. Deo Gustiawan (18250871)
4. Dwi Oktaviani Putri (18250877)
5. Dyotaretha Zahra Kaulika (18250879)
6. Enjelika Selvia Iche (18250881)
7. Farahaima Insania Moni (18250882)
8. Hanum Salsabila Alpi (18250888)
9. Hidayati Fitri (18250890)

Kelas : A

FAKULTAS TEKNIK LINGKUNGAN

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN

INSTITUT TEKNOLOGI YOGYAKARTA

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidaya-Nya
sehingga tugas makalah ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu. Salawat dan salam semoga
senantiasa tercurah kepada baginda Rasulullah Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan
para pengikutnya yang senantiasa istiqamah di jalan-Nya hingga akhir zaman.

Makalah ini disusun sebagai pelengkap tugas mata kuliah Instrumentasi. Penulis menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran dari berbagai
pihak yang bersifat membangun selalu diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat memberi manfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak
yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada masa sekarang ini, perkembangan industri dan teknologi berkembang dengan
sangat pesat, tidak terkecuali pada bidang pengukuran, termasuk pengukuran laju aliran
fluida dalam pipa. Salah satu dari berbagai macam metode pengukuran aliran fluida dalam
pipa adalah dengan menggunakan Orifice Plate.
Laju aliran fluida dalam sebuah pipa penting untuk diketahui, khusus pada industri-
industri yang memanfaatkan pipa sebagai media penyalur fluida, sebab dapat mempengaruhi
biaya dan proses produksi dari industri-industri tersebut. Pada sebuh plan pembangkit tenaga
uap misalnya, aliran fluida, dalam hal ini uap (steam), laju aliran massa atau volum steam
sangat penting untuk diketahui, agar jumlah uap yang menumbuk turbin dapat diketahui,
sehingga dapat diperkirakan jumlah energi yang seharusnya dihasilkan oleh plan tersebut,
dan berguna untuk menghitung kerugian-kerugian pada aliran uap dalam pipa, sehingga
dapat dirancang susunan pipa yang menghasilkan kerugian paling sedikit.
Pada umumnya, suatu sistem pengukuran flow orifice meter terbagi atas tiga bagian
umum, yaitu antara lain primary element, secondary element dan tertiery element. Primary
component merupakan komponen-komponen yang berhubungan langsung dengan aliran gas.
Dimana komponen-komponen tersebut berfungsi mengkondisikan aliran sehingga bisa di
ukur oleh secondary component.
Secondary element adalah komponen-komponen yang berfungsi sebagai alat ukur/
transmitter pada sistem orifice meter yang terhubung langsung dengan primary component.
Tertiery element adalah komponen akhir dari sistem orifice meter yang bekerja sebagai
pengolah/ penghitung parameter yang dideteksi oleh transmitter menjadi volume flow rate.
1.2 Tujuan
a. Mengetahui definisi orifice meter.
b. Mampu menjelaskan bagaimana prinsip kerja dan persamaan dari orifice meter dalam
melakukan pengukuran fluida gas.
c. Mengetahui dan menjelaskan berbagai komponen orifice meter dan fungsinya.
d. Mengetahui dan menjelaskan jenis orifice plate.

1.3 Rumusan Masalah


a. Bagaimana pengaruh terjadinya perubahan kecepatan dan tekanan ?
b. Bagaimana Prinsip kerja dari orifice meter?
c. Apa sajakah Komponen Orifice Meter?
d. Apa saja Jenis orifice plate?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Orifice

Orifice adalah salah satu alat yang digunakan untuk mengukur laju aliran volum atau
massa fluida di dalam saluran yang tertutup (pipa) berdasarkan prinsip beda tekanan. Alat ini
berupa plat tipis dengan gagang yang diapit diantara flens pipa. Fungsi dari gagang orifice
adalah untuk memudahkan dalam proses pemasangan dan penggantian. Orifice termasuk
alat ukur laju aliran dengan metode rintangan aliran (Obstruction Device). Karena
geometrinya sederhana, biayanya rendah dan mudah dipasang atau diganti.

Selain menggunakan orifice, untuk mengukur laju aliran dengan metode rintangan
aliran dapat juga menggunakan nozel dan venturi. Kelebihan dan kekurangan dari ketiga alat
ukur laju aliran tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Kelebihan dan Kekurangan Beberapa Jenis Alat Ukur Laju Aliran
Alat ukur Kelebihan Kekurangan
 Mudah dalam pemasangan  Head loss tinggi

Orifice  Biayanya rendah  Akurasi tergantung pada


 Mudah dalam penggantian kondisi instalasi dan
kondisi orifice
 Head loss rendah  Biaya awalnya besar
 Kapasitas aliran lebih besar dari orifice
Venturi pada beda tekanan yang sama
 Akurasi tidak tergantung pada pemakaian
dan kondisi instalasi
 Head loss rendah  Sulit dalam penggantian
 Kapasitas aliran lebih besar dari orifice
Nozel pada beda tekanan yang sama.
 Akurasi tidak tergantung pada pemakaian
dan kondisi instalasi.

2.2 Definisi Orifice Meter


Orifice meter adalah alat ukur yang menggunakan orifice plate sebagai komponen
utama dalam pengukuran natural gas. Orifice Plate dapat di definisikan sebagai logam
berbentuk lempengan tipis dengan lubang sirkular yang konsentrik dengan internal diameter
dari meter tube ketika terpasang.
Orifice meter dapat digunakan dalam berbagai pengukuran, baik yang berkaitan
dengan proses maupun bukan proses. Orifice meter merupakan salah satu alat yang banyak
digunakan dalam industri minyak dan gas (migas). Orifice dikelompokkan kedalam kelas
flowmeter yang biasa disebut dengan differential pressure meter atau biasa juga disebut
dengan “head meter”.
Orifice di dalam pipa ditunjukkan dengan manometer untuk mengukur penurunan
tekanan differensial dari fluida yang dihasilkan oleh orifice.

Gambar 1. Orifice Meter


A. Prinsip Kerja dan Persamaan
Pada dasarnya orifice berupa plat tipis dengan lubang di bagian tertentu
(umumnya di tengah). Fluida yang mengalir melalui pipa ketika sampai pada orifice akan
dipaksa untuk melewati lubang pada orifice. Hal itu menyebabkan terjadinya perubahan
kecepatan dan tekanan. Titik dimana terjadi kecepatan maksimum dan tekanan minimum
disebut vena contracta. Setelah melewati vena contracta kecepatan dan tekanan akan
mengalami perubahan lagi.

Dengan mengetahui perbedaan tekanan pada pipa normal dan tekanan pada vena
contracta, laju aliran volume dan laju aliran massa dapat diperoleh dengan persamaan
Bernoulli. Skema prinsip kerja orifice dapat dilihat pada Gambar 2.

Pipa P1 Orifice P2 P3
D d Vena contracta

1 2 3

Gambar 2. Prinsip Kerja Orifice

Keterangan :

P1 = tekanan upstream

P2 = tekanan downstream (pada vena contracta)

P3 = tekanan setelah terjadi pemulihan (setelah melewati vena contracta)

D = diameter dalam pipa

d = diameter orifice

a) Persamaan Bernoulli

Karena aliran steam pada pipa horisontal maka h1 = h2, sehingga,


Misalkan,

Maka,
(1)

b) Persamaan Kontinuitas

(2)

Subtitusi pesamaan (2) ke persamaan (1),

(3)

c) Menghitung laju aliran volume

(4)
Substitusi persamaan (3) ke (4), maka,
Untuk meyederhanakan maka dibagi dengan , sehingga laju aliran
volume menjadi,

(5)

Substitusikan ke persamaan (5) sehingga menjadi,

(6)

Pada mulanya aliran gas alam yang melewati pipa kemudian melewati
straightening vanes, yang berfungsi membuat putaran dari aliran gas tersebut lebih
beraturan yang kemudian menyebabkan aliran gas tersebut membentur orifice sehingga
terjadi perbedaan tekanan antara aliran aliran sebelum melewati orifice yang kita sebut
dengan upstream dan setelah melewati orifice yang kita sebut dengan downstream.

Gambar 3. System Orifice Meter

Pada proses pengukuran dibuat sebuah lubang dengan ukuran dan penempatan
tertentu sesuai standar pada meter tube/ holding device disebut dengan pressure taps
dengan fungsi sebagai letak sambungan device transmitter yang akan mengukur parameter
tertentu sesuai fungsi transmitter tersebut. Transmitter tersebut akan mengkonversi besaran
parameter tersebut kedalam sinyal analog elektrik. Sinyal elektrik tersebut masuk ke flow
computer kemudian diolah kedalam bentuk parameter volume rate Q dengan menggunakan
persamaan yang sudah terprogram didalam flow computer yang sesuai dengan standar
perhitungan flow dengan menggunakan orifice meter yang diatur dalam standar American
Gas Association (AGA 3 dan AGA 8). Perhatikan gambar di bawah ini yang menjelaskan
skema orifice meter dengan lebih jelas.

Gambar 4. Skema Orifice Meter

2.3 Komponen Orifice Meter dan Fungsinya


Pada umumnya, suatu sistem pengukuran flow orifice meter terbagi atas tiga bagian
umum, yaitu antara lain primary element, secondary element dan tertiery element.
2.3.1 Primary Component
Primary component merupakan komponen-komponen yang berhubungan
langsung dengan aliran gas. Dimana komponen-komponen tersebut berfungsi
mengkondisikan aliran sehingga bisa di ukur oleh secondary component.
2.3.2 Secondary Element
Secondary element adalah komponen-komponen yang berfungsi sebagai alat
ukur/ transmitter pada sistem orifice meter yang terhubung langsung dengan primary
component. Secondary element biasanya disebut dengan “meter”. Komponen ini akan
mengubah besaran seperti differential pressure menjadi sinyal elektrik yang nantinya
diolah ke flow computing (tertiery element). Namun, ada juga transmitter yang mampu
bekerja sebagai flow computing, sehingga hasil volume flow rate langsung dapat
diketahui dari transmitter tersebut.
2.3.3 Tertiery Element
Tertiery element adalah komponen akhir dari sistem orifice meter yang bekerja
sebagai pengolah/ penghitung parameter yang dideteksi oleh transmitter menjadi
volume flow rate. Flow computer merupakan mesin komputer yang digunakan sebagai
alat perhitungan flow rate dari suatu fluida.

 Perangkat Alat Ukur Orifice Flow Meter

Adapun perangkat alat ukur orifice flow meter terdiri dari:

 Plat orifice dengan diameter tertentu.

 Sepasang lubang / titik, sebuah di up stream dan sebuah lagi di down stream aliran.

 Manometer dan thermometer.

2.4 JENIS ORIFICE PLATE

Untuk melayani berbagai jenis aliran dan beraneka ragam fluida, maka terdapat
beberapa jenis orifice plate, yaitu:

2.4.1 Concentric Orifice

Concentric Orifice merupakan jenis orifice yang paling banyak digunakan.


Profil lubang orifice ini mempuyai takik (bevel) dengan kemiringan 45° pada tepi
bagian downstream (lihat gambar di bawah). Hal ini akan mengurangi jarak tempuh
dari aliran tersebut mengalami perbedaan tekanan melintang. Setelah aliran melewati
orifice akan terjadi penurunan tekanan dan kemudian mencoba kembali ke tekanan
semula tetapi terjadi sedikit tekanan yang hilang permanen (permanent pressure loss)
sehingga perbedaan tekanan upstream dan downstream tidak terlalu besar.
Perbandingan diameter orifice dan diameter dalam pipa dilambangkan dengan “β”.
Orifice jenis ini memiliki ketentuan untuk nilai β yaitu antara 0.2-0.7 karena
akurasinya akan berkurang untuk nilai diluar batas tersebut.
Gambar 2.4.1. Standard Concentric Orifice

2.4.2 Counter Bore Orifice

Counter bore orifice pada prinsipnya sama dengan concentric Orifice.


Perbedaanya terdapat pada profil lubangnya, orifice ini tidak mempuyai takik (bevel)
tapi diameter lubangya lebih besar pada bagian downstream daripada diameter
lubang pada bagian upstream (lihat gambar dibawah).

Gambar 2.4.2. Counter Bore Orifice

2.4.3 Eccentric Orifice


Eccentric orifice mempunyai profil lubang yang sama dengan concentric
orifice. Akan tetapi, pada eccentric orifice lubang tidak terletak tepat di tengah.
Diameter takik (bevel) bagian bawah hampir lurus (98%) dengan diameter dalam
dari pipa (lihat gambar di bawah).

Gambar 2.4.3. Ecentric Orifice

2.4.4 Quadrant Bore Orifice

Quadrant bore orifice digunakan untuk mengukur aliran fluida dengan


viscositas tinggi dan direkomendasikan untuk bilangan Reynold di bawah 10000.
Profil dari lubang Quadrant bore orifice. Radius “R” merupakan fungsi dari β.
Ketebalan orifice sebanding dengan kuadran radius “R”.

Gambar 2.4.4. Quadrant Bore Orifice

2.4.5 Segmental Orifice

Segmental orifice didesain untuk fluida dengan kandungan sedimen yang


tinggi. Profil dari lubang segmental orifice dapat dilihat pada gambar. Diameter “D”
bagian bawah hampir lurus (98%) dengan diameter dalam dari pipa. “H” merupakan
tinggi dari lingkaran lubang. Rasio β merupakan diameter lubang “D” dibagi dengan
diameter dalam dari pipa. Segmental orifice merupakan jenis orifice yang paling sulit
dalam proses manufaktur, diperlukan proses finishing secara manual.

Gambar 2.4.5. Segmental Orifice

2.4.6 Restriction Orifice

Tujuan dari instalasi Restriction orifice adalah untuk menghasilkan presure


drop yang besar. Restriction orifice biasanya ditunjukkan dengan “RO” atau “FO”.
Restriction orifice dapat menghasilkan pressure drop sampai 50 % untuk fluida gas.
Profil lubang Restriction orifice berbeda dengan orifice yang lain. Profil lubangnya
lurus sehingga tekanan yang hilang secara pemanen cukup besar akibatnya perbedaan
tekanan upstream dan tekanan downstream cukup mencolok.

Profil tekanan suatu fluida yang melewati orifice flowmeter dan restriction
orifice dapat dilihat pada gambar di bawah ini,
2.5 Aplikasi Orifice Meter
 Orifice meter digunakan pada pengukuran flow berdasarkan beda tekan. Di dalam dunia
industri pengukuran flow sangatlah penting dan kritikal. Pengukuran flow yang paling
banyak dijumpai antara lain: pengukuran flow steam, flow air, flow natural gas, flow raw
material, dll.
 Orifice plate digunakan untuk pengukuran kontinyu cairan di dalam pipa.
 Dalam lingkungan alat, orifice plate digunakan untuk mengontrol aliran batuan
selanjutnya dalam bendungan banjir.
 Orifice plate juga digunakan dalam beberapa sistem sungai-sungai kecil untuk mengukur
aliran sungai melewati gorong-gorong atau saluran.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Orifice meter adalah alat ukur yang menggunakan orifice plate sebagai komponen utama
dalam pengukuran natural gas
2. Orifice Plate dapat di definisikan sebagai logam berbentuk lempengan tipis dengan
lubang sirkular yang konsentrik dengan internal diameter dari meter tube ketika terpasang
3. Prinsip kerja dari orifice meter pada dasarnya orifice berupa plat tipis dengan lubang di
bagian tertentu (umumnya di tengah). Fluida yang mengalir melalui pipa ketika sampai
pada orifice akan dipaksa untuk melewati lubang pada orifice. Hal itu menyebabkan
terjadinya perubahan kecepatan dan tekanan.
4. Pada umumnya, suatu sistem pengukuran flow orifice meter terbagi atas tiga bagian
umum, yaitu antara lain primary element, secondary element dan tertiery element
5. Primary element terdiri atas meter tube, holding device, orifice plate pressure tap, dan
straightening vanes.
6. Secondary element adalah komponen-komponen yang berfungsi sebagai alat ukur/
transmitter pada sistem orifice meter yang terhubung langsung dengan primary
component.
7. Secondary element terdiri dari differential pressure transmitter, pressure transmitter,
temperature transmitter, gagelines dan chart recorder.
8. Tertiery element adalah komponen akhir dari sistem orifice meter yang bekerja sebagai
pengolah/ penghitung parameter yang dideteksi oleh transmitter menjadi volume flow
rate.

3.2 Saran
Apabila kita ingin melakukan suatu pekerjaan menggunakan alat mekanika fluida yaitu
orifice meter, maka harus diperhatikan prinsip kerja alat orifice meter agar tidak terjadi
kesalahan dalam pengukuran. Komponen-komponen orifice meter dan fungsinya juga harus
diketahui oleh pengguna, agar tidak terjadi kesalahan ketika penggunaan alat.

DAFTAR PUSTAKA

Anonimous. 2009. Http://Fisika/hukum bernoulli [02 September 2009].

Dugdale, R. H.. 1986. Mekanika Fluida. Edisi Ketiga. Erlangga, Jakarta.

Finnemore, E. J. and J. B. Franzini. 2002. Fluid Mechanics with Engineering Applications. Mc.
Graw Hill, New York.

Anda mungkin juga menyukai