ORIFICE METER
Kelompok 6 (enam)
Nama :
1. Alifah Yadina
2. Imaniar Syukurilla
3. Msy. Rini Rahmawati
Kelas : 2 Ki.B
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunianya, sholawat dan
salam penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, alhamdulillah penulis dapat
menyelesaikan dan meyusun Makalah yang berjudul orifice meter. Pada kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian karya tulis ini yaitu :
1.
Allah SWT yang memberikan kesehatan dan kesempatan untuk membuat Makalah ini.
2.
Orang tua yang sangat membantu pemberian motivasi serta nasehat yang bermanfaat.
3.
Teman-teman lain yang telah memberi motivasi bagi penulisan Makalah ini.
Penulis merasa yakin bahwa dalam penulisan Makalah ini masih jauh dari sempurna,
baik bentuk, tata susunan kalimat, maupun cara penulisannya, Dengan berbagai kekurangan
inilah, penulis mohon kepada pembaca agar dapat memberikan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kebaikan dimasa depan.
Akhirnya penulis berharap semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi kita.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Fluida adalah zat yang tidak dapat menahan perubahan bentuk (distorsi)
secara permanen. Bila kita mencoba mengubah bentuk suatu massa fluida, maka di dalam
fluidatersebut akan terbentuk lapisan-lapisan di mana lapisan yang satu akan mengalir di
ataslapisan yang lain, sehingga tercapai bentuk baru. Selama perubahan bentuk
tersebut,terdapat tegangan geser (shear stress), yang besarnya bergantung pada viskositas
fluidadan laju alir fluida relatif terhadap arah tertentu.
Bila fluida telah mendapatkan bentuk akhirnya, semua tegangan geser tersebut akan
hilang sehingga fluida berada dalamkeadaan kesetimbangan. Pada temperatur dan tekanan
tertentu, setiap fluida mempunyaidensitas tertentu. Jika densitas hanya sedikit terpengaruh
oleh perubahan yang suhu dantekanan yang relatif besar, fluida tersebut bersifat
incompressible, Tetapi jika densitasnya peka terhadap perubahan variabel temperatur dan
tekanan, fluida tersebut digolongkan compresible. Zat cair biasanya dianggap zat yang
incompresible, sedangkan gasumumnya dikenal sebagai zat yang compresible.
Perilaku zat cair yang mengalir sangat bergantung pada kenyataan apakah fluid yaitu
berada di bawah pengaruh bidang batas padat atau tidak. Di daerah yang pengaruhgesekan
dinding kecil, tegangan geser dapat diabaikan dan perilakunya mendekati fluida-ideal, yaitu
Incompressible dan mempunyai viskositas 0. Aliran fluida ideal yang demikian disebut aliran
potensial. Pada lairan potensial berlaku prinsip-prinsip mekanika Newton dan hukum
kekekalan massa. Aliran potensial mempunyai 2 ciri pokok :
1. tidak terdapat sirkulasi ataupun pusaran sehingga aliran potensial itu disebutaliran
irotasional
2. tidak terjadi gesekan sehingga tidak ada disipasi (pelepasan) dari energi
mekanik menjadi kalor.
Prinsip-prinsip dasar yang paling berguna dalam penerapan mekanika fluida adalah
persamaan-persamaan neraca massa atau persamaan kontinuitas; persamaan- persamaan
neraca momentum linear dan neraca momentum angular (sudut), dan neracaenergi mekanik.
Persaman-persamaan itu dapat dituliskan dalam bentuk diferensial yangmenunjukkan kondisi
pada suatu titik di dalam elemen volume fluida,atau dapat puladalam bentuk integral yang
berlaku untuk contoh volume tertentu atau massa tertentu.
Tujuan
Untuk mengetahui pengertian, spesifikasi alat aliran fluida salah satunya adalah
orificemeter.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1Pengertian
Pada masa sekarang ini, perkembangan industri dan teknologi berkembang dengan
sangat pesat, tidak terkecuali pada bidang pengukuran, termasuk pengukuran laju aliran fluida
dalam pipa. Salah satu dari berbagai macam metode pengukuran aliran fluida dalam pipa
adalah dengan menggunakan Orifice Plate.
Laju aliran fluida dalam sebuah pipa penting untuk diketahui, khusus pada industriindustri yang memanfaatkan pipa sebagai media penyalur fluida, sebab dapat mempengaruhi
biaya dan proses produksi dari industri-industri tersebut. Pada sebuh plan pembangkit tenaga
uap misalnya, aliran fluida, dalam hal ini uap (steam), laju aliran massa atau volum steam
sangat penting untuk diketahui, agar jumlah uap yang menumbuk turbin dapat diketahui,
sehingga dapat diperkirakan jumlah energi yang seharusnya dihasilkan oleh plan tersebut, dan
berguna untuk menghitung kerugian-kerugian pada aliran uap dalam pipa, sehingga dapat
dirancang susunan pipa yang menghasilkan kerugian paling sedikit.
Orifice adalah salah satu alat yang digunakan untuk mengukur laju aliran volum atau
massa fluida di dalam saluran yang tertutup (pipa) berdasarkan prinsip beda tekanan. Alat ini
berupa plat tipis dengan gagang yang diapit diantara flens pipa. Fungsi dari gagang orifice
adalah untuk memudahkan dalam proses pemasangan dan penggantian. Orifice termasuk alat
ukur laju aliran dengan metode rintangan aliran (Obstruction Device). Karena geometrinya
sederhana, biayanya rendah dan mudah dipasang atau diganti. Gambar 4.1 menunjukkan
geometri orifice yang umum digunakan.
Selain menggunakan orifice, untuk mengukur laju aliran dengan metode rintangan
aliran dapat juga menggunakan nozel dan venturi. Kelebihan dan kekurangan dari ketiga alat
ukur laju aliran tersebut dapat diliha pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Kelebihan dan Kekurangan Beberapa Jenis Alat Ukur Laju Aliran
Alat ukur
Orifice
Kelebihan
Mudah dalam pemasangan
Biayanya rendah
Mudah dalam penggantian
Kekurangan
Head loss tinggi
Akurasi tergantung pada
kondisi
instalasi
dan
kondisi orifice
Head loss rendah
Biaya awalnya besar
Kapasitas aliran lebih besar dari orifice
Venturi
Nozel
2.2PRINSIP KERJA
A. Prinsip dan Persamaan Dasar
Orifice merupakan alat untuk mengukur laju aliran dengan prinsip beda tekanan
atau disebut juga Bernoullis principle yang mengatakan bahwa terdapat hubungan
antara tekanan fluida dan kecepatan fuida. Jika kecepatan meningkat, tekanan akan
menurun begitu pula sebaliknya.
Pada dasarnya orifice berupa plat tipis dengan lubang di bagian tertentu
(umumnya di tengah). Fluida yang mengalir melalui pipa ketika sampai pada orifice
akan dipaksa untuk melewati lubang pada orifice. Hal itu menyebabkan terjadinya
perubahan kecepatan dan tekanan. Titik dimana terjadi kecepatan maksimum dan
tekanan minimum disebut vena contracta. Setelah melewati vena contracta kecepatan
dan tekanan akan mengalami perubahan lagi. Dengan mengetahui perbedaan tekanan
pada pipa normal dan tekanan pada vena contracta, laju aliran volume dan laju aliran
massa dapat diperoleh dengan persamaan Bernoulli. Skema prinsip kerja orifice dapat
dilihat pada Gambar 4.9.
Pipa
P1
P3
P2
Orifice
Vena contracta
Keterangan :
P1 = tekanan upstream
P2 = tekanan downstream (pada vena contracta)
P3 = tekanan setelah terjadi pemulihan (setelah melewati vena contracta)
D = diameter dalam pipa
d
= diameter orifice
a. Persamaan Bernoulli
Misalkan,
maka,
(1)
b. Persamaan Kontinuitas
(2)
(3)
c.
menjadi,
(5)
Substitusikan
(6)
Persamaan tersebut dapat digambarkan alam bentuk grafik pada Gambar 2.10.
Dengan
persamaan menjadi,
(7)
(9)
Dengan substitusi persamaan (7) ke persamaan (10) maka laju aliran massa
menjadi,
(11)
Atau dengan substitusi persamaan (9) ke persamaan (10) maka laju aliran
massa menjadi,
(12)
Untuk aliran kompresibel yang melewati orifice laju aliran volumenya menjadi,
Atau,
Atau,
Keterangan :
= Laju aliran Volume ( m3/s)
= Laju aliran massa (Kg/s)
P1
P2
a0
a1
= Flow Coefficient
Cd
= Coefficient of Discharge
= faktor kompresibilitas
Sepasang lubang / titik, sebuah di up stream dan sebuah lagi di down stream
aliran .
1. Plat Orifice
Plat orifice merupakan bagian dari alat orifice meter yang berfungsi mengalirkan
fluida yang akan diukur harga mass flownya. Plat orifice hanya dapat dipakai untuk
menentukan aliran fluida dalam pipa berdiameter tidak kurang dari satu inchi. Plat
orifice ada 3 jenis sesuai dengan fungsinya, yaitu:
a. Square edge: untuk menakar aliran uap atau air.
b. Conical Entrance: untuk mengukur fluida kental (minyak).
c. Quarter Circle: untuk mengukur fluida kental.
2. Lubang Tekanan
Lubang tekanan atau titik tekanan yang sering disebut juga pressure tapping
(PT), letaknya tidak sembarang. Lubang pengambilan beda tekanan biasanya
ditempatkan dalam bidang horizontal dari garis disambung dengan condensing terjadi
pada alat ukur sekunder. Dikenal 3 posisi pressure tapping, yaitu:
a. Corner Tapping, jenis ini akan menghasilkan perbedaan tekanan yang terkecil
dari ketiga jenis ini.
b. Dinamo dan D/2 Tapping, jenis ini menghasilkan perbedaan tekanan yang
besar.
c. Flange Tapping, jenis ini menghasilkan perbedaan tekanan diantara kedua jenis
tapping pressure di atas.
3. Manometer dan Thermometer
Manometer diperluan untuk mengetahui tekanan fluida pada up stream dalam
menentukan densitas fluida tersebut. Metode yang diperlukan dalam mengukur dan
menunjukan besaran tekanan adalah tekanan atau gaya per satuan luas bidang, terlebih
dahulu diubah kedalam bentuk gerakan mekanik, kemudian gerak ini dikalibrasikan
kedalam skala angka. Manometer ini diletakkan setelah separator (pada liquit dominated
reservoir), sebelum orifice meter. Disamping itu diperlukan pula sebuah manometer Hg
(air raksa) untuk mengetahui selisih tekanan fluida diantara dua sisi plat orifice.
Temperatur pada pressure tapping up stream perlu diketahui dalam kaitannya
untuk mengetahui densitas dan untuk koreksi plat orifice dan diameter pipa karena
adanya ekspansi panas. Prinsip pengukuran dari thermometer ada dua, yaitu dengan
metode pemuaian dan metode elektris. Dalam metode pemuiaian yang diukur
menghasilkan pemuaian. Pemuaian diubah kedalam bentuk bentuk gerak mekanik,
kemudian dikalibrasikan kedalam angka angka skala yang menunjukkan nilai panas
yang diukur. Sedangkan metode elektris, panas yang diukur menghasilkan gaya gerak
listrik. Gaya gerak listrik kemudian dikalibrasikan kedalam skala angka angka yang
menunjukkan nilai panas yang diukur. Dari kedua metode tersebut, yang umumnya
digunakan di lapangan geothermal adalah metode pemuaian, tetapi thermometer tidak
dipasang tepat pada up stream pressure tapping, karena dapat mengganggu sifat aliran
fluida yang masuk atau melalui orifice, oleh karena itu thermometer harus ditempatan di
up stream pada jarak minimal 25 kali diameter pipa dari plat orifice.
5. Segmental Orifice
Segmental orifice didesain untuk fluida dengan kandungan sedimen yang
tinggi. Profil dari lubang segmental orifice dapat dilihat pada gambar di bawah.
Diameter D bagian bawah hampir lurus (98%) dengan diameter dalam dari pipa.
H merupakan tinggi dari lingkaran lubang. Rasio merupakan diameter lubang
D dibagi dengan diameter dalam dari pipa. Segmental orifice merupakan jenis
orifice yang paling sulit dalam proses manufaktur,diperlukan proses finishing
secara manual.
Profil tekanan suatu fluida yang melewati orifice flowmeter dan restriction orifice
dapat dilihat pada gambar di bawah ini,
SOAL DAN
PEMBAHASAN
1. Hitunglah debit fluida melalui orifice lingkaran dengan diameter 3 cm pada head potential
5 cm, bila koefisien discharge cd =0.62. juga hitunglah jet fluida bila cv = 0.94
Jawab :
Debit actual = cd x Q = cd x a x v
= 0.62 x
)2x
= 0.00434 m3/det
V0
= cv x
= 0.94 x
= 9.32 m/det
2. Bila dalam soal 1 diatas, diameter jet fluida di vena contract terukur = 2.4 cm, hitunglah
koefisien kecepatan cv
Jawab :
Cv =
(2.4 x 10 -2 ) 2
Cc =
= 0.64
( 3 x 10-2 )2
3. Orifice persegi dengan ukuran lebar = 1.5 dan tinggi = 0.75 m, dipasang disisi tanki.
Tinggi permukaan air = 75, diukur dari pinggir atas orifice. Hitunglah dischargenya, bila cd
= 0.6
Jawab :
Q
[H23/2 H13/2]
= cd.b.
= x 0.6 x 1.5 x
= 3.15 m3/sec
4. Submerged orifice keseluruhan dengan lebar 1.5 m mempunyai tinggi air dari pinggir atas
dan bawah orifice masing- masing setinggi 3 m dan 3.7 m. hitunglah jumlah debit fluida
bila perbedaan permukaan fluida pada kedua sisi orifice adalah 0.5 m, dan diketahui cd =
0.6
Jawab :
Debit fluida, Q = cd x a x
a = b [ H2- H1]
Q = 0.6 {1.5(3.75-3)} x
=0.6 x 1.125
= 2.115 m3/sec
5. Suatu orifice berbentuk persegi dengan ukuran lebar 1.2 m tinggi 0.6 m dipasang pasa
suatu tengki besar. Bila tinggi permukaan air terukur 2.4 m diukur dari pinggir atas orifice,
hitunglah discharge per second, bila c= 0.62
Jawab :
Total discharian orifice yang tenggelam + discharge bagian yang bebas atau :
Q
=
Q1 +Q2
Q1
cd x a x
2/3 cd x b x
[ H 3/2 H1 3/2]
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada industri-industri yang memanfaatkan pipa sebagai media penyalur fluida, laju
alir dalam sebuah pipa sangat penting, sebab dapat mempengaruhi biaya dan proses
produksi dari industri-industri tersebut.
Orifice adalah salah satu alat yang digunakan untuk mengukur laju aliran volum
atau massa fluida di dalam saluran yang tertutup (pipa) berdasarkan prinsip beda
tekanan.
Orifice merupakan alat untuk mengukur laju aliran dengan prinsip beda tekanan atau
disebut juga Bernoullis principle yang mengatakan bahwa terdapat hubungan antara
tekanan fluida dan
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.co.id/#hl=id&sclient=psyab&q=contoh+soal+orifice+meter&oq=contoh+soal+orifice+meter&gs_l=hp.3...7060.14557.0
.14833.25.25.0.0.0.0.517.6919.0j8j7j8j1j1.25.0...0.0...1c.1.xFP7NjyZFm0&pbx=1&bav=on.2,
or.r_gc.r_pw.r_cp.r_qf.&fp=c3fbf1bc732920f6&biw=1024&bih=595