Anda di halaman 1dari 7

Mekanisme konveksi paksa

1 Perpindahan Kalor
MEKANISME KONVEKSI PAKSA
Oleh Viona, 1006773345, Kelompok 4

A. Mekanisme Konveksi Paksa Pada Aliran di Dalam Pipa
Untuk aliran turbulen penuh dalam pipa licin, digunakan persamaan sebagai berikut:

n
d d
Nu Pr Re 023 . 0
8 . 0
=
(1)
Dimana: n = 0,4 untuk pemanasan
n = 0,3 untuk pendinginan
Jika terdapat perbedaan suhu
yang cukup besar di dalam aliran itu,
maka kemungkinan terjadi perbedaan
sifat fluida pada aliran tengah dan pada
dinding pipa. Perbedaan sifat ini
terlihat pada perubahan profil
kecepatan seperti gambar 1.
Penyimpangan pada profil tersebut disebabkan oleh perubahan viskositas dan
temperatur, dimana viskositas akan menurun apabila temperatur bertambah. Untuk
memperhitungkan variasi sifat, digunakan persamaan berikut.

14 . 0
3 / 1 8 . 0
Pr Re 027 . 0
|
|
.
|

\
|
=
w
d d
Nu

(2)

Kedua persamaan di atas berlaku untuk aliran yang sudah turbulen, sedangkan untuk
aliran yang belum turbulen , digunakan persamaan:

400 10 Pr Re 036 . 0
055 . 0
3 / 1 8 . 0
< < |
.
|

\
|
=
L
d
untuk
L
d
Nu
d d
(3)
Dimana d merupakan diameter dan L merupakan panjang tabung.
Rumus empiris untuk aliran laminar yang berkembang penuh, dalam pipa, pada suhu
konstan digunakan persamaan:

| |
3 / 2
Pr Re ) / ( 04 . 0 1
Pr Re ) / ( 0668 . 0
66 . 3
d
d
d
L d
L d
Nu
+
+ =
(4)
Gambar 1. Pengaruh pemanasan pada profil kecepatan
aliran laminar dalam tabung



Mekanisme konveksi paksa

2 Perpindahan Kalor
Korelasi empiris yang disajikan di atas berlaku untuk pipa licin. Korelasi untuk pipa
kasar belum banyak terdapat, dan dalam hal itu mungkin lebih tepat jika kita menggunakan
analogi Reynolds antara gesekan fluida dan perpindahan-kalor untuk menyelesaikan soal-
soal demikian.

8
Pr
3 / 2
f
St
f b
=
(5)
Dimana St merupakan bilangan Stanton dan f merupakan koefisien gesek.

B. Mekanisme Konveksi Paksa Pada Aliran Menyilang Silinder dan Bola
Perpindahan kalor pada silinder yang
mengalami aliran melintang dapat kita lihat pada
gambar 2. Pembentukan lapisan batas pada
silinder menentukan karakteristik perpindahan
kalor. Selama lapisan batas tetap laminar dan
teratur, perpindahan kalor dapat dihitung dengan
metode yang serupa dengan analisis lapisan-
batas. Tetapi, dalam analisis tersebut gradien atau landaian tekanan (pressure gradient) perlu
diperhitungkan karena mempunyai pengaruh besar terhadap profil kecepatan. Bahkan,
gradien tekanan inilah yang menyebabkan terbentuknya daerah aliran-terpisah pada bagian
buritan silinder apabila kecepatan aliran-bebas cukup besar seperti terlihat pada gambar 3.

Gambar 3. Distribusi kecepatan menunjukkan pemisahan aliran pada silinder dalam aliran silang
Sesuai dengan teori lapisan batas, tekanan sepanjang lapisan-batas itu sama pada tiap
posisi x benda itu. Dalam hal silinder, posisi x ini dapat diukur dari titik stagnasi depan

Gambar 2. Profil Aliran Pada Bola



Mekanisme konveksi paksa

3 Perpindahan Kalor
silinder itu. Jadi, tekanan didalam lapisan-batas harus mengikuti tekanan aliran-bebas untuk
aliran potensial di sekeliling silinder itu. Selama aliran itu bergerak sepanjang bagian depan
silinder, tekanan akan berkurang, dan kemudian meningkat lagi pada bagian belakang
silinder. Dengan demikian kecepatan aliran-bebas pada bagian depan silinder akan
bertambah, dan berkurangnya kecepatan itu di bagian belakang. Kecepatan lintang
(transverse velocity, yaitu kecepatan yang sejajar dengan permukaan) akan berkurang dan
nilai u pada tepi luar lapisan-batas hingga menjadi nol pada permukaan. Seiring dengan
bergeraknya aliran itu ke belakang silinder, peningkatan tekanan akan menyebabkan
berkurangnya kecepatan pada aliran-bebas dan di seluruh lapisan-batas. Kenaikan tekanan
dan penurunan kecepatan dapat dihubungkan dengan persamaan Bernoulli sepanjang garis
aliran, yaitu :
(6)
Dengan asumsi tekanan tetap di seluruh lapisan-batas, maka momentum lapisan-
lapisan fluida dekat permukaan tidak cukup tinggi untuk dapat mengatasi peningkatan
tekanan. Ketika gradien keceptan pada permukaan menjadi nol, maka aliran itu dikatakan
mencapai titik pisah (separation point):
(7)

Peristiwa ini akan menyebabkan gaya seret pada silinder. Gaya seret pada silinder itu
terbentuk karena adanya tahanan gesek yang disebut seret bentuk (form drag) atau seret
tekanan (pressure drag) yang disebabkan oleh daerah tekanan rendah di bagian belakang
silinder yang ditimbulkan oleh proses pemisahan aliran. Koefisien seret (drag coefficient)
untuk benda tumpul (dengan permukaan tegak lurus terhadap aliran) dapat didefinisikan oleh
persamaan:
(8)
Dimana : C
D
= koefisien seret
A = luas bidang frontal (frontal area) yang berhadapan dengan aliran


Mekanisme konveksi paksa

4 Perpindahan Kalor
Pada angka-angka Reynolds yang rendah, yang mendekati satu, tidak terjadi
pemisahan aliran, dan semua seret yang disebabkan oleh gesek viskos atau gesek kental
(viscous friction). Pada angka Reynolds di sekitar 10, seret gesek dan seret bentuk hampir
sama besar, sedang pada angka Reynolds di atas 1000, seret bentuk yang disebabkan oleh
daerah aliran-terpisah turbulen lebih besar. Pada angka Reynolds di sekitar 10
5
, berdasarkan
diameter, aliran lapisan-batas mungkin menjadi turbulen, yang menyebabkan profil
kecepatan menjadi lebih curam, dan pemisahan aliran menjadi sangat terlambat. Akibatnya,
seret bentuk menjadi berkurang, dan ini terlihat dan patahan pada kurva koefisien-seret di
sekitar Re= 3xl0
5
. Penalaran yang sama berlaku baik pada bola maupun pada silinder bundar.
Sifat tingkah laku yang serupa terlihat pada benda tumpul seperti silinder elips dan daun
angin (airfoil).
Proses aliran jelas mempengaruhi perpindahan-kalor dari silinder panas ke aliran
fluida. Pada angka Reynolds yang agak rendah (70.800 dan 101.300) titik minimum
koefisien perpindahan-kalor terjadi di sekitar titik pisah. Kemudian terjadi peningkatan
koefisien perpindahan kalor pada bagian belakang silinder, sebagai akibat gerakan pusaran
(eddy) turbulen pada aliran yang menjadi terpisah. Pada angka Reynolds yang lebih tinggi
terdapat dua titik minimum. Yang pertama terjadi pada titik transisi dan lapisan-batas laminar
ke turbulen, dan titik minimum yang kedua terbentuk ketika lapisan-batas turbulen memisah.
Perpindahan-kalor meningkat cepat ketika lapisan-batas menjadi turbulen, dan sekali lagi
ketika terjadi peningkatan gerakan pusaran pada pemisahan.
Oleh karena pemisahan-aliran itu bersifat rumit, maka untuk menghitung koefisien
perpindahan-kalor rata-rata dalam aliran-silang itu tidak dapat dilakukan secara analitis.
Tetapi, berdasarkan korelasi data eksperimental Hilpert untuk gas, dan berdasarkan korelasi
data eksperimental dari Knudsen-Katz untuk zat cair didapatkan bahwa koefisien
perpindahan-kalor rata-rata dapat dihitung berdasarkan persamaan :
(9)
dimana konstanta C dan n sesuai dengan Daftar 6-2 pada buku Holman. Data perpindahan-
kalor untuk udara digambarkan pada grafik Gambar 6-12 pada buku Holman.


Mekanisme konveksi paksa

5 Perpindahan Kalor
Selain berdasarkan korelasi data Hilpert dan Knudsen-Katz, Fand menunjukkan
bahwa koefisien perpindahan-kalor dan zat cair ke silinder dalam aliran-silang dapat
diberikan dengan rumus sebagai berikut :

(10)
Persamaan ini berlaku untuk 10
-1
< Re
f
< 10
5
sejauh tidak terdapat keturbulenan yang
berlebihan pada aliran-bebas. Sedangkan Eckert-Drake merumuskan persamaan untuk
perpindahan kalor dari tabung dalam aliran silang yang didasarkan atas studi ekstensif.
(11)

(12)


C. Mekanisme Konveksi Paksa Pada Aliran Menyilang Rangkunan Tabung
Bentuk Heat Exchanger yang paling banyak digunakan adalah bentuk tabung
rangkap, sehingga masalah perpindahan kalor dalam rangkunan tabung (tube bank)
merupakan salah satu hal penting dalam Heat Exchanger. Berikut ini adalah karakteristik
perpindahan-kalor pada rangkunan tabung yang segaris atau selang-seling.

3
1
Pr
|
|
.
|

\
|
=

f f
v
d u
C
k
hd
(13)

Untuk memperoleh nilai konstanta C dan eksponen n, dapat digunakan tabel 1 pada
lampiran dengan menyesuaikan angka lain dibagian kiri dan atasnya. Data tabel 1
menyangkut rangkunan tabung yang mempunyai 10 baris atau lebih pada arah aliran. Jika
jumlah tabung dalam baris lebih sedikit, maka perbandingan nilai h untuk baris N tabung
terhadap baris 10 tabung diberikan pada tabel 2 di lampiran.
Penurunan tekanan untuk aliran gas melintas rangkunan tabung dapat dihitung
dari persarnaan di bawah, yang dinyatakan dalam pascal:

14 , 0
2
' 2
|
|
.
|

\
|
= A
b
w maks
N G f
p

(14)

Dimana: G
maks
: kecepatan massa pada luas bidang aliran minimum (kg/m
2
.s)


Mekanisme konveksi paksa

6 Perpindahan Kalor
: densitas ditentukan pada kondisi aliran bebas (kg/m
3
)
N : jumlah baris melintang

b
: viskositas aliran bebas rata-rata.
Faktor gesek empiris f dirumuskan untuk baris selang-seling sebagai:

( )
16 , 0
13 , 1 43 , 0
Re
118 , 0
25 , 0 '

+

(
(


+ =
maks
S
d
n
p
d
d S
f
(15)

Untuk baris segaris adalah

( )
15 , 0
13 , 1 43 , 0
Re
08 , 0
044 , 0 '

+

(
(


+ =
maks
S
d
n
p
p
d
d S
d S
f
. (16)
Zukauskas membuat informasi tambahan untuk berkas tabung dengan
memperhitungkan rentang angka reynolds yang luas dan perbedaan-perbedaan sifat.
Persamaan korelasinya adalah:

4 / 1
36 , 0
,
Pr
Pr
Pr Re
|
|
.
|

\
|
= =
w
n
maks d
C
k
d
h Nu
(17)

Di mana semua sifat, kecuali Pr, dievaluasi pada T

dan nilai konstanta diberikan


untuk tabung yang lebih besar dari 20 baris. Persamaan ini berlaku untuk 0,7 < Pr <500 dan
10 < Re
d,maks
< 10
6
. Untuk gas, rasio angka Prandtl tidak mempunyai pengaruh banyak dan
dapat diabaikan. Sekali lagi, diperhatikan bahwa angka Reynolds didasarkan atas kecepatan
maksimum di dalam rangkunan tabung. Untuk tabung yang kurang dari 20 baris pada arah
aliran, faktor koreksi dalam Daftar 6-7 harus diterapkan.








Mekanisme konveksi paksa

7 Perpindahan Kalor
DAFTAR PUSTAKA
J.P. Holman. 1997. Perpindahan Kalor, ed. 6, Jakarta: Penerbit Erlangga.
Mc.Adams, William. Heat Transmission. Singapore:Mc.Graw-Hill, 1958.
Welty, James.Dasar-dasar Fenomena Transport (Terjemahan). Jakarta : Erlangga,2002.


LAMPIRAN

Tabel 1. Korelasi Grimson untuk Perpindahan Kalor dalam rangkunan tabung 10 baris


Tabel 2. Perbandingan h untuk kedalaman N baris terhadap kedalaman 10 baris.

Anda mungkin juga menyukai