Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH MEKANIKA FLUIDA

ORIFICE METER

Kelompok 6 (enam)
Nama :
1. Alifah Yadina
2. Imaniar Syukurilla
3. Msy. Rini Rahmawati
Kelas : 2 Ki.B

Dosen Pembimbing : Ir. Aida Syarif, M.T

Politeknik Negeri Sriwijaya


2012/2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunianya, sholawat dan
salam penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, alhamdulillah penulis dapat
menyelesaikan dan meyusun Makalah yang berjudul orifice meter. Pada kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian karya tulis ini yaitu :
1.

Allah SWT yang memberikan kesehatan dan kesempatan untuk membuat Makalah ini.

2.

Orang tua yang sangat membantu pemberian motivasi serta nasehat yang bermanfaat.

3.

Teman-teman lain yang telah memberi motivasi bagi penulisan Makalah ini.
Penulis merasa yakin bahwa dalam penulisan Makalah ini masih jauh dari sempurna,

baik bentuk, tata susunan kalimat, maupun cara penulisannya, Dengan berbagai kekurangan
inilah, penulis mohon kepada pembaca agar dapat memberikan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kebaikan dimasa depan.
Akhirnya penulis berharap semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi kita.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Fluida adalah zat yang tidak dapat menahan perubahan bentuk (distorsi)
secara permanen. Bila kita mencoba mengubah bentuk suatu massa fluida, maka di dalam
fluidatersebut akan terbentuk lapisan-lapisan di mana lapisan yang satu akan mengalir di
ataslapisan yang lain, sehingga tercapai bentuk baru. Selama perubahan bentuk
tersebut,terdapat tegangan geser (shear stress), yang besarnya bergantung pada viskositas
fluidadan laju alir fluida relatif terhadap arah tertentu.
Bila fluida telah mendapatkan bentuk akhirnya, semua tegangan geser tersebut akan
hilang sehingga fluida berada dalamkeadaan kesetimbangan. Pada temperatur dan tekanan
tertentu, setiap fluida mempunyaidensitas tertentu. Jika densitas hanya sedikit terpengaruh
oleh perubahan yang suhu dantekanan yang relatif besar, fluida tersebut bersifat
incompressible, Tetapi jika densitasnya peka terhadap perubahan variabel temperatur dan
tekanan, fluida tersebut digolongkan compresible. Zat cair biasanya dianggap zat yang
incompresible, sedangkan gasumumnya dikenal sebagai zat yang compresible.
Perilaku zat cair yang mengalir sangat bergantung pada kenyataan apakah fluid yaitu
berada di bawah pengaruh bidang batas padat atau tidak. Di daerah yang pengaruhgesekan
dinding kecil, tegangan geser dapat diabaikan dan perilakunya mendekati fluida-ideal, yaitu
Incompressible dan mempunyai viskositas 0. Aliran fluida ideal yang demikian disebut aliran
potensial. Pada lairan potensial berlaku prinsip-prinsip mekanika Newton dan hukum
kekekalan massa. Aliran potensial mempunyai 2 ciri pokok :
1. tidak terdapat sirkulasi ataupun pusaran sehingga aliran potensial itu disebutaliran
irotasional
2. tidak terjadi gesekan sehingga tidak ada disipasi (pelepasan) dari energi
mekanik menjadi kalor.

Prinsip-prinsip dasar yang paling berguna dalam penerapan mekanika fluida adalah
persamaan-persamaan neraca massa atau persamaan kontinuitas; persamaan- persamaan
neraca momentum linear dan neraca momentum angular (sudut), dan neracaenergi mekanik.
Persaman-persamaan itu dapat dituliskan dalam bentuk diferensial yangmenunjukkan kondisi
pada suatu titik di dalam elemen volume fluida,atau dapat puladalam bentuk integral yang
berlaku untuk contoh volume tertentu atau massa tertentu.
Tujuan
Untuk mengetahui pengertian, spesifikasi alat aliran fluida salah satunya adalah
orificemeter.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1Pengertian
Pada masa sekarang ini, perkembangan industri dan teknologi berkembang dengan
sangat pesat, tidak terkecuali pada bidang pengukuran, termasuk pengukuran laju aliran fluida
dalam pipa. Salah satu dari berbagai macam metode pengukuran aliran fluida dalam pipa
adalah dengan menggunakan Orifice Plate.
Laju aliran fluida dalam sebuah pipa penting untuk diketahui, khusus pada industriindustri yang memanfaatkan pipa sebagai media penyalur fluida, sebab dapat mempengaruhi
biaya dan proses produksi dari industri-industri tersebut. Pada sebuh plan pembangkit tenaga
uap misalnya, aliran fluida, dalam hal ini uap (steam), laju aliran massa atau volum steam
sangat penting untuk diketahui, agar jumlah uap yang menumbuk turbin dapat diketahui,
sehingga dapat diperkirakan jumlah energi yang seharusnya dihasilkan oleh plan tersebut, dan
berguna untuk menghitung kerugian-kerugian pada aliran uap dalam pipa, sehingga dapat
dirancang susunan pipa yang menghasilkan kerugian paling sedikit.
Orifice adalah salah satu alat yang digunakan untuk mengukur laju aliran volum atau
massa fluida di dalam saluran yang tertutup (pipa) berdasarkan prinsip beda tekanan. Alat ini
berupa plat tipis dengan gagang yang diapit diantara flens pipa. Fungsi dari gagang orifice
adalah untuk memudahkan dalam proses pemasangan dan penggantian. Orifice termasuk alat
ukur laju aliran dengan metode rintangan aliran (Obstruction Device). Karena geometrinya
sederhana, biayanya rendah dan mudah dipasang atau diganti. Gambar 4.1 menunjukkan
geometri orifice yang umum digunakan.

Gambar 2.1 Geometri Orifice plate secara umum

Selain menggunakan orifice, untuk mengukur laju aliran dengan metode rintangan
aliran dapat juga menggunakan nozel dan venturi. Kelebihan dan kekurangan dari ketiga alat
ukur laju aliran tersebut dapat diliha pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Kelebihan dan Kekurangan Beberapa Jenis Alat Ukur Laju Aliran
Alat ukur
Orifice

Kelebihan
Mudah dalam pemasangan
Biayanya rendah
Mudah dalam penggantian

Kekurangan
Head loss tinggi
Akurasi tergantung pada
kondisi

instalasi

dan

kondisi orifice
Head loss rendah
Biaya awalnya besar
Kapasitas aliran lebih besar dari orifice
Venturi

pada beda tekanan yang sama


Akurasi tidak tergantung pada pemakaian
dan kondisi instalasi
Head loss rendah
Sulit dalam penggantian
Kapasitas aliran lebih besar dari orifice

Nozel

pada beda tekanan yang sama


Akurasi tidak tergantung pada pemakaian
dan kondisi instalasi
Baik untuk temperature dan kecepatan
tinggi

2.2PRINSIP KERJA
A. Prinsip dan Persamaan Dasar
Orifice merupakan alat untuk mengukur laju aliran dengan prinsip beda tekanan
atau disebut juga Bernoullis principle yang mengatakan bahwa terdapat hubungan
antara tekanan fluida dan kecepatan fuida. Jika kecepatan meningkat, tekanan akan
menurun begitu pula sebaliknya.
Pada dasarnya orifice berupa plat tipis dengan lubang di bagian tertentu
(umumnya di tengah). Fluida yang mengalir melalui pipa ketika sampai pada orifice
akan dipaksa untuk melewati lubang pada orifice. Hal itu menyebabkan terjadinya
perubahan kecepatan dan tekanan. Titik dimana terjadi kecepatan maksimum dan
tekanan minimum disebut vena contracta. Setelah melewati vena contracta kecepatan
dan tekanan akan mengalami perubahan lagi. Dengan mengetahui perbedaan tekanan
pada pipa normal dan tekanan pada vena contracta, laju aliran volume dan laju aliran

massa dapat diperoleh dengan persamaan Bernoulli. Skema prinsip kerja orifice dapat
dilihat pada Gambar 4.9.
Pipa

P1

P3

P2

Orifice

Vena contracta

Gambar 2.9 Prinsip Kerja Orifice

Keterangan :
P1 = tekanan upstream
P2 = tekanan downstream (pada vena contracta)
P3 = tekanan setelah terjadi pemulihan (setelah melewati vena contracta)
D = diameter dalam pipa
d

= diameter orifice

a. Persamaan Bernoulli

Karena aliran steam pada pipa horisontal maka h1 = h2, sehingga,

Misalkan,

maka,

(1)

b. Persamaan Kontinuitas

(2)

Subtitusi pesamaan (2) ke persamaan (1),

(3)

c.

Menghitung laju aliran volume


(4)

Substitusi persamaan (3) ke (4), maka,

Untuk meyederhanakan maka dibagi dengan

, sehingga laju aliran volume

menjadi,
(5)

Substitusikan

ke persamaan (5)sehingga menjadi,

(6)

B. Aliran Inkompresibel Melewati Orifice


Persamaan (6) merupakan persamaan untuk menghitung laju aliran volume
secara teoritik dimana aliran dianggap laminar sempurna dan inviscid (viskositasnya
nol). Akan tetapi dalam kondisi nyata akan muncul pengaruh viskositas dan turbulensi.
Untuk menghitung pengaruh dari kedua faktor tersebut maka diperkenalkan coefficient
of discharge Cd.
Untuk aliran yang melewati orifice, nilai dari Cd tergantung pada bilangan
Reynolds (Re) dan rasio diameter orifice dan diameter dalam dari pipa ().
Bilangan Reynolds (Re) dirumuskan sebagai berikut,

Nilai Cd dapat diperoleh dengan persamaan,

Persamaan tersebut dapat digambarkan alam bentuk grafik pada Gambar 2.10.

Gambar 2.10 Diagram Coefficient of Discharge (Cd)


Untuk bilangan Reynold yang besar nilai Cd standar yang sering dipakai adalah
0.6. Akan tetapi, untuk bilangan Reynold kecil perubahan nilai Cd cukup signifikan.
Dengan memperhitungkan coefficient of discharge maka persamaan (6) akan
menjadi,

Dengan

maka persamaan menjadi,

Diketahui bahwa rasio diameter

persamaan menjadi,

(7)

merupakan velocity of approach factor. Coefficient of discharge dan


velocity of approach factor sering dikombinasikan ke dalam satu koefisien yang
disebut flow coefficient K.
(8)

Nilai K juga dapat diperoleh dari grafik pada Gambar 2.11

Gambar 2.11 Diagram Koefisien Orifice (K)


Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa untuk bilangan Reynold Re > 10 5 nilai K
tidak mengalami perubahan yang signifikan (dinggap konstan). Akan tetapi, untuk
bilangan Reynold kecil terjadi perubahan nilai K yang besar.
Dengan memasukkan persamaan (8) ke persamaan (7), maka persamaan untuk
mencari laju aliran volume dapat disedehanakan menjadi,

(9)

Sedangkan untuk menghitung laju aliran massa adalah sebagai berikut,


(10)

Dengan substitusi persamaan (7) ke persamaan (10) maka laju aliran massa
menjadi,
(11)

Atau dengan substitusi persamaan (9) ke persamaan (10) maka laju aliran
massa menjadi,
(12)

C. Aliran Kompresibel Melewati Orifice


Persamaan (7), (9), (11), dan (12) merupakan persamaan untuk menghitung laju
aliran inkompresibel yang melewati orifice. Sedangkan untuk aliran kompresibel ada
faktor lain yang berpengaruh yaitu faktor kompresibilitas yang dilambangankan
dengan Y. Faktor kompresibilitas ini muncul karena adanya perubahan densitas fluida.
Persamaan untuk faktor kompresibilitas adalah,

Untuk aliran kompresibel yang melewati orifice laju aliran volumenya menjadi,

Atau,

Sedangkan untuk persamaan laju aliran massanya menjadi,

Atau,

Keterangan :
= Laju aliran Volume ( m3/s)
= Laju aliran massa (Kg/s)
P1

= tekanan upstream (Bar,Pa)

P2

= tekanan downstream (pada vena contracta) (Bar,Pa)

= Beda Tekanan (N/ m2)

= Diameter Orifice (m)

= Diameter dalam Pipa (m)

a0

= Luas Penampang orifice (m2)

a1

= Luas penampang pipa (m2)

= massa jenis (Kg/ m3)

= Flow Coefficient

Cd

= Coefficient of Discharge

= kecepatan fluida (m/s)

= viskositas fluida (kg/ms)

= faktor kompresibilitas

= isentropic coefficient (untuk gas ideal=1.4)

D. Permanent Pressure Loss


Pemasangan orifice akan menimbulkan terjadinya tekanan yang hilang secara
permanen ( permanent pressure loss ). Besarnya permanen pressure loss dipengaruhi
oleh rasio diameter orifice terhadap dimeter dalam pipa (). Dari grafik pada Gambar
2.12 dapat diketahui besarnya permanent pressure loss.

Gambar 2.12 Permanent Pressure Loss


Dari grafik di atas dapat dilihat besarnya permanent pressure loss dalam %
beda tekanan (P) untuk beberapa nilai .

2.3 PERANGKAT ALAT UKUR ORIFICE FLOW METER


Adapun perangkat alat ukur orifice flow meter terdiri dari:

Plat orifice dengan diameter tertentu.

Sepasang lubang / titik, sebuah di up stream dan sebuah lagi di down stream
aliran .

Manometer dan thermometer.

1. Plat Orifice
Plat orifice merupakan bagian dari alat orifice meter yang berfungsi mengalirkan
fluida yang akan diukur harga mass flownya. Plat orifice hanya dapat dipakai untuk
menentukan aliran fluida dalam pipa berdiameter tidak kurang dari satu inchi. Plat
orifice ada 3 jenis sesuai dengan fungsinya, yaitu:
a. Square edge: untuk menakar aliran uap atau air.
b. Conical Entrance: untuk mengukur fluida kental (minyak).
c. Quarter Circle: untuk mengukur fluida kental.
2. Lubang Tekanan
Lubang tekanan atau titik tekanan yang sering disebut juga pressure tapping
(PT), letaknya tidak sembarang. Lubang pengambilan beda tekanan biasanya
ditempatkan dalam bidang horizontal dari garis disambung dengan condensing terjadi
pada alat ukur sekunder. Dikenal 3 posisi pressure tapping, yaitu:
a. Corner Tapping, jenis ini akan menghasilkan perbedaan tekanan yang terkecil
dari ketiga jenis ini.
b. Dinamo dan D/2 Tapping, jenis ini menghasilkan perbedaan tekanan yang
besar.

c. Flange Tapping, jenis ini menghasilkan perbedaan tekanan diantara kedua jenis
tapping pressure di atas.
3. Manometer dan Thermometer
Manometer diperluan untuk mengetahui tekanan fluida pada up stream dalam
menentukan densitas fluida tersebut. Metode yang diperlukan dalam mengukur dan
menunjukan besaran tekanan adalah tekanan atau gaya per satuan luas bidang, terlebih
dahulu diubah kedalam bentuk gerakan mekanik, kemudian gerak ini dikalibrasikan
kedalam skala angka. Manometer ini diletakkan setelah separator (pada liquit dominated
reservoir), sebelum orifice meter. Disamping itu diperlukan pula sebuah manometer Hg
(air raksa) untuk mengetahui selisih tekanan fluida diantara dua sisi plat orifice.
Temperatur pada pressure tapping up stream perlu diketahui dalam kaitannya
untuk mengetahui densitas dan untuk koreksi plat orifice dan diameter pipa karena
adanya ekspansi panas. Prinsip pengukuran dari thermometer ada dua, yaitu dengan
metode pemuaian dan metode elektris. Dalam metode pemuiaian yang diukur
menghasilkan pemuaian. Pemuaian diubah kedalam bentuk bentuk gerak mekanik,
kemudian dikalibrasikan kedalam angka angka skala yang menunjukkan nilai panas
yang diukur. Sedangkan metode elektris, panas yang diukur menghasilkan gaya gerak
listrik. Gaya gerak listrik kemudian dikalibrasikan kedalam skala angka angka yang
menunjukkan nilai panas yang diukur. Dari kedua metode tersebut, yang umumnya
digunakan di lapangan geothermal adalah metode pemuaian, tetapi thermometer tidak
dipasang tepat pada up stream pressure tapping, karena dapat mengganggu sifat aliran
fluida yang masuk atau melalui orifice, oleh karena itu thermometer harus ditempatan di
up stream pada jarak minimal 25 kali diameter pipa dari plat orifice.

2.4JENIS ORIFICE PLATE


Untuk melayani berbagai jenis aliran dan beraneka ragam fluida, maka terdapat
beberapa jenis orifice plate, yaitu:
1. Concentric Orifice
Concentric Orifice merupakan jenis orifice yang paling banyak digunakan.
Profil lubang orifice ini mempuyai takik (bevel) dengan kemiringan 45 pada tepi
bagian downstream(lihat gambar di bawah). Hal ini akan mengurangi jarak tempuh
dari aliran tersebut mengalami perbedaan tekanan melintang. Setelah aliran
melewati orifice akan terjadi penurunan tekanan dan kemudian mencoba kembali ke
tekanan semula tetapi terjadi sedikit tekanan yang hilang permanen (permanent
pressure loss) sehingga perbedaan tekanan upstream dan downstream tidak terlalu
besar. Perbandingan diameter orifice dan diameter dalam pipa dilambangkan dengan
. Orifice jenis ini memiliki ketentuan untuk nilai yaitu antara 0.2-0.7 karena
akurasinya akan berkurang untuk nilai diluar batas tersebut.

Gambar 2.2 Standard concentric orifice

2. Counter Bore Orifice


Counter bore orifice pada prinsipnya sama dengan concentric Orifice.
Perbedaanya terdapat pada profil lubangnya, orifice ini tidak mempuyai takik
(bevel) tapi diameter lubangya lebih besar pada bagian downstream daripada
diameter lubang pada bagian upstream (lihat gambar di bawah).

Gambar 2.3 Counter bored orifice


3. Eccentric Orifice
Eccentric orifice mempunyai profil lubang yang sama dengan concentric
orifice. Akan tetapi, pada eccentric orifice lubang tidak terletak tepat di tengah.
Diameter takik (bevel) bagian bawah hampir lurus (98%) dengan diameter dalam
dari pipa.

Gambar 2.4 Eccentric orifice

4. Quadrant Bore Orifice


Quadrant bore orifice digunakan untuk mengukur aliran fluida dengan
viscositas tinggi dan direkomendasikan untuk bilangan Reynold di bawah 10000.
Profil dari lubang Quadrant bore orifice dapat dilihat pada gambar di bawah.
Radius R merupakan fungsi dari . Ketebalan orifice sebanding dengan kuadran
radius R.

Gambar 2.5 Quadrant bore orifice

5. Segmental Orifice
Segmental orifice didesain untuk fluida dengan kandungan sedimen yang
tinggi. Profil dari lubang segmental orifice dapat dilihat pada gambar di bawah.
Diameter D bagian bawah hampir lurus (98%) dengan diameter dalam dari pipa.
H merupakan tinggi dari lingkaran lubang. Rasio merupakan diameter lubang
D dibagi dengan diameter dalam dari pipa. Segmental orifice merupakan jenis
orifice yang paling sulit dalam proses manufaktur,diperlukan proses finishing
secara manual.

Gambar 2.6 Segmental orifice


6. Restriction Orifice
Tujuan dari instalasi Restriction orifice adalah untuk menghasilkan presure
drop yang besar. Restriction orifice biasanya ditunjukkan dengan RO atau FO.
Restriction orifice dapat menghasilkan pressure drop sampai 50 % untuk fluida gas.
Profil lubang Restriction orifice berbeda dengan orifice yang lain (lihat gambar di
bawah). Profil lubangnya lurus sehingga tekanan yang hilang secara pemanen
cukup besar akibatnya perbedaan tekanan upstream dan tekanan downstream cukup
mencolok.

Gambar 2.7 Restriction orifice

Profil tekanan suatu fluida yang melewati orifice flowmeter dan restriction orifice
dapat dilihat pada gambar di bawah ini,

Gambar 2.8 Perbandingan Pressure loss orifice flowmeter dan restriction


Dari gambar di atas tampak bahwa terjadi pressure loss yang lebih besar pada
restriction orifice dibandingkan dengan orifice flowmeter.

SOAL DAN
PEMBAHASAN
1. Hitunglah debit fluida melalui orifice lingkaran dengan diameter 3 cm pada head potential
5 cm, bila koefisien discharge cd =0.62. juga hitunglah jet fluida bila cv = 0.94
Jawab :
Debit actual = cd x Q = cd x a x v
= 0.62 x

)2x

= 0.00434 m3/det
V0

= cv x
= 0.94 x
= 9.32 m/det

2. Bila dalam soal 1 diatas, diameter jet fluida di vena contract terukur = 2.4 cm, hitunglah
koefisien kecepatan cv
Jawab :
Cv =
(2.4 x 10 -2 ) 2
Cc =

= 0.64
( 3 x 10-2 )2

3. Orifice persegi dengan ukuran lebar = 1.5 dan tinggi = 0.75 m, dipasang disisi tanki.
Tinggi permukaan air = 75, diukur dari pinggir atas orifice. Hitunglah dischargenya, bila cd
= 0.6
Jawab :
Q

[H23/2 H13/2]

= cd.b.

= x 0.6 x 1.5 x

[ 1.5 3/2 - 0.753/2]

= 3.15 m3/sec

4. Submerged orifice keseluruhan dengan lebar 1.5 m mempunyai tinggi air dari pinggir atas
dan bawah orifice masing- masing setinggi 3 m dan 3.7 m. hitunglah jumlah debit fluida
bila perbedaan permukaan fluida pada kedua sisi orifice adalah 0.5 m, dan diketahui cd =
0.6
Jawab :
Debit fluida, Q = cd x a x
a = b [ H2- H1]
Q = 0.6 {1.5(3.75-3)} x
=0.6 x 1.125

= 2.115 m3/sec

5. Suatu orifice berbentuk persegi dengan ukuran lebar 1.2 m tinggi 0.6 m dipasang pasa
suatu tengki besar. Bila tinggi permukaan air terukur 2.4 m diukur dari pinggir atas orifice,
hitunglah discharge per second, bila c= 0.62
Jawab :
Total discharian orifice yang tenggelam + discharge bagian yang bebas atau :
Q
=
Q1 +Q2
Q1

cd x a x

Di sini : a = 1.2 x 0.3


Cd = 0.62, dan H = 2.7
Q2

2/3 cd x b x

[ H 3/2 H1 3/2]

0.62 x 1.2 x 0.3


[ 2.7 3/2 2.43/2]
= 1.627 m3 / sec + 1.605 m3 / sec
= 3.232 m3 /sec

+ 2/3 x 0.6 x 1.2 x 0.3

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada industri-industri yang memanfaatkan pipa sebagai media penyalur fluida, laju
alir dalam sebuah pipa sangat penting, sebab dapat mempengaruhi biaya dan proses
produksi dari industri-industri tersebut.
Orifice adalah salah satu alat yang digunakan untuk mengukur laju aliran volum
atau massa fluida di dalam saluran yang tertutup (pipa) berdasarkan prinsip beda
tekanan.
Orifice merupakan alat untuk mengukur laju aliran dengan prinsip beda tekanan atau
disebut juga Bernoullis principle yang mengatakan bahwa terdapat hubungan antara
tekanan fluida dan

kecepatan fuida. Jika kecepatan meningkat, tekanan akan

menurun begitu pula sebaliknya.


Adapun perangkat alat ukur orifice flow meter terdiri dari:

Plat orifice dengan diameter tertentu.

Sepasang lubang / titik, sebuah di up stream dan sebuah lagi di down


stream aliran .

Manometer dan thermometer

Terdapat beberapa jenis orifice plate, antara lain :


Concentric Orifice
Counter Bore Orifice
Eccentric Orifice
Quadrant Bore Orifice
Segmental Orifice
Restriction Orifice

DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.co.id/#hl=id&sclient=psyab&q=contoh+soal+orifice+meter&oq=contoh+soal+orifice+meter&gs_l=hp.3...7060.14557.0
.14833.25.25.0.0.0.0.517.6919.0j8j7j8j1j1.25.0...0.0...1c.1.xFP7NjyZFm0&pbx=1&bav=on.2,
or.r_gc.r_pw.r_cp.r_qf.&fp=c3fbf1bc732920f6&biw=1024&bih=595

Anda mungkin juga menyukai